Mempertahankan Soliditas
|
|
- Sugiarto Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017
2 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja sektor perbankan Mei Tinjauan Kinerja Ikhtisar kinerja keuangan BCA 7 Pertumbuhan kredit yang moderat 8 Kinerja KPR yang solid didukung suku bunga yang rendah Fokus dalam menjaga kualitas kredit 10 Terdepan dalam layanan bisnis perbankan transaksi 11 Basis pendanaan yang kokoh 12 Yield aset produktif lebih rendah, sementara beban dana relatif stabil Mempertahankan profitabilitas 14 Pertumbuhan berkualitas melalui peningkatan hubungan dengan nasabah halaman Tinjauan Keuangan Ringkasan neraca 17 Ringkasan laba rugi 18 Rasio-rasio keuangan 19 Diversifikasi komposisi aset produktif 20 Rincian yield aset produktif 21 Portofolio kredit yang seimbang 22 Pertumbuhan moderat kredit konsumer 23 Konsentrasi industri yang terdiversifikasi 24 NPL terjaga pada level yang rendah 25 Pengelolaan dana pihak ketiga secara aktif 26 Cost efficiency ratio 27 2
3 Agenda Tinjauan Makro Ekonomi Tinjauan Kinerja Tinjauan Keuangan 3
4 Kondisi makro ekonomi Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,0%-5,4% Ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut Stimulus melalui program belanja Pemerintah di bidang infrastruktur Pelonggaran likuiditas perbankan didukung dana tax amnesty Inflasi dan BI Rate (%) 20% 16% 12% 8% 4% 18,38 12,75 8,75 8,33 Inflasi 14,55 10,75 9,00 6,59 5,27 5,77 12,14 BI Rate (12-month term structure) 9,50 7,92 8,61 8,36 7,75 7,50 6,50 6,75 7,75 7,50 7,00 5,75 7,50 6,00 5,80 3,43 4,613,56 4,305,57 3,99 3,88 3,35 2,79 2,78 0% Jul-05 Ags-06 Sep-07 Okt-08 Nov-09 Des-10 Jan-12 Feb-13 Jul-14 Apr-15 Mei-16 Jul-17 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia Inflasi tahunan sebesar 3,9% pada Juli 2017 dibandingkan 3,2% pada Juli 2016 Nilai tukar Rupiah relatif stabil pada 1H17 7-day reverse repo rate tercatat sebesar 4,75%, tidak berubah sejak Oktober 2016 Rupiah/USD Jul-05 Jan-07 Jul-08 Jan-10 Jul-11 Sep-12 Des-13 Jan-15 Feb-16 Agust-17 Sumber: Bloomberg 4
5 Ikhtisar kinerja sektor perbankan Mei 2017 Kinerja sektor perbankan relatif moderat pada Mei 2017 Ikhtisar Kinerja Sektor Perbankan (Rp triliun) Mei-16 Des-16 Mei-17 +/- YTD +/- YOY Portofolio kredit Rp4.425tln (+8,7% / Rp355 tln YoY) Rasio NPL perbankan tercatat 3,1% Dana pihak ketiga tumbuh Rp504tln (+11,2% YoY) menjadi Rp5.012tln Rasio CAR perbankan tercatat sebesar 22,9% dan LDR mencapai 88,6% Laba bersih perbankan meningkat 17,2% YoY menjadi Rp53,9tln Total Aset ,7% 10,7% Kredit ,1% 8,7% Dana Pihak Ketiga ,6% 11,2% Giro ,4% 13,8% Tabungan ,8% 10,9% Deposito ,0% 10,0% Laba Bersih 46,0 106,5 53,9 n.a 17,2% NIM 5,6% 5,6% 5,4% -20bp -20bp LDR * 90,3% 90,7% 88,6% -210bp -170bp NPL 3,1% 2,9% 3,1% 20bp 0bp CAR 22,4% 22,9% 22,9% 0bp 50bp Sumber: Bank Indonesia / Otoritas Jasa Keuangan (OJK) * Data LFR tidak tersedia 5
6 Agenda Tinjauan Makro Ekonomi Tinjauan Kinerja Tinjauan Keuangan 6
7 Ikhtisar kinerja keuangan BCA Outstanding kredit tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp433,3tln Rasio NPL bruto tercatat sebesar 1,5% Dana pihak ketiga meningkat 16,7% YoY menjadi Rp572,2tln CASA tumbuh 12,0% YoY menjadi Rp426,9tln Deposito meningkat 33,0% YoY menjadi Rp145,3tln Laba bersih naik 10,0% YoY mencapai Rp10,5tln LFR tercatat sebesar 74,5%; CAR mencapai 22,1% (Rp miliar) Jun-16 Des-16 Jun-17 +/- YTD +/- YOY Total Aset ,1% 17,9% Kredit ,2% 11,9% Dana Pihak Ketiga ,9% 16,7% Pendapatan Bunga Bersih n.a 3,1% Pendapatan Operasional Lainnya n.a 10,7% Beban Operasional (12.073) (23.383) (13.247) n.a 9,7% Laba Sebelum Beban Provisi & Pajak Penghasilan n.a 0,8% Laba Sebelum Pajak n.a 9,9% Laba Bersih n.a 10,0% EPS year to date Rp388 Rp836 Rp427 n.a Rp39 (Perusahaan Induk) Jun-16 Des-16 Jun-17 +/- YTD +/- YOY ROA 3,9% 4,0% 3,7% -30bp -20bp ROE 20,5% 20,5% 18,3% -220bp -220bp NIM 7,0% 6,8% 6,3% -50bp -70bp LFR 77,9% 77,1% 74,5% -260bp -340bp NPL 1,4% 1,3% 1,5% 20bp 10bp CAR (risiko kredit dan pasar) 23,8% 25,6% 26,2% 60bp 240bp CAR (risiko kredit, pasar & operasional) 20,3% 21,9% 22,1% 20bp 180bp 7
8 Pertumbuhan kredit yang moderat Portofolio kredit tumbuh 12,0% YoY (perusahaan induk) didukung oleh segmen korporasi dan konsumer Permintaan kredit korporasi yang lebih tinggi pada periode April Juni 2017 Kredit (Rp miliar) Produk kredit konsumer dengan suku bunga yang kompetitif memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan keseluruhan kredit Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 Des-15 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Pelunasan pada fasilitas kredit modal kerja komersial dan UKM mendorong turunnya oustanding kredit secara YTD pada segmen tersebut Rata-rata utilisasi kredit mencapai 70,7%, lebih rendah dari 71,3% pada Juni Komposisi Kredit (Perusahaan Induk, Rp miliar) Jun-16 Des-16 Jun-17 +/- YTD +/- YoY Korporasi ,8% 18,7% Komersial & UKM ,3% 1,2% Konsumer ,7% 18,4% Total Kredit ,2% 12,0% Total Fasilitas Kredit * ,6% 12,8% * Termasuk fasilitas uncommitted loans yang belum digunakan sebesar Rp40,1 tln pada Juni 2016, Rp38,6tln pada Desember 2016 dan Rp43,9tln pada Juni 2017
9 Kinerja KPR yang solid didukung suku bunga yang rendah Suku bunga KPR yang kompetitif mendukung posisi strategis BCA Program KPR bersuku bunga rendah yang diselenggarakan pada Feb Apr 2017, secara signifikan mendukung pertumbuhan outstanding KPR Program KPR tetap menjadi produk unggulan kredit konsumer BCA KPR naik 21,9% YoY menjadi Rp75,3tln, berkontribusi 60,4% terhadap total kredit konsumer Kualitas KPR tetap solid dengan rasio NPL sebesar 0,9% Total Portofolio KPR (Perusahaan Induk, Rp triliun) 61,7 62,2 59,4 59,9 58,0 56,9 54,8 64,0 66,1 75,3 (+21,9% YoY) Portofolio KPR (Perusahaan Induk) Jun-16 Des-16 Jun-17 Jumlah Nasabah Total Outstanding (Rp miliar) Outstanding/Nasabah (Rp juta) Mar-15 Jun-15 Sep-15 Des-15 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 9
10 Fokus dalam menjaga kualitas kredit Kualitas Kredit (Perusahaan Induk, Rp miliar) Pengawasan aktif portofolio kredit NPL meningkat, namun tetap dalam batasan risk appetite yang dapat diterima Rasio NPL tercatat sebesar 1,5% pada Juni 2017 Provisi kredit meningkat 23,7% YoY menjadi Rp12,5tln pada Juni 2017 Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (Provisi/NPL) mencapai 196,3% Jun-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Lancar Dalam Perhatian Khusus Performing Loan Kurang Lancar Diragukan Macet Non Performing Loan (NPL) Total Kredit Rasio NPL bruto 1,4% 1,3% 1,5% 1,5% Rasio NPL bersih 0,4% 0,3% 0,4% 0,4% NPL dan Provisi Kredit Kredit (Perusahaan Induk, Rp miliar) 292,7% 322,2% 285,4% 235,0% 193,0% 201,0% 229,4% 203,3% 196,3% Jun-15 Sep-15 Des-15 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 NPL Provisi Kredit Provisi Kredit/NPL 10
