BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai produk dan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan teknologi telah membuat kegiatan branding pun mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. mulai terlihat dampaknya. Dilihat dari segi peningkatan jumlah pemakai internet yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

2016 PENGARUH CELEBGRAM (CELEBRITY ENDORSER PADA INSTAGRAM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Konten yang terdapat pada channelnya yaitu daily vlog (video blog) mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Mengenal VLOG. Ayu Intan Mardyati. Abstrak. Pendahuluan.

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut CNN Indonesia pada laman yang diakses

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data yang dihimpun dari Miniwatts Marketing Group (2014),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

Ini Trik Cepat Agar Kamu Bisa Cepat kaya Dari Toko Online

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi selama ini sudah menjadi salah satu media hiburan dan informasi yang paling populer dan digandrungi masyarakat dari desa hingga perkotaan. Namun dengan perkembangan era digital, internet menjadi salah satu media baru yang tidak dapat dipungkiri telah mengubah cara manusia berkomunikasi hingga memperoleh informasi. Dengan adanya media baru seperti internet, dominasi media massa konvensional seperti televisi dapat perlahan digeser dengan kemunculan media baru yang berbasis internet. Situs layanan video sharing seperti Youtube bahkan diklaim sudah lebih kuat dari televisi dan bukan tak mungkin akan menggantikan fungsi televisi konvensional. Hal tersebut diperkuat lagi dengan hasil sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 oleh sebuah firma global yang berfokus pada brand, media dan komunikasi, yaitu Millward Brown menyebutkan bahwa orang-orang Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengakses smartphone daripada menonton televisi. (www.muvila.com) diakses pada 25 Agustus 2016. Perbandingan durasi yang dihabiskan untuk mengakses smartphone dan televisi cukup jauh, yaitu 181 menit untuk mengakses smartphone dan 131 menit untuk televisi. Dengan tingginya tingkat akses masyarakat Indonesia terhadap internet, maka ancaman tergesernya keberadaan televisi sebagai salah satu media yang paling populer di masyarakat semakin mungkin terjadi. 1

Gambar 1.1 Top 5 Smartphone Apps di Asia Tenggara (Sumber: www.tekno.kompas.com, 2016) Sebuah alat analisis aplikasi smartphone bernama App Annie dalam laporannya bulan Mei 2016 menyatakan bahwa Youtube merupakan aplikasi media sosial paling populer atau paling banyak digunakan pengguna smartphone Indonesia. Jumlah unique user aplikasi Youtube di Indonesia pun tertinggi dibandingkan aplikasi lain. Youtube berada di posisi paling atas disusul oleh Whatsapp, BBM, Google dan LINE di posisi ke lima berdasarkan jumlah pengguna aktif bulanan. (www.tekno.kompas.com) diakses pada 25 Agustus 2016. Hal ini cukup mengejutkan melihat masyarakat Indonesia ternyata sangat gemar menonton Youtube lewat smartphone. Hal tersebut juga didukung dengan data internal Google Indonesia, diketahui bahwa Growth year on year (yoy) pengguna Youtube di Indonesia sangat signifikan, yaitu sekitar 600 persen terlihat di kuartal 3 tahun 2015. Pertumbuhan ini tiga kali lebih besar dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia-Pasific (APAC). Menurut data Google juga, sepuluh konten Youtube yang paling banyak ditonton di Indonesia ialah musik, tutorial, komedi, trailer film, film asing, User Generated Content, pendidikan, hiburan, sepak bola dan gaya hidup. (www.mix.co.id) diakses pada 1 September 2016. Dilihat dari perkembangan Youtube yang sangat pesat di Indonesia, maka 2

banyak pula orang yang melihat peluang yang baik dan menggunakan Youtube sebagai media untuk menunjukan eksistensi bahkan lebih dari itu dapat menghasilkan keuntungan. Saat ini sedang marak trend vlogging atau video blogging di Indonesia yang diperkirakan mulai booming pada tahun 2015. Dibawah ini terdapat gambaran statistik peningkatan pencarian topik video blog dalam websearch Google maupun Youtube secara Worldwide dan di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun secara worldwide. Di Indonesia nampak meningkat tajam pada awal tahun 2016. Hal ini menunjukan fenomena kemunculan vlogger tidak hanya marak di Indonesia, namun juga secara mendunia. Gambar 1.2 Peningkatan Pencarian Web Topik Video Blog di Dunia & Indonesia (Sumber: Google Trends, 2016) Jika dahulu orang lebih familiar dengan blog atau singkatan dari Weblog, yaitu sebuah situs yang dikelola secara pribadi oleh individu yang berisi berbagai macam informasi mengenai kesehatan, pendidikan, sastra, hukum, travel, 3

kecantikan, bahkan banyak orang yang menggunakan blog sebagai jurnal atau diary online. Namun, saat ini tren media sedang bergeser menjadi audio visual. Vlog memiliki prinsip sama seperti blog, namun dalam bentuk audio visual yang menggunakan platform video. Vlog biasanya dibuat oleh akun Youtube pribadi yang kontennya bermacam-macam misalnya entertainment, life style sampai kecantikan. Vlog secara tidak langsung dapat mencerminkan kepribadian dari vlogger itu sendiri, Salah satu jenis vlog yang berkembang pesat dan populer di Indonesia ialah vlog kecantikan yang pembuat kontennya biasa disebut dengan beauty vlogger. Berikut statistik pencarian beauty vlogger pada websearch Google dan Youtube dalam lima tahun terakhir yang mengalami peningkatan terutama pada tahun 2015 dan 2016. Gambar 1.3 Peningkatan Pencarian Beauty vlogger di Indonesia (Sumber: Google Trends, 2016) Konten yang diciptakan oleh para beauty vlogger biasanya berbentuk panduan kecantikan seperti tutorial, review produk kecantikan yang berupa kosmetik maupun perawatan wajah, rambut, hingga kuku. Seiring dengan perkembangan industri kecantikan di Indonesia, keberadaan beauty vlogger pun semakin marak. Maka diperlukan strategi untuk terus bertahan dan membangun reputasi dan citra diri agar lebih dikenali tidak hanya oleh konsumen namun juga oleh brand-brand kosmetik yang ada. Salah satu beauty vlogger muda Indonesia yang cukup populer ialah Kiara Leswara. Tutorial makeup dalam akun Youtube Kiara Leswara disebut-sebut 4

menjadi konten yang sangat mudah diikuti dan selalu menampakkan hasil yang natural. Kemampuan dalam melakukan panduan kecantikan serta mengemas konten video yang baik dan berkualitas membawa Youtube channel Kiara Leswara menembus angka 100.000 subscribers lebih hanya dalam waktu 2 tahun sejak Kiara mulai aktif membuat video kecantikan. Kiara Leswara juga telah mendapatkan Silver Button dari Youtube sebagai bentuk apresiasi terhadap channel Kiara Leswara sebagai salah satu creator video yang telah memberikan berpengaruh kepada banyak orang dengan total subscribers hingga 100.000 lebih. Gambar 1.4 Kiara Leswara mendapat Silver Button dari Youtube (Sumber: www.instagram.com/kiaraleswara, 2016) Bahkan channel Youtube mahasiswi jurusan Hukum di Universitas Indonesia ini telah mendapatkan view hingga sebelas juta kali sampai tulisan ini dibuat. Motivasi awal Kiara Leswara dalam membuat channel Youtube yang berfokus pada beauty dikarenakan sejak usia dini dia sangat menyukai makeup dan Kiara sering menonton makeup tutorial dari beauty vlogger luar negeri. Dengan bermodal nekat dan passion dalam bidang beauty, Kiara akhirnya membuat channel Youtube nya sendiri pada tahun 2013, namun baru benar-benar aktif pada tahun 2014. Pada saat itu, Kiara melihat bahwa di Indonesia belum banyak beauty vlogger seperti sekarang. 5

Gambar 1.5 Youtube Channel Kiara Leswara (Sumber: www.youtube.com, 2016) Selain itu, Kiara ingin orang Indonesia tidak terkendala bahasa saat menonton video kecantikan dan agar produk kosmetik yang digunakan dalam video juga dapat mudah di cari di dalam negeri. Dalam video-video yang diunggah, Kiara selalu menggunakan produk yang di jual di Indonesia, dan dia selalu mengunggah video dengan tema makeup yang natural, effortless dan wearable sehingga mudah diikuti remaja seusianya. Kiara pada awalnya menggunakan media video Youtube untuk sekedar sharing, namun seiring berjalannya waktu, konten Kiara semakin diterima dengan baik oleh audiensnya, dengan jumlah subscribers yang terus meningkat, perlahan Youtube menjadi sebuah media untuk mem-branding diri nya agar lebih dikenali dan diakui sebagai beauty vlogger berkualitas. Sebagai dampak dari penerimaan saluran Youtube Kiara Leswara yang baik di masyarakat, saluran Youtube Kiara pun sering direkomendasikan oleh portal artikel online serta majalah terkemuka seperti Cosmogirl, Gogirlmagz, www.idntimes.com, dll sebagai channel dengan konten tutorial berkualitas yang mudah diikuti mulai dari remaja hingga dewasa yang menyukai hasil makeup natural. Dalam perjalanannya menjadi beauty vlogger, Kiara pun pernah terpilih bersama sepuluh beauty vlogger lain sebagai Sariayu Beauty Avengers Challenge yang ditantang untuk mendandani sepuluh finalist Miss Indonesia dalam waktu 30 menit saja. 6

Kiara lah yang memenangkan challenge tersebut dan mendapat gelar sebagai The Best Beauty Avengers. Hal ini menunjukkan bahwa Kiara juga memiliki serangkaian keunggulan dan keahlian dalam bidang ber-makeup yang tidak dapat diremehkan. Penilaian Beauty Avengers tersebut juga berdasarkan vote dari para pengguna instagram, dimana hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari sosok Kiara Leswara itu sendiri yang menjadikan dirinya mendapat vote paling banyak dan difavoritkan banyak orang. Gambar 1.6 Kiara Leswara memenangkan Sariayu Beauty Avengers (Sumber: www.instagram.com/sariayu_mt, 2016) Lebih dari itu pada awal Oktober 2016 lalu, Kiara menjadi satu-satunya beauty vlogger yang berkesempatan untuk menghadiri perhelatan fashion bergengsi di Paris, yaitu Business of Fashion yang mewakili Indonesia bersama desainer ternama Dian Pelangi, dan seorang lifestyle blogger Lulu Elhasbu. Di acara Paris Fashion Week tersebut, Kiara berkesempatan pula bertemu langsung dengan Walikota Paris, Anne Hidalgo. Acara tersebut juga disponsori oleh brand Wardah yang memilih Kiara Leswara karena sosoknya dianggap merepresentasikan kecantikan alami yang sesuai dengan visi misi Brand Wardah. Kerjasama Kiara Leswara dengan berbagai brand kosmetik besar pun 7

menunjukkan pula bahwa keberadaan beauty vlogger mampu menjadi sebuah tools dalam dunia komunikasi pemasaran yang secara potensial dapat membantu perusahaan untuk merepresentasikan serta mempromosikan mereknya. Dikutip dari Majalah Online Mix.co.id beauty blogger atau sekarang vlogger (video blogger) sedang menjadi endorser favorit brand kecantikan di channel online. Publik merasa lebih percaya dengan rekomendasi mereka karena mereka adalah everyday people yang ada flaws-nya seperti orang kebanyakan. Mereka memiliki bentuk wajah, jenis kulit dan warna kulit yang berbeda-beda dan mewakili kita semua (www.mix.co.id/) diakses pada 10 Mei 2017. Gambar 1.7 Kiara Leswara dalam Bussines of Fashion, Paris. \ (Sumber: www.instagram.com/dianpelangi, 2016) Pada bulan Maret 2017 lalu, Kiara Leswara juga menjadi salah satu line up dalam sebuah event konferensi bagi para stakeholders bidang kecantikan di tingkat Asia Tenggara yaitu Beautyfest Asia dimana Kiara Leswara juga dipercaya sebagai influencer regional Indonesia yang membawakan Talkshow dan Beauty Class pada Beautyfest Asia 2017 tersebut. 8

Gambar 1.8 Kiara Leswara dalam Beautyfest Asia 2017 (Sumber: https://life.idntimes.com, 2017) Kiara Leswara yang terhitung masih sangat muda dan baru dalam dunia beauty dapat dipercaya untuk mendapatkan banyak kesempatan tersebut menunjukkan bahwa dengan image yang selama ini dibentuknya, Kiara mampu menempatkan dirinya sebagai salah satu beauty vlogger yang patut diperhitungkan keberadaannya, memiliki konten video yang berkualitas sehingga banyak diminati oleh khalayak di Indonesia serta mampu menjadikan dirinya dipercaya sebagai representatif brand-brand kosmetik ternama. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis, maka diambil sebuah rumusan masalah yaitu: Bagaimana analisis personal branding dalam channel Youtube beauty vlogger Kiara Leswara? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian, tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis personal branding dalam channel Youtube beauty vlogger Kiara Leswara. 9

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini ialah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan: 1. Dapat memberikan kontribusi serta sumbangsih terhadap perkembangan ilmu komunikasi yang relevansinya dengan konsentrasi marketing communication mengenai personal branding melalui saluran Youtube beauty vlogger. 2. Dapat menjadi rujukan maupun referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan personal branding menggunakan media Youtube. 1.4.2 Manfaat praktis Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis: 1. Sebagai salah satu penerapan ilmu komunikasi, terutama dalam bidang Marketing Communication yang berkaitan dengan personal branding. 2. Sebagai saran yang membangun bagi Kiara Leswara atau beauty vlogger lainnya dalam membangun personal branding yang lebih baik lagi. 10

1.5 Tahapan Penelitian Dalam penelitian kualitatif, perlu untuk diketahui tahapan penelitian yang akan dilakukan sehingga penelitian lebih sistematis dan hasil penelitian yang diperoleh akan maksimal. Ada beberapa tahapan ketika melakukan penelitian. Satori (2009:82) memaparkan tahapan penelitian kualitatif yang meliputi langkah langkah sebagai berikut : a) Memilih topik kajian Pemilihan topik kajian ini merupakan langkah awal dari melakukan penelitian. Didalam menentukan topik kajian penelitian perlu juga mengkaji paradigma dan fenomena empirik yang ada di lapangan, serta menentukan fokus inquiri,unit analisis, sub unit analisis, dan mengembangkan pertanyaan inquiri. b) Instrumentasi Pada tahap instrumentasi ini peneliti mulai menentukan teknik pengumpulan data, memilih informan yang sesuai dengan objek penelitian, serta menyiapkan instrumen pedoman observasi/wawancara/partisipasi/studi dokumentasi. c) Pelaksanaan Penelitian Pada pelaksanaan penelitian banyak yang perlu di perhatikan agar penelitian tersebut berjalan lancar dan mengurai berbagai resiko yang bisa saja terjadi di lapangan saat penelitian. Hal hal yang perlu di perhatikan seperti pengurusan izin penelitian baik dari pihak kampus atau perizinan di lokasi penelitian. Pelaksanaan penelitian juga bisa berupa wawancara kepada informan, observasi lapangan, studi dokumen. Selain perizinan, yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penelitian adalah mempersiapkan catatan lapangan, mempersiapkan pertanyaan. d) Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian kualitatif berupa reduksi data, analisis data, serta display data e) Hasil penelitian 11

Tahap terakhir dalam melakukan penelitian adalah menarik kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi dari penelitian yang sudah dilaksanakan Gambar. 1.3 Tahapan Penelitian Memilih topik kajian Instrumentasi Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Data Hasil Penelitian (Sumber: Satori (2011:82) 1.6 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan disesuaikan dengan kesepakatan dari pihak Kiara Leswara, subscribers, dan pakar dengan peneliti. 1.7 Waktu Penelitian Waktu penulisan penelitian ini dilakukan dari bulan September 2016 hingga Februari 2016, seperti yang terlihat dalam tabel berikut: 12

Tabel 1.2 Waktu Penelitian No Tahapan Bulan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar 1 2 3 4 5 Persiapan penyusunan proposal skripsi BAB I BAB III Pengumpulan data sekunder sebagai observasi awal Pengumpulan data primer berupa wawancara mendalam dengan para informan Analisi data berdasarkan unit analisis dan indicator lainnya yang telah ditentukan Penyelesaian data berupa kesimpulan dan saran (Sumber: Olahan Penulis, 2016) 13