COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

COST ACCOUNTING COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS Fakultas Ekonomi dan Bisnis

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

COST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

METODE PEMBEBANAN BOP

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT

Akuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Pertemuan 3 Activity Based Costing

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Akuntansi Biaya. FACTORY OVERHEAD COSt Lanjutan. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Akuntansi Biaya. Costing By-Product and Joint Product. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI. dengan akuntansi secara umum sebagai berikut : organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

AKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB: BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

Biaya Overhead Pabrik

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan (By Product) dan Produk Gabungan (Joint Product) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok Produk Bersama Dan Produk Sampingan Costing By-Product and Joint Product

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

Akuntansi Biaya. Factory Overhead. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

27/11/2014. Ciri-ciri Harga Pokok Proses

METODE HARGA POKOK PESANAN

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB 10 Full Costing Dan Direct Costing

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Akuntansi Biaya Job Order Costing

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

Transkripsi:

Modul ke: 15 Riaty Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING SOAL /QUIS : Joint product, Material, Labor, FOH, ABC Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

COSTING BY-PRODUCTS AND JOINT PRODUCTS

L 8-2 Perhitungan biaya produk sampingan metode harga pasar (reversal cost) Soal 1 : Logan Co memproduksi satu jenis produk utama dan dua jenis produk sampingan, A dan B. Laba ditetapkan masing-masing untuk A 15% dan B 12%. Untuk bulan April, tersedia data sbb : Produk utama Produk sampingan A B Total Penjualan $75.000 $6.000 $3.500 $84.500 B pabrik sesudah pemisahan $11.500 $1.100 900 $13.500 B Pemasaran & Adm 6.000 750 550 7.300 B.Pabrik sebelum pemisahan 37.500 Diminta : 1. Hitunglah biaya pabrik sebelum pemisahan untuk produk sampingan A dan B dgn menggunakan metode nilai pasar. 2. Buat laporan laba rugi yg memperinci penjualan dan biaya utk setiap produk.

Penyelesaian soal L 8-2 (1) 1. Perhitungan biaya pabrikasi sebelum pemisahan untuk produk sampingan : Produk A sampingan B Penjualan 6.000 3.500 B pabrik sesudah pemisahan 1.100 900 B Pemasaran & Adm 750 550 Besarnya laba A 15%, B 12% 900-420- B.Pabrik sebelum pemisahan 3.250 1.630

Penyelesaian soal L8-2 (2) LOGAN CO Perhitungan Laba Rugi Untuk bln April, 20... Produk Produk sampingan Utama A B Total Penjualan 75.000 6.000 3.500 84.500 Harga pokok Penjualan B.Pabrik sebelum pemisahan 32.620 3.250 1.630 37.500 B pabrik sesudah pemisahan 11.500 1.100 900 13.500 44.120 4.350 2.530 51.000 Laba kotor 30.880 1.650 970 33.500 B Pemasaran & Adm 6.000 750 550 7.300 Laba operasi 24.880 900 420 26.200

L 8 3 Alokasi biaya gabungan metode nilai pasar Hatteras Co. Menghasilkan produk W, X, Y dan Z dari suatu proses gabungan, Tambahan informasi adalah sebagai berikut : Nilai Pasar Jika diproses lebih lanjut Unit yang pada titik Biaya Nilai Produk Diproduksi pemisahan Tambahan pasar W 6.000 $80.000 $7.500 90.000 X 5.000 60.000 6.000 70.000 Y 4.000 40.000 4.000 50.000 Z 3.000 20.000 2.500 30.000 Total 18.000 $200.000 $20.000 $240.000 Diminta : Dengan asumsi bahwa metode harga pasar yang digunakan, Alokasikan total biaya produksi gabungan pada masing-masing produk, dengan jml biaya gabungan sebesar $ 160.000.

