LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI ANALISIS BIO-EKONOMI-LINGKUNGAN PERIKANAN TANGKAP DI WADUK CIRATA

dokumen-dokumen yang mirip
VI. ANALISIS BIOEKONOMI

ABSTRACT. Key word : bio-economic analysis, lemuru resources, bali strait, purse seine, resource rent tax, user fee

Volume 5, Nomor 2, Desember 2014 Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS POTENSI LESTARI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA DUMAI

Gambar 7. Peta kawasan perairan Teluk Banten dan letak fishing ground rajungan oleh nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

3. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

KELAYAKAN PENANGKAPAN IKAN DENGAN JARING PAYANG DI PALABUHANRATU MENGGUNAKAN MODEL BIOEKONOMI GORDON- SCHAEFER

1. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan nilai produksi ikan lemuru Indonesia, tahun Tahun

ANALISIS BIOEKONOMI DAN OPTIMASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN LAYANG DI PERAIRAN KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA

Ex-situ observation & analysis: catch effort data survey for stock assessment -SCHAEFER AND FOX-

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan Waduk Cirata: Pendekatan Model Bio-Ekonomi Logistik...(Zuzy Anna)

Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 ISSN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

C E =... 8 FPI =... 9 P

1 PENDAHULUAN. Potensi lestari dan tingkat pemanfaatan sumberdaya udang laut di Indonesia dan Laut Jawa. Pemanfaatan (%) 131,93 49,58

5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3. METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BIOEKONOMI(MAXIMUM SUSTAINABLE YIELD DAN MAXIMUM ECONOMIC YIELD) MULTI SPESIES PERIKANAN LAUT DI PPI KOTA DUMAI PROVINSI RIAU

3. BAHAN DAN METODE. Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian (Dinas Hidro-Oseanografi 2004)

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan 3.3 Metode Penelitian

3. METODE PENELITIAN

Analisis Bioekonomi Dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) Di Waduk Cirata, Jawa Barat

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PERHITUNGAN BIAYA KERUGIAN AKIBAT TUMPAHAN MINYAK MONTARA DI PESISIR NUSA TENGGARA TIMUR

VI. ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN TUNA DAN MITIGASI BENCANA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5.5 Status dan Tingkat Keseimbangan Upaya Penangkapan Udang

ANALISIS BIOEKONOMI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp) DI KOTA MAKASSAR Hartati Tamti dan Hasriyani Hafid ABSTRAK

Pengelolaan SD Pulih -SD Ikan- Luh Putu Suciati

BAB III BAHAN DAN METODE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

MAXIMUM ECONOMIC YIELD SUMBERDAYA PERIKANAN KERAPU DI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA. Yesi Dewita Sari¹, Tridoyo Kusumastanto², Luky Adrianto³

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN

MODEL BIONOMI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN BAWAL PUTIH DI PERAIRAN PANGANDARAN JAWA BARAT

Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson)...(lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)

BIO-EKONOMI PENANGKAPAN IKAN : MODEL STATIK. oleh. Purwanto 1) ABSTRACT

3 METODOLOGI PENELITIAN

Studi Ekonomi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Karang Konsumsi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur

PENGELOLAAN SUMBERDAYA KAKAP MERAH (Lutjanus malabaricus) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI BAJOMULYO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

OPTIMASI UPAYA PENANGKAPAN UDANG DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM DAN SEKITARNYA JULIANI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALOKASI OPTIMUM SUMBERDAYA PERIKANAN DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU 1 PENDAHULUAN

OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN KARANG HIDUP KONSUMSI (LIFE REEF FISH FOR FOOD / LRFF) DI PERAIRAN KEPULAUAN SPERMONDE, SULAWESI SELATAN*

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

ANALISIS BIOEKONOMI IKAN PELAGIS PADA USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TAWANG KABUPATEN KENDAL

PEMANFAATAN DAN PEMASARAN SUMBERDAYA CUMI-CUMI (Loligo Sp) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KEJAWANAN KOTA CIREBON, JAWA BARAT

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun

Departemen of Agriculture (USDA) atau klasifikasi kesesuaian lahan yang dikembangkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

