Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Kompos

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. BAHAN DAN METODE

Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

METODE. Materi. Rancangan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

III. METODOLOGI PENELITIAN

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT

3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

LAMPIRAN. 1. Penetapan N- Total Kompos (Balai Penelitian Tanah, 2005)

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

Transkripsi:

LAMPIRAN 33

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Kompos 1. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C. Cawan porselen kemudian didinginkan dalam deskikator selama 20 menit. Sampel sebanyak 2 g dimasukan ke dalam cawan porselen yang sebelumnya telah ditimbang beratnya. Cawan beserta isinya dimasukan dalam oven lalu dikeringkan pada suhu 100-105 o C hingga beratnya konstan selama 6 jam. Cawan dan isinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam deskikator sebelum ditimbang kembali. Kadar air dapat diketahui dengan : A - B Kadar air = x 100% C Keterangan : A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) 2. Kadar Abu (AOAC 1984) Sampel sebanyak 2 g ditempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian angkat dan dipijarkan pada suhu 600 o C selama 5 jam hingga berat tetap lalu dinginkan dan timbang cawan. Kadar abu dihitung dengan rumus : Berat abu (g) Kadar abu = Berat sampel (g) x 100% 3. Kadar Nitrogen (AOAC 1984) Sebanyak 0,1 g sampel dimasukan ke dalam labu Kjeldahl kemudian ditambahkan 2,5 ml H 2 SO 4 pekat dan 1 g katalis CuSO 4.NaSO 4. Larutan tersebut kemudian didestruksi hingga jernih. Hasil destruksi ditambahkan dilarutkan dengan akuades <25 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung destilasi. Pasang tabung destilasi dan labu Erlenmeyer pada alat semi destilasi. Atur waktu destilasi selama 4 menit (7 menit pada awal running). Atur proses destilasi secara otomatis dengan menekan tombol auto sehingga proses destilasi otomatis beralan sesuai dengan urutan pengeluaran NaOH 6 N ke dalam tabung destilasi dan pengeluaran asam borat 2% ke dalam labu Erlenmeyer. Biarkan proses destilasi berlangsung hingga warna asam borat 2% dalam labu Erlenmeyer berubah dari ungu menjadi hijau muda. Larutan hasil destilasi dititrasi dengan larutan H 2 SO 4 0.02 N terstandarisasi. Hitung volume H 2 SO 4 yang digunakan untuk titrasi. Lakukan prosedur yang sama pada blanko. Kadar nitrogen dihitung dengan rumus : %N = (titrasi sampel titrasi blanko) x 14 x N H 2 SO 4 x 1000 mg sampel 4. Kadar Karbon Total (AOAC 1984) Kadar karbon total dapat diperoleh dengan mengurangi berat kering bahan dengan kadar nitrogen dan kadar abu dibagi 1,82 dimana 1,82 adalah faktor OH -. 34