Penyelesaian L 8 3 Nilai Pasar Jika diproses Lebih lanjut Alokasi Unit yang pada titik Biaya Nilai biaya Produk Diproduksi pemisahan Tambahan pasar gabungan W 6.000 80.000 7.500 90.000 64.000 X 5.000 60.000 6.000 70.000 48.000 Y 4.000 40.000 4.000 50.000 32.000 Z 3.000 20.000 2.500 30.000 16.000 Total 18.000 200.000 20.000 240.000 160.000 160.000 : 200.000 = 80%

Soal 3 Logan Corporation memproduksi produk A,B,C, dan D dari suatu proses gabungan. Tambahan informasi adalah sebagai berikut : Produk Unit yang Harga pasar Unit Diproduksi pada titik Penjualan Pisah batas A 22.000 $ 0.275 19.800 B 16.500 3.3 13.200 C 11.000 3.85 8.800 D 16.500 5.5 15.400 Dketahui total biaya produksi gabungan adalah sebesar $ 132.000, dan produk gabungan dijual pada titik pemisahan tanpa pemrosesan lebih lanjut. Diminta : Hitung alokasi biaya gabungan dengan menggunakan metode harga pasar. Hitung laba kotor per unitnya ( Persediaan akhir produk A = 2.200, B= 3.300, C= 2.200, D= 1.100)

Jawaban soal 3 (1) alokasi biaya gabungan dengan menggunakan metode harga pasar Produk Unit yang Harga pasar total Diproduksi per unit harga Pasar rasio nilai produk pembagia n biaya produk thd total nilai pada titik pasar gabungan Pisah-Batas A 22.000 0,275 B 16.500 3,30 C 11.000 3,85 D 16.500 5,50 6.050 3,125 % 4.125 54.450 28,125 % 37.125 42.350 21,875 % 28.875 90.750 46,875 % 61.875 66.000 193.600 132.000

laba kotor per unitnya. Jawaban soal 3 (2) Total A B C D Unit - Penjualan 57.200 19.800 13.200 8.800 15.400 Persediaan Akhir (unit) 8.800 2.200 3.300 2.200 1.100 Penjualan (dolar) Biaya Produksi Dikurangi Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan 167.585 5.445 43.560 33.880 84.700 132.000 4.125 37.125 28.875 61.875 17.738 412,50 7.425,00 5.775,00 4.125,00 114.262,50 3.712,50 29.700,00 23.100,00 57.750 Laba Kotor 53.322,50 1.732,50 13.860,00 10.780,00 26.950 Persentase Laba Kotor (%) 31,82 31,82 31,82 31,82 Persediaan akhir = 4.125/22.000= 0,1875x 2.200= $ 412,5

Soal 4 Prudential Company memproduksi empat produk A, B, C dan D dari suatu proses gabungan. Total biaya produksi gabungan adalah sebesar $80.000. Tambahan informasi adalah sebagai berikut : Produk Harga Pasar Final Per Unit Unit Produks A 1,50 20.000 10.000 B 2,50 25.000 30.000 C 2,00 32.500 20.000 D 4,00 27.000 5.500 Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut (setelah Titik Pisah Batas) Diminta : a. Hitunglah alokasi biaya bersama masing-masing produk. b. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk. 11

Penyelesaian soal no 4 Produk Harga Pasar Final Per Unit Unit Produksi Total Harga Pasar Final B.Pemrosesan Stlh Titik Pisah Batas Harga Pasar Hipotesis Pembagian Biaya Produksi Gabungan Total Biaya Produksi A 1,50 20.000 30.000 10.000 20.000 8.000 18.000 B 2,50 25.000 62.500 30.000 32.500 13.000 43.000 C 2,00 32.500 65.000 20.000 45.000 18.000 38.000 D 4,00 27.000 108.000 5.500 102.500 41.000 46.500 104.500 65.500 200.000 80.000 145.500 80.000 / 200000 = 0,4 = 40% atau 20.000/200.000 x 80.000 12

Soal 5 Chelsea Company memproduksi 3 jenis produk X, Y dan Z. Proses produksi dari ketiga produk tersebut merupakan produk gabungan sehingga biaya yang terjadi merupakan biaya gabungan. Tambahan informasi adalah sebagai berikut : Produk Unit Produksi Harga Pasar per Unit Biaya Pemrosesan Lebih Lanjut (setelah split off) Diminta : X 60.000 $ 9 $20.000 Y 64.000 8 40.000 Z 40.000 8 10.000 Dengan asumsi bahwa metode harga pasar yang digunakan, alokasikan biaya produksi gabungan sebesar Rp. 528.000 ke masingmsing produk.

