S. Andy Cahyono dan Purwanto

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI TULIS. Oleh/By: S. Andy Cahyono 1 dan Purwanto 1 RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan Ekonomi Makro

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG

A. Realisasi Keuangan

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

TINJAUAN PUSTAKA. 2.6 Sub Sektor Perkebunan Kabupaten Simalungun. perekonomian Kabupaten Simalungun yaitu perkebunan besar/negara dan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 146

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

Bidang Tanaman Pangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

PERAN DAN IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN WONOGIRI

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

KAJIAN IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN PROVINSI LAMPUNG. Jamhari Hadipurwanta dan Bariot Hafif

KEC. SINGOSARI DAN KEC. KARANGPLOSO UTARA KEC. PAKIS DAN KEC. TUMPANG TIMUR KEC. WAGIR DAN KEC.PAKISAJI SLATAN

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Grafik 3.34 Produksi Hortikultura Unggulan Kabupaten Temanggung

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Oleh karena itu kecukupan pangan

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PETERNAKAN di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

POTENSI WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN


ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN DALAM KAWASAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) TANAH LAUT

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS RUMAH TANGGA, LAHAN, DAN USAHA PERTANIAN DI INDONESIA : SENSUS PERTANIAN 2013

KINERJA NILAI TAMBAH DAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN,

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hulu 2016 Halaman i

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar yang

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aplikasi Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian di Kabupaten Boyolali Menggunakan Location Quotient. Artikel Ilmiah

PROFIL PANGAN DAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

KAJIAN POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN ALTERNATIF TERNAK KERBAU MOA DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT (MTB)

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tanaman pangan pada 21 kecamatan di wilayah Kabupaten

IDENTIFIKASI KOMODITAS UNGGULAN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

Transkripsi:

S. Andy Cahyono dan Purwanto Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura. PO BOX 295 Surakarta 57102 Telp/Fax: (0271) 716709; 716959 Email: sandycahyono@yahoo.com

Tantangan pengelolaan SDA : keb Man (pangan) Sektor pertanian (pangan, horti, kehutanan, peternakan, perikanan, perkebunan) dalam DAS harus efisien. Perlu penentuan komoditas unggulan di DAS Pendekatan LQ (location quotient)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditas unggulan pertanian di DAS Tulis.

Teori basis: laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah itu. Kegiatan ekonomi dibagi: Basis (mendatangkan uang dr luar wilayah) Non basis (memenuhi kebutuhan lokal)

Metode Location Quotient dipergunakan untuk menentukan komoditi yang memiliki keunggulan komparatif di setiap desa yang berada di DAS Tulis. Data sekunder wilayah Banjarnegara dan Wonosobo dimana DAS Tulis berada.

pi / Pi LQ = / pt Pt pi = luas areal panen komoditas i pada tingkat desa (Ha) pt = luas areal panen subsektor komoditas i pada tingkat desa (Ha) Pi = luas areal panen komoditas i pada tingkat DAS (Ha) Pt = luas areal panen subsektor komoditas i pada tingkat DAS (Ha) Peternakan satuannya adalah ekor.

LQ > 1 LQ = 0 LQ < 1 Basis (keunggulan komparatif) non basis (kebutuhan sendiri) non basis (impor dari luar)

Sub DAS Tulis Luas 19.489,638 ha Geografis: 109 42 44 109 55 22 BT dan 7 10 43 7 26 39 LS Administratif: 4 kabupaten yakni Wonosobo (6578,76ha), Banjarnegara (12811,11ha), Batang (83,717ha), dan Kebumen (16,051ha). 79 Desa

Sub DAS Tulis: 36 Komoditas Pangan (6): padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, Kacang tanah Horti (9) : cabe, tomat, buncis, kacang panjang, kentang, sawi, bawang daun, kubis, salak Perkebunan (6): tembakau, kopi, kemukus, kakao, kapulaga, teh Kehutanan (1) : sengon Ternak ruminansia (7): sapi perah, sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, kelinci Ternak non ruminansia (7) : ayam buras, ayam ras, itik, itik manila, puyuh, entoq, angsa

Minimal setiap desa memiliki 4 komoditas Max, 16 komoditas unggulan (Desa Sukoharjo). Sebanyak 24 (30,4%) desa memiliki 1 sampai 5 komoditi andalan, 50 desa (63,3%) memiliki 6 sampai 10 komoditas andalan dan 5 desa (6,3%) memiliki lebih dari 10 komoditi unggulan. Semakin banyak komoditas yang termasuk kategori basis berarti semakin banyak komoditas yang memiliki keunggulan komparatif untuk dikembangkan dalam suatu desa.

Padi sawah (tanaman pangan ) banyak diusahakan di Sub DAS Tulis (44 desa) dan jagung merupakan tanaman palawija yang banyak diusahakan (36 desa). Tanaman kubis (15 desa) dan kentang (13) menjadi komoditas unggulan bagi sebagaian besar desa-desa di Sub DAS Tulis. Faktor harga merupakan salah satu pemicu meluasnya tanaman kentang di Sub DAS Tulis. Untuk perkebunan kehutanan adalah sengon (18 desa). Kesesuaian lahan, harga, industri pengolahan hasil hutan kayu telah berkembang dengan cukup baik sehingga menjamin permintaan kayu. Untuk ternak ruminansia, kambing (55 desa) dan sapi yang merupakan raja kaya diusahakan di 39 desa. Untuk ternak non ruminansia adalah ayam buras (60 desa).

Komoditas unggul yang banyak diusahakan menunjukkan kesesuaian agroklimatologis dan sosioekonomi yaitu padi dan jagung (tanaman pangan), kentang dan kubis (hortikultura), salak (buah-buahan), sengon (kehutanan), kambing dan sapi (ternak ruminansia) dan ayam (ternak non ruminansia).

A. Kesimpulan Informasi desa yang memiliki keunggulan atas suatu komoditas perlu diketahui karena mencerminkan pewilayahan komoditas. Ada komoditas yang hanya ada pada suatu daerah secara khusus dan banyak komoditas yang tersebar disemua daerah. Desa yang memiliki banyak komoditas unggulan akan menjadi pemasok bagi daerah non basis dan desa dengan banyak komoditi unggulan akan lebih maju dibandingkan dengan daerah yang sedikit memiliki komoditi unggulan.

B. Saran Informasi ini, inisiasi menentukan komoditas unggulan setiap desa sehingga setiap desa minimal mempunyai satu komoditas unggulan (one village one product). Spesialisasi komoditas akan mengefisienkan penggunaan sumberdaya. Perlu penelitian lanjut tentang kelayakan usaha setiap komoditi Data series, hindari siklus musim dan tahunan Perlu penelitian lanjutan mengenai aliran komoditi dari daerah basis ke daerah non basis dalam DAS Tulis ataupun yang berasal dari luar DAS Tulis.