BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh. Subyek penelitian diambil 2 kelas dari 5 kelas yang ada yaitu kelas VIIIC sebagai kelompok kontrol dan kelas VIIID sebagai kelompok eksperimen. Tabel 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin (Gender) Kelas N Gender Laki-Laki Perempuan VIIIC 29 15 14 VIIID 30 11 19 B. Analisis Angket Validasi Modul Pembelajaran Matematika Berbasis PMRI Validasi modul didapatkan dari nilai angket yang telah diisi oleh 3 validator yaitu 2 dosen pendidikan matematika dan 1 guru matematika SMP Negeri 3 Suruh. Hasil dari penghitungan persentase angket tersebut antara lain: Validator 1 sebesar 78,3%, Validator 2 sebesar 79,3% dan validator 3 sebesar 78,8%. Hasil perhitungan lengkapnya dapat dilihat di lampiran B. Berdasarkan kriteria persentase validitas menurut Amiyati (2010) dapat disimpulkan dari persentase ketiga validator tersebut, modul pembelajaran matematika berbasis PMRI valid dan dapat langsung diuji cobakan ke sekolah. C. Analisis Hasil Pretest Data hasil uji coba digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari pretest. 1. Uji Validitas untuk Soal Uji Coba Pretest Pengujian validitas butir soal pretest dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Pengujian validitas tersebut menggunakan formula pearson Product Moment dan perhitungannya dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Hasil pengujian validitas butir soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.2. 25

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Pertama Soal Pretest Indikator Empirik R Keterangan Soal 1 0,284 Tidak Valid Soal 2 0,364 Valid Soal 3 0,589 Valid Soal 4 0,544 Valid Soal 5 0,451 Valid Soal 6 0,379 Valid Soal 7 0,016 Tidak Valid Soal 8 0,255 Tidak Valid Soal 9 0,341 Valid Soal 10 0,548 Valid Menurut Sugiyono (2011) yang menyatakan bahwa instrumen soal memiliki validitas kontruk dan isi yang baik jika besarnya 0,3 ke atas. Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dalam mengungkap hasil belajar siswa dari 10 soal yang diberikan terdapat 3 soal yang tidak valid karena mempunyai koefisien korelasi item total di bawah 0,3 dan ada 7 soal yang dinyatakan valid karena mempunyai koefisien korelasi item total di atas 0,3. Soal (7 soal) yang digunakan untuk mengungkap hasil belajar siswa dinyatakan layak sebagai instrumen dalam penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas untuk Soal Uji Coba Pretest Uji reliabilitas soal uji coba pretest dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil analisis reabilitas pretest dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Analisis Reabilitas Soal Pretest 1 Cronbach s Alpha N of Items 0,713 10 Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach yang memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,713 berkategori dapat diterima sehingga soal pretest tersebut dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengukur kemampuan awal kedua kelas. Hasil uji kedua juga menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,761 yang berkategori dapat diterima, hasil dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.berdasarkan hasil validasi dan reliabilitas soal pretest ternyata terdapat 7 soal yang dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menguji kemampuan dua kelas. Soal pretest yang terdiri dari 7 soal essay dengan skor masing-masing soal adalah 4. 26

3. Analisis deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran tentang nilai kelompok kontrol yaitu kelas VIIIC dan kelompok eksperimen yaitu kelas VIIID sebelum diberi perlakukan yang berbeda. Analisis deskriptif untuk soal pretest dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Soal pretest Descriptive Statistics Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa nilai minimum untuk kelompok eksperimen yaitu 60 dan nilai maksimumnya yaitu 85, sedangkan nilai minimum untuk kelompok kontrol yaitu 60 dan nilai maksimumnya yaitu 82. Nilai rerata kelompok eksperimen yaitu 73,37 dan kelompok kontrol yaitu 73,62. Nilai kedua kelas tersebut masih ada nilai yang di bawah 70, berarti masih ada siswa yang belum memenuhi KKM, keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Penilaian Hasil Belajar Pretest Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 30 60 85 73.37 6.754 Kontrol 29 60 82 73.62 5.766 Valid N (listwise) 29 Nilai Frekuensi Kategori 80 100 6 Tinggi 69 79 15 Sedang 0 68 9 Rendah Rata-rata =73,37 Sedang Nilai Frekuensi Kategori 80 100 5 Tinggi 69 79 17 Sedang 0 68 7 Rendah Rata-rata = 73,62 Sedang Persentase ketuntasan ( 70) 70% Persentase ketuntasan ( 70) 75,86% Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat pencapaian hasil belajar siswa kelompok eksperimen terkategorikan sedang, dengan 6 siswa terkategorikan tinggi, 15 siswa terkategorikan sedang, dan 9 siswa terkategorikan 27

