BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lembar observasi kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penenlitian ini adalah penelitian quasi experiment.quasi arti lain dari semu. Penelitian quasi eksperiment dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Quasi experiment menggunakan rancangan penelitian yang tidak dapat mengontrol secara penuh terhadap ciri-ciri dan karakteristik sampel yang diteliti, tetapi cenderung menggunakan rancangan yang memungkinkan pada pengontrolan dengan situasi yang ada. Penelitian ekperimen ini dilakukan pada kelas yang akan diberi perlakuan (treatment) yang disebut kelompok eksperimen (experiment group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol ( control group). Penelitian quasi eksperimen dapat membagi grup yang ada tanpa membedakan antara kontrol dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alarm yang sudah ada. B. Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian pretest-posttest menurut Arikunto (dalam Agustina, 2011) di dalam model penelitian ini sebelum memulai perlakuan kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal (O 1 ). Selanjutnya pada kelompok eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga manik-manik (X 1 ), dan pada kelompok kontrol diberi pembelajaran menggunakan alat peraga boneka garis bilangan (X 2 ). Setelah selesai perlakuan, kedua kelompok diberi tes akhir (O 2 ). Secara umum model desain penelitian dapat diskemakan sebagai berikut: Skema Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Postest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Keterangan: O 1 = tes awal ( pada kelompok ekperimen dan kontrol ) O 2 = tes akhir ( pada kelompok ekperimen dan kontrol ) X 1 = perlakuan menggunakan manik-manik X 2 = perlakuan menggunakan boneka garis bilangan C. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2013 15 Mei 2013. Lokasi penelitian adalah MI Klumpit Karanggede dan MI Reksosari 3 subjek penelitiannya siswa kelas IV

D. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Klumpit Karanggede dan siswa kelas IV MI Reksosari 3. Jumlah siswa MI Klumpit Karanggede terdiri dari 11 siswa, sedangkan MI Reksosari 3 terdiri dari 8 Siswa. E. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Hasil belajar dalam penelitian ini adalah gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai dengan sasaran belajar.tipe hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah ranah kognitif, karena ranah kognitif siswa yang biasa digunakan dan lebih dominan dipakai sebagai acuan hasil belajar. Alat peraga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat bantu mengajar. Alat bantu ini digunakan agar siswa lebih tertarik untuk memperhatikan guru saat mengajar. Alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah boneka garis bilangan dan manik-manik. Boneka garis bilangan merupakan modifikasi dari tangga garis bilangan, atau pita garis bilangan yang terbuat dari balok dengn modelnya menggunakan boneka, wayang, mobil-mobilan, atau lainnya yang terpenting model mempunyai sisi muka belakang. Alat peraga manik-manik memberikan pemahaman tentang pengerjaan bilangan dengan menggunakan pendekatan konsep himpunan. Sesuai konsep pada himpunan, kita dapat Menggabungkan atau memisahkan dua himpunan yang dalam hal ini anggotanya berbentuk manik-manik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika dan variabel bebasnya adalah menggunakan alat peraga boneka garis bilangan dan manik-manik F. Teknik Pengambilan Data 1. Observasi Observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan proses pembelajarandengan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) menggunakan alat peraga manik-manik dan boneka garis bilangan. Dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa belajar bersama dan bertanggunga jawab atas pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknya. Untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat digunakan alat peraga untuk membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Alat peraga yang digunakan pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah manik-manik dan boneka garis bilangan. Pada kelas eksperimen alat peraga yang digunakan adalah manik-manik, untuk kelas kontrol alat peraga yang digunakan adalah boneka garis bilangan.

2. Tes Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan untuk mengungkapkan keadaan seseorang termasuk di dalamnya kecerdasan, keterampilan, dan visualisasi. Tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui homogenitas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diketahui kedua kelompok homogen selanjutnya keduanya diberi perlakuan (treatment). Perlakuan dicobakan pada pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada kelas IV semester I dengan 4 kali pertemuan masing masing pertemuan 2 x 35 menit kemudian dilakukan posttest dengan intrumen tes yang valid dan reliabel. Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan awal dari kedua kelompok yang diajar guru pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang tidak menggunakan alat peraga. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa yang dilihat berdasarkan nilai keberhasilan siswa tentang materi yang sudah disampaikan. Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir dari kedua kelompok yang telah diberi perlakuan berbeda. G. Instrumen Pengambilan Data 1. Lembar observasi Lembar observasi berdasarkan pada model pembelajaran teams Games Tournaments (TGT) yang diambil menurut tahapan-tahapan Slavin. Penjabaran lembar observasi dengan model pembelajaran teams Games Tournaments (TGT) menggunakan manik-manik dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Lembar observasi kelas eksperimen No Pembelajaran Kurang Cukup Baik Sangat baik 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru menyajikan materi pembelajaran menggunakan manikmanik 3 Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran 4 Kejelasan guru dalam menyampaikan aturan permainan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournaments (TGT) 5 Guru membagi siswa kedalam kempok yang sacara heterogen 6 Keaktifan siswa saat permainan game 7 Guru menutup pelajaran

Penjabaran lembar observasi dengan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) menggunakan boneka garis bilangan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Lembar observasi kelas kontrol No Pembelajaran Kurang Cukup Baik Sangat baik 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru menyajikan materi pembelajaran menggunakan manikmanik 3 Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran 4 Kejelasan guru dalam menyampaikan aturan permainan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournaments (TGT) 5 Guru membagi siswa kedalam kempok yang sacara heterogen 6 Keaktifan siswa saat permainan game 7 Guru menutup pelajaran 2. Soal tes Pretest yang diberikan pada subyek terdiri dari item tes yang disusun berdasarkan standar kompetensi yaitu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi dasar yaitu menjumlahkan bilangan bulat dan mengurangkan bilangan bulat dengan indikator:menjumlahkan dua bilangan positif, menjumlahkan dua, menjumlahkan bilangan negatif, mengurangkan dua bilangan positif, mengurangkan dua, mengurangkan. Penjabaran nomor-nomor soal tes yang digunakan sebagai alat ukur dapat dilihat pada Tabel 3.3. Kompetensi dasar Menjumlahkan bilangan bulat Table 3.3 Kisi-kisi butir soal pretest Indikator No. Jumlah soal soal 1) Menjumlahkan dua 1,10 2 bilangan positif 2) Menjumlahkan dua 2,15 2 bilangan negative 3) Menjumlahkan 18 1

Mengurangkan bilangan bulat bilangan negative 4) Mengurangkan dua bilangan positif 5) Mengurangkan dua bilangan negative 6) Mengurangkan bilangan negative 8 1 3,20 2 4, 12 2 Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir dari kedua kelompok yang telah diberi perlakuan berbeda.instrumen posttest terdiri dari item tes yang disusun berdasarkan standar kompetensi yaitu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi dasar yaitu menjumlahkan bilangan bulat dan mengurangkan bilangan bulat dengan indikator: menjumlahkan dua bilangan positif, menjumlahkan dua, menjumlahkan, mengurangkan dua bilangan positif, mengurangkan dua bilangan negatif, mengurangkan. Penjabaran nomornomor soal tes yang digunakan sebagai alat ukur dapat dilihat pada Tabel 3.4. Table 3.4 Kisi-kisi butir soal posttest Kompetensi Indikator No. soal Jumlah soal dasar Menjumlahkan bilangan bulat Mengurangkan bilangan bulat 1) Menjumlahkan dua bilangan positif 2) Menjumlahkan dua bilangan negative 3) Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negative 4) Mengurangkan dua bilangan positif 5) Mengurangkan dua bilangan negative 6) Mengurangkan bilangan positif dan bilangan negative 11 1 2 1 5,6,12 3 1,3,9,10 4 7,8,13 3 4,14 2

H. Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Validitas suatu intrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Prinsip suatu tes adalah valid, tidak universal. Uji validitas instrument dengan mengkorelasikan item soal dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (corrected item total correlation). Menurut Arikunto (dalam setyo, 2012) suatu item dikatakan valid jika koefisien item teruji batas bawah sampai dengan 0.02. Penentuan validitas item menggunakan kriteria menurut Surapranata (2004) yang menyatakan bahwa angka koefisien korelasi antara 0.000 1.000 dengan lima makna koefisien korelasi mulai dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Kriteria validitas instrument dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Makna koefisien korelasi product moment Angka korelasi Makna 0.800 1.000 Sangat tinggi 0.600 0.800 Tinggi 0.400 0.600 Cukup 0.200 0.400 Rendah 0.000 0.200 Sangat rendah 2. Uji Reabilitas Sukardi (2011) mengatakan reliabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsisten atau keajegan. Suatu instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai nilai reabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha di cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrument. Kriteria yang digunakan menurut Arikunto (dalam Setyo, 2012) dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kriteria reliabilitas Koefisien reliabilitas Kriteria 0.800 R11 1.000 Sangat tinggi 0.600 R11 0.800 Tinggi 0.400 R11 0.600 Cukup 0.200 R11 0.400 Rendah R11< 0.200 Sangat rendah

I. Analisis Validitas Butir Soal 1. Instrumen Pretest Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total menggunakan Pearson product moment dan perhitungan yang dilakukan menggunakan software SPSS versi 16.0. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Uji validitas Pretest No. soal R keterangan No. soal R keterangan Soal 1 0.340 Valid Soal 11 0.003 Tidak Valid Soal 2 0.348 Valid Soal 12 0.238 Valid Soal 3 0.426 Valid Soal 13 0.159 Tidak Valid Soal 4 0.256 Valid Soal 14 0.162 Tidak Valid Soal 5 0.031 Tidak valid Soal 15 0.340 Valid Soal 6 0.109 Tidak valid Soal 16 0.003 Tidak valid Soal 7 0.082 Tidak valid Soal 17-0.081 Tidak valid Soal 8 0.262 Valid Soal 18 0.210 Valid Soal 9 0.086 Tidak Valid Soal 19-0.066 Tidak Valid Soal 10 0.256 Valid Soal 20 0.292 Valid Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa dari 20 soal tes, 10 soal valid dan 10 soal dinyatakan gugur.sebanyak 10 soal yang valid di uji lagi validitas dari butirbutir soal tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Uji validitas Pretest 2 No. soal R keterangan Soal 1 0.395 Valid Soal 2 0.310 Valid Soal 3 0.309 Valid Soal 4 0.238 Valid Soal 5 0.276 Valid Soal 6 0.238 Valid Soal 7 0.259 Valid Soal 8 0.320 Valid Soal 9 0.248 Valid Soal 10 0.310 Valid Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa 10 item soal valid, pada indeks data item menunjukkan bahwa koefisien bergerak dari 0.23 sampai dengan 0.39. Analisis reabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha dari cronbach yang memberikan koefisien reabilitas sebesar 0.62. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Blue print

akhir instrumen yang digunakan untuk pretest kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Blue Print butir soal Pretest Kompetensi Indikator No. soal Jumlah soal dasar Menjumlahkan 1) Menjumlahkan dua 1,10 2 bilangan bulat bilangan positif 2) Menjumlahkan dua 2,15 2 3) Menjumlahkan 18 1 Mengurangkan 4) Mengurangkan dua 8 1 bilangan bulat bilangan positif 5) Mengurangkan dua 3,20 2 6 6) Mengurangkan 4, 12 2 2. Instrumen Posttest Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total menggunakan Pearson product moment dan perhitungan yang dilakukan menggunakan software SPSS versi 16.0. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Uji validitas Posttest No. soal R keterangan No. soal R keterangan Soal 1 0.316 Valid Soal 11 0.241 Valid Soal 2 0.650 Valid Soal 12 0.648 Valid Soal 3-0.129 Tidak Valid Soal 13 0.547 Valid Soal 4 0.688 Valid Soal 14-0.059 Tidak Valid Soal 5 0.275 Valid Soal 15-0.047 Tidak Valid Soal 6 0.648 Valid Soal 16 0.648 Valid Soal 7 0.388 Valid Soal 17 0.235 valid Soal 8 0.688 Valid Soal 18 0.442 Valid Soal 9-0.113 Tidak Valid Soal 19 0.196 Tidak Valid Soal 10 0.040 Tidak Valid Soal 20 0.297 Valid Berdasarkan Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 20 soal tes, 14 soal valid dan 6 soal dinyatakan gugur.sebanyak 14 soal yang valid di uji lagi validitas dari butirbutir soal tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Uji validitas Posttest 2 No. soal R keterangan Soal 1.332 Valid Soal 2.614 Valid Soal 3.693 Valid Soal 4.320 Valid Soal 5.740 Valid Soal 6.322 Valid Soal 7.693 Valid Soal 8.343 Valid Soal 9.740 Valid Soal 10.509 Valid Soal 11.740 Valid Soal 12.222 Valid Soal 13.415 Valid Soal 14.298 Valid Berdasarkan Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa 14 item soal valid, pada indeks data item menunjukkan bahwa koefisien bergerak dari 0.22 sampai dengan 0.74. Analisis reabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha dari cronbach yang memberikan koefisien reabilitas sebesar 0.85. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.blue print akhir instrumen yang digunakan untuk pretest kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Blue Print butir soal Posttest Kompetensi dasar Indikator No. soal Jumlah soal Menjumlahkan 1) Menjumlahkan dua 11 1 bilangan bulat bilangan positif 2) Menjumlahkan dua 2 1 3) Menjumlahkan 5,6,12 3 Mengurangkan 4) Mengurangkan dua 1,3,9,10 4 bilangan bulat bilangan positif 5) Mengurangkan dua 7,8,13 3 6 6) Mengurangkan 4,14 2

J. Teknik Analisi Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yang diukur yaitu hasil belajar matematika yang menggunakan boneka garis bilangan dan manik-manik pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Ukuran yang digunakan adalah nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum 2. Analisis Inferensial Analisis inferensial digunakan untunk menguji perbedaan rata-rata dua sampel. Analisis inferensial yang digunakan uji beda untuk sampel bebas (independent sample t-test). Perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.