BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan dilakukan analisis data yang nantinya akan dilakukan mitigasi risiko tersebut setelah didapat hasil dari analisis tersebut Identifikasi Pada proses identifikasi risiko ini merupakan tahap pertama untuk menentukan variable risiko yang akan diteliti dan menetapkan kerangka kerja untuk implementasi secara keseluruhan, menyusun dan melakukan kedalam kategori risiko. Hal ini menjelaskan bahwa risiko diidentifikasi sejak dini, walaupun yang ditimbulkan kecil namun perlu diantisipasi untuk pengelolaan risiko. Variabel yang didapat bersumber dari literature dan bimbingan proyek di lapangan, setelah itu variabel risiko itu sendiri divalidasi oleh 10 pakar yang berkompeten di bidangnya, dalam hal ini penulis melakukan studi lapangan berupa wawancara kepada para pakar, baik pembimbing lapangan maupun ke Asosiasi Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Indonesia untuk menentukan variabel risikonya yang nantinya menentukan variabel yang akan dilakukan kuesioner kepada para responden yang telah ditentukan. Adapun data awal variabel risiko pada pembangunan flyover dapat dilihat pada tabel berikut : IV-1

2 Tabel 4.1 Variabel Awal No. Peristiwa ( Event) Kegiatan Variabel 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2. Lifting Material dengan service crane Service crane menabrak pekerja/fasilitas pekerja/fasilitas tertimpa material 3. Pengeboran Alat drilling menabrak pekerja/ fasilitas Pekerja jatuh ke dalam galian Longsornya galian 4. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat bekisting jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Robohnya cetakan beton 5 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja terkena debu dan kotoran 6. Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja IV-2

3 No. Kegiatan Peristiwa ( Event) Variabel 7. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Robohnya cetakan beton 8. Perkerasan Jalan Penyakit kulit dermatitis akibat debu-debu dan asap Pekerja terluka oleh excavator Pekerja terluka saat crushing Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Pekerja terluka oleh alat berat 9 Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terluka akibat terkena mesin marking Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 10 Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat lifting Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 11 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Pada proses identifikasi risiko ini, telah dilakukan validasi data dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner oleh 10 pakar, sehingga didapat data dari hasil pengisian kuesioner tersebut. Hasil dari kuesioner tersebut akan digunakan pada tahap analisis data yang nantinya akan diurutkan sesuai dengan peringkat risikonya. Adapun hasil dari validasi IV-3

4 pakar menghasilkan 18 variabel yang digunakan untuk dapat dianalisis kemudian. Variabel tersebut dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.2 Variabel Flyover No. Peristiwa ( Event) Kegiatan Variabel 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2. Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 3. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 4. Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 5. Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja 6. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 7. Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu 8. Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor IV-4

5 No. Kegiatan Peristiwa ( Event) Variabel 9. Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 10. Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Pada masing-masing pekerjaan tersebut yang merupakan bagian dari peristiwa risiko ( Event) yang meliputi kegiatan pekerjaan (segment) dengan variabel risiko yang mungkin terjadi pada pekerjaan tersebut telah dilakukan pemetaan Analisis Penilaian risiko berdasarkan atas data primer dan sekunder yang merupakan data hasil kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung di lapangan mengenai risiko-risiko yang terjadi pada proyek Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan,,maka selanjutnya data-data yang telah diperoleh yaitu data kuisioner penilaian diolah melalui tahapan pengolahan data. diformulasikan sebagai fungsi dari kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak negative (impact). Atau indeks risiko = probabilitas (Likelihood) Dampak (Impact). Hasil dari rata-rata peluang dan rata-rata dampak dibulatkan untuk memudahkan dalam perhitungan indeks risiko. IV-5

6 Dan hasil dari kuisioner sudah diolah menjadi data yang sudah di olah dengan baik didapat data umum responden sebagai berikut: 1. Umur Responden Dari hasil kuisoner yang telah disebarkan didapat presentasi umur dari setiap responden yaitu: a. Umur < 25 Tahun = 4 orang b. Umur Tahun = 14 orang c. Umur Tahun = 8 orang d. Umur > 36 Tahun = 4 orang 2. Pengalaman Kerja a. Pengalaman Kerja 1 5 Tahun = 15 orang b. Pengalaman Kerja 6 10 Tahun = 10 orang c. Pengalaman Kerja Tahun = 4 orang d. Pengalaman Kerja Tahun = 1 orang 3. Pendidikan Terakhir a. S2 : 1 orang b. S1 : 20 orang c. D3 : 6 orang d. SLTA : 3 orang Penilaian Penilaian risiko adalah penilaian yang didapatkan dari data primer melalui hasil kuisioner yang telah diisi para responden. Penilaian resiko di peroleh melalui peluang (probability) x dampak (impact). yang perlu diperhatikan adalah risiko yang memiliki probabilitas yang sangat besar untuk terjadinya suatu kecelakaan kerja. Hasil tabulasi olahan data probability dan severity dapat dilihat pada tabel berikut: IV-6

7 Tabel 4.3 Hasil Olahan Data Probability Peristiwa ( Event) Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 Total Indeks dengan Excavator Lifting Material dengan service crane Pemotongan Tiang Bore Pile Erection Bekisting, dan Pengecoran Perkerasan Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja terluka oleh alat Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Probability ,1 Probability ,3 Probability ,2 Probability ,3 Probability ,4 Probability ,3 Probability ,5 Probability ,0 Probability ,6 Probability ,7 Probability ,1 Probability ,0 Probability ,5 Probability ,9 Pekerjaan Marka Jalan Instalasi Kabel Instalasi listrik Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Probability ,5 Probability ,1 Probability ,1 Probability ,8 IV-7

8 Tabel 4.4 Hasil Olahan Data Severity Peristiwa ( Event) Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 Total Indeks dengan Excavator Lifting Material dengan service crane Pemotongan Tiang Bore Pile Erection Bekisting, dan Pengecoran Perkerasan Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja terluka oleh alat Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu Severity ,9 Severity ,1 Severity ,1 Severity ,9 Severity ,1 Severity ,2 Severity ,2 Severity ,6 Severity ,8 Severity ,4 Severity ,1 Severity ,4 Severity ,6 Severity ,5 Pekerjaan Marka Jalan Instalasi Kabel Instalasi listrik Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik Severity ,2 Severity ,9 Severity ,5 Severity ,1 IV-8

9 Dan hasil indeks risiko didapat dari rata-rata peluang x rata-rata dampak, hasil tersebut risiko dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Indeks Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 1. dengan Excavator Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping 2,1 2,9 6,09 2,3 3,1 7,13 Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian 2,2 3,1 6,82 2. Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 2,3 3,9 8,97 3. Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 2,4 3,1 7,44 4. Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,3 3,2 7,36 2,5 4,2 10,5 Pekerja jatuh dari ketinggian 3,0 4,6 13,8 5. Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas Pekerja terluka ketika bekerja 2,6 3,8 9,88 2,7 2,4 6,48 6. Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton 2,1 4,1 8,61 2,0 3,4 6,8 IV-9

10 Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 7. Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Gangguan pernafasan akibat debu 2,5 2,6 6,5 2,9 2,5 7,25 8. Pekerjaan Marka Jalan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 2,5 2,2 5,5 9. Instalasi Kabel Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic 2,1 2,9 6, Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Pekerja terkena sengatan listrik 2,1 3,5 7,35 2,8 4,1 11,48 Tabel 4.3. menujukkan hasil olahan data dari kuisioner dan didapatkan hasil 18 dari indeks resiko melalui peluang x dampak. Dan terlihat pada hasil indeks resiko terdapat total indeks paling tinggi yaitu variabel risiko pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan Analisis Level Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis level risiko. Pengertian dari analisis level risiko yaitu mengurutkan hasil indeks resiko dari yang paling tertinggi sampai yang terkecil atau biasa disebut pemeringkatan risiko. Sehingga dapat diketahui urutan mulai dari peringkat yang paling tertinggi sampai kepada yang terendah. tersebut dikelompokan dengan risiko yang very high, high, medium, dan low. IV-10

11 Hasil dari analisis level risiko dibuat dengan pemeringkatan dari risiko yang tertinggi sampai kepada yang terendah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Pemeringkatan Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 1 Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian 3 4,6 13,8 2 Instalasi listrik 3 Erection Pekerja terkena sengatan listrik Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,8 4,1 11,48 2,5 4,2 10,5 4 Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas 2,6 3,8 9,88 5 Lifting Material dengan service crane pekerja/fasilitas tertimpa material 2,3 3,9 8,97 6 Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian 2,1 4,1 8,61 7 Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka oleh alat 2,4 3,1 7,44 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas 2,3 3,2 7,36 9 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran 2,1 3,5 7,35 IV-11

12 Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) 10 Perkerasan Jalan Gangguan pernafasan akibat debu 2,9 2,5 7,25 11 dengan Excavator Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping 2,3 3,1 7,13 12 dengan Excavator Pekerja/ kendaraan terjatuh ke lubang galian 2,2 3,1 6,82 13 Pengecoran 14 Perkerasan Jalan Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) 2 3,4 6,8 2,5 2,6 6,5 15 Bekisting, dan Pekerja terluka ketika bekerja 2,7 2,4 6,48 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel Pekerjaan Marka 18 Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor 2,1 2,9 6,09 2,1 2,9 6,09 2,5 2,2 5,5 Hasil diatas menunjukkan pemeringkatan risiko yaitu hasil dari data tertinggi sampai terendah yang telah di analisis indeks risikonya, risiko tertinngi terdapat pada variabel risiko pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan dengan hasil dari indeks risiko yang diperoleh sebesar 13,8 dan risiko terendah IV-12

13 terdapat pada variabel risiko pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor pada Pekerjaan Marka Jalan dengan hasil dari indeks resiko yang diperoleh sebesar 5, Analisis Matriks Dengan menggunakan tabel matriks risiko (tabel 2.4) hasil dari indeks risiko terhadap variabel risiko dapat dipetakan. Hasil dari penggolongan matriks dan peringkat matriks dapat dilihat pada tabel berikut: 1 Bekisting, dan 2 Instalasi listrik Tabel 4.7 Hasil Peringkat Matriks Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terkena sengatan listrik Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) Matriks 3 4,6 13,8 High 2,8 4,1 11,48 High 3 Erection Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja 2,5 4,2 10,5 High Bekisting jatuh dan 4 Bekisting, dan menimpa pekerja/fasilitas 2,6 3,8 9,88 Lifting Material 5 dengan service crane 6 Pengecoran Pemotongan 7 Tiang Bore Pile pekerja/fasilitas tertimpa material Pekerja jatuh dari ketinggian Pekerja terluka oleh alat 2,3 3,9 8,97 2,1 4,1 8,61 2,4 3,1 7,44 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas 2,3 3,2 7,36 IV-13

14 Terdapat percikan 9 Instalasi listrik api dan menimbulkan kebakaran Gangguan 10 Perkerasan Jalan pernafasan akibat debu 11 dengan Excavator 12 dengan Excavator 13 Pengecoran 14 Perkerasan Jalan 15 Bekisting, dan 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel Pekerjaan Marka 18 Jalan Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) Pekerja terluka ketika bekerja Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor Peluang Dampak = (Peluang x Dampak) Matriks 2,1 3,5 7,35 2,9 2,5 7,25 2,3 3,1 7,13 2,2 3,1 6,82 2 3,4 6,8 2,5 2,6 6,5 2,7 2,4 6,48 2,1 2,9 6,09 2,1 2,9 6,09 2,5 2,2 5,5 IV-14

15 Dari hasil tabel 4.7, terlihat 3 (tiga) variable yang tergolong kategori high (tinggi) yaitu Pekerja jatuh dari ketinggian pada pekerjaan Bekisting, dan, Pekerja terkena sengatan listrik pada pekerjaan Instalasi Listrik, dan Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja pada pekerjaan Erection. Dan terdapat 15 (lima belas) variabel yang tergolong kategori (sedang) yaitu Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, pekerja/fasilitas tertimpa material, Pekerja jatuh dari ketinggian pada saat Pengecoran, Pekerja terluka oleh alat saat Pemotongan Tiang Bore Pile, Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas saat Erection, Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran, Gangguan pernafasan akibat debu, Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping, Pekerja/kendaraan terjatuh ke lubang galian saat dengan Excavator, Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton saat Pengecoran, Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair), Pekerja terluka ketika bekerja pada pekerjaan Bekisting, dan, Peralatan excavation menabrak fasilitas/pekerja yang ada di sekitarnya, Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic, dan Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor pada pekerjaan marka jalan Mitigasi Mitigasi risiko dilakukan sebagai upaya penanganan, dan hal tersebut merupakan penanganan terhadap risiko yang dihadapi dan dapat dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu : Menahan ( Retention), Mengurangi ( Reduction), Memindahkan ( Transfer), dan Menghindari ( Avoidance). Penjelasan mengenai mitigasi risiko terhadap variabel dan penanganannya dapat dilihat pada tabel berikut : IV-15

