DAFTAR ISI. 1 Kode unit KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya 2 Kode unit KTL.TKR.2.3002.1.2016 Judul Unit Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TKR.1.3001.1.2016 Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
1. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya 1.5. Log sheet atau report sheet Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya yang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya yang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini. 1.9. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.9.1. KTL.TKR.1.4001.1.2013 Mengendalikan dan Mengkoordinasikan Pelaksanaan Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Line Transmisi, Lengkap Dengan Sarana Bantunya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)/Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) secara off line dan online, Lengkap Dengan Sarana Bantunya (PDKB) 1.9.2. KTL.TKR.1.4002.1.2013 Mengendalikan dan Mengkoordinasikan Pelaksanaan Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT)/Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT), Lengkap Dengan Sarana Bantunya 1.9.3. Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 1.9.4. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools 1.9.5. Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.9.6. Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 1.10 Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: 1.10.1. Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan 1.10.2. Pengoperasian Sistem Saluran Udara, Saluran Kabel Bawah Tanah dan laut serta pekerjaan dalam keadaan betegangan.
1. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : 2.1.1. Pengetahuan tentang 2.1.1.1. Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik 2.1.1.1.1. Peralatan Instalasi Gardu Induk. 2.1.1.1.2. Peralatan Instalasi Saluran Transmisi. 2.1.1.1.3. Peralatan Bantu yang lain. 2.1.1.2. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik 2.1.1.2.1. Macam alat ukur listrik 2.1.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik 2.1.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik 2.1.1.3. Teori Listrik. 2.1.1.2.1. Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) 2.1.1.2.2. Hukum Ohm 2.1.1.2.3. Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II 2.1.1.2.4. Segitiga Daya 2.1.1.4. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan 2.1.1.5. Standard Kompetensi Nasional 2.1.1.6. Metodology assesment 2.1.2. Ketrampilan 2.1.2.1. Menyusun soal: 2.1.2.1.1. Teori 2.1.2.1.2. Wawancara 2.1.2.1.3. Observasi / Praktek 2.1.2.2. Melaksanakan Pengujian. 2.1.2.2.1. Wawancara 2.1.2.2.2. Observasi / praktek 2.1.2.3. Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah. 2.1.2.3.1. Jenis dan penyebab kendala assesment 2.1.2.3.2. Mengatasikendala assesment 2.1.2.4. Memberikan umpan balik paska assesment 2.1.2.5. Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) 2.2.3. Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan. 2.3. Aspek penting. 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen.
2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut. 2.3.4. Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG TRANSMISI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI Kode Unit : KTL.TST.2.3002.1.2016 Judul Unit : Mengases Kompetensi Tenaga Teknik Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap dengan Sarana Bantunya Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan kegiatan asesmen Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu tugas di bidang Ketenagalistrikan secara menyeluruh, sesuai Standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap dengan Sarana Bantunya ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan maksud dan tujuan penilaian 2. Mempersiapkan pola asesmen KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Unit Kompetensi yang akan digunakan diidentifikasi dan diinformasikan dengan jelas kepada para asesi sesuai dengan Standar Kompetensi 1.2. Maksuddan tujuan penilaian didiskusikan serta disepakati bersama 1.3. Prosedur penilaian dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian 2.1. Sumber daya yang diperlukan untuk asesmen diidentifikasi sesuai spesifikasi tugas/pekerjaan menurut manual mutu asesor 2.2. Soal uji tertulis dibuat sesuai dengan level 2.3. Soal uji lisan dibuat sesuai dengan level 2.4. Cek lis uji praktik dibuat sesuai level 2.5. Formulir asesmen dipersiapkan 2.6. Rancangan asesmen di tempat kerja disiapkan sesuai format standar yang berlaku 2.7. Perlengkapan kerja untuk asesmen (data, SOP, Instruksi kerja untukasesi) diinterpretasikan sesuai dengan unjuk kerja yang diharapkan dalam standar
3. Melaksanakan asesmen secara menyeluruh 4. Membuat keputusan penilaian 5. Mencatat hasil penilaian 6. Memberikan umpan balik kepada peserta asesi 7. Membuat Laporan pelaksanaan assesmen 3.1. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan dilaksanakan sesuai dengan manual mutu asesor 3.2. Aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) telah dipenuhi 3.3. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja terhadap orang dan peralatan dinyatakan aman 3.4. Formulir asesmen digunakan 3.5. Perlengkapan kerja untuk asesmen digunakan 3.6. Tempat uji sesuai dengan keperluan dan prosedur asesmen digunakan 3.7. Bukti uji dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya 4.1. Bukti dievaluasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan 4.2. Bukti dievaluasi berdasarkan keterampilan melaksanakan tugas, keterampilan mengelola sejumlah tugas, keterampilan menangani masalah, keterampilan memelihara lingkungan dan kemampuan mengadaptasi pengetahuan 4.3. Pertimbangan berdasarkan prinsip asesmen dan aturan bukti digunakan untuk memutuskan pencapaian yang telah didemonstrasikan asesi berdasarkan bukti yang dikumpulkan 4.4. Hasil evaluasi disepakati bersama oleh tim asesor untuk diputuskan 5.1. Hasil penilaian dicatat dengan akurat 5.2. Hasil penilaian dijaga kerahasiannya 6.1. Umpan balik yang jelas disampaikan kepada peserta asesi dengan menggunakan bahasa dan cara yang tepat 6.2. Kesenjangan yang dimiliki asesi diinformasikan 6.3. Penjelasan untuk mengulang asesmen terhadap kesenjangan diinformasikan kepada asesi 6.4. Peninjauan terhadap mekanisme proses banding diinformasikan kepada asesi 7.1. Laporan pelaksanaan dan keputusan asesmen dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan 7.2. Setiap penolakan atas keputusan harus dicatat 7.3. Saran untuk perbaikan dalam setiap proses penilaian diusulkan
2. BATASAN VARIABEL Pelaksanaan asesmen asesor harus didukung oleh ketersediaan : 1.1. Sistem Penilaian 1.2. Alat Penilaian 1.3. Kesesuaian calon asesor dengan fungsional dan teknis (Unit Kompetensi) 1.4. Standing Operation Procedure (SOP) Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap dengan Sarana Bantunya 1.5. Log sheet atau report sheet peralatan Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap dengan Sarana Bantunyayang ditetapkan 1.6. Peralatan dan instrumen untuk Merencanakan dan Memodifikasi Metode Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Instalasi Gardu Induk, Lengkap dengan Sarana Bantunyayang terkait dengan pelaksanaan asesmen 1.7. Tempat uji untuk asesmen 1.8. Peralatan Keselamatan Ketenagalistrikan dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan Unit Kompetensi ini. 1.9. Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya 1.9.1. KTL.TKR.2.4003.1.2013 Mengendalikan dan Mengkoordinasikan Pelaksanaan Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) Bay Transformator, Lengkap Dengan Sarana Bantunya 1.9.2. KTL.TKR.2.4004.1.2013 Mengendalikan dan Mengkoordinasikan Perencanaan dan Pengevaluasian (KONSULTANSI) terhadap Instalasi BAY LINE, (penghantar busbar, Bay bus tie dan Bay Kopel) 1.9.3. Melaksanakan Ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). 1.9.4. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools 1.9.5. Menginterpretasikan gambar teknik dan instalasi. 1.9.6. Menggunakan peralatan ukur besaran listrik. 1.10. Memastikan bahwa penguji sistem transmisi tegangan tinggi memahami: 1.10.1. Pemeriksaan dan Pengukuran semua peralatan terpasang pada ) Bay Transformator,BAY LINE, (penghantar busbar, Bay bus tie dan Bay Kopel) Lengkap Dengan Sarana Bantunya 1.10.2. Pengoperasian Sistem Bay Transformator, BAY LINE, (penghantar busbar, Bay bus tie dan Bay Kopel) Lengkap Dengan Sarana Bantunya.
2. PANDUAN PENILAIAN 2.1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat soal : 2.1.1. Pengetahuan tentang 2.1.1.1. Peralatan Utama yang terpasang pada instalasi tenaga listrik 2.1.1.1.1. Peralatan Instalasi Gardu Induk. 2.1.1.1.2. Peralatan Instalasi Saluran Transmisi. 2.1.1.1.3. Peralatan Bantu yang lain. 2.1.1.2. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik 2.1.1.2.1. Macam alat ukur listrik 2.1.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik 2.1.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik 2.1.1.3. Teori Listrik. 2.1.1.2.1. Rangkaian listrik ( Seri- Paralel ) 2.1.1.2.2. Hukum Ohm 2.1.1.2.3. Hukum Kirchoff I dan Kirchoff II 2.1.1.2.4. Segitiga Daya 2.1.1.4. Regulasi Teknik Ketenagalistrikan 2.1.1.5. Standard Kompetensi Nasional 2.1.1.6. Metodology assesment 2.1.2. Ketrampilan 2.1.2.1. Menyusun soal: 2.1.2.1.1. Teori 2.1.2.1.2. Wawancara 2.1.2.1.3. Observasi / Praktek 2.1.2.2. Melaksanakan Pengujian. 2.1.2.2.1. Wawancara 2.1.2.2.2. Observasi / praktek 2.1.2.3. Kendala pada assessmen Operasi Distribusi Tegangan Menengah. 2.1.2.3.1. Jenis dan penyebab kendala assesment 2.1.2.3.2. Mengatasikendala assesment 2.1.2.4. Memberikan umpan balik paska assesment 2.1.2.5. Menyusun laporan hasil assessment sesuai kaidah Assesment 2.2. Ruang lingkup pengujian: 2.2.1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 2.2.2. Persyaratan kualifikasi pendidikan formal ; Diploma 3 (tiga) (SLTA dengan pertimbangan khusus) 2.2.3. Pengujian terkait harus didukung dengan bukti dokumen,uji tertulis dan praktek lapangan. 2.3. Aspek penting. 2.3.1. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen.
2.3.2. Memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen dengan menggunakan teknik dan standar perusahaan sesuai dengan tempat kerja. 2.3.3. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut. 2.3.4. Asesor untuk mengases harus mempunyai sertifikat level 1, 2 dan 3 sesuai kemampuannya.