DAFTAR ISI. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca dan Menulis Teks Personal. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Membaca dan Menulis Teks Deskripsi

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat

KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Jumlah Uang KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Waktu

Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

DAFTAR ISI. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Menulis Suku Kata dan Kata. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Membaca dan Menulis Kalimat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar Tema Kehutanan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN PKBM MELALUI PERMAGANGAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

kurang beruntung untuk jalur pendidikan nonformal yang berusia lahir sampai dengan usia 6 tahun dan sebagai prioritas anak usia lahir sampai dengan

Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kaliurang, Oktober 2010

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Penataan Kelembagaan PKBM

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

Hasil Sidang Komisi I: KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

EVALUASI DAN SEMILOKA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PUG BIDANG PENDIDIKAN

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

ARTIKEL 11 KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya-Ikan Kecil (Lembaran Negara Republik I

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan pembangunan. Tidaklah mudah untuk mengadakan perubahan

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

LAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT SUBDIT SARANA DAN PRASARANA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2012

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2016 TENTANG KARTU NELAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PERMEN-KP/2017 TENTANG KARTU PELAKU USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2008

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

LANDASAN HUKUM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA. Dokumen 002

TAR== BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

PERAN MANAJER RUMAH TANGGA SEBAGAI STRATEGI DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMBINAAN ORGANISASI MITRA DIKMAS. Oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DITJEN PAUDNI-KEMDIKBUD RI 2015

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT

Strategi Kebijakan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2016

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012

Profi l Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Profi le: Directorate of Literacy and Equivalency Education Development

Transkripsi:

DAFTAR ISI KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca dan Menulis Teks Personal KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Membaca dan Menulis Teks Deskripsi KEGIATAN BELAJAR 3 Terampil Membaca dan Menulis Teks Petunjuk i

Kata Sambutan Pelindung: Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. Penanggung Jawab: Dr.Wartanto Editor: Dra. Ida M. Kosasih, M.Pd. Penulis:... Siti Nurul Aini, S.Kom. Dra. Katarina, M.Pd. Johan Winarni, S.P., M.Pd. Surya Nilasari, S.Pd. Desain Grafis/Illustrator: Surya Evendi Memasuki tahun 2015, perhatian dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian akhir dari program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan di Dakar Senegal tahun 2000 oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan kecakapan hidup, pemberantasan buta aksara, pengarusutaman gender, peningkatan mutu pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target tersebut. Untuk itu, Ditjen PAUD dan DIKMAS mengembangkan kebijakan dan program/ kegiatan pendidikan masyarakat dalam skema besar pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education). Layanan PAUD dan DIKMAS sangat penting dan strategis dilakukan karena masih terdapat penduduk usia 15-59 tahun sebesar 3,86% atau sebanyak 6.165.404 orang (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014). Penduduk buta aksara tersebut mayoritas perempuan sebesar 66,39% dan laki-laki sebesar 33,61%. Kondisi perekonomian mereka tergolong miskin, bekerja serabutan, buruh tani, nelayan, kuli bangunan, dan pedagang kecil atau hanya sebagai ibu rumah tangga bagi kaum perempuannya. Selain itu, masih terdapat pula penduduk usia muda usia SD/MI (7-12 tahun) yang tidak dapat mengikuti pendidikan dasar (SD/MI) karena berbagai faktor yang rentan menjadi buta-aksarawan baru yang sekaligus akan menjadi target layanan pendidikan kesetaraan untuk tetap memberi kesempatan mereka dalam memenuhi hak-hak pendidikannya. Dengan spektrum layanan pendidikan alternatif dan solutif tersebut, Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS berupaya memperluas layanan dan peningkatan mutu layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, petunjuk teknis, dan bahan ajar penyelenggaraan program/kegiatan pendidikan masyarakat. Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat efektif dan efisien untuk mewujudkan masyarakat belajar yang dilandasi semangat revolusi mental guna meraih kemajuan masyarakat yang berkarakter dan berintegritas. Buku Bahan Ajar Keaksaraan Dasar ini merupakan salah satu contoh modul pembelajaran keaksaraan berbasis standar kompetensi keaksaraan dasar dan didesain untuk masyarakat petani (fungsional bidang pertanian). Karena ini merupakan salah satu contoh maka di daerah, terbuka lebar untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar keaksaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi keaksaraan dasar Jakarta, April 2015 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. ii iii

Kata Pengantar Pengembangan program pendidikan masyarakat terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti. Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Education for All (Pendidikan Untuk Semua), Education for Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, dan program lainnya. Program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diterapkan dalam konteks lokal. Berbagai layanan pendidikan masyarakat bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan norma, standar, pr osedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat lainnya sebagai acuan di lapangan. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut dapat menjadi acuan dan menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat yang efektif, efisien dan akuntabel. Jakarta, April 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dr. Wartanto iv 1

Cermati kalimat berikut! Orang hidup memiliki identitas. Identitas di catat pada Kartu Kelahiran, Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk. Kartu identitas lain adalah Kartu Sekolah, Surat Izin Mengemudi dan lain lain. Cermati Contoh Kartu Tanda Penduduk di bawah ini! Jawablah pertanyaan berikut! 1. Siapa nama pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP)?... 2. Di mana alamatnya?... 3. Apa pekerjaannya?... 2 3

Isilah titik titik dengan Identitas diri sesuai dengan KTP Anda! Cermati! Semua Orang memiliki Identitas. Tidak mengenal Kaya dan Miskin. Pejabat Negara juga punya identitas. Isilah titik titik tentang tokoh di bawah ini! Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Siapa namamu?... 2. Di mana alamatmu?... 3. Apa pekerjaanmu?... 1. Namanya?... 2. Jenis Kelamin?... 3. Pekerjaan?... 4 5

Isilah Identitas diri sendiri pada Kartu Anggota Nelayan! Isilah titik titik sesuai dengan kegunaannya! Kartu Kegunaan Isilah pertanyaan dan perintah berikut! 1. Apa nama kartu di atas?... 2. Kartu anggota Kementerian apa?... 3. Tulis kembali nama dan alamat Anda!... 6 7

Cermati! Indonesia adalah Negara Maritim. Sebagian penduduk menjadi Nelayan. Nelayan wajib patuh kepada peraturan. 8 9

Bacalah! Ikan laut banyak jenisnya. Setiap hari di jaring tidak pernah habis. Perahu dan kapal datang menangkapnya. Jawablah pertanyaan berikut! 1. Gambar apa yang ada di atas?.. 2. Apa yang dijaring oleh nelayan di laut?.. 3. Alat apa yang digunakan mengangkut ikan di laut? Sebutkan jenis jenis ikan laut Indonesia! 1 2 3 4 5 10 11

Bacalah! Nelayan mencari ikan. Pergi ke laut naik perahu. Menangkap ikan dengan jaring. Cermati! Gambar macam macam perahu dan peralatan nelayan Sebutkan nama bagian tubuh ikan! Jawablah pertanyaan berikut! 1. Apa pekerjaan Nelayan? 2. Nelayan ke laut naik apa? 3. Nelayan menangkap ikan dengan alat apa? Nomor 1. 2. 3 4 5 Nama bagian tubuh ikan............... 12 13

Sebutkan Kegunaan bagian tubuh ikan! Bagian tubuh ikan Kegunaan Mulut... Mata... Insang... Sirip... Ekor... Cermati Baca dan salinlah Tulis dan jelaskan 3 (tiga) peralatan mencari ikan!......... 14 15

Cermati Isilah kolom berikut! Mendatar 1. Orang yang mencari ikan di laut 2. Perahu layar berlayar dengan tenaga 3. Ikan laut yang paling ganas Menurun Peralatan Nelayan Isilah titik titik di dalam tabel! Dibuat dari bahan Kegunaan Perahu Kayu. Dayung Jaring. Mendayung perahu... Kail... (pancing) Tong tempat ikan.. 1. Kendaraan pengangkut ikan di laut. 2. Binatang laut yang di jaring nelayan. 3. Alat penangkap ikan 3 1 1 e a a u 2 2 3 n 16 17

Cermati Nelayan wajib memiliki Kartu Anggota. Kartu yang berfungsi mengontrol kondisi nelayan. Nelayan menjadi tertib dan laut tetap lestari. Gambar prosedur membuat kartu anggota nelayan dan ada poster tentang langkah membuat kartu anggota 18 19

Perhatikan Petunjuk berikut! Langkah langkah membuat Kartu Anggota Nelayan 1. Datang ke kantor pelayanan kartu anggota. 2. Mengisi formulir dan membawa KTP. 3. Melakukan pemotretan untuk kartu anggota. Bagaimana langkah langkah membuat kartu anggota Nelayan? 1... 2... Isilah titik titik di bawah ini! 1. Datang ke kartu anggota. 2. Mengisi.. dan membawa KTP. 3. Melakukan untuk kartu anggota. 3... 20 21

Cermati Bagaimana tanda tanda ikan yang masih segar? Poster tentang mengkonsumsi ikan segar 1... 2... Tanda-tanda ikan segar 1. Sisik ikan masih tertanam kuat pada dagingnya. 2. Insang berwarna merah cerah. 3. Mata ikan jernih dan terang. Isilah titik titik di bawah ini! 1. masih tertanam kuat pada dagingnya. 2. Insang berwarna.. 3.. jernih dan terang 3... 22 23

Cermati Sanksi apa yang diberikan kepada Nelayan yang tidak memiliki izin? Poster Nelayan yang tidak memiliki izin dan mendapat sanksi. Gambar peringatan tertulis 1... Gambar penghentian sementara kegiatan 2... Nelayan yang menetap di wilayah laut dan tidak memiliki izin akan dikenai sanksi administratif berupa: 1. peringatan tertulis; 2. penghentian sementara kegiatan; 3. denda administratif Gambar orang di denda administratif 3... 24 25

26