ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

dokumen-dokumen yang mirip
Ainun Masfufah, Agus Supriyanto, Tini Surtiningsih Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LAMPIRAN. Jumlah mikroba (CFU/ml) penyusun pupuk hayati (Biofertilizer) pada media selektif

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

LAMPIRAN. 1. Pertambahan tinggi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) Jenis Perlakuan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI (Biofertilizer) DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

KEPERCAYAAN DIRI. Corrected Item-Total Correlation

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

LAMPIRAN 1 Angket Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

BAB III METODE PENELITIAN. dan Teknologi Universitas Airlangga dan di rumah kaca (green haouse) UPT

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

BAB IV HASIL PENELITIAN

SURAT PERNYATAAN Kesediaan Berpartisipasi Sebagai Responden

LAMPIRAN. Jurusan Pendidikan : Akuntansi Manajemen Lainnya

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1: Data Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol/VIII F SMP Negeri 1 Banguntapan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing

Lampiran 1. Data Eksperimen

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 atm selama 15 menit

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

LAMPIRAN A. Kuesioner. 1. Gaya kepemimpinan (Multifactor Leadership Questionnaire)

Lampiran 1. Instruksi dan Kasus Instruksi Pengerjaan Kasus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat panen, lebar tudung ialah rerata lebar tudung (pileus), yaitu panjang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Analisis Varians Multivariats

SKALA I NO PERNYATAAN SS S TS STS. mempermudah saya dalam merencanakan pekerjaan yang. dengan saya dapat diperoleh baik dari orang tua, teman, dan

Lampiran. Lampiran 1. Kuesioner. meluangkan waktunya untuk membaca dan mengisi kuesioner di bawah ini. mengenai skenario yang sudah kami persiapkan.

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI (BIOFERTILIZER) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK DAN MEDIA TANAM YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum), Agus Supriyanto, Tini Surtiningsih Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract This study aims to determine the effect of dose biofertilizer, the influence of growing media, and the influence of the combinations of biofertilizer dose and growing media on growth and productivity of tomato plants. The study used a completely randomized design factorial 2x5 pattern was repeated 3 times. The first factor is the fertilizer dose (D) which consisted of D 0 = no fertilizer, Da = NPK fertilizer dose 10 g/plant, D 5 = biofertilizer dose 5 ml/plant, D 10 = biofertilizer dose 10 ml/plant, and D 15 = biofertilizer dose 15 ml/plant. The second factor is the growing medium (M) which consists of M 1 (soil) and M 2 (soil:compost = 1:1). The variable of observation consists of plant height (cm), leaf number (strand), tomato fruit number per plant (fruit), and tomato fruit weight (g). Analysis of the data used by Two- way ANOVA and Independent Sample T- Test. The results of statistical analysis show that the biofertilizer dose affect on plant height, but had no effect on leaf number, tomato fruit number per plant, and tomato fruit weight. Whereas. The growing media is also effect on leaf number and tomato fruit weight, but had no effect on plant height and tomato fruit number per plant. However, the combination of biofertilizer dose and growing media had no effect on any response to the growth and productivity of tomato plants. Biofertilizer dose 10 ml/plant showed the best result compared with other treatments on plant height, and the soil growing medium showed better result on leaf number and tomato fruit weight. Keywords: Biofertilizer, doses, growing esculentum). media, tomato plants (Lycopersicon Pendahuluan Tomat merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif pendapatan petani (Cahyono, 2008). Hal ini

ditunjang dengan permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Hanindita, 2008). Permintaan pasar yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas tomat yang tinggi pula (Purwati dan Khairunisa,2007). Untuk meningkatkan hasil produksinya, pada umumya petani menggunakan pupuk NPK (Cahyono, 2008). Akan tetapi, bagi para petani, harga pupuk kimia ini masih tergolong sangat mahal (Astuti dan Robert, 2011). Selain itu, pupuk ini juga dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan yang berimbas pada rusaknya ekosistem yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pencemaran air dan tanah (Cahyono, 2008). Pupuk hayati (biofertilizer) merupakan pupuk yang mengandung 9 konsorsium mikroba dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman agar menjadi lebih baik. Mikroba yang digunakan yaitu (1) bakteri fiksasi Nitrogen non simbiotik Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.; (2) bakteri fiksasi Nitrogen simbiotik Rhizobium sp.; (3) bakteri pelarut Fosfat Bacillus megaterium dan Pseudomonas sp.; (4) bakteri pelarut Fosfat Bacillus subtillis; (5) mikroba dekomposer Cellulomonas sp.; (6) mikroba dekomposer Lactobacillus sp.; dan (7) mikroba dekomposer Saccharomyces cereviceae (Suwahyono, 2011). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan penggunaan media tanam yang berbeda sehingga didapatkan peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Metode Penelitian Tahap pembuatan pupuk hayati (biofertilizer) Setiap isolat bakteri dimasukan ke dalam larutan 100 ml media NB dan glukosa 1% steril dan diinkubasi 24 jam. Kemudian semua kultur bakteri dimasukan ke dalam larutan molase 2% dan diinkubasi 24 jam. Tahap perlakuan Polybag dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu (1) polybag diisi dengan tanah; dan (2) polybag diisi dengan campuran tanah dan kompos (1:1). Pemberian pupuk hayati (Biofertilizer) diberikan pada tanaman tomat di dalam polybag dengan cara disemprotkan pada media tanam dengan dosis 5 ml, 10 ml, dan 15 ml

tiap tanaman, sedangkan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10 g/tanaman diberikan dengan cara ditaburkan pada media tanam. Masing-masing pupuk diberikan 4 kali, yaitu 3 hari sebelum transplanting, 7 hari pasca transplanting, 30 hari pasca transplanting, dan 70 hari pasca transplanting. Rancangan penelitian Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x5 diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk (D) yang terdiri atas D 0 = tanpa perlakuan, Da= dosis pupuk NPK 10 g/tanaman, D 5 = dosis biofertilizer 5 ml/tanaman, D 10 = dosis biofertilizer 10 ml/tanaman, dan D 15 = dosis biofertilizer 15 ml/tanaman. Faktor kedua adalah media tanam (M), yang terdiri atas M 1 (tanah) dan M 2 (tanah : kompos = 1:1). Variabel yang diamati terdiri atas tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah per tanaman (buah), dan berat buah per tanaman (g). Prosedur memperoleh data Data tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal batang sampai pada ujung tunas tertinggi dan pengukuran dilakukan setiap satu minggu. Jumlah daun (helai) dihitung dengan cara menjumlahkan semua daun yang ada pada tanaman dan pengukuran dilakukan setiap satu minggu. Jumlah buah (buah) dihitung dengan cara menjumlahkan semua buah yang dihasilkan tiap tanaman. Berat buah (g) dihitung dengan cara menimbang semua buah yang dihasilkan tiap tanaman. Analisis data Data tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah (buah), dan berat buah (g) dianalisis secara statistik menggunakan uji Two-way Analysis of Varians (ANOVA) dan uji Independet-Samples T Test dengan asumsi data berdistribusi normal.

Hasil dan Pembahasan Pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum) Tabel 4.1 Pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3) Dosis Jumlah daun Tinggi tanaman Jumlah buah Berat buah (helai) (cm) (buah) (g) D 0 18±3.53 a 49.55±13.55 a 4±1.86 26.75±14.46 D a 23±1.41 b 67.88±0.88 bc 12±7.46 45.82±28.66 D 5 22±4.95 ab 53.00±13.29 ab 6±4.02 39.42±35.28 D 10 20±2.12 ab 75.92±10.44 c 10±5.18 46.94±18.63 D 15 18±0.00 a 47.08±3.84 a 5±0.82 43.84±20.86 Keterangan : D 0 = tanpa pemupukan, D a = dosis pupuk NPK 10 g/tanaman, D 5 = dosis biofertilizer 5 ml/tanaman, D 10 = dosis biofertilizer 10 ml/tanaman, dan D 15 = dosis biofertilizer 15 ml/tanaman, angkaangka pada baris yang sama yang diikuti huruf yang sama menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata (α=5%) Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, dosis pupuk hayati (biofertilizer) berpengaruh terhadap tinggi tanaman tomat. Hal ini menunjukan bahwa pemberian biofertilizer pada dosis yang berbeda, menunjukan respon tinggi tanaman yang berbeda pula. Menurut Suwahyono (2011), mikroba yang ada di dalam biofertilizer yang diaplikasikan pada tanaman mampu mengikat nitrogen dari udara, melarutkan fosfat yang terikat di dalam tanah, memecah senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, dan memacu pertumbuhan tanaman. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa pemberian dosis biofertilizer 10 ml/tanaman (D 10 ) memberikan hasil rata-rata tinggi tanaman yang lebih baik jika dibandingkan pemberian biofertilizer pada dosis yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena pada perlakuan D 10 merupakan dosis pupuk yang paling sesuai untuk pertumbuhan tinggi tanaman tomat. Menurut Uno (2001) dalam Puspitasari (2010), bila suatu tanaman ditempatkan pada kondisi yang mendukung dengan unsur hara dan unsur mineral yang sesuai, maka tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan ke atas dan menjadi lebih tinggi. Pemberian biofertilizer dengan dosis 5 ml/tanaman (D 5 ) dan dosis 15 ml/tanaman (D 15 ) memberikan hasil yang kurang bagus dibandingkan dengan

pemberian biofertilizer pada dosis 10 ml/tanaman (D 10 ). Hal ini dimungkinkan karena pada dosis biofertilizer 5 ml/tanaman (D 5 ), jumlah mikroba yang ada kurang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan pada dosis biofertilizer 15 ml/tanaman (D 15 ), dimungkinkan karena tingginya persaingan antar mikroba dalam memperoleh makanan yang menyebabkan kebutuhan nutrisi mikroba kurang terpenuhi sehingga mikroba bekerja kurang optimal yang menyebabkan pengaruhya terhadap tinggi tanaman juga kurang optimal (Simanungkalit dkk., 2006). Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, dosis pupuk hayati (biofertilizer) berpengaruh terhadap jumlah daun dan jumlah buah. Akan tetapi, pada dosis berapakah yang memberikan hasil yang paling baik terhadap jumlah daun dan jumlah buah tomat, tidak dapat diamati pada hasil analisis statistik. Hal ini disebabkan karena nilai p jumlah daun = 0.040 dan nilai p jumlah buah = 0.013 yang mendekati α (0.05), yang menunjukan bahwa ada pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap respon, akan tetapi hasilnya tidak terlalu berbeda nyata. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian pupuk hayati (biofertilizer) menunjukan hasil yang signifikan saat diuji bersama, akan tetapi menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap respon jumlah daun dan jumlah buah saat diuji terpisah. Hasil analisis data secara statistik juga menunjukan bahwa dosis pupuk hayati (biofertilizer) tidak berpengaruh terhadap berat buah tomat. Hal ini disebakan karena tidak berbeda nyatanya hasil yang ditunjukan oleh pengaruh dosis biofertilizer terhadap jumlah daun tomat. Jumlah daun erat kaitannya dengan berat buah tomat yang dihasilkan. Menurut Harjadi (1979), daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis karena mengandung klorofil, sehingga dapat mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat ini kemudian digunakan untuk membentuk senyawa-senyawa lain yang dibutuhkan dalam pembentukan struktur sel tanaman dan untuk mendukung aktivitas metabolisme lain atau diakumulasikan dalam sel organ tertentu (Sitompul dan Bambang, 1995).

Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum) Tabel 4.2 Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3) Media tanam Jumlah daun (helai) Tinggi tanaman (cm) Jumlah buah (buah) Berat buah (g) M 1 22±2.77 a 62.01±7.67 9±4.32 53.25±8.80 a M 2 18±2.19 b 55.70±18.82 6±3.63 27.39±11.05 b Keterangan : M 1 = media tanam tanah, M 2 = media tanam tanah : kompos (1:1), angka-angka pada baris yang sama yang diikuti huruf yang sama menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata (α=5%) Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, media tanam berpengaruh terhadap jumlah daun dan berat buah, dimana jumlah daun dan berat buah tomat paling tinggi terdapat pada perlakuan media tanah (M 1 ), sementara perlakuan media campuran tanah dan kompos 1:1 (M 2 ) memiliki jumlah daun dan berat buah yang lebih rendah. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suliasih dkk. (2010) dan Kurnia (2007), yang menunjukan bahwa penggunaan kompos memberikan pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan media tanah terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Hal ini dimungkinkan karena pengaruh kematangan kompos yang masih kurang. Menurut Simanungkalit dkk. (2006), kematangan kompos dapat dilihat dari rasio C/N yang rendah, ph, warna seperti warna tanah, dan suhu yang rendah (< 30 0 C). Kompos yang digunakan dalam penelitian ini memiliki warna coklat kehitaman dan suhu 30 0 C. Suhu ini dapat dikatakan masih cukup tinggi, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri pengurai yang terdapat pada kompos kurang optimal. Kurang optimalnya pertumbuhan bakteri pengurai menyebabkan kompos kurang terurai sempurna sehingga kandungan C/N masih cukup tinggi dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Selain itu, kompos yang kurang matang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat karena pengaruh suhu yang panas serta adanya senyawa fitotoksik yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, media tanam tidak berpengaruh terhadap respon tinggi tanaman dan jumlah buah tomat. Hal ini

dimungkinkan karena pengaruh sifat genetik tanaman. Pada varietas yang sama, sifat genetik yang dimiliki pada tanaman juga hampir sama. Sehingga, pemberian perlakuan media tanam yang berbeda akan menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah buah tomat yang hampir sama karena sifat genetik tanaman lebih dominan (Saragih, 2008). Pengaruh kombinasi dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum) Tabel 4.2 Pengaruh kombinasi biofertilizer dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3) Respon Jumlah daun (helai) Tinggi tanaman (cm) Jumlah buah (buah) Berat buah (g) Perlakuan M 1 M 2 M 1 M 2 M 1 M 2 M 1 M 2 D 0 21 ± 0.58 16±0.58 60.80±26.07 39.97±3.05 6±2.12 2±0.71 38.65±4.60 14.85±13.22 D a 24 ± 2.52 22±5.66 68.50±8.67 67.25±27.22 16±6.35 8±6.51 61.03±23.39 30.60±28.50 D 5 25 ± 6.08 18±1.53 62.40±12.57 40.70±10.26 8±5.29 4±2.12 59.23±41.24 19.60±15.30 D 10 21 ± 2.64 18±2.83 68.53±8.17 83.30±7.50 9±5.29 11±8.48 53.33±22.29 38.55±17.89 D 15 18 ± 1.41 18±1.53 49.80±10.89 44.37±8.57 5±1.41 4±0.71 54.00±38.89 33.35±1.63 Keterangan : D 0 = tanpa pemupukan, D a = dosis pupuk NPK 10 g/tanaman, D 5 = dosis biofertilizer 5 ml/tanaman, D 10 = dosis biofertilizer 10 ml/tanaman, dan D 15 = dosis biofertilizer 15 ml/tanaman, M 1 = media tanah, M 2 = media tanah: kompos (1:1) Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, kombinasi dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Hal ini dimungkinkan karena nilai standard deviasi yang tinggi pada masing-masing kombinasi perlakuan sehingga menyebabkan tidak berpengaruhnya perlakuan kombinasi dosis biofertilizer dan penggunaan media tanam terhadap terhadap semua respon pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Secara deskriptif, pada semua respon pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat, kombinasi pemberian pupuk hayati (biofertilizer) pada berbagai dosis dengan media tanam tanah menunjukan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan media tanam campuran tanah: kompos (1:1).

Hal ini dimungkinkan karena kompos yang digunakan masih kurang matang, sehingga penggunaan kompos sebagai media tanam memberikan pengaruh yang tidak lebih baik jika dibandingkan dengan media tanam tanah karena kandungan organik dalam kompos belum terurai secara sempurna sehingga unsur hara bagi tanaman juga kurang yang menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat juga kurang optimal (Simanungkalit dkk., 2006). Pada respon jumlah daun, perlakuan M 1 D 5 menunjukan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini menunjukan bahwa mikroba yang terdapat dalam biofertilizer mampu menyediakan unsur hara yang dapat ditangkap oleh tanah dan kemudian dapat diserap oleh tanaman. Menurut Ashari (1995), partikel koloid tanah yang bermuatan negatif lebih memungkinkan unsur hara terikat pada partikel tersebut, hal ini penting terutama dalam mempertahankan nutrisi dari pencucian. Dengan demikian tanah menjadi kaya unsur hara yang berguna bagi tanaman. Pada respon berat buah, perlakuan M 1 D 5 menunjukan hasil berat buah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya, tetapi tidak lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan M 1 D a. Hasil berat buah ini erat kaitannya dengan jumlah daun yang terdapat pada tanaman tomat. Pada respon jumlah daun, tanaman dengan perlakuan M 1 D 5 menunjukan hasil jumlah daun yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil berat buah yang diperoleh pada tanaman dengan perlakuan yang sama. Menurut Harjadi (1979), jika suatu tanaman yang sedang berada pada fase reproduktif dari perkembangan tanaman, maka karbohidrat hasil fotosintesis yang terjadi di daun, tidak seluruhnya dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman, akan tetapi disimpan (ditimbun) untuk perkembangan bunga, biji, buah, atau alat-alat persedian yang lain. Pada respon tinggi tanaman, perlakuan M 2 D 10 menunjukan hasil paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukan bahwa meskipun kompos yang digunakan kurang matang, akan tetapi dengan pemberian biofertilizer pada dosis yang sesuai, dapat memperbaiki kondisi media tanam sehingga pertumbuhan tanaman juga dapat optimal. Mikroba pada pemberian

biofertilizer dengan dosis 10 ml/tanaman dimungkinkan mampu memanfaatkan nutrisi yang terdapat pada kompos dengan sebaik mungkin sehingga dapat tumbuh dengan optimal dan dapat memperbaiki kondisi media tanam campuran tanah dan kompos (1:1) yang kurang matang menjadi lebih baik. Menurut Simanungkalit dkk. (2006), jika dosis pupuk hayati (biofertilizer) diberikan pada media tanah yang dicampur dengan kompos (1:1), maka pertumbuhan tanaman akan optimal. Bahan organik yang ada pada kompos berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyedian unsur hara tanaman. Pada respon tinggi tanaman, perlakuan M 2 D 5 menunjukan hasil tinggi tanaman yang hampir sama dengan perlakuan M 2 D 15, hal ini dimungkinkan karena pada perlakuan M 2 D 5 kurang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman. Sedangkan pada perlakuan M 2 D 15, tingginya persaingan antar mikroba dalam memperoleh nutrisi yang menyebabkan kebutuhan nutrisi mikroba kurang terpenuhi sehingga mikroba bekerja kurang optimal (Simanungkalit dkk, 2006). Menurut Schlegel (1994), nutrisi merupakan faktor penting yang harus terpenuhi oleh mikroba, karena nutrisi ini dapat digunakan untuk pertumbuhan dan metabolisme mikroba dalam mempertahankan kehidupan mikroba. Pada respon jumlah buah, perlakuan M 1 D 10 dan M 2 D 10 menunjukan hasil jumlah buah yang paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan kombinasi yang lain. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengaruh faktor tinggi tanaman dan lingkungan yang juga turut berperan dalam optimalisasi pembentukan buah. Menurut Wijayani dan Widodo (2005), kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara pertumbuhan tanaman dan faktor lingkungannya. Menurut Zulfitri (2005), tanaman yang lebih tinggi dapat memberikan hasil per tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang lebih pendek. Hal ini dikarenakan tanaman yang lebih tinggi dapat mempersiapkan organ vegetatifnya lebih baik sehingga organ fotosintat yang dihasilkan akan lebih banyak.

Kesimpulan Pupuk hayati (biofertilizer) pada dosis pupuk yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, dimana hasil terbaik diperoleh pada pemberian biofertilizer dengan dosis 10 ml/tanaman; akan tetapi dosis pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah tomat. Penggunaan media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan berat buah tomat, dimana hasil terbaik diperoleh pada penggunaan media tanam tanah; tetapi media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah tomat. Sedangkan kombinasi dosis biofertilizer dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah tomat. Daftar Pustaka Anonimous, 2008, Gejala Kekurangan Unsur Hara Bagi Tanaman, http://ibra76.wordpress.com/2008/09/27/gejala-kekurangan-unsur-harabagi-tanaman-2/ diakses pada tanggal 25-11-2011. Ashari, S., 1995, Hortikultura Aspek Budidaya, Cetakan I, Universitas Indonesia Press. Astuti, R. S. dan Robert, A. K., 2011, Serapan Pupuk Kimia Rendah, Kompas, Madiun. Hanindita, N., 2008, Analisis Eksport Tomat Segar Indonesia, Ringkasan Eksekutif, Institut Pertanian Bogor. Harjadi, S. S., 1979, Pengantar Agronomi, PT. Gramedia, Jakarta. Kurnia, I., 2007, Perbandingan Pengaruh Pemupukan antara Pupuk Organik dan Takaran Rendah Pupuk Organik-Inorganik untuk Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) pada Oxisol,, Fakultas Pertainan, Universitas Andalas. Padang. Purwati, E. dan Khairunisa, 2007, Budi Daya Tomat Dataran Rendah, Penebar Swadaya, Depok. Puspitasari, D., 2010, Bakteri Pelarut Fosfat Sebagai Biofertilizer Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.), skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.

Saragih, W. C., 2008, Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum Lycopersicum Mill. ) Terhadap Pemberian Pupuk Fosfat dan Berbagai Bahan Organik,, Departemen Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., Wiwik, H., 2006, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat. Sitompul, S. M., Bambang G., 1995, Analisis Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada University Press, Bulaksumur, Yogyakarta. Suliasih, S., Widawati, A. Muharam, 2010, Aplikasi Pupuk Organik dan Bakteri Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat dan Aktivitas Mikroba Tanah, J. Hort 20(3): 241-246. Suwahyono, U., 2011, Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien, Penebar Swadaya, Jakarta. Wijayani, A., Widodo, W., 2005, Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik, Ilmu Pertanian 12(1): 77 83. Zulfitri, 2005, Analisis Varietas dan Polybag Terhadap Pertumbuhan serta Hasil Cabai (Capsicum annum L.) Sistem Hidroponik, BULETIN Penelitian (08), Universitas Mercu Buana, Jakarta.

LAMPIRAN 2 Data jumlah daun tanaman tomat (helai) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam Media Tanam D 0 D a D 5 D 10 D 15 Ulangan M 1 M 2 Pengamatan minggu ke- Pengamatan minggu ke- 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 1 6 8 11 16 18 20 21 7 8 11 14 15 16 16 2 6 8 11 15 19 19 21 6 6 9 12 14 15 16 3 6 8 11 13 16 16 20 6 8 9 15 19 15 17 Ratarata 6 8 11 15 18 18 21 6 7 10 14 16 15 16 Stdev 0 0 0 1.54 1.53 2.08 0.58 0.58 1.15 1.15 1.53 2.64 0.58 0.58 1 6 8 13 14 15 20 24 6 0 0 0 0 0 0 2 6 7 10 13 17 20 21 6 7 10 13 20 22 26 3 7 10 12 17 17 18 26 6 9 10 15 17 19 18 Ratarata 6 8 12 15 16 19 24 6 8 10 14 18 20 22 Stdev 0.58 1.53 1.53 2.08 1.15 1.15 2.52 0 1.41 0 1.41 2.12 2.12 5.66 1 6 9 15 20 23 29 32 6 9 12 12 16 17 18 2 6 9 9 13 17 19 21 6 7 12 15 19 16 16 3 6 8 10 14 14 16 22 6 8 12 13 17 19 19 Ratarata 6 9 11 16 18 21 25 6 8 12 13 17 17 18 Stdev 0 0.58 3.21 3.78 4.58 6.81 6.08 0 1 0 1.53 1.53 1.53 1.53 1 5 6 9 12 16 18 18 7 9 11 16 16 18 16 2 7 10 11 15 18 18 23 5 7 9 12 16 19 20 3 5 9 13 17 22 23 22 6 8 0 0 0 0 0 Ratarata 6 8 11 15 19 20 21 6 8 10 14 16 18 18 Stdev 1.15 2.08 2 2.52 3.06 2.89 2.64 1 1 1.41 2.83 0 0.71 2.83 1 6 9 11 12 14 15 19 6 8 11 12 15 17 17 2 6 0 0 0 0 0 0 6 9 11 16 19 20 20 3 6 9 12 16 15 16 17 6 8 12 15 18 19 18 Ratarata 6 9 12 14 14 16 18 6 8 11 14 17 19 18 Stdev 0 3.16 2.5 2.07 1.79 1.71 1.41 0 0.58 0.58 2.08 2.08 1.53 1.53

Data rata-rata jumlah daun tanaman tomat (helai) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam pada pengamatan minggu ke-6 (n=3) Perlakuan M 1 M 2 Rata-rata Stdev D 0 21 16 18 3.53 D a 24 22 23 1.41 D 5 25 18 22 4.95 D 10 21 18 20 2.12 D 15 18 18 18 0 Rata-rata 22 18 Stdev 2.77 2.19

LAMPIRAN 3 Data tinggi tanaman tomat (cm) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam media tanam Perlakuan D 0 D a D 5 D 10 D 15 ulangan M 1 M 2 Pengamatan minggu ke- (cm) Pengamatan minggu ke- (cm) 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 4.8 11 17.8 30.8 36 45.9 53.3 7 12.6 18.1 21.3 30.1 35.5 36.9 2 5 13.2 24.1 39 64.5 74.8 89.8 6 10.1 14.8 24.8 31.3 40.1 43 3 6.8 9.8 14.1 18 23 30.2 39.3 6.7 9.9 16.8 28.1 33.1 35.5 40 Rata-rata 5.53 11.33 18.67 29.27 41.17 50.3 60.8 6.57 10.87 16.57 24.73 31.5 37.03 39.97 Stdev 1.1 1.72 5.06 10.58 21.23 22.62 26.07 0.51 1.50 1.66 3.40 1.51 2.66 3.05 1 6.5 10.6 23.3 26 48.8 59.1 63 5.3 0 0 0 0 0 0 2 6 8.3 14.1 25.5 45.1 61.3 64 6.5 10.8 15.7 27.5 48.7 71.5 86.5 3 6.3 12.8 21.6 37.8 64.3 70.3 78.5 4.8 10.5 14.6 27.1 40 41.8 48 Rata-rata 6.27 10.57 19.67 29.77 52.73 63.57 68.5 5.53 10.65 15.15 27.3 44.35 56.65 67.25 Stdev 0.25 2.25 4.9 6.96 10.19 5.93 8.67 0.87 0.21 0.78 0.28 6.15 21 27.22 1 7.9 12.8 22.4 29.7 39 47.5 53.9 6 11.1 17.7 21.4 29.5 34.5 35.1 2 4.4 11.7 19.7 32.1 51.8 64.6 77 5 11 20.6 36.2 44.7 52 55 3 5.1 9.5 16.1 26.4 38.8 48.6 56.3 5 11.1 18.3 22.6 31 37.3 40.7 Rata-rata 5.8 11.33 19.4 29.4 43.2 53.57 62.4 5.33 11.07 18.87 26.73 35.07 41.27 43.6 Stdev 1.85 1.68 3.16 2.86 7.45 9.57 12.7 0.58 0.06 1.53 8.22 8.38 9.4 10.26 1 6.8 9.6 16.7 26.5 42 54 58.1 7 12 21.7 35.6 54.4 72.5 78 2 6.3 13.4 22.4 35 58.5 69.2 78.2 5.5 9.1 15.1 24 40.5 64 88.6 3 6.3 13.4 23.8 31.1 62 66.8 69.3 5 10.5 0 0 0 0 0 Rata-rata 6.47 12.13 20.97 30.87 54.17 63.33 68.53 5.83 10.53 18.4 29.8 47.45 68.25 83.3 Stdev 0.29 2.19 3.76 4.25 10.68 8.17 10.07 1.04 1.45 4.67 8.2 9.83 6.01 7.5 1 6.5 13 22.4 29.5 34.5 41.4 42.1 5.2 9.3 13.6 17.8 24.2 31.1 34.5 2 5.4 0 0 0 0 0 0 5 10.6 20.4 36.2 40 49.5 50 3 4 10.4 20.7 36 50.8 56.5 57.5 5.2 10.8 20.2 28.6 39 47 48.6 Rata-rata 5.3 11.7 21.55 32.75 42.65 48.95 49.8 5.13 10.23 18.07 27.53 34.4 42.53 44.37 Stdev 1.25 1.84 1.2 4.6 11.52 10.68 10.89 0.11 0.81 3.87 9.25 8.85 9.98 8.57

Data rata-rata tinggi tanaman tomat (cm) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam pada pengamatan minggu ke-6 (n=3) Perlakuan M 1 M 2 Rata-rata Stdev D 0 60.8 39.97 49.55 13.55 D a 68.5 67.25 67.88 0.88 D 5 62.4 40.7 53.00 13.29 D 10 68.53 83.3 75.92 10.44 D 15 49.8 44.73 47.08 3.84 Rata-rata 62.01 55.70 Stdev 7.67 18.82

LAMPIRAN 4 Data jumlah buah tanaman tomat (buah) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam Dosis D 0 D a D 5 D 10 D 15 Ulangan Media Tanam M 1 M 2 1 4 3 2 7 2 3 0 0 Rata-rata 4 2 Stdev 2.12 0.71 1 9 0 2 20 14 3 20 1 Rata-rata 16 8 Stdev 6.35 6.51 1 2 0 2 12 6 3 10 3 Rata-rata 8 4 Stdev 5.29 2.12 1 5 17 2 15 5 3 7 0 Rata-rata 9 11 Stdev 5.29 8.74 1 4 0 2 0 4 3 6 5 Rata-rata 5 4 Stdev 1.41 0.71

Data rata-rata jumlah buah tomat (buah) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam (n=3) Perlakuan M 1 M 2 Rata-rata Stdev D 0 6 2 4 1.86 D a 16 8 12 7.46 D 5 8 4 6 4.02 D 10 9 11 10 5.18 D 15 5 4 5 0.82 Rata-rata 9 6 Stdev 4.32 3.63

LAMPIRAN 5 Data berat buah tanaman tomat (g) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam Dosis D 0 D a D 5 D 10 D 15 Media Tanam Ulangan M 1 M 2 1 35.4 24.2 2 41.9 5.5 3 0 0 Rata-rata 38.65 14.85 Stdev 4.6 13.22 1 50.8 0 2 44.5 59.1 3 87.8 2.1 Rata-rata 61.03 30.6 Stdev 23.39 28.5 1 12.5 0 2 74.7 34.9 3 90.5 4.3 Rata-rata 59.23 19.6 Stdev 41.24 15.3 1 36.4 51.2 2 79.9 25.9 3 49.7 0 Rata-rata 55.33 38.55 Stdev 22.29 17.89 1 27 0 2 0 34.5 3 82 32.2 Rata-rata 54 33.35 Stdev 38.89 1.63

2 Data rata-rata berat buah tomat (g) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam (n=3) Perlakuan M 1 M 2 Rata-rata Stdev D 0 38.65 14.85 26.75 14.46 D a 61.03 30.6 45.82 28.66 D 5 59.23 19.6 39.42 35.28 D 10 53.33 38.55 46.94 18.63 D 15 54 33.35 43.84 20.86 Rata-rata 53.25 27.39 Stdev 8.8 11.05

LAMPIRAN 6 Jumlah Mikroba (CFU/ml) Penyusun Pupuk Hayati (biofertilizer) Pada Media Selektif Media selektif Mikroba yang tumbuh Jumlah miroba pada pengenceran 10-6 10-7 Rata-rata jumlah mikroba (CFU/ml) CMC Cellulomonas 58 12 9.0x10 7 MSA Rhizobium 12 33 1.7x10 8 MRSA Lactobacillus 209 155 1.9x10 8 PDA Saccharomyces 150 86 5x10 8 Pikovskaya Bacillus dan Pseudomonas 138 60 3.7x10 8 NFB Azotobacter dan Azospirillum 24 0 2.4x10 8

LAMPIRAN 7 Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap jumlah daun One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlah daun N 30 Normal Parameters a,,b Mean 20.07 Std. Deviation 3.591 Most Extreme Differences Absolute.151 Positive.151 Negative -.129 Kolmogorov-Smirnov Z.826 Asymp. Sig. (2-tailed).502 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Descriptive Statistics Dependent Variable:Jumlah daun Dosis Media Mean Std. Deviation N D0 M1 20.67.577 3 M2 16.33.577 3 Total 18.50 2.429 6 Da M1 23.67 2.517 3 M2 22.00 4.000 3 Total 22.83 3.125 6 D5 M1 25.00 6.083 3 M2 17.67 1.528 3 Total 21.33 5.645 6 D10 M1 21.00 2.646 3 M2 18.00 2.000 3 Total 19.50 2.665 6 D15 M1 18.00 1.000 3 M2 18.33 1.528 3 Total 18.17 1.169 6 Total M1 21.67 3.716 15 M2 18.47 2.722 15 Total 20.07 3.591 30 Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Jumlah daun Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 220.533 a 9 24.504 3.196.015 Intercept 12080.133 1 12080.133 1575.670.000 Dosis 93.867 4 23.467 3.061.040 Media 76.800 1 76.800 10.017.005 Dosis * Media 49.867 4 12.467 1.626.207 Error 153.333 20 7.667 Total 12454.000 30 Corrected Total 373.867 29 a. R Squared =.590 (Adjusted R Squared =.405) Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable:Jumlah daun F df1 df2 Sig. 1.664 4 25.190 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis Jumlah daun Subset Dosis N 1 2 Duncan a,,b D15 6 18.17 D0 6 18.50 D10 6 19.50 19.50 D5 6 21.33 21.33 Da 6 22.83 Sig..146.114 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 11,200. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000. b. Alpha =,05. Group Statistics

Media N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Jumlah daun M1 15 21.67 3.716.959 M2 15 18.47 2.722.703 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Jumlah daun Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper.489.490 2.690 28.012 3.200 1.189.764 5.636 2.690 25.665.012 3.200 1.189.754 5.646

LAMPIRAN 8 Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap tinggi tanaman One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tinggi Tanaman N 30 Normal Parameters a,,b Mean 58.6850 Std. Deviation 16.91736 Most Extreme Differences Absolute.127 Positive.114 Negative -.127 Kolmogorov-Smirnov Z.697 Asymp. Sig. (2-tailed).717 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Descriptive Statistics Dependent Variable:Tinggi Tanaman Dosis Pupuk Media Tanam Mean Std. Deviation N D0 M1 59.1333 23.30415 3 M2 39.9667 3.05014 3 Total 49.5500 18.19788 6 Da M1 68.5000 8.67468 3 M2 67.2500 19.25000 3 Total 67.8750 13.37138 6 D5 M1 62.4000 12.70079 3 M2 43.6000 10.26207 3 Total 53.0000 14.58355 6 D10 M1 68.5333 10.07191 3 M2 83.3000 5.30000 3 Total 75.9167 10.82726 6 D15 M1 49.8000 7.70000 3 M2 44.3667 8.57341 3 Total 47.0833 7.87234 6 Total M1 61.6733 13.64240 15 M2 55.6967 19.68720 15 Total 58.6850 16.91736 30

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Tinggi Tanaman Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 5245.424 a 9 582.825 3.816.006 Intercept 103317.877 1 103317.877 676.542.000 Dosis 3790.515 4 947.629 6.205.002 Media 267.904 1 267.904 1.754.200 Dosis * Media 1187.005 4 296.751 1.943.142 Error 3054.292 20 152.715 Total 111617.593 30 Corrected Total 8299.716 29 a. R Squared =.632 (Adjusted R Squared =.466) Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable:Tinggi Tanaman F df1 df2 Sig..605 4 25.662 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis Dosis Pupuk Tinggi Tanaman Duncan a,,b D15 6 47.0833 N D0 6 49.5500 Subset 1 2 3 D5 6 53.0000 53.0000 Da 6 67.8750 67.8750 D10 6 75.9167 Sig..479.067.310 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 180.368. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000. b. Alpha =.05.

LAMPIRAN 9 Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap jumlah buah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Jumlah buah N 30 Normal Parameters a,,b Mean 7.30 Std. Deviation 5.312 Most Extreme Differences Absolute.201 Positive.201 Negative -.126 Kolmogorov-Smirnov Z 1.100 Asymp. Sig. (2-tailed).178 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Descriptive Statistics Dependent Variable:Jumlah buah Dosis Pupuk Media Tanam Mean Std. Deviation N D0 M1 5.00 1.732 3 M2 2.33.577 3 Total 3.67 1.862 6 Da M1 16.33 6.351 3 M2 7.67 6.506 3 Total 12.00 7.457 6 D5 M1 8.00 5.292 3 M2 4.33 1.528 3 Total 6.17 4.021 6 D10 M1 9.00 5.292 3 M2 11.00 6.000 3 Total 10.00 5.177 6 D15 M1 5.00 1.000 3 M2 4.33.577 3 Total 4.67.816 6 Total M1 8.67 5.728 15 M2 5.93 4.652 15 Total 7.30 5.312 30

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Jumlah buah Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 454.967 a 9 50.552 2.783.027 Intercept 1598.700 1 1598.700 88.002.000 Dosis 304.800 4 76.200 4.194.013 Media 56.033 1 56.033 3.084.094 Dosis * Media 94.133 4 23.533 1.295.305 Error 363.333 20 18.167 Total 2417.000 30 Corrected Total 818.300 29 a. R Squared =.556 (Adjusted R Squared =.356) Levene's Test of Equality of Error Variances a Dependent Variable:Jumlah buah F df1 df2 Sig. 6.520 4 25.001 Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis

Multiple Comparisons Dependent Variable:Jumlah buah (I) Dosis Pupuk (J) Dosis Pupuk Mean Difference (I- J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Tamhane D0 Da -8.33 3.138.336-22.27 5.60 D5-2.50 1.809.904-9.74 4.74 D10-6.33 2.246.255-15.78 3.11 D15-1.00.830.956-4.36 2.36 Da D0 8.33 3.138.336-5.60 22.27 D5 5.83 3.458.756-7.56 19.22 D10 2.00 3.706 1.000-11.66 15.66 D15 7.33 3.062.466-7.00 21.66 D5 D0 2.50 1.809.904-4.74 9.74 Da -5.83 3.458.756-19.22 7.56 D10-3.83 2.676.870-13.54 5.87 D15 1.50 1.675.995-6.09 9.09 D10 D0 6.33 2.246.255-3.11 15.78 Da -2.00 3.706 1.000-15.66 11.66 D5 3.83 2.676.870-5.87 13.54 D15 5.33 2.140.418-4.54 15.20 D15 D0 1.00.830.956-2.36 4.36 Da -7.33 3.062.466-21.66 7.00 D5-1.50 1.675.995-9.09 6.09 D10-5.33 2.140.418-15.20 4.54 Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 20.540.

LAMPIRAN 10 Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap berat buah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berat buah N 30 Normal Parameters a,,b Mean 40.5533 Std. Deviation 24.15332 Most Extreme Differences Absolute.131 Positive.131 Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z.720 Asymp. Sig. (2-tailed).678 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Descriptive Statistics Dependent Variable:Berat buah Dosis Media Mean Std. Deviation N D0 M1 38.6500 3.25000 3 M2 14.8500 9.35000 3 Total 26.7500 14.46119 6 Da M1 61.0333 23.39366 3 M2 30.6000 28.50000 3 Total 45.8167 28.66464 6 D5 M1 59.2333 41.23607 3 M2 19.6000 15.30000 3 Total 39.4167 35.28515 6 D10 M1 55.3333 22.29043 3 M2 38.5500 12.65000 3 Total 46.9417 18.63487 6 D15 M1 54.3333 27.50152 3 M2 33.3500 1.15000 3 Total 43.8417 20.86031 6 Total M1 53.7167 23.85188 15 M2 27.3900 16.37755 15 Total 40.5533 24.15332 30

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Berat buah Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 7305.018 a 9 811.669 1.689.158 Intercept 49337.185 1 49337.185 102.646.000 Dosis 1626.904 4 406.726.846.512 Media 5198.200 1 5198.200 10.815.004 Dosis * Media 479.914 4 119.978.250.906 Error 9613.087 20 480.654 Total 66255.290 30 Corrected Total 16918.105 29 a. R Squared =.432 (Adjusted R Squared =.176) Group Statistics Media N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Berat buah M1 15 53.7167 23.85188 6.15853 M2 15 27.3900 16.37755 4.22866 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Berat buah Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 2.756.108 3.524 28.001 26.32667 7.47055 11.0239 5 3.524 24.800.002 26.32667 7.47055 10.9345 1 41.62939 41.71883

LAMPIRAN 11 Alat Penelitian Gelas beaker Tabung reaksi Timbangan digital Bunsen Soil tester Gelas Ukur Vortex (a ) (b) (c) (d) a. Spatula Erlenmeyer b. Pipet ukur c. Ose d. Pipetor

LAMPIRAN 12 Bahan Pengamatan Benih tomat Isolat bakteri biofertilizer Bibit tomat Tanah Kompos

LAMPIRAN 13 Hasil Pengamatan Tomat pasca transpalnting Tomat 14 hst Tomat 28 hst Tomat 63 hst Tomat 80 hst Buah tomat