AKUATIK-Jurnal Sumberdaya Perairan Volume 9. Nomor. 1. Tahun 2015 ISSN Kurniawan 1)

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KASTANA SAPANLI

ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN UNTUK CUMI-CUMI (Loligo sp) YANG TERTANGKAP DENGAN CANTRANG DI TPI TANJUNGSARI KABUPATEN REMBANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

NERACA EKONOMI SUMBER DAYA PERIKANAN PANTAI UTARA JAWA North Coast of Java Fisheries Resource Accounting

ANALISIS BIOEKONOMI MODEL GORDON SCHAEFER SUMBERDAYA IKAN WADER (Rasbora sp) DI RAWA PENING, KABUPATEN SEMARANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keragaan dan alokasi optimum alat penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Selat Makassar

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

KURVA PENAWARAN DAN PERMINTAAN PRODUK PERIKANAN TANGKAP PERAIRAN UMUM DARATAN DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ABSTRAK

POTENSI BERKELANJUTAN SUMBER DAYA IKAN PELAGIS BESAR DI KABUPATEN MALUKU TENGAH

ANALISIS BIOEKONOMI SUMBERDAYA RAJUNGAN

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENILAIAN USER FEE PADA PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN LEMURU DI SELAT BALI ANDAN HAMDANI

PENILAIAN DEPRESIASI SUMBERDAYA PERIKANAN DI SELAT MADURA PROVINSI JAWA TIMUR RIZAL BAHTIAR

ANALISIS KAPASITAS PENANGKAPAN (FISHING CAPACITY) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Y U S T O M

ANALISIS BIO-EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KAKAP MERAH(Lutjanus sp) SECARA BERKELANJUTAN DI TANJUNGPANDAN, BELITUNG

REZIM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui

FAKTOR-FAKTOR INPUT BAGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis, Cantor 1849) DI TELUK PALABUHANRATU, SUKABUMI RIZKA SARI

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Ex-situ observation & analysis: catch effort data survey for stock assessment

3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENDAHULUAN. Common property & open acces. Ekonomis & Ekologis Penting. Dieksploitasi tanpa batas

MODEL BIO-EKONOMI OPSI REHABILITASI SUMBER DAYA PERIKANAN DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM I N D R A

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

5 POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DEMERSAL

3 METODOLOGI. Gambar 2 Peta Selat Bali dan daerah penangkapan ikan lemuru.

3 KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Upaya Penangkapan

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2 Peta lokasi penelitian PETA LOKASI PENELITIAN

DAYA DUKUNG DAS BRANTAS BERDASARKAN EVALUASI KRITERIA TATA AIR

3. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

STUDI BIOEKONOMI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp) DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN GABION KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Transkripsi:

Bidang Unggulan : Pangan Lokal dan Pangan Nasional Kode/Nama Rumpun Ilmu: 231/Sosial Ekonomi Perikanan LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI ANALISIS BIO-EKONOMI-LINGKUNGAN PERIKANAN TANGKAP DI WADUK CIRATA Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun DR. ZUZY ANNA, M.Si/0018106208 IR. INE MAULINA, MT / 000806680 DR. ACHMAD RIZAL, S.Pi.,M.Si/0020127306 Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 618/UN6.3.1/PL/2017 UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 1

