Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang
|
|
- Handoko Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PROSES PRODUKSI REMAH KARET (CRUMB RUBBER) DI PT.P&P LEMBAH KARET PADANG ROBINO INDAN Universitas Putra Indonesia YPTK Padang robino@upiyptk.ac.id Abstrak PT.P&P Lembah Karet merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri karet yang memproduksi Crumb Rubber. Pada perusahaan ini masih terdapat banyaknya kecelakaan kerja yang mengancam keselamatan pekerja ketika melakukan proses produksi remah, dengan banyaknya resiko kecelakaan kerja yang masih belum terkontrol di PT.P&P Lembah Karet maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiko yang harus di prioritaskan, sehingga resiko tersebut tidak mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja operator dan pekerja. Metode yang digunakan adalah Failure Modes and Effect Analysis dengan perhitungan risk priority number dan tingkat resiko sebagai acuan dalam penentuan prioritas resiko. Data penelitian di dapatkan menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 51 orang. Dari hasil penelitian didapatkan terdapat 15 resiko yang terjadi selama proses produksi remah karet, 4 di antara nya masuk ke dalam kategori resiko yang medium dengan nilai masing-masing risk priority numbernya adalah 25,00167, 22,46896, 16,83862, 10, Kata kunci : Failure Modes and Effect Analysis 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya di setiap tempat kerja terdapat sumber bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Keselamatan kerja merupakan sarana utama dalam pencegahan kecelakaan dalam bekerja. Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak dapat direncanakan dan tidak dapat di kontrol tetapi bisa di minimalkan dengan cara mengetahui sumber-sumber resiko atau penyebab serta memprioritaskan resiko tersebut. PT.P&P Lembah Karet Padang yang berlokasi di jalan by pass kilometer 22 Kecamatan Koto Tangah Padang, memproduksi karet dalm bentuk remah karet (crumb rubber). Penjualan yang dilakukan oleh Lembah Karet tidak hanya domestik tetapi juga International. Dalam melakukan produksinya PT.P&P Lembah Karet masih memiliki kekurangan yaitu perusahaan belum memiliki penskalaan mengenai tingkat keparahan dari kecelakaan kerja. Dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis akan diketahui resiko dan tingkatan resiko melalui kuesioner yang di isi oleh responden sebanyak 51 orang di lantai produksi remah karet 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah metode Failure Mode And Effect Analisis dan Risk Priority Number dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat resiko dalam bekerja? 269
2 2. Apa saja resiko yang didapatkan oleh pekerja dalam proses produksi remah karet? 3. Bagaimana solusi yang harus dilakukan perusahaan untuk menangani resiko? 4. Apa saja faktor penyebab terjadinya resiko dalam proses produksi remah karet? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada pembuatan laporan tugas akhir ini adalah : 1. Dalam penelitian ini menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis. Metode ini berguna untuk mengetahui resiko dan dapat ditambah menggunkan metode Risk Priority Number 2. Menggunakan analisis FMEA dan diagram sebab akibat. Analisis FMEA berguna untuk memberikan usulan atau solusi yang nantinya akan dipakai oleh perusahaan. 3. Penelitian ini berlangsung pada proses produksi crumb rubber di PT.P&P Lembah Karet. 4. Data uji relevansi resiko kerja dan uji penilaian resiko kerja di dapatkan melalui kuesioner yang di ajukan kepada PT.P & P Lembah Karet 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui metode Failure Mode And Effect Analysis dapat digunakan dalam mengetahui resiko dan tingkatannya. Untuk mengetahui resiko-resiko yang dapat terjadi pada proses produksi crumb rubber. Untuk menemukan solusi dalam pemecahan masalah penanganan resiko dalam proses produksi remah karet. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya resiko kecelakaan kerja pada proses produksi remah karet. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian memberikan penjelasan mengenai apa saja keuntungan yang diperoleh baik bagi perusahaan maupun bagi mahasiswa sebagai penulis. 1. Penelitian ini digunakan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik industri 2. Sebagai salah satu acuan dalam memilih alternatif untuk menghilangkan atau meminimalkan resiko dalam pembuatan remah karet (crumb rubber). 3. Membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam kajian mengenai kecelakaan kerja. 4. Memberikan pengetahuan kepada perusahaan mengenai resiko yang terjadi selama proses produksi remah karet dan tingkatan resiko kecelakaan kerja. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Resiko Manajemen resiko bertujuan untuk mengendalikan resiko yang dimilik oleh perusahaan atau organisasi. Manajemen resiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur, yang lengkap dimiliki oleh organisasi untuk mengelola, memonitor dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap resiko. Manajemen resiko memiliki prinsip-prinsip di antara lain : (1). Transparansi, (2). Pengukuran yang akurat, (3). Informasi berkualitas yang tepat waktu, (4). Diversifikasi, (5). Independensi, (6). Pola keputusan yang disiplin, (7). Kebijakan(Mulyawan,2015). 2.2 Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda/property maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008). Disebut tidak terduga karena dibelakang peristiwa kecelakaan tidak terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan. Kejadian ini juga dikatakan tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap peristiwa kecelakaan akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun mental. Serta selalu 270
3 menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurang-kurangnya menyebabkan gangguan proses kerja (Tarwaka, 2008). 2.3 Alat Pelindung Diri Pemakaian alat pelindung diri adalah sebagai upaya pengendalian terakhir yang berfungsi untuk mengurangi keparahan akibat dari bahaya yang ditimbulkan. Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 2.4 Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) FMEA merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mencari, mengidentifikasi, dan menghilangkan kegagalan potensial, error, dan masalah yang diketahui dari sistem, desain, proses, atau jasa sebelum hal tersebut sampai ke konsumen. (Tannadi,2015) Tujuan FMEA ini adalah mengambil tindakan untuk menghapus atau meminimalisasi kegegalan atau resiko, dimulai dari penyebab yang tinggi prioritasnya. FMEA juga mendokumentasikan pengetahuan yang ada sekeranag dan tindakanyang diambil untuk mengetasi resiko kegagalan (Haming dan Nurnajamuddin,2012) 2.5 Cause Effect Diagram Secara umum diagram sebab akibat adalah sebuah gambaran grafis yang menampilkan data mengenai faktor penyebab dari kegagalan, hingga menganalisa ke sub paling dalam dari faktor penyebab timbulnya masalah. Bentuk analisa pada diagram sebab akibat adalah berupa data yang secara dominan dikumpulkan secara subyektif dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. (Tannadi, 2015). Gambar 2.2 Diagram Tulang Ikan 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menjelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan yang peneliti angkat pada PT.P & P Lembah Karet Diagram alir dari metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 271
4 Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 4.HASIL DAN PEMBAHASAN Data Uji Relevansi Resiko Kerja dan Uji Penilaian Resiko Kerja Dari 51 kuesioner yang disebar terdapat 41 orang responden pria dan 10 orang responden wanita, kuesioner di sebar pada proses produksi basah dan proses produksi kering, sehingga data yang di dapatkan beragam. Tahun lamanya pekerja bekerja di perusahaan juga mempengaruhi data yang di dapatkan. Dengan sedikitnya data kecelakaan kerja yang diberikan oleh perusahaan maka uji relevansi resiko berguna untuk memberikan asumsi resiko yang sebenarnya terjadi pada proses produksi remah karet. Dari 17 resiko kerja yang di asumsikan, 15 di antaranya benar terjadi di lantai produksi baik itu proses produksi basah maupun proses produksi kering. Berdasarkan identifikasi resiko di atas dilakukan uji relevan maka didapatkan hasil resiko yang pernah terjadi selama proses produksi remah karet yaitu, dari 51 kuesioner yang di bagikan untuk pekerja sebanyak 35 orang memilih kecelakaan kerja tangan kena pisau saat memotong getah, 25 orang memilih siku kena gancu ketika bekerja, 41 orang memilih kaki kena gancu ketika bekerja, 39 orang memilih mata kena air getah, 7 orang memilih kaki tertimpa timbangan, 11 orang memilih operator tersetrum akibat korsleting, 25 orang memilih tangan operator atau pekerja tergiling, 38 orang memilih hidung nyeri terkena bau getah dan debu, 41 orang memilih kelelahan lama bekerja, 5 orang memilih operator atau pekerja terkena mesin breaker, 13 orang memilih operator terkena mesin pengepresan, 10 orang memilih kaki operator terkena forklift, 34 orang memilih operator tergelincir di lantai produksi, 15 orang memilih operator terkena material atau terhimpit karet, 7 orang memilih operator terkena luka bakar, sedangkan 2 dari 17 kecelakaan kerja yaitu operator keracunan terkena bahan kimia dan operator terkena mesin pengemasan tidak relevan dengan kecelakaan kerja sewaktu proses produksi remah karet. 272
5 Analisis Resiko Analisis resiko bertujuan untuk melakukan analisa terjadinya resiko yang terdiri dari severity, occurance, dan detection. Penilaian resiko dilakukan dengan metode FMEA yang merupakan salah satu metode untuk pembobotan resiko. Nilai ini didapatkan dari pengisian kuesioner oleh para operator dan pekerja pada lantai produksi. Hasil Perhitungan Probability Impact Matriks Menurut Hoseynabadi (2010), probability impact matrix merupakan salah satu metode pendeteksi resiko pada proses produksi yang bertujuan untuk menentukan daerah prioritas resiko dengan mempertimbangkan nilai S,O,D. Probability impact matriks 273
6 digunakan untuk mengetahui tingkat resiko yang sangat berpengaruh kepada besarnya nilai RPN jika perhitungan RPN menggunakan S,O,D maka PIM hanya menggunakan severity dan occurance. Evaluasi Resiko Evaluasi resiko bertujuan untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan analisis resiko apa saja yang akan diberikan perlakuan resiko. Resiko yang menjadi prioritas adalah resiko yang berskala medium yaitu tangan kena pisau ketika memotong getah dengan niali RPN , kaki kena gancu ketika bekerja dengan nilai RPN , siku kena gancu ketika bekerja dengan nilai RPN , tangan operator tergiling dengan niali RPN Perlakuan dan Rekomendasi Terhadap Resiko Setelah resiko di prioritaskan maka diberikan tindakan untuk mengurangi tingkat keseringan resiko sehingga resiko tidak membahayakan pekerja dan operator. Rekomendasi perbaikan yang dilakukan adalah mitigasi resiko terhadap resiko-resiko yang akan dikelola. Untuk menentukan tindakan mitigasi yang akan diambil maka perlu diketahui penyebab terjadinya resiko. Penyebab terjadinya resiko dapat diidentifikasi menggunakan diagram tulang ikan. Ada pun diagram tulang ikan penyebab resiko-resiko tersebut adalah sebagai berikut. 1. Fishbone diagram penyebab terjadinya resiko tangan kena pisau ketika memotong getah (R01) dan kaki kena gancu ketika bekerja (R03) dapat dilihat pada Gambar 4.6 Tabel 4.8 Penyebab dan Solusi Perbaikan Untuk Masing-Masing Resiko 274
7 No Resiko Kode Resiko Penyebab Solusi Tangan kena pisau ketika memotong getah dan Kaki kena gancu ketika bekerja 1 R01 dan R03 1. Bau getah karet yang menyengat 2. Pisau yang digunakan tidak aman 1. Penggunaan masker dapat mengurangi bau karet yang menyengat 2. Melakukan pengecekan terhadap alat-alat kerja 3. Operator tidak 3. Mempertegas menggunakan alat pekerja dengan pelindung diri penggunaan APD 4. Tumpukan karet / material dan bahan dasar material 2 Mata kena air getah R04 3 Tangan operator tergiling R07 5. Operator tidak waspada 1. Karet dalam keadaan basah 2. Operator lalai 3. Operator tidak menggunakan APD 1. Tidak mengerti dengan mesin penggilingan 2. Pemotongan karet tidak sesuai aturan 3. Operator masih baru dalam proses penggilingan 1. Penggunaan google atau kaca mata biasa akan menghambat masuknya air getah ke dalam mata dan hidung 1. Adanya pelatihan yang diberikan perusahaan 2. Bekerja sesuai dengan aturan yang telah dibuat perusahaan Tabel 4.9 FMEA Kecelakaan Kerja 5. KESIMPULAN Berdasarkan data yang telah diolah dan di analisis maka, di dapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Metode Failure Mode And Effect Analisis dan Risk Priority Number dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat resiko dalam bekerja, karena metode ini di lengkapi dengan severity, occurance, detection. 2. Sesuai dengan uji relevansi resiko kerja terdapat 15 resiko yang didapatkan oleh pekerja selama proses produksi remah karet diantaranya : a. Tangan kena pisau ketika memotong getah b. Siku kena gancu ketika bekerja 275
8 c. Kaki kena gancu ketika bekerja d. Mata kena air getah e. Kaki tertimpa timbangan f. Operator tersetrum akibat korsleting listrik g. Tangan operator tergiling h. Hidung nyeri terkena bau getah dan debu masuk ke hidung i. Kelelahan lama bekerja j. Operator terluka terkena mesin breaker k. Operator terkena mesin pengepresan l. Kaki operator terkena forklift m. Operator tergelicir dilantai produksi n. Operator terkena material o. Operator mengalami luka bakar 3. Solusi yang harus dilakukan perusahaan untuk menangani resiko adalah mitigasi resiko dengan melakukan tindakan sehingga mengurangi intensititas terjadinya resiko dan mengurangi dampak resiko terhadap perusahaan. 4. penyebab terjadinya resiko dalam proses produksi remah karet diantaranya adalah : a. Faktor manusia yaitu kelalaian operator dalam bekerja dan tidak mematuhi untuk menggunakan alat pelindung diri sebagai tindakan mitgasi pencegahan dari resiko b. Faktor mesin yaitu alat yang digunakan tidak sesuai dengan standar atau telah dimodifikasi c. Faktor lingkungan yaitu keadaan bau yang tidak sedap yang dihasilkan oleh getah, sehingga menimbulkan keadaan yang tidak nyaman dengan tidak adanya penggunaan alat penutup hidung d. Faktor material yaitu menumpuknya karet sehingga menyulitkan mesin untuk melakukan aktivitas produksi. DAFTAR PUSTAKA Airmic Manajemen Risiko Pada Bandara Soekarno Hatta Berbasis Iso Jurnal:Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Agustus 2013: Djohanputro,Bramantyo Analisis Strategi Penanganan Risiko dalam Perspektif Islam pada Bisnis Proyek Konstruksi.Jurnal : STAIN Kudus Haming, Murdifin dan Muhammad Nurnajamuddin Manajemen Proses Produksi. Jakarta : PT.Bumi Aksara Idroes, Ferry N Analisis Strategi Penanganan Risiko dalam Perspektif Islam pada Bisnis Proyek Konstruksi.Jurnal : STAIN Kudus Labombang Manajemen Risiko Pada Bandara Soekarno Hatta Berbasis Iso Jurnal:Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Agustus 2013: Larica,Lithrone dan Rosehan dan Cyntia.2013.Usulan Perbaikan Kualitas dengan Penerapan Metode Six Sigma dan FMEA Pada Proses Produksi Roller Conveyor MBC di PT. XYZ. Jurnal : Universitas Tarumanegara Mangkuprawira, S. dan A. Vitayala Hubeis Analisis Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.Jurnal : Institut Pertanian Bogor Mulyawan,Setia.2015.Manajemen Resiko.Bandung:Pustaka Setia. Tannady,Hendi.2015.Pengendalian Kualitas.Yogyakarta:Graha Ilmu Tarwaka.2008.Pemakaian Alat Pelindung Diri Sebagai Upaya Dalam Pencegahan Kecelakaan Kerja Di Bagian Granule Di Pt. Bina Guna Kimia Ungaran. Jurnal : Universitas Sebelas Maret Surakarta Sepang Manajemen Risiko Pada Bandara Soekarno Hatta Berbasis Iso Jurnal:Teknik 276
9 Industri Vol. 14, No. 2, Agustus 2013: Yasa Manajemen Risiko Pada Bandara Soekarno Hatta Berbasis Iso Jurnal:Teknik Industri Vol. 14, No. 2, Agustus 2013:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk dengan kualitas
Lebih terperinciBab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.
40 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir adalah rangkaian urutan-urutan langkah yang disusun secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, berikut
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tempat kerja memiliki risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung pada jenis industri, teknologi yang digunakan serta pengendalian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)
USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) Disusun Oleh: Annisa Alfani Biyanni 30411950 Pembimbing: I. Dr. Ir. Budi Hermana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kemajuan suatu negara dapat ditinjau dari peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya kemajuan suatu negara dapat ditinjau dari peningkatan kemajuan industri. Seiring berjalannya era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciAnalisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA
Analisis Risiko K3 Pada Proses Produksi Gula Dengan Pendekatan FMEA Evi Yuliawati, ST., MT Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim
Lebih terperinciAnalisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)
Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Fifin Dwi Megan Sari *1) dan I Wayan Suletra 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dari topik yang akan penulis ambil untuk penelitian ini, penulis mencari beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan untuk dijadikan referensi. Diharapkan
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Berdasarkan penilaian RPN yang telah didapat, perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan penyebab kegagalan yang telah dianalisis berdasarkan FMEA sehingga diketahui permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan kajian risiko pada Proyek Pembangunan Transmisi Saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Malingping Bayah ini terdapat beberapa langkah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan dan Kesehatan Kerja (K3) ILO (2003) mendefinisikan K3 adalah upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan para pekerja baik secara fisik, mental, dan sosial.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah atau kerangka pikir yang akan dijalankan pada penelitian ini. Tujuan dari pembuatan metodologi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PADA MESIN PRODUKSI NONWOVEN SPUNBOND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FMEA Mochammad Damaindra, Atikha Sidhi Cahyana Program studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI
ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jurusan Teknik Industri Jl.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis Cacat Berdasarkan hasil dari diagram pareto yang telah dibuat, dapat dilihat persentase masing-masing jenis cacat, yaitu cacat Haze dengan persentase sebesar
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciINTEGRASI METODE FMEA DAN TOPSIS UNTUK MENGANALISIS RISIKO KECELAKAAN PADA PROSES FRAME AND FORK WELDING
INTEGRASI METODE FMEA DAN TOPSIS UNTUK MENGANALISIS RISIKO KECELAKAAN PADA PROSES FRAME AND FORK WELDING Rama Putra Perdana, Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya
BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri di Indonesia mendorong munculnya industriindustri berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya kompetisi
Lebih terperinciTabel 4.1 Hasil Skor RPN. No. Moda Kegagalan (Failure Mode) Skor RPN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dengan menggunakan Metode FMEA dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Mengidentifikasi moda kegagalan potensial
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan infrastruktur. Faktor-faktor ketidakpastian dan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ ABSTRACT - Farid Juliyanto 1, Evi Yuliawati Teknik Industri, e-mail 1 : farid.juliyanto@gmail.com
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
57 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Jenis-jenis Penelitian menurut Tujuan, Metode,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi yang akan dilakukan dari awal penelitian sampai akhir dari penelitian tersebut. Metodologi digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah proses
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1
Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)
PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN) Ida Nursanti 1*, Dimas Wisnu AJi 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri memegang peranan penting dalam memacu perekonomian nasional, selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat meningkatkan devisa negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Peralatan tersebut dapat berupa mesin yang bekerja sendiri
Lebih terperinciPembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT
BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Penyebab Kegagalan Produk Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) didapatkan hasil
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
74 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dibuat dengan tujuan untuk melakukan proses pemecahan masalah secara sistematis. Adapun urut urutan bagaimana penelitian dilakukan adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Menentukan lokasi Lokasi yang dipilih adalah UKM Bubut Korter Mantep
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya penulis membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai agar konsumen mau menerima hasil dari proses produksi tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada persaingan dunia industri tidak terjadi dalam kurun waktu yang singkat dan sesaat. Persaingan industri akan terus berlanjut selama permintaan terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat yang merupakan kota besar di Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota belanja,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up
1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciPerumusan Masalah : Tujuan Batasan dan Asumsi LANDASAN TEORI Pengertian Risiko Pengendalian Risiko
PT Laban Raya Cakrawala, merupakan perusahaan yang memproduksi lilin dengan berbagai type dan jenis yang bermacam macam seperti lilin penerangan, lilin hias, lilin angka, lilin hotel dan lilin peribadatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke tahun. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik D.I
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan daging sapi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik D.I Yogyakarta, produksi daging
Lebih terperinci1. Joko Supono, 2. Lestari
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3,. 1, Januari 201, pp. 15-22 P-ISSN: 2502-452, E-ISSN: 250-3794 ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK SEPATU TERREX AX2 GORETEX DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE
Lebih terperinciBAB III. FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS
FMEA Pada Sepeda Motor Honda Absolute Revo Produksi Tahun 2009 39 BAB III FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS 3.1 Pengertian FMEA Adalah sebuah proses analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan
Lebih terperinciPengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d.
Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing Cont d. Langkah Tindakan Persamaan Hasil 1 Proses apa yang ingin diketahui? Produk kacang garing 2 Berapa jumlah Standart inventory (safety stock )?
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS
ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Kualitas 1.1.1 Pengertian Kualitas Kualitas menurut Gaspersz (2001) memiliki dua definisi yaitu definisi konvensional dan definisi strategik. Kualitas yang menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang akan dijabarkan satu persatu, mulai dari perumusan masalah sampai pada pengambilan kesimpulan dan pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang dihadapi
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING
ANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING Disusun Oleh: Andy Permana/30411836 Latar Belakang
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
ANALISIS TINGKAT RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PASTED BAG KEMASAN SEMEN DENGAN METODE FMEA (Studi Kasus: Pabrik Kantong PT. Semen Padang) Rizki Alfi, M. Harif Sistem Produksi Industri, Akademi Teknologi
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Langkahlangkah yang dilakukan harus serasi dan saling
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA
PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA SKRIPSI DISUSUN OLEH : ANGGA JULIZAR AMANSYAH 0632010031
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa dan Pembahasan Produksi dan Defect Produk Dari data yang diambil, diketahui bahwa defect yang terjadi pada proses filling liquid produk obat sirup penurun panas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas menggunakan alat yang semakin
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciTujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan Penerapan K3 sekurang-kurangnya 3 buah 2. Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan kerja saat ini menjadi kewajiban dan kebutuhan perusahaan dalam segala bentuk kegiatan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAK AYAM RAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAK AYAM RAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 SKRIPSI OLEH KHAIRI YANTI BP. 0910335151 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciAnalisis Kegagalan Proses Produksi Bengkirai Decking dengan Metode FMECA (Failure Modes, Effects and Critically Analysis)
Analisis Kegagalan Proses Produksi Bengkirai Decking dengan Metode FMECA (Failure Modes, Effects and Critically Analysis) Arfan Bakhtiar 1), Rushita Dian Pratiwi 2), Aries Susanty 3) 1,2,3) Program Studi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu. Oleh: Nama : LEONARD NANDA
TUGAS AKHIR ANALISIS RISIKO KUALITAS PRODUK DALAM PROSES PRODUKSI MINIATUR BIS DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA USAHA KECIL MENENGAH NIKI KAYOE Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan berikut : Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pendahuluan Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sepatu. Sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia, maka kualitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinci