BAB I PENDAHULUAN. konsumen sebagai tujuan utama (Utomo, 2006). desain interior unik dan tersediannya live music, wifi serta sejenisnya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN RUMAH MAKAN SANGKURIANG BEKASI

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. makanan siap saji banyak dijual di Indonesia. waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makanan-makanan ala barat atau

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dibuat secara hati-hati karena lokasi diperkirakan menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Perdagangan, Hotel, dan Restoran TAHUN ,28% 8,69% 9,17% 9,98% Sumber :

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. karena bisnis yang bergerak di bidang kuliner ini termasuk bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Banyak peluang bisnis yang muncul dari sektor jasa, demikian pula

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk

ANALISIS FAKTOR HARGA, LOKASI, PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SUPERMARKET LESTARI GEMOLONG SRAGEN 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Sepeda motor kini merupakan salah satu alat transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. dari kemiskinan. Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak hanya sebatas dalam

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi dibandingkan beberapa sektor lainnya. PDB sektor pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. pula aktivitas perdagangan pada saat ini. Oleh karena itu, tidak terelakkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan eksterior hotel, suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. perhotelan berkembang dengan cepat (Zeithaml & Bit, 2003). Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka

Bab 1. Pendahuluan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. keinginan konsumen dengan produk yang ditawarkan oleh produsen,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner baik yang berorientasi pada makanan, roti

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan saat ini mereka hanya tinggal memilih dan membeli berbagai. bias dilihat dari segi kemasan, isi maupun rasanya.

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan makanan. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan permintaan akan makanan, menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri yang sangat besar. Perkembangan bisnis di era abad ke-21 telah berkembang pesat dan mengalami perubahan yang sangat dinamis. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi terhadap kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Utomo, 2006). Semakin banyaknya bermunculan usaha-usaha bisnis penyajian makanan dan minuman modern/restoran di Indonesia, hal ini seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Perubahan pola perilaku konsumen tersebut telah menggeser paradigma pola pemikiran tradisional, dalam kategori bisnis pelayanan makanan yang sebelumnya hanya menyediakan hidangan menu saja menjadi sebuah konsep modern yang menawarkan sebuah bentuk gaya hidup untuk para konsumennya. Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan desain interior unik dan tersediannya live music, wifi serta sejenisnya merupakan daya tarik khusus bagi para konsumennya yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan membeli.

Yogyakarta merupakan lokasi yang potensial bagi para pengusaha jasa makanan/restoran untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya. Banyak usaha restoran yang sudah berkembang sangat pesat, dengan halnya Restoran Lavender mempunyai konsep bangunan kolonial Belanda dengan memadukan desain Cina dan Jawa, restoran ini beroperasi mulai dari jam 05.00 WIB pagi sampai jam 23.00 WIB malam dan menyediakan makanan berbagai macam makanan dari Indonesia, Cina, dan Eropa. Adapun menu utama sarapan tradisional yang disediakan yaitu gudeg dan wedang jahe. Ada juga menu ala carte tradisional seperti sop buntut, bakmi jawa, sego geni, pletok jawa dan iga penyet. Tamu yang datang di restoran sebagian tidak hanya menginap di hotel tetapi ada juga yang hanya untuk menghadiri suatu event, meeting, dan seminar karena Hotel The Sahid Rich Yogyakarata memiliki keunggulan daalam MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). Pada awalnya omset yang didapatkan restoran tersebut sangatlah menjanjikan, namun seiring dengan banyaknya pesaing-pesaing lain yang mulai menggeluti usaha restoran tersebut, di tambah dengan semakin gencarnya arus globalisasi dan teknologi yang berdampak pada bermunculan usaha-usaha restoran yang menawarkan gaya hidup yang mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen. Fenomena ini tentu saja berimbas langsung terhadap omset penjualan Restoran Lavender yang mengalami kondisi ketidak stabilan dan cenderung menurun dari setiap bulannya (Subroto, 2003).

Kondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di Restoran Lavender adalah faktor harga. Menurut (Subroto, 2003) menyatakan bahwa strategi penentuan harga sangat signifikan dalam memberikan nilai kepada konsumen dan mempengaruhi kesan produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga merupakan salah satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses persepsi, dimana harga mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk. Penentuan harga yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen akan produk yang akan dibeli, berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen. Selain melihat dari faktor harga, konsumen juga mempertimbangkan faktor keragaman menu, konsumen cenderung memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap menyangkut kualitas keragaman barang yang ditawarkan di restoran. Semua hal tersebut dilakukan restoran agar terjadi kenaikan dari tingkat pembelian konsumen dan karena terdapat berbagai macam produk sejenis yang ditawarkan oleh berbagai macam restoran. Untuk menghadapi persaingan tersebut hendaknya restoran berusaha untuk dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk mereka (Subroto, 2003).

Faktor pelayanan juga memberi pengaruh sendiri terhadap pembelian konsumen, pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan konsumen. Sehingga pelayanan yang baik serta kepuasan pelanggan tersebut dapat mempengaruhi intensitas kunjungan pelanggan pada kesempatan berikutnya pada badan usaha yang bersangkutan. Kualitas pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen, pelanggan dalam menentukan kualitas pelayanan tidak hanya berdasarkan pada hasil suatu layanan tersebut tetapi juga memperhatikan proses pemberian layanan tersebut. Hal ini berarti bahwa pelayanan sangat berpengaruh terhadap persepsi konsumen, oleh karena itu restoran harus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat memenuhi atau bahkan mampu melampaui kebutuhan pelanggan agar tercapai kepuasan (Subroto, 2003). Keputusan pembelian merupakan usaha konsumen untuk mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang berhubungan dengan rangsangan pemasaran adalah produk (merek, rasa, kemasan, kualitas), promosi (periklanan, publisitas dan promosi kualitas), distribusi (aksestabilitas), serta pelayanan dan harga (Subroto, 2003).

1.2. Rumusan Masalah Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penulisan ini, maka perlu diberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas. Maka ditemukan rumusan masalah yaitu : Bagaimana persepsi tamu terhadap menu, harga, dan pelayanan yang ditawarkan oleh Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta? 1.3. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tamu terhadap menu yang ditawarkan oleh Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui persepsi tamu terhadap harga yang ditawarkan pada setiap menu di Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. 3. Mengetahui seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.

1.4. Manfaat Penelitian Dengan mengacu pada tujuan dari penelitian, maka penelitian ini nantinya akan memiliki manfaat sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis Untuk bidang akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis secara langsung terhadap program studi Pariwisata sebagai bahan tambahan referensi dan wancana khususnya berkaitan dengan masalah harga, keragaman menu, dan pelayanan serta minat beli ulang konsumen. 1.4.2 Manfaat Praktis Dalam hal praktis, bagi Hotel The Sahid Rich Yogyakarta penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan pihak manajemen dalam pembuatan kebijakan penentuan harga, keragaman menu, pelayanan, dan mengetahui perilaku konsumen terhadap minat beli ulang konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta serta dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan dengan minat beli ulang konsumen. 1.5. Tinjauan Pustaka Penelitian ini meninjau tentang persepsi tamu terhadap pengaruh keragaman menu, harga, dan pelayanan terhadap minat beli ulang konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. Makanan merupakan kebutuhan pokok, untuk itu perlu diperhatikan kualitas maupun

fungsinya, karena penyajian makanan mempunyai arti yang mendalam, penyajian ini meliputi cara-cara menyediakan, mengatur, dan menghidangkan secara menarik, aman, mudah dicerna, serta bergizi. Sekarang ini penyajian makanan berhubungan erat dengan pelayanan dan dekorasi, dalam pelaksaaannya diperlukan beberapa hal yang terkait dengan penataan makanan yang rapi, indah, menarik, dan nyaman. Pelayanan atau tata hidangan memerlukan kaidah-kaidah antara lain letak makanan dan porsi hiasan, selain itu penampilan hiasan harus betul-betul diperhatikan agar memenuhi fungsinya untuk membangkitkan selera, menambah daya tarik, dan merupakan pasangan yang serasi dengan makanan yang dihias. Penelitian yang ditemukan adalah skripsi berjudul Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millenium Medan, yang di tulis oleh Yuzwar (2009). Penelitian ini menjelaskan tentang lokasi dan promosi dengan variabel terikat minat beli ulang konsumen. Penelitian yang ditemukan kedua adalah skripsi berjudul Analisa Korelasi Atribut Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen di Pastello Restaurant Yogyakarta, yang ditulis oleh Pujiyanti (2010). Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan atribut jasa dengan kepuasan konsumen, dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Penelitian yang ditemukan ketiga adalah skripsi berjudul Analisis Pengaruh Kesadaran Merk, Keragaman Menu, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Untuk

Membeli Pizza Hut DP Mall Semarang ditulis oleh Aditya (2011). Penelitian ini menjelaskan tentang kesadaran merk, keragaman menu, promosi dan kualitas pelayanan. Penelitian yang ditemukan keempat adalah skripsi berjudul Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Di Rumah Makan Ayam Goreng Suharti Yogyakarta ditulis oleh Endah (2012). Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen. Keempat skripsi ini membantu penulis dalam mengetahui faktorfaktor minat beli ulang konsumen khusunya pada hotel. Skripsi ini menjelaskan tentang menu, harga, dan pelayanan yang di tawarkan restoran lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. 1.6. Landasan Teori 1.6.1. Persepsi Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterprestasikan stimulus kedalam bentuk arti dan gambar. Apa yang kita terima melalui indera akan menghasilkan persepsi yang berbeda untuk individu yang berbeda. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki tanggapan dan tafsiran informasi secara sendiri-sendiri sesuai dengan kepekaan panca inderanya. Selain rangsangan fisik, rangsangan dari daerah sekitar kondisi dalam diri individu tertentu di daerah mempengaruhi persepsi seseorang (Yamit, 2004).

1.6.2. Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Yamit, 2004). Berdasarkan definisi dapat disimpulkan bahwa harga adalah sesuatu yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menikmati, mimiliki, dan menggunakan fungsi atas barang atau jasa tersebut. Untuk itu harga harus sesuai dengan persepsi konsumen tentang produk yang akan ditawarkan. Harga yang tinggi akan mengasumsikan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas produk yang tinggi juga. Jika harga yang ditawarkan murah, maka harus ada nilai tambah yang diperoleh oleh konsumen jika membeli produk tersebut. 1.6.3. Pelayanan Dalam usaha jasa, personal contact antara penyedia dengan konsumen adalah sangat penting. Maka dalam menentukan kualitas jasa, setiap perusahaan perlu memperhatikan tata cara pelayanan karyawan terhadap pelanggan atau sering disebut service excellence. Yang dimaksud dengan service excellence suatu pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan (Marsum, 2005). Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam konsep ini : 1. Kecepatan. 2. Ketepatan.

3. Keramahan. 4. Kenyaman. Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang terintegritas, maksudnya adalah pelayanan atau jasa menjadi tidak bagus bila satu komponen tidak terpenuhi dengan baik. Maka untuk mencapai tingkat yang bagus setiap perusahaan jasa harus memiliki karyawan dengan ketrampilan tertentu, diantaranya penampilan baik dan rapi, perilaku yang baik, memperlihatkan gairah kerja, dan sikap selalu siap melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun bagian lain yang mendukung, mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa isyarat pelanggan, dan memiliki kemampuan untuk menangani keluhan pelanggan secara professional. 1.6.4. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan atas pengguna produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan pelanggan sebelum melakukan pembelian (Yamit, 2004). Ada beberapa faktor yang mendorong kepuasan konsumen antara lain : 1. Kualitas produk Yaitu apabila setelah membeli dan menggunakan produk, ternyata kualitas produknya baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Harga Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value or money yang tinggi. 3. Kemudahan Semakin mudah, efisien, dan nyaman seorang pelanggan dalam mendapatkan produk tersebut, maka pelanggan akan semakin puas. 4. Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan yang baik akan bergantung pada tiga hal yaitu sistem, teknologi, dan manusia. Kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya sangat sulit ditiru oleh perusahaan lain, karena langsung berpengaruh pada pembentukan perilaku dan sikap yang seiring dengan keinginan perusahaan sebuah perusahaan dalam menciptakan suasana dan sistem kerja. 1.6.5. Minat Beli Ulang Konsumen Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk. Dalam istilah asing, perilaku konsumen disebut consumer buying behaviour atau consumer s behaviour. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa

termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan dibeli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli produk tersebut (Simamora, 2004). 1.6.6. Keragaman Menu Setiap konsumen memiliki selera makan yang tidak selalu sama. Jika restoran menyediakan menu yang beranekaragam, akan lebih memudahkan restoran untuk menarik konsumen agar bersantap di tempatnya. Karena, semakin banyaknya pilihan yang disediakan oleh restoran, maka akan semakin memudahkan konsumen untuk memilih menu sesuai keinginannya. Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah masalah pengembangan produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menyewa para peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan atau tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko seperti penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses produksi (Heru dan Anwari, 2011).

1.7. Metode Penelitian Untuk menentukan suatu penelitian berangkat dan bermuara pada suatu tujuan yang jelas, maka penelitian itu disimplikasi kedalam bangunan variabel. Berdasarkan Kusmayadi dan Sugiarto (2000) variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian terbagi menjadi dua yang terdiri dari variabel dependent atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain dan menjadi pusat perhatian peneliti, variabel dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat beli ulang konsumen. Dan variabel independent atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependent baik yang mempengaruhi secara positif maupun negatif, variabel yang digunakan adalah persepsi keragaman menu, harga, dan pelayanan. Jenis penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu analisis data yang menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan. Tujuan dari metode analisis data ini adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari datadata yang diperoleh (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Dalam penelitian ini data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tertentu, teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini membahas beberapa metode. Metode-metode tersebut adalah : 1. Studi Pustaka Studi pustaka yaitu data yang sudah tersedia, dimana priset tinggal mencari dan menelaah buku-buku yang ada kaitannya dengan bahasan penelitian. Pengumpulan data sekunder. 2. Metode Observasi Metode Observasi adalah mengadakan penyelidikkan, pengamatan, dan peninjauan secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna melihat secara langsung perilaku konsumen pada saat menggunakan setiap atribut jasa yang ditawarkan. 3. Metode Survei Metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada tamu, dengan mengisi dan mengikuti panduan yang ada pada kuesioner. Pertanyaanpertanyaan bersifat tertutup menggunakan skala likert 1-5 dengan menggunakan pernyataan berskala (Sugiyono, 2012) 1. Jawaban untuk setiap instrumen skala likert mempunyai gradasi dari negatif sampai positif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban 1 (http://www.rolahengki.com/2013/12/cara-menghitung-skala-likert-metodeperhitungan- persentase-dan-interval.html, diakses pada tanggal 5 Januari 2014).

tersebut diberi skor dan kategori pada tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner sebagai berikut : Sangat Baik = skor 1 Baik = skor 2 Cukup = skor 3 Kurang = skor 4 Sangat kurang = skor 5 4. Metode Wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melaksanakan tanya jawab dengan berbagai pihak yang bersangkutan, dalam hal ini adalah perusahaan. 5. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah tamu yang datang dan makan di Restoran Lavender. Sementara itu populasi penelitian ini adalah total jumlah tamu yang makan di restoran lavender pada tahun 2013, yaitu sebanyak 10.000 orang (Hotel The Sahid Rich Yogyakarta). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel yang

akan diteliti yaitu menggunakan metode sampling kuota atau insidental sampling (diambil dari Nonprobability Sampling). Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari sampel ini meliputi Sampling Kuota yang artinya teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan atau Sampling Insidental yang artinya teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Adapun kriteria yang akan diambil sebagai sampel yaitu : a. Tentang pendapat konsumen terhadap pelayanan yang ada di Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. b. Responden adalah jumlah tamu yang datang dan makan di Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. c. Rumus Slovin Ukuran sampel yang dibutuhkan ditetapkan dengan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Karena mayoritas penelitian ini difokuskan pada jumlah tamu yang makan di restoran lavender, jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

formula Slovin. Jumlah populasi adalah 10.000 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : Rumus = Keterangan : n = sampel, N = populasi, e = margin error 10%. Jawaban : = 99 Dengan formula ini, di dapatkan jumlah sampel sebanyak 99 orang. Setelah data-data primer didapatkan maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan metode statistik, yaitu uji Chi Square. Uji Chi Square termasuk uji non parametrik yang biasanya digunakan untuk menguji hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang benarbenar terjadi, aktual (Fo) dengan frekuensi harapan dan ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Untuk menguji Chi Square, yaitu dengan rumus: ( ). Di mana = frekuensi amatan ; = frekuensi harapan dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan sebesar 0,1. Untuk membantu olah data digunakan aplikasi sofware SPSS 17.1.

d. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data primer Data primer yang biasanya diperoleh melalui wawancara atau kuesioner. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh dari hasil kuesioner tentang persepsi keragaman menu, harga, pelayanan, dan minat beli ulang konsumen yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu tamu Restoran Lavender. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan atau perorangan. Data sekunder bentuknya berupa sumber pustaka yang mendukung penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan seperti buku referensi, jurnal, artikel, website, maupun keterangan dari perusahaan yang hubungannya dalam penelitian yang berkaitan dengan keragaman menu, harga, pelayanan, dan minat beli ulang konsumen. 1.8. Hipotesis Hipotesis adalah suatu proposisi atau dugaan sementara yang belum diuji benar atau tidaknya. Hipotesis itu merupakan penjelasan

sementara mengenai suatu fenomena atau merupakan solusi alternatif terhadap suatu masalah Sugiyono (2012). Maka dalam penelitian yang akan dilakukan mengajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : Ada hubungan antara keragaman menu dengan minat beli ulang konsumen. H2 H3 : Ada hubungan antara harga dengan minat beli ulang konsumen. : Ada hubungan antara pelayanan dengan minat beli ulang konsumen. 1.9. Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini menyusun 4 bab dengan susunan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM Pada bab ini menguraikan tentang sejarah hotel, macam-macam menu restoran, peralatan dan perlengkapan restoran, prosedur pelayanan tamu, dan penentuan harga.