rendah. Rata-rata tingkat pencapaian hasil belajar siswa kelompok kontrol terkategorikan sedang, dengan 5 siswa terkategorikan tinggi, 17 siswa terkategorikan sedang, dan 7 siswa terkategorikan rendah. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan nilai akhir terhadap kriteria ketuntasan minimum (KKM = 70), untuk kelompok eksperimen terdapat siswa yang telah tuntas secara individu adalah 21 siswa dan yang belum tuntas adalah 9 siswa. Ketuntasan secara klasikal kelompok eksperimen belum terpenuhi karena hanya 70% siswa yang telah mencapai KKM. Kelompok kontrol terdapat siswa yang telah tuntas secara individu adalah 22 siswa dan yang belum tuntas adalah 7 siswa. Ketuntasan secara klasikal terpenuhi karena > 75% siswa telah mencapai KKM yaitu 75,86%. 4. Pra-Syarat Uji Beda Rerata Berdasarkan nilai dari pretest kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan yang sama, maka kedua kelas tersebut kemudian dapat dikenakan perlakuan yang berbeda. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu p > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 maka data sebaran terrsebut tidak normal. Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 maka hasil dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa nilai signifikasi untuk kelompok eksperimen adalah 0,478 > 0,05 dan untuk kelompok 28 Eksperimen kontrol N 30 29 Normal Parameters a Mean 73.37 73.62 Std. Deviation 6.754 5.766 Most Extreme Differences Absolute.154.146 Positive.137.124 Negative -.154 -.146 Kolmogorov-Smirnov Z.842.788 Asymp. Sig. (2-tailed).478.564 a. Test distribution is Normal.

kontrol adalah 0,564 > 0,05, sehingga disimpulkan H 0 diterima. Hal ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan nilai yang diambil melalui pretest yaitu kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. 5. Uji Beda Rata-Rata Pretest Pengujian uji beda rata-rata menggunakan SPSS 16.0 for windows. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent sampel t-test, bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata pretest kedua kelompok. Hasil uji beda rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Uji Beda Rata-Rata Pada Pretest Levene s Test for Equality of Variances F Sig t-test for Equality of Means t df Sig (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 29 Equal variances assumed 1,674 0,201 0,155 57 0,877 0,254 1,638 3,533 3,525 Nilai Equal variances not assumed 0,156 56,153 0,877 0,254 1,633 3,525 3,017 Berdasarkan Tabel 4.7 signifikasi dari uji F didapat 1,674, karena nilai signifikasi > 0,05 (0,201 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Analisis selanjutnya adalah Uji t (independent sampel t-test) menggunakan equal variances assumsed. Tabel di atas didapatkan nilai t ialah -0.155 dengan nilai signifikasi > 0,05 (0,877 > 0,05). Kesimpulan yang didapatkan ialah tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pretest ternyata kedua kelompok berkemampuan sama yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen diajar dengan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI dan kelompok kontrol diajar tanpa modul pembelajaran matematika berbasis PMRI. Kedua kelompok tersebut akan

diberi posttest untuk melihat perbedaan kemampuan kedua kelompok tersebut. Soal posttest sebelum diberikan terlebih dahulu di uji cobakan ke siswa yang tidak menjadi sampel penelitian. D. Analisis Hasil Posttest Data hasil uji coba digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari posttest. 1. Analisis Validitas untuk Soal Uji Coba Posttest Pengujian validitas butir soal posttest dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Pengujian validitas tersebut menggunkan formula pearson Product Moment dan perhitungannya dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Hasil pengujian validitas butir soal posttest dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Soal Posttest Indikator Indikator r Ket Empirik Empirik r Ket Soal 1 0,361 Valid Soal 6 0,329 Valid Soal 2 0,355 Valid Soal 7 0,519 Valid Soal 3 0,432 Valid Soal 8 0,514 Valid Soal 4 0,500 Valid Soal 9 0,482 Valid Soal 5 0,664 Valid Soal 10 0,471 Valid Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dalam mengungkap hasil belajar siswa dari 10 soal yang diberikan tidak terdapat soal yang tidak valid. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai r > 0,3. Seluruh soal (10 soal) untuk mengungkap hasil belajar siswa dinyatakan layak sebagai instrumen dalam penelitian ini. 2. Uji Reliabilitas untuk Soal Uji Coba Posttest Uji reliabilitas soal uji coba posttest dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil analisis reabilitas posttest dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Reliabilitas Uji Coba Posttest Cronbach s Alpha N of Items 0,785 10 Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach yang memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,785 dengan kategori dapat diterima sehingga soal posttest tersebut dapat dipercaya dan diandalkan untuk mengukur kemampuan 30

kedua kelas tersebut. Berdasarkan hasil validasi dan reliabilitas soal posttest ternyata terdapat 10 soal yang dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menguji kemampuan dua kelas. Soal pretest yang terdiri dari 10 soal essay dengan skor masing-masing soal adalah 4. 3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran tentang nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakukan yang berbeda. KKM untuk SMP Negeri 3 Suruh adalah 70. Analisis deskriptif untuk soal posttest dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Soal Posttest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 30 73 98 88.83 7.226 Kontrol 29 60 90 75.90 9.013 Valid N (listwise) 29 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa nilai minimum untuk kelompok eksperimen yaitu 73 dan nilai maksimumnya yaitu 98, dan nilai minimum untuk kelompok kontrol yaitu 60 dan nilai maksimumnya yaitu 90. Rata-rata nilai untuk kelompok eksperimen yaitu 88,83 dan untuk kelompok kontrol yaitu 75,90. Nilai kelompok kontrol tersebut masih ada nilai yang di bawah 70, berarti masih ada siswa yang belum memenuhi KKM, dapat dilihat di tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Penilaian Hasil Belajar Posttest Kelompok Eksperimen Nilai Frekuensi Kategori 90 100 17 Tinggi 75 89 12 Sedang 0 74 1 Rendah Rata-rata = 88,83 Sedang Persentase ketuntasan ( 70) 100% 31

Kelompok Kontrol Tabel 4.11 Lanjutan Nilai Frekuensi Kategori 90 100 1 Tinggi 75 89 15 Sedang 0 74 13 Rendah Rata-rata = 75,90 Sedang Persentase ketuntasan ( 70) 72,41% Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat pencapaian hasil belajar siswa kelompok eksperimen terkategorikan sedang, dengan 17 siswa terkategorikan tinggi, 12 siswa terkategorikan sedang dan 1 siswa yang berkategori rendah. Rata-rata tingkat pencapaian hasil belajar siswa kelompok kontrol terkategorikan sedang, dengan 1 siswa terkategorikan tinggi, 15 siswa terkategorikan sedang, dan 13 siswa terkategorikan rendah. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa berdasarkan nilai akhir terhadap kriteria ketuntasan minimum (KKM = 70), untuk kelompok eksperimen semua siswa (30 siswa)yang telah tuntas secara individu. Ketuntasan secara klasikal terpenuhi karena > 75% siswa telah mencapai KKM yaitu 100%. Kelompok kontrol terdapat siswa yang telah tuntas secara individu adalah 21 siswa dan yang belum tuntas adalah 8 siswa. Ketuntasan secara klasikal belum terpenuhi karena hanya 72,41% siswa telah mencapai KKM. 4. Pra-Syarat Uji Beda Rerata Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu p > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 maka data sebaran tersebut tidak normal. Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows maka hasil dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Posttest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Eksperimen 30 88,83 7,226 Kontrol 29 75.90 9,013 32

