PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO DAN TOTAL ASSETS TURN OVER TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia ( IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 855-866 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO DAN TOTAL ASSETS TURN OVER TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara yang Terdaftar di BEI) Yulpa Marlin 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt to Total Assets Ratio (DAR) dan Total Assets Turn Over (TATO) terhadap Kondisi Financial Distress. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI. Secara parsial CR berpengaruh signifikan terhadap Kondisi Financial Distress, sedangkan DAR dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap Kondisi Financial Distress pada perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Kata Kunci : CR, DAR, TATO, Financial Distress Pendahuluan Perkembangan perekonomian secara global membuat persaingan dunia usaha menjadi semakin kuat. Perusahaan yang ada dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini juga berdampak pada perusahaan sub sektor batu bara khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara umum, pendapatan perusahaan batu bara mengalami penurunan. Bisnis yang menguntungkan pada tahun 2000an ini mengalami perlambatan karena masalah ekonomi global sehingga menyebabkan permintaan yang rendah bagi komoditi-komoditi seperti batu bara dan minyak sawit mentah sebagai dua penghasil devisa penting bagi Indonesia. Pada awal tahun 2012, harga batu bara masih dalam tren penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh melemahnya permintaan global dan tingginya pasokan dari negara-negara utama pengekspor batu bara. Pertengahan tahun hingga tahun 2012 berakhir, harga kembali mengalami penurunan yang sangat drastis. Harga turun dikarenakan kelebihan pasokan batu bara dunia akibat penurunan permintaan. Kelebihan suplai batu bara di pasar itu diawali dari kelebihan cadangan batu bara di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang juga sebenarnya hasil ekspor Indonesia. Negara ini menekan laju 1 Mahasiswa Program S1 Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: yulpa_marlin@yahoo.com

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 konsumsi batu bara dan juga mulai menambang sendiri batu bara miliknya dengan kapasitas produksi 750 juta per ton tahun. Total produksi dan ekspor batu bara semakin meningkat setiap tahunnya dan di sisi lain harga batu bara semakin rendah. Menurunnya harga batubara ini disebabkan karena kelebihan suplai dan kelebihan kapasitas di pasar. Sebagian besar perusahaan tambang menghentikan produksinya bahkan merugi dikarenakan biaya produksi batu bara berada di atas harga jual. Harga batu bara yang cenderung mengalami penurunan secara signifikan pada tahun tersebut membuat perusahaan batu bara terancam akan kesulitan likuiditas, solvabalitas dan kehilangan kemampuan untuk memperoleh keuntungan dan mempertahankan usahanya. Oleh karena itu, atas dasar pemikiran sebagaimana diuraikan di atas, maka judul penelitian yang penulis berikan adalah Pengaruh Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio dan Total Assets Turn Over Terhadap Kondisi Financial Distress (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015). Rumusan Masalah a. Apakah secara simultan current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015? b. Apakah secara parsial current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015? c. Manakah diantara current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over yang paling berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015? Tujuan Penelitian a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over secara simultan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over secara parsial terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. c. Untuk menguji dan menganalisis variabel yang memiliki pengaruh paling dominan current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over terhadap kondisi financial distress pada perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. 856

Pengaruh CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress (Yulpa Marlin) Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan Menurut Fahmi (2014:2) manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Current Ratio (CR) Menurut Kasmir (2012:111) current ratio atau rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Debt to Total Assets Ratio (DAR) Debt to Total Assets merupakan rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total hutang dibagi dengan total aktiva (Fahmi, 2014:72) Total Assets Turn Over (TATO) Total assets turn over atau perputaran aktiva merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan (Sutrisno, 2012:219) Financial Distress Financial distress adalah kondisi yang menggambarkan keadaan sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan, artinya perusahaan berada dalam posisi yang tidak aman dari ancaman kebangkrutan atau kegagalan pada usaha perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, kondisi financial distress diukur dengan menggunakan nilai net profit margin negatif selama dua tahun berturutturut. Pasar Modal Menurut Harjito (2012 : 383-384) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat (dalam pengertian fisik) yang terorganisasi dimana surat berharga (efekefek) diperdagangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange). Metode Penelitian Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan metode statistik yang berfungsi untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Suatu data dapat dideskripsikan melalui mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, skewness, dan kurtosis (Ghozali, 2011). Analisis Regresi Logistik Persamaan Regresi Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi logistik dengan menggunakan 3 variabel independen dan 1 variabel dependen yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0. Hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : 857

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 Ln P/((1-P)) = α + β 1X 1 + β 2X 2 + β 3X 3 + e Dimana : Ln P/((1-P)) = Log dari perbandingan antara peluang financial distress dan non financial distress α = Konstanta β 1 = Koefisien regresi Current Ratio β 2 = Koefisien regresi Debt to Total Asset Ratio β 3 = Koefisien regresi Total Assets Turn Over e = Error Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) Ghozali (2011) mengatakan bahwa goodness of fit test dapat dilakukan dengan memperhatikan output dari Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Hipotesis untuk menilai model fit adalah : H 0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H a : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol (H 0) ditolak dan hal tersebut berarti terdapat perbedaan siginifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test Model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow lebih dari 0,05, maka hipotesis nol (H 0) tidak dapat ditolak, yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2011). Uji Kelayakan Keseluruhan Model (Overall Fit Model Test) Chi Square (χ2) Tes statistik chi square (χ2) digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood pada estimasi model regresi. Likelihood (L) dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. L ditransformasikan menjadi -2logL untuk menguji hipotesis nol dan alternatif. Penggunaan nilai χ2 untuk keseluruhan model terhadap data dapat dilakukan dengan membandingkan nilai -2 log likelihood awal (hasil block number 0) dengan nilai -2 log likelihood akhir (hasil block number 1). Dengan kata lain, nilai chi square didapat dari nilai - 2logL1 2logL0. Selanjutnya jika terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik (Ghozali, 2011). Cox dan Snell s R Square dan Nagelkerke s R Square Cox dan Snell s R Square merupakan suatu ukuran yang mencoba untuk meniru ukuran R square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Untuk mendapatkan koefisien determinasi yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan Nagelkereke R square. Pengujian Signifikansi dari Koefisien Regresi (Uji Simultan) Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap 858

Pengaruh CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress (Yulpa Marlin) kemungkinan perusahaan berada pada kondisi financial distress. Adapun hipotesis untuk menilai pengujian ini adalah sebagai berikut : H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = 0, yang artinya Current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turnover secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. H a : b 1 b2 b 3 0, yang artinya Current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turnover secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress. Uji Wald (Uji Parsial) Uji wald digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen yang mask ke dalam model. Adapun hipotesis untuk menilai pengujian ini adalah sebagai berikut: H 0 : b i = 0, yang artinya Current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turnover secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. H a : b i 0, yang artinya Current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turnover secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress. Hasil Penelitian Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Descriptive Statistics Std. N Min. Max. Mean Deviation CR 50 26.05 691.36 200.8592 138.08075 DAR 50 1.00 300.00 45.9660 41.10761 TATO 50 1.23 448.78 101.1368 84.97201 Valid N (listwise) 50 Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, dapat dideskripsikan beberapa hal sebagai berikut : a. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 10 perusahaan dengan 50 data amatan penelitian, yaitu 10 dikali dengan 5 tahun periode penelitian. Dengan menggunakan 3 variabel independen yang menggunakan skala rasio yaitu, current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over. b. Variabel independen current ratio memiliki nilai minimum sebesar 26,05 dan nilai maksimum sebesar 691,36. Nilai mean (200,859) lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi (138,080), hal ini menunjukkan bahwa nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. c. Variabel independen debt to total assets ratio memiliki nilai minimum 1,00 dan nilai maksimum sebesar 300,00. Nilai mean (445,966) lebih besar dibandingkan 859

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 dengan nilai standar deviasi (41,107), hal ini menunjukkan bahwa nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. d. Variabel independen total assets turn over memiliki nilai minimum 1,23 dan nilai maksimum 448,78. Nilai mean (101,136) lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi (84,972), hal ini menunjukkan bahwa nilai mean merupakan representasi yang baik dari keseluruhan data. Analisis Regresi Logistik Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel independen memiliki pengaruh langsung terhadap financial distress. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi logistik : Variables in the Equation B S.E Wald df Sign. Exp (B) Step 1 a X 1 -.023.010 5.100 1.024.977 X 2.017.030.313 1.576 1.017 X 3 -.001.005.018 1.893.999 Constant 1.134 2.350.233 1.629 3.109 Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 1,134 maka nilai variabel financial distress akan tetap sebesar 2,350 jika semua variabel independen bernilai nol. b. Koefisien current ratio (X 1) sebesar -0,23 artinya jika variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel financial distress sebesar - 0,023 dengan nilai variabel lain tetap. c. Koefisien debt to total assets ratio (X 2) sebesar 0,017 artinya jika variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai variabel financial distress sebesar 0,017 dengan nilai variabel lain tetap. d. Koefisien total assets turn over (X 3) memiliki nilai -0,001 artinya jika variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel financial distress sebesar -0,017. Uji Kelayakan Model (Uji Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test) Berikut ini merupakan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test : Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 2.170 8.975 Berdasarkan tabel uji kelayakan di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi menunjukkan angka 0,975, nilai signifikansi yang diperoleh ini lebih besar dari 0,05 (5%). Hal ini berarti bahwa model regresi mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima (layak) karena cocok dengan data observasinya. 860

Pengaruh CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress (Yulpa Marlin) Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Chi Square Test Nilai chi square didapat dari nilai -2logL1 2logL0. Selanjutnya jika terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik (Ghozali, 2011). Penurunan -2log likelihood dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Hasil Uji Kelayakan Keseluruhan Model (Block=0) Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant 1 52.878-1.120 2 52.691-1.260 Step 0 3 52.691-1.266 4 52.691-1.266 Penurunan nilai -2 log likelihood tersebut disajikan dalam nilai chi square pada tabel omnibus test of model coefficient sebagai berikut : Hasil Uji Kelayakan Keseluruhan Model (Block=1) Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 19.289 3.000 Step 1 Block 19.289 3.000 Model 19.289 3.000 Hasil pengujian omnibus test diperoleh nilai chi square (penurunan nilai -2 log likelihood) sebesar 19,289 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa model tersebut merupakan model regresi yang baik. Disamping itu, nilai signifikansi yang lebih kecil dari tingkat α sebesar 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari ketiga prediktor yaitu Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio dan Total Assets Turn Over secara bersama-sama dapat menjelaskan terjadinya financial distress pada perusahaan. Cox and Snell s R Square dan Nagelkerke s R Square Hasil pengujian Nagelkerke s R Suare dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Model Summary -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R likelihood Square Square 33.402 a.320.491 Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0,491 berarti 49,10% (0,491 x 100%) variasi variabel dependen dapat 861

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 dijelaskan oleh variabel independen sedangkan sisanya 50,9% (100% - 49,10%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan Tabel omnibus test of model coefficient di bawah ini berfungsi untuk melihat hasil pengujian secara simultan pada regresi logistik, yakni melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 19.289 3.000 Step 1 Block 19.289 3.000 Model 19.289 3.000 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai chi square sebesar 19,289 dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak yang berarti secara simultan Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio dan Total Assets Turn Over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress atau H 1 diterima. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald) Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial bertujuan untuk menguji setiap variabel dengan melihat kolom signifikansi. Prosedur pengujian menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05) yang berarti variabel-variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependennya jika nilai probabilitas < 0,05, namun sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka tidak berpengaruh parsial terhadap variabel dependennya. Variables in the Equation B S.E Wald df Sign. Exp(B) X1 -.023.010 5.100 1.024.977 X2.017.030.313 1.576 1.017 Step 1 a X3 -.001.005.018 1.893.999 Constant 1.134 2.350.233 1.629 3.109 Berdasarkan tabel di atas, variabel current ratio (X 1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,024 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga current ratio dapat diterima, artinya current ratio berpengaruh terhadap financial distress atau H 2 diterima. Sedangkan untuk variabel debt to total assets ratio (X 2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,576 dan lebih besar dari 0,05 sehingga debt to total assets ratio tidak dapat diterima, artinya debt to total assets ratio tidak berpengaruh terhadap financial distress atau H 2 ditolak. Untuk variabel total assets turn over (X 3) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,893 dan lebih besar dari 0,05 sehingga total assets turn over tidak dapat diterima artinya total assets turn over tidak berpengaruh terhadap financial distress atau H 2 ditolak. 862

Pengaruh CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress (Yulpa Marlin) Variabel yang memiliki pengaruh yang paling dominan dapat dilihat dari tingkat signifikansi dari setiap variabel independennya, dari tabel di atas dilihat bahwa nilai current ratio (X 1) memiliki nilai signifikansi yang paling kecil dibanding variabel debt to total assets ratio (X 2) dan total assets turn over (X 3). Sehingga current ratio merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan atau H 3 diterima. Pembahasan Pengaruh CR, DAR dan TATO secara Simultan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Berdasarkan hasil analisis variabel current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over secara bersama-sama berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan. Tinggi rendahnya nilai dari ketiga rasio keuangan perusahaan pertambangan batu bara memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan tersebut sehingga informasi keuangan tersebut diharapkan dapat digunakan investor sebagai pilihan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi, mempertimbangkan bagaimana perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek saat jatuh tempo, bagaimana pendanaan utangnya serta bagaimana perusahaan mengelola setiap sumber daya yang dimiliki sehingga akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan laba yang dimiliki perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Andre 2013) dan Kartika (2016) yang menyatakan bahwa rasio keuangan likuiditas, leverage, profitabilitas dan rasio aktivitas yang secara bersama-sama dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Disamping itu, hasil penelitian ini juga sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa rasio keuangan perusahaan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan serta untuk memprediksi terjadinya financial distress pada perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajamen perusahaan diharapkan dapat menjaga kondisi perusahaan dengan berusaha mengelola setiap sumber dayanya dengan efektif dan efisien. Para investor juga dapat lebih mencermati variabel current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over sebagaimana telah diketahui bahwa variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan. Pengaruh CR secara parsial terhadap Kondisi Financial Distress Berdasarkan hasil analisis, current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress. Hal ini berarti bahwa hasil analisis dalam regresi ini menerima H 2 yang menyatakan bahwa current ratio memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. Tingginya nilai current ratio menunjukkan perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban operasionalnya, hal ini terlihat dari besarnya aktiva lancar dalam perusahaan yang jumlahnya lebih besar dari hutang lancarnya, sehingga aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut dapat digunakan untuk melunasi hutang lancarnya dan dapat terhindar dari financial distress. Hal yang sama juga terjadi dalam penelitian ini, perusahaan memiliki nilai 863

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 current ratio yang tinggi hal ini dikarenakan hutang lancar yang nilainya jauh lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lancar yang dimilikinya sehingga aktiva lancarnya mampu atau dapat dipakai untuk menutupi kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan dan perusahaan dapat terhindar dari risiko financial distress. Hal inilah yang menyebabkan current ratio berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Triwahyuningtyas (2012), yang menyatakan bahwa current ratio memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. Nilai current ratio suatu perusahaan dapat dijadikan rujukan bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi mengingat bahwa nilai variabel current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan tambang batu bara. Pihak perusahaan juga diharapkan dapat menjaga current ratio agar tetap dalam kondisi sehat. Pengaruh DAR secara parsial terhadap Kondisi Financial Distress Berdasarkan hasil analisis, debt to total assets ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress. Hal ini berarti hasil analisis dalam regresi ini menolak H 2 yang menyatakan bahwa debt to total assets ratio berpengaruh terhadap financial distress. Nilai debt to total assets ratio yang tinggi berarti memiliki risiko yang tinggi pula karena aktiva perusahaan yang digunakan tidak bisa menutupi total hutangnya sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab lebih untuk melunasi atau menutupi hutang-hutangnya. Tingginya angka variabel debt to total assets ratio menandakan perusahaan dalam keadaan yang tidak baik karena biaya yang digunakan untuk perusahaan semakin banyak, sehingga menimbulkan adanya potensi financial distress. Akan tetapi, nilai debt to total assets ratio yang tinggi belum tentu menandakan bahwa perusahaan memiliki beban yang tinggi sehingga laba yang dihasilkan rendah, akan tetapi dimungkinkan apabila nilai debt to total assets ratio tinggi tidak diikuti dengan beban yang semakin tinggi sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi dan terhindar dari potensi financial distress. Hal inilah yang menyebabkan debt to total assets ratio tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triwahyuningtyas (2012) dan Andre (2013) yang menyatakan bahwa debt to total assets ratio memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya yang mengatakan bahwa semakin besar jumlah hutang maka semakin besar pula potensi perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan dan kebangrutan. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan juga harus mengelola perusahaan dengan baik agar dapat mengendalikan kondisi perusahaan serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pengaruh TATO secara parsial terhadap Kondisi Financial Distress Berdasarkan hasil analisis, variabel total assets turn over tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress. Hal ini berarti hasil analisis dalam 864

