A KOMPONEN PENGUNGKIT 1 Manajemen Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

PENGADILAN NEGERI BOGOR

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

Hasil Laporan Evaluasi

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2015

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Nganjuk. 03 Maret 2017 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. SYAIFUL HEJA, M. H. NIP

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR

RENCANA AKSI IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI. Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi SK Ketua Pengadilan

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI MAHKAMAH AGUNG DAN 4 PERADILAN TAHUN Dilmiltama / 21 Juni 2017 (Dilmilti II Jakarta, DilmilII 08 Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Progra g m,,kegia g tan,,dan hasil yan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM RB BPOM

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

Menetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

INDEK TATA KELOLA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

HASIL PENILAIAN MANDIRI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN Jakarta, 26 April 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri mor : 005/1253/SJ Tanggal : 27 Februari 2018 Hal : Pembahasan Rencana Kerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Satuan Kerja di Lingkungan Kemendagri Tahun 2018 NAMA SATUAN KERJA: SEKRETARIAT JENDERAL (SETJEN) FORMAT SEPULUH KOLOM (F10K) RENCANA KERJA GENERIK AGENDA PRIORITAS AN REFORMASI BIROKRASI SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2018 A KOMPONEN PENGUNGKIT 1 Manajemen Perubahan Untuk mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja didalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasi birokrasi. 1. Meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai kerja dalam melaksanakan reformasi birokrasi. 2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja kerja. 3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. 1. Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk. 2. Action Plan Reformasi Birokrasi Satuan Kerja a. Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk. b. Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan tugasnya sesuai rencana kerja Tim Reformasi Birokrasi. c. Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan monitoring dan evaluasi rencana kerja, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti. a. Action Plan telah disusun dan diformalkan b. Action Plan telah mencakup 8 area perubahan c. Action Plan telah mencakup "quick wins". d. Penyusunan Action Plan telah melibatkan seluruh unit kerja. e. Telah terdapat 02 Januari s.d. 12 Februari 2018 12 Maret s.d. 27 Maret 2018 Halaman 1

sosialisasi/internalisasi Action Plan kepada anggota organisasi. 2 Penataan Peraturan Perundangundangan Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundangundangan yang dikeluarkan Satuan Kerja a. Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan perundangundangan yang dikeluarkan kerja b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundangundangan kerja 3. Internalisasi dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Satuan Kerja 4. Perubahan pola pikir dan budaya kinerja Satuan Kerja Sosialisasi dan Internalisasi Reformasi Birokrasi Satuan Kerja a. Terdapat keterlibatan pimpinan kerja secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi Satuan Kerja b. Terdapat media komunikasi secara reguler untuk menyosialisasikan tentang reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan c. Terdapat upaya untuk menggerakkan Satuan Kerja dalam melakukan perubahan melalui pembentukan agent of change ataupun role model. 1. Harmonisasi a. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron b. Telah dilakukan revisi peraturan perundangundangan yang tidak harmonis / tidak sinkron 2. Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundangundangan a. Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy Tiap Triwulan Tiap Triwulan Halaman 2

paper, dan Paraf Koordinasi b. Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangundangan 3 Penataan dan Penguatan Organisasi Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing). a. Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi internal kerja b. Meningkatnya kapasitas kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi 1. Evaluasi a. Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran Satuan Kerja. b. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi. c. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi. d. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok. e. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan. f. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan. g. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat. h. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi lain. Halaman 3

i. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemampuan struktur organisasi untuk adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. 2. Penataan Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi 4 Penataan Tatalaksana Meningkatkan efisiensi dan efektivitas system, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada masingmasing kerja a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di kerja. b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di kerja. c. Meningkatnya kinerja di kerja 1. Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama a. Telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi b. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap (SOP) c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan d. Peta proses bisnis dan Prosedur operasional telah dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi, dan efektivitas birokrasi Halaman 4

2. E-Government a. Sudah memiliki rencana pengembangan e- government di lingkungan Satuan Kerja b. Sudah dilakukan pengembangan e- government di lingkungan internal dalam rangka mendukung proses birokrasi (misal: intranet, sistem perencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dll) c. Sudah dilakukan pengembangan e- government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (misal: website untuk penyediaan informasi kepada masyarakat, sistem pengaduan) d. Sudah dilakukan pengembangan e- government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat mengajukan perijinan melalui website, dll). 3. Keterbukaan Informasi Publik a. Adanya kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi publik (identifikasi informasi yang dapat diketahui oleh publik dan mekanisme penyampaian) b. Menerapkan kebijakan keterbukaan informasi publik c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Halaman 5

a. kebijakan keterbukaan informasi public 5 Penataan Sistem Manajemen SDM Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada masingmasing kerja yang didukung oleh system rekrutmen dan promosi berbasis kompetensi, transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan. a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM Aparatur masingmasing kerja; b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatuir masingmasing kerja c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing-masing kerja; d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada masing-masing kerja; e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada masingmasing kerja 1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi 2. Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN 3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan. b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan. c. Rencana redistribusi pegawai telah disusun dan diformalkan. d. Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun dan diformalkan. e. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan. a. Pengumuman penerimaan diinformasikan secara luas kepada masyarakat. b. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti (online). c. Persyaratan jelas, tidak diskriminatif. d. Proses seleksi transparan, objektif, adil, akuntabel dan bebas KKN. e. Pengumuman hasil seleksi diinformasikan secara terbuka. a. Telah ada standar kompetensi jabatan. b. Telah dilakukan asessment pegawai. c. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi. d. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi dengan dukungan anggaran yang mencukupi. Halaman 6

e. Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi. f. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala 4. Promosi jabatan dilakukan secara terbuka 5. Penetapan kinerja individu a. Kebijakan promosi terbuka telah ditetapkan. b. Promosi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi telah dilaksanakan. c. Promosi terbuka dilakukan secara kompetitif dan obyektif. d. Promosi terbuka dilakukan oleh panitia seleksi yang independen. e. Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan secara terbuka a. Penerapan Penetapan kinerja individu. b. Terdapat penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi c. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya. d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodic. e. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu. f. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu. Halaman 7

g. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja. 6. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 7. Pelaksanaan evaluasi jabatan 8. Sistem Informasi Kepegawaian a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah ditetapkan. b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan. c. Adanya monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi. d. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward). a. Informasi faktor jabatan telah disusun. b. Peta jabatan telah ditetapkan. c. Kelas jabatan telah ditetapkan a. Sistem informasi kepegawaian telah dibangun sesuai kebutuhan. b. Sistem informasi kepegawaian dapat diakses oleh pegawai. c. Sistem informasi kepegawaian terus dimutakhirkan. d. Sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung pengambilan kebijakan manajemen SDM. 6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja a. meningkatnya kinerja kerja; 1. Keterlibatan Pimpinan a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra. Halaman 8

kerja. b. meningkatnya akuntabilitas kerja. b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja. c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja secara 7 Penguatan Pengawasan Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing kerja a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan Negara oleh masingmasing kerja. b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan Negara pada masingmasing kerja c. Meningkatnya status Opini BPK terhadap pengelolaan 2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja berkala. a. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja. b. Apakah pedoman akuntabilitas kinerja telah disusun. c. Sistem Pengukuran Kinerja telah dirancang berbasis elektronik. d. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh seluruh unit. e. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara berkala. 1. Gratifikasi a. Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi. b. Telah dilakukan public campaign. c. Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan. d. Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi. e. Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti. 2. Penerapan SPIP a. Telah terdapat peraturan Pimpinan organisasi tentang SPIP. b. Telah dibangun lingkungan pengendalian. c. Telah dilakukan penilaian risiko atas organisasi. Halaman 9

keuangan Negara pada masingmasing kerja d. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi. e. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan. kepada seluruh pihak terkait f. Telah dilakukan pemantauan 3. Pengaduan Masyarakat 4. Whistle-Blowing System 5. Penanganan Benturan Kepentingan pengendalian intern. a. Telah disusun kebijakan pengaduan masyarakat. b. Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan. c. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti. d. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat. e. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti. a. Telah terdapat Whistle Blowing System. b. Whistle Blowing System telah disosialisasikan. c. Whistle Blowing System telah diimplementasikan. d. Telah dilakukan evaluasi atas Whistle Blowing System. e. Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti. a. Telah terdapat Penanganan Benturan Kepentingan. b. Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan. Halaman 10

c. Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan. d. Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan. e. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti. 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masinga. meningkatnya kualitas pelayanan publik 6. Pembangunan Zona Integritas 7. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) a. Telah dilakukan pencanangan zona integritas. b. Telah ditetapkan unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas. c. Telah dilakukan pembangunan zona integritas. d. Telah dilakukan evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan. e. Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai menuju Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Bebas Korupsi dan Bebas Melayani (WBK/WBBM). a. Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan. b. APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas. c. APIP didukung dengan anggaran yang memadai. d. APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko. 1. Standar Pelayanan a. Terdapat kebijakan standard b. Standar pelayanan telah Halaman 11

Publik masing instansi pemerintah sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada kerja. b. meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional pada kerja. c. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh masingmasing kerja. 2. Budaya Pelayanan Prima 3. Pengelolaan Pengaduan dimaklumatkan. c. Terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pelaksanaan standard d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas tandard e. Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP. a. Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima (contoh: kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima). b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media. c. Telah terdapat sistem punishment (sanksi) dan reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standard. d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi. e. Terdapat inovasi a. Terdapat media pengaduan b. Terdapat SOP pengaduan c. Terdapat unit yang mengelola pengaduan d. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas Halaman 12

e. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan / masukan. B 1 Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas dari KKN 3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 5. Pemanfaatan Teknologi Informasi 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 2. Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) 1. Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) 2. Opini BPK Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka. c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. a. Telah memiliki rencana penerapan teknologi informasi dalam pemberian b. Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan c. Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus. KOMPONEN HASIL BIRO ORGANISASI TATALAKSANA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2018 Halaman 13