5. Kadar Ortofosfat a. Pereaksi Larutan Amonium Molibdat : Sebanyak 2.5 g (NH 4 )Mo 7 O 24.4H 2 O dilarutkan dalam 17,5 ml akuades. Sementara itu, sebanyak 28 ml H 2 SO 4 pekat diencerkan dalam 40 ml akuades. Campurkan keduanya dan larutkan dengan akuaes hingga volume mencapai 100 ml. Larutan SnCl 2 : Sebanyak 2,5 g SnCl 2.2H 2 O dilarutkan dalam 100 ml gliserol atau gliserin. b. Pembuatan kurva standar Larutan standar KH 2 PO 4 Larutan standar PO 4 50 ppm diencerkan hingga 0 ppm, 0,25 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 1,25 ppm, dan 1 ppm. Dari masing-masing konsentrasi, sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Sebanyak 2 ml larutan amonium molibdat dan 5 tetes larutan SnCl 2, kocok hingga merata kemudian diamkan selama 10 menit. Ukur nilai absorbansi pada λ = 690 nm. Buat kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi dan absorbansi larutan standar. Hitung persamaan regresi linier dari kurva kalibrasi. Destruksi bahan Sebanyak 0.5 g sampel dimasukkan ke dalam labu Kjedahl kemudian ditambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat. Destruksi sampel kemudian masukkan asam nitrat pekat ke dalam labu Kjedahl, destruksi kembali hingga jernih. Hasil destruksi diencerkan dengan akuades dan dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml. Tambahkan indikator phenolphtalien sebanyak 1 tetes. Netralisasi dilakukan dengan penambahan NaOH 40% hingga berwarna merah muda kemudian tambahkan H 2 SO 4 encer hingga warna merah muda hilang. Setelah itu, tambahkan larutan NaOH 1 N hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda kembali. Larutan yang sudah netral ditera hingga 250 ml. Sebanyak 25 ml sampel yang telah netral ditambahkan 2 ml larutan Amonium Molibdat dan 5 tetes SnCl 2. Kocok hingga merata dan diamkan selama 10 menit. Ukur absorbansi pada λ = 690 nm. Kadar ortofosfat ditentukan dengan memasukkan nilai absorbansi sampel ke dalam persamaan regresi linear dari kurva standar. 6. Kadar Kalium (AOAC, 1984) Sampel kering 1 gram diambah dengan 25 ml HCL 25%, kemudian didestruksi sampai kering. Campurkan HNO 3 65% HClO 4 dengan perbadingan 2 : 1 didestruksi lagi sampai kering. Sampel didestruksi lagi dengan menambahkan 10 ml HCL 37% sampai sampel berwarna putih dan tidak sampai kering. Hasil destruksi diencerkan sampai 200 ml sambil disaring. Hasil saringan dipipet sebanyak 500 ml, kemudian diukur dengan AAS ( Atomic Absorbtion Spectrofotometer ). 7. Pengukuran ph (AOAC, 1984) Nilai ph diukur dengan menggunakan alat ph meter. Contoh yang akan dianalisa terlebih dahulu diencerkan dalam akuades dengan perbandingan 1 : 2,5. ph meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer ph 4 dan 7. Sebelum dan sesudah digunakan, elektroda ph meter dibilas dengan akuades. 35

Lampiran 2. Data Pengamatan Suhu Suhu Waktu secara aktif secara pasif (hari) Sludge 0% Sludge 15% Sludge 30% Sludge 0% Sludge 15% Sludge 30% 1 25,00 25,00 25,33 25,42 25,50 25,33 2 25,33 25,33 25,33 25,08 25,33 25,17 3 27,00 27,00 27,00 27,50 27,92 28,50 4 28,17 28,17 28,17 28,00 28,58 28,83 5 28,17 28,25 27,83 31,17 31,67 31,33 6 29,17 28,92 28,83 31,00 31,67 31,83 7 29,67 29,33 29,42 31,67 32,67 32,50 8 30,67 30,33 30,33 30,92 31,42 31,83 9 29,50 29,42 29,50 28,75 29,17 29,50 10 27,17 27,00 27,00 27,67 28,17 28,17 11 29,08 28,92 28,92 28,50 28,67 28,92 12 30,25 30,25 30,25 29,92 30,08 30,33 13 30,50 30,58 30,58 29,42 30,08 30,42 14 29,00 29,42 30,42 28,08 30,17 29,67 15 28,17 28,08 27,92 27,42 27,75 27,83 16 31,25 31,42 31,42 30,58 30,83 31,33 17 29,83 30,00 29,92 28,42 29,17 29,67 18 31,25 29,92 29,67 29,58 29,42 30,00 19 28,17 27,83 27,58 27,42 27,33 27,50 20 27,58 27,67 27,83 27,25 27,33 27,92 21 28,50 28,58 28,58 27,83 28,25 28,33 22 28,25 28,17 27,92 27,67 27,83 27,92 23 28,50 28,33 28,08 28,00 28,08 27,92 24 30,50 30,42 30,67 30,50 30,42 30,33 25 28,25 28,25 28,08 28,33 28,17 28,00 26 27,67 27,33 27,08 27,42 27,33 26,83 27 28,08 28,00 28,00 28,17 27,75 27,83 28 28,25 28,25 28,08 28,33 28,08 28,00 29 27,75 27,50 27,58 27,83 27,42 27,25 30 29,00 29,00 29,00 29,33 29,00 29,00 36

Lampiran 3. Data pengamatan Kadar Air, Nilai C, Nilai N, dan Nilai C/N Waktu (ming.) 0 1 2 3 4 Kons. Sludge 0% 15% 30% 0% 15% 30% 0% 15% 30% 0% 15% 30% 0% 15% 30% Ul. Aktif Aktif Nilai Nilai K. Air Nilai C Nilai N K. Air Nilai C Nilai N C/N C/N (%) (%) (%) (%) (%) (%) 1 49,52 10,75 0,78 13,84 48,40 10,88 0,77 14,06 2 43,19 10,59 0,80 13,27 46,88 10,83 0,76 14,33 1 48,06 9,09 0,70 13,06 48,68 9,81 0,62 15,78 2 45,02 9,28 0,71 13,03 50,26 8,85 0,70 12,65 1 47,66 7,97 0,74 10,73 48,25 8,60 0,70 12,30 2 45,65 8,65 0,52 16,77 47,03 9,58 0,44 21,63 1 50,62 10,34 0,72 14,40 47,33 10,94 0,73 15,07 2 50,52 10,10 0,65 15,54 50,61 10,49 0,68 15,43 1 47,33 9,97 1,01 9,83 50,34 7,56 0,69 10,94 2 47,21 10,31 0,73 14,09 44,52 8,74 0,72 12,10 1 46,33 9,03 0,87 10,36 46,82 6,36 0,42 14,96 2 43,58 8,42 0,61 13,86 45,89 8,81 0,53 16,65 1 49,82 8,82 0,50 17,50 47,86 10,66 0,62 17,26 2 47,63 8,32 0,57 14,70 49,55 9,66 0,78 12,39 1 48,02 8,73 0,65 13,43 48,14 9,16 0,46 20,02 2 49,65 6,99 0,57 12,22 46,81 9,80 0,69 14,24 1 43,60 8,30 0,43 19,14 45,18 6,61 0,66 9,98 2 44,37 8,33 0,55 15,27 45,06 9,86 0,50 19,89 1 46,84 9,95 0,65 15,29 47,42 10,66 0,57 18,54 2 48,13 9,85 0,74 13,25 48,56 6,15 0,73 8,42 1 46,78 9,09 0,59 15,28 47,73 10,35 0,67 15,48 2 45,72 9,41 0,83 11,38 48,30 9,64 0,72 13,39 1 46,12 6,91 0,61 11,38 45,91 9,50 0,48 19,69 2 43,38 8,87 0,67 13,28 43,84 9,20 0,73 12,62 1 45,23 11,11 0,79 14,09 46,27 10,20 0,74 13,80 2 48,16 9,15 0,81 11,27 48,03 10,46 0,82 12,68 1 44,44 10,50 0,70 15,02 47,56 9,52 0,57 16,81 2 42,91 9,32 0,81 11,52 46,71 10,41 0,70 14,87 1 46,92 8,29 0,83 9,96 45,65 8,50 1,03 8,25 2 44,85 9,48 1,13 8,42 43,07 9,37 1,15 8,13 37

Lampiran 4. Nilai C/N selama co-composting Aktif Pasif Tabel 15. Hasil pengamatan nilai C/N selama co-composting Waktu (minggu) Konsentrasi Sludge (rataan) 0 0.15 0.3 0 13,56 13,04 13,75 1 14,97 14,09 13,86 2 14,70 12,82 15,27 3 14,27 11,38 12,33 4 12,68 11,38 9,19 0 14,33 14,21 16,96 1 15,07 11,52 15,81 2 14,83 14,24 14,93 3 13,48 14,44 12,62 4 13,24 14,87 8,19 Lampiran 5. Data pengamatan ph selama co-composting Aktif Pasif Waktu Konsentrasi Sludge (rataan) (minggu) 0 0.15 0.3 0 7,17 7,19 7,32 1 7,19 7,15 7,27 2 8,21 7,61 7,34 3 7,11 7,18 7,19 4 7,17 7,19 7,32 0 7,15 7,19 7,26 1 7,02 7,15 7,21 2 8,305 7,605 7,355 3 7,025 7,175 7,095 4 7,15 7,19 7,26 38

Lampiran 6. Analisis Sidik Ragam Terhadap Laju Penurunan C/N Waktu (minggu) Ulangan Konsentrasi Sludge 0% 15% 30% Total 0 1 13,84 13,06 10,73 2 13,27 13,03 16,77 1 1 14,40 9,83 10,36 2 15,54 14,09 13,86 Aktif 2 1 17,50 13,43 19,14 2 14,70 12,22 15,27 3 1 15,29 15,28 11,38 2 13,25 11,38 13,28 4 1 14,09 15,02 9,96 2 11,27 11,52 8,42 Sub Total 143,16 128,85 129,16 401,17 0 1 14,06 15,78 12,30 2 14,33 12,65 21,63 1 1 15,07 10,94 14,96 2 15,43 12,10 16,65 Pasif 2 1 17,26 20,02 9,98 2 12,39 14,24 19,89 3 1 18,54 15,48 19,69 2 8,42 13,39 12,62 4 1 13,80 16,81 8,25 2 12,68 14,87 8,13 Sub Total 141,99 146,28 144,09 432,36 Total Konsentrasi Sludge 285,16 275,13 273,25 833,53 Sumber Keragaman db JK KT F-Hitung F-Tabel 1 16,22 16,22 1,74 4,02 Konsentrasi Sludge 2 4,10 2,05 0,22 3,17 Interaksi 2 10,19 5,09 0,55 3,17 Galat 54 504,62 9,34 Total 59 535,13 39

Lampiran 7. Hasil analisis sidik ragam terhadap kadar fosfor akhir kompos Ulangan Konsentrasi Sludge 0% 15% 30% Total Aktif 1 1,65 1,51 1,37 2 1,72 1,42 1,21 Sub total 3,37 2,93 2,59 8,89 Pasif 1 1,72 1,63 1,47 2 1,76 1,47 1,26 Sub total 3,48 3,09 2,73 9,30 Total Konsentrasi Sludge 6,85 6,02 5,31 18,19 Sumber Keragaman db JK KT F-Hitung F-Tabel 1 0,00283 0,00283 0,00684 4,02 Konsentrasi Sludge 2 0,05898 0,02949 0,07125 3,17 Interaksi 2 0,00005 0,00003 0,00006 3,17 Galat 54 22,34868 0,41386 Total 59 22,41054 Kesimpulan: d) Pengaruh F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfor akhir kompos e) Pengaruh Konsentrasi Sludge F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; Konsentrasi sludge tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfor akhir kompos f) Pengaruh Interaksi Antar Perlakuan dan Konsentrasi Sludge F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; Interaksi antar aerasi dan konsentrasi sludge tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfor akhir kompos 40

Lampiran 8. Hasil analisis sidik ragam terhadap kadar kalium kompos akhir Aktif Pasif Ulangan Konsentrasi Sludge 0% 15% 30% 1 0,27 0,25 0,22 2 0,28 0,24 0,22 Total Sub total 0,54 0,49 0,43 1,47 1 0,29 0,27 0,25 2 0,29 0,25 0,25 Sub total 0,58 0,52 0,51 1,60 Total Konsentrasi Sludge 1,12 1,01 0,94 3,07 Sumber Keragaman db JK KT F-Hitung F-Tabel 1 0,00029 0,00029 0,02493 4,02 Konsentrasi Sludge 2 0,00083 0,00041 0,03522 3,17 Interaksi 2 0,00006 0,00003 0,00268 3,17 Galat 54 0,63454 0,01175 Total 59 0,63572 Kesimpulan: g) Pengaruh F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; tidak berpengaruh terhadap kandungan kalium akhir kompos h) Pengaruh Konsentrasi Sludge F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; Konsentrasi sludge tidak berpengaruh terhadap kandungan kalium akhir kompos i) Pengaruh Interaksi Antar Perlakuan dan Konsentrasi Sludge F-Hitung < F-Tabel maka Terima H 0 ; Interaksi antar aerasi dan konsentrasi sludge tidak berpengaruh terhadap kandungan kalium akhir kompos 41

Lampiran 9. Penampakan fisik kompos akhir 42