EVALUASI ATAS KEPATUHAN PELAKSANAAN KETENTUAN PAJAK PENGAHASILAN KARYAWAN PASAL 21 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI ATAS KEPATUHAN PELAKSANAAN KETENTUAN PAJAK PENGAHASILAN KARYAWAN PASAL 21 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : EVALUASI ATAS KEPATUHAN PELAKSANAAN KETENTUAN PAJAK PENGAHASILAN KARYAWAN PASAL 21 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN oleh Sapto Amal Damandari, Drs, Ak, MM Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK Untuk kelancaran setiap pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 yang di lakukan perusahaan, harus disesuaikan dengan ketentuan undang-undang PPh pasal 21 yang berlaku dan untuk kelancaran kegiatan penggajian yang dilakukan perusahaan diperlukan adanya sistem dan prosedur akuntansi penggajian yang memadai. Namun kadang kala didalam pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 sering terjadi hambatan ataupun kesalahan yang menyebabakan perusahaan tidak patuh pada ketentuan PPh pasal 21 yang berlaku. Untuk itu pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 harus dihubungkan dengan sistem akuntansi penggajian. Keywords : PPh pasal 21; Sistem Akuntansi Penggajian; Prosedur Akuntansi Penggajian; Perpajakan. Latar Belakang PENDAHULUAN Dengan berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1994 (Selanjutnya disebut Undang-Undang KUP), Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 (Selanjutnya Disebut Undang-Undang PPh) dan terakhir Undang-Undang No. 17 tahun 2000, sistem pemotongan dan pemungutan pajak di Indonesia khususnya pajak penghasilan karyawan (PPh) Pasal 21 tetap berdasarkan sistem With Holding Tax. Dalam sistem tersebut wajib pakak (WP) memberikan wewenang kepada pihak ketiga, (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Wewenang di dalam menentukan besarnya pajak yang terutang pada Sistem With Holding Tax terdapat pada pihak ketiga, pihak selain Fiskus dan Wajib Pajak. Dalam hal pelaporan, Surat Pemberitahuan (SPT) baik masa maupun tahunan merupakan sarana bagi pemotong pajak untuk menetapkan sendiri besarnya PPh pasal 21 yang terutang dan telah di potong dengan cara : 1. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah PPh pasal 21 yang sebenarnya terutang; 25

2 2. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan jumlah PPh pasal 21 yang telah dipotong dan telah di setor dalam satu tahun takwim atau bagian tahun takwim (Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang KUP). Bagi pemotong pajak yang telah melaporkan perhitungan, pemotongan serta penyetoran PPh pasal 21 dengan benar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, dan apabila dalam waktu sepuluh tahun Direktorat Jenderal pajak tidak mengeluarkan ketetapan pajak dengan begitu jumlah yang di laporkan dalan SPT telah menjadi pasti. Dalam melaksanakan kegiatan penggajian perusahaan melibatkan fungsi-fungsi manajemen yang berada dibawah bagian personalia atau kepegawaian, bagian keuangan dan bagian akuntansi. Untuk sisten akuntansinya mempunyai peranan yang sangat penting yaitu dalam mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan pihak intern maupun ekstern perusahaan didalam mengambil keputusan terutama dalam kegiatan penggajian. Penentuan tingkat gaji sangat sulit bagi pihak perusahaan karena gaji merupakan unsur biaya yang cukup besar dan harus dikendalikan, serta menghubungkan secara langsung antara perusahaan dan karyawannya. Dengan demikian besarnya tarif gaji disesuaikan dengan kinerja karyawannya, dan untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisian maka perusahaan perlu mengendalikan gaji yang akan dibayarkan. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan data-data yang akurat didalam menyususn penelitian ini penulis melakukan penelitian kepustakaan, penelitian lapangan dan melakukan analisis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis adalah sebagi berikut : Penelitian lapangan Yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penelitian langsung pada objek penelitian, pengumpulan data tersebut di lakukan dengan cara : Observasi, yaitu pengamatan langsung mengenai kegiatan-kegiatan yang di lakukan perusahaan Interview, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah tersebut Studi kepustakaan Pengumpul data yang dilakukan secara teoritis untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dengan cara membaca atau mempelajari literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Tehnik analisa data Tehnik yang di gunakan dalam menganalisis data yang ada dengan menggunakan tarif-tarif PPh pasal 21 yang sesuai dengan ketetapan Undang-Undang PPh pasal 21 dan flow chart penggajian sehingga dapat diketahui kepatuhan PT KHI Pipe Industries didalam pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 yang di hubungkan dengan sistem akuntansi penggajian. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penyetoran dan Pelaporan PPh Karyawan Pasal 21 Pada PT KHI Pipe Industries pelaksanaan prosedur penyetoran dan pelaporan PPh karyawan pasal 21 dilaksanakan oleh Divisi Pembendaharaan. Di dalam pelaksanaan penyetoran dan pelaporan tersebut PT KHI Pipe Industries melibatkan beberapa pihak yang terkait diantaranya yaitu : Divisi SDM dan Umum Divisi SDM dan Umum bertugas menghitung gaji karyawan yang dihitung berdasarkan kartu absensi. Di dalam menghitung gaji karyawan Divisi perbendaharaan menggunakan system penggajian yang telah di tetapkan oleh pihak perusahaan. Divisi Akuntansi Keuangan Divisi Akuntansi Keuangan bertugas memeriksa laporan hasil perhitungan gaji karyawan yang diterima dari Divisi SDM dan Umum. Divisi Perbendaharaan Divisi Perbendaharaan bertugas memeriksa laporan yang diterima dari Divisi Akuntansi Keuangan, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah perhitungan tersebut sudah benar dan sesuai dengan ketentuan undang-undang PPh yang berlaku. 26

3 Bagian Kasir Bagian kasir bertugas mempersiapkan dana dan mengeluarkan dana sesuai dengan yang diminta atau yang dibutuhkan oleh Divisi perbendaharaan. Didalam pelaksanaan pelaporan PPh karyawan pasal 21 PT KHI Pipe Industries menggunakan formulir Surat Pemberitahuan (SPT). Terdapat dua macam SPT yaitu SPT masa untuk laporan bulanan dan SPT tahunan untuk laporan tahunan. Penjelasan diatas akan tampak pada lampiran 10. Waktu dan besarnya jumlah PPh karyawan pasal 21 PT KHI Pipe Industries yang disetorkan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Setoran PPh karyawan pasal 21 tahun 2002 No PPh Bulan Disetor Tanggal Penghasilan Bruto PPh pasal 21 yang disetorkan (Rp) SPT Masa dilaporkan (Tgl) 1. Jan 11 Feb Rp ,00 Rp ,00 14 Feb 2. Feb 08 Maret Rp ,00 Rp ,00 14 Maret 3. Maret 09 April Rp ,00 Rp ,00!0 April 4. April 30 April Rp ,00 Rp ,00 10 Mei 5. Mei 07 Juni Rp ,00 Rp ,00 07 Juni 6. Juni 03 Juli Rp ,00 Rp ,00 04 Juli 7. Juli 06 Ags Rp ,00 Rp ,00 07 Ags 8. Ags 05 Sept Rp ,00 Rp ,00 12 Sept 9. Sept 09 Okt Rp ,00 Rp ,00 14 Okt 10. Okt 04 Nov Rp ,00 Rp ,00 05 Nov 11. Nov 27 Des Rp ,00 Rp ,00 28 Des Jumlah Rp ,00 PT KHI Pipe Industries didalam pelaksanaan penyetoran dan pelaporan PPh karyawan pasal 21 telah diterapkan dengan baik sesuai dengan prosedur-prosedur penyetoran dan pelaporan menurut ketentuan atau aturan yang berlaku, Di dalam pelaksanaan penyetoran dan pelaporan tersebut PT KHI Pipe Industries melibatkan beberapa Divisi yang satu sama lain saling berhubungan, dengan demikian pelaksanaan penyetoran dan pelaporan PPh karyawan pada perusahaan tersebut telah berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan undang-undang PPh pasal 21 yang berlaku. B. Sistem Akuntansi Penggajian Sistem akuntansi penggajian sangat berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21, yaitu dengan sistem akuntansi penggajian yang di terapkan dengan baik maka pelaksanaan PPh karyawan pasal 21 akan berjalan sesuai dengan ketentuanketentuan UU PPh yang berlaku. Dengan berjalan sesuai ketentuan UU PPh yang berlaku maka perusahaan bisa di katakan patuh dalam pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21. Pada PT KHI Pipe Industries sudah di terapkan sistem dalam kegiatan penggajian, dan kegiatan penggajian tersebut dapat dilihat dengan adanya prosedur di dalam kegiatan penggajian, dimana terdapat beberapa bagian yang saling terkait dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang didelegasikan sesuai dengan urutan pekerjaan yang telah disusun. D. Prosedur Penggajian Prosedur penggajian yang di terapkan di PT KHI Pipe Industries. Prosedur di dalam sistem penggajian yang diterapkan pada PT KHI Pipe Industries adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir PT KHI Pipe Industries menerapkan prosedur pencatatan waktu hadir dengan menggunakan mesin pencatat waktu (Time Clock) yang di koordinir langsung oleh bagian personalia. Bagian personalia mempunyai beberapa fungsi dan tanggungjawab yang dibagi dari beberapa karyawan dari bagian personalia. Dalam sistem akuntansi penggajian fungsi yang 27

