Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK SMP 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan Abstrak Disiplin belajar siswa kelas VIII.2 di SMP 2 Wonokerto dari hasil pengamatan terdapat 12 siswa yang termasuk kategori rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dan untuk mengetahui hasil layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok. Subyek penelitian berjumlah 12 siswa dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis Interactive model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar siswa dengan skor rata-rata 4,5. 2014 Didaktikum Kata Kunci: Disiplin Belajar; Diskusi Kelompok; Layanan Bimbingan Kelompok PENDAHULUAN Anak pada dasarnya sedang mengalami proses perkembangan dan dalam perkembangannya itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari diri perseta didik (internal) serta faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik. Salah satu factor eksternal yang dapat mempengaruhi anak didik di sekolah menjadi disiplin belajar yaitu guru bimbingan dan konseling. Peran guru BK dalam mempengaruhi anak untuk menjadi disiplin dalam belajar sangatlah penting. Tulus (2004) menjelaskan bahwa disiplin adalah mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan berfikir, sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar sosial. Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau membantu anggota-anggota kelompok mencapai tujuan-tujuan bersama. (Mungin Eddy Wibowo, 2005). Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2009), diskusi kelompok merupakan suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah sudah pernah dilaksanakan namun belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana dari hasil pengamatan diperoleh hasil terdapat 12 siswa kelas VIII.2 SMP 2 Wonokerto yang masih tergolong kriteria rendah disiplin belajarnya. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian dengan
melakukan inovasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, menggunakan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan disiplin belajarnya. Rumusan penelitian ini yaitu Apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi kelompok? Apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar siswa? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013 bertempat di SMP 2 Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 12 siswa kelas VIII.2. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif model Miles and Huberman dengan langkah-langkahnya meliputi pengumpulan data, reduksi data, menafsirkan data dan menyimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pada kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok belum menggunakan teknik diskusi kelompok menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa dari 40 siswa kelas VIII.2 yang kurang mempunyai disiplin belajar, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Observasi Disiplin Belajar (Kondisi Awal) No Aspek Disiplin Belajar Skor (%) Siswa 1. Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di 68% 27 sekolah 2. Siap dalam belajar 70% 28 3. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 70% 28 4. Menyelesaikan tugas pada waktunya 68% 27 5. Mempunyai jadwal belajar 70% 28 6. Belajar dalam suasana yang mendukung 70% 28 7. Taat dan teratur dalam belajar 70% 28 8. Perhatian terhadap materi pelajaran 68% 27 Rata-rata Skor (%) 70% 28 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa disiplin belajar pada kondisi awal melalui pengamatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok belum menggunakan teknik diskusi kelompok memperoleh rata-rata skor persentase sebesar 70%, artinya terdapat 28 siswa yang disiplin belajarnya baik, sedangkan 12 siswa masih rendah disiplin belajarnya. MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK 21
Hasil angket siswa tentang disiplin belajar kelas VIII.2 menunjukkan terdapat 12 siswa dari 40 siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah dibawah skor rata-rata 3,0. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus I, perencanaan tindakan dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama ini menyusun jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan disiplin belajar siswa yaitu dilaksanakan pada pagi hari jam 09.00 WIB, menentukan tempat pelaksanaan yaitu di ruang BK, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkan seluruh bahan yang digunakan seperti halnya buku materi dan sebagainya, dan memberikan pre test berupa angket disiplin belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I, pelaksanaan tindakan berupa: (a) peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan diskusi kelompok yaitu untuk meningkatkan disiplin belajar siswa dengan berbagi informasi atau pengalaman tentang disiplin belajar, (b) peneliti mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah disiplin belajar yaitu 12 siswa menjadi 1 kelompok, (c) anggota kelompok melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap 12 siswa yang mengalami masalah disiplin belajar rendah 4. Refleksi Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat bahwa siswa sudah menunjukkan peningkatan diantaranya aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Namun masih terdapat 6 siswa yang masih rendah disiplin belajarnya diantaranya kurang aktif dan datang terlambat. Guru BK melakukan perbaikan dan akan melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok, dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran berbagi pengalaman atau informasi tentang disiplin belajar maka harus dilakukan dengan cara berdiri dengan tujuan siswa merasa siap disiplin dalam belajarnya serta pelaksanaan dilakukan di ruang aula sekolah yang sepi dikarenakan ruang BK sering ramai digunakan siswa lain maupun guru dan ortu konsultasi dengan guru BK. Berdasar pengamatan observer pada siklus I, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 2,5 menjadi 3,5. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Disiplin Belajar Siswa (Kondisi Awal dan Siklus I) Kategori Kondisi Awal Siklus I Rendah 12 100 6 50 Sedang 0 0 6 50 Tinggi 0 0 0 0 Jumlah 12 100 12 100 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa kondisi awal sebelum menggunakan teknik diskusi kelompok, terdapat 12 siswa (100%) dengan kategori rendah, 0 siswa (0%) kategori sedang dan tidak ada siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi. Setelah diberi tindakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok pada siklus I menjadi 0 siswa (0%) tinggi, 6 siswa (50%) sedang dan 6 siswa (50%) rendah. Dikarenakan belum mencapai rata-rata 4.0 sesuai indicator 22 Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 2. (2014)
kinerja maka perlu dilakukan tindakan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pula dalam grafik sebagai berikut: 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 50 50 12 6 6 0 0 0 0100% 0 0 Tinggi Sedang Rendah Kondisi Awal Siklus I Grafik 4.1 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Kondisi Awal dan Siklus I) Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus II, perencanaan tindakan yaitu merencanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk membuat jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok yaitu pada jam 10.00 WIB, menentukan tempat yaitu dilaksanakan di ruang aula sekolah, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, dan peneliti menyiapkan seluruh bahan yang akan digunakan dalam kegiatan berupa buku materi dan alat yang lain. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II, pelaksanaan tindakan merupakan pertemuan II yaitu menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi berupa berbagi informasi dan pengalaman tentang disiplin belajar dan pada saat anggota giliran berpendapat maka harus dilakukan dengan berdiri agar siap sehingga membuat disiplin, mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah disiplin belajar rendah menjadi 1 kelompok, anggota mulai melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap 12 siswa yang mengalami disiplin belajar rendah, dan peneliti menutup kegiatan. 4. Refleksi Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus II menunjukkan siswa semakin aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, antusias, siap, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Guru BK mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan dengan merubah tempat dari ruang BK menjadi ruang aula yang sepi anggota menjadi merasa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa takut didengarkan orang lain serta dengan anggota yang mendapat giliran berpendapat harus berdiri membuat anggota siap dan menjadi disiplin sehingga meningkatkan disiplin belajarnya. Berdasar pengamatan observer pada siklus II, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 3,5 menjadi 4,5. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK 23
Tabel 4.3 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II) Kategori Siklus I Siklus II Rendah 6 50 0 0 Sedang 6 50 9 75 Tinggi 0 0 3 25 Jumlah 12 100 12 100 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 6 siswa (50%) dengan kategori rendah, 6 siswa (50%) kategori sedang dan 0 siswa (0%) kategori tinggi. Setelah pelaksanaan siklus II menjadi 3 siswa (25%) tinggi, 9 siswa (75%) sedang dan 0 siswa (0%) rendah. Skor rata-rata hasil pelaksanaan siklus II meningkat dari 3,5 menjadi 4,5. Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut: 80 75 70 60 50 40 30 20 10 0 50 50 25 9 6 6 3 0 0 0 0 Tinggi Sedang Rendah Siklus I Siklus II Grafik 4.2 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, dapat dilihat pada hasil pelaksanaan siklus I rata-rata yang diperoleh 3,5 dengan hasil pengamatan terdapat 6 siswa yang sedang dan 6 siswa yang rendah disiplin belajarnya. Pada pelaksanaan siklus II terdapat perbaikan berupa tempat pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dari ruang BK yang ramai dirubah di ruang aula sekolah yang sepi dan terdapat penambahan yaitu anggota kelompok yang mendapat giliran mengemukakan pendapatnya atau pengalamannya tentang disiplin belajar harus dilakukan dengan cara berdiri sehingga anggota merasa siap dan disiplin dalam kegiatan tersebut. Pada siklus II ini pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, diperoleh hasil rata-rata pengamatan yaitu 4,5 dan terdapat 3 siswa yang termasuk kategori tinggi disiplin belajarnya sedangkan 9 siswa termasuk kategori sedang. 24 Dinamika: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16. No. 2. (2014)
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara J.J. Hasibuan dan Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Wibowo, Eddy Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK 25