2

RINGKASAN Perikanan tangkap di Waduk Cirata memiliki potensi untuk dapat dikembangkan dan menjadi sumber ekonomi serta ketahanan pangan masyarakat sekitarnya. Namun demikian sampai saat ini perikanan tangkap di Waduk Cirata belum memberikan kontribusi yang signifikan pada pembangunan ekonomi wilayah. Pada tahap ke dua penelitian ini, akan melanjutkan analisis kinerja dari perikanan tangkap Waduk Cirata yang dilakukan melalui analisis bio-ekonomi standard serta analisis terhadap pengaruh interaksi antara perikanan tangkap dengan kondisi lingkungan yang sudah mulai terdegradasi dengan memasukkan variabel kualitas lingkungan perairan. Pada tahun kedua ini akan dianalisis seberapa besar pengaruh dari upaya penangkapan beserta kualitas air terhadap produksi ikan dalam satuan produktivitas (CPUE) serta besaran deplesi dilihat dari kondisi lingkungan perairan. Analisis akan menggunakan model bio-ekonomi Model Logistik dan Fox yang disertai dengan analisis estimasi parameter biologi menggunakan model CYP dan Fox.Dengan demikian model estimasi parameter Fox dan CYP, is sugested to be applied in Cirata s fish stock assessment. Hasil analisis dengan menggunakan kedua model ini menunjukkan hasil parameter biologi antara 0,18-0,12; K diantara 815 ton tdan 4.144 ton dan q diantara 0,000016 sampai 0,000008, nilai yang relatif logis jika melihat dari kondisi produksi aktual. Analisis kesejahteraan mengunakan analisis model bioekonomi Copes untuk mengetahui regim pengelolaan sumberdaya perikanan di waduk Cirata, mengetahui analisis kesejahteraan melalui surplus produsen, surplus konsumen dan surplus pemerintah berupa keuntungan. Analisis optimisasi baik pada model Fox, CYP dan Analisis bioekonomi kesejahteraan Copes memperlihatkan bahwa instrumen pengelolaan yang menghasilkan kondisi paling efisien adalah Maximum Economic Yield (MEY). Rezim pengelolaan ini menunjukkan nilai biomass yang tertinggi, dengan effort yang relatif paling konservatif, namun menghasilkan rente yang tinggi, walaupun tidak setinggi pengelolaan secara dinamik. penerapan pada rezim pengelolaan perikanan terkendali (MEY) meningkatkan rata-rata harga ikan per kg menjadi Rp. 13.929,- maka akan diperoleh surplus pemerintah Rp. 217.891.345,-. Dan surplus produsensebesar Rp. 2.610.203.099,-per kuartal yang artinya berarti ratarata per armada atau per alat tangkap sekitar Rp. 914.651,- per kuartal. Selanjutnya, pada tahapan terakhir model interaksi antara pencemaraan air di waduk dengan melihat interaksi perikanan tangkap dan lingkungan perairan melalui perhitungan nilai produksi dalam satuan produktivitas (CPUE) yang dipengaruhi oleh upaya penangkapan dan beberapa parameter kualitas air secara fisik, kimia dan biologi. Beberapa lokasi di waduk untuk parameter kualitas DO, BOD, H 2S, total N dibawah baku mutu kelas III PP 82 tahun 2001 dan yang paling berpengaruh terhadap penurunan produktivitas perikanan tangkap (CPUE) adalah Suhu dan BOD. Model Interaksi embedded Bio-ekonomi Pencemaran- Perikananmerupakan metode terbaru untuk mengetahui pengaruh interaksi pencemaraan dan perikanan di waduk cirata untuk mengetahui pengaruh pencemaraan terhadap parameter biologi ikan, rente dan unit rente dari aktivitas penangkapan ikan, surplus produsen, deplesi dan depresiasi sumberdaya ikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pencemaran memberikan pengaruhterhadap sustainable yield perikanan di perairan Cirata. Dalam hal ini terjadi penurunan baiknilai parameter biologi seperti intrinsik growth dan carrying capacity perikanan, maupunkemampuan daya tangkapnya. Sejalan dengan penurunan nilai parameter biologi tersebut,pencemaran juga menurunkan kurva yield effort, sehingga sustainable yield terkoreksi menjadi lebih rendah secara signifikan. Penurunan diikuti dengan penurunan rente dan penurunan surplus produsen yang seharusnya dapat diperoleh dari perikanan tangkap. Selanjutnya psoducer surplus juga terkoreksi secara signifikan. Total kerugian akibat pencemaran rata-rata per tahun adalah sebesar 3.2 milyar rupiah. Dengan demikian, penelitian juga akan menghasilkan implikasi kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang berkelanjutan di danau/waduk.rekomendasi penelitian ini perlunya pengelolaan sumber daya perairan waduk dan perikanan yang lebih terintegrasi. Diperlukan adanya aturan yang lebih tegas mengenai pelarangan pembuangan limbah industri dan domestik ke sungai yang masuk ke perairan waduk,tata ruang di hulu yang mengedepankan konservasi hutan, dan pembatasan input perikanan baik untuk perikanan budidaya maupun perikanan tangkap melalui perhitungan kembali jumlah input dan output yang tepat, sesuai daya dukung lingkungan, dan juga mengikuti kaidah instrumen pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan optimal dengan rezim pengelolaan sustainable yield dan optimal yield (MEY). Key Words: Perikanan tangkap, Waduk Cirata,Kinerja perikanan tangkap, Model surplus produksi CYP dan Fox, Analisis Kesejahteraan (Copes), Model Interaksi embedded Bio-ekonomi Pencemaran-Perikanan, Implikasi kebijakan perikanan tangkap yang berkelanjutan. 3