11 Terdepan dalam layanan bisnis perbankan transaksi 16 juta rekening nasabah BCA yang saling terhubung memiliki akses ke layanan transaksi perbankan BCA yang beragam dan terus berkembang Pengembangan platform perbankan transaksi didukung oleh cabang, ATM dan lebih dari EDC. Hanya sebesar 3% dari jumlah transaksi yang diproses dicabang. Nilai transaksi di cabang mencapai 57% dari keseluruhan transaksi Transaksi cabang yang berbiaya tinggi terus berkurang berkat penerapan berbagai otomatisasi & inovasi Perbankan Cabang ATM Jumlah Transaksi (juta) Nilai Transaksi (Rp triliun) 7.337, , ,1 Jumlah Transaksi (juta) Nilai Transaksi (Rp triliun) 899,4 996, ,3 87,7 86,9 79,4 917,4 950,5 873,1 Mobile Banking Jun-15 Jun-16 Jun-17 Internet Banking Jun-15 Jun-16 Jun-17 Jumlah Transaksi (juta) Nilai Transaksi (Rp triliun) 337,6 445,8 Jumlah Transaksi (juta) Nilai Transaksi (Rp triliun) 2.848, , ,7 265,4 274,8 363,9 522,9 668,9 797,3 977,6 Jun-15 Jun-16 Jun-17 Jun-15 Jun-16 Jun-17 11
12 Basis pendanaan yang kokoh Posisi likuiditas yang kokoh dengan secondary reserves sebesar Rp77,6tln atau 13,6% dari dana pihak ketiga Rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) tercatat sebesar 74,5% Dana Pihak Ketiga (Rp miliar) Total dana pihak ketiga mencapai Rp572,2tln (+16,7% / Rp81,7tln YoY) Program tax amnesty turut berkontribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Tabungan Giro Deposito Dana Pihak Ketiga (per 30 Juni 2017) CASA (giro dan tabungan) tumbuh 12,0% YoY Rasio CASA terhadap total dana pihak ketiga sebesar 74,6% Tabungan 48,6% Giro 26,0% Dana deposito meningkat 33,0% YoY menjadi Rp145,3tln Rp miliar Deposito 25,4% 12
13 Yield aset produktif lebih rendah, sementara beban dana relatif stabil Yield aset produktif dan NIM yang lebih rendah: - Penurunan suku bunga kredit, khususnya pada tahun Permintaan kredit yang masih lemah dimana kontribusi kredit terhadap keseluruhan aset produktif turun menjadi 69,3% pada Juni 2017 dari 71,5% pada Juni 2016 Beban dana (cost of funds) relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya NIM, Yield dan Cost of Funds (Perusahaan Induk) 16% 12% 8% 4% 0% 9,10 5,28 3,94 12,67 7,37 5,76 9,78 6,09 10,66 9,93 Yield 8,29 8,03 7,79 8,71 8,71 7,12 7,49 8,05 6,40 5,29 5,68 5,90 6,18 6,53 6,99 6,26 4,05 3,64 3,55 2,95 2,57 NIM CoF 1,77 1,95 2,61 2,01 2,07 Marjin Bunga Bersih (NIM) (YTD, %, Perusahaan Induk) 7,04 6,99 6,88 6,81 6,32 6,26 Tingkat Suku Bunga * (%) 16% 13,00 12,74 12% 11,24 8,74 8,71 8,58 8,48 8,12 8,05 2,06 2,01 1,98 1,97 2,05 2,07 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 8% 4% 0% 7,43 5,50 3,75 SBI / BI Term Deposits 1 bulan ,25 8,50 6,80 6,00 6,25 5,75 5,00 Deposito Rupiah 1 bulan 5,50 4,00 Tabungan 3,25 3,00 3,50 2,50 3,76 Giro Rupiah 2,20 1,90 9,25 8,00 6,40 6,75 5,90 6,00 5,25 5,26 2,15 1,70 Imbal hasil aset produktif Cost of Funds NIM 13 * Tingkat suku bunga maksimum
14 Mempertahankan profitabilitas Total Pendapatan Bunga Bersih dan Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 4,9% YoY menjadi Rp27,4tln Pendapatan Bunga Bersih naik 3,1% YoY menjadi Rp20,4tln sementara Pendapatan Operasional Lainnya tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp7,0tln Cost Efficiency Ratio tercatat 48,6% (perusahaan induk) Laba Bersih secara konsolidasi meningkat 10,0% YoY menjadi Rp10,5tln Profitabilitas (Rp miliar) Jun-16 Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Jun-17 Laba Sebelum Beban Provisi dan Pajak Penghasilan Laba Bersih Pendapatan Operasional Lainnya (Rp miliar) Laba Bersih secara perusahaan induk naik 9,4% YoY menjadi Rp 10,1tln Jun-16 MTM & keuntungan trading, forex dan lain-lain Jun-17 Provisi dan Komisi 14