Tabel 4.12 Lanjutan Most Extreme Diffrences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Absolute Positive Negative 0,154 0,102-0,154 0,844 0,474 0,117 0,094-0,117 0,631 0,820 Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov menunjukkan bahwa signifikasi (p) untuk kelompok eksperimen adalah 0,474 > 0,05 dan untuk kelas kontrol adalah 0,820 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan H 0 diterima. Hal ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan nilai yang diambil melalui posttest yaitu kedua kelas tersebut berdistribusi normal. 5. Uji Beda Rata-Rata Uji pra-syarat uji beda rerata yang sudah dilakukan dan selanjutnya diadakan uji beda rata-rata. Pengujian uji beda rata-rata menggunakan SPSS 16.0 for windows. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent sampel t-test, bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata posttest kedua kelas. Hasil uji beda rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Uji Beda Rata-Rata Levene s Test for Equality of Variances F Sig t-test for Equality of Means t df Sig (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Equal variances assumed 2,856 0,096 6,093 57 0,000 12,937 2,123 8,685 17,188 Nilai Equal variances not assumed 6,070 53,617 0,000 12,937 2,131 8,663 17,210 33

Berdasarkan Tabel 4.13 signifikasi dari uji F didapatkan 2,856, karena nilai signifikasi > 0,05 (0,096 > 0,05), maka nilai posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Analisis selanjutnya adalah uji t (independent sampel t-test) menggunakan equal variances assumsed. Tabel di atas didapatkan nilai t (equal variances assumsed) adalah 6,093 dengan nilai signifikasi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulan yang didapatkan ialah ada perbedaan rata-rata nilai tes yang diajar dengan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI dan tanpa modul pembelajaran matematika berbasis PMRI. Nilai rata-rata untuk kelas eksperimen adalah 88,83, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 75,90. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan modul pembelajaran berbasis PMRI lebih tinggi dibandingkan dengan kelas tanpa penggunaan modul pembelajaran berbasis PMRI, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 3 Suruh. E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian eksperimen semu yang dilakukan di SMP Negeri 3 Suruh menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 88,83 dan untuk kelas kontrol nilai rata-rata hasil belajarnya sebesar 75,90. Kelompok eksperimen proses belajar mengajarnya menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI. Kelompok kontrol proses belajar mengajarnya tanpa modul pembelajaran matematika berbasis PMRI. Siswa yang menggunakan bahan ajar modul motivasi belajar lebih tinggi, pembelajaran lebih efektif, serta siswa belum menguasai materi diberikan waktu untuk memperbaiki dan diberikan balikan. Kemampuan kedua kelas tersebut sebelum diberi perlakuan menunjukkan nilai rata-ratanya yang sama yaitu untuk kelas eksperimen yaitu 73,37 dan kelas kontrol yaitu 73,62. Perlakuan yang berbeda dilakukan untuk kedua kelompok tersebut dan dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata posttest. Kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Siswa yang sebelumnya hanya mengandalkan guru setelah diberi modul 34

pembelajaran matematika berbasis PMRI sudah mau untuk belajar mandiri sehingga guru hanya sebagai pendamping apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. Siswa lebih bisa belajar sesuai kecepatannya sendiri dan apabila ada siswa yang sebelumnya malu bertanya dalam kelas, siswa tersebut lebih aktif untuk bertanya kepada guru secara individual. Penelitian ini mendesain bahan ajar dengan mengembangkan teori dari (Sutadji, 2000) dan (Fauzan, 2005) untuk melakukan pembelajaran dengan penggunakan modul pembelajaran matematika berbasis PMRI. Guru dan sekolah kebanyakan menggunakan bahan ajar berupa buku wajib, buku penunjang (misalnya: buku teks atau buku pelajaran), lembar kerja siswa (LKS). Penelitian yang dilakukan Indaryanti (2008) menunjukan bahwa modul yang dirancang sudah sesuai kurikulum dan hasil belajar siswa yang diajar dengan modul terjadi peningkatan. Pendapat tersebut juga didukung oleh Nasution (2008: 206-209) kelebihan modul bagi siswa dan guru, bagi siswa antara lain: modul memberikan feedback yang banyak dan segera sehingga siswa dapat mengetahui taraf hasil belajarnya; setiap siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas; tujuan modul jelas dan spesifik sehingga siswa terarah untuk mencapainya dengan segera; langkah-langkah pembelajaran modul yang teratur, menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya; dapat disesuaikan dengan perbedaan siswa antara lain: kecepatan belajar, cara belajar, dan bahan pelajaran; kerja sama antar siswa lebih terarah karena setiap siswa tidak bersaing untuk mencapai rangking tertinggi, juga kerjasa dengan guru karena kedua belah pihak merasa sama bertanggung jawab atas berhasilnya pengajaran; modul memberi kesempatan pelajaran remidial yakni memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan siswa yang segera dapat ditemukan sendiri oleh siswa berdasarkan evaluasi yang diberikan secara kontinu. Kelebihan bagi guru antara lain: penyusunan modul yang cermat memudahkan siswa mempelajari materi sehingga hasil belajar yang baik bagi semua siswa lebih terjamin, guru pun mendapatkan kepuasan yang lebih besar karena telah melakukan profesinya dengan baik; modul memberikan kesempatan dan waktu yang lebih besar untuk memberikan bantuan dan perhatian individual kepada setiap siswa yang membutuhkannya tanpa mengganggu seluruh kelas; guru mendapatkan lebih banyak waktu untuk pelajaran tambahan sebagai pengayaan; modul membebaskan guru dari persiapan pelajaran karena seluruhnya telah disediakan oleh modul; modul yang berdiri sendiri mengenai topik tertentu dan dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, ini berarti penghematan waktu dan sekolah-sekolah dapat saling bertukar modul; pengajaran modul menimbulkan 35

pertanyaan-pertanyaan mengenai proses belajar itu sendiri, pertanyaan tersebut merangsang guru berpikir dan mendorong bersikap ilmiah tentang profesinya serta lebih terbuka bagi saran-saran dari pihak siswa untuk memperbaiki modul; penggunaan modul yang dicobakan pada siswa yang kecil jumlahnya dalam taraf pengembangan sehingga dapat dinilai taraf hasil belajar siswa tentang keefektivitasan bahan tersebut. Uraian di atas menyebutkan kelebihan pengajaran dengan modul dibandingkan tanpa modul. Berdasarkan uraian kelebihan modul di atas modul pembelajaran matematika berbasis PMRI ini juga menggunakan pendekatan PMRI yang digunakan dalam penyusunan modul pembelajaran matematika didasarkan karakteristik dari PMRI yang berpusat pada siswa, persoalan kontekstualnya nyata dalam kehidupan siswa sehingga sesuai dengan karakteristik siswa kelas VIII pada masa remaja. Penyusunan modul ini juga sesuai kurikulum yang berlaku serta tidak ada pencampur adukan perintah untuk guru dan siswa, dimana terdapat modul pegangan guru sendiri dan untuk siswa sendiri. Modul pegangan siswa memuat soal-soal kontekstual serta soal-soal untuk pekerjaan rumah. Beberapa soal kontekstual yang diberikan dalam setiap pertemuan juga langsung sebagai soal kuis. Kuis ini berfungsi untuk melihat daya serap siswa dalam mempelajari tiap alur belajar yang diperkenalkan. Modul pegangan guru memuat modul kerja siswa dan komentar tentang soalsoal kontekstual bervariasi antara yang satu dengan yang lain. Komentar tersebut berupa petunjuk yang mungkin dibutuhkan siswa, beberapa alternatif solusi dari soal-soal kontekstual, suatu tindak lanjut yang mungkin dapat dilakukan guru berdasarkan jawaban yang diberikan siswa. Hadis dan Nurhayati (2010: 100) menyatakan hasil belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari dalam tetapi ada faktor dari luar yang sangat berperan misalnya jenis bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Riyanto (2006) juga menyatakan bahan ajar sebaiknya dirancang agar dapat membantu siswa untuk belajar, berkolaborasi, membantu teman, mengadakan pengamatan, pemecahan masalah dan penilaian diri untuk suatu refleksi, sehingga dapat mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan cepat, serta bahan ajar menjadi komponen penting yang menentukan hasil belajar siswa. 36