BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara sehat dengan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat. memberikan kepuasan bagi konsumen.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prenadamedia, 2010, h.65. Jakarta: Kencana Prenada media group, 2006, h. 57

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan baru

BAB 1 PENDAHULUAN. ingin menunjukkan eksistensi dirinya dalam sosialitas. Bagi wanita, kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2007, h Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty,

bukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim

BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif di dunia persaingan bisnis saat ini. Hal ini dapat terbukti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I: PENDAHULUAN BAB I. Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, LATAR BELAKANG. rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mengkomunikasikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penjualan dan pemberian pelayanan kepada konsumen untuk penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya persaingan bisnis perawatan tubuh kususnya pada kaum

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Gencarnya iklan pada berbagai produk menjadikan konsumen. mengetahui lebih banyak merek sebagai pilihan produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya saja. Persaingan sekarang bukanlah apa yang diproduksi perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB V PENUTUP. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Citra Merek berpengaruh signifikan positif terhadap Niat Beli krim

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. oleh akhlak yang baik dari seorang wanita. Menjadi seorang wanita dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perempuan, serta menjadi salah satu hal yang paling diminati untuk

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

switching. Terdiri dari angkatan 2012 sebanyak 12 mahasiswi, angakatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. rambut kepala anak serta memberikan nama anak. Aqiqah cukup populer

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus memperhatikan aspek aspek yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan ide-ide baru baik dari bidang makanan, pakaian, kosmetik, dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. karena keputusan pembelian adalah merupakan rangkaian akhir yang harus di

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. juga iklan yang terlihat kurang menarik yang membuat kita tidak bisa mengingat. untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era gobalisasi saat ini semakin ketat persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan dalam menjual produk atau jasanya. Persaingan tersebut akan sangat sulit dihindari karena persoalan akan terus muncul ketika produk yang dihasilkan sama dengan perusahaan lain, sehingga menimbulkan kompetisi atau persaingan yang sangat ketat dari berbagai perusahaan yang ada. Oleh karena itu setiap perusahaan harus mampu bersaing secara sehat dengan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Melihat kondisi yang terjadi saat ini, produsen mendapat peluang untuk memasarkan suatu produk kosmetik karena seiring berkembangnya zaman, kosmetik seolah olah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum wanita maupun pria, hal ini memberikan peluang bagi industri kosmetik di Indonesia, sehingga banyak bermunculan brand-brand baru dipasaran yang dapat menimbulkan persaingan cukup ketat. Disisi lain, konsumen memiliki penilaian dan harapan sendiri terhadap kosmetik yang mereka gunakan. Seperti hal nya dengan kosmetik merek Maybelline yang memiliki popularitas tinggi di pasaran bahkan merambah di berbagai negara. Dari hasil survey Frontier Consulting Group, didapatkan hasil bahwa kosmetik merek Maybelline di Indonesia memiliki penguasaan pasar sebesar 22,2%. 1 1 www.topbrand-award.com,2013 1

2 Untuk mampu bersaing dan memuaskan konsumen tentunya suatu brand harus mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan brand pesaing serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pihak perusahaan kosmetik dituntut lebih berhati-hati dalam menggali informasi mengenai preferensi konsumen dan mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Dengan brand yang sudah melekat pada memori konsumen, maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk menciptakan customer satisfaction terhadap konsumen. Dengan perkembangan industri yang semakin baik dapat meningkatkan devisa Negara maupun penyerapan tenaga kerja. Banyaknya permintaan dari dalam dan luar negeri menjadi salah satu alasan industri kosmetik berkembang. Direktur Jendral Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementrian Perindustrian mengatakan bahwa dari sisi kapasitas produksi, omset penjualan, variasi produk, perolehan devisa dan tenaga kerja dapat dijadikan sebagai industri andalan yang mampu menggerakkan roda perekonomian nasional. 2 Tabel 1.1 Pertumbuhan Pasar Industri Kosmetik di Indonesia Tahun 2010-2015 Tahun Market (Rp Milyar) Kenaikan (%) 2010 8.90-2011 8.500-4.49 2012 9.760 14.82 2013 11.200 14.75 2014 12.874 14.95 2015 13.943 8.30 Kenaikan rata-rata, %/tahun 9,67 Sumber: Kementrian Perindustrian 2016 2018 2 Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.,diakses pukul 10.20 WIB tanggal 10 April

3 Berdasarkan data diatas dapat ditarik kesimpulan pada tahun 2015 pasar kosmetik nasional tumbuh 8,3% dengan nilai mencapai Rp 13,9 triliun, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2014 yang sebesar 12,8 triliun. Sepanjang periode 2010-2015 pasar industri kosmetik nasioinal meningkat rata-rata mencapai 9,67% pertahunnya. 3 Meningkatnya pertumbuhan industri kosmetik setiap tahunnya, suatu perusahaan harus mampu menciptakan inovasi yang baru dan menarik sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Kosmetik yang bersertifikat halal adalah suatu produk yang banyak dicari. Tidak hanya bersersertifikasi halal, melainkan menjaga kualitas produk serta bahan-bahan yang dipakai menggunakan bahan yang tidak berbahaya, Serta telah memenuhi standart yang baik. Sehingga konsumen dapat tertarik karena aman dan nyaman dengan harga yang terjangkau. Mengingat hal yang ini wardah cosmetic merupakan salah satu produk kecantikan dengan label halal sebagai jaminan kualitas yang dapat meningkatkan rasa percaya diri wanita muslimah karena wardah kosmetik menawarkan hal yang berbeda. Wardah cosmetic juga telah mendapat sertifikat halal dari MUI. Dengan memuncullkan kosmetik yang inovatif keamanan produk dan kehalalan. Kosmetik berlabel halal tersebut memberi keuntungan bagi konsumen. Label halal melindungi konsumen dari keraguan atas produk tersebut dan memberi nilai tambah rasa aman dan kepastian kehalalan produk tersebut. 3 Ibid

4 Wardah cosmetic juga mengutamakan kualitas dan kelengkapan varian produk. Hal tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas produk yang ditawarkan oleh wardah cosmetic merupakan produk yang aman artinya produk dibuat dari bahan dasar yang baik dan halal. Baik atau tidak kualitas produk berpusat pada konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas apabila produk yang dihasilkan telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. 4 Memiliki kualitas yang aman dan halal wardah cosmetic juga memliki harga yang terjangkau dikalangan konsumen Harga ini digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. 5 Dari sudut pandang pemasaran,harga merupakansatuan ukur yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu produk. 6 Oleh karena itu harga adalah suatu komponen yang berpengaruh langsung terhadap suatu pembelian barang. Wardah cosmetic juga memiliki strategi dalam mengiklankan sebuah produknya. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi sebuah perusahaan untuk mengenalkan produknya. Ketertarikan dari kehalalan produk Wardah cosmetic membuat para konsumen lebih memilih produk yang halal, karena tidak menghalangi dalam beribadah. Dalam periklanan produk ini menggunakan media elektronik, cetak dan online misalnya iklan Wardah 4 Philip Kotler, Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2009, 180 5 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2008. 51 6 Ibid, 2007.151

5 cosmetic dapat kita lihat jumpai pada televise, majalah, Koran, papan reklame, video tron dan masih banyak lagi. Tujuan iklan untuk menginggatkan, membujuk, dan menginformasikan pada konsumen akan keberadaan suatu produknya. 7 Melihat semakin marak produk kecantikan saat ini, menjadikan peneliti tertarik untuk memilih produk kosmetik brand wardah untuk diteliti. Banyak alasan mengapa mahasiswa memilih produk wardah sebagai keputusan pembelian suatu produk wardah ini, misal dalam wawancara yang peneliti lakukan terhadap Nurina mahasiswa FAI jurusan ekonomi syariah angkatan 2014 didapat bahwa ternyata mahasiswa ini menggunakan skincare produk wardah karena mengaku bahwa memakai produk wardah lebih nyaman dan lebih aman karena sudah terjamin kehalalannya. Selain itu bagi kemal mahasiswi FAI jurusan tarbiyah angkatan 2014 dan Lailiyah mahasiswi FAI jurusan tarbiyah angkatan 2014 mengatakan bahwa penggunaan produk kosmetik wardah ini karena harga yang terjangkau dikalangan mahasiswa sekaligus kualitasnya yang bagus. Dengan keadaan konsumen yang masih banyak terpengaruh terhadap produk kosmetik yang akan digunakan, sehingga hal tersebut menarik untuk diteliti. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengangkat faktor-faktor yang meliputi label halal, kualitas produk, harga, dan iklan. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi penelitian, peneliti 7 Abdul Manaf, Revolusi Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2016, 128

6 mengambil lokasi penelitian pada mahasiswa FAI UMM angkatan 20014-2016, sekaligus membuktikan apakah faktor-faktor diatas dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian suatu barang atau tidak. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menyangkut faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pembelian suatu produk. berkaitan dengan ini peneliti akan menganggkat judul pada penelitian ini Pengaruh label halal, kualitas produk, harga dan Iklan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah (studi kasus mahasiswi FAI UMM angkatan 2014-2016) B. Rumusan Masalah Apakah label halal, kualitas produk, harga, dan iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana pengaruh label halal, kualitas produk, harga, dan iklan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah D. Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan diatas, manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak wardah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan media evaluasi dan acuan bagi pihak wardah dalam memperhatikan pemasarannya terutama pada minat beli

7 konsumen terhadap label halal, kualitas produk, harga, dan iklan dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik wardah 2. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan dijadikan rujukan serta acuan bagi semua pihak dan dapat dijadikan tolok ukur untuk penelitian kedepannya. Sebagai referensi tentang pemilihan produk wardah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian E. Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada merk kosmetik wardah. Terdapat dua jenis kosmetik yang sering dikenal yaitu jenis kosmetik rias yang pada umumnya digunakan sebagai riasan untuk muka atau wajah seperti bedak, lipstick, pensil alis, perona pipi, perona mata dan mascara. Dan jenis kosmetik perawatan karena fungsinya sebagai perawatan tubuh seperti Krim kulit, lotion tangan dan tubuh (hand body lotion), deodorant, sabun, masker muka dan shampo yang digunakan oleh mahasiswa FAI angkatan 2014-2016 UMM. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini, terlebih dahulu peneliti uraikan sistematika penelitian yang meliputi: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini peneliti akan menjabarkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat, definisi dan sistematika penulisan.

8 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang dijadikan acuan penelitian, mancakup kerangka teori tentang label halal, kualitas produk, harga, dan daya tarik promosi dan kerangka prosese berfikir pada penelitian tersebut. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang digunakan penelitian dalam melakukan penelitian, hal ini meliputi jenis dan pendekata, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, uji validitas dan reabilitas data. BAB IV: HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, semua akan dipaparkan dalam pembahasan ini dan hasil dari penelitian. BAB V: PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi peneliti ataupun pembaca dan penutup.