The Lord and Wayward Lady

Transkripsi

1

2 The Lord and Wayward Lady

3 The Lord and Wayward Lady Louise Allen PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

4 Originally published as The Lord and Wayward Lady 2010 Louise Allen Translation by Elex Media Komputindo as The Lord and Wayward Lady 2017 All rights reserved including the right of reproduction in whole or in part in any form. This edition is published by arrangement with Harlequin Books S.A. This is a work of fiction. Names, characters, places, and incidents are either the product of the author s imagination or are used fictitiously, and any resemblance to actual persons, living or dead, businness establishments, events, or locales is entirely coincidental. All rights reserved. Alih bahasa: Stephanie Yuanita ISBN: Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan

5 Bagi para sesama Continuista-ku Annie, Christine, Gayle, Julia, dan Margaret dengan cinta. Sungguh cara yang menyenangkan untuk berjumpa!

6 Bab Satu 5 Januari 1814, London Lihatlah langit biru itu, Sir. Di pagi seperti ini, dunia seakan baik-baik saja tanpa masalah. Kau pasti sedang jatuh cinta, Dan. Marcus Carlow, Viscount Stanegate, mengamati sembari menggerakkan tali kekangnya dan berbelok santai dari Piccadilly menuju Albemarle Street. Aroma bawang berembus di belakangnya, diikuti dengus jengkel pelayannya. Kau tentu tidak mau aku berakhir sebagai vikaris, Sir. Nah, cobalah lihat, cuacanya sejuk, cerah, dan segar. Sungguh hari yang sempurna bagus bagi semangat jiwa. Takkan ada masalah yang bisa terjadi di hari seperti ini. Mendengar komentarmu itu, seorang pria yang percaya takhayul pasti akan berlindung di ranjangnya, menyuruh agar pintu dikunci lalu menunggu datangnya bencana. Marcus menyengir, menyeimbangkan kedua kudanya saat kuda-kuda itu tanpak tidak nyaman dengan segerombolan orang yang berlalu-lalang

7 Louise Allen di jalanan sambil membawa berbagai kotak dan syal yang dikibarkan. Sungguh hari yang indah, Dan benar. Matahari bersinar, udaranya sejuk, kabut sudah menghilang, dan Mrs. Perdita Jensen yang memesona sudah memperlihatkan tanda-tanda akan menerimanya secara mutlak. Ya, jika saja ia tidak memikirkan kesehatan ayahnya yang buruk dan membuat semangat ibunya menurun, serta seorang saudari yang tampaknya bertujuan ingin membuatnya mati lebih awal karena cemas, ditambah keluguan saudari lain yang juga membawa kecemasan dalam hidupnya, dan seorang saudaranya yang, rupanya saat tidak sedang membahayakan jiwa dan raganya di medan peperangan, berniat untuk menjadi berandalan paling liar di kota dengan begitu maka seseorang mungkin, memang, bisa percaya bahwa tak ada masalah apa pun yang akan terjadi di dunia ini. Marcus mengingat-ingat rencananya hari ini. Makan siang bersama keluarga, bertemu dengan Brocket, sang pengelola tanah, yang datang dari Hertfordshire dengan setumpuk portofolio bisnis tanah, makan malam di kelabnya, dilanjutkan dengan kunjungan diam-diam ke rumah Mrs. Jensen untuk menyepakati beberapa persyaratan. Tenang, teratur, memuaskan, dan dapat diprediksi, hanya untuk sekali ini. Bawa kereta ini ke istal, Dan. Aku takkan Pintu rumah kotanya terbanting membuka saat seorang pelayan berlari keluar. Peters? 2

8 The Lord and Wayward Lady My lord. Pria itu menegakkan tubuhnya di bagian bawah undakan. Lord Narborough tampaknya beliau terkena serangan jantung lagi, My lord. Mr. Wellow bilang aku harus menyewa kereta dan memanggil dokter, dengan segera. Dan, ambil kekangnya. Marcus menyodorkannya ke tangan sang pelayan saat pemuda itu cepatcepat bergerak dan naik ke bangku kusir. Marcus melompat turun dan mendorong pelayan itu naik ke sebelah Dan. Kalau Dr. Rowlands tak ada di rumah, cari ke mana dia pergi dan bawa dia ke sini. Marcus bergerak melompati dua anak tangga sekaligus dan berhasil masuk sebelum pintu depan menutup. Ruang depan tampak kacau. Richards, si pelayan termuda, menautkan kedua tangannya dengan cemas dan mengumumkan bahwa ini bukan kesalahannya. Sang lady muda itu tampak cukup terhormat, tapi bagaimana dia bisa tahu kalau wanita itu adalah seorang jalang pembunuh? Wellow, si kepala pelayan, mendesak Felling, pelayan pribadi sang earl yang sudah tua, untuk menunjukkan di mana obat-obatan His lordship, dan di bagian bawah tangga tiga wanita muda terlibat dalam sebuah perdebatan yang berisik. Atau, setidaknya, Honoria, saudarinya yang lebih tua, sedang berdebat. Verity, saudarinya yang paling muda, sedang menangis. Marcus melepaskan mantelnya dan melangkah menyeberangi lantai hitam putih menuju satu-satunya orang yang tampaknya tenang. Miss Price, apa yang terjadi? 3

9 Louise Allen Pendamping para saudarinya itu berbalik, perasaan lega karena melihat Marcus tampak jelas di wajahnya. Lord Stanegate, syukurlah kau kembali. Tidak, Honoria! Jika mamamu berkata wanita muda itu tetap harus berada di perpustakaan sampai Lord Stane gate memutuskan apa yang harus dilakukan, maka di situlah dia akan tetap berada dan kau tak boleh bicara dengannya. Dia mengalungkan pada tubuh Verity dan mengguncangnya dengan pelan. Sekarang berhentilah menangis, Verity. Apa gunanya menangis untuk papamu? Tak ada. Verity mengempaskan dirinya ke dada Marcus. Marc! Papa sekarat! Omong kosong, balas Marcus dengan keyakinan yang lebih besar dari yang dia sendiri rasakan, kemudian melepaskan adiknya dan menegakkan tubuhnya. Verity, Honoria, pergi dan bantu Felling menemukan obat-obatan Papa. Miss Price, di mana Lord Narborough? Di ruang kerjanya, bersama Her ladyship, katanya. Mrs. Hoby tentunya akan datang sebentar lagi dengan membawa teh manis. Terima kasih. Marcus membuka pintu menuju ruang kerja dan masuk perlahan. Ayahnya terbaring di sofa kulit yang besar, dengan sang istri yang duduk di sampingnya, menepuk-nepuk tangannya. Marcus langsung berhenti, terguncang walaupun sudah tahu apa yang akan dia lihat. Sang earl, kesehatannya selalu buruk dari dulu meski usianya baru lima puluh 4

10 The Lord and Wayward Lady empat tahun, tapi dengan rambut beruban dan bahu merunduk, ayahnya tampak dua puluh tahun lebih tua. Marcus nyaris tak bisa mengingat kapan terakhir kali ayahnya sehat dan aktif. Tapi sekarang, dengan bibir biru dan mata terpejam serta pipi yang tirus, ayahnya seperti seorang pria yang sekarat. Mama? Lady Narborough mendongak dan tersenyum. Marc, aku tahu kau takkan lama. George, Marc di sini. Kelopak mata yang menutup itu mengerjap membuka dan Marcus melepaskan napas tertahannya. Tidak, ayahnya tidak akan mati, tidak sekarang. Bola mata abu-abu gelap yang begitu mirip dengan matanya sendiri itu, tampak fokus dan hidup. Father, apa yang terjadi? Seorang wanita... membawanya. Entah kenapa. Tangan kanan ayahnya bergerak-gerak. Marcus berlutut di sebelah sofa, meraih tangan sang ayah saat ibunya bangkit dan bergeser untuk memberinya ruang. Ayahnya mencengkeram jemari Marcus. Di situ. Marcus menoleh ke arah meja tempat sebuah amplop dari kertas cokelat terletak dengan tutup terbuka, sesuatu ditumpukkan di atasnya. Anakku. Nada suara ayahnya turun menjadi sebuah bisikan dan Marcus mencondongkan tubuhnya untuk mendengar. Peristiwa lama itu. Hebden dan Wardale. Mati dan terkubur... kukira begitu. Dia memejamkan matanya 5

11 Louise Allen lagi. Jangan khawatir. Kaget, itu saja. Dasar jantung sialan. Lady Narborough beradu pandang dengan Marcus dari seberang ruangan, mata ibunya sendiri membelalak dan penuh tanya saat jemari Marcus memegang pergelangan tangan ayahnya dan mencari denyut jantungnya. Dia akan baik-baik saja, gumam Marcus saat pengurus rumah datang membawakan teh, pelayan pribadi ayahnya mengikuti dengan membawa obat tetes belladonna. Bersama-sama, mereka menegakkan duduk sang earl dan memastikan dia meminum tehnya. Yakin ibunya tengah sibuk, Marcus bergerak ke meja dan memeriksa surat yang menyebabkan semua masalah ini. Kertas cokelat tebal biasa diikat dengan tali dan disegel dengan segumpal lilin berwarna merah. Earl of Narborough dan alamat tertulis dengan tinta hitam yang tegas, kemungkinan tulisan seorang pria. Marcus membungkuk dan mengendusnya: tak ada bau parfum. Dan tergeletak di tengah-tengah, di samping pisau yang ayahnya gunakan untuk memotong tali, ada seutas tali yang teronggok melingkar. Tali itu mungkin tebalnya dua setengah senti dan memiliki warna yang aneh, campuran dari benang mahal yang lembut biru, merah, kuning, putih, cokelat, dan hitam. Sambil mengernyit, Marcus mengangkatnya dan tali itu meluncur, seperti ular, dalam cengkeramannya. Entah kenapa tali itu terasa hidup saat bergerak. 6