Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya



dokumen-dokumen yang mirip
Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Kode MK/ Matematika Diskrit

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

Gambar 6. Graf lengkap K n

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Matematik tika Di Disk i r t it 2

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Penerapan Sirkuit Hamilton dalam Perencanaan Lintasan Trem di ITB

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Graf. Matema(ka Komputasi - Teori Graf. Agi Putra Kharisma, ST., MT.

`BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Pertemuan 12. Teori Graf

BAB II LANDASAN TEORI

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

= himpunan tidak-kosong dan berhingga dari simpul-simpul (vertices) = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

BAB II LANDASAN TEORI

COURSE NOTE 1 : Definisi Graph By : Syaiful Hamzah Nasution

Kasus Perempatan Jalan

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID DUA. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

APLIKASI ALGORITMA SEQUENTIAL COLOR UNTUK PEWARNAAN PETA WILAYAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU TUGAS AKHIR

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

BAB II LANDASAN TEORI

Matematika Diskret (Graf II) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

7. PENGANTAR TEORI GRAF

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

Course Note Graph Hamilton

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Transkripsi:

Graph Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Pengantar Teori graph merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak penerapan. Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar obyek-obyek tersebut.

Definisi Graph G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dimana: V = himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau node). E = himpunan garis/sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul. atau biasa ditulis notasi G = (V,E). Simpul pada graph dapat dinomori dengan huruf, seperti v, w,..., dengan bilangan 1, 2, 3,..., atau gabungan keduanya. Sedangkan garis yang menghubungkan simpul v i dengan simpul v j dinyatakan dengan pasangan (v i, v j ) atau dengan lambang e 1, e 2, e 3,...

Definisi Graph G didefinisikan sebagai himpunan simpul V(G) dan himpunan garis E(G), dimana tiap simpul berasosiasi dengan himpunan yang berisi satu atau lebih simpul yang disebut titik ujung. Garis dengan satu titik ujung disebut dengan loop. Dua garis yang memiliki titik ujung yang sama disebut garis paralel. Dua simpul yang dihubungkan oleh sebuah garis disebut adjacent. Satu atau lebih garis berakhir pada satu titik ujung yang disebut incident. Simpul-simpul yang tidak memiliki garis incident disebut titik terasing. Graph yang tidak memiliki simpul disebut graph kosong.

Definisi v 1 e 1 e 2 e 3 e 5 e v v 4 3 2 v 4 e 6 e 7 v 6 v5 Dari graph di samping dapat dijelaskan sebagai berikut: V(G) = {v 1, v 2, v 3, v 4, v 5, v 6 } E(G) = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5, e 6 } Loop adalah e 6 dan e 7. Garis paralel adalah e 1 dan e 2, dimana keduanya menghubungkan titik v 1 dengan v 2 Adjacent terhadap v 1 adalah v 2 dan v 3 Adjacent terhadap v 4 adalah v 5 Incident dari e 1 adalah e 2, e 3, e 4 Incident dari e 2 adalah e 1, e 3, e 4, e 5 Incident dari e 6 adalah e 7 Titik terasing adalah v 6

Graph Tidak Berarah Menurut jenis garis-garisnya, graph dibedakan menjadi dua jenis, yaitu graph berarah dan graph tidak berarah. Graph tidak berarah adalah graph yang garis-garisnya tidak mempunyai orientasi arah. Pada graph tidak berarah urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Sehingga (v i, v j ) = (v j, v i ) adalah sisi yang sama.

Graph Berarah Graph berarah adalah graph yang setiap garisnya diberikan orientasi arah. Pada graph berarah (v j, v k ) dan (v k, v j ) menyatakan dua buah garis yang berbeda. Atau dapat dikatakan (v j, v k ) (v k, v j ). Untuk garis (v j, v k ), simpul v j dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul v k dinamakan simpul terminal (terminal vertex). v 1 e 1 e 2 e 3 v 2 e 4 e 5 e 6 e 7 v 4 v 3

Graph Sederhana Graph Sederhana adalah graph yang tidak memiliki loops atau garis paralel. Contoh Graph Sederhana dengan 4 Simpul dan 2 Garis u v u v u v u v u v x w x w x w x w x w

Graph Lengkap pada n verteks Graph dengan n simpul v 1,v 2,, v n yang mempunyai himpunan garis yang berisi tepat satu garis untuk tiap pasangan simpul yang berbeda. Contoh Graph lengkap untuk jumlah simpul 2, v1 3, 4, 5 v3 v1 v5 v1 v1 v3 v4 v4 v3

Sub Graph Graph H dikatakan merupakan Sub Graph dari graph G jika-dan-hanya-jika, setiap simpul dalam H juga merupakan simpul dari G, dan setiap garis dalam H juga merupakan garis dari G, dan setiap garis dalam H mempunyai titik ujung yang sama dengan G.

Sub Graph A B C D e3 e1 v1 e2 v1 v1 E F G H e3 v1 e2 v1 e1 v1 e1 e2 I J K L e3 e3 e3 e1 v1 v1 v1 e2 v1 e1 e2 e3 Graph Lengkap dan Sub Graph-nya

Konsep Derajat pada Graph Derajat dari sebuah simpul adalah jumlah garis yang menjadi incident pada simpul tersebut. Misal G adalah Graph dan v adalah simpul dari G. Derajat dari v, dinotasikan deg(v) sama dengan jumlah garis yang menjadi incident pada v. Total derajat dari G adalah jumlah derajat dari semua simpul pada G. Derajat dari sebuah loop adalah 2.

Konsep Derajat pada Graph Misal G adalah Graph dan jumlah derajat dari semua simpul dari G sama dengan dua kali jumlah garis dari G. Jika simpul dari G dinyatakan sebagai v 1,v 2,, v n dimana n adalah integer positif, maka : Total derajat dari G = deg(v 1 ) + deg(v 2 ) + + deg(v n ) = 2. (jumlah garis pada G)

Graph Isomorfik Dua buah graph yang isomorfik adalah dua buah graph yang sama, kecuali penamaan simpul dan garisnya saja yang berbeda. Hal ini dibenarkan karena sebuah graph 3 dapat digambarkan dalam d c v w banyak cara. Contoh: 4 1 2 a (a) G 1 (b) G 2 (c) G 3 G 1 isomorfik dengan G 2, sedang G 1 tidak isomorfik dengan G 3 b x y

Graph Planar dan Graph Bidang Graph planar adalah graph yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong. Suatu graph kemungkinan merupakan graph planar meskipun graph ini digambarkan dengan garis-garis yang saling berpotongan, karena graph tersebut dapat digambarkan dengan cara berbeda yang garis-garisnya tidak saling berpotongan.

Graph Planar dan Graph Bidang Graph planar yang digambarkan dengan garis-garis yang tidak saling berpotongan disebut graph bidang (plane graph). Contoh tiga buah Graph Planar. Graph b dan c adalah Graph Bidang a b c

Lintasan dan Sirkuit Euler Lintasan Euler adalah lintasan yang melalui masing-masing garis di dalam graph tepat satu kali. Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal, membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup itu dinamakan sirkuit Euler. Jadi, sirkuit Euler adalah sirkuit yang melewati masing-masing garis tepat satu kali. Graph yang mempunyai sirkuit Euler disebut graph Euler (Eulerian Graph). Graph yang mempunyai lintasan Euler dinamakan graph semi-euler (semi Eulerian graph).

Lintasan dan Sirkuit Euler 2 1 (a) (b) (c) 1 3 2 4 1 2 5 3 4 3 4 a 5 6 6 7 (d) d b (e) 1 2 (f) 3 a b e c 4 5 c d e f (a) dan (b) Graph yang mempunyai lintasan Euler (graph semi- Euler) (c) dan (d) Graph yang mempunyai sirkuit Euler (graph Euler) (e) dan (f) Graph yang tidak memiliki lintasan dan sirkuit Euler

Lintasan dan Sirkuit Hamilton Lintasan Hamilton adalah lintasan yang melalui tiap simpul dalam graph tepat satu kali. Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup tersebut dinamakan sirkuit Hamilton. Jadi sirkuit Hamilton adalah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali. Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graph Hamilton sedangkan graph yang memiliki lintasan Hamilton dinamakan graph semi-hamilton.

Lintasan dan Sirkuit Hamilton 1 2 1 2 1 2 4 3 4 3 4 3 (a) (b) (c) (a) Graph yang memiliki lintasan Hamilton (3,2,1,4) (b) Graph yang memiliki sirkuit Hamilton (1,2,3,4,1) (c) Graph yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton

Latihan Soal 1. Berapa jumlah simpul yang dimiliki oleh sebuah graph G jika G mempunyai: 16 garis dan semuanya berderajat 2 21 garis, 3 simpul berderajat 4, dan sisanya berderajat 3 24 garis dan semuanya berderajat sama 2. Misalkan G adalah graph dengan 12 garis. Misalkan pula G memiliki 6 titik berderajat 3 dan sisanya berderajat kurang dari 3. Tentukan jumlah minimum titik dalam G! 3. Dalam sebuah pesta, sepuluh orang saling berjabar tangan. Tiap orang hanya berjabat tangan satu kali dengan orang lainnya. Hitung jumlah jabat tangan yang terjadi (Petunjuk: modelkan persoalan ini ke dalam graph)

Latihan Soal 4. Tunjukkan bahwa derajat maksimum sembarang simpul pada graph sederhana dengan n simpul adalah n-1. d a d e a e f b c b a f a d b e e c d b 5. Tentukan mana di antara graph berikut ini yang isomorfis f c a b c a h b c d e d c g f e

Latihan Soal 6. Gambarkan graph yang mempunyai lintasan Hamilton tetapi tidak mempunyai sirkuit Hamilton. 7. Tentukan sirkuit Euler yang ada pada graph berikut: a b c d e f