BAB IV Analisis Dan Pembahasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV Analisis Dan Pembahasan"

Transkripsi

1 BAB IV Analisis Dan Pembahasan 4.1 Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan berdasarkan usia, pendidikan terakhir, marital status, ratarata pendapatan bersih per bulan, dan rata-rata pendapatan bersih per bulan pasangan. Selengkapnya akan dipaparkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Usia < 40 tahun 35 66% 40 tahun % keatas Tidak mengisi 2 3.8% Total 100% Pendidikan Terakhir SMA % D1/D % D % S % S % Tidak mengisi 2 3.8% Total 100% 27

2 Status marital Menikah % Tabel 4.1 (Lanjutan) karakteristik Responden Status Marital Belum menikah % Total 100% Suku Luar Jawa % Jawa % Tidak Mengisi 1 1.9% Sumber: data primer, Total 100% Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa usia responden menunjukkan bahwa responden dalam penelitian dominan masih berusia relatif muda. Pendidikan terakhir dari responden mayoritas adalah S1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah lulusan sebuah perguruan tinggi. Marital status menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam riset ini masih berstatus belum menikah (single). Pada karakteristik yang keempat yaitu suku menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berasal dari Jawa. 28

3 Tabel 4.2 Karakteristik Pendapatan Responden Item Range N % Pendapatan bersih per bulan Pendapatan bersih per bulan pasangan % ke atas 4 7.5% Tidak mengisi 3 5.7% Total % ,9% ,9% ,5% ,7% ,7% ,5% Tidak mengisi 19 35,8% Total % Sumber: lampiran hasil pengolahan data SPSS, Karakteristik pendapatan bersih per bulan menunjukkan bahwa pendapatan dominan responden berkisar di bawah Rp Karakteristik terakhir yaitu pendapatan bersih pasangan per bulan menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan pasangan responden berkisar di bawah Rp Rp Data yang diperoleh menunjukan dari 53 responden, sebanyak 1 responden yang memiliki suami/istri, memiliki rata-rata pendapatan pasangan per bulan di bawah Rp sedangkan 10 responden memiliki rata-rata pendapatan pasangan per bulan di atas Rp Rp atau 18,9%. Responden yang memiliki rata-rata pendapatan pasangan per bulan Rp. 29

4 Rp dan Rp Rp masing-masing sebanyak 3 responden atau 5,7%. Sedangkan untuk responden yang pasangannya berpendpaatan di atas Rp ada 4 responden atau 7,5%. Responden yang tidak mengisi kuesioner pendapatan pasangan cukup banyak yakni 19 responden atau 35,8%. 4.2 Analisis Kecenderungan Mental Accounting Mental accounting menunjukan pada perilaku atau cara berpikir seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengelompokan dan memberlakukan uang secara berbeda antara lain tergantung dari mana uang tersebut berasal. Pada bagian ini akan dikemukakan analisis data mengenai mental accounting dengan kuisioner berbentuk pernyataan yang terdiri dari enam pernyataan yang diajukan kepada 53 Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita. 30

5 Tabel 4.3 Mental Accounting PENDAPAT SS S N TS STS Skor Ratarata Standar Deviasi 1. Gaji rutin yang diterima langsung dialokasikan ke dalam pospos tertentu Gaji rutin diperlakukan berbeda dengan gaji yang diperoleh dari TTB/bonus Gaji yang diperoleh dari TTB/bonus akan lebih cepat habis daripada gaji rutin Uang gaji rutin lebih bernilai daripada uang yang diperoleh dari TTB/bonus Gaji awal tidak berbeda dengan gaji tengah bulan Pembayaran kredit lebih menarik daripada pembayaran secara tunai Sumber : data primer, Total Rata-rata

6 Tabel 4.3 memperlihatkan ukuran mental accounting dalam pengelolaan keuangan Pegawai Non Akademik UKSW khususnya wanita. Rata-rata keseluruhan untuk konsep mental accounting sebesar 3.27, yang berarti sebagian besar responden cenderung mengalami perilaku mental accounting. Sedangkan keseluruhan standar deviasi sebesar menunjukan nilai dispersi rata-rata untuk konsep mental accounting relatif kecil. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan adalah sebesar 3,88. Dimana mayoritas responden sebanyak 34 responden setuju gaji rutin diperlakukan beda dengan gaji yang diperoleh dari TTB (tunjangan tengah bulan) atau bonus. Ini berarti bahwa di dalam pikiran individu seringkali terbentuk paradigma bahwa gaji rutin diperoleh dari hasil kerja keras, sehingga gaji yang diperoleh dari TTB/bonus lebih cepat habis daripada gaji rutin. Ini dapat dilihat dari 12 responden yang setuju akan hal ini dan 32 responden tidak setuju. Data menunjukan nilai rata-rata terendah pernyataan adalah sebesar 2.57, diketahui bahwa responden cenderung menghabiskan gaji yang diperoleh dari TTB/bonus daripada gaji rutin yang diperoleh dari hasil kerja keras. Ini berarti bahwa responden cenderung mengalami perilaku mental accounting. Berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh di atas dari hasil penelitian tentang mental accounting dalam pengelolaan keuangan Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga 32

7 khususnya wanita, tampak jelas bahwa responden mengelompokan dan memberlakukan uang secara berbeda. Hal ini terjadi karena terdapat fenomenal mental accounting dalam pengelolaan keuangan Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita. Oleh karena itu, mental accounting menunjuk pada perilaku atau cara berpikir seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengelompokan dan memberlakukan uang secara berbeda antara lain tergantung dari mana uang tersebut berasal. Perilaku atau cara ini terjadi apabila; pertama, menggolongkan pendapatan ke dalam pos-pos tertentu. Kedua, memberlakukan pendapatan yang diterima dari gaji rutin berbeda dari pendapatan yang diterima dari tunjangan tengah bulan atau bonus. Ketiga, menghabiskan uang yang diperoleh dengan mudah seperti tunjangan tengah bulan, THR daripada uang yang diperoleh dari kerja keras (gaji rutin). Keempat, menganggap gaji rutin yang diperoleh dengan kerja keras lebih bernilai daripada tunjangan tengah bulan atau bonus. Melalui penelitian ini diketahui bahwa terdapat fenomenal mental accounting dalam pengelolaan keuangan Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita. Hal ini terbukti dari pernyataan responden yang menyatakan lebih banyak setuju untuk mengelompokan dan memberlakukan uang secara berbeda antara lain tergantung dari mana uang tersebut berasal. 33

8 4.3 Analisis Kecenderungan Mental Accounting Sebagai Perangkat Self-Control Self-control adalah menyangkut seberapa kuat seseorang memegang nilai dan kepercayaannya untuk dijadikan acuan ketika ia bertindak atau mengambil suatu keputusan. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi orang dalam pengambilan keputusan keuangan adalah mental accounting. Mental accounting dilihat dari sisi negatif, pada saat individu menetapkan fungsi yang berbeda untuk setiap kelompok aktiva, yang memiliki efek irasional yang merugikan yakni, orang-orang melihat hasil dalam hal fungsi dan nilai. Sedangkan sisi positifnya, mental accounting dapat digunakan sebagai perangkat self-control. Karlsson (1998) dan Hoch dan Loewenstein (1991) menegaskan bahwa mental accounting dapat digunakan sebagai perangkat self-control. Dalam artian mencegah pemanfaatan dana untuk kepentingan yang bersifat konsumtif atau overspending karena dana sudah dipilah-pilahkan ke dalam rekening tertentu seperti tabungan dan investasi sehingga dana tersebut tidak mudah digunakan untuk kepentingan lain. Pada bagian ini akan dikemukakan analisis data melalui kuisioner berbentuk pernyataan yang diperoleh dari jawaban responden. Bentuk-bentuk pernyataan ini akan dilihat dari sisi alokasi uang, kepentingan lain, penundaan pemuasan, 34

9 dan pembatasan diri yang dikutip dari konsep How To Save More : Individual Financial Structures As Tools for Self-Control yang dikemukakan oleh Philipp E. Otto yang mengungkapkan bagaimana self-control dapat digunakan sebagai alat untuk membimbing diri yang dapat digunakan untuk meningkatkan komitmen individu untuk mencapai tujuan. 35

10 Tabel 4.4 Penggunaan Mental Accounting Sebagai Perangkat Self-Control PENDAPAT SS S N TS STS Skor Ratarata Standar Deviasi PANEL A : ALOKASI UANG 2. Gaji rutin diposkan untuk kebutuhan rutin untuk menekan kebutuhan yang tidak penting PANEL B : KEPENTINGAN LAIN Total Menggunakan pos biaya pendidikan untuk membeli TV plasma lengkap dengan home theatre. 2. Liburan dengan keluarga menggunakan pos tabungan hari tua Membeli mobil dengan menggunakan uang alokasi membeli tanah Membeli motor dengan uang alokasi investasi modal usaha Membeli pakaian yang sedang diskon dengan uang untuk membayar listrik dan telepon

11 Tabel 4.4 (Lanjutan) Penggunaan Mental Accounting Sebagai Perangkat Self-Control PENDAPAT SS S N TS STS Skor Ratarata Standar Deviasi 6. Membeli pakaian dengan menggunakan pos tabungan biaya renovasi Membeli kosmetik dengan tabungan pendidikan untuk masuk SD Membeli sepatu dengan uang untuk biaya cicilan rumah PANEL C : PENUNDAAN PEMUASAN Total Rata-rata Menyisihkan untuk tabungan perbaikan rumah daripada untuk kepentingan konsumtif Membeli barang yang diinginkan dengan uang untuk kebutuhan belanja Pos tabungan cicilan rumah digunakan untuk jalan-jalan ke luar kota dengan anak Total Rata-rata

12 Tabel 4.4 (Lanjutan) Penggunaan Mental Accounting Sebagai Perangkat Self-Control PENDAPAT SS S N TS STS Skor Ratarata Standar Deviasi PANEL D : PEMBATASAN DIRI 1. Uang di pos tabungan untuk biaya tidak terduga digunakan untuk berbelanja di pasar murah Uang di pos tabungan untuk membeli rumah digunakan untuk membeli mobil impian Sumber : data primer, 2012 Total Rata-rata

13 Berdasarkan jawaban responden pada table 4.4 untuk panel A mengenai alokasi uang, diperoleh jumlah responden sebanyak 41 responden yang sangat setuju bahwa gaji rutin diposkan untuk kebutuhan rutin dengan tujuan untuk menekan kebutuhan yang tidak penting. Dimana nilai ratarata dari pernyataan ini adalah sebesar Hal ini menunjukan bahwa sudah menjadi prioritas bagi responden untuk menggolongkan gaji rutin berdasarkan pos-pos pengeluaran untuk mencegah pemanfaatan dana yang bersifat konsumtif dan responden sangat memperhatikan terpenuhinya kebutuhan rutin mereka serta responden memiliki self-control dalam mengelolah keuangan. Standar deviasi keseluruhan sebesar 0.32 menunjukan nilai dispersi rata-rata untuk konsep alokasi uang relatif kecil. Tabel 4.4 untuk panel B mengenai kepentingan lain, rata-rata secara keseluruhan untuk konsep kepentingan lain sebesar Sedangkan keseluruhan Standar deviasi sebesar 0.16 menunjukan nilai dispersi rata-rata untuk konsep kepentingan lain relatif kecil. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan adalah sebesar Dimana mayoritas responden sebanyak 45 responden memilih sangat tidak setuju untuk membeli pakaian yang sedang diskon dengan uang yang dialokasikan untuk membayar listrik dan telepon dan membeli kosmetik menggunakan tabungan pendidikan untuk masuk sekolah dasar (SD). Ini berarti bahwa responden dapat membatasi diri (self-control) terhadap penghasilan yang sudah 39

14 di poskan ke dalam pos-pos kebutuhan tertentu untuk tidak digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak begitu penting. Sementara nilai rata-rata terendah adalah sebesar 4.15, dimana sebanyak 18 responden memilih tidak setuju membeli mobil dengan uang yang dialokasikan untuk membeli tanah. Ini berarti bahwa responden cenderung cermat dalam mengelolah dan membuat keputusan keuangan, seperti apakah perlu untuk membeli mobil saat ini atau tidak. Berdasarkan semua pernyataan diatas untuk pendapat mengenai kepentingan lain, mayoritas responden memberikan jawaban dengan proporsi memilih tidak mengeluarkan uang yang telah dialokasikan untuk kepentingan lainnya yang dirasa kurang begitu penting. Selanjutnya table 4.4 untuk panel C mengenai penundaan pemuasan, rata-rata secara keseluruhan untuk konsep penundaan pemuasan sebesar Sedangkan standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0.14 menunjukan nilai dispersi rata-rata untuk konsep penundaan pemuasan relatif kecil. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan adalah sebesar Dimana mayoritas responden sebanyak 34 responden memilih sangat tidak setuju membeli barang yang diinginkan dengan uang untuk kebutuhan belanja. Ini berarti bahwa responden dapat menahan diri dalam menggunakan keuangan untuk memuaskan keinginan tertentu. Selanjutnya, nilai rata-rata terendah adalah sebesar 4.45, dimana sebanyak 32 responden memilih sangat tidak setuju pos tabungan 40

15 cicilan rumah digunakan untuk jalan-jalan ke luar kota. Ini berarti bahwa responden dapat menahan diri dalam hal menunda sesuatu yang dirasa kurang begitu penting serta responden sangat cermat dalam mengelolah dan membuat keputusan keuangan, seperti apakah perlu jalan-jalan ke luar kota dengan menggunakan uang yang sudah dialokasikan ke pos tabungan cicilan rumah. Berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh pada tabel diatas, mayoritas responden memberikan jawaban dengan proporsi memilih menahan diri ketika melihat hal yang diinginkan termasuk kebutuhan yang kurang penting. Panel yang terakhir untuk tabel 4.4 yaitu panel D untuk pendapat mengenai pembatasan diri, rata-rata secara keseluruhan untuk konsep pembatasan diri sebesar Standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0.62 menunjukan nilai dispersi rata-rata untuk konsep pembatasan diri relatif kecil. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan adalah sebesar Dimana jumlah responden sebanyak 27 responden sangat tidak setuju uang di pos tabungan untuk biaya tidak terduga digunakan untuk berbelanja di pasar murah. Ini berarti bahwa responden membatasi diri terhadap kebutuhan yang dirasa kurang begitu penting. Selanjutnya, nilai rata-rata terendah adalah sebesar 3.87, dimana sebanyak 46 responden memilih tidak setuju uang di pos tabungan untuk membeli rumah digunakan untuk membeli mobil impian dan 7 responden 41

16 memilih netral. Ini menunjukan responden membatasi diri terhadap kebutuhan akan barang mewah yang dirasa kurang penting yaitu mobil impian dan memilih memprioritaskan tabungan untuk membeli rumah, karena responden merasa rumah merupakan kebutuhan primer yang sangat penting. Semua pernyataan diatas untuk pendapat mengenai pembatasan diri, mayoritas responden memberikan jawaban dengan proporsi berusaha membatasi pembelian barangbarang yang diinginkan yang dirasa terlalu berlebihan. Dengan demikian, berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian tentang mental accounting sebagai perangkat self-control dalam pengelolaan keuangan Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita, tampak jelas bahwa responden cenderung memilah-milahkan uangnya ke dalam rekening tertentu seperti tabungan dan investasi sehingga uang tersebut tidak mudah digunakan untuk kepentingan lain. Sehingga, dapat dikemukakan bahwa responden yang merupakan Pegawai Non Akademik pada UKSW Salatiga khususnya wanita dapat menjadikan mental accounting sebagai perangkat self-control dalam pengelolaan keuangan. 42

17 Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Keseluruhan Jawaban Responden SUMBER RATA-RATA MENTAL ACCOUNTING 3.27 ALOKASI UANG 4.64 KEPENTINGAN LAIN 4.56 PENUNDAAN PEMUASAN 4.53 PEMBATASAN DIRI 4.11 Melalui tabel diatas, dapat dilihat rekapitulasi dari keseluruhan rata-rata jawaban responden melalui mental accounting, alokasi uang, kepentingan lain, penundaan pemuasan, dan pembatasan diri. Mental accounting dengan rata-rata keseluruhan jawaban adalah sebesar Alokasi uang dengan rata-rata keseluruhan jawaban adalah sebesar Kepentingan lain dengan rata-rata keseluruhan jawaban adalah sebesar Penundaan pemuasan dengan rata-rata keseluruhan jawaban adalah sebesar 4.53 dan pembatasan diri dengan rata-rata keseluruhan jawaban sebesar Mental Accounting Berdasarkan Demografi Responden Faktor demografi yang akan digunakan untuk melihat keterkaitan dengan perilaku mental accounting yaitu, marital status (status perkawinan), usia dan pendidikan. Persoalan penelitian akan dijawab dengan menggunakan crosstabulation 43

18 dan uji chi square. Untuk melihat keterkaitan ini akan dipaparkan di dalam tabel 4.9 dibawah ini. Tabel 4.6 Crosstabulation Serta Pengujian Chi Square Faktor Demografi Marital Status Cenderung Mental Accounting Non Mental Accounting Total Belum Menikah Menikah Total Value Pearson Ci Square df Asymp. Sig. (2-sided Tabel 4.6 (Lanjutan) Crosstabulation Serta Pengujian Chi Square Faktor Demografi Usia* Pendidikan* Cenderung Mental Accounting Non Mental Accounting Total Usia Usia < Usia > Total Value Pearson Chi- Square df Cenderung Mental Accounting Non Mental Accounting Asymp. Sig. (2-sided.037 Total < S S Total Value df Asymp. Sig. (2-sided Pearson

19 Chi- 20 Square Sumber: lampiran 8 hasil pengolahan data SPSS, Ket : *) hanya 51 responden, karena 2 responden tidak mengisi kuisioner untuk karakteristik responden kolom usia dan pendidikan. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menurut marital status untuk yang belum menikah cenderung mengalami perilaku mental accounting daripada yang sudah menikah, tepatnya 35 responden belum menikah dan 12 responden sudah menikah. Hasil pengukuran menunjukan bahwa marital status tidak signifikan berpengaruh terhadap perilaku mental accounting dalam pengelolaan keuangan karena nilai pearson chi-square sebesar Selain itu, dapat dilihat juga dari nilai sig yang lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar Dapat disimpulkan bahwa responden yang belum menikah lebih cenderung mengalami perilaku mental accounting dibandingkan dengan responden yang sudah menikah dan keterkaitan marital status tidak signifikan berpengaruh terhadap perilaku mental accounting dalam pengelolaan keuangan. Berdasarkan tabel diketahui juga bahwa responden dengan usia kurang dari 40 tahun lebih besar jumlahnya terkategori cenderung mengalami perilaku mental accounting dibandingkan dengan usia lebih dari 40 tahun, tepatnya 33 responden usia kurang dari 40 tahun dan 6 responden usia lebih dari 40 tahun. Kemudian untuk pengukuran faktor usia menunjukan bahwa usia berpengaruh signifikan terhadap 45

20 mental accounting dalam pengelolaan keuangan karena nilai sig lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar selain itu, dapat dilihat juga dari nilai pearson chi-square sebesar Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden dengan usia kurang dari 40 tahun, cenderung mengalami perilaku mental accounting dibandingkan dengan responden dengan usia lebih dari 40 tahun. Dan juga ada keterkaitan faktor usia dengan perilaku mental accounting dalam pengelolaan keuangan. Faktor demografi terakhir yaitu tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang beragam dari Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita, menunjukan kecenderungan perilaku mental accounting yang berbeda pula. Diantara tingkat pendidikan untuk diatas S1 dan dibawah S1, diperoleh hasil bahwa responden dengan tingkat pendidikan S1 ke atas lebih cenderung mengalami perilaku mental accounting daripada tingkat pendidikan responden lainnya. Hal ini dapat dilihat bahwa dari 31 responden dengan pendidikan S1 keatas terdapat 27 responden yang menunjukan perilaku mental accounting. Sedangkan pendidikan dibawah S1, dari 20 responden terdapat 11 responden menunjukan perilaku non mental accounting. Lebih lanjut, untuk pengukuran tampak bahwa nilai pearson chisquare sebesar Hal yang sama juga dapat dilihat dari nilai sig yang lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar Dapat disimpulkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan 46

21 diatas S1 cenderung mengalami perilaku mental accounting daripada responden dengan tingkat pendidikan lainnya. 4.5 Pembahasan Mental Accounting sebagai perangkat Self-Control Pengujian pertama terbukti secara siginifikan bahwa terdapat kecenderungan fenomenal mental accounting pada Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya wanita. Pembuktian ini sejalan dengan sebuah fenomena perilaku finansial atau ekonomi perilaku (behavioral finance) yang pertama kali diteliti oleh Richard Thaler yang mengartikan mental accounting sebagai perilaku ekonomi bilamana seseorang menggolongkan masukan dan keluaran berdasarkan pos-pos seperti halnya model akuntansi (account code). Ini dapat dilihat dari 53 responden pada Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga khususnya perempuan yang mengelompokan dan memberlakukan uang secara berbeda. Lebih lanjut, responden dalam mengelola penghasilannya menggunakan mental accounting dimana mereka melakukan identifikasi, kategorisasi, dan evaluasi hasil dalam mendistribusikan keuangannya ke pos-pos kebutuhan hidupnya (Thaler, 1980; Kahneman & Tversky, 1984;). Selanjutnya pengujian kedua terbukti secara signifikan bahwa terdapat kecenderungan responden setuju dengan mental accounting sebagai perangkat self-control, dan pembuktian ini sejalan dengan Karlsson (1998) dan Hoch & 47

22 loewenstein (1991). Pengujian kedua jelas menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Chatterjee, Heath dan Min (2009) serta Thaller (1990) yang menganggap bahwa mental accounting dapat membawa dampak yang tidak baik dalam pengambilan keputusan karena adanya kemungkinan untuk boros atau berperilaku konsumtif atas penghasilan ekstra. Temuan lain mengenai bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya. Pertama, bahwa masih belum dapat mengelola keuangan apabila ada kebutuhan lainnya yang lebih penting. Responden cenderung menggunakan uang yang telah didistribusikan dalam pos-pos tertentu yang dinilai kurang penting untuk kepentingan mendadak yang lebih penting. Dalam hal ini mental accounting belum bisa dijadikan sebagai perangkat selfcontrol jika ada kebutuhan lain yang lebih penting. Kedua, dalam hal penundaan kepuasan. Mental accounting memainkan peran dalam mengendalikan penundaan kepuasan. Responden tidak akan mengambil uang yang telah dialokasikan dalam pos tabungan atau pos tertentu hanya untuk memuaskan keinginan yang tiba-tiba muncul ketika muncul suatu kebutuhan tersier. Terakhir, mental accounting dapat digunakan sebagai alat pembatasan diri terhadap kebutuhan lain yang dapat ditangguhkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa mental accounting dapat digunakan sebagai perangkat self-control dalam 48

23 mengelola keuangan. Seseorang yang menggunakan mental accounting berarti bahwa mereka memiliki kecermatan dalam mengalokasikan dana penghasilannya ke dalam kebutuhankebutuhan mereka dan ke dalam tabungan. Hal ini juga berarti bahwa orang yang menggunakan mental accounting memiliki perencanaan yang matang terhadap pengelolaan penghasilan mereka serta dapat mengambil keputusan dalam hal keuangan serta memaksimalkan kepuasan terus menerus seumur hidupnya ketika mereka maju dalam siklus hidup dengan (1) mengerahkan pengendalian diri (self-control) yang telah meningkat dalam menunda konsumsi ke periode yang akan datang; (2) secara mental memisahkan penghasilan pada account berbeda (yang disebut dengan mental accounting); (3) menyesuaikan tingakat tabungan (saving rate) mereka atas dasar keuntungan atau kerugian yang dipersepsikan dalam tiga mental accounts yakni : current income, current asset dan future income (Shefrin dan Thaller 1988) Mental Accounting Berdasar Demografi Responden Pada bagian berikut akan dipaparkan perbedaan demografi responden terhadap mental accounting yang dialami Pegawai Non Akademik UKSW khususnya wanita. Adapun faktor demografi tersebut adalah marital status, usia, dan tingkat pendidikan. Pengujian faktor demografi pertama yaitu marital status ditemukan hasil bahwa marital status tidak signifikan 49

24 berpengaruh terhadap perilaku mental accounting dalam pengelolaan keuangan nilai sig yang lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar Selanjutnya, pengujian faktor kedua yaitu usia ditemukan hasil bahwa usia berpengaruh signifikan terhadap mental accounting dalam pengelolaan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan usia responden, mental accounting berpeluang terjadi pada responden dengan usia kurang dari 40 tahun daripada responden dengan usia diatas 40 tahun, tepatnya 33 responden usia kurang dari 40 tahun dan 6 responden usia lebih dari 40 tahun. Faktor demografi lainnya yaitu tingkat pendidikan responden yang dikaitkan dengan perilaku mental accounting. Diantara tingkat pendidikan untuk diatas S1 dan dibawah S1, diperoleh hasil bahwa responden dengan tingkat pendidikan S1 ke atas lebih cenderung mengalami perilaku mental accounting daripada tingkat pendidikan responden lainnya. Lebih lanjut, dengan membatasi dan menunda pemuasan kebutuhan yang dirasa kurang penting, maka karyawan wanita non akademik UKSW secara eksplisit masih membenarkan adanya mental accounting dalam praktik kehidupan mereka. Pertama, dengan adanya alokasi penghasilan ke dalam pos-pos kebutuhan akan mempermudah mereka memenuhi kebutuhan yang benarbenar harus terpenuhi, sehingga kekhawatiran mereka untuk tidak terpenuhi kebutuhan tersebut dapat dihilangkan. 50

25 Kedua, dengan adanya mental accounting mereka dapat membatasi diri dalam menggunakan keuangan mereka untuk hal yang tidak perlu, Sehingga pemborosan untuk keperluan yang tidak diperlukan dapat diminimalisir. Dengan demikian mental accounting dapat menjadi perangkat yang efektif dalam mengontrol diri mereka untuk mengelola penghasilan dengan baik. 51

Mental Accounting. Perilaku Boros Versus Self-Control

Mental Accounting. Perilaku Boros Versus Self-Control Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian Mental Accounting Perilaku Boros Versus Self-Control Hal : Permohonan Mengisi Kuisioner Kepada Yang Terhormat, Bapak/Ibu : Pegawai Non Akademik UKSW Salatiga di tempat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Bagian ini akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan teknik

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dari uraian sebelumnya dan merupakan intisari dari hasil penelitian dan jawaban dari persoalan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Mental Accounting Mental accounting mengacu pada proses mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mengevaluasi hasil dalam keuangan. (Thaler, 1980; Kahneman & Tversky, 1984;).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu dihadapkan dengan situasi pengambilan keputusan, oleh karena itu pengambil keputusan harus mengedepankan rasionalitas sehingga tidak mengarah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Dan Pembahasan

BAB IV Analisis Dan Pembahasan BAB IV Analisis Dan Pembahasan Pada bab ini akan dikemukankan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah. Adapun analisis dan pembahasan tersebut digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. rumah tangga dengan pendekatan mental accounting pada tenaga kerja bongkar muat di

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. rumah tangga dengan pendekatan mental accounting pada tenaga kerja bongkar muat di BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan mengungkapkan hasil penelitian tentang pengaturan keuangan rumah tangga dengan pendekatan mental accounting pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuisioner oleh nasabah atau trader PT Fasting Futures Semarang. Pengumpulan data dilakukan pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa. No Responden : Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada subyek dengan menggunakan teknik cluster sampling. Jumlah kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui pengisian kuisioner oleh para trader valuta asing, anggota komunitas group Indonesian Forex trading

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner

LAMPIRAN 1. Kuesioner LAMPIRAN 1 Kuesioner Kuesioner Penelitian Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan atas penelitian tentang Pengaruh Penempatan Karyawan terhadap Prestasi Kerja pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Central Capital Futures merupakan perusahaan pialang berjangka, yang berkomitmen menempatkan kepercayaan yang diberikan investor sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Analisis BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1.1 Karakteristik Demografi Online Investor Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan

Lebih terperinci

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga Ringkasan: Wanita biasa menjadi manajer keuangan dalam keluarga. Suami menyerahkan seluruh gajinya pada kita, dan kitalah yang jungkir balik mengurusnya. Sebagai manajer yang baik, kita harus tahu berapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Juni sampai dengan 6 Juli 2015. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas karyawan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen Data 1. Uji Validitas a. Kemampuan terhadap literasi keuangan syariah berdasar kemampuan bertindak (Financial Behaviour) Data mengenai kemampuan literasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN Responden yang terhormat Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi subjek. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS II. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Mental accounting Konsep utama dari teori utilitas yang diharapkan dalam bidang ekonomi adalah fungibility (kesepadanan), yakni kondisi dimana uang benar-benar saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab atas terpenuhinya segala keperluan rumah tangga dan keluarga, baik berupa jasa maupun barang di lingkungan

Lebih terperinci

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG MEDAN Untuk mengetahui keefektifan strategi pemasaran yaitu peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai cara dilakukan perusahaan untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dijelaskan hasil dan pembahasan data yang telah diperoleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dijelaskan hasil dan pembahasan data yang telah diperoleh. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab sebelumnya telah dijelaskan teori-teori yang melatar belakangi penelitian, metode, dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Konsumtif BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Definisi Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif adalah sebagai bagian dari aktivitas atau kegiatan mengkonsumsi suatu barang dan jasa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Gambaran Umum Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Gambaran Umum Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan di PT. POS Indonesia cabang Salatiga. Jumlah sampel yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner secara lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki kebutuhan yang semakin meningkat dan bervariasi. Uang yang sebagai alat transaksi atau pembayaran merupakan hal terpenting untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Subyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Karyawan yang bekerja di PT.Bank X, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 50 orang subyek Karyawan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

Mental accounting Dan Faktor Demografi: Fenomena Penggunaan Kartu Kredit Pada Pegawai Bank Danamon Cabang Ambon

Mental accounting Dan Faktor Demografi: Fenomena Penggunaan Kartu Kredit Pada Pegawai Bank Danamon Cabang Ambon Mental accounting Dan Faktor Demografi: Fenomena Penggunaan Kartu Kredit Pada Pegawai Bank Danamon Cabang Ambon Nama : Micrets Agustina Silaya,SE.MM. Fakultas Ekonomi,Universitas Kristen Indonesia Maluku

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN TESIS

LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN TESIS LAMPIRAN 1 : SURAT IJIN PENELITIAN TESIS 136 LAMPIRAN 2 : SURAT REKOMENDASI PENELITIAN 137 LAMPIRAN 3 : KUESIONER PENELITIANKUESIONER Perilaku Self-Control Dalam Mengelola Keuangan Pribadi : Berdasarkan

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum DPPKAD Kota Salatiga 4.1.1. Tugas dan Fungsi DPPKAD Dalam rangka mengejawantahkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KONTROL DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SPG ROKOK SETELAH UJI COBA

LAMPIRAN A SKALA KONTROL DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SPG ROKOK SETELAH UJI COBA LAMPIRAN 62 63 LAMPIRAN A SKALA KONTROL DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SPG ROKOK SETELAH UJI COBA 64 Selamat Pagi/Siang/Sore Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Dalam penelitian efektivitas komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Astra TSO - Auto 2000 Ciledug Jakarta Selatan Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN Lampiran I. Kuesioner LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN A. TUJUAN Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi berupa opini dan persepsi dari responden tentang pengaruh komitmen organisasi, keadilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:69) dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu: jenis penelitian berkaitan

Lebih terperinci

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA MENGHADAPI KENAIKAN HARGA Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 703/XIV Harga-harga naik. Itu semua orang sudah tahu. Tarif BBM naik, tarif telepon - katanya - juga akan naik. Tarif Dasar Listrik

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA

LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 63 LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 64 Kuesioner Penelitian I. Data Responden Nama Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia Jabatan/bagian Lama Kerja :..

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Bandung, saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk menyusun sebuah skripsi yang berjudul Studi deskriptif mengenai derajat komitmen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. parameter yang ditanyakan kepada responden yaitu: lama BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik yang pernah suntik ulang minimal 2 kali penyuntikan sebanyak 38 orang.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SKALA ADVERSITY QUOTIENT & DUKUNGAN SOSIAL

LAMPIRAN I SKALA ADVERSITY QUOTIENT & DUKUNGAN SOSIAL LAMPIRAN I SKALA ADVERSITY QUOTIENT & DUKUNGAN SOSIAL 86 87 Selamat Pagi/Siang/Sore, Perkenalkan kami: Eka Rini Wijayanti, Nurwahidah, dan Larra Sylvia Dewi. Kami adalah mahasiswi jurusan Psikologi Universitas

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN IDENTITAS 1. Nomor :... 2. Jenis Kelamin :... 3. Usia :... tahun 4. Status marital : Single / Menikah 5. Pendidikan : (... ) SMA / Sederajat (... ) Diplomat (... ) S1 (... ) S2 (... ) S3 6. Posisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah SDN 1 Selodoko yaitu kelas 3, 4, 5 dan 6. Jumlah siswa kelas 3 sebanyak 26 siswa, kelas 4 sebanyak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Quessioner Penelitian. No : KUISIONER

LAMPIRAN 1 Quessioner Penelitian. No : KUISIONER LAMPIRAN 1 Quessioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI KOTA MEDAN Oleh: Nurfiddini Kholida 100501143 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata banyaknya rit dan jumlah penumpang yang diamati Trayek Rata-rata Rit per 9 Jam pukul 1.-16. dan sore hari dilakukan pada pukul 16.-19.. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari data awal tentang aturan mengenai angkutan perkotaan, jumlah tiap trayek, dan lintasan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti )

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) LAMPIRAN 63 64 Lampiran 1. Kuesioner penelitian No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) Keterangan: STS: Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju CS : Cukup Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jumlah Partisipan Eksperimen

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Jumlah Partisipan Eksperimen BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Partisipan Tabel di bawah ini merupakan gambaran umum dari partisipan dalam eksperimen ini : Tabel 4.1 Jumlah Partisipan Eksperimen Keterangan Jumlah

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Concent)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Concent) LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN ( Informed Concent) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, jaminan kerahasiaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH ERGONOMI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB MEDAN I. IDENTITAS RESPONDEN 1. No Urut

Lebih terperinci

MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL. Tesis

MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL. Tesis MENTAL ACCOUNTING : PERILAKU BOROS VERSUS SELF-CONTROL Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh : Marissa Silooy NIM : 912010008 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lingkup Penelitian Penelitian mengenai dampak fasilitas kantor dan lingkungan kerja pada kinerja karyawan dilakukan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berlokasi di

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak / Ibu / Saudara / i Responden di tempat Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Persepsi Karyawan Administratif

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF-CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SEPATU BERMEREK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

HUBUNGAN SELF-CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SEPATU BERMEREK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA HUBUNGAN SELF-CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SEPATU BERMEREK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Retno Bembi R. NPM : 17513450 Pembimbing : Yudit Oktaria K. Pardede, M.Psi., Psi. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul " Pengaruh Relationship. Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul  Pengaruh Relationship. Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa LAMPIRAN KUESIONER Kepada Yth Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari Pelanggan PT. NASMOCO Bantul Yogyakarta Di Tempat Sehubungan dengan penulisan skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada mulanya merupakan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah kegiatan penanaman modal untuk harta yang dimiliki baik

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah kegiatan penanaman modal untuk harta yang dimiliki baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terdapat berbagai macam pilihan yang dilakukan oleh investor untuk memanfaatkan kelebihan dana yang dimilikinya yaitu dengan berinvestasi. Masyarakat telah menyadari

Lebih terperinci

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) di Indonesia yang telah memungut PBB-P2 antara tahun 2011-2013. Pemda

Lebih terperinci

BAB IV. Pengujian Modul Pelatihan dan Situs Web FTEK

BAB IV. Pengujian Modul Pelatihan dan Situs Web FTEK 41 BAB IV Pengujian Modul Pelatihan dan Situs Web FTEK 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Dalam pelaksanaan pelatihan Microsoft Sharepoint 2010 ini dibutuhkan 30 orang jumlah pratikan dan oleh karena itu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI SERTIFIKASI PADA TINGKAT KONSUMTIF GURU RA DI KECAMATAN GAMPENGREJO

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI SERTIFIKASI PADA TINGKAT KONSUMTIF GURU RA DI KECAMATAN GAMPENGREJO BAB IV ANALISIS IMPLIKASI SERTIFIKASI PADA TINGKAT KONSUMTIF GURU RA DI KECAMATAN GAMPENGREJO A. Analisis Pendapat Informan Mengenai Adanya Sertifikasi Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Skala kontrol diri terhadap perilaku konsumtif sebagai alat ukur yang telah disebarkan kepada subjek penelitian yang asli, akan diperoleh berupa

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENABUNG MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabungan merupakan salah satu sarana penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga (Yasid, 2009:90). Tabungan berguna untuk menyiapkan kehidupan yang

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN OPERASIONAL PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT.BPR LEXI PRATAMA MANDIRI BANDUNG Nama : Jabatan : Petunjuk pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Tesis

Kuesioner Penelitian Tesis Lampiran Instrumen Penelitian No Kuesioner: Kuesioner Penelitian Tesis Pengaruh Kesadaran Pensiun dan Faktor Demografi terhadap Precautionary Motive dengan Perilaku Pengendalian Diri( self control) dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan keuangan, nilai materialisme terhadap perilaku pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan keuangan, nilai materialisme terhadap perilaku pengelolaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada bagian berikut akan dikemukakan tinjauan empiris yang menyangkut penelitian terdahulu tentang topik yang relevan mengenai pengaruh kontrol diri, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN 93 LAMPIRAN 1: KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN No Variabel Indikator Pernyataan 1 Budaya Organisasi adalah nilai nilai dominan yang didukung oleh organisasi atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya. Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Hubungan Obesitas dengan Peran Diri. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa ada paksaan menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Uji Data 1. Hasil Analisis Uji Istrument Penelitian Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian

Lebih terperinci

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang Handout 1A Anggaran Berimbang Anggaran Bulanan Pendapatan (Uang Masuk) Gaji Pengeluaran (Uang Keluar) 5,000,000 Pengeluaran Tetap Kontrak Rumah 1,500,000 Cicilan Kendaraan 750,000 Asuransi 100,000 Tabungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

Kuisioner. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Kuisioner. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. Lampiran 1 Kuisioner Dengan hormat, Dalam rangka penelitian saya yang berjudul PERILAKU KONSUMTIF BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI DAN MONEY ATTITUDE PADA MAHASISWA FEB UKSW, saya mohon bantuan untuk bersedia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perdagangan internasional termasuk jasa pelayanan kesehatan. Badan Layanan Umum Daerah RSUD.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perdagangan internasional termasuk jasa pelayanan kesehatan. Badan Layanan Umum Daerah RSUD. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. RSUD dr. Soeroto Kabupaten Ngawi RSUD dr. Soeroto Kabupaten Ngawi dididikan pada tahun 1920 dengan kelas tipe C, dengan luas tanah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ABSTRAK... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR BAGAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ABSTRAK... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR BAGAN... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan Kepuasan Pernikahan pada istri yang telah menikah selama 3-4 tahun berdasarkan Attachment Style di Gereja X Bandung. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB. KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.MAGETAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FENOMENA MENTAL ACCOUNTING: ANTARA EVALUASI SEGREGASI DAN INTEGRASI

IDENTIFIKASI FENOMENA MENTAL ACCOUNTING: ANTARA EVALUASI SEGREGASI DAN INTEGRASI IDENTIFIKASI FENOMENA MENTAL ACCOUNTING: ANTARA EVALUASI SEGREGASI DAN INTEGRASI Supramono Theresia Woro Damayanti Staff Pengajar FEB-UKSW Salatiga Abstract Mental accounting refers to the tendency for

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru SMA Negeri se-kota Salatiga. Ditinjau dari jenis kelamin, jumlah responden laki-laki mempunyai prosentase

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan Pada PT. TELKOM DIVRE III JABAR dan BANTEN Menentukan suatu program kesejahteraan dalam suatu perusahaan bukanlah

Lebih terperinci

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju 97 DAFTAR PERNYATAAN Profil Kepada Yth. Para Saya adalah mahasiswa dari Universitas Esa Unggul yang sedang melakukan penelitian mengenai Variabel-Variabel Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Serta Pengaruhnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 118 LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN 119 120 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/i Nasabah PT. BPR Swadharma Artha Nusa Yogyakarta di tempat Dengan Hormat, Dalam rangka penelitian yang akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. No. Responden:

LAMPIRAN. Lampiran 1. No. Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Analisis Best PracticeFinancial Behavior Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Politeknik Negeri Medan No. Responden: Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN

Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN 69 Lampiran 1 Kuesioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FINANCIAL BEHAVIOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MEDAN Responden Yth, Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memohon kesediaan saudara/i

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci