Sintesis Mikro Partikel ZnO Terdoping Sulfur Alam (ZnO:S) Melalui Metode Mechanochemical

dokumen-dokumen yang mirip
: FEI. Leryi. ffiffi. z?* Uniueruitqr Lompung, lo-12 Mei 2Ol3. :,-ff & llrrrrrrrr\, UNMRSITAS LAMPUNG ALAM \', FAKULTAS MATE MATI KA DAI'{ I t ryiupen

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

Metodologi Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Struktural Seng Oksida (ZNO) Dari Limbah Dross Galvanisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Efek Doping Senyawa Alkali Terhadap Celah Pita Energi Nanopartikel ZnO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

Bab III Metodologi Penelitian

Preparasi Ion Cu Yang Didukung Oleh ZnAl 2 O 4

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

Penggunaan Ekstrak Air Daun Kopi Robusta (Coffea robusta) Dalam Sintesis Material ZnAl2O4 Dengan Metode Kopresipitasi

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

Bab III Metoda Penelitian

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aristanto Wahyu Wibowo, A. K. Prodjosantoso & Cahyorini K.

Analisis Sifat Fisik dan Kompresibilitas Nanopowder Zinc Oxide (ZnO) sebagai Alternatif Material Amalgam

4 Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

Pengaruh Suhu Polimerisasi Terhadap Sifat Transpor dan Struktur Polianilina Berbentuk Garam Emeraldine

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

ABSTRAK ABSTRACT. Kata Kunci: katalis Cu/ZnBr 2 /γ-al 2 O 3, XRD, SEM-EDX, sitronelal.

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa dalam penerapan nanosains dan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

KARAKTERISASI I-V SEMIKONDUKTOR HETEROKONTAK CuO/ ZnO(TiO 2 ) SEBAGAI SENSOR GAS HIDROGEN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

Sintesis dan Identifikasi Material Besi Berpendukung ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 )

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

EFEK PENAMBAHAN PARTIKEL MAGNETIK Fe 3 O 4 TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU PADA LOGAM BERAT BESI (Fe)

1 BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan penelitian di bidang sains dan teknologi saat ini semakin berkembang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

PENGARUH SUHU FURNACE DAN RASIO KONSENTRASI PREKURSOR TERHADAP KARAKTERISTIK NANOKOMPOSIT ZnO-SILIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREPARASI DAN KARAKTERISASI PADUAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,6 Te 0,4 ) DENGAN METODE BRIDGMAN MELALUI VARIASI WAKTU PEMANASAN

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

PENGARUH VARIASI MASSA BAHAN TERHADAP KUALITAS KRISTAL SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 Te 0,8 ) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

I. PENDAHULUAN. komposit. Jenis material ini menjadi fokus perhatian karena pemaduan dua bahan

Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit

I. PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. dibutuhkan suatu material yang memiliki kualitas baik seperti kekerasan yang

Karakterisasi Sensor TiO 2 Didoping ZnO untuk Mendeteksi Gas Oksigen

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

BAB III METODE PENELITIAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MAGNESIUM OKSIDA (MgO) DENGAN VARIASI MASSA PEG-6000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

*

1 BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Sintesis Mikro Partikel ZnO Terdoping Sulfur Alam (ZnO:S) Melalui Metode Mechanochemical Evi Maryanti, Sal Prima Yudha S, Fadli Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Bengkulu e-mail : evimaryanti82@yahoo.com Abstrak. Partikel Zno terdoping sulfur alam dari kawasan Bukit Kaba Bengkulu telah berhasil disintesis. Sintesis dilakukan menggunakan metode mechanochemical dengan suhu pemanasan 90 o C dan 180 o C serta variasi lama penggerusan yaitu 1 jam dan 8 jam. Hasil karakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD) menunjukkan senyawa hasil sintesis murni senyawa ZnO dengan struktur heksagonal wurtzit yang terdoping Sulfur (ZnO:S). Hasil karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan adanya peningkatan ukuran partikel dengan meningkatnya suhu pemanasan, dan penurunan ukuran partikel dengan bertambahnya lama waktu penggerusan. Sedangkan hasil Energy Dispersive X-Ray Fluorescence (EDX) memperlihatkan adanya penurunan persen massa sulfur dengan meningkatnya suhu pemanasan dan lama waktu penggerusan dimana pada waktu penggerusan selama 1 jam menghasilkan persen massa Sulfur sebesar 4,55% dan waktu penggerusan selama 8 jam sebesar 0,81%. Peningkatan suhu pemanasan juga menyebabkan terjadinya penurunan persen massa Sulfur yaitu 4,55 % pada T=90 o C dan 1,35 % pada T=180 o C. Kata Kunci : Mikropartikel, ZnO, doping, Sulfur, Mechanochemical PENDAHULUAN Selama beberapa dekade ini, penelitian mengenai material berstruktur mikro dan nano satu dimensi (1-D) telah menjadi salah satu topik menarik dalam ilmu fisika, kimia dan material sains. Hal ini disebabkan oleh luasnya bidang kajian material ini baik dalam bidang dasar maupun dalam bidang teknologi. ZnO merupakan salah satu material semikonduktor penting karena memiliki celah pita energi yang lebar dan energi eksiton yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan sebagai solar sel, sensor gas, elektroda transparan, divais optoelektronik dan lainnya [1]. ZnO juga merupakan material yang aman dan cocok digunakan langsung pada aplikasi biomedis tanpa proses pelapisan. Material ZnO dapat disintesis dengan berbagai ukuran dan dimensi tergantung jenis metode dan prekursor yang digunakan. Win, M.H (2007) melaporkan bahwa ukuran dan morfologi ZnO dapat dipengaruhi oleh komposisi pelarut, prekursor, waktu reaksi dan temperatur serta kebasaan larutan [2]. Ukuran partikel dan morfologi material ZnO yang berbeda dapat menghasilkan sifat dan aktivitas yang berbeda pula. Modifikasi sifat-sifat ZnO melalui inkorporasi pengotor akhir-akhir ini menjadi isu penting untuk aplikasi pada optoelektronik ultraviolet dan elektronik spin. Pendopingan semikonduktor dengan unsur-unsur selektif merupakan suatu metode efektif untuk meningkatkan sifat listrik, optik dan magnetik material tersebut. Beberapa penelitian tentang pendopingan material ZnO telah dilaporkan. Beberapa unsur logam telah berhasil didoping pada nanopartikel ZnO, diantaranya yaitu Ag, Au, Cu, Pd, Ga, In, dan Mn untuk tujuan yang berbeda-beda. Pendopingan anion khususnya unsur-unsur kalkogenida belum banyak dilakukan pada ZnO. Doping unsur S pada ZnO diharapkan mampu memodifikasi sifat listrik dan optik karena perbedaan keelektronegatifan dan Semirata 2013 FMIPA Unila 137

Evi Maryanti dkk: Sintesis Mikro Partikel ZnO Terdoping Sulfur Alam (ZnO:S) Melalui Metode Mechanochemical ukuran antara S dan O yang besar. Namun karena perbedaan yang signifikan antara stabilisasi S dan temperatur pertumbuhan ZnO, menyebabkan unsur S jarang didoping pada ZnO [3]. Shen et al (2005a) telah berhasil mensintesis nanowires ZnO terdoping S dengan proses chemical solution-conversion pada suhu kamar menggunakan prekursor nanowires ZnO dan tiourea. Shen et al (2005b) juga telah mensintesis nanostruktur ZnO terdoping S seperti nanonails dan nanowires melalui proses evaporasi termal bebas katalis pada skala besar. Wang et al (2007) melaporkan telah mendoping unsur S dan N pada ZnO dengan metode mechanochemical menggunakan alat Ball Mill sebagai mesin penggiling dan dikalsinasi pada suhu tinggi. Cho et al (2012) juga telah berhasil mensintesis nanostars ZnO terdoping S melalui metode hidrotermal menggunakan prekursor zink nitrat, heksamin dan tiourea. Berdasarkan penelusuran literatur tersebut, belum ada dilakukan sintesis partikel ZnO berstruktur mikro atau nano yang terdoping S menggunakan metode dengan peralatan sederhana, suhu rendah dan biaya murah. Untuk itulah, pada penelitian ini dipilih metode mechanochemical dengan menggunakan mortar dan stamper sebagai alat pencampur ZnO dan Sulfur. Digunakan metode mechanochemical dikarenakan metode ini sangat tepat untuk mendoping suatu unsur non logam pada suatu partikel halus oksida. Secara umum, pada metode mekanik akan terjadi reaksi keadaan padat pada permukaan partikel yang diikuti dengan penurunan ukuran partikel ke ukuran nano dengan bertambahnya waktu pengadukan. Selain itu metode mechanochemical merupakan metode ramah lingkungan sehingga sangat menunjang tujuan untuk menciptakan green chemistry. Sulfur yang digunakan sebagai pendoping pada penelitian ini merupakan sulfur alam lokal Bengkulu yang diambil dari kawasan wisata Bukit Kaba, Kabupaten Kepahyang, Provinsi Bengkulu. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Zink Oksida (99%, E-Merck) dan Sulfur alam yang diambil dari kawasan cagar alam Bukit Kaba, Kabupaten Kepahyang, Provinsi Bengkulu. Sebelum digunakan sulfur terlebih dahulu diayak dan dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti batu, tanah dan pasir. Sebanyak 3,6 gram ZnO ditambahkan dengan 0,4 gram sulfur, kemudian digerus dalam mortar selama 1 jam, 8 jam dan 16 jam. Campuran ZnO dan sulfur yang berwarna kuning muda kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 90 0 C dan 180 0 C masing-masing selama 4 jam. Sampel masing-masing diberi kode ZS1 (suhu 90 0 C, 1 jam), ZS2 (suhu 90 0 C, 8 jam), ZS3 (suhu 180 0 C, 1 jam). Sampel kemudian dikarakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD, Phillips PW-1710) dan Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX, JEOL JSM-6360). HASIL DAN PEMBAHASAN Berat sampel sebelum dan sesudah dipanaskan mengalami pengurangan. Hal ini disebabkan karena adanya sampel yang melekat pada mortar selama proses penggerusan dan adanya sulfur yang menguap selama proses pemanasan terutama pada pemanasan suhu 180 0 C. Jumlah perubahan berat sampel sebelum dan sesudah pemanasan dapat dilihat pada Tabel 1. TABEL 2 Perubahan berat sampel sebelum dan sesudah proses pemanasan No Kode sampel Berat sebelum pemanasan (gram ) Berat setelah pemanasan (gram) 1 ZS1 3,8264 3,8208 2 ZS2 3,7296 3,7284 3 ZS3 3,7983 3,7765 138 Semirata 2013 FMIPA Unila

Intensitas (a.u) Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 1. Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Ukuran dan Morfologi Kristal Zno Terdoping Sulfur (ZnO:S) Hasil karakterisasi menggunakan Difraksi Sinar-X terhadap seluruh sampel menunjukkan difraktogram yang dihasilkan merupakan puncak-puncak karakteristik dari senyawa zincite, ZnO dengan struktur heksagonal wurtzit (JCPDS no. 36-1451). Puncak-pucak karakteristik tersebut terdapat pada 2Ɵ = 31, 769 o, 34,421 o, 36,252 o, 47,538 o, 56,602 o, 62,862 o, 66,378 o, 67,961 o, dan 69,098 o. Selain itu, terlihat juga adanya puncak difraksi pada 2Ɵ = 23,075 o dan 27,745 o yang merupakan puncak karakteristik dari sulfur (JCPDS No.08-0247). Hal ini memperlihatkan bahwa senyawa yang disintesis merupakan senyawa murni ZnO yang terdoping Sulfur (ZnO:S). Difraktogram senyawa hasil sintesis dapat dilihat pada Gambar 1. Adanya penurunan intensitas dengan bertambahnya suhu pemanasan menunjukkan adanya penurunan kristalinitas partikel ZnO:S. 20 30 40 50 60 70 2 theta 1 jam, 180 0 C 1 jam, 90 0 C GAMBAR 14 Pola difraksi Kristal ZnO terdoping S (ZnO:S) pada suhu 90 0 C dan 180 0 C Hasil karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan adanya perbedaan ukuran partikel dan persen massa sulfur dalam sampel pada berbagai suhu pemanasan. Ukuran partikel dihitung dengan menggunakan persamaan Scherrer disertai dengan koreksi alat. Ukuran partikel pada sampel ZnS1 dengan suhu pemanasan 90 0 C rata-rata sebesar ± 390 nm, ZnS3 pada suhu 180 0 C sebesar 537 nm. GAMBAR 15 Foto SEM partikel ZnO terdoping S (ZnO:S) pada pemanasan (a). Suhu 90 0 C (c). Suhu 180 0 C Semirata 2013 FMIPA Unila 139

