PERTEMUAN 10 KESETIMBANGAN ASAM-BASA 2. Tujuan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

M 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -

Titrasi asam kuat-basa kuat

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Larutan Penyangga XI MIA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

wanibesak.wordpress.com 1

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

BAB 7. ASAM DAN BASA

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Teori Asam-Basa Arrhenius

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

kimia TITRASI ASAM BASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada materi titrasi asam basa

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

BAB LARUTAN PENYANGGA. Click to edit Master subtitle style 4/8/12

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

Titrasi Potensiometri

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

LOGO TEORI ASAM BASA

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

BAB III LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

Standarisasi Larutan

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY. TITRASI ASIDIMETRI *) Oleh : Regina Tutik Padmaningrum**)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

DERAJAT KEASAMAN (ph)

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi

Transkripsi:

PERTEMUAN 10 KESETIMBANGAN ASAMBASA Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat menghitung p suatu larutan penyangga dan larutan hasil titrasi asambasa.

1. Larutan Penyangga (Buffer) Larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahankan p pada pengenceran dan penambahan sedikit asam atau basa. Ada dua jenis larutan penyangga, yaitu: larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 1.1 Larutan Penyangga Asam Larutan penyangga asam terbentuk dari asam lemah dan basa konjugasinya atau garamnya. Contoh larutan penyangga asam yaitu campuran antara: asam asetat (C C) dan natrium asetat (C CNa) asam fosfat ( P 4 ) dan natrium dihidrogen fosfat (Na P 4 ) natrium dihidrogen fosfat (Na P 4 ) dan natrium hidrogen fosfat (Na P 4 ) 1. Cara menghitung p larutan penyangga asam Pada larutan penyangga asam, p larutan dapat dihitung dengan menerapkan konsep kesetimbangan. NaA (aq) Na + (aq) + A (aq) A (aq) + (aq) + A (aq) Ka A A A Ka A A log log Ka log A A p pka log A (persamaan enderson asselbalch) Dalam perhitungan, nilai [A] dan [A ] dapat juga diganti dengan nilai mol masing masing. Contoh 1: Apabila 100 ml N 1 M (Ka = 7,1 x 10 4 ) dicampurkan dengan 100 ml NaN 1 M, berapakah p campuran tersebut? Jawab: Campuran lautan tersebut di atas adalah antara asam lemah dan garamnya. Maka larutan yang terbentuk adalah larutan penyangga. Sehingga dapat diselesaikan dengan cara sebagai berikut. NaN (aq) Na + (aq) + N (aq) 1 M 1 M 1 M

[N ] berasal dari dua sumber, yaitu pengionan NaN (1 M) dan pengionan N (x). Dikarenakan nilai x dari pengionan N sangat kecil maka dapat diabaikan. Sehingga [N ] = 1 M. Selanjutnya, untuk menghitung p campuran, gunakan konsep kesetimbangan. Ka N N Ka p log N 7,110 N 4 1. 7,110 1 4 4 log 7,110 4 log 7,1,1. Contoh : Apabila 100 ml C 0,1 M (Ka = 1,8 x 10 ) direaksikan dengan 0 ml Na 0,1 M maka akan menghasilkan NaC dan. p larutan tersebut dapat dihitung melalui tahapan sebagai berikut: 1) Membuat reaksi setara reaksi asam basa tersebut. ) Menghitung secara stoikiometri reaksi tersebut. ) Menerapkan konsep kesetimbangan untuk mendapatkan nilai [ + ] dan selanjutnya menghitung nilai p. Sehingga soal di atas dapat diselesaikan sebagai berikut:

Ka C C Ka p log C 1,810 C ;. 1,810 C C log1,810 log1,8 4,74. x 1. Larutan Penyangga Basa Larutan penyangga basa terbentuk dari basa lemah dan asam konjugasi atau garamnya. Contoh larutan penyangga basa yaitu campuran antara: ammonia (N ) dan ammonium klorida (N 4 Cl) piridin (C N) dan piridinum klorida (C NCl) 1.4 Cara menghitung p larutan penyangga basa Pada larutan penyangga basa, p larutan dapat dihitung dengan menerapkan konsep kesetimbangan. BX (aq) B + (aq) + X (aq) B (aq) + (l) B + (aq) + (aq) Kb B B B Kb B B log log Kb log B B p pkb log p + p = pkw p = pkw p B (persamaan enderson asselbalch) Contoh: Apabila 100 ml N 0,1 M (Kb = 1,76 x 10 ) direaksikan dengan 0 ml Cl 0,1 M maka akan menghasilkan N 4 Cl dan. Tentukan p larutan tersebut! Pembahasan: Sama seperti halnya perhitungan p pada larutan penyangga asam, maka penentuan p larutan penyangga basa dihitung melalui tahapan sebagai berikut: 1) Membuat reaksi setara reaksi asam basa tersebut. ) Menghitung secara stoikiometri reaksi tersebut.

) Menerapkan konsep kesetimbangan untuk mendapatkan nilai [ ] dan selanjutnya menghitung nilai p. Sehingga soal di atas dapat diselesaikan sebagai berikut: Kb N N Kb p pkw 4 p log N N 1,7610 4 ; N N. 1,7610 log1,7610 p14 4,7 9,. 4 x log1,76 4,7. Bagaimana cara larutan penyangga bekerja? Perlu diingat kembali bahwa larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahankan p pada penambahan sedikit asam atau basa. Sedikit ya, tidak banyak! Artinya, ketika sedikit asam atau basa ditambhakan pada larutan penyangga maka p cenderung tetap atau perubahannya sangat kecil. Larutan penyangga bekerja dengan menggeser kesetimbangan ketika ada sedikit asam atau basa ditambahkan. Perhatikan contoh berikut! Contoh: Jika ke dalam 100 ml larutan penyangga asam, yaitu C 0,1M dan NaC 0,1M dengan p 4,74 ditambahkan 1 ml Na 0,1 M, berapakah p akhir larutan penyangga? Jelaskan! (Ka C = 1,8 x 10 ) Pembahasan: Perhatikan bahwa larutan tersebut adalah larutan penyangga asam. Sehingga ketika ditambahkan sedikit Na (basa) maka akan bereaksi dengan asam pada reaksi kesetimbangan sehingga membentuk kesetimbangan baru sebagaimana reaksi di bawah ini.

Jika nilai tersebut dimasukkan ke dalam persamaan endersonaselbalch maka akan diperoleh nilai p sebagai berikut. Ka C C Ka p log C C 1,810 9,9. 1,7610 10,1 log1,7610 log1,76 4,7. M p setelah ditambahkan 1 ml Na 0,1 M cenderung tetap. Inilah cara cara larutan penyangga mempertahankan p nya. Bagaimana jika yang ditambahkan 1 ml Cl 0,1 M? Berapakah p larutan penyangga tersebut? Jelaskan! SELAMAT MENCBA! Soal Latihan: 1. Di dalam botol tertutup terdapat larutan penyangga asam nitrit (N ) dan natrium nitrit (NaN ) dengan p =,7. Tentukan Ka dari asam nitrit tersebut!. Titrasi Asam Basa Saat makan bakso di warung, di atas meja terdapat botol dengan label asam cuka (C ) %. Apakah Anda yakin bahwa konsentrasinya benarbenar %? Salah satu metode konvensional yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam basa adalah titrasi. Titrasi biasa disebut dengan reaksi penggaraman atau penetralan asam basa. Larutan yang diketahui konsentrasinya dan biasanya berada di dalam buret disebut titran. Sedangkan larutan yang ditambahkan titran disebut titrat. Pada titrasi asam basa, titik dimana asam dan basa habis bereaksi disebut titik ekivalen. Secara teknis, untuk mengetahui asam dan basa telah habis bereaksi pada saat titrasi ditambahkan suatu indikator yang akan berubah warna ketika telah lewat dari titik ekivalen. Berikut ini adalah beberapa indikator yang biasa digunakan pada titrasi asam basa:

Gambar 1. Warna dan perkiraan rentang p beberapa indikator yang biasa digunakan pada titrasi asam basa. Ada empat titik penting p pada titrasi asam basa yang perlu ditentukan untuk menggambar kurva titrasi, yaitu: 1. p sebelum ditambahkan titran (perhitungan p pada asam basa kuat atau lemah).. p sebelum titik ekivalen (perhitungan p pada larutan penyangga jika penitrasi asam basa lemah).. p pada titik ekivalen (perhitungan p pada reaksi anion/kation dengan air). 4. p setelah titik ekivalen (perhitungan p pada asam basa kuat)..1 Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat 0 ml Cl 0,1 M dititrasi dengan Na 0, M. Titik ekivalen p = 7,0 Volume Na yang ditambahkan untuk mencapai titik ekivalen = ml Volume Nao 0, M yang ditambahkan Gambar. Kurva titrasi asam kuat (Cl) dengan basa kuat (Na)

. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat ml C 0, M dititrasi dengan Na 0, M. Ka (C ) = 1,8 x 10 Titik ekivalen p = 8,88 Volume Na yang ditambahkan untuk mencapai titik ekivalen = ml Volume Nao 0, M yang ditambahkan Gambar. Kurva titrasi asam lemah (C ) dengan basa kuat (Na). Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat ml hidrazin (N 4 ) 0, M dititrasi dengan Cl 0, M. Volume Cl yang digunakan untuk mencapai titik ekivalen adalah ml Titik ekivalen p =,1 Volume (ml) 0, M Cl yang ditambahkan Gambar 4. Kurva titrasi basa lemah (hidrazin, N 4 ) dengan asam kuat (asam klorida, Cl)

Latihan: Untuk mentitrasi 0,00 ml larutan asam benzoat (C 6 C; Ka = 6,x10 ) 0,1000 M) dengan larutan Na 0,100 M, hitung: (a) p awal, sebelum titrasi dimulai; (b) p setelah penambahan 1,00 ml basa; (c) p pada titik ekivalen; (d) p sesudah penambahan,00 ml basa; dan (e) gambarkan kurva titrasinya!