Fakultas Teologi. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga

Transkripsi

1 PENGARUH JENDER DALAM LINGKUP PELAYANAN MAJELIS JEMAAT (Studi Kasus Terhadap Kesenjangan Jender dalam Struktur Kepemimpinan Majelis Jemaat GPM Pulau Saparua) Oleh, Michael Willy Patawala TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Ilmu Teologi, Fakultas : Teologi Guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Teologi Program Studi Ilmu Teologi Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2012

2

3

4

5

6 ABSTRAK Penelitian terhadap kesenjangan jender dalam struktur kepemimpinan majelis jemaat GPM pulau Saparua telah dilaksanakan di pulau Saparua pada awal Agustus Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan focous group discussion (FGD). Penelitiaan meliputi enam (6) jemaat, yakni jemaat Saparua-Tiouw, Tuhaha, Noloth, Itawaka, Ihamahu dan Pia. Sebagaimana diketahui, majelis jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) merupakan salah satu majelis jemaat yang beraliran Calvinis. Secara umum, pengorganisasian majelis jemaat GPM mengikuti sistem dan aturan presbiteral-sinodal di mana jemaat setempat diperintah atau dipimpin oleh sekelompok orang yang memangku jabatan gerejawi, yaitu: pendeta, penatua, dan diaken, yang juga disebut sebagai majelis jemaat. Pertanyaannya adalah bagaimana realita posisi serta kedudukan laki-laki dan perempuan dalam struktur kepemimpinan majelis jemaat GPM pulau Saparua? Secara struktural majelis jemaat GPM pulau Saparua terdiri dari badan pimpinan harian majelis jemaat (BPHMJ) yang di dalamnya terdapat ketua majelis jemaat, wakil ketua, sekertaris, bendahara dan ketua-ketua bidang. Berdasarkan data ternyata, yang lebih banyak menduduki struktur pelayanan majelis jemaat GPM pulau Saparua adalah kaum laki-laki. Tidak hanya itu, pemegang jabatan kepemimpinan pun didominasi oleh kaum laki-laki. Sebagai contoh : badan pimpinan harian majelis jemaat Tuhaha, Ihamahu, Itawaka, Noloth dan Pia didominasi oleh kaum laki-laki, mulai dari ketua, wakil, sekertaris, bendahara sampai pada ketua-ketua bidang. Bahkan ketua bidang kerumahtanggaan yang asumsinya dipegang oleh kaum perempuan juga dipegang oleh kaum laki-laki. Hal ini dikarenakan dalam masyarakat Saparua pada umumnya, kaum perempuanlah yang bekerja sebagai pencari nafkah utama (the bread winner ). Sebagai akibatnya kaum perempuan jarang bahkan tidak pernah terlibat dalam lingkup pelayanan Majelis Jemaat di gereja. Tidak hanya sebagai pencari nafkah utama, perempuan juga dibebani dengan tugas-tugas domestik di dalam keluarga dan juga didukung oleh budaya dan penafsiran Alkitab yang menomorsatukan laki-laki (male chauvinsm). Berdasarkan hasil penelitiaan, di usulkan saran kepada majelis jemaat GPM pulau Saparua agar dapat merancang dan melaksanakan sosialisasi tentang kesetaraan dan keadilan jender di lingkungan GPM pulau Saparua dengan menggunakan berbagai macam metode dan media. Tujuannya adalah agar para anggota dan majelis jemaat GPM pulau Saparua dapat memahami dan menyadari betapa pentingnya isu kesetaraan dan keadilan jender antara laki-laki dan perempuan di dalam lingkup pelayanan majelis jemaat di gereja. Disarankan juga kepada para pendeta jemaat GPM pulau Saparua agar mulai mengangkat teks-teks Alkitab yang mengandung unsur kemitraan, keadilan dan kesetaraan jender antara laki-laki dan perempuan sebagai bahan kotbah, PA dan diskusi dengan tujuan, agar para anggota dan majelis jemaat mengetahui dan manyadari, bahwa mereka adalah rekan kerja yang setara yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah serta diberi mandat yang sama untuk melayani Allah dan sesama. Kata Kunci : Kesenjangan Jender, Struktur kepemimpinan, Majelis Jemaat, GPM Pulau Saparua,

7 (Pengkhotbah 9:10a)

8

9

10 DAFTAR ISI Halaman Judul...i Halaman Lembar Pengesahan......ii-iii Halaman Lembar Pernyataan......iv Abstract......v Motto vi Kata Pengantar.... vii-viii Daftar Isi.....ix-x 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Alasan Pemilihan Judul Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penulisan Metode Penelitian PENDEKATAN TEORITIS Majelis Jemaat Pendeta Penatua Diaken Jender Pengertian Jender Bentuk-Bentuk Ketidakadilan Jender Penyebab Ketidakadilan Jender HASIL PENELITIAN DAN ANALISA Gambaran Umum Majelis jemaat GPM Pulau Saparua Faktor Penyebab Kesenjangan Jender

11 3.2.1 Perempuan Sebagai Pencari Nafkah Utama Tugas Ganda Perempuan Perbedaan Citra Laki-Laki dan Perempuan Pengaruh Ajaran Gereja dan Penafsiran Alkitab Kecenderungan Kaum Perempuan Dipimpin Oleh Kaum Laki-Laki Budaya Patriarkhi Yang Mengakar Dalam Masyarakat dan Gereja Rangkuman Refleksi Teologis KESIMPULAN DAN SARAN Daftar Pustaka LAMPIRAN