BENTUK PEMBELAJARAN 4. Metoda contextual instruction 5. Media : kelas, komputer, LCD, whiteboard, web

Transkripsi

1 RENCANA SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Komunikasi Antar Kode MK : Mata kuliah prasyarat : Bobot MK : 3 sks Dosen Pengampu : Sumartono, MSi Kode Dosen : 5867 Alokasi Waktu : Tatap muka 14 x 150 menit, tidak ada praktik, tidak ada online Capaian Pembelajaran : 1. Mahasiswa memahami perbedaan dalam kegiatan komunikasi 2. Memiliki keterampilan berupa mendengarkan, dan biacara 3. Dapat mengelola, menyelesaikan konsflik antar SESI KEMAMPUAN 1 Memahami dan mampu Pengertian, Ruang Lingkup, Dimensi Komunikasi Antar 2 Mengetahui gambaran umum pentingnya serta memahami sistem yang terdiri dari pop culture, simbol, makna, norma dalam: tradisi, keyakinan, dan nilai 1. Pengertian, 2. Ruang Lingkup 3. Dimensi 1. Pentingnya 2. sistem yang terdiri dari - pop culture, - simbol, - makna, norma dalam: tradisi, - keyakinan, dan nilai 4. Metoda contextual 5. Media : kelas, 3. Metoda contextual 4. Media : kelas, Ting-Toomey, S. & Chung, L.C. (2012). Understanding intercultural communication. Oxford: Oxford University Press. Arasaratnam, L. A. (2005). Intercultural communication competence: Identifying key components from multicultural perspectives. International Journal of Intercultural Relations, 29 (), rk: The Guilford Press Fujio, M. (2004). Silence during intercultural communication: a case study. Corporate Communications: An International Journal, 9 (4), Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about intercultural communication. Thousands Oaks: Sage Publications. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in management theories. Academy of Management Executive, 7 (1), Menjelaskan m - Pengertian, - Ruang Lingkup - Dimensi Menjelaskan: - Pentingnya - sistem yang terdiri dari -pop culture, - simbol, - makna, norma dalam: tradisi, - Keyakinan, dan nilai

2 SESI KEMAMPUAN 3 Mahasiswa diharapkan dapat mengatahui, memahami dan menganalisis model Komunikasi Antar, Karakteristik Komunikasi Antar, dan Fleksibilitas Komunikasi Antar. 4 Dapat mengetahui dan memahami serta membedakan konsep fungsi nilai dan dimensi nilai. Serta dapat menganalisis kasus dalam konteks kehidupan sosial yang berkaitan dengan konsep konsep tersebut. 5 Dapat mengetahui dan memahami konsep identitas yang meliputi identitas gender, identitas ras dan identitas etnis, konsep akulturasi, asimilasi dan enkulturasi serta afiliasi kelompok. Fleksibilitas : Model Karakteristik Fleksibilitas Pola Nilai Potensial Nilai (Cultural Values) Fungsi Nilai Dimensi Nilai Memahami Identitas Konsep identitas Identitas gender, Konsep identitas ras dan etnis Konsep akulturasi, asimilasi dan enkulturasi Konsep afiliasi dalam kelompok Hijri, F, Karim H. (2009). Race, ethnicity, and intercultural communication. Canadian Journal of Communication. 34(4), Spencer-Oatey, H, & Franklin, P. (2009). Intercultural interaction: A multidisciplinary approach to intercultural communication. New York: Palgrave Macmilan. Tommey, ST. (1999). Communicating across cultures. New York Ting-Toomey, S. & Chung, L.C. (2012). Understanding intercultural communication. Oxford: Oxford University Press. Arasaratnam, L. A. (2005). Intercultural communication competence: Identifying key components from multicultural perspectives. International Journal of Intercultural Relations, 29 (), rk: The Guilford Press Fujio, M. (2004). Silence during intercultural communication: a case study. Corporate Communications: An International Journal, 9 (4), Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about intercultural communication. Thousands Oaks: Sage Publications. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in management theories. Academy of Management Executive, 7 (1), Memahami dan :. Model Karakteristik Fleksibilitas Menjelaskan mengetahui, dan memahami konsep Nilai (Cultural Values) Fungsi Nilai Dimensi Nilai Menyebutkan dan Konsep identitas Identitas gender, Konsep identitas ras dan identitas etnis Konsep akulturasi, asimilasi dan enkulturasi Konsep afiliasi dalam kelompok

3 SESI KEMAMPUAN 6 Mengetahui, memahami dan konsep gegar, konsep adapatasi lintas dan konsep gegar pasca kembali ke dalam asal (re-entry culture shock). 7 Memahami konsep Komunikasi Antar yang telah dipaparkan sejak pertemuan1 s/d 6 serta dapat membuat analisis yang komperhensif terkait kasus-kasus yang berkaitan dengan konsepkonsep yang telah disampaikan. 8 Mahasiswa diharapkan memahami keterhubungan antara bahasa dan, aturan dalam bahasa yang digunakan dalam berbagai konteks, mengapresiasi keragaman fungsi bahasa dan jenisjenis komunikasi verbal. Gegar Konsep gegar Konsep adaptasi lintas Konsep gegar ketika kembali ke dalam asal (reentry culture shock) Review s/d 6 Studi kasus terkait konsepkonsep pada s/d 6 Hubungan bahasa & Aturan dalam bahasa yang dipengaruhi Apresiasi keragaman fungsi bahasa manusia Jenis jenis komunikasi verbal Hijri, F, Karim H. (2009). Race, ethnicity, and intercultural communication. Canadian Journal of Communication. 34(4), Spencer-Oatey, H, & Franklin, P. (2009). Intercultural interaction: A multidisciplinary approach to intercultural communication. New York: Palgrave Macmilan. Tommey, ST. (1999). Communicating across cultures. New York Spencer-Oatey, H, & Franklin, P. (2009). Intercultural interaction: A multidisciplinary approach to intercultural communication. New York: Palgrave Macmilan. Tommey, ST. (1999). Communicating across cultures. New York Fujio, M. (2004). Silence during intercultural communication: a case study. Corporate Communications: An International Journal, 9 (4), Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about intercultural communication. Thousands Oaks: Sage Publications. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in management theories. Academy of Management Executive, 7 (1), Memahami dan mampu Konsep gegar Konsep adaptasi lintas Konsep gegar ketika kembali ke dalam asal (re-entry culture shock) Review s/d 6 Studi kasus terkait konsepkonsep pada s/d 6 Mengetahui dan memahami hubungan antara bahasa dan, aturan dalam bahasa yang dipengaruhi, mengapresiasi keragaman fungsi bahasa dan jenisjenis komunikasi verbal.

4 SESI KEMAMPUAN 9 Mahasiswa diharapkan memahami bentuk-bentuk komunikasi non verbal, Hubungan antara komunikasi non verbal dan, dampak dari komunikasi non verbal dalam konteks serta aturan-aturan yang membatasi komunikasi non verbal 10 Mahasiswa diharapkan memahami prinsip umum persepsi manusia, konsep etnosentrisme dan stereotip, konsep batasan in-group dan out-group, serta konsep prasangka, diskriminasi dan rasisme. Komunikasi Non Verbal Bentuk-bentuk Komunikasi Non Verbal Hubungan antara Komunikasi Non Verbal dengan Dampak komunikasi non verbal dalam Aturan-aturan yang membatasi komunikasi non verbal Bias Konsep persepsi manusia etnosentrisme dan stereotip Konsep batasan in-group dan outgroup Konsep prasangka, diskriminasi dan rasisme. Fujio, M. (2004). Silence during intercultural communication: a case study. Corporate Communications: An International Journal, 9 (4), Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about intercultural communication. Thousands Oaks: Sage Publications. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in management theories. Academy of Management Executive, 7 (1), Ting-Toomey, S. & Chung, L.C. (2012). Understanding intercultural communication. Oxford: Oxford University Press. Arasaratnam, L. A. (2005). Intercultural communication competence: Identifying key components from multicultural perspectives. International Journal of Intercultural Relations, 29 (), rk: The Guilford Press Memahami dan mampu Bentuk-bentuk Komunikasi Non Verbal Hubungan antara Komunikasi Non Verbal dengan Dampak komunikasi non verbal dalam Aturan-aturan yang membatasi komunikasi non verba Menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai konsep persepsi manusia, etnosentrisma, stereotip, prasangka, diskriminasi dan rasisme yang dikatikan dengan perasaan in-group dan out-group

5 SESI KEMAMPUAN 11 Mahasiswa diharapkan factor yang menyebabkan konflik antar, bagaimana konflik antar berjalan dan kemampuan untuk mengelola konflik antar. 12 Mahasiswa diharapkan memahami tantangan yang tidak tampak (invisible) dalam membangun hubungan antar yang dekat, konflik yang muncul dalam hubungan antar yang dekat dan konsep keluarga bikultural Mengelola Konflik Antar Faktor penyebab konflik antar Proses konflik antar Kemampuan mengelola konflik antar (facework, mindfulness, empathic Listening dan cultural empathy) Tantangan Dalam Membangun Hubungan Antar yang Intim Konsep tantangan yang tidak tampak (invisible) dalam hubungan antar yang dekat. Konflik dalam hubungan antar yang dekat Konsep keluarga bikultural Hijri, F, Karim H. (2009). Race, ethnicity, and intercultural communication. Canadian Journal of Communication. 34(4), Spencer-Oatey, H, & Franklin, P. (2009). Intercultural interaction: A multidisciplinary approach to intercultural communication. New York: Palgrave Macmilan. Tommey, ST. (1999). Communicating across cultures. New York Fujio, M. (2004). Silence during intercultural communication: a case study. Corporate Communications: An International Journal, 9 (4), Gudykunst, W.B. (2005). Theorizing about intercultural communication. Thousands Oaks: Sage Publications. Hofstede, G. (1993). Cultural constraints in management theories. Academy of Management Executive, 7 (1), Mahasiswa mampu memahami konflik antar dan mengelola konflik antar. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tantangan dalam membangun hubungan antar yang dekat.

6 SESI KEMAMPUAN 13 Mahasiswa diharapkan memahami isu-isu yang terjadi secara global. 14 Mahasiswa diharapkan mengetahui, dan benarbenar memahami pentingnya pentingnya etika dalam praktik Isu-isu Komunikasi Antar (2) Perubahan polapola komunikasi antar Identitas personal dan diaspora Komunikasi antar di dunia digital Etika Komunikasi Antar dan Review Materi Komunikasi Antar Etika dalam Review yang telah dipaparkan. 3. Metoda contextual 4. Media : kelas, 3. Metoda contextual 4. Media : kelas, Hijri, F, Karim H. (2009). Race, ethnicity, and intercultural communication. Canadian Journal of Communication. 34(4), Spencer-Oatey, H, & Franklin, P. (2009). Intercultural interaction: A multidisciplinary approach to intercultural communication. New York: Palgrave Macmilan. Tommey, ST. (1999). Communicating across cultures. New York Ting-Toomey, S. & Chung, L.C. (2012). Understanding intercultural communication. Oxford: Oxford University Press. Arasaratnam, L. A. (2005). Intercultural communication competence: Identifying key components from multicultural perspectives. International Journal of Intercultural Relations, 29 (), rk: The Guilford Press Mahasiswa dapat isuisu komunikasi antar dalam konteks global seperti perubahan pola, identitas personal dan diaspora serta di dunia digital Mahasiswa dapat keseluruhan aspek serta memahami etika dalam praktik Mengetahui, Ketua Program Studi, Jakarta, 25 Oktober 2017 Dosen Pengampu, Euis Heryati, MM. M.I.Kom Sumartono, MSI

7 EVALUASI 2 Pre test dan post test 3 Pre test, progress test dan post test SESI PROSE- DUR 1 Pretest test BEN- TUK Tes Tes Tes 4 Post test Tes SEKOR > 77 ( A / A-) dan dengan benar ;seluruh dan dengan benar ;seluruh pertemuan 2 dan dengan benar ;seluruh pertemuan 3 dan dengan benar ;seluruh pertemuan 4 SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) & & pertemuan 2 & pertemuan 3 & pertemuan 4 SEKOR > 60 (C / C+ ) ;seluruh ;seluruh pertemuan 2 ;seluruh pertemuan 3 ;seluruh pertemuan 4 SEKOR > 45 ( D ) pertemuan 2 pertemuan 3 pertemuan 4 SEKOR < 45 ( E ) pertemuan 2 pertemuan 3 pertemuan 4 BOBOT

8 SESI PROSE- DUR BEN- TUK 5 Post test Tes (UAS) 6 Post test Tes 7 Post test Tes SEKOR > 77 ( A / A-) dan dengan benar ;seluruh pertemuan 5 dan dengan benar ;seluruh pertemuan 6 dan dengan benar ;seluruh pertemuan 7 8 Post test Post test dan dengan benar ;seluruh pertemuan 8 SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) & pertemuan 5 & pertemuan 6 & pertemuan 7 & pertemuan 8 SEKOR > 60 (C / C+ ) ;seluruh pertemuan 5 ;seluruh pertemuan 6 ;seluruh pertemuan 7 ;seluruh pertemuan 8 SEKOR > 45 ( D ) pertemuan 5 pertemuan 6 pertemuan 7 pertemuan 8 SEKOR < 45 ( E ) pertemuan 5 pertemuan 6 pertemuan 7 pertemuan 8 BOBOT 20%

9 SESI PROSE- DUR 9 Progress Post test BEN- TUK Progres s test dan post test SEKOR > 77 ( A / A-) dan dengan benar ;seluruh pertemuan 9 10 Post test Post test dan dengan benar ;seluruh 0 11 Post test Tes lisan 12 Post test Tes lisan dan dengan benar ;seluruh 1 dan dengan benar ;seluruh 2 SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) & pertemuan 9 & 0 & 1 & 2 SEKOR > 60 (C / C+ ) ;seluruh pertemuan 9 ;seluruh 0 ;seluruh 1 ;seluruh 2 SEKOR > 45 ( D ) pertemuan SEKOR < 45 ( E ) pertemuan BOBOT

10 SESI PROSE- DUR BEN- TUK 13 Post test Tes (Tugas) 14 Post test Tes (Tugas) SEKOR > 77 ( A / A-) dan dengan benar ;seluruh 3 dan dengan benar ;seluruh 4 SEKOR > 65 (B- / B / B+ ) & 3 & 4 SEKOR > 60 (C / C+ ) ;seluruh 3 ;seluruh 4 SEKOR > 45 ( D ) 3 4 SEKOR < 45 ( E ) 3 4 BOBOT 20% Komponen penilaian : 1. Kehadiran = 10 % 2. Tugas = 30 % 3. UTS = 30 % 4. UAS = 30 % Mengetahui, Ketua Program Studi, Jakarta, 25 Oktober 2017 Dosen Pengampu, Euis Heryati, MM., M.I.Kom Sumartono, MSi