ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE PADA PT. KRAKATAU STEEL, TBK. PERIODE 2010-2012 Khairotul Munawwaroh 23210880
LATAR BELAKANG Beberapa hal yang menjadi latar belakang dari penulisan ini adalah: Laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan untuk menemukan kelemahan dan kekuatan perusahaan. Rasio keuangan bermanfaat untuk menilai kondisi kesehatan dan memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Analisis kebangkrutan sebagai peringatan dini bagi pihak internal perusahaan dan sebagai informasi bagi pihak eksternal perusahaan.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana nilai rasio working capital to total assets sebagai nilai A, rasio earning before interest and tax to total assets sebagai nilai B, rasio earning before tax to current liabilities sebagai nilai C, dan rasio total asset turn over sebagai nilai D yang terdapat dalam metode Springate saat menganalisis laporan keuangan PT. Krakatau Steel, Tbk. tahun 2010 hingga 2012? 2. Bagaimana hasil prediksi kebangkrutan pada PT. Krakatau Steel, Tbk. dengan menggunakan metode Springate pada periode tahun 2010 hingga 2012?
Batasan Masalah Batasan dalam penulisan ini adalah penulis hanya membahas mengenai elemen-elemen yang terkait pada laporan keuangan dalam memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan dengan metode Springate.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui nilai rasio working capital to total assets sebagai nilai A, rasio earning before interest and tax to total assets sebagai nilai B, rasio earning before tax to current liabilities sebagai nilai C, dan rasio total asset turn over sebagai nilai D yang terdapat dalam metode Springate saat menganalisis laporan keuangan PT. Krakatau Steel, Tbk. tahun 2010 hingga 2012. 2. Untuk mengetahui hasil prediksi kebangkrutan dengan metode Springate pada PT. Krakatau Steel, Tbk. dari kurun wakru 2010 hingga 2012.
Rumusan Springate Dimana : S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D A = Working Capital to Total Assets Ratio B = Earning Before Interest And Tax to Total Assets Ratio C = Earning Before Tax to Current Liabilities Ratio D = Total Asset Turn Over Ratio Nilai patokan pada metode Springate: Jika perusahaan yang mempunyai skor S > 0,862 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor S < 0,862 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut.
Grafik 4.1 Perkembangan Working Capital To Total Assets Ratio (A) 2010-2012
Grafik 4.2 Perkembangan Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio (B) 2010-2012
Grafik 4.3 Perkembangan Earning Before Tax to Current Liabilities Ratio (C) 2010-2012
Grafik 4.4 Perkembangan Total Asset Turn Over Ratio (D) 2010-2012
Hasil Pengolahan Data Perhitungan Springate: S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D S (2010) = 1,03 (0,305) + 3,07 (0,093) + 0,66 (0,200) + 0,4 (0,775) = 0,31415 + 0,28551 + 0,132 + 0,31 = 1,04166 S (2011) = 1,03 (0,186) + 3,07 (0,056) + 0,66 (0,122) + 0,4 (0,755) = 0,19158 + 0,17192 + 0,08052 + 0,302 = 0,74602 S (2012) = 1,03 (0,060) + 3,07 (-0.004) + 0,66 (-0,012) + 0,4 (0,734) = 0,0618-0.01228-0,00792 + 0,2936 = 0.3352
Grafik 4.5 Hasil Perhitungan Springate PT. Krakatau Steel, Tbk 2010-2012
Kesimpulan Setelah menganalisis rasio-rasio yang ada penulis menyimpulkan: 1. a. Rasio Working Capital to Total Assets (A) Terjadi penurunan yang cukup besar pada rasio working capital to total asset yang terlihat dari kurun waktu 2010 hingga 2012. Ini menunjukkan bahwaperusahaan belum bisa menyeimbangkan antara modal kerja dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. b. Rasio Earning Before Interest And Tax to Total Assets (B) Pada rasio ini perusahaan mengalami penurunan dari kurun waktu 2010 hingga 2012. Hal ini dikarenakan EBIT perusahaan terus mengalami penurunan hingga defisit pada tahun 2012 dan tidak mampu menyeimbangi jumlah aktiva yang dimiliki. c. Rasio Earning Before Tax to Current Liabilities (C) Perusahaan belum bisa menyeimbangkan laba sebelum pajak dengan hutang lancar yang dimiliki. Laba sebelum pajak mengalami penurunan sedangkan hutang lancar mengalami kenaikan yang sangat besar selama kurun waktu 2010 hingga 2012. d. Rasio Total Asset Turn Over (D) Total penjualan dan total aset terus mengalami kenaikan selama periode tahun 2010 hingga 2012, namun kenaikan penjualan belum bisa mengimbangi kenaikan total aset yang lebih besar. Hal ini jelas menggambarkan bahwa perusahaan belum dapat menyeimbangkan dengan baik antara aktiva yang dimiliki dengan perputaran aktivitas secara efektif. 2. Dengan melihat grafik maka dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Krakatau Steel, Tbk tengah mengalami indikasi kemungkinan kebangkrutan di tahun 2011 dan 2012, sedangkan pada tahun 2010 perusahaan masih dalam kondisi aman.