Penyelesaian soal no 5 Produk Unit produksi Harga pasar per unit Total Harga Pasar Final Biaya Pemrosesa nstlh ttk pisah Batas Harga Pasar hipotesis Pembagian biaya Produksi gabungan Total Biaya Produksi X 60.000 Rp.9 Rp.540.000 Rp.20.000 Rp.520.000 Rp. 210.876 230.876 Y 64.000 Rp.8 Rp.512.000 Rp.40.000 Rp.472.000 Rp. 191.410 231.410 Z 40.000 Rp.8 Rp. 320.000 Rp.10.000 Rp.310.000 Rp. 125.714 135.714 164.000 Rp.1.302.000 Rp. 528.000 598.000 Cost X = 520.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 210.876 Cost Y = 472.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 191.410 Cost Z = 310.000 / 1.302.000 x Rp. 528.000 = Rp. 125.714

Material : Controlling, Costing, and Planning

EOQ L 9-4 (1) Stevevs Inc. menggunakan bahan baku pertahunnya sebesar 100 unit untuk item M, dengan harga beli $55 per unit. Data berikut berlaku untuk item M : Biaya pemesanan Presentase biaya penyimpanan 15% $ 5 per pesanan Diminta : Hitung EOQ

EOQ L 9-4 (2) Lee Equipment mengestimasikan kebutuhan sebesar 2.250 Ajet tahun depan dengan biaya sebesar $3 per unit. Estimasi penyimpanan adalah sebesar 20% dan biaya untuk melakukan sekali pesanan adalah sebesar $12. Diminta : Hitung EOQ

L 9-4 (4) 2 x 25.000 x 20 1.000.000 ------------------- = ------------------- = 707 8 x 25% 2 Frekuensi pemesanan, dlm hari, dgn asumsi 365 hari dalam setahun : 25.000/ 707 = 35 kali pemesanan dlm setahun 365 / 35 = 11 hari (setiap 11 hari, dilakukan pemesanan dlm setahunnya.

L 9-4 (5) a. 2 x 18.000 x15 540.000 ------------------- = --------------------- = 424 unit 15 x 20% 3 b. Frekuensi pemesanan, dlm hari, dgn asumsi 365 hari dlm setahun : 18.000/ 424 = 43 kali pemesanan dlm setahun 365 / 43 = 9 hari c. EOQ = 2 x 18.000 x15 = 540.000 = 671 unit 6 x 20%

L 9-4 (7) a. EOQ = 2 x 48.000 x10 = 960.000 = 632 unit 20 x 12% 24 B sewa,ass,pjk = $0,40 x 48.000 = $19.200 $ $20 x 48.000 = $960.000 19.200/960.000 = 0,02 = 2% b. Biaya persediaan pertahun : Biaya pemesanan perthn = RU x CU = 48.000 x 10 = 600 EOQ 800 Biaya penyimpanan perthn = CUx CCx EOQ = 20 X 12% X 800 = 960 2 2 AC = RU x CU + CUx CCx EOQ = 600 + 960 = 1.560 EOQ 2

L 9-4 (8) a. EOQ = 2 x 5.000 x1.000 = 10.000.000 = 2.500 unit 8 x 20% 1,6 Jumlah yg dibutuhkan = RU =5.000 = $ 5.000 Biaya perpesanan = CO = b persiapan = 1.000 Biaya perunit = CU = b variabel = $8 Presentasi b penyimpanan = CC = 20%

L 9-4 (9) a. 2 x 12.000 x 16 384.000 213,333 ------------------- = ---------- = = 462 unit 9 x 20% 1,8 b. Frekuensi pemesanan, dlm hari, dgn asumsi 365 hari dlm setahun : 12.000/ 462 = 26 kali pemesanan dlm setahun 365 / 26 = 14 hari c. EOQ = 2 x 8.000 x16 = 6.000 = 360 unit 9 x 22% 1,98

L 9-4 (10) a. EOQ = 2 x 500 x6 = 6.000 = 49 unit 10 x 25% 2,5 b. Biaya pemesanan perthn = RU x CU = 500 x 6 = EOQ 49 49 Biaya penyimpanan perthn = CUx CCx EOQ = 10 X 25% X 49 = 2 2 AC = RU x CU + CUx CCx EOQ = EOQ 2 c. EOQ = 49 x 1,1 = AC?

LABOR : CONTROLLING AND ACCOUNTING FOR COSTS

L 11-1 Rencana Bonus Seratus Persen Jaime Vasquez, seorang karyawan dari Orange City Canning Co., menyerahkan data tenaga kerja berikut ini untuk minggu pertama bulan Juni: Unit Jam Senin 250 8 Selasa 270 8 Rabu 310 8 Kamis 350 8 Jumat 260 8 Diminta: Buat jadwal yang menunjukan pendapatan mingguan, tarif efektif per jam, dan biaya tenaga kerja per unit, dengan asumsi rencana bonus seratus persen dengan upah dasar $9 per jam dan tingkat produksi standar sebesar 30 unit per jam. Asumsikan bonus dihitung per minggu berdasarkan total produksi minggu tersebut. Bulatkan persentase bonus sampai dua angka di belakang koma.

Penyelesain L 11-1 Hari Jam Output Unit standar Rasio efisiensi Tarif dasar Tarif dasar x rasioefisiensi Total yang diperoleh Biaya tenaga kerja per unit Senin 8 250 240 1,04 9 9,375 75 0,3 Selasa 8 270 240 1,13 9 10,125 81 0,3 Rabu 8 310 240 1,29 9 11,625 93 0,3 Kamis 8 350 240 1,46 9 13,125 105 0,3 Jum`at 8 260 240 1,08 9 9,75 78 0,3 40 1440 1200 1,20 10,80 432 Pendapatan mingguan = $ 432 Tarif efektif per jam = $432 : 40 = 10,8 Biaya tenaga kerja per unit = $ 432 : 1440 = $ 0,3

Penyelesain L 11-1 Total Jam kerja = 40 jam Total unit output = 1.440 Unit standar = 40 x 30 unit = 1.200 Rasio efisiensi = 1.440 : 1.200 = 1,2 Tarif dasar = $9 Total pendapatan perminggu = $ 9 x 40 x 1,2 = $ 432 Tarif efisensi perjam = $432 : 40 jam = 10,8 Biaya TK per unit = $432 : 1.440 = $0,304

FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied

1. Jawab L 12-3

L 12-4 Berbagai Tarif Overhead, Nazareth Company mengestimasikan biaya overhead sebesar $225,000 untuk tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah sebesar 25,000 unit, dengan biaya bahan baku sebesar $500,000. konversi akan memerlukan jam tenaga kerja langsung yang diestimasikan sebesar 56.250 dengan biaya $8 per jam, dan jam mesin yang diestimasikan sebesar 75,000. Diminta: hitunglah tariff overhead yang telah ditentukan sebelumnya untuk digunakan dalam pembebanan overhead pabrik ke produksi untuk setiap dasar berikut ini: 1.unit produksi 2.biaya bahan baku 3.jam tenaga kerja langsung 4.biaya tenaga kerja langsung 5.jam mesin

Jawab L 12-4 1. Unit produksi: Estimasi Overhead pabrik = Overhead Pabrik per unit Estimasi unit produksi $ 225,000 = $ 9 per unit 25.000 unit 2. Biaya Bahan Baku: Estimasi Overhead pabrik X 100 = Overhead Pabrik sebagai persentase dari biaya bahan baku Estimasi biaya bahan baku $ 225,000 X 100 = 0.45 atau 45% $ 500.000 Dibebankan overhead pabrik sebesar 0.45% x $ 500,000 = $ 2,250

3. Jam Tenaga Kerja Langsung: Estimasi Overhead pabrik = Overhead Pabrik per jam tenaga kerja langsung Estimasi Jam Tenaga Kerja Langsung $ 225,000 = $ 4 per jam 56.250 4. Biaya Tenaga Kerja Langsung: Estimasi Overhead pabrik = Overhead Pabrik tenaga kerja langsung Estimasi Tenaga Kerja Langsung $225,000 x 100 = 0.5 atau 50 % 56.250 x $ 8 5. Jam Mesin Estimasi Overhead pabrik = Overhead Pabrik per jam mesin Estimasi Jam mesin $ 225,000 = $ 3 75,000

L 12-9 Kapasitas tahunan normal untuk Smythe Company adalah 36.000 unit, dengan biaya overhead pabrik tetap yang dianggarkan sebesar $ 16.920 dan tarif overhead pabrik variabel diestimasikan sebesar $ 2.10 per unit. Selama bulan Oktober, produksi aktual memerlukan 2.700 unit, dengan total overhead sebesar $ 7,400. Diminta : Hitung overhead pabrik dibebankan Hitung jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk bulan Oktober.

Penyelesain L 12-9 1. Overhead pabrik yang dibebankan : $16,920 --------------- = $0,47 tarif tetap 36.000 2,10 tarif variabel $2,57 tarif total overhead pabrik $2,57 X 2.700 = $ 6.939 overhead pabrik yang dibebankan. 2. overhead pabrik aktual 7.400 overhead pabrik yang dibebankan 6.939 461 Jml overhead oabrik yg dibebankan terlalu rendah, sebesar $ 461.

1. Total biaya pesanan no 50 : WIP, 1 Desember $ 54.000 Biaya bln Desember Penyelesain S 12-3 bahan baku $ 45.000 TKL ($102.000/8.500)x3.500 $ 42.000 FOH ($4,5 3.500) $ 15.750 $ 156.750 2. FOH Pesanan no 52 bln Desember : $4,5 x 2.000 = $9.000 3. FOH applied bln Desember : $4,5 x 8.500 = $38.250

4. FOH aktual bln Desember : 5 & 6 Penyelesain S 12-3 supplies $ 3.000 Upah TKTL $ 15.000 Gaji supervisor $ 6.000 B. Sewa bangunan $ 3.500 B.Peralatan pabrik $ 6.000 B. Pabrik lainnya $ 5.000 $ 38.500 FOH applied bln Desember dibebankan terlalu rendah dan tidak besar ($300), diperlakukan sbg biaya periode (period cost).

FACTORY OVERHEAD : DEPARTMENTALIZATION

L 13-9 Overhed deprtemental yang diestimasikan untuk departemen produksi S dan T, serta biaya yang diestimasikan untuk departemen jasa E, F dan G (sebelum distribusi dari deprtmen jasa manapun) adalah : Departemen Produksi Saling ketergantungan antar departemen adlah sbb : Jasa disediakan oleh Departemen E F G Produksi S -- 30% 40% Produksi T 50% 40 30 Jasa E -- 20 -- Jasa F 20 -- -- Jasa G 30 10 -- Pemasaran -- -- 20 Kantor Umum -- -- 10 Departemen jasa S $60.000 E $20.000 T 90.000 F 20.000 G 10.000

Diminta : 1. Hitung jml final dari overhead pabrik yang diestimasikan untuk setiap departemen jasa setelah transfer biaya resiprokal dihitung secara aljabar 2. Hitung total biaya overhead pabrik utk setiap departemen produksi dan jml dari biaya departemen G yg dibebankan ke departemen pemasaran dan Kantor umum.

Penyelesaian L 13-9 Metode Simultan (aljabar) : 1. Persamaan 1 : E = $20.000 +0,2F 2. Persamaan 2: F= $20.000 +0,2E 3. Persamaan 3: G= $10.000 + 0,3E + 0,1F Substitusi persamaan 2 ke persamaan 1 : E = $20.000 + 0,2($20.000 + 0,2E) = $20.000 + $4.000 + 0,4E 0,96E = $24.000 E = 25.000 Substitusi persamaan E ke persamaan 2 : F = $20.000 +0,2E = $20.000 +0,2($25.000) =$25.000 Substitusi persamaan E ke persamaan 3 : G = $10.000 + 0,3E + 0,1F =$10.000 + 0,3(25.000) + 0,1(25.000) =$20.000

