BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Menurut Wijaya dan Dedi (2010:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan di kelasnya dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 3.2 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga. Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga yang berjumlah 28 siswa. Dimana dari 28 siswa terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 3.3 Variabel Yang Diteliti Menurut Widoyoko (2012:2) variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Ada dua variabel penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran picture and picture (X). b) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga (Y). 24

25 3.4 Prosedur Penelitian Model Kemmis & Mc Taggart (1990:14) (dalam Wijaya dan Dedi, 2010:20-21) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai 1 siklus. Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai 2 siklus. Gambar 3.1 Rencana Tindakan Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus akan dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus 1 direncanakan 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberi evaluasi. Dan pada siklus 2 juga akan diranacang 3 kali pertemuan yaitu untuk tatap muka dan memberikan evaluasi. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut. SIKLUS 1 a) Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. 2) Menyiapkan media yang digunakan. 3) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran

26 4) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut. 1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2) Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4) Menyajikan materi sebagai pengantar. 5) Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. 7) Guru membagikan bermacam-macam gambar pada masing-masing kelompok. 8) Guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 9) Siswa diminta untuk mengelompokkan masing-masing gambar dan menempelkan pada tabel lembar kerja kelompok. 10) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi. 11) Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari pekerjaan mereka di depan kelas. 12) Dari hasil diskusi tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 13) Kesimpulan atau rangkuman 14) Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama.

27 Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus I setelah selesai. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus II, apabila pada siklus I belum mencapai batas ketuntasan hasil seperti yang diinginkan. SIKLUS 2 Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan siklus pertama, hanya materi yang berbeda dengan melanjutkan Kompetensi Dasar berikutnya. a) Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. 2) Menyiapkan media yang digunakan. 3) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran 4) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. b) Tindakan Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan, langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan materi yang akan dibahas. 2) Memotivasi siswa dengan bertanya jawab yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

28 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan. 4) Menyajikan materi sebagai pengantar. 5) Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. 7) Guru membagikan bermacam-macam gambar pada masing-masing kelompok. 8) Guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan secara berkelompok. 9) Siswa diminta untuk mengelompokkan masing-masing gambar dan menempelkan pada tabel lembar kerja kelompok. 10) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi. 11) Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari pekerjaan mereka di depan kelas. 12) Dari hasil diskusi tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 13) Kesimpulan atau rangkuman 14) Melakukan evaluasi. c) Observasi Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi pada siklus 1 diamati 1 observer. Observasi ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. d) Refleksi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pembelajaran pada siklus 2. Hasil refleksi dari siklus 2 ini diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga dapat meningkat.

29 3.5 Teknik dan Cara Pengumpulan Data a) Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian (Widoyoko 2012:46). Observasi di dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis kinerja guru dan menggambarkan pengamatan guru terhadap aktivitas siswa di kelas dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture, baik dalam siklus 1 maupun siklus 2. b) Tes Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka. Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi. c) Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto,2002:206). Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa dan daftar nilai siswa. Dokumen juga diperkuat dengan foto ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. d) Wawancara Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko 2012:40). Narasumber yang diwawancara berada dilingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru kelas dan beberapa siswa kelas 3.

30 Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi pengembangan instrument penilaian pada pelajaran IPA. Seperti pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Instrument Penilaian Pada Pelajaran IPA Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi. Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item 4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. 4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya. Siklus 1 - Menyebutkan macam-macam energi. - Menjelaskan pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. - Menjelaskan pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari-hari. - Menjelaskan pengaruh energi getaran dalam kehidupan sehari-hari. Siklus 2 - Menyebutkan macam sumber energi dalam kehidupan seharihari. - Menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan seharihari. - Menyebutkan cara menghemat energy 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17,19, 20

31 Berikut merupakan kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Seperti pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture NO I II III ASPEK YANG DIAMATI KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN 1. Guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang akan digunakan. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 2. Guru menyampaikan salam. 3. Guru mengabsensi siswa. 4. Guru melakukan motivasi dan apersepsi kepada siswa. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN EKSPLORASI 6. Guru menyajikan materi sebagai pengantar. 7. Guru memberi pertanyaan kepada siswa seputar materi. 8. Guru menyajikan gambar-gambar sesuai dengan materi pembelajaran. ELABORASI 9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (satu kelompok 5-6 siswa). 10. Guru memberikan lembar kerja dan alat peraga yang diperlukan siswa. 11. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. 12. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengelompokkan gambar dan menempelnya pada lembar kerja kelompok. 13. Guru meminta tiap kelompok untuk melakukan presentasi. 14. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut pada tiap-tiap kelompok. 15. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kelompok yang sedang presentasi. KONFIRMASI 16. Guru menyimpulkan hasil presentasi dengan melibatkan siswa. 17. Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. 18. Guru memberi kesimpulan tentang materi dengan melibatkan

32 siswa. 19. Guru memberi penguatan atas materi yang telah dibahas. KEGIATAN PENUTUP 20. Guru menanyakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 21. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Keterangan: Skor 1 : kurang Skor 2 : cukup Skor 3 : baik Skor 4 : sangat baik Penilaian: Nilai kinerja guru = Nilai skor maksimum = 84 jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100

33 Berikut merupakan ini merupakan kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture NO I II III ASPEK YANG DIAMATI KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN 1. Siswa menyiapkan buku pelajaran. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 2. Siswa menjawab salam. 3. Siswa menjawab absensi dari guru. 4. Siswa menjawab pertanyaan motivasi dan apersepsi dari guru. 5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN EKSPLORASI 6. Siswa menjawab pertanyaan dari guru. 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang garis besar materi. 8. Siswa memperhatikan gambar-gambar yang telah disajikan guru. ELABORASI 9. Siswa melaksanakan perintah guru untuk membentuk kelompok. 10. Siswa menerima lembar kerja kelompok dan alat peraga yang diberikan oleh guru. 11. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya dan mengerjakan tugas dengan benar sesuai perintah. 12. Siswa secara berkelompok mengelompokkan gambar dan menempelnya pada lembar kerja kelompok. 13. Siswa melakukan presentasi dengan kelompoknya di depan kelas. 14. Siswa menjelaskan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 15. Siswa memberi tanggapan kelompok yang sedang presentasi. KONFIRMASI 16. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil presentasi. 17. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi yang belum dipahami. 18. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 19. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dipelajari.

34 KEGIATAN PENUTUP 20. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 21. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan guru. Keterangan: Skor 1 : banyak siswa yang melakukan kegiatan < 25% dari jumlah siswa. Skor 2 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-50% dari jumlah siswa. Skor 3 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 51-75% dari jumlah siswa. Skor 4 : banyak siswa yang melakukan kegiatan >75% dari jumlah siswa. Penilaian: Nilai aktivitas siswa = Skor maksimum = 84 3.6 Jenis Data jumla h skor yang diperole h jumla h skor maksimum x 100 Menurut Widoyoko (2012:18.21) Berdasarkan jenisnya secara umum, data statistik dapat dikategorikan menjadi dua macam sebagai berikut. 1) Data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture yang dilakukan guru. 2) Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Hasil belajar siswa kelas 3 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan siklus 1 dan siklus 2. 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji coba tes dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga dengan jumlah siswa yaitu 30 siswa. 3.7.1 Uji Validitas Validitas menurut Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005:247) validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Perhitungan Uji validitas menggunakan SPSS 16.

35 Langkah-langkah yang ditem puh adalah sebagai berikut. 1) Ketik data jawaban tes pada Excell. 2) Buka program SPSS. 3) Copylah skor-skor jawaban tes yang ada pada Excel. 4) Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. 5) Bloklah semua items, kemudian pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah. 6) Pada kotak model pilih alpha kemudian klik tombol statistic sehimgga akan muncul Reability Analysis Statistics. 7) Pada kotak Descriptives for pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none. 8) Pilih continue lalu klik OK. Untuk mengetahui soal yang diuji itu valid atau tidak dengan melihat hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total Correlation dimana jika hasil N hitung > dari r tabel maka soal dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, sedangkan jika hasil hasil hasil N hitung < dari r tabel maka soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapatdipergunakan. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2. Berdasarkan hasil soal uji validitas siklus 1 dan siklus 2 yang masing-masing berjumlah 25 soal didapatkan bahwa antara siklus 1 dan siklus 2 jumlah soal yang valid sama-sama berjumlah 20 soal sedangkan soal yang tidak Valid berjumlah 5 soal dengan kriteria r tabel adalah 0,349. Perinciannya adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Perbandingan No Soal Valid Siklus 1 dan Siklus 2 No Siklus No. Soal Valid 1. Siklus 1 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,19,22,23,25 2. Siklus 2 1,2,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,24,25

36 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Supratman (2012: 218) adalah konsistensi dari hasil penilaian. Reliabitas digunakan untuk menguji jawaban dalam tes melalui butitr item yang diberikan menurut Kuder dan Richardson (dalam Sudijono, 2011:254-259). Butir item soal tersebut dengan syarat bahwa untuk setiap jawaban benar diberi skor 1, sedangkan untuk setiap butir soal yang salah diberi skor 0. Apabila diperoleh koefisien tes lebh besar dari 0,70 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan dengan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika diperoleh koefisien tes kurang 0,70 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan dengan reliabilitas rendah. Untuk menghitung menghitung koefisien reliabilitas menggunakan SPSS 16 dengan langkah-langkah sama seperti uji validitas. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah menggunakan SPSS 16 dapat dilihat dari hasil outputnya pada Cronbach s Alpha dengan perincian sebagai berikut. Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Siklus 1 dan Siklus 2 No Keterangan Nilai Hitung r Nilai Tabel r 1 Siklus 1 0,892 0, 361 2 Siklus 2 0,900 0, 361 Dari hasil nilai hitung r baik itu pada siklus 1 maupun siklus 2 dapat diketahui bahwa nilai hitung r lebih besar daripada nilai tabel r ini berarti antara siklus 1 maupun 2 memiliki nilai koefisien reliabilitas yang tinggi. 3.8 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: 371-373) mengatakan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00. Angka indek kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois sebagai berikut.

37 P = N p N Keterangan: P Np N = angka indek kesukaran item = banyaknya teste yang dapat menjawab dengan betul dan butir item yang bersangkutan. = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar. Cara memberikan penafsiran terhadap angka indek kesukaran item adalah sebagai berikut. Kurang dari 0,25 = terlalu sukar 0,25-0,75 = cukup Lebih dari 0,75 = terlalu mudah Dengan hasil hitung dengan Exell dapat diketahui bahwa dari 25 soal pilihan ganda terdiri dari 3 kategori soal. Pada siklus 1 soal yang termasuk ke dalam kategori sulit ada 3 soal, 12 soal kategori sedang dan 10 soal kategori mudah. Sedangkan untuk siklus 2 yaitu ada 3 soal kategori sulit, 13 sedang dan 9 dalam kategori mudah. Berikut ini merupakan tabel tingkat kesukaran soal pada siklus 1 yang tersaji sebagai berikut. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1 Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Mudah 1,2,4,8,10,11,14,15,22,23 10 Sedang 3,5,6,7,9,13,16,17,18,19,21,25 12 Sukar 12,20,24 3 Total 25

38 Berikut ini merupakan tabel tingkat kesukaran soal pada siklus 2 yang tersaji sebagai berikut. Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2 Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Mudah 1,2,5,8,11,14,17,19,22 9 Sedang 4,6,7,9,10,12,13,15,16,18,20,24,25 13 Sukar 3,21,23 3 Total 25 3.9 Indikator Kerja Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Sebagai penentu keberhasilan penelitian yang diuji cobakan berhasil atau tidaknya maka digunakan indikator kinerja. 1) Keberhasilan hasil belajar kognitif diukur dengan pencapaian nilai siswa sudah mencapai 85% dari jumlah siswa 28 anak dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah yaitu 75. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture sudah dapat terlaksana dengan baik apabila persentase keberhasilan sudah mencapai 80% atau dengan katagori sangat baik. 3.10 Analisi Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah berupa observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran picture and picture. Sedangkan deskriptif kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka melalui hasil evalusi belajar anak mata pelajaran IPA dari siklus 1 dan siklus 2.