Jurnal Ilmiah Kefarmasian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental Rancangan Acak

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

PENGARUH PERENDAMAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN PERASAN JERUK NIPIS TERHADAP KADAR MERKURI (Hg) DAN KADMIUM (Cd)

EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. SNI Selai Buah Syarat Mutu Selai Buah

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

PERBANDINGAN PENURUNAN KADAR CADMIUM

PENDAHULUAN. sumber protein hewani. Kandungan protein kerang yaitu 8 gr/100 gr. Selain itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

PERBANDINGAN KADAR Cu (Tembaga) PADA KERANG DARAH (Anadara granosa) SEGAR DAN REBUS YANG DIJUAL DI PASAR BANJARSARI PEKALONGAN.

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 2004). Menurut Palar (1994) pencemaran adalah suatu kondisi yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga April 2013.

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Tabel Syarat Mutu Kecap Ikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

1 atm selama 15 menit

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DALAM MENURUNKAN KADAR KADMIUM (Cd) PADA DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa)

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PEMANFAATAN PEKTIN KULIT BUAH JERUK SIAM (Citrus nobilis var. microcarpa) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TEMBAGA (Cu)

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

50 ml larutan buffer natrium bikarbonat. Inkubasi selama 60 menit. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Destruksi logam

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE PENGGARAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

EFEKTIVITAS LARUTAN JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus sp)

EFEKTIVITAS LARUTAN JERUK NIPIS TERHADAP PENURUNAN KADAR MERKURI (Hg) PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus sp) SKRIPSI OLEH : ADE IRMA NASUTION NIM.

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Lampiran 1 T test Pengaruh Jenis Larutan Terhadap penurunan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

ABSTRAK. Power Reduction of acetic acid to the heavy metal of blood cockle (Anadara granosa) By:

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

Standar Mutu Bihun Instan Menurut SNI No. Uraian Satuan Persyaratan 1. Keadaan : 1.1. bau 1.2. rasa 1.3. warna

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 April 3 Mei 2013, dimana

PEMBUATAN TEPUNG MOCAF MELALUI PENAMBAHAN STARTER DAN LAMA FERMENTASI (Modified Cassava Flour)

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

DAYA REDUKSI LARUTAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP LOGAM BERAT PADA KERANG KEPAH (Meretrix meretrix)

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.

BAB III METODE PENELITIAN

The JaMMiLT ISSN The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Erma Noralia* dan Dina Kartika Maharani. Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Negeri Surabaya Koresponden : * : yahoo.co.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

Efektivitas Penggunaan Berbagai Konsentrasi Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa billimbi) terhadap Kadar Pb SAWI HIJAU (Brassica juncea)

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

Minimalisir Logam Berat Ni Pada Limbah Cair Industri Elektroplating dengan Pseudomonas fluorescens

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEKTIN JERUK DALAM MENGIKAT LOGAM BERACUN DAN REDUKSI RISIKO KONSUMSI KERANG DARAH (Anadara granosa)

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

Lampiran 1 Prosedur uji TPC dan TVBN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Kefarmasi Journal homepage : http://e-jurnal.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/jp Pemfaat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Untuk Menurunk Kadar Logam Cu Pada Ik Belak (Chelon subviridis). Utilization of Starfruit (Averrhoa bilimbi L.) Extract to Reduce Cu Metal Levels in Mullet (Chelon subviridis). Ira Pgesti 1, Yusuf Eko Nugroho 2, Imam Agus Faizal 3, Tri Fitri Ya Utami 4, Anggih Priyto 5 1,2,3,5 Teknologi Laboratorium Medis, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap 4 Prodi Farmasi, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia e-mail : irapgesti2@gmail.com INFO ARTIKEL A B S T R A K / A B S T R A C T Kata Kunci : Cu, ik belak, belimbing wuluh Perair estuari Sungai di Kabupaten Cilacap merupak daerah zona trsisi tara darat d laut, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakuk pemfaat secara ekonomi d ekologi d menjadi daerah yg dimfaatk pada berbagai kegiat industri yg menyebabk masuknya cemar seperti logam berat Cu kedaging biota laut seperti ik belak, Nilai baku mutu logam Cu yg ditetapk oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg. Logam berat dapat diturunk kadarnya deng zat yg bersifat sekuestr salah satunya adalah asam sitrat yg berada pada buah belimbing wuluh, hal ini yg ak menyebabk logam kehilg sifat ion pada logam berat sehingga dapat mengurgi daya toksisitas logam tersebut. Metode yg digunak adalah eksperimen. Objek peneliti adalah daging ik belak yg di rendam deng sari belimbing wuluh konsentrasi 25% d variasi lama perendam yaitu 15 menit, 30 menit d 45 menit. Hasil peneliti yaitu Kadar Cu awal 1,64 mg/kg. Prosentase penurun pada 15 menit 29,7%, 30 menit 57,2% d 45 menit 75,3%. Lama perendam yg paling efektif untuk menurunk kadar Cu pada daging ik belak yaitu selama 45 menit sebesar 75,3%. Terdapat pengaruh lama perendam terhadap penurun kadar Cu pada daging ik belak.

Keyword: Cu, Mullet, Star fruit The estuary of the river in Cilacap Regency are a trsition zone area between ld d sea, so that it has a strategic value for economic d ecological use d becomes area that is used for various industrial activities that cause the entry of contamints such as heavy metal Cu into the flesh of marine biota such as mullet fish, The quality stdard value for Cu metal set by FAO / WHO is 1.0 mg / kg. Heavy metals c be reduced in levels with sequestrt substces one of which is citric acid, which is in star fruit, this will cause the metal to lose its ionic properties in heavy metals so that it c reduce the metal's toxicity. The method used is experimental. The object of the research was the mullet meat soaked with 25% starfruit juice d the variation of soaking time, namely 15 minutes, 30 minutes d 45 minutes. The results of the study were the initial Cu level was 1.64 mg / kg. The percentage reduction in 15 minutes was 29.7%, 30 minutes 57.2% d 45 minutes 75.3%. The most effective soaking time to reduce Cu levels in mullet fish was 45 minutes at 75.3%. There was effect of soaking time on reducing Cu levels in mullet fish. A. PENDAHULUAN Perair estuari Sungai di kabupaten Cilacap merupak daerah zona trsisi tara darat d laut, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakuk pemfaat secara ekonomi d ekologi menjadi daerah yg dimfaatk pada berbagai kegiat, yaitu kegiat industri, perti, perik, pelabuh d kegiat domestik. Kegiat tersebut dapat menyebabk masuknya bah pencemar yg berupa material logam berat ke dalam perair 1. Logam berat pada konsentrasi yg tinggi dapat menyebabk kemati bagi biota perair, sedgk pada konsentrasi yg rendah dapat menyebabk terjadinya akumulasi dalam tubuh biota tersebut 2. Logam ion tembaga (Cu2+) dibutuhk orgisme untuk pertumbuh d perkembg hidupnya yaitu sebagai kofaktor kerja enzim. Tingginya tingkat cemar logam ion tembaga (Cu2+) ak berdampak negatif terhadap musia, yaitu dapat menimbulk keracun. Gejala yg timbul pada keracun logam ion tembaga (Cu2+) akut adalah mual, muntah- muntah, diare, sakit perut d hemolisis darah 3. Secara kronis menyebabk penumpuk tembaga di dalam hati yg dapat menyebabk nekrosis hati atau serosis hati 4. Kdung logam berat pada ik belak yg diperoleh di estuari Sungai Don melebihi baku mutu (berkisar 2,3032-2,6021 mg/kg). Nilai tersebut menunjukk bahwa konsentrasi Cu yg terdapat pada daging ik telah melebihi baku mutu yg ditetapk oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg 1. Logam berat dapat diturunk kadarnya deng zat yg bersifat sekuestr salah satunya adalah asam sitrat yg berada pada buah belimbing wuluh. Buah belimbing wuluh mengdung asam sitrat 92,6 sampai 133,8 (mek asam/100 gram total padat) hal ini yg ak menyebabk logam kehilg sifat ion pada logam berat sehingga dapat mengurgi daya toksisitas logam tersebut 5. B. METODE Alat Alat yg digunak dalam peneliti ini meliputi peralat pada pembuat sari belimbing wuluh seperti blder, penyaring, Alat untuk mengabuk ik seperti kurs porselin, kompor,mufle furnace, untuk alisis kimia menggunak

labu ukur,corong, burret, beker glass, batg pengaduk, spektrofotometer. Bah 1. Sari belimbing wuluh Sari belimbing wuluh di ambil deng cara memblender buah belimbing wuluh kemudi di peras d di tampung, sari belimbing wuluh yg di dapat adalah konsentrasi 100%, 2. Ik belak Ik belak di ambil dari sungai, di cuci bersih d di pisahk dari duri d kulit. 3. Bah kimia Bah kimia yg digunak HCl pekat, Cu, aquadest, NH 4OH 5%, Na Dietil Ditiokarbamat 1%. Prosedur kerja Peneliti ini dilakuk 5 tahap yaitu pembuat sari belimbing wuluh konsentrasi 25%, pembuat kurva kalibrasi, Uji kadar Cu 2+ pada Ik belak sebelum perendam, perendam sampel ik belak menggunak sari belimbing wuluh konsentrasi 25% selama 15, 30 d 45 menit, uji kadar Cu pada ik belak setelah perendam. 1. Uji orgoleptic daging ik belak Uji orgoleptic dilakuk untuk menentuk variasi konsentrasi d lama perendam yg tidak mempengaruhi rasa daging ik belak agar masih layak untuk dikonsumsi. 2. Pembuat sari belimbing wuluh konsentrasi 25% Sari belimbing wuluh (konsentrasi 100% v/v) di dapatk deng cara di blender d di peras. Kemudi ditug deng buret 25 ml dalam labu ukur 100 ml d ditambah aquades sampai tda batas d dihomogenk (sari belimbing wuluh konsentrasi 25% v/v) 3. Pembuat kurva kalibrasi Pembuat kurva kalibrasi baku seri Cu deng konsentrasi 0.5, 1.0, 1.5, 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 4.5 d 5,0 ppm. Kemudi dibaca absorbsi. 4. Uji kadar Cu pada Ik belak sebelum perendam. Daging ik belak di halusk kemudi ditimbg 10 gram daging ik belak kedalam 8 wadah kurs porselin, di argk deng kompor, d di abuk deng mufle furnace. Abu di larutk deng HCl pekat, kemudi dipindah secara kutitatif ke labu ukur 50 ml d ditepatk deng aquades lalu dihomogenk, seljutnya disaring menggunak kertas saring. Dipipet 5,0 ml filtrat dimasukk ke dalam labu ukur 50 ml, ditambahk aquades, ditambahk 5 ml NH4OH 5% d 5,0 ml Na dietil ditiokarbamat 1%. Ditepatk deng aquades sampai tda batas d dihomogenk, dibaca pada spektrofotometer. 5. Perendam sampel ik belak menggunak sari belimbing wuluh konsentrasi 25% selama 15, 30 d 45 menit. Daging ik belak masing-masing dimasuk ke wadah kira kira berat lebih dari 10 gram, kemudi direndam menggunak sari belimbing wuluh konsentrasi 25% v/v sampai terendam selama 15, 30 d 45 menit. Daging ik belak yg sudah direndam deng sari belimbing wuluh, kemudi ditirisk. 6. Uji kadar Cu pada ik belak setelah perendam Daging ik belak setelah direndam sari belimbing wuluh di halusk kemudi ditimbg 10 gram daging ik belak kedalam 8 wadah kurs porselin, di argk deng kompor, d di abuk deng mufle furnace. Abu di larutk deng HCl pekat, kemudi dipindah secara kutitatif ke labu ukur 50 ml d ditepatk deng aquades lalu dihomogenk, seljutnya disaring menggunak kertas saring. Dipipet 5,0 ml filtrat dimasukk ke dalam labu ukur 50 ml, ditambahk aquades, ditambahk 5 ml NH4OH 5% d 5,0 ml Na dietil ditiokarbamat 1%. Ditepatk deng aquades sampai tda batas d dihomogenk, dibaca pada spektrofotometer. 7. Perhitung Prosentase (%) penurun Cu

X 100% =...% C. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji orgoleptik Uji orgoleptik untuk melihat variasi lama perendam terhadap kelayak daging ik untuk dikonsumsi. Konsent rasi sari belimbin g wuluh 25% V / V Tabel 1. Uji orgoleptik Lama Bau Warna Bentuk Rasa Keterg Perenda m 15 menit Khas Abu 30 menit Khas Abu 45 menit Khas Abu 60 menit Khas Abu Sumber : Data Primer Utuh Khas Baik Utuh Khas Baik Utuh Khas Baik Utuh asam Tidak baik Dari data diatas dapat disimpulk bahwa konsentrasi d lama perendam 15 menit, 30 menit, 45 menit tidak mempengaruhi bau, warna, bentuk, rasa dari daging aik belak d baik untuk dikonsumsi. Namun pada lama perendam 60 menit rasa daging sudah asam sehingga tidak baik untuk di konsumsi. Kurva Baku Seri 0,5-5,0 ppm Nilai absorbsi baku seri 0,5 ppm sampai 5,0 ppm yg dibaca pada pjg gelombg (λ) optimum 460 nm d waktu kestabil optimum 10 menit yg didapat kemudi dibuat kurva baku seri. Gambar 1. Kurva baku seri 0,5-5,0 ppm Sumber : data primer Dari kurva baku seri tersebut diperoleh persama garis linier : y y = 0,157x + 0,003 deng nilai R2 = 0,999, Persama tersebut digunak untuk menghitung konsentrasi Tembaga (Cu) awal d konsentrasi Cu akhir setelah perendam Tabel 2.Prosentase Penurun Kadar Cu pada ik belak

Konsentrasi sari belimbing wuluh Lama Perendam Kadar Cu (mg/kg) Rata-rata kadar Cu (mg/kg) Penurun kadar Cu (%) Rata-rata Penurun kadar Cu (%) 1,9-0 % 0 menit 1,64-1,2 25 1 37,5 15 menit 1,1 29,7 1 37,5 1 37,5 0,6 62,5 25 % v / v 30 menit 0,69 57,2 0,94 41,3 0,94 41,3 0,32 80 0,32 80 0,319 80 45 menit 0,32 80 0,39 75,3 0,6 60 0,315 80 0,315 80 Sumber : data primer kenaik hal ini disebabk karena Gambar 2. Grafik penurun kadar Cu konsentrasi sari belimbing wuluh semakin tinggi maka jumlah gugus asam sitrat lebih byak, sehingga kemampu asam sitrat berikat deng logam berat Cu ak meningkat. Sari belimbing wuluh efektif untuk meurunk Cu dalam sampel ik belak adalah selama 45 menit deng konsentrasi 25% deng rata-rata prosentase penurun sebesar 75,3 %. Pada Tabel 2 d Gambar 2. Grafik penurun Cu pada konsenrasi 25% V/V deng lama perendam selama 15 menit, 30 menit d 45 menit mengalami Analisis data Tabel 3. Uji Normalitas Data Tests of Normality

penur un waktu 25% 15 menit 25 % 30 menit 25% 45 menit Kolmogorov- Smirnov a Stati stic df Sig. Shapiro-Wilk Stati stic df Sig..391 8.001.641 8.000.455 8.000.566 8.000.455 8.000.586 8.000 a. Lilliefors Significce Correction Berdasark output diatas didapatk hasil signifiksi (p<0,05) yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulk bahwa data yg diuji berdistribusi normal. Tabel 4. Uji homogenitas data Test of Homogeneity of Varices penurun Levene Statistic df1 df2 Sig. penurun Between Groups Within Groups.573 2 21.572 Sum of Squares ANOVA df 8444.376 2 4222.188 59.20 5 1497.597 21 71.314 Total 9941.973 23 Output spss diatas menunjuk nilai (signifiksi) sig. 0,572 dima (p>0,05) sehingga dapat disimpulk bahwa data yg diuji berdistribusi tidak homogeny. Penurun Cu disebabk karena pada sari belimbing wuluh terdapat zat yg dapat menyebabk logam kehilg sifat ion pada logam berat sehingga dapat Me dikonsumsi Square F Sig. mengurgi daya toksisitas logam tersebut 6. Komponen asam orgik buah belimbing wuluh adalah asam sitrat 5. Asam sitrat termasuk salah satu asam orgik deng nama kimia2-hydroxy-1,2,3- propetricarboxylic acid bersifat tidak beracun, berfungsi berfungsi sebagai sekuestr memiliki sifat sebagai pengikat logam sehingga dapat menurunk kadar logam berat 7. Asam sitrat mampu mengikat logam yg merupak gugus karboksil COOH yg dapat melepask proton dalam larut 8. Asam sitrat tersebut mengdung ion negatif d logam mengdung ion positif sehingga ak terjadi tarik menarik sehingga ak terjadi ikat normal. Sehingga logam ak kehilg daya toksisitasnya. KESIMPULAN Prosentase penurun kadar Cu pada sampel ik belak setelah perendam belimbing wuluh konsentrasi 25% selama 15 menit yaitu 29,7%, selama 30 menir 57,2%, selama 45 menit 75,3%. Semakin lama perlaku perendam deng belimbing wuluh mengakibatk jumlah asam sitrat pada belimbing wuluh lebih byak maka penurun kadar Cu pada ik belak lebih tinggi sehingga kadar Cu yg terkdung di dalam ik belak semakin sedikit, namun harus di perhatik hasil uji orgoleptic agar daging ik belak tetap enak jika SARAN Hasil peneliti diketahui bahwa sari buah belimbing wuluh deng konsentrasi 25% d lama perendam 45 menit dapat menurunk kadar logam Cu secara efektif pada ik belak. Dari hasil peneliti tersebut maka sari buah belimbing wuluh dapat direkomendasik sebagai bah untuk menghilgk logam berat dari daging biota laut yg dicurigai mengdung logam berat. UCAPAN TERIMA KASIH.000 Penulis menyadari bahwa terselesaiknya paper ini tidak lepas dari bimbing, dukung d btu dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempat ini, penulis ingin menyampaik ucap terima kasih kepada semua pihak yg sudah memberik dukung hingga terselesaik paper ini. PUSTAKA 1. Prasetyo Y, Batu DTFL, Sulistiono. 2017. Kdung logam berat Cu d Cd pada ik belak di estuari Sungai Don, Cilacap, Jawa tengah. Jurnal Pengolah Hasil Perik Indonesia 20(1): 18-27. 7. Hudaya, R. 2010. Pengaruh pemberi belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap kadar cadmium (Cd) pada kerg (Bivalvia) yg berasal dari laut Belaw tahun 2010. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. 8. Oveldo. R. 2013. Fermentasi buah markisa (Passiflora) menjadi asam sitrat. 1(1). 2. Monsefrad F, Impour NJ, Heidary S. 2012.Concentration of heavy d toxic metals Cu, Zn, Cd, Pb d Hg in liver d muscles of Rutilus frisii kutum during spawning season with respect to gowth parameters. Iri Journal of Fisheries Scinces 11(4): 825-839. 3. Anonymous, 2008. Lumpur Lapindo Mengdung Logam Berat Berlebih. Kompas cyber media. http://www.kompas.com. Diakses tggal 8 Agustus 2014. 4. Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 5. Lathifah, Q. 2008. Uji efektifitas ekstrak kasar senyawa tibakteri pada buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) deng variasi pelarut. Skripsi. Universitas Islam Negeri Malg. 6. Sinaga, D., Marsaulina, I., Ashar, T. 2013. Perbding penurun kadar Cadmium (Cd) pada kerg darah (Anadara grosa) deng perendam larut jeruk nipis (Citrus aurtifolia) pada berbagai konsentrasi deng perendam larut jeruk nipis pada berbagai konsentrasi d lama perendam. Lingkung d Kesehat Kerja. 2(3).