16 Tabel 4.8 Mitigasi Dan Penanganan Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 1 Bekisting, dan Pekerja jatuh dari ketinggian High Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 2 Instalasi listrik Pekerja terkena sengatan listrik High Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 3 Erection Material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja High pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar seperti helm yang standard. IV-16

17 Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 4 Bekisting, dan Bekisting jatuh dan menimpa pekerja/ fasilitas 5 Lifting Material dengan service crane pekerja/ fasilitas tertimpa material 6 Pengecoran Pekerja jatuh dari ketinggian Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 7 Pemotongan Tiang Bore Pile Pekerja terluka alat oleh 8 Erection Alat melukai pekerja/ merusak fasilitas IV-17

18 Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 9 Instalasi listrik Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran Penerapan aturan sesuai dengan 10 Perkerasan Jalan Gangguan pernafasan akibat debu 11 dengan Excavator Tanah longsor/ runtuhnya dinding samping Memasang pagar pengaman tidak hanya di daerah-daerah berisiko tinggi namun pagar pengaman dipasang secara menyeluruh mengelilingi proyek untuk sterilisasi areal proyek dari hal-hal luar yang tidak ada hubungan dengan jalannya proyek dan memasang rambu-rambu peringatan dan tanda bahaya sesuai dengan standar SMK3 12 dengan Excavator Pekerja/kend araan terjatuh ke lubang galian 13 Pengecoran Pekerja terjatuh saat mendirikan cetakan beton Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. transfer Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jamsostek IV-18

19 Penggolongan Matriks Mitigasi Penanganan 14 Perkerasan Jalan Pekerja terkena semprotan perekat (aspal cair) 15 Bekisting, dan Pekerja terluka ketika bekerja 16 dengan Excavator 17 Instalasi Kabel 18 Pekerjaan Marka Jalan Peralatan excavation menabrak fasilitas/ pekerja yang ada di sekitarnya Terluka ketika bekerja oleh alat tang press hydrolic Pekerja terkena gangguan pernapasan akibat compressor transfer Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) khususnya mengenai standar alat pelindung diri (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan semua peralatan keselamatan standar. Mengasuransikan semua pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). IV-19

DOI: https://doi.org/ /mkts.v23i

DOI: https://doi.org/ /mkts.v23i DOI: https://doi.org/10.14710/mkts.v23i2.13438 Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3l) pada Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara Abstract

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar)

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar) MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar) Gabby E. M. Soputan Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Bonny F. Sompie, Robert

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT Uppit Yuliani Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma uppitney@staff.gunadarma.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK INFRASTRUKTUR GEDUNG Uppit Yuliani Jl. Belly Gg. Mekar II No.40 Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur 13730 uppitney@yahoo.com ABSTRAK Masalah

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEATAN KERJA (K3) PADA PROYEK GUNAWANGSA MERR APARTMENT (RISK ANALYSIS OF SAFETY AND EALT OCCUPATION AT GUNAWANGSA MERR APARTMENT) Enny A Muslim, Anik Ratnaningsih, Sri

Lebih terperinci

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI Novita Sari 1), Endang Mulyani 2), Safarudin M.Nuh 2) Abstrak Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kategori dominan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kategori dominan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu hal yang menjadi perhatian dan sangat serius dalam pelaksanaan pekerjaan proyek adalah kompleksitas pekerjaan. Risiko menyangkut sifat dari proyek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era industrialisasi modern penggunaan teknologi maju sangat dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat

Lebih terperinci

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) 1. PENDAHULUAN Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3 3. Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian

Lebih terperinci

Risk Analysis : Severity & Likelihood

Risk Analysis : Severity & Likelihood LOGO Risk Analysis : Severity & Likelihood Proses Kerja Jenis Bahaya Potensi Bahaya Sub Panel 1 bahaya fisik bahaya kimia bahaya mekanis bahaya ergonomi Severity of Harm Likelihood kebisingan Moderate

Lebih terperinci

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (Studi Kasus: PT. Pelindo Marine Service) Ragil Aji Samudra 1*, Mey Rohma dhani

Lebih terperinci

ABSTRAK. ditemukan bahwa pekerjaan struktur atas memiliki risiko lebih banyak dan rata-rata indeks risiko lebih besar dari struktur bawah.

ABSTRAK. ditemukan bahwa pekerjaan struktur atas memiliki risiko lebih banyak dan rata-rata indeks risiko lebih besar dari struktur bawah. MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH DAN STRUKTUR ATAS GEDUNG BERTINGKAT Beryl Adityanto & Sony Irawan Jati Utomo D H, Frida Kistiani Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden Informed Consent Pesetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama saya Rian Krisna Pratiwi mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Jurusan K3, Universitas Esa Unggul, saya bermaksud melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri atau kondisi tempat bekerjanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan infrastruktur. Faktor-faktor ketidakpastian dan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( ) ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Praktikum Pengelasan (Studi Kasus: di Welding Centre Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya) Retno Ningsih, Ayu Raisa Azhar, M. Puspita Adi Paripurno

Lebih terperinci

METODE PEKERJAAN BORE PILE

METODE PEKERJAAN BORE PILE METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit karena pekerjaan tersebut, baik itu berupa cidera, luka-luka, atau

BAB I PENDAHULUAN. sakit karena pekerjaan tersebut, baik itu berupa cidera, luka-luka, atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dari awal kehidupannya tidak terkecuali, selalu bekerja dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat mereka bekerja dengan berbagai sebab, mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek merupakan gabungan dari sumber daya manusia, material, peralatan, dan modal dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan (Husen,

Lebih terperinci

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) Disusun Oleh : Ama Muttahizi Ahadan Auhan Hasan Fastajii Bulloh TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apa itu Keselamatan Konstruksi? Keselamatan Konstruksi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk melindungi pekerja dan orangorang yang ada di tempat kerja, masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB IX ASURANSI ANEKA BAB IX ASURANSI ANEKA Jika di depan telah dipaparkan tentang asuransi jiwa dan asuransi kerugian secara panjang lebar, berikut ini akan dipaparkan asuransi aneka. Uraian-uraian berikut ini mencakup macam-macam

Lebih terperinci

KECELAKAAN KERJA DAN ANALISIS PENERAPAN PERATURAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN GALIAN TANAH PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

KECELAKAAN KERJA DAN ANALISIS PENERAPAN PERATURAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN GALIAN TANAH PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA KECELAKAAN KERJA DAN ANALISIS PENERAPAN PERATURAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN GALIAN TANAH PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Yonathan 1, Andreas 2 dan Andi 3 ABSTRAK : Dari permasalahan pekerjaan galian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan dengan cara dan tahapan penelitian yang akan dilakukan untuk meneliti suatu topik permasalahan, yang dapat memberikan gambaran mengenai tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO Bryan Alfons Willyam Sepang J. Tjakra, J. E. Ch. Langi, D. R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) Contract Title : Belstar Hotel Contract No. : Contractor : PT. Mutiara EPC Management Consultant : PT Cremona Para Mitra Owner : PT Trihasa METHOD STATEMENT Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) BELSTAR

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) 101 KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER

Lebih terperinci

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Daftar Isi Ⅰ Manajemen Umum 1 Ⅰ-1.Pakaian Kerja 1 Ⅰ-2.Rapih dan Teratur 2 Ⅰ-3.Jalur Aman 3 Ⅰ-4.Kantor dan Tempat Istirahat 4 Ⅰ-5.Tempat Tinggal 5 Ⅰ-6.Peralatan

Lebih terperinci

KUISIONER VALIDASI AWAL

KUISIONER VALIDASI AWAL LAMPIRAN A KUISIONER VALIDASI AWAL PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Kuisioner Validasi Awal Oleh NIA TRI WIJAYANTI 04 03 01 049 6 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)

Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) Manajemen Resiko Proyek Sistem Informasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 1. Identifikasi Resiko Karakteristik Resiko Uncertainty : tidak ada resiko yang 100% pasti muncul, sehingga tetap harus

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Dari standar teknis yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan pondasi bored pile dimana material yang digunakan semuanya harus sesuai dengan kriteria standar teknis

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH...

UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO

LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG JALAN SEMENTARA RISIKO RUMUSAN MASALAH 1. Risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jembatan KNI? 2. Apa saja sumber penyebab

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE Michelle Kwan 1, Irvan Anggrawan 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Tower crane sering digunakan sebagai alat pemindah material secara

Lebih terperinci

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT

Rahmi Dewi Octavia Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D. Farida Rahmawati, ST, MT IDENTIFIKASI DAN ANALISARISIKO KONSTRUKSI DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADAPROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR NAGREG V BANDUNG Rahmi Dewi Octavia 3109

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)

MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko) MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko) PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI 1 ISI RK3K Peningkatan berkelanjutan 6. Tinjauan Ulang Kinerja K3 1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap data sekunder dan data primer dengan menggunakan analisa kualitatif serta setelah melalui validasi kepada para

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PROSES PRODUKSI REMAH KARET (CRUMB RUBBER) DI PT.P&P LEMBAH KARET PADANG ROBINO INDAN Universitas Putra

Lebih terperinci

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak TURAP BETON Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya.sedangkan untuk turap beton adalah turap yang paling sering

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fisk, E.R (1997). Contruction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New

DAFTAR PUSTAKA. Fisk, E.R (1997). Contruction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurrahmat (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Rinareka Cipta, Jakarta Fisk, E.R (1997). Contruction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New

Lebih terperinci

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Lunch Atop a Skyscraper (New York Construction Workers Lunching on a Crossbeam) Foto diambil tahun 1932 oleh Charles C. Ebbets pada proyek Gedung RCA, USA Dr. Jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan

BAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Area dari keselamatan kerja dalam dunia rekayasa mencakup keterlibatan manusia baik para pekerja, klien, maupun pemilik perusahaan. Menurut Goetsch

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya

Lebih terperinci

rencana apakah terhadap waktu atau biaya (Kountur, 2004).

rencana apakah terhadap waktu atau biaya (Kountur, 2004). ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI PENDEKATAN HIRADC DAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN MENARA X DI JAKARTA (Risk Analysis of Occupational and

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : Proyek Perkuatan Lereng Kiri Kaki Bendungan Jatigede Sumedang Jawa Barat)

Lebih terperinci

KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN.

KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN. KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN Wandi Gustianto 1)., M. Indrayadi 2)., Riyanny Pratiwi 2) gustiwandi@gmail.com ABSTRAK Keselamatan kerja sangat penting dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERLUASAN HOTEL MERCURE 8 LANTAI PONTIANAK Samsuri 1), Lusiana 2), Endang Mulyani 2) Abstrak Risiko Kecelakaan kerja adalah salah satu risiko yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pekerjaan Galian Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk konstruksi yang sesuai dengan elevasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Latar Belakang... Rumusan Masalah... Batasan Masalah... Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. Latar Belakang... Rumusan Masalah... Batasan Masalah... Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... iii ABSTRAK... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN DOA... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Dari data perbandingan lima proyek konstruksi gedung yang terbaik dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang mempunyai peranan yang sangat penting dan bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Bab V Pelaksanaan Pekerjaan V.1 Pelaksanaan Di Lapangan Pada pelaksanaan proyek di lapangan, pelaksana tidak langsung membawahi para tukang akan tetapi menunjuk kepala tukang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI TERHADAP KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah Kalimantan. Dalam kegiatan eksploitasi pertambangan batubara selalu menggunakan unit-unit alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi kasus ke tiga proyek pembangunan gedung yang

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak

Lebih terperinci

Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study)

Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study) 1 Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study) Nurbowo Dwinalto Arindra Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial: 1. Sebuah perusahaan yang tidak memikirkan safety dapat membahayakan karyawan. Selain itu, karyawan di dalam perusahaan merupakan salah satu aset perusahaan. Jika tidak memikirkan tentang safety bisa jadi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu proyek konstruksi dikatakan berhasil atau sukses jika proyek tersebut dapat dilaksanakan tepat waktu, sesuai antara biaya dan kualitas yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PEMASANGAN PIPA BAJA PADA PT BALI GRAHA SURYA

ANALISIS RISIKO PEMASANGAN PIPA BAJA PADA PT BALI GRAHA SURYA ANALISIS RISIKO PEMASANGAN PIPA BAJA PADA PT BALI GRAHA SURYA Fitria Devi Anggraini dan Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Fifin Dwi Megan Sari *1) dan I Wayan Suletra 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini.

BAB III METODE PENELITIAN. tahapan dari perancangan dan model operasional Tugas Akhir ini. Bab III MetodePenelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini berisi pembahasan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu berisi tentang bagan alir penelitian beserta uraian

Lebih terperinci

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) Yervi Hesna 1, Radhi Alfalah 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI 5.1 Analisa Gangguan Permesinan Berdasarkan data tentang gangguan operasi yang diperoleh oleh peneliti dari perusahaan untuk gangguan yang berisiko yang terjadi diperiode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci