BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di"

Ratna Dharmawijaya
6 tahun lalu
Tontonan:

BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di Surabaya yang telah diuraikan dalam bab bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.

1 BAB 5 PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di Surabaya yang telah diuraikan dalam bab bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistempenggajian pada PT Angkasa Pura Logistik sebagian besar sudah dikatakan efektif dan efisien hal ini dapat dilihat didalam sistem pemberian gaji kepada karyawan dilihat berdasarkan jabatan, masa kerja dan tingkat pendidikan. Dalam pemberian gaji Iuran jamsostek sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, pembayaran PPh karyawan sesuai dengan UU perpajakan yang berlakudan dalam pemberian gaji kepada karyawan diberikan secara tepat waktu yaitu diberikan pada tanggal 25 setiap bulan dan apabila tanggal 25 jatuh pada hari libur maka gaji diberikan pada tanggal sesudahnya. 2. Prosedur penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik sudah efektif dan efisien hal ini diilihat dari pemberian gaji kepada karyawan PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. 3. Pengendalian intern pada sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya terdapat perangkapan tugas dan tanggung jawab. Dimana struktur organisasi pada PT Angkasa Pura Logistik terdapat perangkapan tugas dan

2 tanggung jawab terhadap setiap bagian pekerjaan yang diterima oleh karyawan PT Angkasa Pura Logistik antara lain perangkapan tugas dan tanggung jawab kepada bagian fungsi Manager, dimana manager di PT Angaksa Pura Logistik di Surabaya mendapat tugas dan tanggung jawab terhadap keuangan dan juga sebagai fungsi personalia, sedangkan fungsi supervisor PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya supervisor yang pertama memegang peran tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor perbendaharaan dan pajak, supervisor yang kedua memegang peran tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor akuntansi dan anggaran, berserta staf-staf PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu staf akuntansi dan anggaran, dan yang kedua staf perbendaharaan dan pajak. Pada staf ini juga terdapat pendobelan tugas dan tanggung jawab pada PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya. Alasan PT Angkasa Pura Logistik melakukan perangkapan fungsi dengan pertimbangan efisiensi, serta keterbatasan karyawan yang ada pada PT Angkasa Pura Logistik. 4. Dalam sistem pengendalian intern atas penggajian yang terkait dengan sistem otorisasi (prosedur pencatatan) terdapat dokumen-dokumen yang mendukung jalannya sistem penggajian sebagai catatan tertulis yang mempunyai peranan penting. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengendalian intern atas sistem penggajian pada PT Angkasa Pura Logistik adalah dokumen kartu hadir, daftar gaji karyawan, slip gaji, rekapitulasi gaji. Dari pengevaluasian unsur sistem pengendalian intern atas sistem penggajian terhadap sistem otorisasi dan prosedur pencatatan sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien hal ini dapat dilihat dari

3 sistem wewenang dan prosedur pencatatan penggajian dengan didukung oleh dokumen penggajian yang memadai diantaranya dokumen kartu hadir, kartu jam hadir, daftar gaji karyawan, slip gaji dan rekapitulasi gaji. 5. Berkaitan dengan praktek yang sehat pada PT Angkasa Pura Logistiksudah diterapkan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari karyawan selalu hadir tepat waktu sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh supervisor operasional, masingmasing bagian yang ada PT Angkasa Pura Logistik telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. 6. Berkaitan pada karyawan yang kompeten pada PT Angkasa Pura Logistik sudah diterapkan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dalam pemilihan sumber daya manusia, manajemen personalia PT Angkasa Pura Logistik memilih calon sumber daya manusia berdasarkan pada kebutuhan SDM sesuai dengan kualifikasinya dan dalam pemberian gaji terhadap karyawan manajemen personalia memberikan gaji berdasarkan berat, sukar, risiko besar, dan ranking jabatan semakin tinggi maka harga atau gaji semakin besar, tetapi sebaliknya. 7. Dalam menilai efektivitas dan efisiensi sistem penggajian dalam suatu perusahaan dimana akan melibatkan fungsi personalia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi personalia bertanggung jawab dalam pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosi dan penurunan jabatan, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi

4 akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distrubusi biaya tenaga kerja. 5.2 SARAN Dari penelitian dan analisis yang diperoleh, penulis memberikan saran-saran yang mungkin bisa menjadi masukan bagi perusahaan PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya untuk meningkatkan kinerja para karyawan pada hasil yang optimal yang antara lain dalam membentuk struktur organisasi pada karyawan PT Angkasa Pura Logistik di Surabaya sebaiknya harus dipisahkan dalam pembagian tugas dan tanggung jawabnya hal ini untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang tidak diinginkan dan nantinya akan mengamankan kekayaan perusahaan.struktur organisasi yang akan dipisahkan antara lain manajemen keuangan dan personalia umum, supervisor keuangan dan anggaran, supervisor perbendaharaan dan pajak, staf akuntansi dan anggaran, staf perbendaharaan dan pajak yang mana seharusnya setiap karyawan mendapatkan tugas dan tanggung jawab hanya 1 posisi jabatan yang antara lain asalnya mendapat tugas dan tanggung jawab sebagai manajemen keuangan dan personalia umum di pecah menjadi manajemen keuangan dan manajemen personalia sendiri, dari supervisor keuangan dan anggaran dipisah menjadi pemegang fungsi supervisor keuangan dan supervisor anggaran, dari supervisor perbendaharaan dan pajak dipisah menjadi 2 fungsi yaitu supervisor perbendaharaan dan supervisor pengelolaan pajak, dari pemegang fungsi staf keuangan dan anggaran dipisah menjadi

5 staf keuangan dan staf anggaran, sedangkan staf perbendaharaan dan pajak dipisah menjadi staf perbendaharaan dan staf pajak sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip

PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENGGAJIAN

1 PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENGGAJIAN Roni Risdianto Thombier_crutz@yahoo.com Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)