PRAKATA Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT dan jujunan Nabi Muhammad SAW atas selesainya, Laporan akhir PTUPT pada tahun kedua penelitian kami yang berjudul Model Bioekonomi Lingkungan Perikanan Tangkap di Waduk Cirata pada tahun ke 2 rencana 2 tahun, dapat diselesaikan tepat waktu. Pada laporan akhir ini memuat hasil sementara dari riset yang kami lakukan di Waduk Cirata. Pada laporan akhir ini diuraikan hasil penelitian dari riset yang kami lakukan dari tahun awal 2016 sampai akhir 2017 dari kegiatan survey lapangan, pengumpulan data, wawancara dilapangan, kegiatan pengolahan data dan analisis data serta penulisan hasil peneltian yang terangkum dalam laporan akhir ini. Laporan akhir ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun demikian diharapkan dapat memberikan gambaran secara detail mengenai kegiatan yang kami laksanakan dari keseluruhan penelitian yang kami lakukan. Hasil pendataan yang diperoleh dapat kami analisis lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian yang telah kami susun sebelumnya, dan menghasilkan luaran hasil penelitian untuk menjadi bagian dari implikasi kebijakan yang akan dilakukan dalam bentuk saran kebijakan dan riset. Laporan akhir pada tahun ke dua ini diharapkan menjadi bahan masukan yang signifikan bagi pengembangan kegiatan perikanan tangkap di waduk, dan dapat dijadikan model pengembangan bagi kegiatan sejenis di wilayah lain. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada berbagai pihak dan segala kekurangan dari riset ini adalah menjadi tanggung jawab kami. Bandung, Oktober 2017 Ketua Tim Peneliti Dr. Zuzy Anna, M.Si 4

DAFTAR ISI RINGKASAN... 3 PRAKATA... 4 DAFTAR ISI... 5 DAFTAR TABEL... 8 DAFTAR GAMBAR... 9 BAB 1. PENDAHULUAN... 10 1.1 Latar Belakang... 10 1.2 Perumusan Masalah Penelitian... 12 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 14 2.1. Perikanan Waduk Cirata Sebagai Sumber Ekonomi Wilayah dan Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitarnya... 14 2.2 Aktivitas Perikanan Tangkap di Waduk Cirata... 16 2.3. Pendekatan Bio-Ekonomi Sumber Daya Perikanan Sebagai Alat Analisis... 18 Keberlanjutan Perikanan Tangkap... 18 2.4 Kondisi Tren Kualitas Air dan Pencemarandi Waduk Cirata... 25 2.4.1 Sumber Pencemaran ex-situ (diluar) waduk Cirata... 25 2.4.2 Sumber Pencemaran in-situ (didalam) Waduk Cirata... 26 2.4.3 Kaitanya Penurunan Kualitas Air dengan Pertumbuhan Ikan di Waduk.... 27 2.5 Kebaruan Penelitian... 28 BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN... 29 3.1. Tujuan Penelitian... 29 3.2. Manfaat Penelitian... 29 3.3.Urgensi Penelitian... 30 3.4. Keluaran Penelitian:... 31 BAB 4. METODE PENELITIAN... 32 4.1. Pendekatan Umum... 32 4.2. Wilayah Penelitian dan Ruang Lingkup... 35 4.3. Jenis dan Sumber Data... 36 4.5. Analisis Data... 39 a. Standardisasi Alat Tangkap... 39 b. Estimasi Parameter Biologi... 40 c. Analisis Optimisasi Sumber daya Perikanan... 40 d. Analisis Optimisasi Copes Model untuk Sumberdaya Perikanan... 43 e. Penilaian Deplesi Sumber Daya Ikan (Degradasi dan Depresiasi)... 46 5

f. Analisis Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produktivitas Perikanan Tangkap... 46 g. Model Interaksi Perikanan Tangkap Pencemaran di Waduk Cirata... 49 4.6. Perangkat Lunak yang Digunakan... 51 ORGANISASI TIM... 53 BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI... 55 5.1. Perikanan Tangkap Cirata... 55 5.2. Kondisi Perairan Cirata... 61 5.2.1. Jenis Pencemaran di waduk Cirata... 72 5.2.2. Sumber Pencemaran di Waduk Cirata... 73 a. Sumber Pencemar non point source (diluar waduk Cirata)... 73 b. Sumber pencemar point source( Di dalam waduk Cirata)... 74 5.3. Analisis Bio Ekonomi Sumber daya Ikan Model Surplus Produksi... 75 5.3.1. Analisis Estimasi Parameter Biologi Dengan Model Surplus Produksi... 76 5.3.2. Analisis Estimasi Parameter Ekonomi... 79 a. Kondisi Harga Ikan... 79 b. Kinerja Usaha Perikanan tangkap Cirata... 79 5.3.3. Analisis Keberlanjutan dan optimisasi Model Surplus Produksi... 81 5.4. Analisis Kesejahteraan Model Copes... 85 5.4.1 Fungsi Permintaan dan Penawaran Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tangkap di Waduk Cirata... 85 5.4.2 Analisis Optimasi Model Bioekonomi Copes untuk Rezim Pengelolaan Perikanan di Waduk Cirata... 88 5.4.3 Surplus Produsen, Surplus Konsumen dan Surplus Pemerintah pada Sumberdaya Ikan Tangkap di Waduk Cirata... 90 5.5. Analisis Deplesi dan Depresiasi Sumberdaya Ikan Cirata... 93 5.5.1. Analisis Deplesi Sumberdaya Ikan Cirata... 96 5.5.2. Analisis Depresiasi Sumberdaya Ikan Cirata... 100 5.6. Analisis Dampak pencemaran Terhadap Perikanan... 102 5.6.1. Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produktivitas Sumberdaya Ikan (CPUE) dan Produksi Perikanan di waduk Cirata... 102 A. Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produktivitas Sumberdaya Ikan (CPUE)... 102 B. Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produksi Perikanan Tangkap di waduk Cirata.... 106 5.6.2. Model Interaksi embedded Bio-ekonomi Pencemaran-Perikanan... 110 a. Parameter Beban Pencemaraan Model Interaksi Perikanan-Pencemaran diwaduk Cirata di Waduk Cirata... 110 b.parameter Biologi Model Interaksi Perikanan-Pencemaran diwaduk Cirata... 113 6

c.perbandingan Estimasi Sustainable Yield tanpa pencemaraan (Baseline) dan Sustainable Yield pencemaraan (Interaksi Perikanan-Pencemaran) diwaduk Cirata... 114 d. Perbandingan Rente Ekonomi Model Interaksi Perikanan-Pencemaran diwaduk Cirata... 117 e. PerbandinganSurplus Produsen Model Interaksi Perikanan-Pencemaran diwaduk Cirata dan Kerugian Ekonomi akibat Pencemaraan... 118 f. Estimasi Deplesi Sumberdaya (Interaksi Perikanan-Pencemaran) di Waduk Cirata... 121 BAB 6. IMPLIKASI KEBIJAKAN... 122 BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN... 123 DAFTAR PUSTAKA... 128 LAMPIRAN PENELITIAN... 134 Lampiran 1. Salah Satu Rekapan Kuesioner Perikanan Tangkap... 134 Lampiran 2. Produksi Ikan Cirata... 138 Lampiran 3. Upaya/ Trip Perikanan Tangkap Cirata... 139 Lampiran 4. Standarisasi Alat Tangkap... 140 Lampiran 5. Hasil Output Analisis Regresi Surplus Produksi : Gordon Schaefer/ Fox... 141 Lampiran 6. Hasil Output Analisis Regresi Surplus Produksi : Walter Hilborne... 142 Lampiran 7. Hasil Output Analisis Regresi Surplus Produksi :Schnute... 143 Lampiran 8. Hasil Output Analisis Regresi Surplus Produksi : Gompertz (CYP)... 144 Lampiran 9. Hasil Regresi Copes Antara Total Upaya Standar dan CPUE... 145 Lampiran 10. Hasil Regresi Copes Antara Produksi dan Harga Rill... 146 Lampiran 11. Maple Output Untuk Model Fox dengan Estimasi parameter seluruhnya Dari Bioekonomi Copes... 147 Lampiran 12. Lampiran perhitungan Surplus Konsumen, Produsen dan Pemerintah Dari Bioekonomi Copes... 153 Lampiran 13. Hasil Analisis Regresi Antara CPUE dengan Parameter Kualitas Air di Waduk Cirata Pada di Permukaan (Kedalaman di permukaan)... 154 Lampiran 14. Hasil Analisis Regresi Antara CPUE dengan Parameter Kualitas Air di Waduk Cirata Pada di tengah (Kedalaman 5 m)... 155 Lampiran 15. Hasil Analisis Regresi Antara CPUE dengan Parameter Kualitas Air di Waduk Cirata Pada di dekat dasar... 156 Lampiran 16. Hasil Analisis Regresi Antara CPUE dengan Parameter Kualitas Air di Waduk Cirata (Rata-rata seluruh waduk)... 157 Lampiran 17. Maple Output Untuk Perhitungan Surplus Produsen Model Interaksi Perikanan Tangkap di waduk Cirata... 158 Lampiran 18. Maple Output Untuk Pengaruh pencemaran terhadap kurva yield effort pada model Logistik dan Gomperzt... 159 Lampiran 19. Foto-Foto Kegiatan di Waduk Cirata... 167 LAMPIRAN (bukti luaran yang didapatkan)... 170 Lampiran 1. Artikel ilmiah (draft, status submission atau reprint)... 170 7

Lampiran 2. HKI, publikasi dan produk penelitian... 173 PUBLIKASI JURNAL NASIONAL... 173 Jurnal Sosial ekonomi Kelautan dan Perikanan yang terakreditasi... 173 PUBLIKASI JURNAL/PROSIDINGINTERNASIONAL... 176 Bukti Submit Paper 1. Ke Journal of Biodiversitas (scopus indexing Q3): The Analysis of Cirata Dam s Fisheries resource depletion... 176 Bukti Submit Paper 2. Ke Journal of Biodiversitas (scopus indexing Q3): The Analysis of Biological Parameters of Fish Stock estimation in Cirata Reservoir: Bio-economic Model... 179 Bukti Submit Paper 3. Ke Journal/Prosiding International : Study On Fish Depletion Due to Fishing And Pollution in Cirata Reservoir... 183 Bukti Submit Paper 4. Ke Journal/Prosiding dan Seminar International : ASEAN- FENINTERNATIONAL FISHERIES SYMPOSIUM 2017"Projecting ASEAN FEN-Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic Ecosystem."... 185 Bukti Submit Paper 5. Ke Journal/Prosiding dan Seminar Nasional : Simposium Hasil Riset KP 2017, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.... 186 TUGAS AKHIR/SKRIPSI MAHASISWA... 189 DAFTAR TABEL Tabel 1Jenis Perikanan Tangkap dan Jumlah RTP Tangkap di Waduk Cirata Kab. Cianjur 2012... 18 Tabel 2 Metode dan Analisa Kualitas Air... 39 Tabel 3 Tim Peneliti... 53 Tabel 4Data Alat Tangkap di Cirata... 56 Tabel 5. Jumlah Trip per Alat Tangkap... 57 Tabel 6Standarisasi Upaya Penangkapan Ikan di waduk Cirata... 58 Tabel 7Produksi Perikanan Tangkap di Waduk Cirata... 59 Tabel 8 Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Nitrat (Nugroho, 2006)... 67 Tabel 9 Parameter Biologi : pertumbuhan (r), carrying capacity (k) dan koefisien daya tangkap (q) dengan mengunakan model Fox, Walter Hilborne, Schnute dan CYP... 77 Tabel 10. Performa Statistik dari 4 model untuk Estimasi Biologi... 77 Tabel 11 Estimasi Parameter Algoritma Fox dan CYP... 78 Tabel 12 Harga Riil Ikan di Cirata (Ribu rupiah/ton)... 79 Tabel 13 Biaya Investasi Kegiatan Perikanan tangkap Cirata... 79 Tabel 14 Biaya Penyusutan per Tahun Investasi... 80 Tabel 15Biaya Variabel per trip untuk Kapal Kayu dan Kapal Tempel... 80 Tabel 16 Penerimaan Perikanan Tangkap Cirata... 81 Tabel 17 Analisis Optimisasi Model Fox... 82 Tabel 18 Analisis Optimisasi Model CYP... 83 Tabel 19 Nilai Optimasi Rezim Pengelolaan pada model Copes... 89 Tabel 20 Rente dan Unit Rent perikanan tangkap Cirata... 95 Tabel 21 Deplesi Sumber daya Perikanan Tangkap Cirata Model GS... 96 Tabel 22 Deplesi Sumber daya Perikanan Tangkap Cirata Model Gompertz... 98 Tabel 23 Depresiasi Sumber daya Perikanan Tangkap Cirata Model GS... 100 Tabel 24 Depresiasi Sumber daya Perikanan Tangkap Cirata Model Gompertz... 101 8

Tabel 25 Kinerja Statistik Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produktivitas Sumberdaya Ikan (CPUE) di waduk Cirata (Linier)... 105 Tabel 26 Kinerja Statistik Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produktivitas Sumberdaya Ikan (CPUE) di waduk Cirata (Semi log)... 105 Tabel 27 Kinerja Statistik Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produksi Perikanan Tangkap di waduk Cirata (Linier)... 107 Tabel 28 Kinerja Statistik Model Interaksi Pengaruh Pencemaraan Kualitas Air terhadap Produksi Perikanan Tangkap di waduk Cirata (Semi Log)... 107 Tabel 29 Beban Pencemaraan dari 3 Sungai Utama di Waduk Cirata... 111 Tabel 30 parameter biologi tanpa pencemaraan (baseline) dan dengan pencemaraan... 113 Tabel 31 Kinerja Statistik dari 2 model... 113 Tabel 32 Perbandingan Sustainable Yield Base line dan Sustainable Yield Pollution... 115 Tabel 33 Rente dan Present Value baseline vs Rente dan Present Valuekondisi Pencemaraan... 117 Tabel 34 Perubahaan Surplus Produsen Karena Pencemaraan... 119 Tabel 35 Total Kerugian Ekonomi Akibat Pencemaraan... 120 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Perumusan Masalah Penelitian... 13 Gambar 2Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Waduk Cirata... 17 Gambar 3. Kurva Yield Effort... 20 Gambar 4. ModelGordon-Schaefer... 21 Gambar 5. Kurva Optimasi Perikanan Model Copes... 23 GAmbar 6 Alur kerangka Pendekatan Penelitian... 34 Gambar 7. Lokasi Penelitian Waduk Cirata... 36 Gambar 8 Peta Pengambilan titik Sampling Air (Sumber : BPWC, 2017)... 38 Gambar 9Keseimbangan Open Access dan Sole Owner pada Model Copes.... 43 Gambar 10 Produksi per kuartal perikanan Tangkap Cirata... 60 Gambar 11Total Catch per Unit Effort Standard di Waduk Cirata... 61 Gambar 12 Suhu di waduk Cirata Periode 2011-2017... 62 Gambar 13 ph di waduk Cirata Periode 2011-2017... 63 Gambar 14 Ammonia di waduk Cirata Periode 2011-2017... 65 Gambar 15 Nitrit di waduk Cirata Periode 2011-2017... 66 Gambar 16 Nitrat di waduk Cirata Periode 2011-2017... 67 Gambar 17 Fosfat di waduk Cirata Periode 2011-2017... 68 Gambar 18 DO di waduk Cirata Periode 2011-2017... 69 Gambar 19 BOD di waduk Cirata Periode 2011-2017... 70 Gambar 20 H2S di waduk Cirata Periode 2011-2017... 71 Gambar 21 Kurva permintaan Sumberdaya Ikan di Waduk Cirata (Y=Harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 86 Gambar 22 Kurva Penawaran Perikanan Tangkap kondisi Akses Terbuka (Tanpa kendali) (Y=Harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 87 Gambar 23 Kurva Penawaran Perikanan Tangkap kondisi Terkendali(Tanpa kendali) (Y=Harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 88 Gambar 24 Optimasi Model Copes Sumberdaya Ikan di Waduk Cirata (Y=Harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 89 Gambar 25 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen Perikanan akses terbuka(y=harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 91 9

Gambar 26 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen Perikanan Terkendali (Y=Harga (Rp), X= Hasil Tangkapan (Ton))... 92 Gambar 27 Perbandingan antara nilai tangkapan lestari dan aktual model GS... 94 Gambar 28 Perbandingan antara nilai tangkapan lestari dan aktual model Gompertz... 94 Gambar 29 Laju Deplesi Sumberdaya Ikan Waduk Cirata Model GS... 98 Gambar 30 Laju Deplesi Sumberdaya Ikan Waduk Cirata Model Gompertz... 99 Gambar 31 Hubungan Hasil Tangkapan Per Unit Upaya (CPUE) di waduk Cirata antara Parameter Kualitas Air (a) Suhu, (b) ph, (c) DO, (d) BOD, (e) Sulfida dalam H2S, (f) Total N dan (g) Phosphat... 103 Gambar 32. Perbandingan sustainable yield baseline dan pencemaran... 116 Gambar 33 Pengaruh pencemaran terhadap kurva yield effort di waduk Cirata... 116 Gambar 34 Laju Deplesi Kondisi Baseline dan Kondisi Polusi... 121 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan umum waduk merupakan investasi sektor perikanan yang memiliki potensi sumber daya yang tinggi dan cukup dapat diandalkan untuk mengembangkan ekonomi wilayah, dan juga kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Salah satu pola pemanfaatan waduk yang umum dilakukan oleh masyarakat adalah kegiatan perikanan. Kegiatan ini telah memberikan kontribusi secara sosialekonomi yang signifikan bagi masyarakat di sekitar waduk.namun demikian, jika dibandingkan dengan perairan umum lainnya, perikanan waduk di Indonesia memang belum dapat memberikan kontribusi yang optimal. Hingga saat ini, sektor perikanan tangkap perairan umum daratan belum mendapatkan perhatian lebih dibandingkan dengan sektor perikanan lainnya. Hal ini tercermin dari masih banyaknya permasalahan-permasalahan yang kompleks pada pengelolaan perikanan waduk.secara institusi misalnya, pengelolaan waduk ini masih tumpang tindih, antara pemerintah daerah dan pusat (sektoral). Selain itu pemanfaatan waduk juga 10 bersifat paradoks, dimana di satu sisi potensinya sangat besar, namun di sisi lain produksinya masih jauh dari optimal, bahkan sampai saat ini, waduk-waduk di Jawa Barat misalnya, telah banyak mengalami degradasi, sudah banyak berkurang luasannya bahkan hilang sama sekali. Hal ini tentu saja menyebabkan potensi sumber daya perikanan dari perairan waduk menjadi berkurang.kondisi degradasi perairan waduk disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya meningkatnya kebutuhan lahan untuk pemukiman yang mendorong terjadinya pemanfaatan waduk terutama di wilayah Jabodetabek.