Pengaruh CR, DAR dan TATO terhadap Kondisi Financial Distress (Yulpa Marlin) regresi ini menolak H 2 yang menyatakan bahwa debt to total assets ratio berpengaruh terhadap financial distress. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jiming dan Weiwei (2011) yang menyatakan bahwa total assets turnover berpengaruh negatif dan signifikan terhadap probabilitas terjadinya kebangkrutan. Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2006) serta Saleh dan Sudiyatno (2013) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas yang diukur oleh total assets turn over tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan diharapkan dapat lebih memperhatikan dan menjaga total assets turn over dengan cara memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan dapat mengefisienkan semua penggunaan baik dana maupun sumber daya yang dimilikinya maka potensi perusahaan tersebut untuk mengalami financial distress dapat diatasi sehingga pihak investor juga dapat mempertimbangkannya dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Penutup Secara simultan variabel independen current ratio, debt to total assets ratio dan total assets turn over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi financial distress perusahaan sub sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Variabel current ratio memiliki kemampuan dalam memprediksi kondisi financial distress pada suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai yang signifikan dalam uji regresi logistik yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai signifikansi sedangkan tanda negatif pada koefisien current ratio (X1) memberikan pengertian yang tidak searah atau berbanding terbalik artinya bahwa ketika variabel current ratio meningkat maka akan cenderung menurunkan kemungkinan terjadinya kondisi financial distress. Variabel debt to total assets ratio dan total assets turn over tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi financial distress. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji regresi logistik untuk masing-masing variabel yaitu lebih besar dari nilai signifikansi yang mengartikan bahwa variabel debt to total assets ratio dan total assets turn over tidak memiliki kemampuan dalam memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat manambahkan variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap kondisi financial distress sehingga nilai koefisien determinasinya dapat lebih ditingkatkan serta menambahkan variasi jenis perusahaan sampel penelitian yang akan digunakan. 865

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 855-866 Daftar Pustaka Baroroh, Ali. 2013. Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung : Alfabeta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kodrat, David Sukardi. 2010. Manajemen Investasi Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta : Graha Ilmu. Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Rodoni, Ahmad dan Ali. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta : Mitra Wacana Media. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Development. Bandung : Alfabeta. Sutrisno.2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia. Warsidi dan Bambang. 2010. Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang : Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi. Yudaruddin, Rizky. 2014. Statistik Ekonomi Aplikasi Dengan Program Aplikasi SPSS Versi 20. Yogyakarta : Interpena. Triwahyuningtias, Meilinda. 2012. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas dan Leverage Terhadap Terjadinya Kondisi Finacial Distress (Studi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Jurnal. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Andre, Orina. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Empiris Pada Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI). Skripsi. Sumatra : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Kartika, Dwi. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014). Skripsi. Sumatra : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara. Indonesia-Investments : Mining in Indonesia Is the Recent Coal Price Rally Sustainable, http://www.indonesia-investments.com (diakses 28 November 2016) Indonesia-Investments : Indonesia's Coal Price Soaring, Reason for Euphoria Or Not, http://www.indonesia-investments.com (diakses 28 November 2016) www.idx.co.id (website Bursa Efek Indonesia) www.sahamok.com 866