faktor-faktor yang mempengaruhi KePuasan Pengguna bpjs terhadap Pelayanan bpjs abstrak



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau sehingga

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penduduk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya belum semua

LAPORAN KEMAJUAN. Ketua : Dr. rer.nat. I.M.A.G Wirasuta,M.Si.,Apt.

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA KOTA DEPOK TAHUN 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan hak bagi setiap orang. Untuk mewujudkannya pemerintah bertanggung

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang BPJS yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

Validitas dan Reliabilitas

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN PADA PROGRAM RUJUK BALIK JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI APOTEK-APOTEK PROGRAM

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat

PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara 1)

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN MAGELANG INTISARI

MASYARAKAT SURAT PERNYATAAN PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT NEGERI DAN SWASTA RUJUKAN PASIEN PENGGUNA BPJS DI SALATIGA

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

Transkripsi:

faktor-faktor yang mempengaruhi KePuasan Pengguna bpjs terhadap Pelayanan bpjs (studi Kasus : peserta pengguna BpJs yang Berkunjung ke Dokter keluarga/apotek di kabupaten sleman) 1 Devi Herliani, 1 Dwi Retno PS, 1 Dewik Prasekti, 1 Fortina Mena M, 1 Baiq Anis R, 1 Muh. Asadul M, 2 Kariyam* 1 Mahasiswa Prodi Statistika Universitas Islam Indonesia 2 Dosen Prodi Statistika Universitas Islam Indonesia * kariyam@uii.ac.id abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui kepuasan pengguna BPJS terhadap pelayanan BPJS yang dilakukan di tiga apotek/dokter keluarga di Kabupaten Sleman, DIY. Dari 74 responden, dilihat dari pendidikan terakhirnya paling banyak adalah lulusan SMA sederajat dan paling rendah adalah yang tidak tamat sekolah dasar. Dilihat dari segi pekerjaan, mayoritas responden bekerja sebagai pegawai swasta. Dengan menggunakan metode analisis faktor, terdapat sebanyak 6 faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor obat, tenaga kesehatan, fasilitas, sosialisasi, pelayanan, dan rekomendasi obat dari dokter yang diberikan kepada pasien. Kata kunci : analisis faktor, kepuasan, BPJS. abstract The research is doing to determine the factors that influence user satisfaction with services BPJS conducted in three pharmacies / family physicians in Sleman, Yogyakarta. From 74 respondents, seen from of education last at most a high school graduate or equivalent and the lowest is not completed primary school. Seen from of jobs, the majority of respondents working as private employees. By using factor analysis method, there are get a six factors that formed among the factors drugs, health personnel, facilities, socialization, services and recomendation drugs given to the patient. Keywords : Factor analysis, satisfaction, BPJS. PenDaHuluan kondisi kesehatan di indonesia terbilang buruk, hal tersebut bisa dilihat dari Life Expectationat birth( le) atau umur harapan hidup waktu lahir masyarakat indonesia yang masih rendah. Umur harapan hidup waktu lahir adalah suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh penduduk sejak lahir. 734 1

penyebab buruknya aspek kesehatan di indonesia adalah tidak meratanya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat indonesia. pemerataan dalam aspek kesehatan sangat sulit dicapai di indonesia mengingat kondisi geografis indonesia yang berpulau-pulau yang membuat pembangunan fasilitas kesehatan pada daerah-daerah tertentu masih sangat kurang. hal tersebut diperparah dengan kesenjangan ekonomi rakyat indonesia membuat hanya masyarakat berpenghasilan tinggi yang mampu menjangkau biaya kesehatan yang cenderung mahal. sedangkan, masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau biaya layanan kesehatan sehingga muncul diskriminasi pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah pada tahun 2004 mengeluarkan Undang-Undang no.40 tentang sistem Jaminan sosial nasional (sjsn). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh rakyat indonesia. salah satu program dari sjsn adalah Jaminan kesehatan nasional (Jkn) melalui suatu Badan penyelenggara Jaminan sosial (BpJs). Badan penyelenggara Jaminan sosial atau BpJs kesehatan adalah badan hukum publik yang berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bgi seluruh masyarakat indonesia termasuk warga asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di indonesia. peserta BpJs terdiri dari peserta bantuan iur pbi) yang terdiri dari fakir miskin serta orang tidak mampu, dan golongan non pbi atau peserta dari peralihan askes (UU BpJs, 2011). BpJs merupakan transformasi dari empat badan usaha milik negara (BUMn) yaitu pt. askes, Jamsostek, taspen dan asabri. salah satu pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan BpJs kesehatan adalah apotek. apotek memiliki peran penting dalam program Jkn, karena apotek memberikan layanan obat kepada pasien. setiap apotek dituntut untuk memberikan pelayanan khususnya obat kepada peserta Jkn dengan kualitas yang baik. rumusan masalah Faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna kartu BpJs terhadap pelayanan BpJs kesehatan yang meliputi sosialisasi, fasilitas, tenaga kesehatan, obat yang disediakan, dan pelayanan di apotek/dokter keluarga yang bekerjasama dengan BpJs kesehatan di kabupaten sleman. 2 735

tujuan PenelItIan Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna BpJs dalam hal sosialisasi, fasilitas, tenaga kesehatan, obat yang disediakan, dan pelayanan terhadap peserta BpJs di apotek/dokter keluarga yang berkerjasama dengan BpJs kesehatan di kabupaten sleman. metode PenelItIan Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data hasil wawancara dengan pengguna BpJs yang berkunjung ke dokter keluarga/apotek di kabupaten sleman. terdapat tiga apotek/dokter keluarga yaitu apotek tina Farma, apotek Colombo, dan apotek sari Dewi. analisis dalam penelitian ini didasarkan pada lima dimensi yaitu sosialisasi, obat, fasilitas, tenaga kesehatan, dan pelayanan, dengan melakukan wawancara dan observasi (kuisioner). teknik sampling yang adalah teknik non-probability sampling dengan purposive sampling dimana pasien yang diwawancarai adalah pasien yang menggunakan BpJs di apotek/dokter keluarga di kabupaten sleman. adapun variabel penelitian sebagaimana tertera pada tabel 1. langkah pertama adalah melakukan uji reliabilitas dan validitas data dengan menggunakan uji spearman. selanjutnya, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelayanan pengguna kartu BpJs kesehatan dengan menggunakan pendekatan analisis faktor. 736 3

tabel 1.variabel Penelitian variabel Indikator p1 informasi awal perihal BpJs p2 sosialisasi BpJs kesehatan V1 sosialisasi p3 Media sosialisasi BpJs p4 akses informasi terkait BpJs p5 pemahaman pengguna fasilitas layanan BpJs kesehatan p6 kesesuaian obat dengan kondisi penyakit p7 kesamaan obat tanpa dan dengan menggunakan BpJs V2 obat p8 p9 rekomendasi dokter untuk mendapatkan obat kesesuaian obat dengan resep dokter p10 obat gratis yang dijamin oleh BpJs p11 obat yang dijamin BpJs dapat membantu kesehatan p12 Fasilitas dapat membantu pengobatan pasien tanpa dan dengan menggunakan BpJs V3 V4 V5 Fasilitas pelayanan tenaga Medis p13 Fasilitas apotek/dokter keluarga dapat mengcover kebutuhan pasien p14 kelengkapan fasilitas di apotek/dokter keluarga p15 Fasilitas di apotek/dokter keluraga dalam kondisi baik p16 kecukupan jumlah dokter p17 kelengkapan tenaga kesehatan p18 tenaga kesehatan dapat membantu pasien BpJs p19 kartu BpJs bisa digunakan di semua apotek/dokter keluarga p20 Fasilitas yang didapatkan sama tanpa dan dengan menggunakan BpJs p21 pelayanan yang didapatkan sama tanpa dan dengan menggunakan BpJs p22 Dipersulit ketika menggunakan kartu BpJs p23 kepuasan responden BpJs terhadap pelayanan dokter 4 737

HasIl Dan PembaHasan a. Deskriptif gambar 1. barchart Pendidikan responden pada output grafik tingkat pendidikan di atas, diperoleh jumlah responden pada masing-masing tingkat pendidikan. Berdasarkan diagram tersebut, maka sebanyak 1 responden yang tidak sekolah atau tamat sd, 5 responden tamat sd atau sederajat, 7 responden tamat smp atau sederajat, 32 responden tamat sma atau sederajat dan 29 responden tamat akademi atau pt. gambar 2.jumlah Pekerjaan Pengguna Kartu bpjs Kesehatan Berdasarkan output pada gambar 2, maka dapat dilihat jumlah responden BpJs yang telah diteliti berdasarkan pekerjaannya. Bidang pekerjaan yang paling sedikit adalah wiraswasta, petani dan pegawai pemerintah non pns dengan jumlah masing-masing 1 responden. sedangkan untuk bidang pekerjaan yang banyak menggunakan BpJs yakni pekerjaan sebagai pegawai swasta dengan jumlah sebanyak 22 responden. secara keseluruhan diperoleh hasil penelitian sebanyak 74 responden yang dari ketiga apotek lokasi penelitian di kabupaten sleman. 738 5

gambar 3. Kapasitas menggunakan Kartu bpjs dalam sebulan Dari gambar 3 diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna BpJs menggunkan kartu BpJs paling sedikit yaitu 4-5 kali dalam sebulan sebanyak 2 responden, dan yang paling banyak yaitu lainnya sebesar 36 responden. Dimana yang lainnya ini bisa mencakup satu kali dalam dua bulan atau sebulan bisa berobat lebih dari 5 kali. Untuk pengguna kartu BpJs dengan intensitas penggunaannya 2-3 kali dalam sebulan sebesar 10 responden dan pengguna kartu BpJs dengan intensitas penggunaannya 1 kali dalam sebulan sebesar 26 responden. b. uji validitas dan reliabilitas Uji validitas diarahkan untuk menguji ketepatan instrumen dalam mengukur variabel laten yang ingin diketahui perilakunya. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan salah satu software statistika. hasil uji validitas diketahui bahwa terdapat 20 pernyataan yang dapat dikatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian. pernyataan yang valid didasarkan nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel = 0.1654. r-tabel diambil berdasarkan nilai-nilai product moment pada sampel responden n = 74 dengan taraf signifikan 5% Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. adapun uji statistik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah uji statistik cronbach alpha. reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha> 0.60. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan software statistika. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas, didapat nilai 0.806 yang berarti Cronbach s Alpha > 0.60. Dengan demikian dapat dikatakan 20 item pertanyaan dapat dikatakan 6 739

reliabel. setelah data diuji validitas dan reliabilitasnya maka langkah selanjutnya data yang telah valid dan reliabel pada penelitian ini diolah dengan menggunakan perhitungan analisis faktor. c. analisis faktor sebelum melakukan analisis faktor, dilakukan uji KMO Measure of Sampling Adequacydan Bartlett s guna mengetahui cukup tidaknya data serta kebebasan antar variabel untuk difaktorkan. Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% diketahui hasil KMO Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,680 dan Bartlett s sebesar 0.000. hal ini berarti bahwa data sudah layak digunakan karena data cukup untuk difaktorkan dan mengahasilkan variabel-variabel yang saling bebas. gambar 4. output total Variance Explained Berdasarkan hasil gambar 4., dapat diketahui nilai eigen pada masing-masing faktor. Untuk mengetahui berapa jumlah faktor yang sebaiknya diambil dapat dilihat berdasarkan oleh nilai eigen, yaitu nilai eigen yang lebih dari satu. pada hasil ini, dapat dilihat bahwa variabel yang memiliki nilai eigen lebih dari 1 ada enam. Dengan demikian jumlah faktor yang dapat diambil adalah enam faktor pertama. keenam faktor tersebut sudah mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 70,589%. Dengan kata lain variabilitas dari 20 variabel pada data penelitian dapat diterangkan oleh faktor pertama sebesar 15,883%, faktor kedua sebesar 14,963%, faktor ketiga sebesar 14,164%, faktor keempat sebesar 10,357%, faktor kelima sebesar 8,570%, dan variabilitas dari 20 variabel dapat diterangkan oleh faktor kedua sebesar 6,633%. 740 7

pada gambar 5, merupakan hasil untuk nilai komponen matriks sebelum dan setelah dirotasi. rotasi dilakukan karena terdapat nilai yang hampir sama untuk variabel dalam keenam faktor. Berikut adalah hasil antar komponen matrik sebelum dan setelah dilakukan rotasi. gambar 5. output Component Matrix dan RotatedComponent Matrix Dari hasil matrik komponen analisis faktor, diperoleh sebanyak enam faktor yang terbentuk. adapun masing-masing faktor tersebut dapat dilihat pada gambar 5. pengelompokan masing-masing faktor dibentuk berdasarkan nilai mutlak setiap variabel yang lebih besar antar keenam faktor. Variabel p1 (pertanyaan 1) masuk kedalam faktor 2, karena nilai komponen matrik pada faktor 2 lebih besar dibandingkan dengan lainnya. secara ringkas faktor 1 didominasi oleh kesesuaian obat dengan resep dokter, obat gratis yang dijamin oleh BpJs, obat yang dijamin BpJs dapat membantu kesehatan, fasilitas dapat membantu pengobatan pasien tanpa dan dengan menggunakan BpJs sehingga disebut dengan nama faktor obat. Faktor 2 didominasi oleh kecukupan jumlah dokter, kelengkapan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan dapat membantu pasien BpJs sehingga faktor tersebut diberi nama faktor tenaga medis. Faktor 3 didominasi fasilitas apotek/dokter keluarga dapat mengcover kebutuhan pasien, fasilitas di apotek/dokter keluarga dalam kondisi baik, fasilitas yang didapatkan sama tanpa dan dengan menggunakan BpJs, sehingga faktor tersebut diberi nama faktor fasilitas. Faktor 4 didominasi sosialisasi BpJs kesehatan, akses informasi terkait BpJs, sehingga faktor ini 8 741

diberi nama faktor sosialisasi. Faktor 5 terdiri dari kesamaan obat tanpa dan dengan menggunakan BpJs, kelengkapan fasilitas di apotek/dokter keluarga sehingga diberi nama faktor pelayanan. serta untuk faktor 6 terdiri dari pertanyaan 8 rekomendasi dokter untuk mendapatkan obat sehingga diberi nama faktor rekomendasi obat. apabila di lihat pada pertanyaan 8 terdapat 60% pasien BpJs yang mengatakan setuju tentang kepuasan BpJs. KesImPulan Berdasarkan analisis uji validitas dan reliabilitas terdapat 20 item pertanyaan yang layak digunakan sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian. selanjutnya, dari analisis faktor-faktor yang yang mempengaruhi kepuasan pengguna BpJs terhadap pelayanan BpJs yakni kepuasan terhadap obat, faktor ketersediaan tenaga medis di apotek/dokter keluarga, faktor fasilitas, faktor sosialisasi, faktor pelayanan dan faktor rekomendasi obat yang diberikan dokter kepada pasien (pengguna BpJs). ucapan terimakasih Ucapan terima kasih disampaikan yang sebesar-besarnya kepada dokter keluarga di apotek tina Farma, apotek sari Dewi, dan apotek Colombo atas kerjasamanya dalam penelitian ini. kepada responden yang telah bersedia meluangkan waktunya sehingga penelitian ini berjalan lancar. serta, tidak lupa berterima kasih kepada DppM Uii yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menyampaikan hasil penelitian ini pada acara seminar nasional DppM Uii. Daftar PustaKa anggraini, Merry tiyas., dan rohmani, afiana. 2012. hubungan kepuasan pasien Dengan Minat pasiendalam pemanfaatan Ulang pelayanan kesehatapada praktek Dokter keluarga. seminar hasil-hasil penelitian lppm UniMUs 2012 isbn : 978-602-18809-0-6 iriani,yani.,dan Barokah, Maria. 2012. analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perilaku konsumen Dalam pembelian lpg 3kg (studi kasus Di pt Graffi Ferdiani Gerrits energi). proceeding for Call paper pekan ilmiah Dosen FeB Uksw, 14 DeseMBer 2012 742 9

prastiwi, ellya niken., dan ayubi, Dian. hubungan kepuasan pasien Bayar Dengan Minat kunjungan Ulang puskesmas wisma Jaya kota Bekasi tahun 2007. Makara, kesehatan, Vol. 12, no. 1, JUni 2008: 42-46 s1-2014-281755-chapter1.pdf supardi.2008.hubungan antara persepsi Mutu pelayanan pengobatan Dengan kepuasan pasien Di Balai kesehatan karyawan rokok kudus.tesis http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14574 10 743