15 Pertumbuhan berkualitas melalui peningkatan hubungan dengan nasabah Pertumbuhan Growth Meningkatkan jangkauan layanan perbankan transaksional Penyaluran kredit yang seimbang dan terdiversifikasi Memperkuat bisnis-bisnis entitas anak Mengembangkan bisnis melalui pendalaman hubungan dengan nasabah Kualitas Growth Mempertahankan dan meningkatkan kualitas: Portofolio kredit Operasional perbankan Produk dan layanan Efisiensi Growth Mengoptimalkan sumber daya manusia, infrastruktur dan logistik Menyederhanakan prosedur-prosedur administrasi dan operasional Mengembangkan solusi-solusi digital 15
16 Agenda Tinjauan Makro Ekonomi Tinjauan Kinerja Tinjauan Keuangan 16
17 Ringkasan neraca (Rp miliar) Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 +/- YOY Total Aset ,9% Secondary Reserves bruto 1) ,6% 17 SBI & Penempatan lainnya di BI ,7% Penempatan pada Bank lain ,0% Kredit ,9% Obligasi Pemerintah ,7% Surat Berharga ,1% Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (CKPN) (11.086) (11.876) (12.765) (13.915) (13.860) (14.276) 20,2% Dana Pihak Ketiga ,7% Tabungan ,7% Giro ,5% Deposito ,0% Ekuitas (Perusahaan Induk) ,5% Tier ,8% Tier ,7% Nilai tukar Rp/USD ,9% 1) Termasuk SBI yang dijual dengan janji dibeli kembali
18 Ringkasan laba rugi (Rp miliar) 3Q-16 4Q-16 1Q-17 2Q-17 1H-16 1H-17 +/- YOY Pendapatan Bunga Bersih ,1% Pendapatan Operasional Lainnya ,7% Provisi dan komisi ,9% Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realized) ,5% Peningkatan nilai wajar aset keuangan (224) (298) 25 n.a Keuntungan dari penjualan aset keuangan ,6% Lain-lain ,2% Beban Operasional (5.462) (5.848) (6.988) (6.259) (12.073) (13.247) 9,7% Beban personalia (1.990) (2.106) (4.034) (2.830) (6.291) (6.864) 9,1% Beban lainnya (3.472) (3.742) (2.954) (3.429) (5.782) (6.383) 10,4% Laba Sebelum Beban Provisi dan Pajak Penghasilan ,8% Provisi (1.132) (1.423) (248) (688) (2.006) (936) -53,3% Laba Sebelum Pajak ,9% Pajak Penghasilan (1.394) (1.345) (1.279) (1.421) (2.468) (2.700) 9,4% Laba Bersih ,0% 18
19 Rasio-rasio keuangan (Perusahaan Induk, %) Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 ROA 3,6 3,9 4,0 4,0 3,5 3,7 ROE 19,3 20,5 20,9 20,5 17,1 18,3 NIM 7,0 7,0 6,9 6,8 6,3 6,3 CAR (risiko kredit dan pasar) 23,6 23,8 25,2 25,6 27,7 26,2 CAR (risiko kredit, pasar dan operasional) 20,0 20,3 21,5 21,9 23,1 22,1 LFR 78,9 77,9 77,3 77,1 75,1 74,5 Cost Efficiency Ratio* 49,6 46,6 44,3 43,9 52,8 48,6 BOPO** 69,7 63,5 61,3 60,4 65,2 61,8 NPL Ratio bruto 1,1 1,4 1,5 1,3 1,5 1,5 NPL Ratio bersih 0,3 0,4 0,4 0,3 0,4 0,4 Provisi/NPL 235,0 193,0 201,0 229,4 203,3 196,3 PDN 0,4 0,3 0,4 0,2 0,2 0,6 19 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 EPS year to date (Rp)*** Nilai Buku/Saham (Rp) * Cost Efficiency Ratio = beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya ** BOPO = semua beban (beban operasional termasuk beban bunga dan provisi atas kerugian penurunan nilai aset) terhadap semua pendapatan (pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga dan reversal dari provisi atas kerugian penurunan nilai aset) *** Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi
20 Diversifikasi komposisi aset produktif Komposisi Pendapatan Bunga Komposisi Aset Produktif (per 30 Juni 2017) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 2,3% 2,6% 2,6% 2,8% 3,5% 3,4% 84,9% 84,6% 84,0% 83,5% 81,3% 81,6% Kredit & Pembiayaan Konsumen 69,3% Rp miliar Secondary Reserves 12,1% Obligasi Pemerintah 10,1% Surat Berharga & Lainnya 8,5% 40% Profil Kredit dan Obligasi Pemerintah (per 30 Juni 2017) 30% 20% Suku Bunga Tetap 29,6% 10% 0% 4,4% 5,0% 6,0% 6,7% 8,7% 8,6% 8,4% 7,8% 7,4% 7,0% 6.5% 6.4% Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Suku Bunga Mengambang 70,4% Surat Berharga & Lainnya Obligasi Pemerintah Kredit & Pembiayaan Konsumen Secondary Reserves 20
21 Rincian yield aset produktif Jun-16 Des-16 Jun-17 Perusahaan Induk Saldo (Rp miliar) Yield (%) Saldo (Rp miliar) Yield (%) Saldo (Rp miliar) Yield (%) Secondary Reserves ,84% ,59% (+5,5% YoY) 4,47% Surat Berharga ,73% ,28% (+26,4% YoY) Kredit ,38% ,19% (+12,0% YoY) Obligasi Pemerintah ,51% ,60% (+47,1% YoY) 5,11% 9,61% 6,77% 21
22 Portofolio kredit yang seimbang Komposisi Kredit (Perusahaan Induk, Rp miliar) Segmentasi Kredit (Perusahaan Induk, Rp miliar) Konsumer Komersial & UKM Korporasi ,3% ,2% 27,6% ,3% ,3% ,7% Jun-16 Des-16 Jun-17 +/- YTD +/- YoY Korporasi ,8% 18,7% Komersial & UKM ,3% 1,2% Konsumer ,7% 18,4% Total Kredit ,2% 12,0% Total Fasilitas Kredit * ,6% 12,8% * Termasuk fasilitas uncommitted loans yang belum digunakan sebesar Rp40,1tln pada Juni 2016, Rp38,6tln pada Desember 2016 dan Rp43,9tln pada Juni ,1% 37,8% 37,9% 36,5% 35,4% 34,2% Kredit Berdasarkan Valuta (per 30 Juni 2017) 34,6% 35,0% 34,5% 37,2% 37,3% 37,1% IDR 93,5% Forex 6,5% Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 22
23 Pertumbuhan moderat kredit konsumer Komposisi Kredit Konsumer (Perusahaan Induk, Rp miliar) Kartu Kredit KKB KPR Kredit Konsumer (Perusahaan Induk + KKB dalam buku Entitas Anak BCA, Rp miliar) Jun-16 Des-16 Jun-17 +/- YTD +/- YoY ,3% ,0% 9,1% ,8% ,4% 8,9% 30,7% KPR ,7% 21,9% KKB * ,6% 12,2% 32,0% 32,3% 32,5% 31,8% 31,4% Kartu Kredit ,3% 18,0% Total ,7% 18,4% KKB dalam buku Entitas Anak ** ,1% 4,8% 58,7% 58,7% 58,4% 58,4% 59,2% 60,4% Grand Total ,6% 17,5% * Termasuk pembiayaan KKB roda dua sebesar Rp4,2tln pada Juni 2016, Rp3,9tln pada Desember 2016 dan Rp3,1tln pada Juni 2017 ** Termasuk pembiayaan KKB roda dua sebesar Rp2,0tln pada Juni 2016, Rp1,8tln pada Desember 2016 dan Rp2,0tln pada Juni 2017 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 23
24 Konsentrasi industri yang terdiversifikasi 10 Sektor Industri Terbesar pada Segmen Korporasi, Komersial dan UKM Sektor Jun-16 Des-16 Jun Distributor, Retailer dan Toserba 6,8% 7,3% 8,5% 2. Perkebunan dan Pertanian 7,0% 6,9% 7,8% 3. Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 7,3% 7,3% 6,8% 4. Otomotif dan Transportasi 5,8% 5,6% 5,4% 5. Properti dan Konstruksi 5,0% 4,9% 5,2% 6. Bahan Kimia dan Plastik 5,4% 5,4% 5,2% 7. Makanan dan Minuman 5,2% 5,2% 5,0% 8. Tekstil dan Produk Tekstil 4,8% 4,6% 4,6% 9. Transportasi dan Logistik 5,5% 4,9% 4,4% 10. Jasa Keuangan 3,6% 4,0% 4,1% Total 56,4% 56,1% 57,0% 24
25 NPL terjaga pada level yang rendah NPL Berdasarkan Segmen Kredit (%) NPL Kredit Konsumer (%) Jun-15 Jun-16 Jun-17 Jun-15 Jun-16 Jun-17 4,4% 3,8% 3,8% 2,2% 2,1% 0,4% 0,9% 1,0% 0,8% 1,0% 0,7% 0,8% 0,5% 0,6% 0,9% 0,7% 0,7% 0,7% 1,7% 2,0% 2,0% Korporasi Komersial & UKM Konsumer * KPR KKB Roda 2 KKB Roda 4 Kartu Kredit 25 * Rasio kredit bermasalah dari nasabah yang memiliki beberapa kartu kredit dihitung secara menyeluruh (apabila suatu kartu tercatat NPL, maka seluruh kartu yang dimiliki nasabah tersebut di downgrade menjadi NPL). Sebelumnya, perhitungan NPL dilakukan secara individu untuk masing-masing kartu.
26 Pengelolaan dana pihak ketiga secara aktif Dana Pihak Ketiga & Cost of Funds (Perusahaan Induk, Rp miliar) Penyesuaian Tingkat Suku Bunga * (%) 2,06% 2,01% 1,98% 1,97% 2,05% 2,07% 14,0% 12,0% 13,00 12,00 10,0% 8,0% 6,0% 4,0% 2,0% Deposito Rupiah 1 bulan 9,50 9,25 8,50 8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 7,00 6,75 6,25 6,25 5,50 5,75 5,75 5,00 4,75 6,00 Tabungan 4,50 5,25 4,00 4,00 3,50 3,00 Giro Rupiah 2,50 3,50 2,25 2,20 1,90 6,00 2,15 1,70 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Deposito Giro Tabungan Cost of Funds 0,0% * Tingkat suku bunga maksimum 26
27 Cost efficiency ratio Pendapatan dan Beban Operasional - Triwulanan (Rp miliar) dan YTD Cost Efficiency Ratio (%) 49,6% 46,6% 44,3% 43,9% 52,8% 48,6% Pendapatan Operasional Beban Operasional YTD Cost Efficiency Ratio (Perusahaan Induk) Q-16 2Q-16 3Q-16 4Q-16 1Q-17 2Q-17 Rincian Beban Operasional - Triwulanan (Rp miliar) Beban Personalia Beban Lainnya Q-16 2Q-16 3Q-16 4Q-16 1Q-17 2Q-17 27
28 Terima Kasih
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian LAPORAN POSISI KEUANGAN BCA membukukan posisi keuangan yang solid, didukung oleh posisi permodalan dan likuiditas
Lebih terperinci04 Analisis dan Pembahasan Manajemen
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tinjauan Pada tahun 2016 BCA
Lebih terperinciEKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas
EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011
Lebih terperinciKREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE
KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE Bagaimana memutus rantai pelemahan kredit & PDB Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah
Lebih terperinciTinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005
Tinjauan Keuangan 76 Bank Danamon Laporan Tahunan 2005 Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kinerja bank yang sudah dinormalkan, kami memasukkan rujukan dalam menormalkan Laba Bersih
Lebih terperinciDiskusi dan Analisis Manajemen
Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%
Lebih terperinciPembahasan Hasil Kinerja Keuangan
Pendahuluan Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tata Kelola Perusahaan Pembahasan Hasil Kinerja Keuangan TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN 2012 Perekonomian Indonesia tumbuh 6,2% di tahun 2012,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012
Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI
Lebih terperinciLaporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah
Ikhtisar Utama Profil Perusahaan Analisa & Pembahasan Ikhtisar Keuangan (Dalam miliar Rupiah kecuali data saham) 2015 2014 2013 2012 2011 NERACA KONSOLIDASIAN Aktiva 188.057 195.821 184.338 155.791 142.292
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012
I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian
PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data
Lebih terperinciPress Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
Press Conference Laporan Keuangan unadited Juni 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1 Daftar Isi 1 Ikhtisar Kinerja 4-7 Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6 Rasio Keuangan 7 2 Jaringan Kantor 8-9 3
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciBELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil Tinjauan Bisnis 04 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial Pendukung Bisnis Tinjauan Perbankan Tresuri dan Internasional Kang Iman cari
Lebih terperinciPerbankan Komersial dan UKM
01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan
Lebih terperinciKONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657
NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciTeman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA
P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII KONSOLIDASI 30-Jun-02 30-Jun-01 30-Jun-02 30-Jun-01 1. Kas 481.501 552.300 481.538 552.376 2. Penempatan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...
Lebih terperinciBank Danamon Laporan Tahunan Tinjauan Keuangan
Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 84 Tinjauan Keuangan 85 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Tinjauan Keuangan Sebagai bank universal, pendapatan Bank Danamon berasal dari pertama, penyediaan layanan keuangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini mengenai pengaruh NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas berupa ROA dan ROE
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciLaporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009
Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009
Lebih terperinci9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).
PENJELASAN 1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.
Lebih terperinciAnalisa & Pembahasan Manajemen
Pembuka Pesan Utama Pembahasan Rencana & Strategi Laporan Bisnis Tinjauan Pendukung Bisnis & Manajemen Risiko Pura Ulun Danau Bratan - Bali Sebuah candi air besar yang terletak di tepi barat laut Danau
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001.
A. MODAL INTI PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM I. KOMPONEN MODAL 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal ( Disclosed Reserves ) a. Agio Saham b. Disagio ( -/- ) c. Modal Sumbangan d.
Lebih terperinci10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Tresuri dan Internasional Perbankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang
Lebih terperinciSekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004
Tinjauan Keuangan Sekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004 Data Keuangan Penting Konsolidasian (dalam miliar Rupiah, kecuali rasio dan data saham) 2004 2003 2002 Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.018
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA April 2015 Tim Riset SPMD Overview The Fed siap menaikan suku bunga acuan kapan saja yang berpotensi menarik dana tiba-tiba (sudden reversal) dari emerging market termasuk
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinci10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah memberikan beban yang besar bagi industri perbankan di Indonesia dan sebagian besar bank mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciLaporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.
Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi penulis khususnya sebagai acuan dalam penulisan penelitian
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat
Lebih terperinciLaporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris 34 PT Bank Central Asia Tbk
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 752% (unaudited ), jauh melebihi rasio minimum yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 12 dengan total aset perusahaan
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciLaporan Direksi. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 07 Laporan Keuangan Konsolidasian
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 02 03 Profil Laporan Direksi Jahja Setiaatmadja Presiden 22 PT Bank Central Asia Tbk 04 Analisis dan Pembahasan Laporan Tahunan 2016 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial
Lebih terperinciUSD FIXED INCOME FUND
Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASIAN
NERACA KONSOLIDASIAN KONSOLIDASIAN No. POS-POS 31-Des-2009 31-Des-2008 31-Des-2009 31-Des-2008 AKTIVA 1. Kas 747.870 681.321 767.238 683.155 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro pada Bank Indonesia
Lebih terperinciTIPS2 CARA MEMBACA LAPORAN KEUANGAN BANK financial literacy. Presentasi ke BJA 25 Februari 2014
TIPS2 CARA MEMBACA LAPORAN KEUANGAN BANK financial literacy Presentasi ke BJA 25 Februari 204 AGENDA Sekilas Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Bank Pembahasan Beberapa Jenis Laporan Keuangan Bank Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga intermediasi keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak dapat dipisahkan dari bidang keuangan. Kegiatan utama suatu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI.
DAFTAR ISI I. DAFTAR ISI i II. PENJELASAN ii III. DAFTAR SINGKATAN iv IV. DAFTAR ISTILAH v V. DAFTAR RASIO vi VI. DAFTAR TABEL viii VII. KONDISI UMUM 1 VIII. DATA 5 i PENJELASAN 1. Data yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh dunia. Roda perekonomian terutama di sektor riil digerakan oleh perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masalah nilai dan pengukuran sudah lama menjadi isu ekonomi khususnya akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk mengetahui
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah
Lebih terperinciPerbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan
01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 116 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis Perbankan Korporasi Laporan Tahunan 2016 06 Tanggung Jawab
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2016 31 Dec 2015 ASET 1. Kas 9,570 12,320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,212,969 1,228,564
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.
Lebih terperinci2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L
No.87, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum Konvensional. GWM. Rupiah. Valuta. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6047) PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinci2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Nega
No.152, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Giro Wajib Minimum. Rupiah. Valuta Asing. Bank Umum. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5712).
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian Tingkat kesehatan bank merupakan cerminan dari kondisi suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan. Bank yang sudah go public wajib menerbitkan laporan
Lebih terperinciSambutan Komisaris Utama
Sambutan Komisaris Utama Bank Danamon mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank dengan profitabilitas tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Sim Kee Boon, Komisaris Utama Pemegang Saham yang terhormat,
Lebih terperinciNERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS
NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16
Lebih terperinciLaporan Kinerja Bulanan
CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciDATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS
DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2005 BANK INDONESIA Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
KATA PENGANTAR Buku Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang sebelumnya diterbitkan dengan nama buku Data Perbankan Indonesia (DPI), merupakan media publikasi yang menyajikan data mengenai perbankan Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pendapatan bunga yang berasal dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Riski Yudi Prasetyo 2012 Penelitian yang
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF
PROSPEK EKONOMI 216: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 215 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF PERKEMBANGAN TERKINI 3Q6 3Q7 3Q8 3Q9 3Q1 3Q11 3Q12 3Q13 3Q14 3Q15 EKONOMI GLOBAL: PERTUMBUHAN EKONOMI
Lebih terperinciINVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013
INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Grand City Mall & Convex Lantai 3 Surabaya 30 31 Oktober 2013 Copyright IRU BJTM Daftar Isi Perihal Halaman Perihal
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pikir Penelitian
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Bagan Alur Pikir Penelitian 48 49 Lampiran 2. Visi, Nilai, dan Struktur Organisasi Perusahaan Visi Perusahaan Visi dari Bank CIMB Niaga, Tbk adalah Menjadi Bank terpercaya di Indonesia,
Lebih terperinciNama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018
Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018 A. PERHITUNGAN NSFR ASF (Available Stable Funding) Komponen ASF (Dalam Jutaan Rupiah) Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA (Return On Asset) Pada Bank
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu yang digunakan rujukan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. ADITYA PANDU PRADANA (2015) Penelitian ini membahas
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciNo.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum
No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk. Jakarta, 1 Agustus 2016
PUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk Jakarta, 1 Agustus 2016 DISCLAIMER PENTING: Lampiran berikut ini adalah bagian dari, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan presentasi ini. Laporan ini dipersiapkan
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Adanya perbedaan pada rasio-rasio kinerja keuangan pada bank konvensional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. judul Evaluasi Kinerja Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kinerja Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Berdasarkan Metode ukuran
Lebih terperinciANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012
ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 Biro Riset BUMN Center LM FEUI Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan
Lebih terperinci