STUDI PERENCANAAN JEMBATAN OVERPASS DENGAN STRUKTUR BETON PRATEKAN DESA KLUMUTAN SARADAN MADIUN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

PERANCANGAN SLAB LANTAI DAN BALOK JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DALU-DALU, KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN

ANALISIS BANGUNAN ATAS DARI RANGKA BAJA MENJADI BETON PRATEGANG PADA JEMBATAN AWANG DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

STUDIO PERANCANGAN II PERENCANAAN GELAGAR INDUK

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI DELI KECAMATAN MEDAN-BELAWAN TUGAS AKHIR GRACE HELGA MONALISA BAKARA NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

PERENCANAAN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL BOX GIRDER PRESTRESS

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, yaitu konstruksi struktur atas dan struktur bawah jembatan. Bagianbagian

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

TUGAS AKHIR RC

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

ABSTRAKSI STUDI EVALUASI DESAIN BANGUNAN BAWAH ( PONDASI TIANG PANCANG ) JEMBATAN WANGKAL - PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI PERENCANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN BETON PRATEKAN DI MOLA SUAI, TIMOR-LESTE

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN GAYAM KABUPATEN BLITAR DENGAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL SISTEM KANTILEVER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

PERENCANAAN JEMBATAN SUNGAI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

KONTROL PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON PRATEGANG SEI BELUMAI PADA JALAN AKSES NON TOL BANDARA KUALANAMU TUGAS AKHIR

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

Evaluasi Kekuatan Struktur Atas Jembatan Gandong Kabupaten Magetan Dengan Pembebanan BMS 1992

PERENCANAAN PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG JALAN RAPAK MAHANG DI DESA SUNGAI KAPIH KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN SLAB ON PILE SUNGAI BRANTAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK PADA PROYEK TOL SOLO KERTOSONO STA STA.

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR RAMOT DAVID SIALLAGAN

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

Karya Ilmiah Penelitian

BAB VI REVISI BAB VI

BEBAN JEMBATAN AKSI KOMBINASI

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

BAB V PERHITUNGAN KONSTRUKSI

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BOX GIRDER PRATEGANG SEGMENTAL DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN JALUR PIPA GAS PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN KABUPATEN LANGKAT

Modifikasi Jembatan Lemah Ireng-1 Ruas Tol Semarang-Bawen dengan Girder Pratekan Menerus Parsial

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB II PERILAKU DAN KARAKTERISTIK JEMBATAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

Materi Pembelajaran : 7. Pelaksanaan Konstruksi Komposit dengan Perancah dan Tanpa Perancah. 8. Contoh Soal.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB III METODOLOGI DESAIN

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 120 METER Razi Faisal 1 ) Bambang Soewarto 2 ) M.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

membuat jembatan jika bentangan besar dan melintasi ruas jalan lain yang letaknya lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODUL 4 STRUKTUR BAJA II S E S I 1 & S E S I 2. Perencanaan Lantai Kenderaan. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

Disusun Oleh: ADIB FAUZY L2A ERSY PERDHANA L2A Semarang, Nopember 2010 Disetujui :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

PERANCANGAN JEMBATAN TAHOTA II KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

Transkripsi:

STUDI PERENCANAAN JEMBATAN OVERPASS DENGAN STRUKTUR BETON PRATEKAN DESA KLUMUTAN SARADAN MADIUN Karimatun Nur Laily 1), Bambang Suprapto 2), Anang Bakhtiar 3) 1) FakultasTeknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email:lelie_03@yahoo.com 2) Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email: bambang.suprapto@unisma.ac.id 3) Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Islam Malang, email: anang.bakhtiar@unisma.ac.id ABSTRAKSI Overpass8merupakan8jembatan8di atas8jalan8atau8jembatan8penyeberangan Jembatan merupakan8bagian8dari8sistem8transportasi8nasional8yang8punya8perana penting8terutama untuk mendukung8bidang8ekonomi,8sosial8dan budaya (sesuai UU no 38 tahun 2004). Adanya pengembangan sarana transportasi darat diwujudkan pemerintah dengan dibangunnya jalan Tol Ngawi Kertosono. Pemerintah8memprogramkan pembangunan8overpass8diatas8tol8sebagai8perlintasan8kendaraan8bermotordengan8dua8jal ur8dan8satu8lajur,.hasil8perencanaan8besarnya8pembebanan8dan8dimensi8plat8lantai8kend araan8dari perhitungan8beban8primer8didapat 8Berat plat lantai kendaraan: 1739,2 kg/m, Beban sendiri gelagar :3100,5 kg/m, beban hidup : 3090,276 kg/m dan beban garis P : 12348 kg. Sedangkan untuk beban sekunder didapat Beban angin : 1582,56 kg/m dan akibat Gaya rem: 9000 kg. Perencanaan dimensi plat lantai kendaraan diperoleh Tebal plat beton : 20 cm, Tulangan pokok : D16-150 mm, dan Tulangan bagi: D12-250mm. Hasil perhitungan dimensi gelagar tipe plat tinggi 345 cm, lebar flens atas 70 cm dan bawah 60 cm, tebal flens 13,5 cm terdiri dari 3 lapis plat, tebal badan 4,5 cm. Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang dengan diameter 40 cm, kedalaman 28 meter, sebanyak 8 buah dan menggunakan besi tulangan diameter 18 mm. Kata0Kunci:0Perencanaan,8Overpass,8Jembatan8Beton8Pratekan,8Tol8Ngawi-Kertosono. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang0berkembang0sehingga sangat0membutuhkan8sarana8transpo rtasi0yang8memadai8untuk8menduku nglaju8pertumbuhan8ekonomi8dan8p embangunan.8untuk8mencapai8tujua n8tersebut8pemerintahsaat8ini8sedan gencar8membangun8sarana8prasara yang8salah satunya8adalah8pembanguanan jembatan. Sesuai dengan UU no 38 tahun820048tentang8jalan:8dinyataka nbahwa8jalan8(termasuk8jembatan)8s ebagai8bagian8dari8sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan yang dikembangkan melalui pendekatan0pengembangan8wilayah agar8tercapai0keseimbangan0dan0pe merataan0pembangunan antar daerah. Transportasi sangat berkaitan dengan8jalan8yang8merupakan8saran 8penghubung8darat8dalam8berbagai8 macam8bentuk8pelengkapnya.8bangu nanpelengkap8ini8menjadi8fungsi8jala nyang8optimal8danefektif.0salah8satu 8pembangunan0jalan8adalah8jembata n8yang8mempunyai8fungsi8menerusk 216 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

an jalan yang menjadi tantangan yang lebih0rendah8sehingga8pergerakan8m enjadi8lancar.8adanya pengembangan sarana8transportasi8darat8diwujudkan 8pemerintah8dengan8dibangunnya jalan tol penghubung Solo-Kertosono. Yang dibagi menjadi dua bagian yaitu Solo-Ngawi0dan0Ngawi8Kertosono. Dengan8selesainya bagian pertama yaitu ruas Solo-Ngawi, maka sekarang ini sedang dalam pengerjaan bagian kedua yaitu Ngawi-Kertosono.8Dengan panjang jalan tol 87.02 km dan membentang melewati kota Madiun dan Nganjuk. Kota Madiun sebagai salah satu kota yang dilewati jalur tol Ngawi- Kertosono merupakan kota berkembang yang0terletak01600km0sebelah8barat 8Surabaya.8Dibangunnya9tol0Ngawi- Kertosono0yang8berhubungan8denga ntol Surabaya-Gempol membuat kota Madiun menjadi kota singgah yang diharapkan8dapat8membantu0permas lahan8kota9surabaya.8sebagai0pusat9 perekonomian9jawa0timur0sebelah0b arat0maka0sarana0transportasi menjadi hal0wajib0yang0pemerintah9pikirkan9 untuk9kemajuan kota. Dalam tugas akhir ini, objek yang akan dikaji oleh penulis adalah perencanaan jembatan overpass desa Klumutan Saradan Madiun yang terletak pada ruas jalan0tol0ngawi- Kertosono.0Berdasarkan0studi0yang0t elah0dilakukan, jembatan overpass ini nantinya berfungsi sebagai jalur perlintasan kendaraan bermotor, roda empat atau lebih dengan dua jalur satu lajur dua arah, tanpa median dengan bentang jembatan yang ditentukan panjang bentang adalah 53,5 meter dan lebar 8 meter dengan footpath 1 meter jembatan8overpass9ini9direncanakan0 menggunakan struktur beton pratekan. Struktur beton pratekan merupakan struktur yang sering digunakan pada balok yang memiliki bentang yang panjang. Prinsip dasar dari beton pratekan adalah memberikan tegangan internal dengan besar dan distribusi tertentu sehingga dapat mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban eksternal sampai batas tertentu. (T Y Lien dan Ned Burn, 1981). Hal0ini0dibutuhkan0kemampuan perencanaan yang benar-benar matang di bidang rekayasa, nantinya akan diterapkan dalam penentuan material yang0akan0digunakan,0teknik0dan0wa ktu0pengerjaan0serta0perawatan0jem batan di kemudian hari. Maka, dibutuhkan untuk0dapat0merencanakan0dan0me mbangun0konstruksi0jembatan0yang9 kuat,9ekonomis,0mudah dilaksanakan, dan memenuhi batas waktu yang ditentukan. Profil penampang yang digunakan dalam perencanaan ini adalah profil balok I pracetak karena dianggap efisien0dengan0badan0yang0tipis dibandingkan0tingginya0sehingga didapatkan berat profil yang minimal. Pemilihan0tipe0konstruksi0yang digunakan0juga0disesuaikan0dengan0 panjang0bentang0jembatan.0untuk bentang0kurang9dari0600meter0pema kaian balok I lebih ekonomis. (T Y Lien dan Ned Burn, 1981). Tujuan Tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Untuk8mengetahui9pembebanan 0yang9terjadi9pada0overpass0di lokasi studi 2. Untuk0mengetahui0tebal0plat lantai0pada0overpass0di0lokasi studi 3. Untuk mengetahui dimensi gelagar overpass di lokasi studi 217 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

4. Untuk mengetahui jumlah dan letak0shear0connector0pada0over pass di lokasi studi 5. Untuk0mengetahui0dimensi0abut ment pada overpass di lokasi studi 6. Untuk mengetahu dimensi pondasi pada overpass di lokasi studi METODE PENELITIAN Lokasi Proyek Desa Klumutan merupakan salah satu desa di Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang terletak 7º12' - 7º48'30 LS dan 111º25 45-111º51 BT. Dengan ketinggian antara 50-700M diatas permukaan laut, dengan batasbatas: - Sebelah9utara9dengan0Kabupate n Bojonegoro - Sebelah0timur0dengan0Kabupate n Nganjuk - Sebelah0selatan0dengan0Kabupat en Ponorogo - Sebelah0barat0dengan0Kabupate nmagetan0dan0kabupaten Ngawi Secara administratif Kabupaten Madiun terbagi atas 15 Kecamatan, delapan Kelurahan, dan 198 Desa. Bentuk permukaan lahan wilayah Kabupaten Madiun sebagian besar relative datar dengan tingkat kemiringan lereng 0-15%. Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data. Dalam tahap awal disusun hal hal yang penting yang harus dilakukan untuk mengefektikan waktu perjalanan. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut : 1. Studi pustaka terhadap materi untuk penentuan desain. 2. Menentukan0data0data0yang0dib utuhkan. 3. Mencari instansi yang akan dijadikan nara sumber. 4. Pengadaan peryaratan administrasi untuk perencanaan data. 5. Pembuatan proposal penyusunan tugas akhir. 6. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi proyek. 7. Perencanaan jadwal pembuatan desain. Susunan persiapan di atas harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang berulang. Sehingga tahap pengumpulan data dapat optimal. Tahap Penelitian 1. Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam studi ini antara lain: a. Foto9dan0gambar0untuk0menget ahui0gambaran0umum0kondisi proyek. b. Peta0lokasi0untuk0mengetahui kondisi topografi lokasi proyek sehingga dapat ditentukan berapa lebar dan bentang jembatan. c. Data teknis perencanaan. Data teknis perencanaan meliputi gambar0teknis0perencanaan0dila pangan,0mutu0bahan0yang0digu nakan dalam perencanaan. d. Data tanah Data0yang0diperoleh0dari0hasil penyelidikan0tanah0pengujian0pe netrasi0standart/standart0penetr ation0test0(spt)0menggunakan pondasi tiang pancang. 2. Pengolahan Data Pengolahan0data0dilakukan berdasarkan0data-data0yang diperoleh, selanjutnya dilakukan perencanaan0dan0perhitungan konstruksi yaitu sebagai berikut: 218 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

a. Pemilihan tipe jembatan prategang b. Penentuan dimensi awal c. Perhitungan pembebanan d. Perhitungan sistm lantai kendaraan yaitu: 1. Perhitungan penulangan plat lantai kendaraan dan trotoar 2. Perhitungan sandaran e. Perencanaan balok prategang yaitu: 1. Perhitungan penampang baloktengah dan ujung 2. Perhitungan statika 3. Perhitungan gaya pratekan f. Perhitungan jumlah tendon 1. Daerah aman kabel 2. Perencanaan penempatan kabel g. Perhitungan tegangan dan lendutan 1. Kehilangan gaya prategang 2. Kehilangan akibat deformasi elastis beton 3. Kehilangan akibat rangka beton 4. Kehilangan akibat sust beton 5. Kehilangan akibat relaksasi baja 6. Kehilangan gaya prategang total h. Perencanaan end block i. Perhitungan tulangan geser j. Perletakan elastomer k. Perhitungan abutment dan pondasi tiang pancamg l. Perhitungan0abutment meliputi: 1. Perencanaan0bentuk0abut ment 2. Perhitungan0pembebanan abutment 3. Perhitungan abutment 4. Perhitungan0stabilitas0abut ment m. Perhitungan pondasi tiang pancang 1. Perhitungan0daya0dukung tiang tiang pancang 2. Perhitungan0jumlah pondasi tiang pancang HASIL DAN PEMBAHASAN Data Teknis Perencanaan Data Data Jembatan Tipe gelagar jembatan= Gelagar pratekan Bentang jembatan= 53,50 m Lebar total jembatan= 8,00 m Lebar trotoir = 2 x 1,00 m Lebar lantai kendaraan = 6,00 m Jarak antar gelagar memanjang= 2,00 m Tebal plat lantai kendaraan = 20 cm Tebal trotoir = 40 cm Lantai kendaraan = 1 lajur 2 arah Gambar 1. Potongan Melintang Data Data Bahan 1. Plat lantai kendaraan Kuat tekan beton (f c) = 25Mpa Mutu baja tulangan ( fy)= 400Mpa 2. Diafragma Kuat tekan beton (f c) = 25 Mpa Mutu baja tulangan (fy)= 400 Mpa 3. Balok pracetak Kuat tekan beton (f c)= 50 Mpa Perencanaan Plat Lantai -Beban Mati : 869,6Kg/m 219 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

-Beban hidup : Muatan T di ambil0dari (RSNI T-02-2005, hal 19) = tekanan gandar = 225 kn = 22500 kg, atau tekanan roda = 11250 kg Faktor beban dinamis FBD untuk beban T diambil 30% FBD = 0,30 (RSNI T-02-2005 Hal : 21) Faktor beban Ku;;TT = 1,8 (RSNI T- 02-2005 Hal : 19) Maka P = ( 1 + 0,30 ) x 11250 = 14625 Kg Jadi beban total hidup P= 14625 Kg P ult atau Beban T = 1,8 x 14625= 26325 Kg -Momen akibat beban mati Momen pada tumpuan : M B ' = M e '= -1/24 x q 1 x L 2 = -1/24 x 869,6 x 2,00 2 = -144,93 Kg.m M c '=M d ' = -1/12 x q 1 x L 2 = -1/12 x 869,6 x 2,00 2 = -289,87 Kg.m Momen kantilever A' = F' = 0,5 x q 1 x L 2 = 0,5 x 869,6 x 1,00 2 = 434,8 Kg. = 0,5 x 869,6 x 1,00 2 = 434,8 Kg.m Momen pada lapangan : M BC ' = M DE = 1/12 x q 1 x L 2 = 1/12 x 869,6 x 2,00 2 = 289,87 Kg.m M CD '= 1/14 x q 1 x L 2 = 1/14 x 869,6 x 2,00 2 = 248,46 Kg.m -Momen akibat beban hidup S +0,6 MT = ML = 0,8 x x Pult 10 S + 0,6 M T = M L = 0,8 x x Pult 10 2,00 + 0,6 = 0,8 x x 26325 10 = 5475,6Kg.m Penulangan plat lantai -Tumpuan As Perlu =. b. d = 0,0065 x 1000 x 173 = 1124,5 mm 2 As' = 20 % x As Perlu = 20 % x 1124,5= 224,9 mm 2 Dipakai tulangan tarik D 16 150 ; As = 1340,4 mm 2 (Istimawan, 1994 hal 459) Dipakai tulangan tekan D 12 250 ; As = 452,4mm 2 (Istimawan, 1994 hal 459) -Lapangan As Perlu =. b. d = 0,0064 x 1000 x 173 = 1107,2 mm 2 As'= 20 % x As Perlu = 20 % x 1107,2= 221,4 mm 2 Dipakai tulangan tarik D 16 150 ; As = 1340,4 mm 2 (Istimawan, 1994 hal 459) Dipakai tulangan tekan D 12 250; As = 452,4mm 2 (Istimawan, 1994 hal 459) -Plat lantai arah memanjang 1 As = x π x d 2 1 = x 3,14 x 12 2 = 4 4 113,04 mm 2 Jarak maksimum antar tulangan= 113,04 = 362,89 mm x 311,6 1000 Dipakai tulangan Ø 12 200 ; As = 565,5 mm² Perencanaan Trotoar dan Tiang Sandaran Gambar 2. Rencana tiang sandaran -Beban mati trotoar (q2) = 1493,6 Kg/m -Beban hidup trotoar = diambil dari (RSNI T-02-2005 hal 24) -Beban sandaran = 181,376 kg/m Direncanakan menggunakan pipa : Ø = 60,5 mm qd = 3,3 kg/m 220 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

t = 2,3 mm I= 17,8 cm 4 Wx= 5,9 cm 3 M= 1/8(qd + Bh)L 2 = 1/8 (3,3 + 100) 2 2 = 51,65 kgm Tegangan yang terjadi : M = = 5165 = 875,424 kg/cm 2 < W 5,9 1600 kg/m 2 Perencanaan Balok Pratekan -Sebelum komposit A. Y 3263666,26 Yb = = = 223,309 A 14615 cm Terhadap sisi atas : Ya = 365 223,309 Perhitungan Tendon = 141,691 cm n= Fo gaya prapenegangan terhadapputus = 1547149,35 = 4,42 5 buah 350000 Daerah aman tendon Gambar 4.Daerah aman tendon Gambar 3. Gelagar sebelum komposit Perencanaan abutment Central Grafity of Concrete (c.g.c) Letak titik berat dari bawah : Yb = A. Y = 1742826,25 =168,633 A 10335 cm Letak titik berat dari bawah : Ya = 345 168,633 = 176,336 cm Gambar 5. Perencanaan abutment tampak melintang Keterangan : Panjang (L) = 8,6 m Lebar (b) atas = 1,5 m Lebar (b) bawah = 2,6 m Tinggi (h) = 2,425 m Berat satuan beton = 2400 kg/m 3 Berat satuan tanah = 1755 kg/m 3 Central Grafity of Concrete (c.g.c ) Terhadap sisi bawah : 221 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

Gambar 7. Gaya angkat pada kondisi I N rata rata = 28 0,571 = 49,036 c = 0,10 x N (Sunggono, 1995; hal 135) = 0,10 x 49,036 = 4,903 Maka dari grafik diperoleh sudut geser tanah ( ) = 20. 49,036 + 15 = 47 (Rumus Osaki) (Suyono, 1995; hal 58) Perhitungan pembebanan R Total = Rm + Rh + P = 578557,33 + 75836,25 + 28894,32 = 683287,9 Kg Perhitungan pilar R Total = Rm + Rh + P= 578557,33 + 75836,25 + 28894,32 = 683287,9 Kg Gambar 8. Gaya angkat pada kondisi II -Perhitungan daya dukung tanah Dari perhitungan diatas didapat daya dukung berdasarkan kekuatan bahan = 333,5172 ton. Sedangkan daya dukung terhadap kekuatan tanah pada kedalaman 28 meter = 155,9617067 ton. Jadi daya dukung yang menentukan berdasarkan kekuatan tanah. Berat sendiri tiang: 1 x 3,14 x 0,4 2 x 28 4 x 2,345 = 8,246896 ton Kemampuan satu tiang pancang adalah Q sp = 155,9617067 8,246896 = 147,7148107 ton. -Perhitungan Jumlah Tiang V n = (Sarjono, 1998 ; hal: 53) N Dimana : Gambar 6. Perhitungan berat sendiri pilar Penulangan tiang pancang n= Jumlah tiang V=Gaya0vertikal=809,753435 ton 222 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

N = Kemampuan satu tiang pancang (kg) n = 809,753435 = 5,481 buah 147.7148107 Direncanakan tiang pancang 8 buah -Perhitungan Kontrol Jarak Antar Tiang Maka0P mak = V n = 873,23443 8 ± MH. X max ny. X 2 (Sarjono, 1998; hal: 60) ± 346,1629 x 3,6 2 x 57,6 = 109,154 + 10,817 = 119,971 ton = 119,971 ton < q tiang = 295,725 ton.(aman) PENUTUP Kesimpulan Gambar 9. Kontrol jarak antar tiang -Tiang Pancang Beton Menerima Gaya Eksentris Gambar 10. Gaya eksentris pada tiang Diketahui : ΣV = 809,743435ton ΣMH = 346,1629 ton.m nx = 4 buah ny = 2 buah Xmax = 3,6 m Ymax = 1,2 m X 2 = 2. 2. [3,6 2 ] + 2. 2. [1,2 2 ] = 51,84 + 5,76= 57,6 m 2 Dari hasil analisa perhitungan Studi Perencanaan Jembatan Overpass Dengan Struktur Beton Pratekan Desa Klumutan Saradan Madiun, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil perencanaan besarnya pembebanan dan dimensi plat lantai kendaraan dari perhitungan Beban primer didapat, Berat plat lantai kendaraan: 1739,2 kg/m,beban sendiri gelagar: 3100,5 beban hidup : 2835 kg/m dan beban garis P : 12348 kg. Sedangkan untuk beban sekunder didapat Beban angin : 1582,56 kg/m dan akibat Gaya rem: 3958,3 kg. 2. Hasil perencanaan dimensi plat lantai kendaraan diperoleh tebal plat beton : 20 cm, Tulangan pokok : D16-150 mm, dan Tulangan bagi: D12 250 mm 3. Hasil perhitungan dimensi gelagar tipe plat dengan tinggi 345 cm, lebar flens atas 80 cm dan lebar flens bawah 70 cm, tebal badan gelagar 20 cm, tebal flens atas 20cm dan tebal flens bawah 25 cm. Gelagar tipe beton pratekan direncanakan 4 buah dengan panjang L 53,50 m. 4. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah Shear Connector sebanyak 4 buah 5. Dari0perhitungan0yang0direncana kan0dimensi0abutment,0hanya 223 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8

dihitung tinggi kepalanya tanpa ada0pilar0dibawahnya,0sesuai gambar0rencana0asli.0maka diperoleh ukuran abutment tinggi 2,425 m, panjang abutment sesuai dengan lebar overpass yaitu 8,60 m, dan lebarnya 2,60 m. 6. Berdasarkan dari data SPT maka Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan kedalaman 28 meter, diameter luar 40 cm, diameter dalam 31 cm dan jumlah pondasi sebanyak 8 buah. Saran 1. Dalam studi perencanaan tugas akhir0ini0menggunakanperencana an gelaga rpratekan, dimana bentang jembatan perlu diperhatikan. 2. Untuk perencanaan pondasi dapat memakai pondasi kaison atau pondasi sumuran. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. RSNI T-02-2005 Standard Pembebanan Untuk Jembatan. Badan Standart Nasional. Istimawan.01994.0Struktur0Beton Bertulang.0Gramedia0Pustaka Umum Jakarta. Sardjono,HS. 1998. Pondasi tiang pancang jilid 1,Penerbit Sinar wijaya. Sosrodarsono, Suyono, &Nakazawa, Kazuto. 2000. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta: Pradnya Paramita. 224 J u r n a l R e k a y a s a S i p i l V o l. 6 N o. 2 A g u s t u s 2 0 1 8