PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF
|
|
- Liani Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSPEK EKONOMI 216: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 215 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF
2 PERKEMBANGAN TERKINI
3 3Q6 3Q7 3Q8 3Q9 3Q1 3Q11 3Q12 3Q13 3Q14 3Q15 EKONOMI GLOBAL: PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN MONETER BERGERAK DIVERGEN Ekonomi AS, Zona Euro, Jepang, dan India rebound. Pelemahan ekonomi Brazil dan China berlanjut. Saat AS bersiap menaikkan suku bunga, Zona Euro dan Jepang mempertahankan kebijakan QE. Beberapa negara berkembang utama melonggarkan kebijakan moneternya Perubahan Bunga Acuan Beberapa Negara (bps) PDB Beberapa Negara 4Q Sum, % y/y Negara M 215 Posisi Terkini (%) Afsel tetap ,25 Brazil , China tetap ,35 Filipina tetap +5 tetap 6, India ,75 Indonesia ,5 Malaysia tetap +25 tetap 3,25 AS Zona Euro Jepang Brazil India China* Indonesia Rusia tetap , Thailand ,5 Turki ,5 Sumber: CEIC, LPS 3
4 NILAI TUKAR NEGARA BERKEMBANG: TERDEPRESIASI SERENTAK TERHADAP DOLAR AS % Nilai Tukar Negara Berkembang vs. Dolar AS pada 11M Sumber: Bloomberg BRL TRY MYR IDR RUB THB INR PHP CNY Nilai tukar berbagai negara berkembang secara serentak mengalami depresiasi terhadap dolar AS pada tahun ini. Pergerakan nilai tukar sepanjang tahun ini terpengaruh oleh ekspektasi kenaikan Fed rate. Devaluasi yuan pada Agustus 215 juga mendorong pelemahan nilai tukar negara berkembang. Country-specific factors seperti pemburukan kinerja ekonomi dan defisit neraca transaksi berjalan juga mempengaruhi kinerja nilai tukar tahun ini. 4
5 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: MULAI PULIH DI KUARTAL III Pertumbuhan ekonomi mulai membaik pada kuartal III 215, terutama didorong oleh perbaikan komponen permintaan domestik. Pertumbuhan (% y/y) Kontribusi terhadap Pertumbuhan y/y (ppts) Q15 2Q15 3Q Q15 2Q15 3Q15 Produk Domestik Bruto Permintaan Domestik Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Non-Profit RT (8.25) (7.91) (.1) (.1).7 Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Bangunan Mesin dan Perlengkapan.37 (4.61) (.95) (5.42) (.17) (.3) (.19).8 Lainnya (1.54) (.8) Ekspor Neto (27.48) (1,587.4) (.27) Ekspor Barang dan Jasa (1.4) (.9) (.69) (.25) (.2) (.16) Impor Barang dan Jasa (2.38) (6.98) (6.11) (.46) (.52) Sumber: CEIC, LPS 5
6 3Q1 1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 3Q1 1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 NERACA PEMBAYARAN: DEFISIT MUNCUL KARENA CAPITAL OUTFLOW Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting yang mendorong penurunan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia ke sekitar 2% PDB. Outflow simpanan dan portofolio memperlemah neraca transaksi finansial. Akibatnya, neraca pembayaran mengalami defisit pada kuartal II dan kuartal III Miliar US$ 9 Miliar US$ Neraca Pembayaran Neraca Transaksi Berjalan Neraca Transaksi Finansial Investasi Langsung Investasi Portofolio Investasi Lainnya Sumber: BI, CEIC, LPS 6
7 May-9 Nov-9 May-1 Nov-1 May-11 Nov-11 May-12 Nov-12 May-13 Nov-13 May-14 Nov-14 May-15 Nov-15 KEBIJAKAN MONETER: PELONGGARAN DI AWAL DAN AKHIR TAHUN % Perbaikan prospek inflasi mendorong BI untuk menurunkan bunga acuan sebesar 25 bps pada Februari 215. Penurunan defisit neraca transaksi berjalan selanjutnya memberi ruang bagi penurunan GWM primer rupiah pada November Inflasi Headline (y/y) 2 Inflasi Inti (y/y) BI Rate Rupiah yang masih menghadapi tekanan dan antisipasi terhadap kenaikan Fed rate menghalangi penurunan BI rate di akhir tahun. Sumber: BI, BPS 7
8 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Dec-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 REALISASI APBN: BELANJA MODAL MELONJAK, SUBSIDI ANJLOK M Sum, % y/y Penghapusan subsidi bensin dan penetapan subsidi tetap untuk minyak solar memberi ruang bagi belanja produktif. Belanja subsidi selama Januari Oktober 215 anjlok 57,3% y/y. Pada saat yang sama, belanja modal pemerintah melonjak 38,8% Belanja Pegawai dan Barang Belanja Modal Subsidi Sumber: Kemenkeu, LPS 8
9 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Sep-12 Jan-13 May-13 Sep-13 Jan-14 May-14 Sep-14 Jan-15 May-15 Sep-15 Apr-13 Jan-13 Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 LIKUIDITAS PERBANKAN: KETAT DI PUAB, RELATIF LONGGAR DI RITEL Tekanan likuiditas perbankan tidak setinggi 214. Likuiditas antar bank cenderung membaik. Likuiditas di daerah (BPD) masih tinggi karena proyek Pemda masih banyak yang tertunda. Persaingan memperebutkan DPK antara kelompok bank kecil dan menengah tampak meningkat. Pola intensitas persaingan di awal tahun berulang di akhir tahun % BI Rate FASBI Rate JIBOR IDR O/N JIBOR IDR 1 Bulan LF Rate Selisih dengan Bunga Deposito Bank Sangat Kecil DMA, % Bank Menengah Bank Besar Bank Sangat Besar Sumber: BI, CEIC, LPS 9
10 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep-15 Nov-15 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 TREN BUNGA SIMPANAN: TERUS MENURUN? Menurunnya pertumbuhan kredit berakibat pada tingkat pendapatan bank. Tekanan pada profitabilitas memaksa bank untuk menurunkan suku bunga dana. Depresiasi rupiah yang besar ikut memperburuk biaya dana simpanan valas. Quarter to date, rata-rata penurunan bunga deposito rupiah bank benchmark sebesar 2 bps. Sementara, bunga deposito valas bank benchmark turun 5 bps. Suku Bunga Deposito Bank Benchmark (Rupiah) DMA, % (%) Min Max Avg 2Q Q Qtd ,31 7,5 7,7 5,84 Suku Bunga Deposito Bank Benchmark (Valas) DMA, % (%) Min Max Avg 2Q Q Qtd ,25,79,56,33 Min Max Avg LPS Rate Min Max Avg LPS Rate Sumber: LPS 1
11 Jan-5 Feb-6 Mar-7 Apr-8 May-9 Jun-1 Jul-11 Aug-12 Sep-13 Oct-14 KUALITAS KREDIT: PERTUMBUHAN NPL MULAI MENURUN? MMA, % y/y % NPL Nominal (L) Rasio NPL Gross (R) Pertumbuhan kredit 215 yang melambat berpengaruh pada tingkat kredit macet. Pertumbuhan jumlah NPL juga meningkat akibat kondisi ekonomi yang kurang kondusif ,1 2, Siklus kenaikan pertumbuhan NPL berada dalam rentang 6-8 bulan, lalu menurun kembali Sumber: CEIC 11
12 KUALITAS KREDIT: MEMBURUK, TAPI MANAGEABLE Pertumbuhan kolektibilitas Lancar yang hanya sebesar 9% bisa mengindikasikan adanya kesulitan nasabah dalam menjalankan aktivitas usahanya. Pertumbuhan kolektibilitas Macet tertinggi dalam enam tahun terakhir. Pembentukan CKPN yang rendah berakibat pada penurunan rasio CKPN kredit, walaupun masih sedikit berada di atas 1% Sep-14 Sep-15 y/y Aset (Miliar Rp) 4,262,587 4,954,467 5,616,15 5,418,83 6,147, % Kredit (Miliar Rp) 2,77,862 3,292,874 3,674,38 3,561,295 3,956, % CKPN Kredit (Miliar Rp) 65,389 83,24 83,24 81,828 18, % NPL (Miliar Rp) 5,594 58,279 79,387 81,676 17, % Lancar 2,544,312 3,15,85 3,442,49 3,317,486 3,619, % DPK 112, ,79 152,43 162, , % Kurang Lancar 9,272 1,247 14,278 16,881 21, % Diragukan 6,98 8,641 15,287 16,273 18, % Macet 34,414 39,391 49,822 48,522 66, % NPL (% Total Kredit) Kurang Lancar.34%.31%.39%.47%.55% Diragukan.26%.26%.42%.46%.47% Macet 1.27% 1.2% 1.36% 1.36% 1.69% Total NPL (%) 1.87% 1.77% 2.16% 2.29% 2.71% Rasio CKPN Kredit (%) % % 14.85% 1.19% 1.77% Sumber: CEIC 12
13 INDIKATOR PERBANKAN: TEKANAN PROFITABILITAS AKIBAT RISIKO KREDIT BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 IndustrI Dec-14 Sep-15 Dec-14 Sep-15 Dec-14 Sep-15 Dec-14 Sep-15 Dec-14 Sep-15 CAR ROA NIM BOPO LDR NPL Liquid Assets Ratios BUKU 1 (Syariah) BUKU 2 (Syariah) Dec-14 Sep-15 Dec-14 Sep-15 CAR ROA NOM (Net Operating Margin) BOPO FDR (Finance to Deposit Ratio) NPL Short Term Mismatch Sumber: OJK 13
14 PROSPEK DAN RISIKO
15 Sep-1 Sep-3 Sep-5 Sep-7 Sep-9 Sep-11 Sep-13 Sep-15 Sep-1 Sep-3 Sep-5 Sep-7 Sep-9 Sep-11 Sep-13 Sep-15 LEADING INDICATOR: PEMULIHAN EKONOMI DI ZONA EURO, BRAZIL, DAN INDIA Composite Leading Indicator (CLI) OECD menunjukkan potensi perbaikan aktivitas ekonomi di Zona Euro, Brazil, dan India dalam beberapa bulan ke depan. Sebaliknya, CLI menunjukkan pelemahan aktivitas ekonomi di AS, Jepang, dan China AS Zona Euro Jepang Brazil China India Sumber: OECD 15
16 Tanggal Pertemuan FOMC FED RATE: MENINGKAT SECARA GRADUAL Pelaku pasar memperkirakan awal kenaikan Fed rate pada Desember 215 dengan probabilita sebesar 68%. Kenaikan selanjutnya diperkirakan berlangsung secara gradual. Anggota FOMC memprediksi kenaikan Fed rate sebesar 1 bps di sepanjang 216. Probabilita Kenaikan Fed Rate dari %,25%* 16-Dec Jan Mar Apr Jun Jul Sep Nov Dec % Perkembangan Proyeksi Titik Tengah Fed Rate oleh Anggota FOMC 4 Median, % Proyeksi Mar-15 Proyeksi Jun-15 Proyeksi Sep * Posisi 19 November 215. Sumber: Bloomberg, Fed 16
17 1Q1 3Q1 1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16F 3Q16F BI RATE: ADA RUANG PENURUNAN, TAPI REALISASINYA TERGANTUNG RUPIAH 6 % bps 6 Selisih suku bunga riil Indonesia AS diperkirakan sekitar 35 bps pada akhir 216, dengan asumsi BI rate tetap Selisih suku bunga riil yang relatif tinggi tersebut mengindikasikan adanya ruang untuk menurunkan BI rate yang cukup besar. -2 Selisih Bunga Riil (R) Bunga Riil Indonesia (L) Bunga Riil AS (L) -4 Sumber: Bloomberg, LPS -2-4 Meski demikian, realisasi penurunan BI rate ke depan akan tergantung dari pergerakan rupiah. Ruang untuk menurunkan suku bunga juga dibatasi oleh potensi menguatnya tekanan terhadap inflasi dan neraca transaksi berjalan akibat perbaikan aktivitas ekonomi. 17
18 RISIKO UTAMA EKONOMI INDONESIA: DEFISIT NERACA TRANSAKSI BERJALAN Defisit neraca transaksi berjalan yang besar (ditambah risiko kenaikan suku bunga USD) memicu pelemahan kurs rupiah yang menghambat penurunan suku bunga. Indicators Period Brazil Russia India China Indonesia Malaysia Philippines Thailand Current Account Balance (% GDP) Projection Total Debt (% GDP) Total Debt Change (%) External Debt (% GDP) 2Q15 ex. China (214) Debt Service Ratio (% Exports) NA ST External Debt (% Forex Reserve) 2Q15 ex. China (213) Real GDP (% y/y) Projection CPI Inflation (avg, % y/y) Projection Exchange Rate (per US$, % ytd) 3-Nov Sumber: CEIC, BIS, Bloomberg, IMF, McKinsey, The Economist (latest data) 18
19 PERBANDINGAN RISIKO 1997, 28, DAN SEKARANG: KERENTANAN EKSTERNAL MENINGKAT Utang Luar Negeri Saldo Neraca Transaksi Berjalan 3 % Ekspor % Cadangan Devisa 2 6 % PDB 24 Total (L) Jangka Pendek (R) Sumber: BI, CEIC, LPS 19
20 PERBANDINGAN RISIKO 1997, 28, DAN SEKARANG: KESEHATAN PERBANKAN LEBIH BAIK Sumber: Bank Dunia, CEIC 2
21 PROYEKSI Variabel P 216P Variabel Kunci PDB Nominal (Triliun Rp) 7,832 8,616 9,525 1,543 11,547 12,955 PDB Nominal (Miliar US$) PDB Riil (% y/y) Inflasi (akhir periode, % y/y) Inflasi (rata-rata, % y/y) USD/IDR (akhir periode) 9,68 9,793 12,189 12,44 14,1 14, USD/IDR (rata-rata) 8,779 9,396 1,452 11,879 13,5 14, BI Rate (akhir periode) Surplus/Defisit Fiskal (% PDB) (1.1) (1.8) (2.2) (2.2) (1.9) (2.1) Sustainabilitas Eksternal Ekspor Barang (% y/y) 27.4 (2.) (2.6) (1.5) (1.2) (4.5) Ekspor Barang (Miliar US$) Impor (% y/y) (1.4) (3.4) (15.4) (6.5) Impor (Miliar US$) Neraca Berjalan (Miliar US$) 1.7 (24.4) (29.1) (27.5) (17.1) (2.6) Neraca Berjalan (% PDB).2 (2.8) (3.2) (3.1) (2.) (2.2) Cadangan Devisa (Miliar US$) Utang Luar Negeri (% PDB) Sumber: LPS (September 215) 21
22 PROYEKSI (2) Variabel P 216P PDB Riil menurut Pengeluaran (% y/y) Konsumsi Swasta Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa (2.7).4 PDB Riil menurut Industri (% y/y) Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier Yield SUN Rupiah (rata-rata, %) 1 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Perbankan (% y/y) Pinjaman Dana Pihak Ketiga Loan to Deposit Ratio (%) Sumber: LPS (September 215) 22
23 TERIMA KASIH 23
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini
Lebih terperinciECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report
1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciKAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist
KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan
Lebih terperinciBAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004
BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciKREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE
KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE Bagaimana memutus rantai pelemahan kredit & PDB Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciLAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014
LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan
Lebih terperinciEkonomi, Moneter dan Keuangan
Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH
PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN Januari 2016
Perkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN 2016 25 Januari 2016 Update Perekonomian Indonesia (1) Nilai Tukar IHSG Inflasi Indikator Harga Minyak Mentah Indonesia Arus Modal Masuk Yield SUN Kinerja Per 31 Desember
Lebih terperinciDAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG
DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA
PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA RINGKASAN 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 3 PEREKONOMIAN GLOBAL 4 PROSPEK PERTUMBUHAN
Lebih terperinciSIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2
SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan perhatian yang serius dan bersungguh sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini dilandasi
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciProyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM
Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM 12/31/ DAFTAR ISI 1 2 3 Metodologi Data Hasil 12/31/ M. Indra Maulana 2 Bagian 1 Metodologi 12/31/ M. Indra Maulana 3 1.Uji Stasionaritas
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciTinjauan Perekonomian Bulanan
9 September 2009 Tinjauan Perekonomian Bulanan EROPA MULAI PULIH, PEREKONOMIAN INDONESIA MAKIN MEMBAIK Ringkasan Eksekutif Pemulihan perekonomian global makin menunjukkan titik terang dan keraguan akan
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciPerekonomian dan Perbankan. Februari 2016
Perekonomian dan Perbankan Februari 2016 Equity Tower Lt 20, 21 & 39 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Ringkasan Laporan The Fed mempertahankan policy
Lebih terperinciPerkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia
Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember 212 Menyoroti kebijakan Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia 18 Desember 212 World Bank and The Habibie Center Joint
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003
1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2003, Bank Indonesia Sampai dengan triwulan III-2003, kondisi perekonomian Indonesia masih mengindikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciMempertahankan Soliditas
Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciMacroeconomics Landscape and Trends
PermataBank s Proyeksi Ekonomi Banking Bank Journalist Dunia dan Academy IMF WEO-IMF 2012 2013 2014 Jan'13 July'13 Jan'13 July'13 World 3,2 3,5 3,1 4,1 3,8 US 2,2 2,0 1,7 3,0 2,7 Europe -0,6-0,2-0,6 1,0
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciBAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003
BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 23 Secara ringkas stabilitas moneter dalam tahun 23 tetap terkendali, seperti tercermin dari menguatnya nilai tukar rupiah; menurunnya laju inflasi dan suku bunga;
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas dan Sistem Perbankan
Analisis Stabilitas dan Sistem Perbankan Triwulan IV 2017 Equity Tower Lt 20, 21 & 39 Sudirman Central Business District Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Ringkasan Laporan Ekonomi Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004
Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan II 2004 1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN II 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan II 2004, Bank Indonesia Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak
1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan bunga atau yang sering disebut Net Interest Margin (NIM), selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu organisasi jasa yang mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan ekonomi nasional. Bank berperan sebagai lembaga intermediasi penyalur dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan
Lebih terperinciPerekonomian dan Perbankan. November 2015
Perekonomian dan Perbankan November 2015 Equity Tower Lt 20, 21, 39 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Ringkasan Laporan The Fed mempertahankan policy rate
Lebih terperinciUTANG PEMERINTAH EKONOMI POLITIK KEBIJAKAN FISKAL
UTANG PEMERINTAH EKONOMI POLITIK KEBIJAKAN FISKAL Oleh: Anthony Budiawan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Disampaikan pada Seminar Nasional Menyikapi Polemik Utang Pemerintah
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014
ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
Lebih terperinciPENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA
PENCEGAHAN DAN PENGANGGULANGAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA Dr. Anggito Abimanyu, Msc Dosen UGM/Chief Economist Bank BRI Jakarta, 18 Mei 2016 Outline 1 Transmisi Krisis Keuangan dan Ekonomi 2 Pengalaman
Lebih terperinciIkhtisar Perekonomian Mingguan
20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan
Lebih terperinciKebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. Solikin M. Juhro Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter
Kebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Solikin M. Juhro Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bahan Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi 15 Oktober 2015 Outline 2 1. Tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004
Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia
Lebih terperinciDiskusi Terbuka INFID
Diskusi Terbuka INFID Dr. Edi Prio Pambudi Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 10 September 2015 PERSOALAN SAAT INI Tantangan Global Pemulihan ekonomi
Lebih terperinciPERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Surabaya 21 Desember 2016 OUTLINE 2 Perekonomian Global Perekonomian Nasional Kebijakan
Lebih terperinciKETERANGAN PERS. Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KETERANGAN PERS Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Untuk Menjaga Stabilitas Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi Jakarta, 28 Mei 2018 Pemerintah, Bank
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa April Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami akselerasi pada April. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.042,1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciLaporan Bulanan Ekonomi, Moneter, dan Perbankan Juni 2005
Laporan Bulanan Ekonomi, Moneter, dan Perbankan Juni IKHTISAR Pertumbuhan ekonomi masih positif. Bulan Juni mencatat inflasi. Nilai tukar rupiah melemah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif dan
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI INDONESIA 2014
KOMITE EKONOMI NASIONAL PROSPEK EKONOMI INDONESIA 214 Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik i PENGANTAR Ketua Komite Ekonomi Nasional Assalamu alaikum Wr. Wrb Untuk mengendalikan tekanan inflasi sekaligus
Lebih terperinciProspek Ekonomi Global dan QE Global Seri III
Ringkasan Laporan Penurunan harga minyak dinilai akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi global. Meski demikian, ekonomi negara-negara eksportir minyak akan mengalami tekanan. ECB mengeluarkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Aktivitas sektor perbankan dalam suatu negara memegang peranan penting dalam memajukan kehidupan masyarakatnya. Setiap orang dalam melakukan transaksi finansial yang berhubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian yang lebih terbuka antara negara satu dengan negara yang lain. Perekonomian
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun
Lebih terperinciRobohnya Rupiah Kami 1
Jakarta, 9 Maret 2015 Robohnya Rupiah Kami 1 Selama pekan lalu ketika kurs rupiah melemah melewati Rp13.000 per dollar banyak yang bertanya kepada saya -- termasuk melalui sosial media -- tentang rupiah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global...
Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i BAB I PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR APBN DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2009 1.1 Pendahuluan... 1.2 Ekonomi Global... 1.3 Dampak pada Perekonomian
Lebih terperinci04 Analisis dan Pembahasan Manajemen
01 Ikhtisar Data 02 Laporan 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian 04 Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Tinjauan Pada tahun 2016 BCA
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor perbankan memiliki peran strategis bagi ekonomi suatu negara. Naik turunnya
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan memiliki peran strategis bagi ekonomi suatu negara. Naik turunnya perekonomian suatu negara sedikit banyak dipengaruhi oleh sektor perbankan.
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN MONETER
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Mei 213 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 1 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 2 Indeks 17 1 13 1 9 7 Kadin-Roy Morgan AC Nielsen BI BPS Danareksa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap aktivitas ekonomi memerlukan jasa perbankan untuk memudahkan transaksi keuangan. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources lainnya dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Bodie
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001
REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam triwulan II/2001 proses pemulihan ekonomi masih diliputi oleh ketidakpastian.
Lebih terperinciPerekonomian dan Perbankan. Oktober 2015
Perekonomian dan Perbankan Oktober 2015 Equity Tower Lt 20, 21 & 39 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Ringkasan Laporan The Fed menunda kenaikan policy
Lebih terperinciPerekonomian dan Perbankan. Agustus 2015
Perekonomian dan Perbankan Agustus 2015 Equity Tower Lt 20, 21 & 39 Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Ringkasan Laporan China men- devaluasi mata uangnya
Lebih terperinciIkhtisar Perekonomian Mingguan
18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Bank dan lembaga keuangan lainnya memiliki dua kegiatan utama,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciRingsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik
B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus
Lebih terperinciaruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa il Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada il mengalami perlambatan. Posisi M2 akhir il sebesar Rp4.274,9 T, atau
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN: Indonesia s Economy and The Prospect for Banking Industry 2016
OTORITAS JASA KEUANGAN: Indonesia s Economy and The Prospect for Banking Industry 2016 Muliaman D. Hadad, Ph.D Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan IBI - Seminar Economic Outlook 2016 Jakarta,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/19/PBI/2010 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM PADA BANK INDONESIA DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro tahun 2005 sampai dengan bulan Juli 2006 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi membaik dari
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian
PENJELASAN. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinci