Peddy H.F Dasuki 1 Frilia Wulan Garlina 2. Program Studi Akuntasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun Jl. Sukarno Hatta No.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH SPESIALISASI AUDIT DI BIDANG INDUSTRI KLIEN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ANALISIS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROFESIONALISME AUDIT DAN KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN PENYALAHGUNAAN ASSET OLEH KARYAWAN.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

Pengaruh Faktor Ekonomi dan Faktor Non Ekonomi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Jakarta pada Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 25

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Pengalaman Auditor, Keahlian Auditor, Kantor Akuntan Publik

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH PERUBAHAN INFLASI, DANA PIHAK KETIGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR INTERN TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAANNYA ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ARGEN PURNAREZKA EA01

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Keahlian Auditor Intern dan Tingkat Kepatuhan Terhadap Kinerja Perusahaan (Survey pada Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya)

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus. Oleh : Monica ea09

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

Transkripsi:

PENGARUH INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN AUDIT INTERNAL PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Peddy H.F Dasuki 1 Frilia Wulan Garlina 2 Program Studi Akuntasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun Jl. Sukarno Hatta No.448 Bandung Laporan hasil audit dijadikan sebagai media komunikasi para pengguna laporan keuangan atas kesesuaian laporan keuangan dengan kriteria atau standar yang berlaku umum. Independensi dan Profesionalisme merupakan standar yang harus dipenuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan audit dengan baik. Adanya kemampuan profesional Auditor Internal diharapkan dapat mendeteksi, mengevaluasi, menganalisis, dan mengungkapkan fakta dari suatu temuan audit secara rinci dan relevan khusunya mengenai adanya kecurangan dan keterlambatan dalam pelaporan sehingga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan membantu memperbaiki efisiensi, efektivitas dan pengendalian operasi organisasi guna mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Audit Internal. Metode yang digunakan Kata kunci: Email : kumaratih.ita@gmail.com Email : elya_syarah@yahoo.com ABSTRAK dalam penelitian ini adalah deskriptif dan regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, dan penyebaran kuesioner kepada 40 responden. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling Method. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Independensi Auditor Internal dengan rata-rata persentase 77% (Baik), Profesionalisme Auditor Internal dengan rata-rata persentase 77% (Baik), dan Kualitas Laporan Audit Internal dengan rata-rata persentase 75% (Baik). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Audit Internal menunjukkan angka sebesar 0.95 (95%) sedangkan sisanya sebesar 0.05 (5%) dipengaruhi oleh faktor lain diluar cakupan penelitian yang dilakukan. Independensi Auditor Internal, Profesionalisme Auditor Internal, Kualitas Laporan Audit Internal Page 109

PENDAHULUAN Indonesia telah menerapkan peraturan bahwa perusahaan publik, bank dan BUMN wajib memiliki unit audit internal untuk membantu memastikan sistem pengendalian intern di perusahaan. Berdasarkan Undang- Undang No.19 Tahun 2003 Tentang BUMN, pasal 67 (1) yang menyatakan bahwa: Pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawasan intern yang merupakan aparat pengawas intern perusahaan. Laporan merupakan produk satuan pengawasan intern yang secara periodik diinformasikan pada direktur utama, dewan direksi, dewan komisaris dan dewan audit. Laporan hasil audit dijadikan sebagai media komunikasi para pengguna laporan keuangan atas kesesuaian laporan keuangan dengan kriteria atau standar yang berlaku umum. PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa angkutan penumpang, angkutan barang dan usaha pendukung serta bisnis properti perkeretaapian. Dalam menjalankan kegiatannya, ada beberapa fenomena yang terjadi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) menurut Satuan Pengawas Intern (SPI) diantaranya fenomena yang pertama adalah tentang profesionalisme auditor internal dalam melaksanakan tugasnya. Auditor internal pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) kurang memiliki kecakapan dalam komunikasi secara lisan maupun tulisan, masih ada auditor internal yang melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan. Disinyalir hal ini di sebabkan karena kurangnya auditor internal mengikuti program-program pelatihan yang diadakan oleh perusahaan guna melatih dan meningkatkan kualitas kinerja auditor internal yang profesional. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pekerja SPI sebanyak 50 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 pekerja bersertifikat Akuntan, 2 pekerja memiliki sertifikasi QIA (Qualified Internal Auditor) dan sebanyak 26 pekerja masih mengikuti program-program pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Fenomena yang kedua bahwa laporan audit internal PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat dikatakan belum memenuhi standar kualitas laporan audit internal. Hal tersebut terlihat dari laporan audit yang tidak disajikan secara tepat waktu dalam Page 110

penyampaian informasi. Dalam melaksanakan tugasnya seringkali auditor internal melakukan penundaan dalam penerbitan laporan. Pada tahun 2014, pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) mengalami keterlambatan dalam penyampaian laporan audit diantaranya adalah sebaga i berikut: Tabel 1 Laporan Pelaksanaan Tugas Program Audit Operasional No. Fokus Audit Waktu Pelaksanaan Laporan audit Waktu Penyampaian Laporan audit Keterlambatan Penyampaian Laporan audit 1 Keuangan 5 Maret 2014 28 Maret 2014 30 April 2014 2 Pengelolaan &Pengusahaan 21 April 2014 21 Mei 2014 30 Mei 2014 Aset Produksi dan Aset Non Produksi 3 Pengadaan Barang & Jasa 1 Juli 2014 28 Juli 2014 8 Agustus 2014 selain UMDS 4 Non PKT 5 Oktober 2014 5 November 2014 2 Desember 2014 Sumber: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Dampak dari permasalahan tersebut adalah terhambatnya tujuan dari pelaksanaan audit internal sehingga pihak manajemen tidak memiliki pengetahuan yang lengkap atas kondisi yang terjadi di perusahaan dan akan memperlambat pengambilan keputusan atau memberikan rekomendasi untuk dilakukannya tindakan perbaikan yang dibutuhkan atas masalah yang terjadi pada perusahaan. Fenomena yang ketiga yaitu berdasarkan hasil audit kinerja tahun 2014, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan 5 temuan ganjil dengan nilai Rp 18,78 Miliar pada PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hasil temuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 2 Hasil Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2014 No. Hasil Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2014 pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) 1 Harga sewa 8 unit genset 500 KVA merek Volvo lebih tinggi Rp 499,8 juta. 2 PT Kereta Api Indonesia (persero) lebih bayar bea masuk Rp 2,9 Miliar dan tidak membayar bea masuk Rp 813 juta, totalnya menjadi Rp 3,7 Miliar. 3 Pengoperasian K3 AC tidak sesuai ketentuan dan membebani masyarakat dengan harga jual yang lebih mahal Rp 14,5 Miliar. 4 Penghitungan Public service obligation (PSO) TA 2013 Rp.682,7 Miliar tidak dapat diyakini kewajaranya. 5 Perhitungan kebutuhan kredit modal kerja tidak berdasarkan kebutuhan yang sesungguhnya. Sumber : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia 2014 Page 111

Berdasarkan temuan tersebut, BPK selaku auditor eksternal menyatakan bahwa laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah dimanipulasi oleh pihakpihak tertentu karena terbukti banyak kejanggalan dalam laporan keuangannya. Permasalahannya auditor internal pada saat itu menyetujui laporan keuangan tersebut dan menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut wajar tidak ada penyimpangan. Auditor internal seharusnya bersikap objektif dalam melaporkan kegiatannya sesuai dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Adanya kemampuan profesional Auditor Internal diharapkan dapat mendeteksi, mengevaluasi, menganalisis, dan mengungkapkan fakta dari suatu temuan audit secara rinci dan relevan khusunya mengenai adanya kecurangan dan keterlambatan dalam pelaporan sehingga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan membantu memperbaiki efisiensi, efektivitas dan pengendalian operasi organisasi guna mencapai tujuan perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA Auditing Menurut Mulyadi (2008:9) bahwa: Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut Sukrisno Agoes (2012:4) bahwa: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis, oleh pihak independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi catatan pembukuan beserta bukti pendukungnya yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten. Page 112

Audit Internal Menurut IIA (Institute of Internal Auditors) dalam Akmal (2009:12) : Audit internal adalah aktivitas pengujian yang memberikan keandalan/jaminan yang independen, objektif, dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap operasi organisasi. Aktivitas tersebut membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih, dan baik. Menurut Hiro Tugiman (2006:11) bahwa: Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa audit internal adalah suatu aktivitas independen yang memberikan jaminan keyakinan yang dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi perusahaan. Independensi Auditor Internal Menurut Mulyadi (2008:26) bahwa : Independensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif dan tidak memihak dalam diri auditor didalam merumuskan dan menyakatan pendapatnya. Menurut Arens, et all (2011:111) bahwa : Independensi berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan. Independensi dalam fakta (Independence in fact) ada bila auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap bias sepanjang audit, sedangkan Independensi dalam penampilan (Independene in appearance) adalah hasil dari interprestasi lain atas Independensi. Berdasarkan definisi Independensi yang dikemukakan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Independensi berarti auditor dalam melaksanakan Page 113

penugasan audit internal sepenuhnya terbebas dari berbagai pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Profesionalisme Auditor Internal Menurut Lawrence B. Sawyer (2006:35) bahwa: Auditor internal yang profesional harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi, dan melaporkan masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan eksekutif atau lembaga. Menurut Hiro Tugiman (2006:24) bahwa: Profesionalisme sebagai suatu sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan profesi tertentu. Definisi-definisi audit internal yang telah dikemukakan sebelumnya membawa kepada konsekuensi tuntutan profesionalitas sebagai bentuk peran profesi dalam memberikan nilai tambah pada perusahaan. Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan Profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Berdasarkan uraian di atas, Profesionalisme auidtor internal merupakan suatu usaha dan kredibilitas yang harus dimiliki oleh auditor dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Kualitas Laporan Audit Internal Menurut Sawyer (2006:11) bahwa : Laporan audit termasuk ringkasan eksekutif, dirancang untuk mengkomunikasikan perbaikan-perbaikan yang disarankan dan rencana-rencan manajemen operasional untuk melakasanakan perbaikan tersebut. Menurut Abdul Halim (2003:65) bahwa : Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan keuangan audit kepada pihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa laporan audit internal merupakan tahap akhir dari proses audit berupa dokumen atau media komunikasi auditor untuk menyampaikan informasi tentang kesimpulan, temuan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan kepada pihak yang berwenang. Page 114

Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode deskriptif dan metode analisis korelasi dan regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2014:59), bahwa: Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2012:224), bahwa: Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negative, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Metode analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2012:277) mengemukakan: Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan atau diturunkan nilainya. HASIL PENELITIAN Analisis Regresi Berganda Tabel 3 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 9.863 3.389 2.911.006 INDEPENDENSI.593.088.282 6.714.000 PROFESIONALISME.791.056.804 19.144.000 a. Dependent Variable: KUALITAS LA berikut: Sumber: Data primer yang diolah oleh SPSS Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai Y = 9.863+0.593X1 +0.791X2 Page 115

Keterangan: Y = Kualitas Laporan Audit Internal X1 = Independensi Auditor Internal X2 = Profesionalisme Auditor Internal Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta (α) sebesar 9.863, jika Independensi Auditor Internal (X1), dan Profesionalisme Auditor Internal (X2) bernilai 0 maka Kualitas Laporan Audit Internal adalah sebesar 9.863%. 2. Koefisien regresi (b1) sebesar 0.593, hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tingkat Independensi Auditor Internal sebesar 1% maka Kualitas Laporan Audit Internal menurun 59.3%. 3. Koefisien regresi (b2) sebesar 0.791, hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tingkat Profesionalisme Auditor Internal sebesar 1% maka Kualitas Laporan Audit Internal meningkat 79.1 %. Analisis Koefisien Korelasi Berganda Tabel 4 Hasil Koefisien Korelasi Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.975a.951.948 1.932 a. Predictors: (Constant), PROFESIONALISME, INDEPENDENSI b. Dependent Variable: KUALITAS LA Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil pengujian koefisien korelasi berganda menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.975 artinya terdapat hubungan sangat kuat antara Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit Internal pada PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hal ini sesuai dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi pada tabel 4 tingkat hubungan korelasi. Page 116

Nilai koefisien korelasi berganda adalah 0.975. Nilai positif dari hasil korelasi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif atau searah antara variabel Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal dengan Kualitas Laporan Audit Internal. Hubungan positif atau searah ini dapat diartikan bahwa jika terjadi kenaikan atau penurunan variabel Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal maka diikuti oleh kenaikan atau penurunan Kualitas Laporan Audit Internal. Analisis Koefisien Determinasi Tabel 5 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R-Square) Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.975a.951.948 1.932 a. Predictors: (Constant), PROFESIONALISME, INDEPENDENSI b. Dependent Variable: KUALITAS LA Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka R2 (R-Square) sebesar 0.951, maka besarnya persentase koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Kd = R2 x 100% Kd = 0.951 x 100% Kd = 95% Sesuai perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal mempunyai pengaruh yang Sangat Tinggi yaitu sebesar 95% terhadap Kualitas Laporan Audit Internal pada PT Kereta Api Indonesia (Persero). Hal ini sesuai dengan pedoman interpretasi koefisien determinasi pada tabel 4.15. Nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 95% menunjukkan bahwa sekitar 95% perubahan yang terjadi pada Kualitas Laporan Audit Internal (Y) dapat disebabkan oleh variabel Independensi Auditor Internal (X1), dan Profesionalisme Auditor Internal (X2). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 5% perubahan yang terjadi pada Kualitas Laporan Page 117

Audit Internal disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Uji t 1. Hipotesis Independensi Auditor Internal (X1) Tabel 6 Hasil Uji t Coefficients a Model Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 9.863 3.389 2.911.006 INDEPENDENSI.593.088.282 6.714.000 PROFESIONALISME.791.056.804 19.144.000 a. Dependent Variable: KUALITAS LA Sumber: Data primer yang diolah oleh SPSS thitung sebesar 6.714 dengan nilai ttabel sebesar 2.024, artinya thitung lebih besar dari ttabel (6.714 > 2.024) serta jika dilihat dari taraf signifikan yaitu 0.000 artinya berada di bawah/lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05) artinya adalah signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel Independensi Auditor Internal (X1) terhadap Kualitas Laporan Audit Internal (Y). 2. Hipotesis Profesionalisme Auditor Internal Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui thitung sebesar 19.144 dengan nilai ttabel sebesar 2.024, artinya thitung lebih besar dari ttabel (19.144 > 2.024) serta jika dilihat dari taraf signifikan yaitu 0.000 artinya berada di bawah/lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05) artinya adalah signifikan. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel Profesionalisme Auditor Internal (X2) terhadap Kualitas Laporan Audit Internal (Y). Page 118

Uji F Tabel 7 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2659.564 2 1329.782 356.442.000b Residual 138.036 37 3.731 Total 2797.600 39 a. Dependent Variable: KUALITAS LA b. Predictors: (Constant), PROFESIONALISME, INDEPENDENSI Sumber : Data Diolah menggunakan SPSS Dari hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 356.442 dengan nilai Ftabel sebesar 3.25 sedangkan taraf signifikan 0.000 dimana taraf signifikan kurang dari 0.05. Maka didapatkan hasil yaitu nilai Fhitung (356.442) lebih besar dari nilai Ftabel (3.25) dengan taraf signifikan kurang dari 0.05. Maka Ho ditolak, artinya Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal secara simultan berpengaruh signifikan terhadapkualitas Laporan Audit Internal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis mengenai pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Audit Internal maka diambil beberapa kesimpulan sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya sebagai berikut: 1. Independensi Auditor Internal berada pada kategori Baik dengan rata-rata persentase sebesar 77%. Artinya Independensi Auditor Internal sudah Baik. Akan tetapi, berdasarkan jawaban responden terdapat skor terendah mengenai auditor internal yang tidak melakukan tugasnya secara objektif dengan presentase sebesar 36%. 2. Profesionalisme Auditor Internal berada pada kategori Baik dengan rata- rata persentase sebesar 77%. Artinya Profesionalisme Auditor Internal sudah Baik. Akan tetapi, berdasarkan jawaban responden terdapat skor terendah mengenai Page 119

auditor internal yang tidak mengungkapkan semua fakta dalam melakukan pemeriksaan dan kurangnya auditor dalam mengikuti program pelatihan yang diadakan perusahaan dengan presentase sebesar 29%. 3. Kualitas Laporan Audit Internal berada pada kategori Baik dengan rata- rata persentase sebesar 75%. Artinya Kualitas Laporan Audit Internal sudah Baik. Akan tetapi, berdasarkan jawaban responden terdapat skor terendah mengenai auditor internal yang tidak menyampaikan laporan auditnya secara tepat waktu dengan presentase sebesar 36%. 4. Independensi Auditor Internal berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Audit Internal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian secara parsial dimana nilai t- hitung lebih besar dari t-tabel (6.714 > 2.024) dan tingkat signifikan sebesar (0.00 < 0.05). Profesionalisme Auditor Internal berpengaruh signifikan terhadapkualitas Laporan Audit Internal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian secara parsial dimana nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (19.144 > 2.024) serta jika dilihat dari taraf signifikan menunjukkan bahwa signifikansi Profesionalisme Auditor Internal (X2) sebesar (0.00 < 0.05). 5. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Audit Internal. Hal ini terlihat dari hasil pengujian anova / uji F yang memiliki signifikansi (sig) penelitian sebesar 0.00. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal berpengaruh signifikan terhadap terhadap Kualitas Laporan Audit Internal pada PT Kereta Api Indonesia (Persero). Selain itu, kontribusi terhadap variabel Kualitas Laporan Audit Internal sebesar 95%, dimana sisanya 5% merupakan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Page 120

DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat : Jakarta. Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks Jakarta. Agoes, Sukrisno. 2012 Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Arens et al. 2011. Jasa Audit dan Assurance, Alih bahasa Amir Abdul Jusuf, Buku 1, 2011, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Tugiman, Hiro. 2006. Standar profesional audit internal. Yogyakarta : Kanisius. Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H, 2005, Internal Auditing, Diterjemahkan oleh : Desi Adhariani, Jilid 1, Edisi 5, Salemba Empat : Jakarta. Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Riwayat Hidup: Peddy Hasan Fadlani Dasuki, Drs., Ak., M.Si. Sekarang menjadi Dosen di STIE INABA. Frilia Wulan Garlina, S.E, merupakan alumni mahasiswa STIE INABA Page 121