One Good Reason One Good Reason.indd 1 7/26/2017 4:24:47 PM

Transkripsi

1

2 One Good Reason

3

4 One Good Reason Sarah Mayberry Penerbit PT Elex Media Komputindo

5 Originally published as One Good Reason 2011 Sarah Mayberry Translation by Elex Media Komputindo as One Good Reason 2017 All rights reserved including the right of reproduction in whole or in part in any form. This edition is published by arrangement with Harlequin Books S.A. This is a work of fiction. Names, characters, places, and incidents are either the product of the author s imagination or are used fictitiously, and any resemblance to actual persons, living or dead, businness establishments, events, or locales is entirely coincidental. All rights reserved. Alih bahasa: Ine Milasari Hidajat Hak Cipta Terjemahan Indonesia Penerbit PT Elex Media Komputindo Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali pada tahun 2017 oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta ISBN: Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

6 Bab Satu Maret Gabby Wade mendendangkan refrein lagu klasik Sinéad O Connor Nothing Compares 2 U sementara ia masuk ke tempat parkirnya yang biasa di depan T.A. Furniture Designs, suaranya bergaung keras di ruangan yang sempit. Gabby menunggu sampai nada terakhir lagu itu perlahan menghilang sebelum mematikan mesin disertai desahan puas. Tidak ada yang lebih baik dari sebuah balada sa rat-kegalauan yang sangat indah untuk memulai Senin pagi, dan tidak ada penyanyi yang lebih baik da ri Sinéad. Gabby menyambar tasnya kemudian ber putar untuk mengambil kotak donat jumbo dari kur si belakang. Aroma cokelat dan stroberi menguar ke arahnya ketika ia berjalan menuju pintu ruang pa meran. Saat itu bahkan belum pukul delapan, ja di pintu masuk masih terkunci, dan Gabby menyeimbangkan

7 12 Sarah Mayberry kotak di atas lututnya sementara berkutat untuk me masukkan kunci ke dalam lu bang nya. Donatdonat itu nyaris mencium tanah se be lum ia berhasil membuka pintu, tapi Gabby ber hasil menangkap me reka. Walaupun itu tidak akan ada bedanya bagi orang-orang itu mereka mung kin akan melahap kotaknya juga kalau dilapisi co ke lat. Sedikit kerikil tidak akan menghilangkan se lera me re ka. Gabby mengunci pintu di belakangnya, kemudian ber jalan melalui ruang pameran, mem buat catatan di luar kepala untuk menata ulang pajangan e ta lase da lam minggu ini. Walaupun secara resmi ha nya se orang manajer kantor, belakangan ini Gabby lebih se ring me rambah ke divisi penjualan, dan sebuah ruang pameran yang statis adalah sebuah peng hambat. Sudah jelas belakangan ini Tyler punya terlalu ba nyak pikiran untuk memperhatikan hal-hal semacam itu. Untung saja ada Gabby. Lengkingan tajam mesin gergaji me nyerbu Gabby ketika ia masuk ke dalam bengkel. Dino sedang memotong kayu redgum, dan Paul sedang me - nyiap kan mesin router untuk membuat sisi mi ring di pinggiran meja makan dari kayu ceri. Carl se dang meng ukur dan memberi tanda di selembar kayu, me micingkan mata karena dia masih menolak mengakui bahwa dia membutuhkan kacamata.

8 One Good Reason 13 Pagi, Boys, Gabby berteriak di atas semua kebisingan itu. Dino menggeram tanpa mendongak, sementara Carl mengabaikannya. Paul mendongak sekilas, mem beri Gabby sebuah lambaian tangan setengah hati. Gabby menunggu sampai otak Paul menyadari apa yang ia bawa di tangannya. Satu kucing-anjing, dua kucing-anjing, tiga Kepala Paul melesat lagi ke atas dan mulutnya me lengkung membentuk senyuman manis. Apakah itu seperti yang kuduga? Ya, Pangeranku yang Gagah Berani, benar sekali. Dua lusin Krispy Kreme untuk pria-pria paling tam pan di seluruh negeri. Gergaji langsung berhenti. Seketika semua mata ter tuju kepada Gabby. Tidak ada yang dapat menyaingi gula dan lemak untuk mendapatkan perhatian seorang laki-laki. Gabby, kau luar biasa. Dino mulai berjalan meng hampirinya, membersihkan tangannya dari debu. Idem, Carl membeo, mata nya tertuju pada kotak donat sementara dia mengikuti langkah Dino. Tolong sisakan buat Tyler dan Kelly, Gabby ber kata. Paul mengambil kotak itu dari tangan Gabby. Ten tu saja. Kami bukan binatang.

9 14 Sarah Mayberry Ada sepotong donat di masing-masing ta ngan Dino. Aku akan me mer cayai mu, kata Gabby. Dino ter tawa malu ketika Gabby ber balik menuju ruang kerjanya. Ke mudian, seolah-olah baru saja ter - pikir oleh nya, Gabby pun ber putar kembali. Aku hampir lupa kita benar-benar harus mengi rim kan meja ruang rapat itu besok. Jadi, apa pun yang bisa kalian lakukan un tuk me nyele sai kan nya, itu akan sangat dihargai. Dino membeku di tengah gigitan. Jadi ini donat sogokan? Bagus. Menurut mu se murah apa kita ini? Aku beli custard cokelat, favoritmu. Ekspresi ter singgung di wajah Dino me mudar se dikit. Oke. Kami akan melaku kan apa yang kami bisa. Tapi tidak janji, ya. Gabby menyembunyi kan se ringaiannya ketika ber jalan menuju ruang kerjanya. Kalau ia mengenal Dino dan setelah tiga tahun sebagai manajer kantor Tyler, Gabby merasa cukup yakin meja itu akan siap untuk pengiriman sore hari. Dan yang ha rus ia ba yar kan hanyalah satu kunjungan ke Krispy Kreme. PBB, kalian tidak ada apa-apanya. Gabby mendorong pintu ruang kerjanya hingga ter bu ka dan membeku.

10 One Good Reason 15 Seorang pria asing sedang duduk di mejanya, pung gung pria itu menghadap ke pintu sementara dia menggunakan komputer Gabby. Gabby menatap punggung lebar pria itu, lehernya yang kuat, dan rambut gelap nya yang tercukur pendek. Apa yang sedang pria itu lakukan di dalam ruang kerjanya? Membuat dirinya sendiri nyaman di atas kursinya? Um, permisi? akhirnya Gabby berkata setelah berhasil mengatasi keterkejutannya. Pria itu me ng ang kat satu ta ngan de ngan se enaknya, bahkan tidak repot-repot me noleh ke bela kang dan melihat siapa itu yang su dah ber bicara. Sebentar. Gabby menatap, terperangah, sementara siapapun-dia-itu terus mengetuk-ngetuk keyboard. Yang benar saja! Ten tu saja. Anggap saja ru mah sendiri. Mungkin kau ingin kopi se kalian? Pria itu akhirnya mendongak dan Gabby men dapati diri nya sendiri menatap ke dalam sepasang mata ke labu gelap. Tyler bilang aku bisa menggunakan komputer untuk me ngecek beberapa hal. Aku akan segera men yingkir sebentar lagi. Suara pria itu rendah dan dalam, suatu gemuruh te redam yang me ngalir di se panjang ujung-ujung