Evi Maryanti dkk: Sintesis Mikro Partikel ZnO Terdoping Sulfur Alam (ZnO:S) Melalui Metode Mechanochemical Adanya peningkatan ukuran partikel dengan meningkatnya suhu pemanasan disebabkan terjadinya aggromerasi terhadap partikel primer oleh sulfur sebagai unsur pendoping [4]. Pada Gambar 2 dapat dilihat morfologi kristal ZnO yang sedikit berbeda dimana pada suhu pemanasan 180 0 C (Gambar b), partikel ZnO:S membentuk aggregat (gumpalan) sehingga ukuran partikel menjadi lebih besar. 2. Pengaruh Lama Penggerusan Terhadap Ukuran dan Morfologi Kristal Zno Terdoping Sulfur (ZnO:S) Pada perlakuan variasi lama penggerusan terhadap partikel ZnO terdoping S didapatkan ukuran partikel yang menurun dengan bertambahnya lama penggerusan. Pada sampel ZnO:S dengan waktu pengggerusan selama 1 jam didapatkan ukuran partikel rata-rata sebesar ± 390 nm dan waktu penggerusan selama 8 jam didapatkan ukuran partikel rata-rata sebesar ± 259 nm (Gambar 3). Terjadinya penurunan ukuran partikel dengan bertambahnya waktu penggerusan disebabkan karena proses penggerusan dapat menstimulasi terjadinya ikatan kimia antara dua unsur untuk membentuk suatu prekursor, dan prekursor ini akan dipadatkan dengan adanya perlakuan panas [4]. Ukuran partikel ZnO:S yang masih di atas 100 nm (mikropartikel) menunjukkan suhu pemanasan atau lama penggerusan yang belum maksimal. 3. Pengaruh Suhu Pemanasan dan Lama Penggerusan Terhadap Persen Massa Sulfur Dalam Kristal ZnO:S Untuk mengetahu komposisi unsur pada sampel yang disintesis digunakan Energy Dispersive X-Ray (EDX). Gambar 4 merupakan hasil spektrum EDX sampel ZS1, ZS2 dan ZS3. GAMBAR 16 Foto Sem Mikropartikel ZnO:S dengan waktu penggerusan selama (a) 1 jam, (b) 8 jam 140 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 dilakukan oleh penulis dalam rangkaian Hibah Penelitian Hibah bersaing Tahun 2013. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada DIKTI yang telah mendanai penelitian ini, serta kepada Laboratorium SEM FMIPA dan Laboratorium Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung yang telah membantu dalam karakterisasi sampel. GAMBAR 17 Spektra EDX mikropartikel ZnO:S pada (a). T=90 0 C, t=1 jam, (b). T=90 0 C, t=8 jam dan (c). T=180 0 C, t=1 jam Terjadinya penurunan persen massa sulfur dengan meningkatnya suhu pemanasan dan lama penggerusan dapat disebabkan karena melekatnya sulfur pada dinding mortar dan adanya sulfur yang menguap pada suhu pemanasan 180 0 C. KESIMPULAN Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan suatu metode sederhana untuk mensintesis partikel ZnO terdoping Sulfur berbahan dasar Sulfur alam pada suhu rendah. Suhu pemanasan dan waktu penggerusan memberikan pengaruh terhadap ukuran dan morfologi partikel, persen massa unsur yang tentunya akan menghasilkan sifat optik, listrik dan magnetik yang berbeda. Ukuran partikel ZnO:S yang dihasilkan pada penelitian ini belum mencapai skala nano, sehingga perlu dilanjutkan pada suhu pemanasan dan waktu penggerusan yang lebih tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari rancangan penelitian yang DAFTAR PUSTAKA Shen, G., Cho, J.H., Jung, S.I., Lee, C.J. 2005. Synthesis and characterization of S-doped ZnO nanowires produced by a simple solution-conversion process. Chemical Physics Letters, 401, 529 533 Win Maw Hlaing Oo. 2007. Infrared Spectroscopy of Zinc Oxide and Magnesium Nanostructures. Disertasi Washington state university Materials science program Shen, G., Cho, J.H., Yoo, J.K., Yi, G.C., Lee, C. 2005. Synthesis and Optical Properties of S-Doped ZnO Nanostructures: Nanonails and Nanowires J. Phys. Chem. B, 109, 5491-5496. Wang, J., Lu, J.F., Zhang, Q.W., Yin, S., sato, T, Saito, F. 2007. Mechanochemical doping of a non-metal element into Zinc Oxide. Chemistry for Sustainable Development, 15, 249-253. Cho, J., Lin, Q., Yang, S., Simmons, J.G., Cheng, Y., Lin, E., Yang, J., Foreman, J.V., Everitt, H.O., Yang, W., Kim, J., Liu, J. 2011. Sulfur-Doped Zinc Oxide (ZnO) Nanostars: Synthesis and Simulation of Growth Mechanism. Nano res, DOI 10.1007/s12274-011-0180-3. Semirata 2013 FMIPA Unila 141