BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian di Indonesia semakin meningkat, hal ini ditandai dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam web resminya ( No.13/02/Th.2012 yaitu menyebutkan per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 mencapai Rp30,8 juta (US$3.542,9) meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya mencapai Rp27,1 juta (US$3.010,1). Berdasarkan kenaikan yang telah disebutkan memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor industri tumbuh semakin cepat, sehingga menyebabkan persaingan antar sektor industri semakin kuat. Salah satu sektor industri yang tingkat persaingan yang kuat adalah industri kosmetik. Salah satu lembaga riset pemasaran yaitu Euro Monitor Internasional dalam web resminya ( menyebutkan bahwa nilai pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 12% pertahun. Dengan jumlah penduduk wanita di Indonesia pada usia tahun pada tahun 2011 telah mencapai angka 81,24 juta jiwa dan diperkirakan akan naik mencapai 85,61 juta jiwa pada tahun 2015 ini. Hal tersebut dapat digambarkan melalui market size industri kosmetik pada tabel di bawah ini: 1

2 Tabel 1 Market Size Industri Tahun 2011 Sumber: Majalah SWA No. 12/XXVI/ Berdasarkan tabel market size industri tahun 2011 di atas yang diambil dari data Majalah SWA No. 12/XXVI/ menyebutkan bahwa industri kosmetik menempati urutan ke 7 dari 10 besar industri yang mengalami pertumbuhan yaitu masih di atas dari market size produk anak, farmasi dan keuangan di Indonesia Ulfa (2013:1). Selain dari data market size yang telah di jelaskan pada tabel atas data pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia juga didukung oleh data grafik dari Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam web resminya di ( yang menyajikan grafik mengenai rekapitulasi pertumbuhan kosmetik di Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2013 dari beberapa kota besar di Indonesia. Pada data khususnya kota Yogyakarta mengalami kenaikan dari pada tahun 2011 hingga tahun 2013 hal ini menandakan kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang berpotensi untuk pengembangan pemasaran kosmetik, data yang disajikan dalam grafik rekapitulasi pertumbuhan kosmetika di Indonesia pada tahun 2011 hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut: 2

3 Grafik 1 Rekapitulasi Pertumbuhan Kosmetika di Indonesia Tahun Sumber: Dari data pertumbuhan kosmetik di Indonesia yang telah disajikan pada grafik diatas tentunya bagi para pelaku industri kosmetik di Indonesia harus mampu bersaing untuk mendapatkan posisi terbaik dipilihan konsumen salah 3

4 satunya dengan memiliki sebuah positioning produk yang membedakan dari produk yang dimiliki dari produk pesaing. Beberapa Faktor yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih kosmetik antara lain faktor kualitas produk, manfaat produk, harga produk. Strategi positioning produk menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar industri di suatu pasar tertentu dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Positioning produk berorientasi pada persepsi pelanggan yang mengharuskan pelaku industri mampu menemukan celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai brand image dan dapat meningkatkan kesetian pelanggan pada merek yang kita miliki atau sering disebut loyalitas pelanggan Cravens (1991:270). Loyalitas pelanggan dijadikan tujuan utama bagi perencanaan pemasaran industri kosmetik dengan mempunyai keunggulan yang dapat direalisasikan melalui upaya pemasaran. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan, mempertahankan dan menumbuhkan kesetiaan pelanggan. Pelanggan merupakan salah satu dari alasan bagi perusahaan untuk membangun sebuah industri, memperkerjakan karyawan, menjadwalkan rapat atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun tanpa pelanggan, Anda tidak mempunyai bisnis. Dengan adanya loyalitas pelanggan akan menunjukan sikap dan perilaku adanya pembelian berulang terhadap suatu barang serta menunjukan komitmen yang tinggi pada suatu merek tertentu. 1 Dari definisi mengenai positioning produk dan loyalitas pelanggan di atas para pelaku industri kosmetik harus mengetahui target pasar mereka terutama 1 Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta, 2008, hlm

5 kaum wanita. Menurut ibu Marta Tilaar wanita adalah makhluk yang identik dengan seindahan dan selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik. Kondisi ini sangat dimanfaatkan oleh industri kosmetik di Indonesia salah satunya adalah kosmetik merek Wardah. Tumbuh pesatnya pelanggan kelas menengah muslim telah mengubah 180 derajat lanskap persaingan industri kosmetik di Indonesia. Kesadaran akan keuntungan jaminan halal dari pelanggan muslim telah menjadikan para produsen kosmetik berbondong - bondong untuk menyematkan label halal pada produknya dan memanfaatkan gelombang ranumnya pasar kosmetik halal. Kosmetik Wardah merupakan pelopor dari kosmetik halal di Indonesia yang memicu tipping point terbentuknya pasar kosmetik halal yang mengeliat luar biasa yang disebut The Wardah Effect. 2 Salah satu pesan yang kian digencarkan oleh kosmetik Wardah seperti yang disampaikan oleh bapak Salman Subekti (Direktur Marketing Kosmetik Wardah) yang dimuat dalam majalah online ( menyampaikan bahwa kosmetik Wardah bukan hanya untuk pelanggan muslim atau berjilbab saja. Mereka yang tidak berjilbab atau non-muslim pun harus peduli dengan kosmetik halal karena pasti aman. Sejak lima tahun yang lalu kosmetik Wardah mulai berfokus mengembangkan funtional value product untuk menjadi spiritual value dan membangun teknologi memperbaiki kualitas produk dan varian produk. 2 Yuswohady, Middle Class Muslim, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2014, hlm

6 Pada awalnya varian produk Wardah mengeluarkan basic series, acne series dan decorative setelah lima tahun berjalan mengembangkan inovasi produk seperti lightening series, exclusive series serta hajj dan umrah. Tidak cukup berinovasi produk itu saja sekarang kosmetik Wardah telah mengeluarkan varian baru berupa perawatan tubuh seperti spa series, sun care, scentsation body, scentsation-edt dan white secret. Positioning produk yang dimiliki oleh kosmetik Wardah senada dengan konsep kecantikan Wardah yaitu: - Pure and safe yaitu kosmetik yang terbuat dari bahan berkualitas yang terbukti aman, suci dan halal. - Beauty expert yaitu kosmetik yang diformulasikan oleh para ahli farmasi dan kecantikan yang menghadirkan produk berkualitas dengan inovasi terkini. - Inspiring beauty yaitu kosmetik yang tidak hanya untuk tubuh akan tetapi juga jiwa. Kosmetik Wardah mendorong wanita untuk senantiasa percaya diri dan peduli terhadap sesama yang dikenal sebagai kecantikan yang menginspirasi. 3 Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terhadulu yang dilakukan oleh Resfani (2013:1) yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen dan Positioning Waralaba Teh Instan Merek Poci. Perbedaan pada penelitian saat ini adalah terletak pada objek penelitian jika Resfani (2013:1) objek penelitiannya adalah minuman teh dengan merek Poci sedangkan penelitian saat ini objek 3 Variant product of Wardah Cosmetic, 5 Mei 2015, WIB. 6

7 penelitiannya adalah kosmetik dengan merek Wardah yang dilakukan pada Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kosmetik Wardah yang dilakukan di Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman 40, Yogyakarta. Untuk menghadapi persaingan antara sesama produk kosmetik, kosmetik Wardah berperan dalam menjaga positioning produk yang akan mempengaruhi loyalitas pelanggan. Sesuai dengan uraian di atas penulis memberikan judul Pengaruh Positioning Produk Kosmetik Wardah terhadap Loyalitas Pelanggan pada Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh positioning produk kosmetik Wardah terhadap loyalitas pelanggan pada Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh positioning produk kosmetik Wardah terhadap loyalitas pelanggan pada Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta? 7

8 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat bagi beberapa pihak yang diharapkan oleh penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan penulis mengenai pengaruh positioning produk terhadap loyalitas pelanggan suatu merek produk tertentu. 2. Bagi pihak kosmetik Wardah, diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk menentukan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang tepat dengan mengetahui positioning produk sebagai upaya mempertahankan loyalitas konsumen. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi literatur dan acuan untuk penelitian yang lebih lengkap dan mendalam. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian Tugas Akhir ini adalah hanya untuk mengkaji mengenai pengaruh positioning produk terhadap loyalitas pelanggan pada kasus kosmetik Wardah yang dilakukan pada Wardah House Beauty and Beauty Store Yogyakarta yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman 40, Yogyakarta. Dengan menggunakan alat penelitian berupa kuesioner dengan metode convenience sampling. 8

9 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian Tugas Akhir ini akan dibagi ke dalam bab-bab sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan - Latar Belakang Masalah: Bagian ini memuat informasi mengenai hal yang mendasari pengambilan topik Tugas Akhir. Hal ini mencangkup alasan dipilihnya topik yang menjadi ide dasar penulisan. - Rumusan Masalah: Bagian ini merupakan intisari dari masalah yang mendasari pengambilan topik Tugas Akhir. - Tujuan Penulisan: Bagian ini berisi tujuan yang menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. - Manfaat Penelitian: Bagian ini berisi manfaat penulisan Tugas Akhir bagi penulis, perusahaan dan peneliti selanjutnya. - Ruang lingkup penulisan: Bagian ini menjelaskan kerangka pikir penulisan secara umum dari penulisan Tugas Akhir. Bab II: Gambaran Umum Penulisan - Deskripsi Topik Penulisan: Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai aktivitas umum dari topik penulisan. - Tinjauan Pustaka: Bagian ini merangkum tentang tulisan ilmiah yang berkaitan yang terkait dengan topik penulisan. - Metodologi: Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai cara yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis topik penulisan. 9

10 - Sumber Data: Bagian ini menjelaskan secara rinci jenis data yang digunakan dalam penulisan. Bab III: Analisis dan Pembahasan - Analisis Hasil Penelitian: Bagian ini mencangkup seluruh analisis dalam Tugas Akhir diharapkan akan memuat unsur analisis yang mengacu pada topik penulisan. - Pembahasan Hasil Penelitian: Bagian ini berisi pembahasan mengenai hasil analisis yang didapatkan. Bab IV Kesimpulan dan Saran - Kesimpulan dan Saran: Bagian ini merupakan bab terakhir dari bagian inti Tugas Akhir. Bagian ini merangkum hal yang menjadi pokok bahasan dalam Tugas Akhir. 10