13 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Baha da Alat Peelitia 3.1.1 Terak Peelitia 1) Terak peelitia megguaka Puyuh Padjadjara geerasi ke 6 galur muri hitam 200 ekor, galur muri coklat 200 ekor serta galur silaga 100 ekor jata yag dipelihara selama 7 miggu. 2) Puyuh Padjadjara galur muri hitam da coklat berumur 3 miggu dilakuka sexig utuk memperoleh jeis kelami jata da dilakuka peimbaga utuk memperoleh bobot bada yag seragam. 3) Puyuh Padjadjara jata umur 7 miggu yag diamati bagia edible da iedible ya terdiri dari 30 ekor setiap galur sehigga terdapat 90 ekor jumlah terak peelitia yag diguaka. 3.1.2. Kadag Puyuh Kadag yag diguaka adalah kadag broodig da kadag sistem cage bertigkat. Kedua kadag tersebut terbuat dari baha ram kawat, triplek da kayu. 1) Kadag broodig yag diguaka memiliki ukura pajag 200 cm, lebar 80 cm da tiggi 40 cm. Kadag broodig dilegkapi dega tempat paka, tempat mium da pemaas. Kapasitas kadag higga 200 ekor puyuh.
14 2) Kadag cage yag diguaka terdiri dari lima tigkat. Memiliki ukura pajag 100 cm, lebar 50 cm, tiggi 30 cm dega kapasitas kadag 25-30 ekor utuk setiap tigkatya. Masig-masig kadag cage dilegkapi dega tempat rasum da tempat air mium. 3.1.3. Peralata Peelitia Peralata yag diguaka dalam peelitia ii adalah sebagai berikut: (1) Timbaga aalitik utuk meimbag berat puyuh (2) Timbaga digital utuk meimbag paka. (3) Lampu pijar utuk memberika suhu hagat yag ideal selama fase brooder. (4) Thermometer utuk megukur suhu ruaga kadag. Suhu dicatat dalam satua derajat celcius. (5) Nampa utuk tempat paka selama fase brooder. (6) Roud waterer utuk tempat mium selama fase pemeliharaa. (7) Pisau tajam utuk memotog puyuh. (8) Kompor sebagai alat meghagatka air utuk proses pecabuta bulu. (9) Paci utuk tempat memasak air. (10) Kerajag utuk tempat meyimpa puyuh sebelum dilakuka peimbaga. (11) Alat tulis utuk meulis data data yag didapat selama peelitia. (12) Kamera utuk medokumetasika semua kegiata selama peelitia. (13) Laptop utuk meyusu usula peelitia, pegolaha data, da skripsi.
15 3.1.4. Rasum Puyuh Rasum yag diguaka selama proses pemeliharaa adalah rasum komersil yaitu CP 511 dari PT.Charoe Pokphad Idoesia. Selama pemeliharaa diberika rasum berbetuk mash pada umur satu hari sampai tiga miggu da berbetuk crumble pada umur tiga sampai tujuh miggu. Komposisi dalam rasum yag diguaka adalah: jagug, dedak, bugkil kedelai, pecaha gadum, cor glute meal, calcium, phosphorus, vitami, trace mieral da ati oxida. Berikut merupaka data Kebutuha Nutriet Da Eergi Metabolis Rasum Puyuh berdasarka (NRC, 1994) (Tabel 1) serta Kaduga Nutriet da Eergi Meetabolis Rasum Puyuh Padjadjara yag diguaka pada peelitia (Tabel 2) Tabel 1. Kebutuha Nutriet da Eergi Metabolis Rasum Puyuh Nutrie Kaduga (%) Protei Kasar 24,0 Lemak Kasar 2,8 Serat Kasar 4,1 Kalsium 0,80 Fosfor 0,75 Eergi Metabolis Kkal/kg 2.900 Sumber : (NRC, 1994) Tabel 2. Kaduga Nutriet da Eergi Metabolis Rasum Puyuh Petelur Nutrie Rasum Puyuh (%) Protei Kasar 22,87 Lemak Kasar 5,0 Serat Kasar 5,0 Kalsium 0,78 Fosfor 0,5 Eergi Metabolis Kkal/kg 3000 Sumber : Hasil Aalisis Balai Pegujia Mutu da Sertifikasi Paka (Sujaa, 2018)
16 3.2. Metode Peelitia Metode peelitia megguaka metode deskriptif. Aalisis deskriptif dilakuka terhadap bagia edible da iedible puyuh padjadjara jata galur muri hitam, coklat da silagaya geerasi ke eam pada umur potog tujuh miggu. Data kemudia ditabulasi kedalam format excel, da diolah secara deskriptif. 3.2.1. Prosedur Kerja 1) Tahap persiapa meliputi persiapa kadag da saitasi kadag yag dilakuka dega cara membersihka kadag beserta peralataya da ligkuga kadag sekitar satu miggu sebelum peelitia dimulai, setelah dibersihka dilakuka pegapura da peyemprota desifekta ke seluruh ruaga kadag. 2) Melakuka peimbaga da meletaka DOQ puyuh Padjadjara pada kadag broodig. 3) Paka diberika dalam betuk mash pada fase starter da crumble pada fase grower, sedagka air mium diberika secara adlibitum. 4) Setelah puyuh berumur tiga miggu dilakuka sexig utuk galur muri hitam da coklat serta peimbaga bobot bada utuk memperoleh puyuh berjeis kelami jata da keseragama bobot bada. Ciri yag membedaka puyuh jata da betia yaitu puyuh jata bulu dadaya polos berwara cokelat muda sedagka puyuh betia bulu leher da dada bagia atas berwara lebih terag serta terdapat totol-totol cokelat tua pada bagia leher sampai dada (Guiliao da Selph, 2005). 5) Melakuka peimbaga puyuh pada miggu ke tujuh.
17 6) Melakuka pemotoga puyuh pada umur 7 miggu. Pemotoga puyuh Padjadjara jata sebayak 30 ekor pada setiap galur. Setelah pemotoga dilakuka peimbaga bobot bagia edible da iedible. 7) Megaalisa data hasil peelitia. 3.2.2. Tahap Karkasig Puyuh 1) Melakuka peimbaga puyuh yag telah dipuasaka selama 6-8 jam utuk memperoleh bobot potog umur 7 miggu. 2) Melakuka peyembeliha puyuh sebayak 30 ekor pada setiap galur. 3) Melakuka peyembeliha puyuh yaitu dega memotog tiga salura meliputi pembuluh darah (vea jugularis da arteri), trachea da esophagus, kemudia membiarka darah megalir keluar dega maksimal. Melakuka peimbaga puyuh yag telah dipotog utuk memperoleh bobot darah. 4) Melakuka pecabuta bulu yaitu mecelupka puyuh ke dalam air paas dega suhu 65-80 o C selama 5-30 detik. Melakuka peimbaga puyuh yag telah dipotog tapa bulu utuk memperoleh bobot bulu. 5) Melakuka pemisaha bagia kepala, leher da kaki da megeluarka bagia jeroa dega memisahka bagia hati, jatug da Gizzard. Melakuka peimbaga utuk memperoleh bobot kepala, leher, kaki, jeroa, hati, jatug da Gizzard.
18 3.2.3. Peubah yag Diamati Peubah yag diamati pada peelitia ii adalah bagia edible da i edible puyuh Padjadjara yag dipotog pada umur tujuh miggu terdiri dari : 1) Bobot da Persetase edible Bobot bagia edible diperoleh dega cara meimbag masig-masig bagia edible (karkas, hati, jatug da Gizzard). Persetase bagia edible diperoleh dari perbadiga masig-masig bobot bagia edible (karkas, hati, jatug da Gizzard) dega bobot potog puyuh dikalika 100%. 2) Bobot da Persetase bagia iedible Bobot bagia iedible diperoleh dega cara meimbag masig-masig bagia iedible (darah, bulu, kepala, leher, kaki, da jeroa). Persetase bagia iedible diperoleh dari perbadiga masig-masig bobot bagia iedible (darah, bulu, kepala, leher, kaki, da jeroa)dega bobot potog puyuh dikalika 100%. 3.2.4. Aalisis Statistik 1) Nilai maksimal adalah ilai yag terbesar pada suatu iterval data 2) Nilai miimal adalah ilai yag terkecil pada suatu iterval data 3) Rata-rata/ Mea (x ) Rata-rata hitug utuk data yag terdapat dalam sebuah sampel dihitug dega cara membagi jumlah ilai data oleh bayak data, rumusya adalah: Keteraga : x =Rata-rata t=1 x = xi = Jumlah data x ke-i = Jumlah data t=1 xi
19 4) Simpaga baku Simpaga baku adalah akar dari ragam. Ragam merupaka jumlah semua deviasi ilai-ilai idividu terhadap rata-rata populasi, rumusya adalah: S = i=1(x1 x )2 1 Keteraga S = Simpaga Baku x1 = Nilai data ke-i x = Rata-rata populasi = Jumlah data 5) Koefisie variasi Koefisie variasi merupaka ukura yag diguaka utuk megetahui besarya variasi ilai dari hasil pegukura variabel yag diamati, rumusya adalah: KV = S x x 100% Keteraga KV = Koefisie Variasi S = Simpaga Baku x = Rata-rata