Penyelesaian L 13-9 OH sblm Distribusi dr dep jasa Distribusi dari : Dept Prod S Dept Prod T Dept Pemsrn Kantor Umum Dept Jasa E Dept Jasa F Dept Jasa G Total $60.000 $90.000 $20.000 $20.000 $10.000 $200.000 Dept E 12.500 (25.000) 5.000 7.500 Dept F 7.500 10.000 5.000 (25.000) 2.500 Dept G 8.000 6.000 $4.000 $2.000 (20.000) Total 75.500 118.500 $4.000 $2.000 0 0 0 $200.000

Soal 2 Tutut Company memproduksi suatu produk melalui empat departemen, yaitu dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Departemen produksi terdiri dari departemen produksi A dan departemen produksi B. Departemen jasa terdiri dari departemen jasa C dan departemen jasa D. Biaya departemen jasa C didistribusikan berdasarkan jumlah karyawan dan biaya departemen jasa D didistribusikan berdasarkan luas lantai. Perusahaan menggunakan metode bertingkat. Tarif overhead departemen produksi dihitung berdasarkan jam mesin.

Soal 2 lanjutan Data tahunan yang diestimasikan adalah sebagai berikut: Keterangan Departemen Produksi Departemen Jasa A B 1 2 Anggaran Overhead pabrik Rp120.000 Rp160.000 Rp72.600 Rp40000 Dasar alokasi: Departemen 1 (jumlah karyawan) Departemen 2 (jumlah kwh) 40 200 40 500 300 20 Diminta: Buatlah distibusi overhead metode bertingkat. Hitung tarif overhead departemen produksi!

Solusi Soal 2 Keterangan Total Departemen Produksi Departemen Jasa BOP sebelum alokasi Biaya Departemen Jasa Alokasi departemen jasa: Departemen 1 Departemen 2 Rp280.000 Rp112.600 Rp392.600 A B 1 2 Rp120.000 Rp29.040 15.577 Rp160.000 Rp29.040 38.943 Rp72.600 *(Rp72.600) Rp40.000 Rp14.520 **(Rp54.520) BOP setelah alokasi Rp392.600 Rp164.617 Rp227.983 0 0 *(40/100)xRp72.600 ke Dept A dan B, (20/100)xRp72.600 ke Dept 2 **(200/700)xRp54.520 ke Dept A, (500/700)xRp54.520 ke Dept B

Soal 3 Yoyo Co telah memutuskan untuk mendistribusikan biaya dari departemen jasanya menggunakan metode simultan. Departemen produksi adalah P1 dan P2, departemen jasa adalah J1 dan J2, serta biaya bulanan adalah sebagai berikut:

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT

L 14-3 L 14-3 Sistem biaya Carlton Company saat ini mengakumulasikan semua overhead dalam satu tempat penampungan biaya tunggal dan mengalokasikannya berdasarkan jam mesin. Tahun lalu, total biaya overhead adalah sebesar $2.100.000 dan produk 1 menggunakan 1.500 dari 30.000 total jam mesin. Suatu studi ABC mengungkapkan bahwa dari total overhead tahun lalu, $100.000 merupakan biaya tingkat batch, dan biaya tingkat batch ini dipicu oleh pesanan kerja, dan total sejumlah 1.000 pesanan kerja diterbitkan, dimana 30 diantaranya untuk produk 1. Diminta: Dalam hal biaya tingkat batch, hitung arah dan jumlah distorsi biaya produk 1 berdasarkan sistem biaya saat ini.

Penyelesaian L 14-3 Sistem Biaya Tradisional : Tarif overhead = total overhead tahun lalu Sistem ABC : Tarif Overhead Jumlah jam tenaga kerja langsung = $ 2.100.000 = $ 70/jam 30.000 jam = Biaya tingkat batch Total pesanan = $ 100.000 = $100 / pesanan 1.000 Biaya overhead produk I = 1.500 jam x $70 x 100% = 5% 2.100.000 % produk I = 30 x 100% = 3% 1.000 Distorsi biaya tingkat batch = 5%-3% = 2% Maka arah distorsi biaya produk I adalah ke bawah.

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT 49