4 berkaitan di bagian personalia adalah fungsi SDM dan Umum, pada bagian SDM dan Umum tugas dan tanggungjawab dalam memberikan pembinaan kepada seluruh karyawan. 2. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Prosedur pembuatan daftar gaji yang dilakukan oleh PT KHI Pipe Industries adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan absensi karyawan berikut daftar absensi dan kartu jam hadir dari bagian absensi pada setiap hari kerja b. Memasukkan data absensi ke komputer c. Mengeluarkan data gaji per cost centre yang telah di tanda tangan oleh Kadiv SDM dan Umum dan Direktur Keuangan d. Mengirimkan slip gaji karyawan ke Divisi Akuntansi Keuangan. 3. Prosedur Pembayaran Gaji Prosedur pembayaran gaji yang dilakukan oleh PT KHI Pipe Industries adalah sebagai berikut a. Memasukkan data ke komputer berdasarkan laporan kartu absensi karyawan b. Memproses daftar gaji c. Mengeluarkan data gaji yang telah di tanda tangan oleh Kadiv SDM dan Umum dan Direktur Keuangan d. Menyerahkan daftar gaji ke Divisi Akuntansi Keuangan dan Divisi Pembendaharaan e. Mendistribusikan pembayaran gaji dan potongan karyawan kepada bank sesuai rekening karyawan, pinjaman ke bank, jamsostek, pengelola dana pensiun karyawan, koperasi dan pajak. Pada dasarnya pelaksanaan dalam sistem penggajian yang diterapkan di PT KHI Pipe Industries sama dengan penjelasan pada tinjauan pustaka dibab II. PT KHI Pipe Industries penerapan sistem penggajian sudah berjalan sangat baik. Berikut ini penulis akan menguraikan tentang tugas dan tanggungjawab dari bagian-bagian yang terkait dalam kegiatan penggajian di PT KHI Pipe Industries, diantaranya sebagai berikut A. Bagian Personalia Bagian personalia mempunyai beberapa fungsi dan tanggungjawab yang dibagi dari beberapa karyawan dari bagian personalia. Dalam sistem akuntansi penggajian fungsi yang berkaitan di bagian personalia adalah fungsi SDM dan Umum, pada bagian SDM dan Umum tugas dan tanggungjawab dalam memeberikan pembinaan kepada seluruh karyawan yaitu meliputi: a) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan keadaan tenaga kerja yang bekerja di perusahaan; b) Merencanakan dan mengorganisasikan pelaksanaan pengangkatan karyawan baru, pendidikan dan pelatihan, kenaikan pangkat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan kesejahteraan karyawan; c) Melakukan koordinasi dengan Direktur Keuangan dan SDM atau Direktur atau Kadiv lainnya mengenai hal-hal seperti pengangkatan karyawan baru, mutasi, promosi, demosi, dan pemberhentian karyawan; d) Merencanakan dan membuat peraturanperaturan yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan di bidang kepegawaian meliputi peraturan perusahaan, penggajian dan kesejahteraan karyawan; e) Menyelesaikan dan memutuskan masalahmasalah kepegawaian yang timbul sesuai dengan peraturan perusahaan; f) Mewakili perusahaan dalam perselisihan perburuhan dengan karyawan atau wakil organisasi karyawan, baik di dalam perusahaan atau di pengadilan dan atau Depnaker; g) Mengatur keamanan lingkungan kantor dan area pabrik serta perumahan karyawan; h) Mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan masing-masing dinas di lingkungan Divisi SDM dan Umum agar berjalan sesuai dengan rencana prosedur dan peraturan yang berlaku; i) Mengevaluasi hasil kegiatan dinas-dinas di lingkungan Divisi SDM dan Umum. Selain tugas dan tanggungjawab diatas, bagian personalia juga bertugas dan bertanggungjawab dalam pembuat daftar gaji dan pencatat waktu hadir yang digunakan sebagai proses perhitungan dan laporan biaya gaji seluruh karyawan. Data yang digunakan sebagai perhitungan gaji antara lain absensi dan data-data dari tiap-tiap karyawan yang sesuai dengan jabatan. B. Divisi Perbendaharaan Divisi perbendaharaan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : 30

5 a) Mengorganisasikan kegiatan penggunan dan pengeluaran dana perusahaan untuk keperluan perusahaan; b) Memperkirakan dana yang diperlukan untuk biaya operasional perusahaan, rencana investasi atau perluasan; c) Memilih pendanaan jangka pendek yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan; d) Bekerjasama dengan pihak bank untuk mendapatkan dana pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah; e) Menyiapkan rencana penggunaan keluar masuk dana untuk jangka pendek dan jangka panjang; f) Mengarahkan administrasi perpajakan perusahaan sesuai dengan ketentuan undangundang perpajakan yang berlaku; g) Mengatur kegiatan asuransi atas asset perusahaan meliputi polis yang diinginkan perusahaan, penutupan polis, perpanjangan serta klaim-klaim ke perusahaan asuransi; h) Memeriksa dan menyetujui pembuatan faktur-faktur tagihan atas penjualan produk perusahaan. C. Bagian Akuntansi Bagian Akuntansi mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a) Mengkoordinasikan aplikasi sesuai dengan prinsip yang berlaku; b) Mengevaluasi perhitungan pembebanan biaya produksi dan perawatan, persediaan bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang; c) Melaksanakan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran baik kas maupun non kas; d) Mengendalikan hutang piutang dengan pihak luar; e) Mengendalikan proses penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan; f) Mengendalikan perlindungan atas aktiva perusahaan; g) Mengendalikan administrasi perpajakan; h) Menerbitkan laporan keuangan secara periodik. D. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a) merencanakan, merumuskan dan mengembankan kebijakan pengelolaan keuangan perusahaan dan sumber daya manusia (SDM) agar dapat menjamin operasi perusahaan secara optimal. b) menyusun dan merumuskan kebijaksanaankebijaksanaan perusahaan serta prosedurprosedur dibidang financial. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji; 2. Kartu jam hadir; 3. Kartu jam kerja; 4. Daftar gaji; 5. Rekap gaji; 6. Surat pernyataan gaji; 7. Amplop gaji; 8. Bukti kas keluar. Sedangkan di dalam pelaksanaannya dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT KHI Pipe Industries dalam kegiatan penggajian adalah sebagai berikut : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji; 2. Kartu jam hadir; 3. Kartu jam kerja; 4. Daftar gaji; 5. Rekap gaji; 6. Slip gaji; 7. Bukti kas keluar. Perbedaan diatas hanya pada amplop gaji, pembayaran gaji karyawan pada PT KHI Pipe Industries tidak menggunakan amplop gaji, karena pembayarannya langsung di transfer ke rekening tiap-tiap karyawan berdasarkan bukti kas keluar yang dilampiri perintah transfer kepada masing-masing rekening karyawan di bank. Hal ini disebabkan karena untuk memberikan kemudahan dan keamanan bagi para karyawan di dalam pengambilan gaji. Catatan akuntansi yang digunakan dalam akuntansi penggajian adalah sebagai berikut : 1. Jurnal umum; 2. Kartu biaya; 3. Kartu harga pokok produk; 4. Kartu penghasilan karyawan. Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan PT KHI Pipe Industries dalam kegiatan penggajian adalah sebagai berikut : 1. Jurnal umum; 2. Buku besar biaya; 3. Buku besar harga pokok produk; 4. Slip Gaji. 31

6 Di dalam penggunaan catatan akuntansi yang digunakan oleh PT KHI Pipe Industries tidak berbeda dengan penjelasan pada tinjauan pustaka dibab II diatas hanya saja ada perbedaan nama, sedangkan fungsi dan penggunaan catatan akuntansi pada PT KHI Pipe Industries sama. KESIMPULAN Untuk kelancaran setiap pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 yang di lakukan perusahaan, harus disesuaikan dengan ketentuan undang-undang PPh pasal 21 yang berlaku dan untuk kelancaran kegiatan penggajian yang dilakukan perusahaan diperlukan adanya sistem dan prosedur akuntansi penggajian yang memadai. Namun kadang kala didalam pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 sering terjadi hambatan ataupun kesalahan yang menyebabakan perusahaan tidak patuh pada ketentuan PPh pasal 21 yang berlaku. Untuk itu pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21 harus dihubungkan dengan sistem akuntansi penggajian. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa PT KHI Pipe Industries didalam meningkatkan kepatuhan pelaksanaan PPh karyawan pasal 21 telah disesuaikan dengan ketentuan undang-undang PPh pasal 21 yanng berlaku dan didalam menerapkan sistem akuntansi penggajian menggunakan prosedurprosedur yang berhubungan dengan penggajian, seperti prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur pembayaran gaji. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa sistem akuntansi penggajian sangat berhubungan dengan pelaksanaan ketentuan PPh karyawan pasal 21, dengan penerapan sistem akuntansi penggajian yang diterapkan sesuai dengan prosedur-prosedur penggajian maka akan meningkatkan kepatuhan perusahaan didalam pelaksanaan ketentuan PPh karayawan pasal 21. Pada PT KHI Pipe Industries penerapan sistem akuntansi penggajiannya sudah dijalankan atau dilaksanakan berdasarkan prosedur-prosedur penggajian yang baik, dengan demikian tingkat kepatuhan perusahaan dalam melaksanakan ketentuan PPh karyawan pasal 21 sangat baik. DAFTAR PUSTAKA Hall A. James, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Buku satu, Edisi pertama, Departemen Of Business Colleege Of Business and Economics Lehigh University, Salemba Empat, jakarta. Judisseno K. Rimsky, 1996, Perpajakan, Edisi I, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta., 1997, Pajak dan Strategi Bisnis, Suatu Tinjauan Tentang Kepastian Hukum dan Penerapan Akuntansi Di Indonesia, Edisi I, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Katuuk F. Neltje, 1996, Hukum Pajak : Seri Diktat Kuliah, Edisi ke-2, Gunadarma Chandra Pratama, Jakarta. Lubis Irwansyah, SE., 2001, Majalah Akuntansi : Tunjangan Pajak Dengan Metode Gross-Up, No. 18, Jakarta. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta. Suandy Erly, Drs.,M.Si.,AK., 2000, Hukum Pajak, Edisi I, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Salemba Empat, Jakarta. Simatupang Burton Ricard, SH., 2001, Hukum Pajak, Edisi I, Rineka Cipta, Jakarta. Undang-Undang Pajak Tahun 2000 : Undang- Undang PPh Tahun 2000; Undang- Undang PPnBM Tahun 2000, Salemba Empat, Jakarta Wilkinson W. Joseph, Cerullo J. Michael, Raval Vasant, dan Wong-On-wing Bernard, 1997, Accounting Information System : Essential Concepts and Application, Fourt Edition, John Wiley and Sons, Inc. Waluyo, Drs.,MSc.,MM.,AK dan Ilyas B. wirawan, 1999, Perpajakan Indonesia : Pembahasan Sesuai Dengan Ketentuan Pelaksanaan Perundang-undangan Perpajakan, Edisi I, Salemba Empat, Jakarta. 32

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. SEMEN PADANG) Yosi Yulia, SE, MM, Ak, CA, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan, baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing 8 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Penggajian Di dalam perekonomian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah instansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap departemen tanpa

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan implementasi tax planning pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) untuk meminimalkan pajak penghasilan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA Wilianto Taufik, Yunita Anwar Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No.9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001: 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KODE MATA KULIAH : ANI / 3 (3-0) Disusun Oleh: Peer Group Keuangan JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK 2011 Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Sistem sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sistem biasa dikatakan sebagai jantung perusahaan, karena dengan adanya sistem dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

By Afifudin PSP FE Unisma 2

By Afifudin PSP FE Unisma 2 Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN Suzi Suzana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan e-mail: suzi.suzanna@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA Yulia Chandra, Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc. Universitas Bina Nusantara, Komp. Duta Harapan Indah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH LABORATORIUM PERPAJAKAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI 2015 1 6 Nama Mata Kuliah : LABORATORIUM PERPAJAKAN Kode Mata Kuliah/sks : EKA4073 / 3 sks Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK

ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK Yulia Chandra ABSTRAK Restitusi atau pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai merupakan Hak semua Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang mempunyai misi dan tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Secara umum tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.1. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Andriani (01) menyatakan, bahwa didalam perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak kelemahan yang dapat menimbulkan kecurangan seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA Ahmad Faishol Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripsi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) Kita telah memasuki masa milenium dan akan memasuki perdagangan bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Dalam suatu pemerintahan di setiap Negara, tentu mempunyai tujuan yang sama salah satunya yaitu untuk mensejahterakan masyarakatnya. Demi mensejahterakan masyarakatnya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pajak a. Pengertian Pajak Banyak definisi atau batasan yang telah dikemukakan oleh pakar yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A.Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan Prosedur pembayaran gaji karyawan yang diterapkan oleh PT Inti Trident Nusatara, terjadi dari beberapa tahap dimana dimulai dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti terhadap Perusahaan A, peneliti menarik beberapa kesimpulan. Berikut adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki kontribusi untuk menunjang pembangunan yang sedang dilaksanakan bangsa Indonesia. Ini ditunjukkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi kompensasi yang paling besar yang di berikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan selalu mengharapkan bantuan dari luar negeri tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan selalu mengharapkan bantuan dari luar negeri tanpa adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan penerimaan Negara saat ini sangat penting serta mempunyai kedudukan yang strategis karena untuk peningkatan pembangunan Nasional. Hal ini karena tidak

Lebih terperinci

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan

Lebih terperinci

Riyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti ABSTRAK

Riyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti ABSTRAK Hal 35-41 ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 TERUTANG ANTARA NET BASIS METHODE DENGAN GROSS UP METHODE TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. ABC DI GRESIK Riyanto Utomo, Nur Rahmi Zuliyanti

Lebih terperinci

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN A. Sejarah singkat perusahaan Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang bergerak dibidang kontraktor yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.30

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis atas perhitungan pajak terhutang beserta sanksi atau denda yang dikenakan terhadap Wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara yang sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PPh PASAL 21 PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEBAYORAN BARU

BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PPh PASAL 21 PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEBAYORAN BARU BAB IV ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PPh PASAL 21 PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEBAYORAN BARU IV.1. Analisa Perhitungan PPh Pasal 21 Pada Perum Pegadaian Cabang Kebayoran Baru Perum Pegadaian cabang Kebayoran

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pajak mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pajak mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi a. Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut O brien (2006:5) : Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya membutuhkan kesiapan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut pasal 1 angka 1 Undang-undang perpajakan No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG Sri Winarni Dosen Tetap Akuntansi Politeknik Darussalam Email : win_anmaza@yahoo.co.id No. Hp. 081532743461 Dwi Anggraini Mahasiswa Politeknik Darussalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak merupakan penerimaan terbesar negara. Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 sebagai perubahan keempat atas Undang- Undang Nomor 6 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola secara bertanggung jawab. Pengelolaan keuangan publik pemerintah pusat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Pajak II.1.1 Definisi Pajak Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam segi ekonomi, pajak merupakan perpindahan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik. Bagi sektor publik, pajak akan digunakan untuk membiayai pengeluaran

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara melakukan proses pembangunan yang terus berkesinambungan dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk Indonesia. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan wujud dari pengelolaan keuangan negara yang menjadi hal penting bagi pemerintah dalam mengatur pengeluaran dan penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan suatu kewajiban dan pengabdian peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa pembangunan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING 1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel yang berjudul Analisis Penerapan Perhitungan PPh Pasal 21 Sebagai Salah Satu Strategi Perencanaan Pajak Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Gorontalo ARTIKEL

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi pemerintahan yang modern seperti Indonesia bahkan beberapa Negara lain di dunia mengandalkan penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur yang berkaitan, Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. volume dan dinamika pembangunan itu sendiri. Berdasarkan Undang-Undang No. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peranan pajak sebagai penerimaan dalam suatu negara sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN AKUNTANSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN AKUNTANSI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN AKUNTANSI DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Tuan Wahyudi (PKP) seorang pengusaha garmen yang memiliki 5 kios di Jakarta, Bandung,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG

ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG ANALISIS PENERAPAN TAX PLANNING ATAS BIAYA KESEJAHTERAAN KARYAWAN SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN PEMBAYARAN PAJAK PADA PT GORONTALO CEMERLANG Nurlela Mohamad S1 Akuntansi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci