MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR PELAKSANAAN PENGGAMBARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR PELAKSANAAN PENGGAMBARAN"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR PELAKSANAAN PENGGAMBARAN NO. KODE : BUKU INFORMASI

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kompeten di Tempat Kerja Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan Isi Materi Pelatihan Penerapan Materi Pelatihan Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Seseorang Mungkin Sudah Memiliki Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Kerja Pengertian-pengertian Istilah Profesi Standarisasi Penilaian/Uji Kompetensi Pelatihan Kompetensi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Standar Kompetensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sertifikasi Kompetensi... 8 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi Unit Kompetensi yang Akan Dipelajari... 9 Halaman: 1 dari 166

3 Durasi/Waktu Pelatihan Kesempatan untuk Menjadi Kompeten Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari Kemampuan Awal Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Persiapan/Perencanaan Permulaan dari Proses Pembelajaran Pengamatan Terhadap Tugas Praktek Implementasi Penilaian Metode Pelatihan Belajar Secara Mandiri Belajar Berkelompok Belajar Terstruktur BAB IV PELAKSANAAN PENGGAMBARAN Umum Penyiapan Bahan dan Peralatan Penyiapan Bahan dan Peralatan Gambar yang akan Digunakan Identifikasi dan Pemeriksaan Kelaikan Bahan dan Peralatan Gambar Koordinasi dengan Arsitek Penyusunan Daftar Klarifikasi Penggambaran Diskusi Daftar Klarifikasi Penggambaran dengan Arsitek Pelaksanaan Penggambaran Penyiapan Sketsa/Draft dari Arsitek Pelaksanaan Penggambaran dengan Cara Manual Pelaksanaan Penggambaran dengan Komputer Perawatan Peralatan Menggambar Halaman: 2 dari 166

4 Petunjuk Pemeliharaan/Perawatan Disiapkan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Terhadap Peralatan yang Digunakan Pencatatan dan Pelaporan Kerusakan Peralatan Laporan Hasil Penggambaran Penyiapan Borang-Borang Laporan Hasil Penggambaran Pengisian Borang-Borang Laporan Hasil Penggambaran Dokumentasi Laporan Hasil Penggambaran BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Pelatih Penilai Teman Kerja/Sesama Peserta Pelatihan Sumber-sumber Kepustakaan / Buku Informasi Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan Halaman: 3 dari 166

5 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja Kompeten di Tempat Kerja Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / Mandiri : a) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur. b) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Materi Pelatihan a) Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b) Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / Mandiri. Halaman: 4 dari 166

6 Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. c) Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Penerapan Materi Pelatihan a) Pada pelatihan klasikal, instruktur akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja. b) Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja. Halaman: 5 dari 166

7 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih Pengakuan Kompetensi Terkini Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah: a) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau b) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan / keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu Penilaian/Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Halaman: 6 dari 166

8 1.4.4 Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Halaman: 7 dari 166

9 Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional. Halaman: 8 dari 166

10 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Juru Gambar Arsitektur yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan Penggambaran, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: Melaksanakan prosedur K3 dan lingkungan di tempat kerja Bekerjasama dengan rekan kerja dan lingkungan sosial yang beragam Mendiagnosa gambar sketsa/draft Mengidentifikasi bahan dan alat yang diperlukan Membuat jadwal kerja Menyimpan/merapikan gambar dan peralatan yang sudah selesai digunakan Membuat laporan hasil penggambaran 2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu Unit Kompetensi yang akan Dipelajari Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah Melakukan Penggambaran Durasi/Waktu Pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu. Halaman: 9 dari 166

11 Kesempatan untuk Menjadi Kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Menyakinkan, bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal K3-LH, mendiagnosa gambar sketsa/draft, mengidentifikasi bahan dan alat yang diperlukan dan membuat jadwal kerja Judul Unit : Melakukan Penggambaran Kode Unit : Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Penggambaran yang dilakukan oleh Juru Gambar Arsitektur Elemen Kompetensi Halaman: 10 dari 166

12 2.3.6 Kriteria Unjuk Kerja ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan 2. Melakukan koordinasi dengan arsitek. 3. Melaksanakan penggambaran. 4. Melakukan tindakan perawatan terhadap peralatan yang digunakan 5. Mencatat dan melaporkan hasil penggambaran. 1.1 Bahan dan peralatan gambar yang akan digunakan disiapkan dengan cermat. 1.2 Bahan dan peralatan gambar yang akan digunakan diidentifikasi dan diperiksa kelaikannya dan dipersiapkan dimeja kerja Daftar klarifikasi penggambaran disusun sebagai bahan koordinasi dengan arsitek Daftar klarifikasi penggambaran didiskusikan dengan arsitek dan hasil diskusi dicatat dalam risalah Gambar dilaksanakan berdasarkan sketsa/draft dari atasan langsung/arsitek 3.2. Penggambaran dengan cara manual dilakukan sesuai dengan standar penyajian yang berlaku Penggambaran dengan komputer dilakukan dengan menggunakan prosedur pelaksanaan kerja yang baku Masalah dan kesulitan yang timbul dalam penggambaran didiskusikan dengan atasan langsung Petunjuk pemeliharaan/ perawatan disiapkan Tindakan pemeliharaan/perawatan terhadap peralatan yang digunakan dilaksanakan dengan tertib dan konsisten sesuai dengan petunjuk penggunaan dan pemeliharaan/ perawatan dari prosedur/vendor Setiap kerusakan yang terjadi dicatat dan dilaporkan kepada atasan langsung Borang-borang dibuat sebagai sarana mencatat hasil pekerjaan Pencatatan dilaksanakan dengan teliti dan lengkap sesuai prosedur pada borang-borang yang tersedia Catatan hasil pekerjaan dilaporkan kepada atasan langsung/arsitek dengan lengkap dan akurat serta didokumentasikan dengan baik. BATASAN VARIABEL 1. Kompetensi ini diterapkan pada satuan kerja secara mandiri. 2. Dokumen pelaksanaan berupa gambar sketsa/draft dan uraian/spesifikasi bahan harus tersedia. Halaman: 11 dari 166

13 3. Diberi kewenangan untuk menganalisis waktu pelaksanaan dan kebutuhan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai persyaratan mutu dan persyaratan kerja. PANDUAN PENILAIN 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan sebagai bukti keterampilan : 1.1. Pemahaman dan penerapan gambar sketsa/draft dalam pelaksanaan di lapangan Penerapan persyaratan mutu dan kerja serta K3 dan lingkungan. 2. Konteks penilaian 2.1. Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui simulasi Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan penunjang yang ditetapkan dalam materi uji kompetensi (MUK). 3. Aspek penting penilaian Aspek penting yang harus diperhatikan : 3.1. Kemampuan menjelaskan metode pelaksanaan penggambaran sesuai gambar sketsa/ draft dan persyaratan teknis Kemampuan untuk memelihara peralatan kerja Kemampuan untuk menyimpan gambar kerja Kemampuan untuk melakukan pembuatan laporan. 4. Kaitan dengan unit-unit lain Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi pelaksanaan perancangan bangunan gedung, yaitu terkait dengan unit : 4.1. Membuat program kerja berdasarkan target waktu yang diberikan, dan rencana kebutuhan bahan Membuat laporan hasil pekerjaan untuk kebutuhan pelaporan. Kompetensi Kunci NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa gambar kerja /detail dan spesifikasi teknis/bahan 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1 4. Merencanakan kebutuhan bahan dan tenaga kerja 1 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2 Halaman: 12 dari 166

14 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri artinya, bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan / proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat Persiapan/Perencanaan a) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti. b) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. d) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Permulaan Dari Proses Pembelajaran a) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki Pengamatan Terhadap Tugas Praktek a) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b) Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan. Halaman: 13 dari 166

15 3.1.4 Implementasi a) Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek. c) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan Belajar Secara Mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja Belajar Terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.. Halaman: 14 dari 166

16 BAB IV PELAKSANAAN PENGGAMBARAN 4.1. Umum Modul pelaksanaan penggambaran merupakan inti dari seluruh modul pelatihan untuk juru gambar arsitektur. Modul ini berisi uraian garis besar bagaimana juru gambar arsitektur melakukan penggambaran baik secara manual maupun menggunakan komputer dengan software CAD (Computer Aided Design). Sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan seorang juru gambar arsitektur maka pelaksanaan penggambaran dibatasi pada tahap penggambaran DED (Detail Engineering Design) dimana yang bersangkutan melakukan penggambaran gambar detail/gambar kerja dimana keseluruhan memakai metode 2 dimensi. Sebagaimana diketahui pada saat ini hampir semua gambar arsitektur digambar menggunakan komputer dengan software CAD, tetapi ada kemungkinan juru gambar yang menggunakan alat manual pada daerah-daerah remote. Untuk itu khusus pada test praktek penggambaran, diadakan pilihan test praktek dengan 2 macam metode yaitu penggambaran manual dan penggambaran dengan komputer Penyiapan Bahan dan Peralatan Penyiapan Bahan dan Peralatan Gambar yang akan Digunakan Penyiapan bahan dan peralatan menggambar manual Penggambaran manual membutuhkan persiapan bahan, perlengkapan dan peralatan tertentu yang muaranya adalah dihasilkannya gambar sesuai permintaan dalam KAK. a) Persiapan bahan Persiapan kebutuhan bahan penggambaran meliputi media presentasi yang umumnya berupa kertas kalkir dan media pembuatan draft gambar baik berupa kertas roti atau kertas milimeter blok. Makin tebal kertas kalkir makin tahan lama dan dapat tetap baik melalui beberapa kali proses revisi gambar (dikerik dengan silet atau dihapus dengan penghapus tinta). Kertas kalkir yang baik memiliki berat 100 gram. Bahan habis pakai lain yang juga penting adalah tinta rapidograph Halaman: 15 dari 166

17 yang dapat terdiri dari beberapa warna sesuai kebutuhan seperti warna hitam, merah, biru dan hijau. b) Persiapan peralatan Persiapan perlengkapan penggambaran mencakup perlengkapan pribadi juru gambar yang terdiri dari. rapidograph beberapa ukuran (umumnya 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,5), pensil gambar HB dan H untuk membuat garis-garis bantu, penghapus pensil/tinta dan sablon huruf ukuran kecil sampai sedang. Disamping beberapa perlengkapan yang bersifat kolektif seperti rapidograph ukuran besar 1 mm ke atas, mal lengkung, lingkaran, elips, sablon huruf ukuran besar, dan lain-lain. Persiapan peralatan gambar utama meliputi meja gambar (biasa atau hidrolik), kursi gambar dan mesin gambar (bandul atau tracker) yang umumnya menjadi properti yang diserahkan pemeliharaan dan perawatannya kepada juru gambar Penyiapan bahan dan peralatan menggambar dengan menggunakan komputer Penggambaran dengan menggunakan komputer membutuhkan persiapan bahan, perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft ware) tertentu yang muaranya adalah dihasilkannya gambar (hard copy) atau file gambar (soft copy) sesuai permintaan dalam KAK. a) Bahan penggambaran Persiapan bahan penggambaran berkaitan dengan kebutuhan kertas kalkir sebagai media presentasi utama dan kertas HVS sebagai media asistensi antara juru gambar dan arsitek. Untuk diketahui, saat ini banyak digunakan media gambar kertas HVS sebagai produk akhir yang diserahkan pada pemberi kerja. Dalam beberapa kasus asistensi dilaksanakan secara online karena antara juru gambar dan arsitek sudah terhubung melalui LAN. Sebagai bahan dasar produksi hard copy juga diperlukan tinta printer/plotter baik hitam maupun berwarna. b) Perangkat keras Persiapan perangkat keras berkaitan dengan penyediaan perangkat komputer desk top yang terdiri dari CPU, monitor, key board dan mouse, atau perangkat laptop yang bersifat mobile dan dapat digunakan di berbagai tempat. Spesifikasi hard ware (termasuk Halaman: 16 dari 166

18 prosesor, kapasitas RAM, hard disk, resolusi monitor, dan sebagainya) perlu mengacu pada persyaratan soft ware yang digunakan. Sedangkan untuk konsumsi asistensi dan produksi hard copy dibutuhkan perangkat printer atau plotter yang ukurannya perlu disesuaikan dengan permintaan dalam KAK. Proses persiapan juga termasuk penyediaan hard ware penyimpanan file disamping hard disk, yaitu : disket, CD atau USB. c) Perangkat lunak Persiapan perangkat lunak mencakup penyediaan program penggambaran yang diharapkan dapat menghasilkah produk seperti yang diminta oleh KAK. Program ini terkadang ditentukan oleh pemberi kerja agar softcopy yang diserahkan kepada mereka bisa dibuka. Secara garis besar perangkat lunak yang dimanfaatkan dalam penggambaran arsitektur adalah soft ware 2 - dimensi, 3 - dimensi, dan soft ware animasi apabila diperlukan Identifikasi dan Pemeriksaan Kelaikan Bahan dan Peralatan Gambar Identifikasi dan kelaikan bahan dan peralatan gambar secara manual Identifikasi dan pemeriksaan kelaikan bahan dilakukan dengan melihat kualitas dan kuantitas bahan yang akan dipakai antara lain kertas kalkir, kertas roti atau kertas millimeter blok termasuk juga tinta-tinta untuk rapidograph, untuk semua warna. Identifikasi dan kelaikan peralatan dilakukan dengan melihat kualitas dan kuantitas peralatan yang akan dipakai, apabila terdapat peralatan yang rusak atau tidak layak pakai segera harus meminta gantinya Identifikasi dan kelaikan bahan dan peralatan gambar dengan komputer Identifikasi dan pemeriksaan kelaikan bahan penggambaran dilakukan dengan melihat kualitas dan kuantitas kertas-kertas yang akan dipakai baik kertas kalkir, kertas HVS dan lain-lain. Identifikasi dan pemeriksaan kelaikan perangkat keras dilakukan dengan melihat kualitas dan kuantitas perangkat keras dimana spesifikasi computer harus sesuai dengan perangkat lunak yang akan digunakan. Untuk plotter karena cukup mahal, biasanya pencetakannya cukup di luar kantor. Halaman: 17 dari 166

19 Untuk perangkat lunak, software CAD sebaiknya membeli yang original Koordinasi dengan Arsitek Penyusunan Daftar Klarifikasi Penggambaran Gambar draft yang diterima juru gambar arsitektur dari arsitek dipelajari dengan teliti. Hal-hal yang perlu diperjelas dibuat catatan-catatan khusus. Dari pengarahan arsitek, didapat data-data untuk melengkapi/memperjelas gambar draft yang biasanya diambil dari spesifikasi teknik yang dibuat arsitek dan gambar kerja/gambar detail proyek terdahulu yang kemungkinan mempunyai spesifikasi teknis yang sama atau mirip. Kesemuanya oleh juru gambar dibuat catatan/daftar klarifikasi Diskusi Daftar Klarifikasi Penggambaran dengan Arsitek Daftar atau catatan klarifikasi gambar draft kemudian didiskusikan dengan arsitek sehingga nantinya gambar detail yang akan dibuat betul-betul akan sesuai dengan desaian yang dibuat dan diinginkan oleh arsitek perencana Pelaksanaan Penggambaran Penyiapan Sketsa/Draft dari Arsitek Sketsa/draft dari arsitek yang sudah diperbaiki/dilengkapi dan diperiksa kebenarannya disiapkan. Hasil konsultasi dengan arsitek betul-betul harus dipahami dan dilaksanakan pada perbaikan gambar sketsa/draft agar hasil penggambaran menjadi teliti dan akurat Pelaksanaan Penggambaran dengan Cara Manual Pelaksanaan penggambaran arsitektur pokok Gambar pokok yang umumnya diproduksi untuk pekerjaan perencanaan bangunan mencakup gambar rencana tapak, denah, tampak, potongan, potongan tipikal sampai ke gambar detail lainnya. a) Persiapan penggambaran 1) Menyiapkan perlengkapan dan peralatan gambar sesuai kebutuhan di tempat penggambaran, termasuk : pembersihan Halaman: 18 dari 166

20 permukaan meja gambar dan mesin gambar dengan cairan general cleaner dan lap kain basah. 2) Memeriksa kelaikan dan membersihkan perlengkapan dan alat gambar, termasuk pencucian, penggantian mata dan pengisian tinta rapidograph, peruncingan pinsil, pembersihan berbagai mal, sablon dan perlengkapan lainnya. 3) Menyiapkan materi penggambaran terutama gambar-gambar sketsa/draft dan panduan lainnya seperti KAK, RKS, RAB/BQ serta gambar-gambar dan buku buku referensi untuk proyek serupa. 4) Menyiapkan media penggambaran (kertas kalkir dan kertas pembuatan draft) di tempat penggambaran. 5) Menempelkan media penggambaran (kertas kalkir) di atas meja gambar dengan selotape atau bilah magnit penjepit (meja gambar magnetik), menyetel kesikuan penggaris mesin gambar, sekaligus mengatur kesikuan lembar gambar terhadap penggaris mesin gambar. b) Pelaksanaan penggambaran 1) Proses penggambaran diawali dengan pembuatan format gambar (garis tepi dan panel judul dan keterangan gambar/umumnya dalam bentuk stiker tempel) dan mengatur setting gambar-gambar pada lembar gambar sesuai jadwal gambar (misalnya lembar A adalah ukuran A1 terdiri dari 2 gambar denah). Setting gambar ditegaskan dengan pinsil sedang. 2) Sesuai dengan jenis gambarnya, garis-garis bantu dibuat sebagai pedoman penggambaran (misalnya garis modul struktur/arsitektur pada gambar denah garis elevasi pada pada tampak dan potongan). Tehnik agar garis-garis tersebut tetap exist walaupun melalui proses revisi adalah garis-garis tersebut digambar di balik kertas kalkir. 3) Proses penggambaran yang efektif adalah pola/garis-garis utama gambar dibuat dengan pinsil (misalnya garis besar posisi dinding, tangga, perbedaan bidang-bidang pada denah) dan penggambaran langsung dilanjutkan dengan rapidograph Halaman: 19 dari 166

21 pendekatan Iain semua gambar dibuat dulu dengan pinsil untuk disetujui arsitek/job captain baru ditebalkan dengan tinta. 4) Setelah gambar lengkap disajikan, judut gambar, notasi, simbolsimbol dilengkapi dan ditegaskan dengan tinta. 5) Gambar kemudian dihapus tipis dengan penghapus pinsil agar garis-garis bantu yang tidak berguna dapat dihilangkan, dan bila ada garis yang tinta yang terhapus harus diperbaiki, kemudian setelah tinta kering permukaan gambar di sikat dengan sikat meja agar gambar bersih dari kotoran bahan hapusan. 6) Setelah permukaan gambar bersih, penempelan color set seperti letraset atau mecanorma dapat dilakukan pada permukaan gambar yang sudah ditandai. 7) Proses perbaikan, penyempurnaan maupun revisi (dengan erasing plate, penghapus pinsil/tinta atau silet) berjalan paralel dengan proses penggambaran atau setelah gambar selesai dan diasistensi/direview oleh arsitek. Berikut adalah contoh referensi menggambar arsitektur yaitu : c) Teknis Penggambaran Arsitektur d) Membuat Gambar Arsitektur e) Dalam Kesepakatan Gambar Arsitektur Halaman: 20 dari 166

22 c) Teknis penggambaran arsitektur Penggambaran (drafting) - menggambar dengan bantuan penggaris lurus, penggaris segitiga, sablon, jangka, dan skala - adalah cara tradisional untuk membuat grafik dan representasi arsitektur, dan tetap relevan di dunia yang semakin teknis ini. Menggambar garis dengan pena atau pensil menggabungkan rasa kinestetis mengenai arah dan panjang, dan merupakan tindakan taktil (sentuhan) yang memberikan umpan balik kepada pikiran dalam cara yang memperkuat struktur citra grafis yang dihasilkan. Bab ini menjelaskan teknik dan petunjuk untuk menggambar garis, menghasilkan figur dan wujud geometri, dan melakukan operasi seperti ini dengan membagi kembali panjang tertentu ke dalam sejumlah bagian yang sama. Pemahaman akan prosedur ini akan menghasilkan sajian atau representasi struktur arsitektur dan teknik yang lebih efisien dan sistematis, yang sering akan berguna dalam sketsa tangan. Halaman: 21 dari 166

23 Elemen lazim yang sangat penting dari gambar arsitektur adalah garis, yaitu tanda yang ditinggalkan oleh pena atau pensil ketika ia bergerak melintasi permukaan yang menerimanya. Mengendalikan pena atau pensil adalah kunci untuk menghasilkan kualitas garis yang bagus dan berat garis yang sesuai. Gambarlah dengan tangan yang relaks; jangan menggenggam pensil atau pena terlalu kuat. Peganglah pena atau pensil beberapa inci ke belakang dari ujungnya; jangan memegang instrumen itu terlalu dekat dengan ujungnya. Kendalikan gerakan pena atau pensil Anda dengan lengan dan tangan Anda, tidak hanya dengan jari-jari. Tarik pena atau pensil ketika Anda menggambar, jangan mendorong batang instrumen itu karena akan meninggalkan tanda. Lihatlah ke arah garis akan ditarik. Halaman: 22 dari 166

24 Titik awal : 3,-2,0 Titik akhir : 17,7,0 Menggambar dengan pena atau pensil bukan hanya pengalaman visual, tetapi juga pengalaman perasa dimanaandaharus merasakan permukaan kertas; film atau papan gambar ketika menggambar. Lebih jauh lagi, ini merupakan tindakan kinestetik dimana gerakan tangan dan mata berkait dengan garis yang dihasilkan. Ada kaitan yang mirip dengan itu, tetapi tidak terlalu langsung ketika menggambar dengan mouse atau stylus dalam tablet digitalisasi, tetapi tidak terjadi tindakan spasial (ke ruangan) yang sejajar seperti itu ketika memasukkan koordinat garis ke keyboard. Menggambar dengan pena atau pensil bukan hanya pengalaman visual, tetapi juga pengalaman perasa dimanaandaharus merasakan permukaan kertas; film atau papan gambar ketika menggambar. Lebih jauh lagi, ini merupakan tindakan kinestetik dimana gerakan tangan dan mata berkait dengan garis yang dihasilkan. Ada kaitan yang mirip dengan itu, tetapi tidak terlalu langsung ketika menggambar dengan mouse atau stylus dalam tablet digitalisasi, tetapi tidak terjadi tindakan spasial (ke ruangan) yang sejajar seperti itu ketika memasukkan koordinat garis ke keyboard. Semua garis memiliki tujuan dalam menggambar. Penting bahwa ketika Anda menggambar, Anda mengerti apa yang diwakili oleh masing-masing garis, apakah ia akan menjadi tepi bidang, perubahan material, atau hanya garis bantu konstruksi. Halaman: 23 dari 166

25 Tipe-ttpe garis berikut, yang lazim digunakan untuk membuat grafik arsitektur lebih mudah dibaca dan diterjemahkan, dikelompokkan menurut pola geometri mereka. Garis lurus tanpa henti (solid line) menggambarkan bentuk objek, seperti tepi bidang atau per-potongan dua bidang. Berat relatif dari garis lurus tanpa henti itu beragam menurut perannya menyampaikan kedalaman. Garis terputus-putus, terdiri dari coretan pendek dan berjarak dekat yang menandai elemen-elemen yang tersembunyi atau dibuang dari pandangan kita. Garis tengah, yang terdiri dari segmen-segmen tipis dan relatif panjang yang dipisahkan oleh sejumlah strip atau titik tunggal, mewakili sumbu objek atau komposisi yang simetris. Garis grid adalah sistem radial atau persegi dari garis padat atau garis tengah ringan untuk menempatkan dan mengatur elemenelemen denah. Halaman: 24 dari 166

26 Garis properti, yang terdiri dari segmen-segmen yang relatif panjang dan dipisahkan oleh dua strip atau titik, menandai batas sebidang tanah yang secara sah dijelaskan tepinya dan dicatat. Garis patah, yang terdiri dari segmen-segmen yang relatif panjang dan digabungkan oleh coretan zigzag pendek, digunakan untuk memotong bagian gambar. Garis utilitas terdiri dart segmen-segmen yang relatif panjang yang dipisahkan oleh huruf yang menunjukkan tipe utilitas itu. Program CAD biasanya memungkinkan sejumlah tipe garis dipilih dari menu pilihan. Di dalam teori, semua garis harus padat secara seragam untuk memudahkan pembacaan dan reproduksi. Karena itu, bobot garis terutama adalah masalah lebar atau ketebalan. Meskipun garis yangdibuat dengan tinta adalah seragam berwarna hitam dan hanya berbeda menurut lebarnya, garis pensil dapat berbeda-beda menurut lebar dan nilai rona, tergantung pada kerasnya kepala pensil yang digunakan, gigi, dan kepadatan permukaan, dan kecepatan serta tekanan Anda menggambar. Berusahalah membuat semua garis pensil seragam kepadatannya dan beda-bedakan lebarnya untuk menghasilkan bobot garis yang berbeda-beda. Berat Garis lurus tanpa henti yang berat digunakan untuk menggambarkan profil denah dan potongan gambar dan tepi ruang. H, R HB, B Gunakan pemegang kepala pensil atau gambarlah serangkatan garis berjarak dekat dengan pensil mekanik 0.3 mm atau 0.5 mm; Halaman: 25 dari 166

27 hindari menggunakan pensil 0.7 mm atau 0. mm untuk menggambar garis yang berat. Menekan terlalu keras untuk membuat garis berarti Anda menggunakan kepala pensil itu terlalu keras. Sedang Garis lurus tanpa henti dengan berat sedang menandai tepi dan perpotongan bidang. H, F, HB. Ringan Garis lurus tanpa henti dengan berat ringan menyatakan perubahan material, warna, atau tekstur tanpa perubahan bentuk objek. 2H, H, F Sangat Ringan Garis lurus tanpa henti yang sangat ringan digunakan untuk menampilkan gambar, menetapkan grid yang mengatur, dan menandai tekstur permukaan. 4H, 2H, H, F Kisaran dan kontras bobot garis yang terlihat harus proporsional dengan ukuran dan skala gambar. Manfaat khas menggambar atau membuat draft dengan tangan adalah bahwa hasilnya dapat dengan segera dilihat oleh mata. Ketika menggunakan software menggambar atau CAD, seseorang memilih bobot garis dari menu atau menspesifikasikan lebar garis ke dalam ukuran absolut (pecahan dari inci atau sejumlah point, dimana I point '/ 72 "). Dalam dua kasus itu, apa yang dilihat pada monitor mungkin tidak sesuai dengan output dari printer atau plotter. Dalam beberapa program, bobot garis diwakili dalam monitor oleh warna bukannya oleh perbedaan lebar garis. Dengan Halaman: 26 dari 166

28 demikian kita harus selalu menjalankan print atau plot uji untuk meyakinkan apakah kisaran dan kontras bobot garis yang dihasilkan dari gambar sudah sesuai. Akan tetapi, ingatlah bahwa jika perubahan bobot garis diperlukan, sering lebih mudah membuatnya dalam gambar digital daripada dalam gambar tangan. Kualitas garis mengacu ke kerapuhan, kejelasan, dan konsistensi garis yang digambar. Kepadatan dan bobot garis harus seseragam mungkin di seluruh panjangnya. Garis yang sudah digambar harus memiliki kualitas yang rapi, seakan-akan direntangkan dengan ketat di antara dua titik. Hindari menggambar garis dalam rangkaian coretan pendek yang bertumpukan. Semua garis harus bertemu dengan tepat di sejumlah sudut. Ketika garis berhenti sedikit sebelum sudut, sudut yang dihasilkan akan terlihat lembut atau membulat. Hindari pertumpukan yang berlebihan yang terlihat keluar dari proporsi ukuran gambar. Halaman: 27 dari 166

29 Garis putus-putus harus relatif seragam panjangnya dan berjarak dekat untuk menghasilkan kontinuitas yang lebih baik. Ketika garis putus-putus bertemu pada bagian ujung, garis putus harus berlanjut melintasi sudut. Ruang di posisi sudut akan memperlembut sudutnya. Apa yang dilihat pada monitor komputer tidak berarti menandai apayang akan didapatkan dari printer atau plotter. Penilaian kualitas garis dalam gambar digital harus ditunda hingga output aktual dapat dilihat dari printer atau plotter. Garis yang dihasilkan oleh program gambar vektor didasarkan pada rumus matematika dan biasanya dicetak atau diplot lebih baik daripada gambar raster. Ujung kepala pensil pada pemegang kepala pensil harus memiliki ujung yang runcing sepanjang 3 / 8 ; jika ujung yang runcing ini terlalu pendek atau terlalu membulat, ujungnya akan menumpul dengan cepat. Ada beragam peruncing mekanik yang tersedia, jika Anda menggunakan bantalan amplas untuk mempertajam kepala pensil, miringkan kepala pensil pada sudut yang sangat rendah agar dapat mencapai ujung runcing yang benar. Halaman: 28 dari 166

30 Pensil 0.3 mm atau 0.5 mm untuk pensil mekanik tidak membutuhkan peruncing. Posisikan tubuh Anda untuk menggambar bagian atas tepi penggaris pada penggaris T, penggaris paralel, atau penggaris segitiga, jangan pernah gunakan bagian bawah tepi. Pegang pensil pada sudut 45 hingga 60 ; pegang pena teknik pada sudut yang sedikit lebih curam. Dorong pena atau pensil sepanjang tepi penggaris pada bidang yang tegak lurus terhadap permukaan gambar, sehingga meninggalkan celah yang sangat sedikit antara tepi penggaris dan ujung pena atau ujung pensil. Jangan dorong pena atau pensil seperti menusuk. Jangan menggambar ke arah sudut bertemunya tepi penggaris dan permukaan gambar. Ini hanya akan mengotorkan perlengkapan dan menyebabkan noda ke garis tinta. Gambarlah dengan kecepatan yang stabil - jangan terlalu cepat dan jangan terlalu pelan - dan bahkan dengan tekanan yang stabil pula. Ini akan membantu mencegah garis agar tidak berbulu atau memudar di sepanjang garisnya. Halaman: 29 dari 166

31 Untuk membantu ujung pensil menumpul secara merata dan menjaganya agar tetap cukup tajam, putarlah batang pemegang kepala pensil atau pensil mekanik antara jempol dan telunjuk Anda perlahan ketika menggambar seluruh panjang garis. Garis harus dimulai dan berakhir dalam cara yang positif Menggunakan sedikit tekanan tambahan ke awal dan akhir coretan akan membantu mencapai tujuan ini. Berusahalah menggambar garis dengan sekali coretan. Akan tetapi, untuk mencapai bobot garis yang diinginkan, kita periu menggambar serangkaian garis yang berjarak berdekatan. Cobalah menjaga gambar agar tetap bersih dengan sering mencuci tangan dan perlengkapan, dan dengan mengangkat dan menggerakkan alat-alat bukannya menyeret atau menggelindingkannya melintasi permukaan gambar. Lindungilah permukaan gambar dengan menjaga areanya tetap tertutup dengan kertas kalkir ringan dan membuka hanya sebatas area kerja Anda. Transparansi kertas kalkir membantu menjaga hubungan visual dengan konteks gambar. Halaman: 30 dari 166

32 Ketika menggambar garis vertikal yang tegak lurus terhadap tepi penggaris T atau penggaris paralel, gunakan penggaris segitiga untuk menggambar dan balikkan badan Anda sehingga Anda dapat menggambarnya dalam cara yang mirip dengan cara Anda menggambar garis horizontal. Hindari hanya menggambar garis vertikal dengan duduk diam dan menggerakkan pena atau pensil ke atas atau ke bawah tepi penggaris segi tiga. Menggambar serangkaian garis paralel menggunakan dua penggaris segitiga berguna ketika rang-kaian ini berada pada beberapa sudut selain sudut standar 30, 45, 60, atau 90 untuk menggambar segitiga. Posisikan hipotenuse (sisi terpanjang segitiga 90 ) satu penggaris segitiga terhadap hipotenuse yang lainnya dan sejajarkan satu sisi penggaris segitiga bagian atas dengan garis yang sudah dibuat. Tahan bagian bawah penggaris segitiga dengan kuat ketika Anda menggeser penggaris segitiga lainnya ke posisi yang diinginkan. Untuk menggambar garis tegak lurus terhadap garis sebelumnya, lebih dahulu posisikan hipotenuse satu segitiga terhadap hipotenuse yang lain. Sejajarkan satu sisi segitiga bagian atas dengan garis sebelumnya. Tahanlah bagian bawah penggaris segitiga dengan kuat ketika Anda menggeser bagian atas segitiga hingga sisi tegak lurus berada pada posisi yang sesuai. Halaman: 31 dari 166

33 Pada prinsipnya, selalu disarankan untuk bekerja dari bagian yang besar ke bagian yang kecil. Pengulangan yang berlanjut dari perpanjangan atau pengukuran yang pendek sering dapat menyebabkan akumulasi kesalahan. Karena itu, akan menguntungkan jika mampu membagi lebih lanjut panjang keseluruhan ke dalam sejumlah bagian yang sama. Kemampuan membagi lebih lanjut panjang tertentu dalam cara ini akan berguna untuk membangun anak tangga dan landasan untuk tangga, dan menetapkan langkah konstruksi seperti lantai berubin atau dinding batu. Untuk membagi lebih lanjut segmen garis AB ke dalam sejumlah bagian yang sama, gambarlah garis pada sudut yang nyaman antara 10 dan 45 melalui titik awal. Menggunakan sudut yang terlalu acute (terlalu kurang dari 90 ) akan mempersulit untuk memastikan titik perpotongan yang persis. Halaman: 32 dari 166

34 Sepanjang garis ini, gunakan skala yang sesuai untuk menandai jumlah pembagian secara merata yang diinginkan. Hubungkan titik akhir B dan C. Gambarkan sejumlah garis yang paralel dengan BC untuk mentransfer pembagian yang diskalakan ke garis AB. Gambar Digital Teknik ini dan banyak teknik drafting lainnya diprogramkan ke dalam software gambar dan CAD. Akan tetapi, proses bekerja dari umum ke spesifik, dari keseluruhan yang besar ke bagian-bagian yang kecil juga masih sama. Halaman: 33 dari 166

35 Kita menggunakan segitiga drafting standar untuk membuat sudut 30, 45, 60, dan 90. Dengan menggunakan penggaris segitiga dan secara kombinasi, kita juga bisa dengan mudah membuat sudut 15 dan 75. Untuk sudut-sudut lain, gunakan busur derajat atau penggaris segitiga yang bisa disesuaikan. Diagram di bagian kiri menggambarkan cara membuat tiga bentuk geometri umum. Halaman: 34 dari 166

36 Penggambaran Digital Dalam penggambaran digital, kita membuat garis dan wujud dengan mengatur koordinat geometri atau menspesifikasikan kombinasi lokasi, arah, dan jarak. Perintah snap-to, grid, garis bantu, dan perpustakaan simbol lebih lanjut membantu menggambar berbagai garis dan wujud elektronik. Untuk menghindari menggambar garis singgung yang kurang tepat atas lingkaran atau segmen garis lengkung, selalu gambariah elemen lengkung terlebih dulu. Kemudian gambarlah garis singgung atas lingkaran atau lengkung itu Berhati-hatilah untuk menyesuaikan bobot garis pena atau pensil atas lingkaran dan lengkung itu terhadap seluruh gambar. Halaman: 35 dari 166

37 Untuk menggambar lengkung garis-singgung berjari-jari tertentu ke dua segmen garis lurus, lebih dahulu gambariah garis yang paralel terhadap garis tertentu dengan jarak yang sama dengan jari-jari lengkung yang diinginkan. Perpotongan garis-garis ini menjadi titik tengah lengkung yang diinginkan. Untuk menggambar dua lingkaran yang bersinggu-ngan satu sama lain, lebih dahulu gambariah garis dari bagian tengah satu lingkaran ke titik singgung yang diinginkan pada lingkaran itu. Titik tengah lingkaran kedua harus berada di sepanjang perpanjangan dari garis ini. Halaman: 36 dari 166

38 Tebal garis : Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi d) Contoh membuat gambar arsitektur Unsur utama dari hampir semua gambar arsitektur adalah garis, dan inti dari setiap garis adalah kontinuitas. Dalam gambar-gambar yang murni terdiri dari garis-garis, informasi tentang arsitektur itu dijabarkan dan disajikan (ruang, batas-batas bidang, masif dan kosong; jarak) tergantung dari ketegasan bentuk garisnya maupun perbedaan dari masing-masing garis yang ada. Tebal garis/jenis garis Utama/Primer : potongan/profil/belahan ruang Jenis-jenis garis : Sekunder : tampak/sudut-sudut/ perpotongan bidangbidang Grid/rencana/arsir : konstruksi/rencana/ garis-garis di atas bidangbidang/tekstur. garis lurus tegas/potongan/garis profil garis lurus halus/garis-garis tampak garis putus-putus/untuk gambar bagian di atas potongan garis putus-putus/untuk gambar di bawah garis potongan. Perhatikan proporsi antara masing-masing garis dan jarak antaranya : buat sedekat mungkin supaya kontinuitas garisnya lebih baik. garis tengah : garis yang panjang harus sama panjangnya. Garis-garis grid/grid garis tengah Biasanya dipakai untuk menunjukkan modul atau sistem struktur. batas atau batas dari tapak/kapling. Garis kabel telepon Garis utilitas Halaman: 37 dari 166

39 Mutu garis berkaitan dengan tujuan dan jelasnya garis, hitamnya dan tebalnya yang sesuai. Jika garis yang dibuat dengan tinta hanya berbeda lebarnya (kecuali jika tintanya diencerkan) maka garis yang dibuat dengan pensil dapat berbeda baik dari lebar maupun tingkat kehitamannya. Jadi garis yang dibuat dengan pensil ditentukan oleh tingkat pekatnya isi pensil (yang ditentukan oleh jenis pensil, permukaan kertas gambar, kelembaban) maupun tekanan tangan pada waktu menggambar. Perlu anda mengerti arti setiap garis yang anda gambar, apakah itu gambar sudut, perpotongan dua buah bidang, atau sekedar perubahan bahan atau tekstur. Semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas, ujungnya harus bertemu, selalu mempunyai kaitan yang logis dengan garis-garis lainnya dari permulaan sampai akhir. Garis yang menipis tampak tak terkendali Garis yang sedikit berlebih tampak lebh tegas pengakhirannya. Garis sudut harus diperhatikan. Garis-garisnya harus bersinggungan dengan tepat. Teknik menggambar (Drafting) Runcingan yang terlalu pendek mudah menjadi tumpul Terlalu bulat Runcingan yang tepat Runcingan Halaman: 38 dari 166

40 Putar pensil menurut sumbunya sewaktu menarik garis Jika anda menggunakan amplas meruncingkan pensil, rebahkan pensilnya supaya dapat diperoleh bentuk runcingan yang tepat. Ada beberapa alat peruncing mekanis yang baik yang bisa diperoleh di toko. Jangan menarik garis sampai ke ujung penggaris hal ini hanya menambah kotor penggaris anda dan garisnya tampak kurang jelas. Halaman: 39 dari 166

41 Tariklah garis dengan menggunakan sisi yang lurus pensil dan sisi penggaris harus berimpit. Menggambar bentuk-bentuk lengkung. Ujung pensil yang diruncingkan mirip pahat disarankan untuk digunakan dengan jangka supaya garis-garisnya tajam tanpa perlu ditekan-runcingan semacam ini mudah tumpul oleh sebab itu harus sering diruncingkan kembali. Halaman: 40 dari 166

42 Urutan yang anda harus ikuti dalam menggambar adalah sebagai berikut : 1. Buatlah kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical dan horizontal tipis-tipis. 2. Gambarkan garis-garis sekundernya. 3. Tebalkan garis-garis yang sudah benar, ingat ketebalan yang sesuai untuk masing-masing garis. Jangan membuat garis dengan menggosok berulang-ulang; coba buat supaya sekali jadi. Halaman: 41 dari 166

43 e) Dalam kesepakatan gambar arsitektur Bab berikut ini mengetengahkan kesepakatan tentang arti yang ada dalam gambar arsitektur, tujuan-tujuannya, pemakaian dan manfaatnya dalam gambar-gambar simbol arsitektur. Di sini dibicarakan gambar-gambar yang hanya menggunakan garis-garis saja. Proyeksi-proyeksi ortografis (tegak lurus) Denah/potongan/tampak adalah gambar-gambar utama dalam arsitektur. Gambar-gambar tersebut berupa ortografis : arah penglihatan orang yang melihat gambar tersebut dianggap tegak lurus terhadap bidang gambar maupun permukaan bangunan yang dilihatnya. Dengan demikian permukaan bidang gambar selalu sejajar dengan permukaan utama dari bangunannya. Faedah terbesar dari penggunan gambar-gambar ortografis adalah bahwa semua tampaknya selalu sejajar dengan permukaan bidang gambar tanpa ada distorsi maupun kesan pemendekan. Gambargambar tersebut menunjukkan ukuran yang sebenarnya (menurut skala), potongan dan proporsinya. Halaman: 42 dari 166

44 Dalam menggunakan gambar-gambar denah, potongan dan tampak untuk menunjukkan karya arsitektur, sebenarnya kita menggunakan cara yang abstrak untuk menunjukkan suatu yang nyata. Walaupun ke empat objek ini mempunyai bentuk yang berbedabeda,semua gambar denahnya (pandangan dari atas) tampak sama. Oleh karena itu, hubungan antara gambar denah, potongan dan tampak sangat erat untuk menjelaskan arti dari apa yang kita gambar. Jika gambar-gambar denah, potongan dan tampak dipakai untuk menjelaskan karya arsitektur, kita harus melihatnya sebagai suatu rangkaian beberapa arah pandangan yang satu dengan yang lain mempunyai kaitan yang sangat erat yang menjelaskan apa yang kita gambar. Denah lantai dan potongan bangunan, keduanya merupakan potongan atau irisan : denah terpotong menurut arah horizontal; potongan merupakan irisan arah vertikal. Di dalam gambar-gambar kerja (untuk pelaksanaan denah dan potongan menunjukkan bagaimana bangunan tersebut dirangkai, di dalam gambar-gambar perencanaan atau penyajian tujuannya adalah untuk menunjukkan bentuk dari hubungan ruang-ruangnya walaupun sifat-sifat unsur dan permukaan bidang yang membentuk ruang-ruang tersebut. Halaman: 43 dari 166

45 Potongan horizontal biasanya melewati semua unsur-unsur vertikal dan semua pintu maupun jendela. Umumnya potongan ini terletak 4 di atas lantai, tetapi ini bisa sedikit bergeser tergantung dari apa yang akan ditunjukkan. Gambar denah biasanya dibuat dengan skala 1 / 8 =1 0 atau ¼ =1 0, tetapi untuk bangunan-bangunan yang besar dan kompleks-kompleks bangunan skalanya bisa lebih kecil lagi. Semakin besar skala denahnya, semakin detail yang harus ditunjukkan supaya gambarnya lebih berarti dan terpercaya. Menggambar denah Rangkaian gambar berikut ini, menunjukkan tahapan dalam menggambar denah. Meskipun urut-urutannya dapat berbeda-beda tergantung dari rencana bangunan yang sedang digambar. Cobalah selalu mulai dari bagian yang paling utuh dimana bagian-bagian lainnya merupakan bagian yang berbeda di dalam atau dibatasi oleh bagian yang utuh tadi. Halaman: 44 dari 166

46 Pertama-tama gambarkan garis-garis utama kerangka dan garis-garis pembantu lain yang menentukan letak unsur-unsur struktur dan dinding. Halaman: 45 dari 166

47 Kemudian, gambarkan dinding-dinding utamanya dan unsur-unsur struktur lainnya seperti kolom-kolom dan tiang-tiang yang diberi ukuran yang sebenarnya. Unsur utama lainnya yang terpasang seperti jendela, pintu, tangga dan tungku api di gambar berikutnya. Halaman: 46 dari 166

48 Akhirnya detail-detail lain seperti perlengkapan-perlengkapan lain, pintu-pintu, arah pembukaan daun pintu dan lebar anak tangga ditunjukkan. Rangkaian gambar-gambar ini menunjukkan cara-cara untuk memperjelas secara grafis mengenai unsur-unsur vertikal yang terpotong dalam gambar denah suatu bangunan. Penegasan tentang unsur-unsur yang terpotong ini perlu supaya jelas terlihat jarak unsurunsur yang ada dalam denah dan juga ruang yang dibentuk oleh unsur-unsur vertikal tadi. Halaman: 47 dari 166

49 Gambar ini adalah gambar denah yang dibuat dengan garis yang ketebalannya sama. Gambar di bawah, dibuat dengan garis-garis yang berbeda-beda ketebalannya untuk menunjukkan adanya perbedaan jarak. Garis yang paling tebal menunjukkan letak dimana unsur-unsur vertikal tadi terpotong. Oleh karenanya berada pada jarak yang paling dekat dengan mata orang. Halaman: 48 dari 166

50 Garis yang agak tebal dipakai untuk menunjukkan benda-benda yang terletak di bawah bidang potongan, tetapi berada di atas lantai, misalnya saja daun meja. Garis yang halus dipakai untuk menunjukkan kondisi permukaan lantai dan bidang-bidang horizontal lainnya. Halaman: 49 dari 166

51 Warna gelap atau warna lainnya dapat juga dipakai untuk mempertegas unsur-unsur dalam denah yang terpotong. Jika kontras dengan bidang gambar yang diinginkan tidak terlampau kuat, warna abu-abu cocok untuk memperkuat kesan benda-benda yang terkena potongan. Halaman: 50 dari 166

52 Jika dengan adanya gambar unsur-unsur lain seperti perlengkapan ruang dan juga pola gambar lantai dapat membuat gambar denah kesan warna, maka diperlukan adanya kontras yang lebih kuat. Oleh karenanya bagian-bagian yang terpotong hendaknya diberi warna abuabu tua atau hitam. Halaman: 51 dari 166

53 Jika skala gambar bertambah besar, tingkat ketelitian gambar semakin perlu supaya gambarnya lebih dapat dipercaya. Perhatian terhadap gambar detail semacam ini sangat penting artinya dalam menggambarkan ketebalan benda-benda yang terpotong dalam gambar denah. Harus teliti dalam menggambarkan ketebalan dinding dan daun pintu, ujung gambar dinding, bentuk-bentuk sudut dan detail tangga. Pengetahuan secara umum tentang konstruksi bangunan sangat diperlukan untuk dapat menggambar denah dengan skala besar. Walaupun gambar-gambar denah biasanya digambarkan dengan skala 1a 1/8 atau 1/4 untuk setiap 1-0, tetapi skala yang lebih besar sangat diperlukan dalam mempelajari atau menyajikan gambar ruang yang menuntut ketelitian seperti gambar-gambar dapur, kamar mandi, WC dan tangga. Halaman: 52 dari 166

54 Gambar pintu dan jendela dalam denah Menunjukkan arah terbukanya pintu, biasanya 90 0 seperti dalam gambar. Perhatikan bahwa arah terbukanya pintu ditunjukkan dengan garis yang tipis dan mencapai seperempat lingkaran. Jenis jendela (berdaun ganda, daun jendela dengan rangka, jendela tinggi dari lantai ke langit-langit dan sebagainya) tidak dapat ditunjukkan dalam gambar denah, kecuali lebar dan lokasinya, jenis dan ketinggian, jendela ditunjukkan dalam gambar tampak. Menunjukkan gambar kusen bawah dengan garis yang lebih tipis dari garis gambar dinding, rangka jendela dan kacanya, karena kusen bagian bawah tidak terpotong. Halaman: 53 dari 166

55 Unsur-unsur yang terletak di atas dan di bawah potongan Unsur-unsur yang penting dan terletak di atas bidang potongan (loteng, lubang cahaya, jendela, langit-langit yang direndahkan dan lain-lain) ditunjukkan dengan garis putus panjang-panjang. Unsur-unsur yang terletak di bawah bidang lantai ditunjukkan dengan garis putus-putus pendek. Untuk membedakan dengan gambar unsur-unsur yang berada di atas bidang potongan, tetapi hal ini sangat jarang terjadi. Tangga-tangga Tangga lurus Halaman: 54 dari 166

56 Menunjukkan gambar detail seperti rel pegangan pada tangga dan lebar anak tangga jika skalanya mengijinkan. Perjanjian pengertian yang menunjukkan arah tangga : arah panah menunjukkan arah ke (atas atau bawah) dari lantai yang digambarkan dalam denah. Tangga berbalik bentuk U Tangga melingkar Halaman: 55 dari 166

57 Tanda-tanda gambar dinding Harus dicatat bahwa apa yang terpotong di atas denah (dinding kolom, dan sebagainya) harus jelas karena yang mempunyai arti; apa yang tampak di atas denah (lantai, jendela, perlengkapan lain) harus digambar dengan garis yang lebih tipis. Halaman: 56 dari 166

58 Garis grid di atas tanah Gambar rencana langit-langit Gambar rencana langit-langit telah disepakati digambarkan sebagai refleksi gambar langit-langit, jadi bentuknya sama dengan gambar denahnya. Digambarkan seperti cermin besar yang diletakkan di atas lantai untuk menunjukkan gambar-gambar langitnya. Halaman: 57 dari 166

59 Di sini sama halnya dengan gambar denah, potongan horisontal punya arti, jadi semua unsur yang sampai ke langit-langit harus terpotong dan profil potongannya digambar dengan garis tebal. Gambar langit-langit yang tampak terbalik dipakai untuk menunjukkan informasi mengenai bahan langit-langit dan rencananya, perlengkapan penerangan (jenis dan letaknya), balok-balok struktur yang tampak dan sebagainya. Skala gambar langit-langit ini biasanya sama atau lebih kecil dari skala gambar denah. Rencana atap Rencana atap hanya sekedar gambar yang menunjukkan pandangan dari atas ke suatu bangunan, tanpa ada potongan. Biasanya dipakai untuk menunjukkan bentuk atap secara menyeluruh dan juga bentuk massanya dalam batas-batas gambar 2 dimensi. Jika merupakan bagian dari gambar tapak (site) dan jika waktunya mengiijinkan, disarankan agar gambar atapnya tetap sederhana dan Halaman: 58 dari 166

60 diberi warna gelap maupun tekstur pada gambar tapak di sekitas gambar bangunannya. Gambar tapak Gambar rencana atap suatu bangunan biasanya digabung dengan gambar tapak, maksudnya adalah untuk menunjukkan lokasi dan orientasi dari bangunan itu sendiri maupun lingkungan yang ada di sekelilingnya. Gambar tapak biasanya berskala 1 =20-0 =30-0, dan seterusnya, tetapi dapat juga digambarkan dengan skala 1/ atau 1/8 =1-0 atau 1/8 =1-0 jika memerlukan gambar yang cukup teliti dan tempatnya mengijinkan. Dalam skala yang lebih besar, gambar denah dapat disatukan dengan gambar tapak jika dikehendaki untuk menunjukkan hubungan yang ada antara ruang-ruang luar dan dalam. Orientasi tapak Orientasi suatu bangunan yang terletak di atas suatu tapak ditunjukkan dengan tanda anak panah yang mengarah ke utara. Jika memungkinkan arah utara tersebut harus mengarah ke atas dalam kertas gambar. Jika bangunannya menghadap agak miring kurang dari 45 0 dari arah utara, perlu dibuat arah utara yang semu supaya judulnya dapat dipersingkat. Garis batas tapak Halaman: 59 dari 166

61 Jika waktunya mengijinkan, kesan kontras yang kuat dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan batas-batas yang ada. Kondisi topografi tapak Garis contour menunjukkan perbedaan ketinggian permukaan tanah yang ditunjukkan dalam gambar ortografis dengan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian permukaan yang sama. Dengan memahami garis-garis kontour, si perencana dapat memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai tinggi rendahnya dalam gambar tapak yang 2 dimensi. 1. Jarak yang sama diantara garis-garis kontour menunjukkan kemiringan tanah yang tetap. 2. Jarak yang agak jauh antara garis kontour yang satu dengan yang lain menunjukkan bahwa permukaan tanahnya landai. 3. Jarak yang berdekatan antara garis kontour yang satu dengan yang lain menunjukkan bahwa kemiringan tanahnya curam. Jika garis kontour ditentukan oleh skala gambar, ukuran/luas tapaknya dan sifat dari topografinya. Semakin luas tapak dan semakin curam kemiringannya, jarak garis kontournya harus semakin tinggi; sebaliknya, untuk tapak yang sempit atau tapak yang permukaannya landai, jarak ketinggian 5,2 atau bahkan 1 dapat dipakai. Halaman: 60 dari 166

62 Garis kontour harus selalu menerus dan tidak pernah berpotongan satu sama lain-garis kontour akan berimpit jika menunjukkan perbedaan ketinggian yang vertikal. Gambar tapak Gambar-gambar ini menunjukkan bagamana hubungan antara sebuah bangunan dengan lingkungan di sekelilingnya secara grafis. Gambar di bawah ini memanfaatkan gambar bentuk atap yang disempurnakan untuk memperjelas dan menimbulkan kontras dengan lingkungan di sekitarnya. Halaman: 61 dari 166

63 Gambar di atas merupakan kebalikan dari keadaan di atas karena menggunakan kesan warna yang lebih gelap untuk bagian di luar tapak bangunan yang dibuat lebih terang. Gambar di atas menggabungkan gambar denah dan tapaknya. bentuk denah dengan warna gelap yang ada pada gambar dinding membuat kesan yang menyolok dari gambar bangunannya yang dengan jelas tampak terpisah dari gambar tapak disekelilingnya. Halaman: 62 dari 166

64 Gambar di sebelah ini menunjukkan gambar sebuah bangunan yang dindingnya sampai ke garis tepi tapak; oleh karena itu merupakan gabungan antara gambar denah dan tapak sekaligus. Gambar potongan Potongan suatu bangunan adalah tampak horizontal suatu bangunan setelah dipotong oleh sebuah bidang vertikal dan potongan bagian depan dari bangunan tersebut dihilangkan. Halaman: 63 dari 166

65 Gambar potongan dalam perencanaan berbeda dengan gambar potongan dalam gambar kerja, karena gambar potongan dalam perencanaan arah potongannya selalu lurus, arah potongan dipatahkan jika diperlukan. Tujuan dari gambar potongan perencanaan suatu bangunan adalah untuk menunjukkan kaitan dan hubungan yang sebanyak-banyaknya antara ruang-ruang dalam yang utama, pada umumnya ruang yang utama akan mendapat perhatian yang paling banyak. Satu potongan saja biasanya kurang kecuali jika bentuk bangunannya memang sangat sederhana (ingat bahwa gambar potongan bangunan hanya merupakan sebagian dari rangkaian gambar lain yang saling berkaitan). Halaman: 64 dari 166

66 Potongan bangunan Seperti halnya dengan gambar denah, apapun yang terpotong pada saat membuat gambar potongan (lantai, dinding, struktur atap dan sebagainya) bentuk profilnya digambarkan dengan garis tebal. Apapun yang terlihat di belakang bidang potongan merupakan gambar tampak. Buatlah potongan melalui bagian-bagian utama bangunan (jendela, pintu, perubahan ketinggian atap maupun lantai, lubang cahaya, perapian dan sebagainya). Jangan sekali-kali membuat potongan melalui kolom, kecuali kolom tersebut berbentuk dinding pemikul. Menambahkan gambar orang di dalam gambaran potongan merupakan kebiasaan baik sebagai penunjuk skala ruangannya. Lingkup fisik bangunan harus selalu terlihat dengan menunjukkan garis tanah dimana bangunan tersebut dibangun dan tampak dalam gambar potongan. Detail konstruksi dan pondasi di bawah permukaan tanah tidak perlu ditunjukkan dalam gambar potongan perencanaan. Gambar-gambar potongan bangunan biasanya digambarkan dengan skala 1/8=1 atau ¼ =1. Untuk ukuran bangunan yang lebih besar dan rumit, skalanya dapat diperkecil menjadi 1/16 =1 atau lebih kecil lagi. Skala yang lebih besar (3/8 =1 ) hanya dipakai untuk potongan perencanaan yang terperinci. Halaman: 65 dari 166

67 Gambar-gambar potongan bangunan Gambar ini merupakan gambar potongan sebuah bangunan yang digambar dengan garis-garis yang tebalnya sama. Sukar dibedakan dalam gambar ini mana bagian yang terpotong dan bagian yang terlihat sebagai gambar tampak. Halaman: 66 dari 166

68 Gambar ini menunjukkan bagaimana bagian yang terpotong dapat diberi kesan warna gelap untuk mempertegas beda antara bagian yang terlihat sebagai gambar tampak dan terletak di belakang bidang potongan. Hal ini sangat penting jika banyak bagian yang akan diperlihatkan sebagai gambar tampak. Halaman: 67 dari 166

69 Gambar yang terakhir ini menunjukkan bagaimana cara memberi kesan warna gelap secara terbalik, bagian gambar yang terlihat sebagai gambar tampak diselesaikan dengan sempurna seperti penyajian gambar latar belakangnya. Bagian yang terpotong dibiarkan putih atau hanya diselesaikan sekedarnya supaya jelas berbeda dengan bidang gambarnya. Gambar potongan tapak Halaman: 68 dari 166

70 Gambar potongan tapak merupakan alat bantu untuk menunjukkan lingkungan dan alam di sekitar bangunan maupun kaitan yang ada antara struktur dan ruangruang luar yang mengelilinginya. Halaman: 69 dari 166

71 Potongan bangunan : Perencanaan dan Konstruksi Halaman: 70 dari 166

72 Gambar tampak Gambar tampak bangunan dalam arsitektur merupakan gambar ortografis dari bagian luar bangunan dilihat dari arah horizontal. Proyeksi ortografis bagian dalam banggunan yang vertikal seperti terlihat dalam potongan merupakan gambar tampak dari ruang dalam. Semua bidang datar yang sejajar dengan bidang gambar dari tegak lurus terhadap garis pandangan orang yang melihatnya mempertahankan ukuran yang sebenarnya (menurut skala), potongan dan proporsinya. Semua bidang datar yang tidak sejajar dengan permukaan bidang gambar (tidak tegak lurus terhadap garis pandangan orang yang melihatnya) tampak seolah-olah gambar di bagian depan menjadi lebih kecil atau pendek. Halaman: 71 dari 166

73 Gambar-gambar tampak dalam penyajian arsotektur diberi nama sesuai dengan arahnya. Perlu dicatat bahwa bagian depan bangunan diberi nama menurut arah kemana bangunan tersebut menghadap atau arah dari mana anda melihatnya, misalnya tampak utara adalah bagian yang menghadap ke utara atau tampak dilihat dari utara. Kadang-kadang anda memberi nama suatu tampak berdasarkan halhal tertentu yang cukup unik yang ada di lapangan; misalnya tampak dari jalan raya (tampak yang menghadap ke jalan raya) atau tampak dari danau (tampak yang menghadap ke danau). Gambar tampak pintu dan jendela Jika skala gambar semakin membesar, harus lebih banyak gambar detail yang diperlihatkan. Biasanya gambar tampak bangunan digambar dengan skala 1/8 =1 atau ¼ =1. Bangunan yang ukurannya lebih besar digambar dengan skala 1/16 =1 atau lebih kecil lagi. Untuk studi yang menggunakan skala yang lebih besar, detail gambar tampak dapat diperlihatkan dengan skala 3/8 =1 0 atau ¾ Halaman: 72 dari 166

74 Jenis-jenis pintu dan jendela ditunjukkan di sini bukan untuk ditiru; anda harus memahami konstruksi pintu dan jendela yang anda gambar dan menyadari sepenuhnya bahwa setiap garis yang anda buat mempunyai arti dalam konstruksinya. Kesan warna gelap yang timbul dari gambar bahan bangunan, tekstur dan bayangan dapat menunjukkan kesan jarak dalam gambar tampak. Dalam contoh ini, kesan gelap dan gambar detail yang ditunjukkan dapat menyatakan bahwa gambar rumah yang berada di ujung kanan tampak lebih dekat dengan orang yang melihatnya dibandingkan dengan gambar rumah di sebelahnya. Cara visual lainnya untuk memperkuat kesan jarak ialah dengan cara membuat seolah-olah bangunan yang satu menutupi sebagian dan tampak bangunan lainnya, sedikit memperkecil skala bangunan yang berada lebih jauh dari bangunan yang berada dihadapannya dan juga memperhalus dan membuat lebih tipis garis-garis yang menggambarkan latar belakangnya. Halaman: 73 dari 166

75 Halaman: 74 dari 166

76 Halaman: 75 dari 166

77 Penekanan dapat diberikan kepada gambar suatu bangunan yang disajikan lengkap dengan kondisi lingkungannya dan diberi batas yang tegas dengan menyempurnakan gambar bangunan yang akan ditonjolkan tadi. Halaman: 76 dari 166

78 Halaman: 77 dari 166

79 Gambar tampak bangunan dianggap sebagai gambar potongannya yang bidang potongnya berada jauh di depan bangunan tersebut. Jarak ini bermacam-macam tergantung dari apa yang ingin ditunjukkan dan sampai di mana benda-benda di depan bangunan tersebut dapat mengganggu bentuk bangunannya Pengakhiran penggambaran Gambar diperiksa dengan teliti kemudian gambar dilengkapi dengan panel judul, notasi, symbol, skala, legenda dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan Pelaksanaan Penggambaran dengan Komputer Penggambaran dengan menggunakan komputer cara pengoperasiannya tergantung dari program yang digunakan. Masing-masing program, baik 2 dimensi atau 3 dimensi, punya metode pelaksanaan penggambaran atau standar pengoperasian yang tidak sama tetapi mirip satu sama lain. Untuk pengoperasian program AutoCAD misalnya, juru gambar harus sudah terbiasa dengan program berbasis Windows, menguasai operasionalisasi program yang digunakan, terampii menggunakan pointing device seperti mouse, track bail, dan lain-lain dan tentunya berlatar belakang teknik dan mengerti bahasa Inggris. Persiapan penggambaran a) Menyiapkan dam memeriksa kelaikan serta kapasitas perangkat keras yang akan digunakan, termasuk : laptop, CPU, monitor, keyboard, mouse dan lainlain. b) Memeriksa keberadaan perangkat lunak yang dibutuhkan di dalam CPU atau laptop. c) Menyiapkan media penyimpan file gambar dalam bentuk CD, disket atau USB. d) Menyiapkan materi penggambaran terutama gambar-gambar sketsa/draft dan panduan lainnya seperti KAK, RKS, RAB/BQ serta gambar-gambar dan bukubuku referensi. e) Pertama-tama susun strategi penggambaran dimana ditetapkan setting gambar yang menetapkan gambar apa saja yang ada dalam satu lembar format gambar, serta sesuai jadwal gambar yang sudah ditentukan. Halaman: 78 dari 166

80 Pelaksanaan penggambaran dua dimensi AutoCAD merupakan program yang sangat andal yang dipergunakan untuk mengolah gambar teknik pada bidang desain bangunan, mesin, furniture, dan pemetaan. AutoCAD menawarkan kecepatan, keakuratan mencapai 16 desimal dan kemudahan dalam penggunaan dengan tingkatan yang lebih tinggi. Menjalankan AutoCAD Untuk memulai atau menjalankan program aplikasi AutoCAD, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Nyalakan komputer Anda, tunggu sampai komputer menampilkan area kerja (desktop) Microsoft Windows Anda. 2. Anda dapat menggunakan shortcut AutoCAD pada desktop untuk menjalankan aplikasi. 3. Atau klik tombol START kemudian pilih All Programs, pilih submenu Autodesk > AutoCAD 2010 > AutoCAD Anda akan melihat tampilan pembuka aplikasi AutoCAD seperti yang terlihat pada Gambar AutoCAD akan memberikan pilihan untuk melihat New Features Workshop. 6. Pilih Maybe Later, apabila anda ingin melihat fitur terbaru pada kesempatan yang lain saat membuka aplikasi AutoCAD, seperti terlihat pada Gambar Klik OK. Halaman: 79 dari 166

81 8. Selanjutnya akan ditampilkan antar muka AutoCAD seperti yang terlihat pada Gambar 1.3. Menjalankan AutoCAD Area kerja model space terdiri dari beberapa bagian, yaitu pada bagian atas terdapat Menu Bar, Quick Access Toolbar, Title Bar, Info Centre dan Ribbon Panel; di bagian bawah Status Bar dan Command Line. Bagian tengah merupakan Drawing Area Model Space dan terdapat garis silang yaitu Crosshair atau kursor gambar serta UCS Icon untuk menentukan sistem koordinat, seperti yang terlihat pada Gambar 1.4. Halaman: 80 dari 166

82 Mengatur Pengaturan Gambar Untuk memulai membuat gambar dengan menggunakan AutoCAD, terlebih dahulu lakukan beberapa pengaturan yang dapat membantu anda untuk mempermudah dalam proses pembuatan gambar teknik. Menetapkan Unit dan Limits Drawing Units digunakan untuk menentukan sistem ukuran yang dipakai pada gambar, antara lain satuan meter, centimeter, atau millimeter. Ukuran unit tersebut akan mewakili satu meter atau satu centimeter atau satu millimeter. Cara untuk menetapkan ukuran unit adalah sebagai berikut : 1. Klik Menu Bar dan pilih menu Format > Units. 2. Pada kotak dialog Drawing Units, tentukan satuan units yang akan anda pakai pada kelompok Insertion scale. Halaman: 81 dari 166

83 3. Pada kelompok Length type, pilih Architectural, Fractional, Decimal, Engineering, atau Scientific untuk menentukan format penulisan dari unit yang dipakai. 4. Tentukan jumlah angka di belakang koma pada kelompok precision. 5. Pada kelompok Angle type, tentukan Decimal Degrees, Deg/Min/Sec, Drags, Radians, atau Surveyors Units. 6. Pada kelompok precision, tentukan jumlah angka desimal. 7. Kosongkan kotak periksa Clockwise untuk menentukan arah perputaran sudut berlawanan dengan arah jarum jam. Drawing Limits digunakan untuk menentukan batas area kerja pada AutoCAD. Anda dapat menentukan area yang akan dicetak berdasarkan pada drawing limits yang ditetapkan. Apabila Anda mengaktifkan drawing limits, maka Anda tidak dapat menggambar di luar area tersebut. Default drawing limits untuk satuan Metric adalah 12.00,9.00. Untuk dapat menentukan drawing limits, lakukan langkah berikut: 1. Command: limits 2. Specify lower left corner or [ON/OFF] <0.0000,0.0000>: on (tentukan on/off untuk mengaktifkan atau mematikan drawing limits lalu tekan Enter). 3. Specify lower left corner or [ON/OFF]<0.0000,0.0000>: (tekan Enter untuk menerima nilai default). Halaman: 82 dari 166

84 4. Specify upper right corner < ,9.0000>:150,200 (Ketikkan nilai koordinat batas kanan-atas limits lalu tekan Enter). Pengaturan Grid Dan Snap Fasilitas Grid digunakan untuk menentukan letak objek pada area gambar. Grid akan menampilkan pola berbentuk titik-titik dengan jarak tertentu. Anda dapat mengatur jarak titik-titik tersebut. Secara default, fasilitas grid tidak ditampilkan di dalam layar. Untuk menampilkannya, lakukan salah satu langkah berikut: Tekan tombol Ctrl+G. Pada status bar, klik ikon GRID. Tekan tombol F7 pada keyboard. Anda dapat mengatur grid menggunakan kotak dialog Drafting Settings dengan cara sebagai berikut: 1. Klik Menu bar, pilih menu Tools > Drafting Settings. 2. Pada kotak dialog drafting settings, tandai kotak periksa Grid On (F7) untuk mengaktifkan fasilitas grid. 3. Pada kotak masukan Grid X spacing, menentukan jarak grid secara horizontal. 4. Pada kotak masukan Grid Y spacing, menentukan jarak grid secara vertikal. 5. Apabila Anda tidak memasukkan nilai untuk kotak masukan Grid Y spacing, maka AutoCAD akan menganggap Anda menginginkan jarak antar grid X dan Y yang sama. Halaman: 83 dari 166

85 Perintah Snap digunakan untuk mengatur gerakan kursor gambar dalam arah sumbu X dan Y. Modus Snap akan memaksa kursor gambar untuk melangkah pada jarak tertentu. Modus Snap ini digunakan apabila anda ingin menggeser kursor dengan jarak tertentu secara konstan. Pilihlah salah satu langkah berikut ini untuk menampilkan snap: 1. Tekan tombol Ctrl+B. 2. Pada status bar, klik ikon SNAP. 3. Tekan tombol F9 pada keyboard. Anda juga dapat mengatur pergerakan snap melalui kotak dialog Drafting Settings. 1. Klik Menu bar, pilih menu Tools > Drafting Settings. 2. Pada kotak dialog drafting settings, tandai kotak periksa Snap On (F9) untuk mengaktifkan fasilitas snap. 3. Pada kotak masukan Snap X spacing, tentukan nilai untuk menentukan pergerakan snap secara horizontal. 4. Pada kotak masukan Snap Y spacing, tentukan nilai untuk menentukan pergerakan snap secara vertikal. 5. Apabila Anda tidak memasukkan nilai untuk kotak masukan Snap Y spacing, maka AutoCAD akan menganggap Anda menginginkan pergerakan snap X dan Y yang sama. Halaman: 84 dari 166

86 Menggunakan Polar, Ortho, dan Autotrack Perintah Polar digunakan untuk membuat objek berdasarkan besaran sudut tertentu dan setiap kursor gambar digerakkan dan mencapai sudut tertentu secara otomatis akan mengikat sudut polar. Fasilitas Polar digunakan untuk mengikat pergerakan kursor gambar pada kelipatan sudut tertentu. Sebagai contoh ditetapkan sudut 15, maka pada kelipatan sudut 15 (0,15,30,45,60,... s.d 360) kursor gambar berhenti dan meminta memasukkan perintah selanjutnya. Untuk mengaktifkan sudut polar dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. Tekan tombol F Pada status bar, klik ikon POLAR. Untuk mengatur pengesetan perintah Polar, dapat Anda lakukan langkah berikut: 1. Klik Menu bar, pilih menu Tools > Drafting Settings. Halaman: 85 dari 166

87 2. Pada kotak dialog Drafting Settings, pilih tab Polar Tracking. 3. Beri tanda centang pada kotak periksa Polar Tracking On (F10) untuk mengaktifkan polar. 4. Pada kelompok Polar Angle Settings pada menu pop-up Increment Angle tentukan besaran sudut polar. 5. Aktifkan kotak periksa Additional Angles untuk menambahkan sudut polar. 6. Klik New dan tentukan sudut yang diinginkan, lalu tekan Enter. Perintah Ortho digunakan untuk menggerakkan kursor dan membuat garis horizontal dan vertikal. Perintah Ortho dapat diaktifkan atau tidak pada saat menjalankan perintah. Untuk mengaktifkan perintah Ortho dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut: 1. Tekan tombol F8. 2. Pada status bar, klik ikon ORTHO. Fasilitas Autotrack digunakan untuk menggambar objek pada jarak dan sudut tertentu dari objek lainnya. Apabila Autotrack diaktifkan akan Halaman: 86 dari 166

88 muncul garis bantu untuk menentukan jarak dan sudut terhadap objek acuan. Perintah Autotrack dapat berfungsi apabila fasilitas Object Snap diaktifkan, apabila object snap tidak aktif maka tidak dapat menentukan titik acuan untuk menampilkan autotrack. Untuk mengaktifkan perintah Autotrack dapat dilakukan dengan salah satu langkah berikut: 1. Tekan tombol F Pada status bar, klik ikon OTRACK. Menggunakan Object Snap Fasilitas Object Snap digunakan untuk menempatkan kursor gambar pada suatu titik dengan tingkat ketepatan tinggi. Sebagai contoh, apabila Anda ingin memulai suatu titik yang terletak pada ujung garis, di tengah-tengah garis, di antara dua titik, tegak lurus terhadap objek, dan sebagainya. Pada saat Object Snap dalam keadaan aktif, setiap kali Anda menggerakkan kursor gambar dan mendekati suatu titik, secara otomatis akan tampil kursor berwarna kuning. Perintah ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus mengikuti perintah lain atau hanya bersifat alat bantu untuk menemukan suatu lokasi. Perintah ini hanya berfungsi jika diawali oleh perintah untuk menggambar. Untuk mengaktifkan perintah Object Snap dapat Anda lakukan dengan langkah berikut: 1. Tekan tombol F3. 2. Pada status bar, klik ikon OSNAP. Pada saat menjalankan suatu perintah, anda dapat mengakses object snap dengan cara tekan tombol SHIFT dan klik kanan mouse, setelah muncul shortcut menu pilih salah satu item object snap. Halaman: 87 dari 166

89 Selain menggunakan shotcut menu, anda juga dapat mengakses object snap dengan melalui toolbar. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis object snap (Multiple Object Snap) dan anda dapat menetapkan object snap tetap aktif (Running Osnap) dengan melakukian pengaturan pada kotak dialog Drafting Setting. Caranya dapat anda lakukan dengan langkah berikut : 1. Klik Menu bar, pilih menu Tools > Drafting Setting. 2. Aktifkan pada salah satu atau lebih kotak periksa yang terdapat pada tab Object Snap. 3. Klik Select All untuk memilih semua pilihan object snap. 4. Klik Clear All untuk menonaktifkan semua pilihan object snap. Halaman: 88 dari 166

90 Anda dapat melakukan pengaturan dan mengubah warna dan ukuran standar dari kotak object snap marker. Semakin besar ukuran dari object snap marker akan berpengaruh pada tingkat kepekaan object snap terhadap suatu titik. Untuk melakukan pengaturan, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Klik Menu bar dan pilih menu Tools > Options. 2. Pada kelompok Aperture Size, Anda dapat mengatur ukuran kotak Aperture dengan menggunakan scrool bar. 3. Geser slider AutoSnap Marker Size untuk menentukan AutoSnap Marker. 4. Beri tanda pada kotak periksa Marker. Apabila kotak periksa dalam keadaan tidak aktif, maka perintah osnap tidak akan tampil. 5. Beri tanda pada kotak periksa Magnet untuk mengarahkan target box ke snap point. 6. Beri tanda pada kotak periksa Display AutoSnap tooltip untuk menampilkan label nama/tooltip. 7. Beri tanda pada kotak periksa Display AutoSnap aperture box untuk mengatur penampilan kotak aperture yang berfungsi untuk mencari target dari object snap. 8. Anda dapat mengganti warna AutoSnap Marker dengan cara klik tombol Colors. Halaman: 89 dari 166

91 9. Pada kotak dialog Drawing Window Color, pilih warna yang akan Anda pergunakan pada menu pop-up Colors. Warna default adalah Color Klik Apply & Close untuk menutup kotak dialog Drawing Window Colors. 11. Pada kotak dialog Option, klik OK. Halaman: 90 dari 166

92 Workspace Workspace mempunyai fungsi untuk menyimpan suatu tampilan pada area kerja AutoCAD dengan suatu karakteristik tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Masing-masing workspace dapat disimpan dengan nama-nama tertentu. Anda dapat berpindah dari workspace yang satu ke workspace lainnya tanpa mengubah atau berpengaruh pada rancangan gambar yang sedang Anda kerjakan. Anda dapat memindahkan workspaces menggunakan menu bar, dan workspaces yang disediakan AutoCAD, yaitu 2D Drafting & Annotation, 3D Modeling dan AutoCAD Classic. Default tampilan workspace adalah 2D Drafting & Annotation. Lihat Gambar Halaman: 91 dari 166

93 Pada tampilan workspaces 2D Drafting & Annotation dan 2D Modeling termasuk di dalamnya Menu bar dan Ribbon. Sedangkan tampilan workspaces AutoCAD Classic memuat menubar dan juga menu bar. Selain menggunakan menu bar, anda juga dapat memindahkan workspaces yang terletak pada status bar, seperi yang terlihat pada Gambar Setelah melakukan pengaturan pada workspaces, anda dapat menyimpan workspaces tersebut menggunakan menu bar dengan cara berikut : 1. Klik menu bar dan pilih Tools > wokspaces > Save Current As 2. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Save Workspace seperti yang terlihatp ada Gambar Ketikkan nama workspace pada kotak masukan Name, lalu tekan Save untuk menyimpan workspace. Halaman: 92 dari 166

94 Untuk menjalankan pengesetan workspace dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. Klik Menu bar dan pilih Tools > Workspaces > Workspaces Settings. 2. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Workspace Setting seperti yang terlihat pada Gambar Pada menu pop-up MyWorkspace, pilih nama workspace yang akan ditetapkan sebagai workspace default. 4. Pada kotak daftar Menu Display and Order, pilih nama-nama workspace yang akan ditampilkan pada toolbar Workspace. Gunakan ikon Move Up dan Move Down untuk melakukan pengaturan urutan workspace. 5. Pada kelompok When Switching Workspace, tentukan salah satu pilihan berikut: Do not save changes to workspace, apabila Anda berpindah ke pengaturan workspace lainnya dengan mengabaikan perubahan yang terjadi pada workspace yang sedang aktif. Automatically save workspace changes, apabila menginginkan penyimpanan secara otomatis terhadap setiap perubahan dari workspace yang sedang aktif. Halaman: 93 dari 166

95 Menggunakan Sistem Koordinat Sistem koordinat digunakan untuk menentukan titik dengan tepat pada area gambar dan koordinat kursor terdapat pada Status Bar. Ada tiga tipe tampilan koordinat pada status bar, yaitu: Statis, nilai koordinat akan ditampilkan menggunakan sistem koordinat cartesian (X,Y) dan di-update apabila letak suatu titik sudah ditentukan. Dinamis, nilai koordinat akan ditampilkan menggunakan sistem koordinat cartesian (X,Y) dan di-update setiap kali kursor gambar digerakkan. Jarak dan Besaran Sudut, nilai koordinat akan ditampilkan menggunakan sistem koordinat Polar dan di-update setiap kali kursor gambar digerakkan. Sistem Koordinat Kartesian Sistem koordinat Kartesian menggunakan persilangan sumbu XY. Nilai sumbu X mewakili jarak garis horizontal dan nilai sumbu Y mewakili jarak garis vertikal. Titik koordinat ditentukan berdasarkan jarak titik tersebut terhadap sumbu X dan Y diukur dari titik otrigin (0,0). Persilangan sumbu X dan Y merupakan titik origin (0,0). Penulisan : X,Y Halaman: 94 dari 166

96 Sebagai contoh, penggunaan sistem koordinat kartesian Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Klik Menu bar dan pilih menu Draw > Line. 2. Specify first point : 0, 0 Ketik 0,0 lalu tekan Enter untuk menentukan titik awal garis. 3. Specify next point or [Undo]: 8, 0 Ketik 8,0 lalu tekan Enter untuk menentukan titik berikut. 4. Specify next point or [Undo]: 8, 4 Ketik 8,4 lalu tekan Enter. 5. Specify next point or [Close/Undo]: 0, 4 Ketik 0,4 lalu tekan Enter. 6. Specify next point or [Close/Undo]: Ketik C lalu tekan Enter untuk memilih option Close. Sistem Koordinat Polar Sistem koordinat polar didefinisikan sebagai jarak dan sudut yang menunjukkan arah perpindahan dan arah sudut. Penulisan Jarak <a Sebagai contoh, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Klik Menu bar dan pilih menu Draw > Line. 2. Specify first point : 0,0 Ketik 0,0 lalu tekan Enter untuk menentukan titik awal garis. 3. Specify next point or lalu tekan Enter. 4. Specify next point or [Undo] : <15<-45 lalu tekan Enter. 5. Specify next point or [Close/Undo]: c Ketik C lalu tekan Enter untuk memilih option Close. Halaman: 95 dari 166

97 Untuk menentukan arah perputaran sudut, dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Pilih menu Format > Units. 2. Pada kotak dialog Drawing Units, kosongkan Clockwise untuk menentukan sudut berputar berlawanan arah jarum jam. 3. Untuk mengubah sudut 0, tekan tombol Direction dan tentukan besar sudut pada kotak dialog Direction Control. Sistem Koordinat Relatif Koordinat Relatif diawali dengan yang menunjukkan bahwa jarak yang ditetapkan adalah relatif terhadap titik terakhir. Penulisan X, Y Sebagai contoh, lakukan langkah-langkah latihan berikut: 1. Klik Menu bar dan pilih menu Draw > Line. 2. Specify first point : 0,0 Ketik 0,0 lalu tekan Enter untuk menentukan titik awal garis. 3. Specify next point or lalu tekan Enter untuk menentukan titik berikut. 4. Specify next point or lalu tekan Enter. Halaman: 96 dari 166

98 5. Specify next point or [Close/Undo]: <?-12,0 lalu tekan Enter. 6. Specify next point or [Close/Undo]: c Ketik C lalu tekan Enter untuk memilih option Close. Gambar Sistem Koordinat Relatif Teknik Menggambar AutoCAD 2D Fungsi AutoCAD banyak digunakan untuk membuat gambar teknik yang merupakan suatu gambar yang terukur. Untuk dapat menggambar 2D dengan AutoCAD, Anda akan mempelajari cara membuat garis, lingkaran, busur, dan objek-objek 2D lainnya, serta memodifikasi objek 2D. Membuat Objek 2D Objek 2D yang akan Anda pelajari pada bab ini meliputi pembahasan pembuatan objek garis, polyline, persegi empat, lingkaran, busur, dan beberapa objek lain. Membuat Garis Untuk membuat garis lurus digunakan perintah Line. Setiap garis yang terbentuk merupakan objek tunggal yang berdiri sendiri dan tidak berkaitan satu dengan lainnya. Untuk menggambar garis, lakukan salah satu cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik /. 2. Specify first point : Tentukan titik awal pada area gambar. 3. Specify next point or Buat garis sepanjang 7 satuan dengan lalu Enter. Halaman: 97 dari 166

99 4. Specify next point or [Undo]: Tekan Enter untuk mengakhiri perintah. Perintah Polyline juga digunakan untuk menggambar garis lurus, dan setiap garis yang terbentuk merupakan satu kesatuan objek tunggal. Beberapa perbedaan antara line dengan polyline antara lain: Polyline merupakan suatu rangkaian garis yang tidak terputus, sedangkan line merupakan satu segmen atau objek yang terpisah satu dengan lainnya. Polyline dapat dikombinasikan dengan garis lengkung, sedangkan line hanya digunakan untuk membuat garis lurus. Polyline dapat mempunyai ketebalan garis yang berbeda, sedangkan line mempunyai ketebalan garis yang seragam. Untuk menggunakan perintah polyline, Anda dapat melakukannya dengan cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik '. 2. Specify first point : 0,0 Tentukan titik pertama pada area gambar. 3. Specify next point or 0 4. Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/ 5. Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/ 6. Specify next point or [Arc/Close/Halfwidth/Length/Undo/Width]: c Ketik C untuk memilih option close. Halaman: 98 dari 166

100 Membuat Segi Empat Dan Polygon Perintah Rectangle digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegi empat, yang terbentuk dengan menentukan titik awal dan titik diagonalnya. Lakukan langkah-langkah berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik. 2. Specify first corner point or (Champer/ Elevation/Fillet/ Thickness/Width). Tentukan koordinat sudut rectangle pertama. 3. Specify other corner point or (Area/Dimensions/Rotation). Tentukan Koordinat sudut rectangle kedua. Rectangle Chamfer digunakan untuk membentuk sebuah persegi empat dengan keempat sudutnya merupakan sudut tumpul. Lakukan langkahlangkah berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik. 2. Specify first corner point or [Chamfer/ Eevation/ Fillet/Thickness/ Width]: c Ketik C untuk memilih option chamfer. Halaman: 99 dari 166

101 3. Specify first chamfer distance for rectangles <1.0000> : 0.5 Tentukan jarak distance pertama. 4. Specify second chamfer distance for rectangles <0.5000>: 0.5 Tentukan jarak distance kedua. 5. Specify first corner point or [Chamfer/Eevation/ Fillet/Thickness/ Width]: Tentukan sudut rectangle pertama. 6. Specify other corner point or [Area/Dimension/Rotation]: Tentukan sudut diagonal rectangle. Rectangle Fillet digunakan untuk membentuk sebuah persegi empat dengan keempat sudutnya merupakan sudut bulat. Lakukan langkahlangkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik. 2. Specify first corner point or [Chamfer/Eevation/Fillet/ Thickness/ Width): f Ketik F untuk memilih option fillet. 3. Specify fillet radius for rectangles <1.0000> : 0.5 Tentukan radius fillet. 4. Specify first corner point or [Chamfer/Eevation/Fillet/ Thickness/ Width]; 5. Specify other corner point or [Area/Dimension/Rotation]: Halaman: 100 dari 166

102 Perintah Polygon digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegi banyak, yang terbentuk dengan menentukan titik pusat dan radius polygon. Untuk menggunakan perintah polygon, lakukan langkah di bawah ini: 1. Pilih ikon Polygon. 2. Enter number of sides <3>: 5 Tentukan jumlah sisi polygon. 3. Specify center of polygon or [Edge] Tentukan titik pusat polygon. 4. Enter an option [Inscribed in circle/circumscribed about circle]<i>: Tekan Enter untuk memilih option inscribed. 5. Specify radius of circle: 2 Tentukan radius polygon. Halaman: 101 dari 166

103 Membuat Lingkaran & Busur Perintah Circle digunakan untuk menggambar objek berbentuk lingkaran, yang terbentuk dengan menentukan titik pusat dan radius lingkaran. Untuk menggunakan perintah Circle, lakukan langkah di bawah ini: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik 2. Specify center point for circle or [3P/2P/Ttr (tan tan radius)]: Tentukan titik pusat lingkaran. 3. Specify radius of circle or [Diameter]: Tentukan radius lingkaran. Perintah Arc digunakan untuk menggambar objek berbentuk garis busur, yang terbentuk dengan menentukan titik awal, titik kedua, dan titik akhir. Objek arc dibentuk dengan menentukan tiga buah titik yang membentuk garis busur. Titik pertama dan ketiga merupakan ujung dari garis busur. Untuk membuat arc 3 points, lakukan langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw lalu klik 2. Specify start point of arc or [Center]: Tentukan titik pertama garis busur. 3. Specify second point of arc or [Center/End]: Tentukan titik kedua garis busur. 4. Specify end point or arc, Tentukan titik ketiga garis busur. Halaman: 102 dari 166

104 Memodifikasi Objek 2D Modifikasi objek 2D yang akan Anda pelajari terdapat pada menu Modify yang meliputi memindahkan, memutar objek, menggandakan objek dan menyusun objek, perintah trim dan extend, menggunakan chamfer dan fillet. Memindahkan dan Memutar Objek Perintah Move digunakan untuk memindahkan suatu objek ke lokasi baru dengan jarak pergeseran yang ditentukan kemudian berdasarkan pada titik acuan atau base point yang ditetapkan. Untuk menggunakan perintah move, lakukan dengan cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Select object : Pilih objek yang akan dipindahkan, lalu tekan Enter. 3. Specify base point or [Displacement] <Displacement>: Tentukan titik acuan atau base point untuk perpindahan objek. 4. Specify second point or <use first point as displacement: Tentukan letak pergeseran objek dengan berpedoman pada titik acuan. Perintah Rotate digunakan untuk memutar objek berdasarkan pada titik acuan perputaran atau base point yang ditetapkan. Untuk menggunakan perintah rotate, lakukan dengan langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Select object : Pilih objek yang akan diputar, lalu tekan Enter 3. Specify Base Point : Tentukan titik acuan perputaran. 4. Specify rotation angle or [Copy/Reference] <90> : Halaman: 103 dari 166

105 Tentukan sudut perputaran. Menggandakan Objek Perintah Copy digunakan untuk menggandakan sebuah objek gambar dan objek tersebut dapat digandakan lebih dari satu kali. Dengan menggunakan perintah copy, Anda dapat memperbanyak objek dengan properti yang sama, meliputi entity, bentuk, skala, dan warna. Untuk menggunakan perintah copy, lakukan dengan cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik. 2. Select object : Pilih objek yang akan digandakan, lalu tekan Enter. 3. Specify base point or [Displacement] <Displacement> : Tentukan titik acuan atau base point untuk penggandaan objek. 4. Specify second point or <use first point as displacement: Tentukan letak objek yang digandakan dengan berpedoman pada titik acuan atau base point. 5. Specify second point or [Exit/Undo]<Exit>: Tentukan letak objek berikutnya untuk penggandaan lebih dari satu kali atau tekan Enter. 6. Specify second point or [Exit/Undo]<Exit>: Tekan Enter. Halaman: 104 dari 166

106 Anda dapat memutar objek sekaligus menggandakan objek tersebut dengan menggunakan sub perintah copy, yang dapat Anda lakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Select object : Pilih objek yang akan diputar lalu tekan Enter. 3. Specify Base Point : Klik pada P1 untuk menentukan titik acuan perputaran. 4. Specify rotation angle or [Copy/Reference] <90>: c Ketik c untuk memilih option copy. 5. Specify rotation angle or [Copy/Reference] <90>: 90 Tentukan sudut perputaran objek, apabila Anda memasukkan nilai positif maka objek akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam, dan berlaku sebaliknya. Anda dapat memutar suatu objek berdasarkan pada sudut perputaran objek tersebut untuk menentukan sudut putar yang baru dengan menggunakan sub perintah Reference dengan langkah-langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Select object : Halaman: 105 dari 166

107 Pilih objek yang akan diputar lalu tekan Enter. 3. Specify Base Point : Tentukan base points atau titik acuan perputaran. 4. Specify rotation angle or [Copy/Reference] <90>: r Ketik r untuk memilih option reference. 5. Specify the reference angle <0>: Tentukan sudut referensi untuk perputaran objek. 6. Specify the new angle or [Point] <0>: Tentukan sudut perputaran objek. Perintah Mirror digunakan untuk menggandakan suatu objek dengan menggunakan cermin maya. Penentuan letak garis cermin akan menentukan letak dan orientasi dari objek pencerminan. Untuk menggunakan perintah mirror, ikuti cara-cara berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Select object : Pilih objek yang akan dicerminkan, lalu tekan Enter. 3. Specify first point of mirror line : Tentukan titik pertama dari garis cermin. 4. Specify second point of mirror line. Tentukan titik kedua dari garis cermin. 5. Erase source object? [Yes/No] <N> : Halaman: 106 dari 166

108 Tekan Enter untuk mempertahankan objek asli atau ketik Y apabila ingin menghapus objek asli. Perintah Offset digunakan untuk membuat salinan parallel/sejajar dari garis yang dibuat oleh perintah line, polyline, circle, arc, ellipse, dan rectangle dengan jarak tertentu. Untuk menggunakan perintah offset, dapat anda lakukan dengan cara berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Current setting : Erase source =No Layer=Source OFFSETGAPTYPE=0 3. Specify offset distance or [Through/Erase/Layer] <Through>: Tentukan jarak offset. 4. Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit> : Pilih objek yang akan di-offset. 5. Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit> : Tentukan objek offset akan ditempatkan di sisi dalam atau sisi luar dari objek asli. 6. Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit> Tekan Enter untuk mengakhiri perintah offset. Halaman: 107 dari 166

109 Perintah Array Perintah Array berguna untuk menggandakan objek dengan pola atau pengaturan tertentu menurut bentuk persegi atau melingkar serta mengendalikannya dalam jumlah dan orientasi peletakan. Rectangular Array digunakan untuk menggandakan objek gambar dengan menentukan jumlah yang digandakan menurut pola kolom (columns) dan baris (rows). Untuk dapat menggunakan rectangular array, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Pada kotak dialog Array, klik ikon Select Objects dan pilih semua objek yang akan di-array. 3. Tekan Enter untuk kembali ke kotak dialog Array. Halaman: 108 dari 166

110 4. Pilih Rectangular Array. 5. Pada kotak masukan Rows, ketikkan 4, pada kotak masukan Columns, ketikkan Pada kotak masukan Rows offset, masukkan Pada kotak masukan Columns offset, masukkan Berikan nilai sudut pada kotak masukan Angle of array, maka objek akan digandakan dan diputar. 9. Untuk melihat hasil sementara, tekan tombol Preview. 10. Anda akan mendapatkan hasil seperti pada Gambar Tekan ESC untuk kembali ke kotak dialog atau tekan tombol kanan mouse untuk menerima pengaturan dan keluar dari perintah. Polar Array digunakan untuk menggandakan objek dengan menentukan jumlah objek yang digandakan menurut pola melingkar. Halaman: 109 dari 166

111 Untuk dapat menggunakan polar array, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Pada kotak dialog Array, klik ikon Select Objects dan pilih objek. 3. Tekan Enter untuk kembali ke kotak dialog Array. 4. Pada tombol radio, pilih Polar Array. 5. Klik ikon Pick Center Point untuk menentukan koordinat titik pusat. 6. Pada kotak masukan total number of items, ketikkan Pada kotak masukan angle to fill, tentukan nilai sudut array. Nilai default sebesar 360 akan menggandakan objek dan membagi rata pada busur Beri tanda pada kotak periksa Rotate items as copied. Apabila anda tdak memberi tanda pada kotak periksa Rotate items as copied, maka penggandaan tidak diputar terhadap titik pusat. Halaman: 110 dari 166

112 Menggunakan Trim & Extend Perintah Trim digunakan untuk memotong objek dengan menentukan objek lain sebagai garis pemotong. Anda dapat menggunakan perintah Trim dengan langkah-langkah berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik - / 2. Current settings : Projection=UCS, Edge=None 3. Select cutting edges 4. Select object or <select all> : 5. Tentukan objek sebagai batas pemotong lalu tekan Enter. 6. Select object to trim or shift-select to extend or [Fence/Crossing/Project/Edge/Erase/Undo]: 7. Tentukan objek yang akan dipotong, lalu tekan Enter. Halaman: 111 dari 166

113 Perintah Extend digunakan untuk memperpanjang objek dengan cara menentukan garis batas perpanjangan. Anda dapat menggunakan eperintah extend dengan langkah berikut : 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik - /. 2. Current settings : Projection=UCS, Edge=None 3. Select boundary edges 4. Select object or <select all> : Tentukan objek sebagai batas perpanjangan lalu tekan Enter. 5. Select object to extend or shift-select to extend or [Fence/Crossing/Project/Edge/Erase/Undo]: Pilih objek yang akan diperpanjang, lalu tekan Enter. Menggunakan Chamfer & Fillet Perintah Chamfer digunakan untuk membuat sudut objek menjadi sudut tumpul yang mempunyai jarak tertentu. Untuk menggunakan perintah chamfer, Anda dapat melakukan dengan cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. (TRIM MODE) Current chamfer Dist=0.5000, Dist 2= Select first line or [Undo/Polyline/ Distance/Angle/ Trim/Method/ Multiple]: D Ketik D untuk menentukan jarak distance. 4. Specify first chamfer distance <0.0000> : 2 Tentukan nilai distance pertama = 2 lalu tekan Enter. 5. Specify second chamfer distance <2.0000> : 2 Tentukan nilai distance kedua = 2 lalu tekan Enter. Halaman: 112 dari 166

114 6. Select first line or [Undo/Polyline/ Distance /Angle/ Trim/Method/ Multiple]: Tentukan gardis pertama yang di-chamfer. 7. Select second line or shift-select to apply corner: Perintah Fillet digunakan untuk membuat sudut suatu objek menjadi sudut bulat dari persilangan atau hampir bersilangan antara dua objek. Untuk menggunakan perintah fillet dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify lalu klik 2. Current settings: Mode=TRIM, Radius= Select first object or [Undo/Polyline/Radius/Trim/Multiple]:R Ketik R untuk mengubah radius fillet. 4. Specify fillet radius <0.0000> : 3 Tentukan nilai radius = 3 lalu tekan Enter. 5. Select first object or [Undo/Polyline/Radius/Trim/Multiple]: Tentukan garis pertama yang di-fillet. 6. Select second line or shift-select to apply corner: Tentukan garis kedua yang di-fillet. Halaman: 113 dari 166

115 Penggunaan Layer Layer merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengatur property objek gambar. Setiap objek yang Anda kerjakan akan memiliki property tertentu yang berfungsi sebagai identitas dari objek tersebut. Melalui propertinya, suatu objek gambar dapat dibedakan dari sebuah objek gambar lainnya. Untuk dapat menggunakan layer, Anda dapat menekan ikon Layer Properties Manager pada toolbar Layers dan akan muncul kotak dialog Layer Properties Manager. Dalam setiap file gambar terdapat layer default yang diberi nama Layer 0. Layer ini tidak dapat dihapus dan tidak dapat diganti namanya, tetapi Anda dapat mengganti warna dan linetype. Halaman: 114 dari 166

116 Membuat Layer Baru Untuk membuat atau menambahkan sebuah layer baru, ikuti langkahlangkah berikut: 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Layers lalu klik. 2. Pada kotak dialog Layer Properties Manager, tekan tombol New. 3. Ketik nama layer pada kotak masukan lalu tekan Enter. 4. Untuk mengganti warna layer, klik pada kotak warna pada kolom Color baris Layer Pilih warna baru yang Anda inginkan pada kotak dialog Select Color. 6. Klik tombol OK. 7. Untuk mengganti jenis garis layer, klik teks continuous pada kolom Linetype baris Layer Pilih jenis garis pada kotak dialog Select Linetype. 9. Klik tombol OK. 10. Untuk mengakhiri penggunaan layer baru dan menutup kotak dialog Layer Properties Manager, tekan tombol OK. Menggambar Pada Layer Aktif Objek gambar yang anda buat oleh AutoCAD akan diletakkan pada layer aktif/current layer. 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Layers lalu klik 2. Pada kotak dialog Layer Properties Manager, pilih salah satu layer. Halaman: 115 dari 166

117 3. Tekan tombol Current dan layer aktif akan ditandai dengan tanda centang berwarna hijau. 4. Setiap objek yang anda buat akan diletakkan pada Layer 1. Menyembunyikan Layer Anda dapat menyembunyikan objek yang ada pada area gambar dengan cara menyembunyikan layer sehingga anda dapat memilih objek yang berada pada layer lain. 1. Pada Ribbon, pilih tab Home panel Layers lalu klik 2. Pada kotak dialog Layer Properties Manager, pilih salah satu layer. 3. Tentukan ikon dengan symbol lampu dan semua objek yang berada pada layer tersebut tidak akan ditampilkan pada area gambar. Halaman: 116 dari 166

118 Beberapa hal yang perlu diperhatikan ada urutan pelaksanaan adalah sebagai berikut: a. Pertama-tama disusun strategi penggambaran dimana ditetapkan setting gambar yang menetapkan gambar apa saja yang ada dalam satu lembar format gambar, sesuai jadwal gambar yang sudah ditentukan. b. Pelaksanaan penggambaran per jenis gambar diawali dengan membuka lembar kerja (desk top) dengan soft ware tertentu (misalnya AutoCAD) yang sudah di - install. Pada tampilan standar AutoCAD terdapat beberapa menu antara lain : - Menu utama - Menu Toolsbar - Bidang kerja - Jendela perintah (lihat gambar jendela perintah) 1) Menu utama terdiri dari kumpulan perintah - perintah antara lain : File, Edit, View, Insert, Format, Tools, Draw, Dimension, Modify, Windows, Help. Tidak semua perintah dalam AutoCAD dimuat dalam Menu utama. Menu utama diakses dengan klik kiri pada mouse. 2) Menu Toolsbar tidak seluruhnya ditampilkan pada desktop, hanya menu Toolsbar standar dan sering diakses saja yang ditampilkan pada layar. Menu ini diakses dengan klik kiri pada icon perintah yang diinginkan. 3) Menu Toolsbar lainnya bisa ditampilkan dengan klik kanan pada sembarang tempat pada bidang kerja. Dengan klik kanan tersebut AutoCAD akan menampilkan menu Shortcut yang berisi pilihan menu Toolsbar yang bisa dipilih. 4) Bidang kerja dalam AutoCAD terdiri dari Model space dan Paper space, untuk memilih salah satu bidang kerja tersebut cukup memilih tab yang ada di kiri bawah bidang kerja AutoCAD. 5) Jendela perintah atau command prompt merupakan tempat dimana juru gambar dapat mengetikkan perintah penggambaran. Disini perintah dapat disingkat sedemikian rupa sehingga juru gambar bisa lebih mudah menghapal. Halaman: 117 dari 166

119 Seperti dijelaskan diatas dalam menggambar ada banyak pilihan cara mengoperasikan AutoCAD dan juru gambar bisa mulai penggambaran sesuai dengan cara yang diinginkan. c. Langkah pertama yang dilakukan dalam menggambar dengan AutoCAD ini adalah membuat layer-layer untuk mengelompokkan garis-garis yang sudah dibuat agar mempermudah proses penggambaran dan revisi gambar (lihat gambar layer). Layer dapat diaktifkan atau dinon-aktifkan. Layer dapat menyimpan informasi properties seperti : warna, jenis garis, tebal garis dan plot. Sebagai contoh : sebuah gambar denah yang memiliki beberapa elemen seperti dinding, pola lantai, perabot, dan sebagainya dapat dikelompokkan menjadi beberapa layers sesuai kategori masingmasing obyek. d. Penggambaran garis-garis lurus dilakukan, dengan mengaktifkan tombol ORTHO yang berada di tab bawah lembar desk top. Untuk mempermudah membuat garis juru gambar harus mengaktifkan titik tangkap garis. Adapun titik - titik tangkap itu antara lain adalah : 1) (END) ^ untuk titik ujung garis 2) (INT) -» untuk titik pertemuan garis 3) MID -» untuk titik tengah suatu garis 4) NEA -> untuk.titik yang terdekat 5) PER^. untuk titik pertemuan garis sudut 90 derajat (siku) Titik-titik tangkap ini disebut dalam AutoCAD dengan nama OSNAP. OSNAP dapat diaktifkan dan dinon-aktifkan. Untuk membuat garis miring dapat menggunakan koordinat yaitu dengan memasukkan angka (ukuran) panjang dan derajat. Sebagai contoh 90 < 30 berarti panjang garis 90 cm dan kemiringan 30 derajat. e. Juru gambar dapat menghapus garis, arsiran maupun teks dengan erase yang berada di menu utama, menu Toolsbar maupun command prompt. f. Setelah gambar atau beberapa gambar selesai dikerjakan kemudian dikirim atau dimasukkan ke format bidang gambar (A 4, A 3, A 2, A 1, A0) yang sudah lengkap dengan panel judul dan keterangan. Pada format bidang gambar tersebut gambar-gambar disusun sesuai Halaman: 118 dari 166

120 dengan setting gambar yang direncanakan. Selanjutnya gambar dapat disimpan di suatu file yang telah ditentukan. g. Pencetakan lembar gambar yang sudah selesai digambar dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pengaturan setting plotter melalui kotak menu plotting yang tersedia. Jendela perintah Halaman: 119 dari 166

121 Layer pada gambar AutoCAD Pengakhiran penggambaran a) Setelah gambar atau beberapa gambar selesai dikerjakan kemudian dikirim atau dimasukkan ke format bidang gambar (A4, A3, A2, A1, A0) yang sudah lengkap dengan panel judul dan keterangan. Pada format bidang gambar tersebut gambar-gambar disusun sesuai dengan setting gambar yang direncanakan. Selanjutnya gambar dapat disimpan di suatu file yang telah ditentukan. b) Pencetakan lembar gambar yang sudah selesai digambar dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pengaturan setting plotter melalui kotak menu plotting yang tersedia. Halaman: 120 dari 166

122 Tampilan Layar Monitor AutoCAD Halaman: 121 dari 166

123 c) Gambar diperiksa dengan teliti dan apabila masih ada layer yang non aktif diaktifkan agar pada saat dicetak semua informasi dalam gambar tercetak dengan baik. d) Seebelum keluar dari program Auto CAD harus dipastikan bahwa file gambar sudah disimpan pada folder yang sudah ditentukan. Untuk leebih amannya sebagai back up, juru gambar perlu menyimpan file gambar di dalam mobile hard disk/usb/cd supaya tetap mempunyai soft copy apabila komputer bermasalah (hang). e) Juru gambar keluar dari program AutoCAD dengan mengklik kiri fileexit pada menu utama atau klik exit untuk keluar melalui command prompt. f) Agar lebih aman setelah sistem kommputer mati jek komputer harus dicabut dari stop-kontak Penyelesaian masalah yang timbul dengan arsitek Secara kontinyu, apabila terjadi permasalahan pada pelaksanaan penggambaran, harus didiskusikan dengan arsitek. Untuk itu perlu ada jadwal khusus kapan secara rutin juru gambar dapat berkonsultasi dengan arsitek untuk membicarakan segala permasalahan pada pelaksanaan penggambaran Perawatan Peralatan Menggambar Perawatan perlengkapan dan peralatan gambar manual dan perawatan perangkat keras dan perangkat lunak penggambaran dengan menggunakan komputer sangat berbeda sistem dan prosedurnya. Perlengkapan dan peralatan gambar manual umumnya tidak membutuhkan sistem perawatan yang kompleks karena terdiri dari peralatan manual dan mekanik. Tetapi sebaliknya untuk perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer perlu sistem perawatan yang kompleks dan spesifik karena menyangkut sistem elektrik dan elektronik Petunjuk Pemeliharaan/Perawatan Disiapkan Petunjuk pemeliharaan alat gambar manual Petunjuk pemeliharaan alat gambar manual terutama untuk mesin gambar dan kalau diperlukan adalah manual printer, plotter atau scanner. Halaman: 122 dari 166

124 Petunjuk pemeliharaan untuk perangkat lunak Peralatan komputer khusus software dan file sangat rawan terhadap serangan virus komputer, apalagi bila komputer tersebut terbuka terhadap pengaruh dari luar, misalnya sering mengakses internet atau sering mengcopy file dari CD atau USB yang mungkin sudah tercemar oleh virus. Petunjuk pemeliharaan software terutama untuk antivirus dan keamanan file Petunjuk pemeliharaan perangkat keras Manual book untuk komputer dan printer perlu disiapkan. Untuk pemeliharaan, dalam satu kantor perlu ada petugas IT yang melaksanakan hal tersebut Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Terhadap Peralatan yang Digunakan Pelaksanaan pemeliharaan alat gambar manual Perlengkapan gambar manual umumnya terbuat dari bahan plastik, turunan plastik, metal, kayu, plastik laminasi, dan lain-lain. Yang tidak membutuhkan perawatan khusus. Perawatarn umumnya hanya berupa proses pembersihan rutin dan periodik agar noda tidak sulit dibersihkan dan menjadi permanen. Lap pembersih kain yang diberi cairan campuran deterjen ditambah air bersih dapat digunakan untuk pembersihan perlengkapan dengan kekotoran sedang. Sedangkan untuk kekotoran berat yang sudah sulit dihilangkan bisa digunakan lap pembersih yang diberi cairan alkohol atau alkohol yang diencerkan. Sedangkan untuk pembersihan rapidograph yang cukup sensitif dapat menggunakan air bersih hangat atau cairan khusus pembersih rapidograph. Peralatan gambar umumnya bersifat mekanik/hidrolik dengan finishing kain, kulit sintetis, metal, kayu, maupun plastik seperti kursi gambar, meja gambar dan mesin gambar sehingga perlu dirawat secara rutin dan periodik agar dapat berfungsi dengan baik sepanjang umur efektifnya. Pembersihan permukaan upholstery pada kursi dapat menggunakan vacuum cleaner, sedangkan untuk permukaan kulit sintetis, plastik laminasi, metal dan sejenisnya bisa menggunakan lap basah atau dicampur dengan sedikit deterjen bila ada noda yang sulit hilang. Halaman: 123 dari 166

125 Permukaan metal yang sudah dibersihkan perlu dibilas dengan lap kering. Bagi peralatan yang bersifat mekanik/hidrolik perlu diberi pelumas secukupnya secara periodik untuk menghindari karat dan menjaga kelancaran bekerjanya peralatan Pelaksanaan pemeliharaan perangkat lunak Untuk perangkat lunak, perawatan bertujuan agar sistem dapat bekerja dengan baik sepanjang waktu, terproteksi terhadap gangguan external seperti virus dan dapat bekerja dengan kecepatan wajar. Tips merawat software adalah sebagai berikut: Hidupkan atau matikan komputer dan laptop sesuai dengan prosedur yang benar. Tambahkan program antivirus ke dalam komputer dan laptop untuk mencegah masuknya virus ke dalam sistem. Backup seluruh data pada komputer dan laptop secara berkala. Scan terlebih dahulu perangkat lain yang dihubungkan ke dalam komputer dan laptop seperti flash disk, disket, dan lain-lain untuk mengindari adanya virus, spyware, dan sejenisnya. Susunlah hard disk secara berkala dengan program défragmenter atau program lain yang mendukung. Instal program aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Kurangi aplikasi yang tidak diperlukan. Berikut adalah contoh-contoh perawatan sebagai berikut : A. Melindungi data dalam notebook B. Membersihkan virus dalam notebook C. Membersihkan temporary file dan registry A. Melindungi data dalam notebook 1. Backup program dan data secara berkala Melakukan backup program dan data ke media penyimpan lain seperti CD, DVD atau harddisk eksternal untuk mencegah hilang atau rusaknya program dan data yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: virus komputer, kerusakan harddisk, atau terhapus. Apabila menggunakan sistem operasi Windows XP Profesional, membuat backup dapat menggunakan fasilitas Halaman: 124 dari 166

126 Backup yang telah disediakan, yaitu dengan memilih Backup dari menu System Tools yang terdapat pada menu Accessories. Untuk mengembalikan (restore) data dan program yang telah di backup, dapat menggunakan fasilitas System Restore yang terdapat pada menu Accessories, System Tools, lalu pilih System Restore. Halaman: 125 dari 166

127 Backup data dapat juga menggunakan aplikasi lain, seperti Norton Ghost, Acronis True Image, dan lain-lain. Halaman: 126 dari 166

128 2. Buat partisi khusus data dan hapus program yang tidak diperlukan. Sebaiknya hindari untuk menginstall aplikasi yang tidak diperlukan, atau hapus program yang sudah tidak diperlukan lagi agar kapasitas hardisk drive C tidak terlalu penuh. Sisa kapasitas harddisk drive C akan digunakan oleh sistem untuk membuat memori virtual pada saat menjalankan program tertentu. Buatlah partisi lain untuk menyimpan data, misal drive D agar pada saat terjadi kerusakan sistem yang menyebabkan drive C harus diformat atau sistem operasi di install ulang, data tetap aman di partisi lain (misal : drive D). Halaman: 127 dari 166

129 3. Lakukan defrag berkala untuk tiap-tiap partisi Defrag diperlukan untuk menyusun ulang/mengatur kembali letak beberapa file dan folder yang terfragmentasi agar kerja harddisk yang berupa pembacaan dan penulisan data lenih teratur, sehingga terasa lebih cepat. Defrag sangat diperlukan apabila sering terjadi perubahan (tambah dan hapus) data dan program. Apabila menggunakan sistem operasi Windows XP Professional, menjalankan defrag dengan cara memilih menu Disk Defragmenter dari System Tools yang terdapat pada menu Accesories. Halaman: 128 dari 166

130 4. Install dan perbarui data antivirus Antivirus digunakan untuk mencegah atau menghapus virus komputer. Pastikan data virus di dalam program antivirus selalu diperbarui (update). Beberapa program antivirus, antara lain : AVG, Kaspersky, dan lain-lain. Antivirus akan dibahas pada bab selanjutnya. Halaman: 129 dari 166

131 B. Membersihkan virus pada notebook 1. Tanda-tanda notebook terkena virus h. Harddisk yang tiba-tiba penuh, padahal data anda baru sedikit, dibandingkan dengan kapasitas harddisk pada notebook anda. i. Data atau file berubah formatnya, misalnya sebuah file Microsoft word dengan format.doc berubah menjadi.exe atau.scr. j. Data atau file dengan format tertentu hilang. k. Terdapat folder ataupun file yang tidak dikenal. Halaman: 130 dari 166

132 l. Tidak bisa membuka menu Folder Option, Task Manager, Regedit, dan menu Command Prompt. m. Tiba-tiba muncul pop-up atau wallpaper yang berisi kata-kata tertentu. n. Kerja notebook terasa berat, tidak seperti biasanya. o. Tiba-tiba notebook hang, atau berhenti bekerja. p. Notebook shutdown sendiri, padahal baterai masih penuh atau malah dalam keadaan discharge. q. Tidak dapat terhubung dengan koneksi internet, padahal setingannya sudah benar. r. Terkadang tampilan layar blue screen, dengan pesan error. s. Tidak bisa masuk ke Windows, selalu restart. Halaman: 131 dari 166

133 Dan masih banyak lagi. 2. Solusi membersihkan virus Membersihkan virus pada notebook Apabila pada notebook Anda ditemukan ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas, maka dapat dipastikan notebook Anda sudah terinfeksi virus. Langkah-langkah penanganannya adalah sebagai berikut: a. Lakukan update data Antivirus. Anda dapat langsung mengakses internet untuk melakukan update melalui situs program Antivirus yang Anda gunakan. Namun, jika hal ini tidak mungkin dilakukan melalui notebook Anda, maka gunakan komputer lain untuk download update data virus terbaru, lalu lakukan up-date di notebook Anda. b. Lakukan pencarian dan pembersihan virus (scanning) di notebook Anda. c. Setelah selesai, periksa kembali untuk memastikan file-file virus sudah terhapus. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan pilihan Show Hidden File untuk melihat file-file yang disembunyikan. Pilih menu Tools, Folder Options, lalu pilih tab View. Selanjutnya aktifkan pilihan Show Hidden Files and Folders. Halaman: 132 dari 166

134 d. Biasanya file-file virus terdapat di root direktori drive C. e. Hapus file autorun.inf jika ditemukan. f. Setelah selesai, lakukan restart notebook Anda. g. Jika masih ditemukan masalah pada saat masuk Windows, periksa registry melalui regedit. Namun mungkin cara ini cukup menyulitkan. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan program bantu untuk memperbaiki registry yang telah disusupi virus, seperti: Symantec Registry Repair Tool yang dapat Anda download melalui situs: avcenter/ UnHookExec.inf. Jalankan program tersebut dengan cara klik kanan pada file yang telah dì-download, lalu pilih install. Selanjutnya ikuti instruksi yang diberikan. Selain Halaman: 133 dari 166

135 memperbaiki registry menggunakan program Symantec Registry Repair Tool, Anda juga perlu membersihkan registry dari program atau kode-kode yang tidak diperlukan. Untuk itu, Anda dapat menggunakan program Window Registry Repair yang dapat d\-download melalui situs: http.v/ com/downlaod_regcure. html. h. Jika langkah-langkah di atas masih belum memberikan solusi atau bahkan tidak dapat dijalankan di notebook Anda, maka sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan program rescue disk yang bekerja melalui bootable CD. i. Sebagai alternatif lain, Anda dapat melakukan restore program notebook Anda melalui CD/DVD restore yang disertakan pada saat pembelian notebook. j. Jika notebook Anda sudah bersih dari virus, pastikan Anda selalu meng-update data Antivirus terbaru. 3. Mencegah virus pada notebook a. Install program antivirus pada notebook Anda. Banyak sekali produk-produk antivirus komputer yang ditawarkan mulai dari produk lokal seperti PCMAV, Ansav, Smadav, dan lain-lain, sampai ke produk luar, seperti McAfee, Symantec, Kaspersky, AVG, dan lain-lain. Halaman: 134 dari 166

136 Antivirus ada yang gratis {free), namun ada pula harus membeli. Contoh dari antivirus yang gratis adalah AVG, dan bisa d\-download di situs resminya dengan alamat Halaman: 135 dari 166

137 AVG juga menyediakan versi yang lebih lengkap, seperti AVG Antivirus Pro dan AVG Internet Security. Untuk bisa mendapatkan versi-versi tersebut, Anda harus membelinya. Anda bisa membeli Antivirus McAfee di toko-toko komputer maupun dari website resminya yang beralamat di: aspx?cid= Halaman: 136 dari 166

138 Pada dasarnya semua program antivirus baik, selama terupdate secara rutin agar bisa mendeteksi virus-virus komputer yang baru. Hindari menggunakan dua program antivirus atau lebih agar kinerja notebook Anda tidak terganggu. b. Pastikan antivirus jalan pada startup Windows. Anda bisa melihat ikon antivirus di bawah kanan taskbar pada Windows. Patikan bahwa ikon antivirus Anda tidak sedang dicoret atau berwarna greyscale yang menandakan bahwa antivirus tersebut sedang nonaktif atau disable. Halaman: 137 dari 166

139 Aktifkan fitur Auto Update pada antivirus di notebook Anda. Secara otomatis, program antivirus akan mencari dan mendownload serta menginstall update terbarunya, jika notebook Anda terhubung dengan koneksi internet. Anda bisa meng-update antivirus secara manual melalui situs resminya. Sebagai contoh, untuk update McAfee bisa 6\- download di: mcafee.com/apps/ downloads/security-updates/se-curity-updates. Aspx Untuk antivirus AVG bisa di download di : Halaman: 138 dari 166

140 Untuk antivirus Kaspersky bisa di download di : _search c. Aktifkan firewall windows Firewall berfungsi seperti dinding pembatas yang melindungi komputer anda saat terkoneksi dengan jaringan atau internet untuk membatasi akses user lain yang tidak dikenal ke komputer anda (seperti remote, file sharing, dan lain-lain). Halaman: 139 dari 166

141 Untuk mengaktifkan firewall pada windows XP adalah : Klik Start-Control Panel-Windows Firewall. d. Membersihkan Temporary File dan Registry Semakin lama sistem operasi di jalankan, dan semakin banyak aplikasi yang aktif di dalamnya, maka registry pada sistem operasi akan semakin banyak. Jika kita menghapus (uninstall) suatu aplikasi, belum tentu registry dan file-file pendukung Halaman: 140 dari 166

142 lainnya akan ikut terhapus. Ini dapat menyebabkan penumpukan registry dan file yang tidak terpakai, dan akan memakan kapasitas harddisk serta membuat sistem operasi lambat. Begitu juga dengan seringnya melakukan browsing internet, file temporary internet belum tentu terhapus begitu browser ditutup. File tersebut akan menumpuk dalam sebuah direktori internet temporary files, cache, dan log dalam sistem operasi. Hal ini juga menyebabkan kapasitas harddisk semakin membesar. File-file dan registry yang tidak terpakai sebaiknya dihapus, agar sistem operasi dapat berjalan optimal dan kapasitas harddisk tidak cepat penuh. Untuk menghapus file-file dan registry tersebut, kita gunakan sebuah aplikasi untuk memudahkan pengelompokkan file dan registry yang sudah tidak terpakai dan aman untuk dihapus. Banyak aplikasiaplikasi yang bisa digunakan, seperti CCleaner. Berikut ini cara menghapus temporary file dan registry menggunakan CCleaner: 1. Download aplikasi Ccleaner melalui wbsite : Klik download from filehippo.com, atau download from piriform.com. Halaman: 141 dari 166

143 2. Jalankan file yang sudah didownload 3. Pilih salah satu bahasa yang akan digunakan untuk menginstall, kemudian klik OK. 4. Klik Next. Halaman: 142 dari 166

144 5. Klik I Agree untuk melanjutkan. Halaman: 143 dari 166

145 6. Pilih opsi instalasi, kemudian klik Next. 7. Klik Install untuk memulai instalasi. 8. Tunggu hingga instalasi selesai. Halaman: 144 dari 166

146 9. Setelah proses instalasi selesai, centang Run Ccleaner v3.05 untuk langsung menjalankannya. Kemudian klik Finish. Cara membersihkan file-file yang sudah tidak terpakai lagi. 1. Tentukan jenis file yang sudah tidak digunakan dari aplikasi maupun sistem operasi. Halaman: 145 dari 166

147 2. Klik Run Cleaner untuk memulai pembersihan. 3. Selanjutnya, klik OK untuk menghapus semua file yang sudah tidak digunakan. 4. Tunggu hingga Ccleaner selesai menghapus semua file temporary yang tidak terpakai lagi. Anda dapat mengetahui ukuran file yang tidak digunakan tersebut. Halaman: 146 dari 166

148 Untuk membersihkan registry yang sudah tidak digunakan lagi adalah : 1. Klik Registry yang terletak pada kolom sebelah kiri. 2. Klik Scan for Issues untuk mencari Registry yang sudah tidak digunakan. Halaman: 147 dari 166

149 3. Tunggu hingga Ccleaner berhasil mencari semua registry yang tidak terpakai. 4. Ketika proses scanning sudah 100%, klik Fix Selected Issues untuk membersihkan registry tersebut. Halaman: 148 dari 166

150 5. Jika anda ingin membackup registry, klik Yes, namun jika tidak, klik No. 6. Klik Fix All Selected Issues untuk memulai pembersihan. 7. Tunggu hingga proses selesai, kemudian klik Close. Halaman: 149 dari 166

151 Dengan demikian, sistem dan harddisk anda bersih dari file dan registry yang tidak terpakai lagi Pelaksanaan pemeliharaan perangkat keras Perawatan perangkat keras bertujuan agar peralatan dapat bekerja efektif sepanjang dibutuhkan dan bebas dari kemungkinan kerusakan karena kurangnya pemeliharaan rutin. Berikut adalah contoh tipe bagaimana merawat dan melindungi notebook. Adapun komputer desktop perawatannya kurang lebih mirip dengan perawatan notebook. Merawat dan Melindungi Notebook Notebook merupakan barang elektronika yang sensitif atau peka terhadap arus listrik, temperatur suhu, kotoran, debu, dan getaran. Untuk menjaga kestabilan kerja notebook diperlukan perawatan khusus secara berkala. Berikut tips penting merawat notebook: 1. Sumber arus listrik yang memiliki ground. Pastikan bahwa sumber arus listrik di rumah/kantor memiliki ground (3 kaki: positif, negatif, dan ground). Ground sebagai pengaman dari lonjakan listrik akan menetra-lisir arus listrik dengan cara mencegah tegangan yang tidak stabil ke tanah. Bermanfaat untuk menjaga charge notebook, rangkaian power suply notebook dan baterai notebook Anda. Halaman: 150 dari 166

152 2. Sistem pendingin dan sirkulasi yang baik. Jangan meletakkan notebook di atas tempat-tempat yang empuk, misalnya kasur, kursi dengan jok busa, karpet, dan lain-lain. Hal tersebut dapat menyebabkan sirkulasi udara yang masuk untuk mendinginkan hardware notebook terhalang. Jika memang ingin meletakkan notebook di atas tempat-tempat yang empuk, gunakan fan notebook di bawahnya. Harga fan notebook berkisar antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- tergantung dari merek, bahan, dan jumlah kipas, serta konsumsi dayanya. 3. Membersihkan notebook secara berkala Bersihkan notebook anda, meliputi bodi notebook, keyboard, tempat RAM dan harddisk, pin baterai dan LCD. Membersihkan debu dapat menggunakan kuas kecil yang kering. Gunakan keyboard protector untuk melindungi keyboard notebook anda dari debu, abu rokok, ataupun kotorang-kotoran yang lain. Halaman: 151 dari 166

153 Gb. Membersihkan layar LCD Gb. Membersihkan bagian dalam notebook Halaman: 152 dari 166

154 Gb. Keyboard protector 4. Menjaga engsel notebook anda Sesungguhnya engsel notebook memiliki komponen penting yang menghubungkan VGA notebook pada bodi dengan layar LCD. Sebuah alat yang bernama inverter menghubungkan antara VGA notebook dengan LCD yang memiliki kabel fleksi (kabel lentur), terletak persis di dalam engsel notebook. Jangan membuka dan menutup layar notebook Anda dengan keras. Gb. Engsel notebook 5. Bersihkan optical drive dengan CD cleaner Tingkat penggunaan optical drive yang tinggi, seperti seringnya memutar musik/film melalui CD/DVD, menjalankan aplikasi dan permainan (game) melalui CD/DVD, dapat menyebabkan lensa optic Halaman: 153 dari 166

155 pada optical drive menjadi kotor/berdebu.untuk membersihkannya dapat menggunakan CD cleaner secara berkala, paling tidak 1 bulan sekali. Gb. Lens CD cleaner kit 6. Jangan meletakan makanan atau minuman dekat dengan notebook anda. Gb. Semut yang bersarang di balik layar LCD Notebook (pada antenna wifi) Meletakkan makanan atau minuman terlalu dekat dengan notebook dapat membahayakan notebook Anda, karena bisa saja Anda tidak sengaja menumpahkan makanan atau minuman ke notebook Anda. Selain menjadi kotor, sangat dimungkinkan makanan, atau Halaman: 154 dari 166

156 minuman masuk ke dalam hardware notebook, dan menyebabkan kerusakan pada hardware tersebut. Yang lebih fatal adalah, jika makanan atau minuman tersebut bisa mengundang semut. Notebook Anda akan dimasuki semut, dan bisa saja bersarang di dalamnya. 7. Hindari dari goncangan yang berlebihan. Jika notebook Anda akan dibawa-bawa, selalu gunakan tas notebook yang didesain khusus untuk meredam goncangan notebook. Komponen yang dapat berpengaruh terhadap goncangan di antaranya harddisk dan LCD. Matikan notebook Anda ketika akan dibawa atau dipindahkan. Membawa atau memindahkan notebook dalam keadaan notebook sedang beroperasi dapat menyebabkan kerusakan pada harddisk notebook yang merupakan komponen yang sensitif terhadap goncangan. 8. Hindari medan elektromagnetis dekat dengan notebook Anda. Medan elektromagnetis dapat menyebabkan gangguan fungsi pada notebook Anda, khususnya komponen-komponen yang sensitif terhadap medan elektromagnetis seperti harddisk, inverter, dan optical drive. Contoh benda yang menghasilkan medan magnet dan elektromagnetis yang ada disekitar Anda adalah speaker. Jangan dekatkan notebook Anda dengan speaker saat notebook sedang beroperasi maupun tidak beroperasi. 9. Jangan membersihkan layar LCD dengan cairan pembersih beralkohol. Kebersihan layar LCD memang diutamakan, namun jangan menbersihkan layar LCD notebook Anda menggunkan cairan pembersih yang mengandung alkohol. Anda bisa membersihkan LCD notebook dengan kain halus (yang biasa digunakan untuk membersihkan kacamata) yang diberi sedikit air agar lembab. Jangan menggunakan kain yang berbahan wool, untuk menghindari listrik statis yang akan timbul saat membersihkan. Tekan layar LCD Anda dengan lembut saat membersihkannya. Hindari menyemprot layar LCD notebook dengan cairan berbentuk spray secara berlebihan, karena cairan tersebut dapat masuk ke sela-sela frame Halaman: 155 dari 166

157 layar dan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen layar LCD notebook Hemat penggunaan daya notebook. Perlu diingat, catu daya/sumber listrik pada notebook adalah baterai yang dapat diisi ulang dan adaptor/charger. Penggunaan daya listrik harus dihemat, apalagi jika sumber arus listrik tidak ada disekitar Anda menggunakan notebook. Pada sistem operasi Windows sudah memiliki mode power saving yang berfungsi untuk mengatur konsumsi daya listrik notebook. Mode-mode tersebut diantaranya high performance, balanced, dan power saver. Gb. Mode power saving Perbedaannya adalah: Mode Kemampuan Keterangan dengan baterai Daya Tahan Baterai Balanced Standar Kontras layar standar. Layar Standar standby 5 menit. Notebook sleep 15 menit. Power saver Kurang Kontras layar rendah. Layar Lebih lama standby 3 menit. Notebook sleep 15 menit. High performance Baik Kontras layar tinggi. Layar standby 20 menit. Notebook sleep 20 menit. Lebih boros Halaman: 156 dari 166

158 Untuk kemampuan hardware yang lain tergantung dari pemakaian aplikasi yang sedang digunakan. Anda juga dapat mengatur penggunaan daya listrik notebook sendiri, untuk menghemat konsumsi daya listrik di antaranya: Turunkan kontras layar LCD notebook. Matikan suara (mute) speaker notebook jika tidak digunakan. Hindari penggunaan aplikasi-aplikasi berat yang memakan memori besar. Lepas peripherial yang sedang digunakan pada notebook Anda, seperti USB flashdisk, TV tunner, MMC/SD card, mouse USB dan lain-lain, jika tidak digunakan. Matikan koneksi-koneksi yang tidak diperlukan, semisal bluetooth atau WiFi. 11. Jauhkan notebook Anda dari balita di sekitar Anda. Anak berusia di bawah lima tahun belum mengetahui apa itu notebook, untuk apa notebook, dan seberapa penting notebook. Jika Anda meletakkan notebook di atas meja yang bisa dijangkau oleh balita di sekitar Anda tanpa pengawasan, bisa saja balita disekitar Anda merusaknya karena mereka menganggap bahwa notebook Anda adalah mainan baru, atau benda yang mengganggunya saat mereka bermain. 12. Jangan meninggalkan notebook Anda dalam mobil saat parkir. Salah satu bahaya meninggalkan notebook Anda didalam mobil saat parkir adalah HILANG. Selain itu, panas yang terjadi di dalam kabin mobil saat parkir dapat merusak hardware dan bodi notebook Anda. 13. Kunci notebook menggunakan kesington lock Mungkin Anda sering meninggalkan notebook di meja kantor. Padahal, hal tersebut tidak dianjurkan, karena bukan tidak mungkin notebook Anda dicuri, atau diambil orang. Bukan harga notebook Anda yang menjadi masalah, melainkan data-data penting dalam notebook Anda yang tidak bisa dinilai dengan uang. Solusi untuk mengatasinya adalah menggunakan kunci kesington, atau kesington lock. Kunci ini akan mengikat notebook Anda pada benda solid seperti meja, menggunakan kawat baja (sling). Walaupun kawat baja tersebut berukuran kecil, namun sangat sulit untuk mematahkan atau Halaman: 157 dari 166

159 memotongnya. Pasanglah kesington lock ketika Anda sedang meninggalkan notebook di kantor, atau tempat lainnya. Gb. Kesington yang terpasang pada notebook. 14. Tips jika notebook Anda terkena air dari minuman atau hujan: Jangan langsung menyalakan notebook Anda. Lepas baterai notebook Anda segera. Keringkan bagian luar notebook Anda (bodi, keyboard, dan layar LCD). Lepas bagian harddisk dan RAM. Jika dimungkinkan, lepaskan keyboard notebook Anda. Angin-anginkan notebook Anda di area terbuka dengan posisi notebook dimiringkan sedikit ke arah kanan atau kiri. Pastikan hingga benar-benar kering baik hardware, baterai maupun bodi nya sebelum Anda menyalakan notebook Anda Pencatatan dan Pelaporan Kerusakan Peralatan Setiap ada kerusakan peralatan, harus dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada atasan langsung. Dianjurkan adanya semacam logbook untuk mencatat kerusakan pada komputer dan perbaikannya. Halaman: 158 dari 166

160 4.6. Laporan Hasil Penggambaran Penyiapan Borang-Borang Laporan Hasil Penggambaran Informasi apa saja yang diperlukan untuk dimasukkan ke dalam format laporan, perlu diidentifikasi lebih dahulu, disesuaikan dengan kebutuhan untuk laporan pelaksanaan pekerjaan utama. Untuk itu, hal tersebut perlu didiskusikan lebih dahulu dengan atasan langsung atau dengan arsitek. Apabila informasi yang harus ditampilkan sudah didiskusikan dengan atasan langsung/arsitek maka format/borang-borang laporan dapat dibuat. Sebagai contoh informasi yang diperlukan dapat dimulai dari data proyek yaitu nomor proyek, nama proyek, nama arsitek penanggung jawab proyek (Architect in Charge), tahapan pekerjaan yaitu konsepsi perancangan, pra rancangan, pengembangan rancangan, Detail Engineering Design (DED). Selanjutnya dimasukkan tanggal pembuatan laporan, prestasi saat ini terhadap target penyelesaian pekerjaan-pekerjaan saat borang-borang dibuat (data target penyelesaian dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan induk) Pengisian Borang-Borang Laporan Hasil Penggambaran Borang-borang kemudian diisi data proyek berupa nomor proyek, nama proyek, pemberi kerja, arsitek penanggung jawab, tanggal pelaporan, tahap pekerjaan, prestasi fisik dan lain-lain yang diperlukan. Pembuatan borang-borang laporan dilanjutkan dengan melengkapi kisi-kisi dalam borang-borang dengan nomor, nomor lembar gambar, nama lembar gambar, uraian nama gambar dalam masing-masing lembar gambar, status penggambaran dalam persentase (missal 25%, 50%, 75%, 100%), keterangan penggambaran yang menjelaskan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan acuan kerja (KAK, RKS, RAB, BOQ) berikut pertimbangan, pendekatan-pendekatan spesifik yang perlu dijelaskannya dan lain-lainnya yang dianggap perlu. Halaman: 159 dari 166

161 Borang-borang Hasil Penggambaran Nomor/Nama Proyek : Perencanaan Rehabilitasi dan Pengembangan Gedung Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta. Alamat Proyek : Jakarta Timur Pemberi Kerja : PPK Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) Manajemen Konstruksi : Griksa Cipta Konsultan Perencana : PT. Bina Karya (Persero) Penanggung Jawab Perencanaan : Ir. Syahria Hamid, MM Koordinator Tenaga Ahli Arsitektur : Prasetyo Adi, ST. MUDO Tanggal Pelaporan : Juli 2011 Tahap Pekerjaan : DED (Detail Engineering Design) No No. Lembar Nama Lembar Jenis Gambar per Lembar Status Gambar Keterangan/ Penjelasan Gambar 1. AR-IM-03 Blok Plan Blok Plan, Lokasi BM, Gedung Sekitar 100% 2. AR-DN01 Denah lantai 1 dan lantai 2 Denah lantai 1 dan lantai 2 100% 3. AR-DN02 Denah lantai 3 dan lantai 4 Denah lantai 3 dan lantai 4 100% 4. AR-DN03 Denah lantai 5 dan lantai 6 Denah lantai 5 dan lantai 6 75% 5. AR-DN04 Denah lantai 7 dan lantai 8 Denah lantai 7 dan lantai 8 75% 6. AR-PT-01 Potongan A-A Potongan lantai 1 s/d 8 50% 7. AR-PT-02 Potongan B-B Potongan lantai 1 s/d 8 50% Dibuat oleh, (Job Captain) Halaman: 160 dari 166

162 Penjelasan isian borang-borang : 1. Status gambar menunjukkan tingkat penyelesaian gambar dengan ukuran tertentu dalam persen. - Gambar siap dicetak untuk dikirim ke Pemberi Kerja : 100% - Gambar siap direview akhir oleh arsitek : 90% - Gambar tinggal melengkapi notasi/simbol : 75% - Gambar dalam proses penggambaran : 0%-75% 2. Keterangan/penjelasan gambar : menjelaskan bila ada instruksi baru, tambahan informasi dari instruksi penggambaran yang sudah ada. Misal : perubahan skala rencananya tapak dari 1:200 menjadi 1: Inisial juru gambar : 2 huruf inisial juru gambar (singkatan nama, misal Budi Santoso-BS) Dokumentasi Laporan Hasil Penggambaran Laporan dikirim ke atasan langsung atau arsitek dan nanti dikompilasi menjadi laporan pelaksanaan pekerjaan. Bagaimana mendokumentasikan bukti kerja, berikut adalah contoh Instruksi Kerja K3 mengenai dokumentasi. Halaman: 161 dari 166

163 Dokumentasi I Bukti Kerja Bentuk Tulisan 1. Menyimpan dalam map, ordner atau file box dsb. 2. Memberi identifikasi yang berisi antara lain : Nomor/kodefikasi, judul, nama Unit Kerja/Unit Usaha, Tahun dsb. 3. Membuat dan memasang katalog yang berisi daftar bukti kerja yang disimpan sesuai identifikasi, agar mudah dikenal dan dicari. 4. Menyimpan dalam tempat/kotak dan dirawat terhadap kerusakan dan kehilangan. II Bukti Kerja Bentuk Disket/CD 1. Setiap disket diberi identifikasi dengan memberi nama/judul pada label yang dipasang di disket tersebut. 2. Simpan file data pada disket tersebut. 3. Menambah nama/judul pada label yang dipasang di disket tersebut, setiap ada penambahan/perubahan file data. 4. Menyimpan disket dalam tempat/kotak dan dirawat terhadap kerusakan dan kehilangan. 5. Membuat dan memasang katalog yang berisi daftar isi disket yang disimpan sesuai nama/judul pada label, agar mudah dikenal dan dicari. III Bukti Kerja Bentuk Hard Disk 1. Memberi identifikasi pada hard disk yang digunakan. 2. Membuat direktori/sub direktori untuk mengelompokkan file data. 3. Membuat back up data untuk file yang penting. 4. Membuat katalog yang berisi daftar file yang disimpan sesuai nama/ judul pada label, agar mudah dicari. IV Bukti Kerja Bentuk Dokumen Elektronik 1. Membuat folder dengan struktur mengikuti kelompok dokumen yang akan disimpan/diarsipkan. 2. Menghidupkan fasilitas "indexing service" pada komputer yang akan digunakan dengan menghubungi Bagian TI untuk mengaktifkan fasilitas tersebut. 3. Mencari dokumen dengan cara : a. Jalankan program microsoft office document imaging (start - programs - microsoft office tools - microsoft office document imaging). b. Tekan tombol search untuk menampilkan dokumen. Halaman: 162 dari 166

164 Halaman: 163 dari 166

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN BAB I ALAT MENGGAMBAR YATIN NGADIYONO KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB I ALAT MENGGAMBAR

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR IDENTIFIKASI BAHAN DAN ALAT YANG DIPERLUKAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II ALAT GAMBAR PERTEMUAN II SUPAYA GAMBAR DAPAT DIPAHAMI OLEH ORANG LAIN MAKA DI PERLUKAN NORMALISASI ATAU STANDARISASI. BADAN-BADAN YG MENETAPKAN STANDARISASI : ISO (INTERNATIONAL ORGANISATION OF STANDARDISATION)

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK BAG- TGB.001.A-01 45 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

Relly Andayani MENGGAMBAR REKAYASA

Relly Andayani MENGGAMBAR REKAYASA Relly Andayani MENGGAMBAR REKAYASA MATERI KULIAH Pendahuluan Peralatan gambar Perletakan gambar Skala gambar Gambar manual (tanpa komputer) Gambar proyeksi orthogonal Gambar piktorial (perspektif) Gambar

Lebih terperinci

Gambar Teknik TKS sks Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Thoriq A Guzdewan, ST, M.Sc., M.Phil. Dr. Teuku Faisal Fathani, ST, MT Intan Supraba, ST, M.Sc.

Gambar Teknik TKS sks Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Thoriq A Guzdewan, ST, M.Sc., M.Phil. Dr. Teuku Faisal Fathani, ST, MT Intan Supraba, ST, M.Sc. TKS 1108 2 sks Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Thoriq A Guzdewan, ST, M.Sc., M.Phil. Dr. Teuku Faisal Fathani, ST, MT Intan Supraba, ST, M.Sc. Materi Kuliah Pendahuluan Peralatan gambar Perletakan gambar Skala

Lebih terperinci

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007 MENGGAMBAR GARIS A. Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar 1) Meja Gambar Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut terbuat dari kayu yang tidak terlalu

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep

Lebih terperinci

Gambar Teknik. TKS sks. Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Toriq Arif Ghuzdewan, ST, M.Sc.E. Dr. M. Zudhy Irawan, ST, MT Dr.

Gambar Teknik. TKS sks. Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Toriq Arif Ghuzdewan, ST, M.Sc.E. Dr. M. Zudhy Irawan, ST, MT Dr. TKS 1108 2 sks Dr. Ir. Istiarto, M.Eng. Toriq Arif Ghuzdewan, ST, M.Sc.E. Dr. M. Zudhy Irawan, ST, MT Dr. Fikri Alfaris, ST Dosen Pengampu TA 2015-2016 Klas Kuliah 1-7, UTS Kuliah 8-14, UAS A Dr. Ir. Istiarto,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on: Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on: http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/ Teknik Sipil 1 Pendahuluan Suatu bahasa gambar yang umum telah ada sejak awal waktu.bentuk tulisan yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT

Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT Menggambar Teknik ASRI WULAN, ST., MT Proyek Bangunan Pra-rencana proyek Sesudah site dipilih bersama bouwheer, ditentukan kebutuhan ruang dan segala apa yang harus diberitahukan, sebelum mulai menggambar

Lebih terperinci

Tentang mata kuliah TEKNIK KOMUNIKASI

Tentang mata kuliah TEKNIK KOMUNIKASI TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTURAL I Semester I Jurusan Teknik Arsitektur Semester Ganjil 2010/2011 UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO AGENDA PEMBAHASAN Tentang mata kuliah TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTURAL

Lebih terperinci

Menggamba r Teknik & CAD

Menggamba r Teknik & CAD MODUL PERKULIAHAN Menggamba r Teknik & CAD Peralatan dan Penggunaan Alat Gambar Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 02 MK1020 Abstract Kompetensi Modul ini meliputi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang ingin dicapai Menyebutkan macam-macam

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE :

BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE : BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE : 422032 DISUSUN : DJOKO SASONO NIDN : 0702055601 EDISI KE 3 SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK MESIN DAFTAR

Lebih terperinci

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET 4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET Standar Kompetensi : Peserta didik dapat mengidentifikasi cara menggambar dengan cara: isometri, dimetri, trimetri, prespektif, gambar sket dengan menggunakan tangan, dan

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN GAMBAR SKETSA/DRAFT NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR ALAT-ALAT GAMBAR DAN PENGGUNAANNYA Untuk mendapatkan gambar teknik yang baik, tidak hanya menguasai teknik menggambar yang baik tetapi juga perlu didukung dengan

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN PANDUAN TEKNIS/KISI-KISI Bidang Lomba CADD Bangunan

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN PANDUAN TEKNIS/KISI-KISI Bidang Lomba CADD Bangunan LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN 2011 PANDUAN TEKNIS/KISI-KISI Bidang Lomba CADD Bangunan KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG QUANTITY (KUANTITAS) PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropa dan cara Amerika. Pada

Lebih terperinci

GAMBAR PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR

GAMBAR PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR GAMBAR PRODI PEND. ARSITEKTUR 1 TUGAS KE-1 MATA KULIAH MENGGAMBAR -TA. 220-4 SKS JURUSAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR-S1 MENGGAMBAR HURUF DAN ANGKA Huruf dan angka merupakan dua komponen yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MENGHITUNG VOLUME HASIL PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Gambar Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Kode Jabatan Kerja : INA. 521322109 / KON. ST. III Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya

Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya KJ071A4 MENGOPERASIKAN PERIFERAL Tujuan : Setelah mengikuti diklat ini, diharapkan peserta dapat : - Mengetahui jenis-jenis peripheral komputer serta fungsinya Waktu : 4 jam Isi materi : Bab 1. Mengenal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST. Menggambar Teknik Modul ke: Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Fakultas FDSK Mahdi Abdullah, ST., MSn Program Studi Desain Produk http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga 2 Berbagai sudut pandang yang berbeda terhadap mesin, operator dengan ukuran badan besar atau kecil, pengerjaan pada mesin dapat dilakukan dengan posisi duduk

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN SMAW MEMBACA GAMBAR TEKNIK DAN SIMBOL LAS BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

KODE UNIT : TIK.CS JUDUL UNIT : Memperbaiki Printer

KODE UNIT : TIK.CS JUDUL UNIT : Memperbaiki Printer KODE UNIT : TIK.CS03.015.01 JUDUL UNIT : Memperbaiki Printer DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan memperbaiki printer yang terdiri dari komponen, Mempersiapkan peralatan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini Siswa akan mempelajari tentang menggambar proyeksi orthogonal dan berbagai istilah yang terkait dengan proyeksi tersebut yang dikenali dan dipahami. Untuk

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah lingkaran, sedangkan yang akan dibahas ada tiga unit yaitu : 1. Menggambar lingkaran 2. Membagi keliling lingkaran sama besar. 3. Menggambar garis

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul

Lebih terperinci

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini

Lebih terperinci

LOMBA KETERAMPILAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba CADD BANGUNAN

LOMBA KETERAMPILAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba CADD BANGUNAN LOMBA KETERAMPILAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI DIY TAHUN 2010 LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba CADD BANGUNAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal Pengertian Perspektif Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal

Lebih terperinci

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 001 Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar Pada Kegiatan elajar 1, yaitu menggambar garis tegak lurus diatas garis

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN 1.1 Teknologi Virtual Building Virtual Building (A Virtual Building Solution) adalah sebuah konsep yang digunakan oleh perusahaan pembuat software ArchiCAD, di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak.

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI BIDANG LOMBA. CADD - Building. LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) TINGKAT PROVINSI SEPTEMBER 2012 Di DENPASAR

LEMBAR INFORMASI BIDANG LOMBA. CADD - Building. LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) TINGKAT PROVINSI SEPTEMBER 2012 Di DENPASAR PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT: SMK NEGERI 1 DENPASAR Jl. Hos. Cokroaminoto No. 84 kodepos 80116 Telp. (0361) 422401

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI PROGRAM KERJA MINGGUAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 002 A Membagi garis sama besar . I PENDHULUN. Deskripsi Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan elajar yaitu: GN.GGT. 002 Membagi garis sama besar Pada Kegiatan elajar yaitu mengulas tentang Membagi Garis menjadi dua bagian sama panjang..

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul BAB. I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi teori tentang Parabola dan praktek menggambarnya dengan bantuan persegi panjang. B. Prasyarat Dalam melaksanakan modul ini diperlukan prasarat telah menguasai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR Jenis-jenis Garis Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar teknik ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO 4.1. Proses Pembuatan Logo Dalam perancangan desain logo memiliki proses pengerjaan yang cukup panjang, hingga menjadikan sebuah logo. Diawali oleh ide atau konsep,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR LAPORAN HASIL PENGGAMBARAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR LAPORAN HASIL PENGGAMBARAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR ARSITEKTUR EDISI 2011 JURU GAMBAR ARSITEKTUR LAPORAN HASIL PENGGAMBARAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR...

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR01.005.01 JUDUL UNIT : Menyampaikan Presentasi Lisan Dalam Bahasa Inggris DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan profesi humas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI A.20.03 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan

JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan KODE UNIT : TIK.MM02.017.01 JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan proses

Lebih terperinci

Penggaris pita atau Meteran. Macam-macam penggaris

Penggaris pita atau Meteran. Macam-macam penggaris Penggaris merupakan alat pengukuran dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Ada berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama

Lebih terperinci

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN ANIMASI JENJANG II, III dan IV berbasis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin 2.1.1. Bubut Senter Untuk meningkatkan produksi, pada tahap pertama kita akan berusaha memperpendek waktu utama. Hal

Lebih terperinci

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015

Proposal. Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur. Aswin Indraprastha. 23 September 2015 Proposal Workshop Mata Kuliah AR 2250 Studio Komputasi Arsitektur Aswin Indraprastha 23 September 2015 1. Identitas Mata Kuliah a. Nama Mata Kuliah dan Kode : Studio Komputasi Arsitektur, AR 2250 b. Sifat:

Lebih terperinci

HANDOUT GAMBAR TEKNIK

HANDOUT GAMBAR TEKNIK HANDOUT GAMBAR TEKNIK SEMESTER I Buku Rujukan : 1. Giesecke F.E. 2001.Gambar Teknik Edisi Ke-11. Jakarta : Erlangga 2. Ostrowsky O.1985. Engineering Drawing for Technicians Volume 1 : Edward Arnold 3.

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN BAB 3: TANAMAN POHON Dalam proses belajar menggambar, umumnya dapat dimulai dengan belajar menggambar alam benda yang ada di sekitar kita dan yang paling dekat dan sering di temui adalah tanaman pohon,

Lebih terperinci

Oleh : Aris Triyanto ( ) Edy Riswanto ( ) Adhi Nugroho ( )

Oleh : Aris Triyanto ( ) Edy Riswanto ( ) Adhi Nugroho ( ) Oleh : Aris Triyanto (11111073) Edy Riswanto (11111078) Adhi Nugroho (11111080) Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan BUKU

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan KODE UNIT : TIK.MM01.003.01 JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan umum dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS 2.1. Berbagai jenis huruf dan garis serta penggunaannya Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti terlebih dahulu akan membahas kajian pustaka. Dalam kajian pustaka ini membahas tentang

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE

SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE SISTEM KOMPUTER HARDWARE SOFTWARE BRAINWARE Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu yaitu menerima INPUT, MEMPROSES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar Klara Puspa Indrawati Tulisan mengenai batik sebagai sebuah produk geometri ini muncul dari ketertarikan saya terhadap keindahan pada detail. Dalam ilmu arsitektur

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci