BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Penyebab Mode Ketidakpuasan Mahasiswa, FTA, FMEA ABSTRACTS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

2. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan, dan Lain-Lain

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memberikan kesimpulan sebagai berikut : prosedur pelayanan di UPTSA tergolong mudah sehingga kualitas

REKOMENDASI TINDAK LANJUT HASIL SURVEY KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

POKOK-POKOK PELAKSANAAN PROGRAM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS GUNADARMA

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

Tunjuk Penanggung Jawab Ruangan untuk Keamanan Waspadai Keamanan Kampus dengan One Gate System Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1434 H

FAKULTAS EKONOMI. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJARAN. Penanggungjawab. Nama Jabatan Tanda Tangan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

L-1 LAMPIRAN. Lampiran Interview

SOP PROSES PENJAMINAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

LAPORAN HASIL PENGUKURAN KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Periode 2013

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ADMISI DI LINGKUNGAN UK. MARANATHA

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN

Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. harapan siswa dengan kinerja yang diberikan sekolah adalah: siswa dengan kinerja sekolah.

LAPORAN KEPUASAN PELANGGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PROSEDUR KERJA STANDARISASI FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

mengakibatkan motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak lagi dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

LAPORAN HASIL KUESIONER KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN BIRO/BAGIAN DI STMIK ATMA LUHUR TAHUN AKADEMIK 2013/2014

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA SATUAN PENGAWASAN INTERN

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR Zl TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 24/IT3/LK/2015 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN KENDARAAN, JALAN, DAN AREA PARKIR DI LINGKUNGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB IV HASIL PENELITIAN. Statistics. Kinerja Berwujud. N Valid Missing 0 0. Mean Std. Deviation

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Bapak/Ibu/Sdr(i) yang terhormat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

HASIL MONITORING DAN EVALUASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan

Draf Matriks Untuk Renop - 1 -

BAB 4 HASIL PENELITIAN

MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

I. KETUA JURUSAN ILMU EKONOMI... 2 II. SEKRETARIS JURUSAN ILMU EKONOMI... 4 III. KPS S2 ILMU EKONOMI... 5 IV. KPS S3 ILMU EKONOMI...

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

Penggunaan Fasilitas Olahraga untuk Kegiatan Ekstrakurikuler ITB

PENGARUH TINGKAT MODALITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK SMP ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN HASIL KUESIONER

POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK INDRAMAYU 2009

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DI KAMPUS UNISKA MAB BANJARMASIN. Adhi Surya

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Karyawan Analisis Kebutuhan Yang Telah Terpenuhi Kebutuhan Fisiologis

SURVEI LAYANAN PERPUSTAKAAN STIE PERBANAS SURABAYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP) AREA : BAG. LPPM

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan baik perusahaan maupun

INDEKS KEPUASAN MAHASISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 2 LANDASAN TEORI...

Transkripsi:

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil ialah: 1. Terdapat 18 variabel SSI yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu : Manfaat majalah dinding (MADING) universitas bagi mahasiswa dalam menyediakan informasi seputar kehidupan di dalam kampus. Keadaan komputer di perpustakaan. Kondisi laboratorium komputer. Kondisi kelas seperti kenyamanan-ruangan yang cukup. Kondisi peralatan dan perlengkapan kelas (OHP, LCD, meja-kursi, papan tulis) Kondisi fasilitas olahraga di kampus (lapangan, alat-alat olahraga, dll). Luas lahan parkir yang disediakan oleh universitas. Keamanan lingkungan di dalam kampus. Keamanan area parkir yang disediakan. Kecepatan respon dari petugas keamanan. Rasa memiliki dari mahasiswa terhadap universitas. Rasa bangga mahsiswa terhadap universitas. Reputasi universitas yang baik di masyarakat. Kesesuaian penempatan mahasiswa pada jurusan/program studi tertentu berdasarkan hasil test ujian saringan masuk. Usaha universitas untuk memberikan suatu pengalaman yang membahagiakan bagi mahasiswa selama ada dikampus ini. Penciptaan suasana diterima (feel welcome) bagi mahasiswa untuk menjadi bagian pada kampus ini. Penghargaan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik. 6-1

BAB 6 PENUTUP 6-2 Penghargaan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi di luar akademik. Kedelapan belas variabel tersebut pada akhirnya menjadi 10 (sepuluh) top event di dalam penelitian ini yaitu : Ketidakpuasan mahasiswa terhadap fasilitas olahraga. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap lahan parkir. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap kondisi laboratorium komputer. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap komputer di perpustakaan. Manfaat majalah dinding (mading) bagi mahasiswa tidak memuaskan. Ketidakpuasan mahasiswa atas perlengkapan pendukung pengajaran. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap keamanan kampus. Ketidakpuasan atas penempatan jurusan hasil USM. Kurangnya rasa bangga dari mahasiswa terhadap universitas. Mahasiswa tidak merasa diterima di lingkungan kampus. 2. Penyebab mode kegagalan yang menyebabkan ketidakpuasan mahasiswa atas ke sepuluh top event tersebut ialah: Ketidakpuasan mahasiswa terhadap fasilitas olahraga. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penjadwalan lapangan. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penataan kawasan. Kegiatan olahraga tidak termasuk dalam prioritas universitas. Tidak ada perencanaan kebutuhan fasilitas olahraga. Prosedur pengajuan dana tidak jelas. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap lahan parkir. Kurangnya jumlah petugas parkiran. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penataan kawasan. Tidak ada petunjuk cara parkir dan rambu. Tidak ada penyuluhan mengenai kebijakan parkir universitas pada mahasiswa.

BAB 6 PENUTUP 6-3 Ketidakpuasan mahasiswa terhadap kondisi laboratorium komputer Kurangnya petugas di lab komputer. Kurangnya koordinasi antara jurusan dengan NOC. Perijinan untuk pengadaan komputer baru sulit. Kepala lab malas berurusan dengan birokrasi yang berhubungan dengan komputer yang rusak. Kurangnya pengawasan terhadap komputer yang rusak. Kurangnya antisipasi mengenai perubahan teknologi. Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan komputer. Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan internet bagi mahasiswa. Tidak ada survei mengenai harapan mahasiswa dalam bidang komputer. Ketidakpuasan mahasiswa terhadap komputer di perpustakaan Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan komputer. Kurang sumber daya untuk entri data buku ke dalam data base. Kurangnya koordinasi antara kepala perpustakaan dengan NOC. Perijinan untuk pengadaan komputer baru sulit. Manfaat majalah dinding (mading) bagi mahasiswa tidak memuaskan Tidak ada insentif bagi mahasiswa Mading tidak termasuk dalam prioritas universitas Tidak ada perencanaan mengenai fasilitas mading Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas peletakan mading Ketidakpuasan mahasiswa atas perlengkapan pendukung pengajaran Aliran informasi kuliah tambahan / pengganti buruk Tata Usaha malas berurusan dengan birokrasi yang berhubungan dengan LCD dan laptop yang rusak Kurangnya pengawasan terhadap LCD dan laptop yang rusak Kurangnya pengawasan terhadap fasilitas bangunan yang rusak Tidak ada penutup jendela Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan LCD dan laptop Tidak ada peringatan untuk tidak berisik di luar kelas Kursi tidak nyaman.

BAB 6 PENUTUP 6-4 Ketidakpuasan mahasiswa terhadap keamanan kampus Birokrasi pelaporan lambat Kurangnya perencanaan inspeksi kampus Petugas keamanan kurang. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan pencurian helm. Tidak ada fasilitas penitipan helm. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan pencurian komponen motor. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan atas kerusakan kendaraan saat parkir. Ketidaktegasan terhadap mahasiswa yang melakukan premanisme. Ketidakpuasan atas penempatan jurusan hasil USM. Tidak ada penjelasan tentang pindah jurusan di brosur USM. Tidak ada penjelasan tentang kriteria penerimaan di pilihan pertama pada brosur USM. Kurangnya rasa bangga dari mahasiswa terhadap universitas Penghargaan dari universitas terhadap sivitas akademika berprestasi kurang. Prosedur pengajuan dana tidak jelas. Kurangnya informasi perlombaan. Sivitas akademika malas berurusan dengan birokrasi yang mengurus perizin keikutsertaan perlombaan. Kurangnya promosi mengenai hasil akreditas. Kurangnya keikutsertaan pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Kurangnya promosi dari universitas. Mahasiswa tidak merasa diterima di lingkungan kampus Kurangnya sosialisasi peran MSD terhadap mahasiswa. Dosen wali kurang berperan dalam masalah non akademik. Kurangnya kegiatan/acara dari universitas yang dapat meningkatkan kebersamaan mahasiswa. Tidak ada penjelasan mengenai budaya Bandung pada mahasiswa baru.

BAB 6 PENUTUP 6-5 3. Dari hasil pengurutan Nilai Prioritas Resiko (Risk Priority Number, RPN) maka penyebab mode kegagalan yang perlu diprioritaskan oleh pimpinan untuk diatasi adalah : Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan komputer. Kurangnya pengawasan terhadap komputer yang rusak. Kepala lab malas berurusan dengan birokrasi yang berhubungan dengan komputer yang rusak. Kurangnya koordinasi antara jurusan dengan NOC. Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan komputer di perpustakaan. Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan internet bagi mahasiswa. Tidak ada fasilitas penitipan helm. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan pencurian helm. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan pencurian komponen motor. Ketiadaan tindak lanjut atas pelaporan atas kerusakan kendaraan saat parkir. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penataan kawasan. Tidak ada petunjuk cara parkir dan rambu. Tidak ada penyuluhan mengenai kebijakan parkir universitas pada mahasiswa. Ketidaktegasan terhadap mahasiswa yang melakukan premanisme. Tidak ada penjelasan mengenai budaya Bandung pada Mahasiswa Baru. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penjadwalan lapangan. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas penataan kawasan. Kegiatan olahraga tidak termasuk dalam prioritas universitas. Tidak ada perencanaan kebutuhan fasilitas olahraga. Prosedur pengajuan dana tidak jelas. Mode Penyebab Kegagalan Potensial. Tidak ada insentif bagi mahasiswa. Mading tidak termasuk dalam prioritas universitas.

BAB 6 PENUTUP 6-6 Tidak ada perencanaan mengenai fasilitas mading. Tidak ada bagian organisasi yg bertanggung jawab atas peletakan mading. Tidak ada perencanaan mengenai kebutuhan LCD dan laptop. Tidak ada penutup jendela. Tidak ada peringatan untuk tidak berisik di luar kelas. Kursi tidak nyaman. Tidak ada penjelasan tentang pindah jurusan di brosur USM. Tidak ada penjelasan tentang kriteria penerimaan di pilihan pertama pada brosur USM. 6.2 Saran 6.2.1 Saran Untuk Meningkatkan Kinerja UKM Agar UKM dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada mahasiswa hingga kepuasan mereka dapat meningkat, maka peneliti saran-saran perbaikan sebagaimana terlihat di subbab 5.5 Pengembangan Usulan dapat dirangkum sebagai berikut. (1) Peningkatan peran NOC sebagai badan perencana dan pengelola kebutuhan komputer bagi mahasiswa se UKM. (2) Meningkatkan kemudahaan bagi mahasiswa untuk memiliki laptop (3) Pengadaan hotspot di seluruh area UKM. (4) Pengadaan fasilitas penitipan helm di UKM. (5) Pengelolaan areal parkir di UKM oleh Koperasi Karyawan (6) Peningkatan ketaatan atas peraturan-peraturan. dalam kampus dan pengenaan sanksi bagi mahasiswa yang melanggar. (7) Pengenalan budaya/kebiasaan di Bandung saat W2M. (8) Pengelolaan fasilitas olahraga oleh koperasi karyawan UKM. (9) Pengelolaan terpusat majalah dinding oleh MICS. (10) Pengalihan tanggungjawab penyediaan LCD dari pihak jurusan pada pengelola gedung GWM. (11) Penambahan penutup jendela pada ruangan di gedung GWM. (12) Pembuatan papan peringatan untuk tidak berisik di depan kelas. (13) Pencantuman informasi pindah jurusan di brosur USM.

BAB 6 PENUTUP 6-7 (14) Penelitian lebih lanjut terhadap kenyamanan kursi perkuliahan. 6.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Usulan untuk penelitian selanjutnya adalah : Mendisain kursi kuliah yang ada sekarang ini, karena kursi kuliah yang ada masih tidak nyaman bila diduduki oleh mahasiswa. Mengulangi penelitian ini dengan menggunakan instrumen severity, occurrence, detectability yang sudah di validasi konstruk karena pada penelitian ini penulis belum sempat untuk melakukan validasi konstruk akibat dari keterbatasan waktu yang tersedia. Kelayakan dari sisi benefit cost analysis untuk ususlan-usulan yang dikembangkan masih harus dilakukan. Responden kuesioner occurrence, detectability saat ini hanya satu yaitu Kepala Biro maka diperlukan perluasan penilaian kepada atasan Kepala Biro yaitu Pembantu Rektor dan bawahan Kepala Biro yaitu staf yang bersangkutan sehingga dapat mengurangi penilaian yang bersifat subjektif.