The Candlestick Course

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Beat The Market Haldep. Beat the Market.indd 1 6/21/ :39:09 AM

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

Bagian 1 Keajaiban Lilin

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II LANDASAN TEORI

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

AndaiKita Haldep_AndaiKita.indd 1 6/22/2017 9:22:58 AM

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

The Power. Digital Marketing

Chart Bagi Para Trader

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

Step-by-Step Analisa Teknikal & Swing Trading untuk Pemula

Dipersembahkan. Pada Tanggal

KOMUNIKASI CERDAS. Panduan Berkomunikasi di Dunia Kerja (NEW EDITION)

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme Programmings

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

Habits Candlestick. Rule entry nya yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi

1) Petakan Trend dan Ikuti

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

Buku 37 i i KARIAGEKUN 37.indd 1 4/28/2017 2:52:30 PM _KARIAGE K37(TU)_T indd 1 02/05/ :18:42

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

R i Danareksa Research Institute

Buletin Compiled by

dapat digambarkan secara jelas.

Teori Dow dalam Analisis Teknikal

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

Practical Problem Solving

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

MERAIH UNTUNG LEWAT BISNIS FOREX

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

How to Become a Swing Trader?

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

Membentuk. Akhlak Anak. Cara Mendidik Akhlak Anak Menurut Islam. Roidah

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK CANDLESTICK. Ida Hendarsih

Excel Rekening Tagihan

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Bab II LANDASAN TEORI

Serba Otomatis Membuat Laporan Tugas Akhir dan Skripsi di Word 2013

Panduan MetaTrader 4. oleh Admiral Markets Trading Camp

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

Asas Candlestick Corak

ILMU TRADING. Untuk SAHAM, FOREX, KOMODITI dan INDEX. Muhamad Makky Dandytra

Transkripsi:

The Candlestick Course

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

The Candlestick Course Sebuah Referensi Investasi STEVE NISON Penerbit PT Elex Media Komputindo

THE CANDLESTICK COURSE By Steve Nison Published by John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey Copyright 2003, Steve Nison ISBN 978-0-471-22728-1 All rights reserved Metastock Charts courtesy of Equis International THE CANDLESTICK COURSE Sebuah Referensi Investasi Penulis: Steve Nison Alih Bahasa: Suryo Waskito Copyright 2018, Elex Media Komputindo Hak Cipta Terjemahan Indonesia dilindungi Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta 718060800 ISBN: 978-602-04-6088-8 Business/Investing Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan

Daftar Isi Kata Pengantar Dari Toni Turner Tentang Penulis Pendahuluan vii x xi Bab Satu Dasar-Dasar Analisis Candlestick 1 Bagian Satu Gambaran Tentang Diagram Candlestick 1 Bagian Dua Susunan Diagram Candlestick 9 Bagian Tiga Strategi Pasar Dasar 19 Bab Dua Garis Candlestick Tunggal 29 Bagian Satu Spinning Top Candle dan High Wave Candle 29 Bagian Dua Doji Candle yang Berbahaya 47 Bagian Tiga Long Body, Sebuah Indikator Sempurna 61 Bab Tiga Potensi Pola Candle 71 Bagian Satu Serupa Tapi Tak Sama: Piercing, Dark Cloud Cover, Engulfing, dan Counterattack 71 Bagian Dua Harami, Harami Cross, Morning Star, dan Evening Star 93 Bagian Tiga Pencerita yang Menarik: Pola Tweezers, Three Black Crows, dan Three Advancing Soldiers 105 Bagian Empat Pola Candle Terpisah: Rising Window Dan Falling Window 117

vi The Candlestick Course Bab Empat Memanfaatkan Peluang Pasar 129 Bagian Satu Penerapan Diagram Candle 131 Bagian Dua Panduan Trading 139 Bab Lima Diagram Progresif 141 Bab Enam Rangkuman Materi Menggunakan Diagram Sungguhan 195 Kesimpulan 225 Glosarium Istilah Candlestick yang Digunakan dalam Buku Ini 227

BAB SATU Dasar-Dasar Analisis Candlestick BAGIAN SATU Gambaran tentang Candlestick Chart: Asal-Mula dan Penerapan Dasarnya Pasar keuangan merupakan sebuah arena pertandingan paling seru dan menantang di seluruh dunia. Pihak-pihak yang ambil bagian dalam pasar ini melakukan riset dengan memanfaatkan dua jenis analisis dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknis. Para analis fundamental mencermati laporan fiskal dan laporan perusahaan, sedangkan para analis teknis mempelajari diagram untuk menilai pasar, saham, atau instrumen keuangan lainnya. Meskipun analisis fundamental itu penting, tapi semakin pendek rentang waktunya, maka semakin penting pula komponen psikologis pasarnya. Selain itu, satu-satunya cara untuk mengukur aspek emosional pasar adalah melalui analisis teknologi. Memang sering kali kondisi emosional pasar mengalahkan analisis fundamental tersebut. Contohnya, seberapa seringkah kita menemukan analisis fundamental yang positif tapi ternyata kondisi pasar justru menurun? Bahkan jika kita

2 The Candlestick Course memiliki saham yang nilainya kuat berdasarkan analisis fundamental sekalipun, apa yang mungkin terjadi terhadap saham tersebut jika kondisi pasar secara keseluruhan menurun drastis? Tentu saja, kondisi psikologis negatif keseluruhan pasar tersebut juga akan memengaruhi harga saham Anda walaupun kondisi fundamentalnya tidak berubah. Bernard Baruch secara meyakinkan pernah menjelaskan, Bagian terpenting dalam fluktuasi pasar bukanlah pasang surut itu sendiri, tapi reaksi masyarakat terhadap perubahan ini. Karena itulah, cara yang paling tepat untuk menilai kondisi emosional pasar adalah dengan memanfaatkan candlestick chart. Di beberapa halaman selanjutnya, Anda akan mengetahui bagaimana teknik candlestick ala Jepang ini menghasilkan sebuah metode analisis yang efisien dan efektif. Seiring perkembangan keterampilan Anda dalam menginterpretasikan candle chart, pengetahuan yang Anda peroleh beserta penerapannya juga akan semakin krusial dalam memengaruhi kesuksesan Anda di dalam pasar finansial. Karena penggunaan istilah candlestick chart dan candle chart bisa saling menggantikan antarsatu dengan lainnya di kalangan pelaku perdagangan, maka keduanya juga akan digunakan dalam buku ini dengan cara yang sama. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari: Latar belakang teknik candlestick charting Pasar dan jangka waktu yang cocok untuk memanfaatkan candle Batasan candle chart Pentingnya risiko/imbalan Pentingnya penggunaan alat bantu teknis lain bersama candle chart. Istilah penting yang harus diperhatikan: Indikasi perubahan (reversal signal) Garis candle Target harga Risiko/imbalan Penggunaan candlestick chart berasal dari Jepang. Karena pada waktu itu belum ada standar mata uang yang berlaku, maka beras menjadi alat tukarnya. Para penguasa feodal menyimpan beras tersebut di beberapa gudang di Osaka lalu menjual atau memperdagangkan lembar kuponnya kapan pun mereka mau. Oleh karena itu, perdagangan beras ini menjadi bentuk pasar kontrak berjangka (future market) pertama.

Dasar-Dasar Analisis Candlestick 3 PENGETAHUAN MENARIK Beberapa abad lalu, pedagang di Jepang menempati strata terendah dalam tatanan kemasyarakatan di negeri itu, di bawah prajurit, petani, dan seniman. Namun pada tahun 1700-an, kasta pedagang mulai meningkat. Bahkan sekarang di Osaka terdapat kata sapaan tradisional Mokarimakka? yang berarti Sudah dapat untung hari ini? Pada tahun 1700-an, Munehisa Homma, seorang pedagang beras yang berlatar belakang keluarga kaya raya, mempelajari semua aspek perdagangan beras mulai dari aspek fundamental, seperti cuaca, hingga aspek psikologi pasarnya. Kemudian ia berhasil menguasai pasar beras tersebut dan meraih keuntungan yang sangat besar. Teknik dan prinsip perdagangan Homma akhirnya berkembang menjadi metodologi candlestick yang digunakan oleh para analis teknis Jepang ketika pasar saham mulai berdiri di Jepang pada tahun 1870-an. Keuntungan terbesar jika Anda menggunakan candle chart ketimbang diagram batang adalah satu garis candle dan beberapa pola candle menghasilkan beberapa indikasi perubahan yang lebih dapat diandalkan, lebih awal, dan lebih efektif. Indikasi perubahan (reversal signal) merupakan alat bantu terpenting bagi para pedagang dan investor. Perubahan tren skala besar merepresentasikan area ketika keuntungan bertambah (atau berkurang). Selain itu, kemampuan untuk mengidentifikasi indikasi perubahan yang akan terjadi di pasar merupakan modal yang sangat bernilai untuk menerapkan strategi pengelolaan uang demi meningkatkan dan, yang tak kalah penting, mempertahankan keuntungan. Walaupun demikian, tak ada satu pun indikator teknis yang dapat merepresentasikan kondisi keseluruhannya. Sama seperti indikator lain, candlestick juga memiliki keterbatasan. Seperti yang akan dijelaskan nanti, garis candle terdiri atas titik harga open, high, low, dan close, sama seperti data yang digunakan dalam diagram batang. Oleh karena itu, agar garis atau pola candle dapat menghasilkan indikasi yang benar, Anda harus menunggu hingga penutupan sesi perdagangan untuk memastikannya. Singkat kata, daripada harus menunggu hingga penutupan perdagangan di hari itu (untuk diagram harian), Anda dapat menggunakan rentang waktu yang lebih singkat (misalnya diagram setengah harian) dan mendapatkan indikasi lebih awal.

4 The Candlestick Course Anggaplah sekarang sedang jam 12 siang dan Anda berfokus pada diagram harian. Mungkin saja Anda menilai bahwa kondisi pasar akan sedikit meningkat lalu turun lagi. Daripada menunggu hingga akhir sesi perdagangan hari itu untuk membuktikan bahwa indikasi bullish candle sesuai dengan perkiraan Anda, tidak ada salahnya jika Anda beralih menggunakan diagram per jam dan melihat apakah ada pola bullish candle yang terbentuk dalam diagram tersebut sepanjang perdagangan sejak pagi hari. Namun Anda perlu mewaspadai bahwa walaupun dapat memisahkan area support dan resistance, indikasi candle tidak bisa menunjukkan target harga. Inilah sebabnya mengapa Anda sangat disarankan untuk menggunakan teknik-teknik analisis klasik lain ala Barat, seperti high and low pivot point atau trend line, karena teknik ini dapat digunakan untuk menentukan target harga potensial. Sebelum memulai perdagangan menggunakan indikasi candle, pastikan Anda tidak lupa memperhitungkan risiko dan imbalan (risk/reward) perdagangan tersebut. Saya ulangi: JANGAN MELAKUKAN TRANSAKSI PERDAGANGAN MENGGUNAKAN INDIKASI CANDLE SEBELUM ANDA MEMPERHITUNGKAN RISIKO ATAU IMBALAN PERDAGANGAN POTENSIAL TERSEBUT. Contohnya, jika terdapat indikasi bullish candle, misalnya hammer, maka risikonya (tingkat harga stop out) akan berada di bawah bagian terendah hammer tersebut. Setelah mengenali risiko ini, langkah berikutnya adalah menentukan target harga potensial. Penentuan target ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya dengan memanfaatkan garis high/ falling resistance. Kemudian, dengan parameter risiko/imbalannya di tangan, barulah kita bisa menentukan apakah akan berdagang atau tidak. Baik ketika terjadi pola bullish hammer atau tidak, jika risikonya, misal, senilai $2 dan indikasi pembelian hammer menunjukkan imbalannya juga $2 (yang muncul saat penutupan sesi perdagangan hari itu), maka Anda jangan melakukan transaksi perdagangan. Sebuah ungkapan dalam bahasa Jepang berbunyi, Potensi sebuah busur yang direntangkan terletak pada penentuan waktu pelepasan anak panahnya. Penentuan waktu yang tepat untuk menarik pelatuk tergantung pada aspek risiko/imbalan perdagangannya. Meskipun garis dan pola candle bisa menjadi indikator yang sangat jitu, saya sarankan Anda menggabungkan indikator candle ini dengan indikator teknis lainnya. Demikian pula dengan gabungan potensi beberapa indikator tersebut yang semuanya memberi sinyal yang kuat untuk menjual atau membeli, sama seperti seikat benang akan lebih kuat daripada benang yang seutas saja.

Dasar-Dasar Analisis Candlestick 5 Sekarang lanjutkan dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di akhir tiap bagian. Meskipun Anda mengetahui jawaban sebuah pertanyaan secara pasti, sempatkan membaca penjelasan saya. Penjelasan saya itu dapat menjadi informasi tambahan yang memperkaya pengetahuan Anda mengenai analisis candle ini. NILAI PEMAHAMAN ANDA Pertanyaan untuk Bab Pertama, Bagian Pertama: Gambaran tentang Candlestick Chart 1. Candlestick chart ditemukan oleh... a. orang China. b. orang Jepang. c. tidak ada yang tahu. d. orang Korea. 2. Menurut kepercayaan banyak orang, candle chart sudah digunakan sejak... a. tahun 1600-an, di pasar beras berjangka (rice futures). b. tahun 1870-an, bersamaan dengan pembukaan bursa saham Jepang. c. tahun 1920-an, di bursa saham AS. d. abad ke-17 di China. 3. Pasar mana saja yang dapat menggunakan candlestick chart? a. Bursa saham Jepang b. Bursa saham AS c. Pasar kontrak berjangka (futures market) d. Semua jawaban benar 4. Rentang waktu manakah yang tidak dapat digunakan untuk menyusun candle chart? a. Harian b. Mingguan c. Lima menitan d. Diagram garis (tick chart)

6 The Candlestick Course 5. Keterbatasan candlestick chart adalah... a. hanya bisa digunakan untuk diagram dengan rentang harian atau rentang yang lebih lama lagi. b. tidak dapat digabungkan dengan analisis teknis ala Barat. c. membutuhkan harga penutupan (close) untuk memastikan indikasi candle-nya. d. hanya bisa digunakan untuk saham. 6. Keterbatasan candlestick chart yang lain adalah bahwa diagram ini... a. tidak menunjukkan indikasi perubahan harga (reversal). b. tidak menunjukkan target harga. c. hanya bisa digunakan pada diagram harian. d. hanya bisa digunakan pada ekuitas. 7. Mengapa Anda dapat menggunakan teknik analisis teknis ala Barat pada candle chart? a. karena metode candlestick chart dan analisis teknis ala Barat berkembang pada masa yang sama. b. karena keduanya memiliki harga penutupan (close). c. Anda tidak dapat menggunakan metode analisis teknis ala Barat pada candle chart. d. karena candlestick chart dan diagram batang menggunakan data yang sama. 8. Sebelum melakukan transaksi perdagangan berdasarkan indikasi yang ditunjukkan oleh candle tersebut, Anda harus... a. memperhitungkan bobot indikasi teknis yang lain. b. memperhitungkan risiko/imbalan transaksi perdagangan tersebut. c. selalu mengamati diagram 5 menitan. d. jawaban (a) dan (b) benar. Jawaban untuk Bab Pertama, Bagian Pertama: Gambaran tentang Candlestick Chart 1. (B) Candlestick chart ditemukan oleh orang Jepang. Nama candlestick atau candle chart didasarkan pada kenyataan bahwa garis-garisnya terlihat seperti lilin dan sumbunya.

Dasar-Dasar Analisis Candlestick 7 2. (B) Berdasarkan penelitian saya, candlestick chart pertama digunakan ketika bursa saham Jepang mulai dibuka pada tahun 1870-an. Walaupun demikian, teknik candlestick kemungkinan berkembang dari metodologi teknis yang lebih kuno dan dimulai dari bursa beras berjangka di Jepang pada tahun 1600-an. Pada masa itu, para pedagang lebih banyak berkonsentrasi pada kondisi psikis pasar daripada pola harga tertentu. Salah seorang penulis, dalam sebuah tulisan nya pada tahun 1755, mengatakan Ketika semuanya bearish, maka ada penyebab yang harus diwaspadai. Pendapat ini hampir sama dengan opini berbeda yang digunakan saat ini di dunia perdagangan. Pada masa itu pun masyarakat Jepang memahami aspek psikologis yang memengaruhi pasar. 3. (D) Candle chart dapat digunakan di semua jenis pasar yang memiliki harga open, high, low, dan close. 4. (D) Candle chart dapat digunakan di semua spektrum perdagangan, mulai dari diagram mingguan, harian, atau dalam 1 hari yang sama (intraday). Candle chart mingguan umumnya diawali dengan harga open pada hari Senin, harga high dan low sepanjang pekan, serta harga close pada hari Jumat. Candle chart harian menggunakan harga open, high, low, dan close sesi perdagangan hari itu. Sedangkan candle chart yang berbasis intraday menggunakan keempat titik harga tersebut pada periode waktu yang dipilih (per jam, misalnya). Karena diagram garis hanya menggunakan harga close, maka kita tidak dapat menggunakan candlestick pada diagram tersebut. 5. (C) Karena candle chart menggunakan harga open, high, low, dan close, maka kita harus menunggu harga close untuk memastikan indikasi candle tersebut. Namun, langkah tepat yang bisa Anda ambil adalah mengamati pada rentang waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan indikasi yang lebih awal. Contohnya, pada diagram harian, kita harus menunggu hingga waktu penutupan perdagangan untuk melengkapi garis atau indikasi candle. Jika Anda beralih menggunakan intraday candle chart, Anda hanya perlu menunggu penutupan sesi intraday tersebut untuk mendapatkan indikasinya. 6. (B) Candle chart tidak dapat menunjukkan target harga (walaupun bisa menunjukkan tingkat support dan resistance potensial). Inilah sebabnya mengapa candle chart paling pas bila digabungkan dengan indikasi teknis ala Barat yang dapat

8 The Candlestick Course membantu menunjukkan target harganya. Sebagai contoh, garis resistance di titik tertinggi atau terendah bisa menjadi target harga yang meningkat begitu diberi sinyal bullish candlestick. 7. (D) Karena diagram candlestick dan diagram batang sama-sama menggunakan tingkat harga open, high, low, dan close, maka semua metode analisis teknis ala Barat dapat dikombinasikan dengan candlechart. Inilah alasannya mengapa diagram candlestick menggantikan diagram batang di Jepang pada tahun 1870 an. Candle chart diperkirakan juga akan menggantikan diagram batang di Barat. Jika memakai diagram batang, maka Anda akan mendapatkan indikasi diagram batang saja. Sedangkan jika menggunakan candle chart, Anda dapat menggunakan semua teknik diagram ala Barat sekaligus memperoleh pandangan yang diberikan oleh candle chart. 8. (D) Meskipun indikasi candle memberi peringatan visual yang jelas tentang po ten si perubahan harga, seorang pedagang harus memperhitungkan apakah perdagangan ini berdasarkan indikasi candle yang memberikan beberapa aspek risiko/imbalan. Keputusan untuk melakukan transaksi perdagangan harus sesuai dengan analisis risiko/imbalannya. Dalam bahasa Jepang terdapat ungkapan, Amati kondisinya, lalu bergeraklah atau, jika kondisi risiko/imbalannya jelek, Jangan bergerak. Aspek ketetapan pasar (market timing) lain yang tepat untuk menentukan pola dan garis candle adalah memastikan indikasi teknis lainnya, seperti moving average atau 50% retracement (pergerakan harga yang berlawanan arah dengan tren terdahulu). Kejadian seperti ini dapat meningkatkan peluang market turn. Menurut saya, walaupun para pedagang setengah harian (intraday) bisa menggunakan diagram 5 menitan, mereka perlu menghindari diagram dengan rentang waktu sempit ini sebelum mulai bertransaksi (kecuali jika Anda berdagang menggunakan diagram 5 menit).

BAGIAN DUA Susunan Candlestick Chart Di Jepang terdapat sebuah peribahasa yang artinya, Tanpa dayung, Anda tidak dapat menyeberang menggunakan perahu. Karena itulah, bagian kedua ini disusun untuk menjadi dayung bagi Anda agar dapat menyusun dasar-dasar candle chart. Kita akan membahas susunan garis candle yang sebenarnya dan memiliki kesamaan komponen dengan diagram batang, yaitu memiliki titik harga high, low, open, dan close. Selain itu, kita juga akan mendalami penerapan candlestick dasar dan mulai memanfaatkan potensi candle chart. Pada bagian ini Anda akan mempelajari: Cara mengidentifikasi komponen setiap garis candle Cara menentukan perbedaan antara body (badan) yang sesungguhnya dan shadow Cara menyusun garis candle Istilah penting yang harus diperhatikan: Body (real body) White body (white real body) Black body (black real body) Upper shadow Lower shadow PERMULAAN Kalangan analis teknis menggunakan tiga jenis diagram dasar, yaitu diagram garis, diagram batang, dan diagram candle (candle chart). Diagram angka dan gambar (pointand-figure chart) juga bisa menjadi alternatif, tapi tidak menunjukkan tingkat harga high, low, open, dan close pada sesi perdagangan tersebut. Diagram garis tersusun dari

10 The Candlestick Course POIN PENTING Karena candle chart membutuhkan harga open, high, low, dan close, maka kita tidak dapat menggunakan candle chart pada reksa dana atau diagram titik (tick-by-tick chart), karena keduanya hanya memiliki harga penutupan (close). beberapa titik yang biasanya menunjukkan harga close pada instrumen keuangan dan dihubungkan menggunakan sebuah garis. Layaknya diagram batang yang menggunakan bagian teratas dan terbawah pada masing-masing batangnya untuk menunjukkan tingkat harga tertinggi (high) dan terendah (low) dalam rentang waktu yang telah ditentukan, demikian pula dengan diagram candlestick atau garis candle (kedua istilah ini dapat saling menggantikan). Tiap batang menampilkan garis tegak lurus di sisi kirinya untuk menunjukkan harga open dan garis tegak lurus di sisi kanan untuk menunjukkan harga close. Namun, saat menggunakan candlestick, kita menggambar body untuk menghubungkan harga saat pembukaan dan penutupan sebuah sesi perdagangan. Dengan demikian, kita akan mendapatkan gambaran pergerakan harga saham dan mengetahui sentimen perdagangan yang terjadi secara lengkap dan cepat. Body (bagian berbentuk persegi panjang pada garis candle) berfungsi menggambarkan rentang harga antara open dan close. White body menunjukkan bahwa harga close lebih tinggi daripada harga open karena bagian puncak white body adalah harga close dan bagian dasarnya adalah harga open pada sesi perdagangan tersebut. Sedangkan black body menunjukkan bahwa harga close lebih rendah daripada harga open. Bagian dasar black body adalah harga penutupan (close), dan bagian puncaknya adalah harga pembukaan (open) sesi perdagangan tersebut. Sesi perdagangan ini bisa menggunakan rentang waktu apa pun, mulai dari satu menit hingga satu bulan. PENGETAHUAN MENARIK Ketika body mencapai tingkat harga tertinggi saat penutupan sesi perdagangan tersebut, maka candlestick ini tidak memiliki upper shadow. Oleh karena itu, orang Jepang mengatakan bahwa candle ini berkepala gundul. Sebaliknya, jika body mencapai tingkat harga terendah saat penutupan sesi perdagangan itu dan tidak memiliki lower shadow, mereka menyebut candle ini berpantat gundul.