BAB II LANDASAN TEORI. dibidangnya, dapat menjawab segala pertanyaan, bersikap profesional, dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. dibidangnya, dapat menjawab segala pertanyaan, bersikap profesional, dan"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Teller 1. Pengertian Teller Seorang teller adalah salah satu posisi kunci dan merupakan pintu gerbang bagi banknya. Nasabah mengaharapkan seorang teller ahli dibidangnya, dapat menjawab segala pertanyaan, bersikap profesional, dan ramah tamah. Sesungguhnya jika nasabah berbicara tentang bank tersebut, maka berarti ia berbicara mengenai teller di bank tersebut. 1 Teller adalah karyawan kasir yang dapat melayani dan mempertanggungjawabkan lalu lintas pembayaran uang tunai (Drs. H. Malayu S.P Hasibuan). Teller adalah karyawan bank yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas uang tunai. Teller disebut juga kuasa kas terbatas, karena dalam jumlah uang terbatas karyawan bank tersebut dapat bertindak secara langsung untuk melakukan transaksi (Prof. DR. Faisal Afiff, SPEC. LIC, dkk ). 2 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian teller adalah petugas bank yang dapat bekerja cepat, tepat, jujur, dan ramah tamah serta dapat melayani dan mempertanggungjawabkan lalu lintas pembayaran uang tunai. 1 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank & Nonbank, (Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2004), hal Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal

2 15 Kegiatan teller merupakan peningkatan pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan penerimaan / pembayaran uang tunai dengan tetap memperhatikan unsur-unsur keamanan, karena sistem teller merupakan serangkaian tata kerja pelayanan kepada nasabah di counter yang sebagian besar tugasnya diselesaikan sendiri oleh teller yang bersangkutan. Full teller system diharapkan dapat menghindarkan terjadinya hambatan-hambatan. Hubungan antara nasabah dan petugas bank yang melayani akan terjalin secara langsung, cepat, dan aman. Sebenarnya yang membedakan sistem teller ini dengan sistem lainnya adalah tugas rangkap yang dilakukan oleh seorang karyawan, yaitu: a. Memeriksa identitas nasabah, b. Meneliti keabsahan nasabah, c. Menyetujui pembayaran dan pengesahan tanda terima setoran serta melakukan pembayaran tunai dalam plafon yang telah ditetapkan, d. Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam pagu yang telah ditetapkan, e. Menerima uang setoran dan melakukan pembayaran uang tunai sesuai dengan plafon yang telah ditetapkan Jenis-Jenis Teller a. Corporate Teller adalah teller yang hanya melaksanakan tugas untuk menerima setoran dan pembayaran dengan uang tunai kepada nasabah bank. 3 O.P. Simorangkir, op.cit, hal

3 16 b. Individual Account Teller adalah teller yang bertugas menerima setoran dan pembayaran uang tunai dari nasabah bank perorangan saja. c. Local Currency Teller adalah teller yang hanya bertugas untuk menerima setoran dan pembayaran dengan uang tunai valuta sendiri (rupiah). d. Foreign Currency Teller adalah teller yang bertugas menerima setoran dan pembayaran denga uang tunai valuta asing (valas). e. Express Teller adalah teller yang otoritasnya hanya melakukan pembayaran dengan uang tunai di bawah nilai tertentu dan saldo konkret rekening korannya mencukupi. f. Mixed Transaction Teller adalah teller yang dapat melaksanakan penerimaan setoran dan pembayaran dengan uang tunai, baik dengan valuta sendiri maupun valuta asing, dalam semua jenis teller. g. Special Teller adalah teller yang bertugas untuk menerima setoran dan pembayaran dengan uang tunai dalam jumlah yang relatif sangat banyak Tugas Unit Kerja Teller Unit kerja kas bertanggung jawab atas transaksi tunai terutama atas penerimaan maupun pembayaran uangnya. Petugas-petugas yang bekerja di unit kerja kas dinamakan kasir atau teller yang dikepalai oleh kepala kas (head teller). Berdasarkan keterampilan, prestasi kerja, senioritas masing- 4 Malayu S.P. Hasibuan, op.cit, hal

4 17 masing petugas dan pejabat dilingkungan unit kerja kas dilimpahi tugas dan wewenang yang berbeda-beda. 5 Tugas-tugas unit kerja teller dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain yang berhubungan dengan: a. Persediaan Uang Tunai Bank memelihara persediaan uang tunai dalam berbagai macam jenis persediaan, yang dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu persediaan umum yang dipelihara oleh unit kerja kas dan persediaan khusus yang dipelihara oleh unit kerja lain. Persediaan umum terdiri dari beberapa jenis antara lain persediaan yang disimpan di khasanah yang menjadi tanggung jawab head teller dibawah penegendalian Kepala Bagian Operasional (KBO) dan persediaan yang disimpan dalam kotak kasir (teller cash box) menjadi tanggung jawab masing-masing teller dibawah pengendalian head teller. Sementara untuk persediaan khusus dipelihara oleh unit lain, misalnya persediaan untuk kas kecil yang dipelihara oleh bagian umum dan persediaan manajemen (managemen reserves) yang menjadi tanggung jawab pimpinan unit kerja tertentu. Di dalam persediaan uang tunai dikenal dengan apa yang dinamakan bait money yaitu persediaan uang tunai yang berada di tangan petugas teller yang nomor serinya telah diketahui. Uang tersebut dalam keadaan tertentu sengaja dikorbankan apabila terjadi perampokan. Di samping 5 Ramly Faud & Rustan D.M. Akuntansi Perbankan Petunjuk Praktis Operasional Bank, (Yoyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal

5 18 untuk menghindari resiko uang tunai dari perampokan, bank juga mengasuransikan persediaan uang tunai (cash in vault) dan mengasuransikan uang tunai dalam perjalanan (cash in transit). b. Penerimaan Setoran Sumber utama persediaan uang tunai adalah penerimaan setoran dari nasabah. Apabila terjadi kekurangan atau melewati batas minimum persediaan bank baru menarik dari Bank Indonesia atau bank lain. Jumlah minimum yang harus dipelihara disesuaikan dengan pemeliharaan likuiditas bank. Tugas utama unit kerja kas adalah menerima setoran tunai baik dalam bentuk valuta rupiah maupun valuta asing (bank notes). Setoran pemindahbukuan dan setoran non tunai atau setoran kliring. c. Pembayaran Uang Tunai Persediaan uang tunai oleh bank disalurkan melalui pembayaran tunai kepada nasabah dan pembayaran tunai lain. Setiap teller melakukan pembayaran tunai sesuai dengan limit atau tingkat kewenangannya masing-masing. Diluar wewenangnya setiap pembayaran harus diperiksa pihak lain yang berwenang dalam hal ini head teller, KBO atau pimpinan cabang Peralatan-Peralatan Teller a. Satu set komputer yang telah online. b. Mesin penghitung uang kertas dan logam. 6 Ibid, hal

6 19 c. Cash box untuk menyimpan uang tunai. d. Specimen atau contoh kartu tanda tangan nasabah. e. Buku, alat tulis kantor, serta disket komputer. f. Daftar nilai kurs jual dan kurs beli valuta asing harian bank. g. Benang pengikat dan kertas ban uang, serta stempel Uraian Pekerjaan Teller Pada prinsipnya uraian pekerjaan (job description) semua jenis teller itu sama. Bedanya hanya terletak pada besarnya wewenang yang dimilikinya. Uraian pekerjaan teller, antara lain sebagai berikut: a. Teller pada pagi hari menerima sejumlah uang tunai dari kuasa kas setelah menandatangani tanda terimanya. b. Teller harus menerima setoran tunai dan menedatangani bukti setorannya. c. Teller wajib menghitung, menyortir dan mengikat rapi semua saldo uang tunai setelah kas ditutup untuk umum. d. Teller harus menyetorkan saldo uang tunai kepada kuasa kas, setelah menghitungnya dengan benar dan kuasa kas harus menandatangani tanda terimanya. e. Teller berhak meminta peralatan yang diperlukannya demi kelancaran tugas dan kuasa kasnya. f. Teller harus melaksanakan semua tugas dan mempertanggung jawabkannya kepada kuasa kas. 7 Malayu S.P. Hasibuan, op.cit, hal. 164

7 20 g. Teller dengan persetujuan kuasa kas atau pimpinan bank melaksanakan penyetoran dan penarikan uang tunai dari dan kepada BI. h. Teller harus menerima setoran dari dan atau pembayaran kepada nasabah bank. i. Teller harus mengelola, mengadministrasi, mempertanggungjawabkan, dan menjaga semua uang tunai yang ada dalam kekuasaannya dengan baik Etika Teller Sebagai front officer yang berhubungan langsung dengan nasabah, teller perlu mempunyai suatu etika untuk memuaskan para nasabah. Etika tersebut, antara lain sebagai berikut: a. Penampilan, yaitu para teller sebaiknya mempunyai penampilan yang menarik, antara lain dengan menggunakan seragam yang mencirikan adanya kesatuan dan ciri khas bank bersangkutan. b. Kepribadian, yaitu para teller harus mempunyai sikap yang ramah, bersahabat, dan hormat terhadap nasabah. c. Kecepatan pelayanan dari teller sehingga dapat memuaskan para nasabah. 9 d. Menjaga kerahasiaan, yaitu teller harus menjaga kerahasiaan nasabah maupun kerahasiaan bank. 8 Ibid, hal Ibid, hal. 167

8 21 7. Aturan dan Tata Tertib Teller a. Pada jam kerja/operasi bank yang diperkenankan berada didaerah teller adalah: 1) Karyawan bagian kas (head teller dan teller), 2) Pimpinan bank atau auditor di waktu-waktu tertentu, dan 3) Pejabat Bank Indonesia yang telah mendapat izin dari pimpinan bank. b. Setiap teller hanya dapat melayani transaksi di counter teller, kecuali telah mendapat izin dari head teller atau pimpinan bank. c. Teller tidak diperkenankan makan di counter teller, membawa ke ruangan teller dan menggantungkan baju atau sejenisnya didalam ruangan teller. d. Pintu masuk ruangan teller harus terkunci, ruangan teller harus dilengkapi sistem alarm yang baik, dan setiap pengambilan uang tunai ke brankas harus diketahui teller kepala atau pimpinan bank. e. Pada akhir jam kerja, teller wajib menghitung uang yang ada pada boks teller. Jika terdapat kelebihan, ia wajib menyetorkannya pada head teller (over night limit). Jika terdapat kekurangan, teller wajib mengganti kekurangan tersebut. 10 B. Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan Pelayanan secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah, melalui pelayanan 10 Ibid, hal. 167

9 22 yang baik, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. 11 Pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari suatu pihak ke pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara rahmatullah, adil, tepat, dengan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerimanya. Menurut Philip Kotler dalam Dasar-Dasar Perbankan Melayu SP. Hasibuan pelayanan atau service excellent adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilihan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikatakan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menurut Elthaitammy (1990) service excellent atau pelayanan yang memuaskan adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani nasabah secara memuaskan untuk mencapai tingkat excellent, setiap karyawan memiliki keterampilan tertentu, diantaranya adalah: a. Menarik dan rapi Setiap karyawan memiliki penampilan yang menarik dan rapi, sehingga setiap nasabah merasa nyaman dalam bertransaksi. b. Bersikap ramah Setiap karyawan dituntut untuk bersikap ramah kepada setiap nasabah dan bisa mengendalikan emosi, sehingga setiap nasabah merasa dilayani secara baik dan memuaskan. 11 Melayu SP. Hasibuan, Op.cit. hal. 152

10 23 c. Memperlihatkan etos kerja dan sikap selalu siap untuk melayani Setiap karyawan memberikan setiap waktunya untuk melayani nasabah. d. Tenang dalam bekerja Karyawan harus memiliki sikap yang tenang dalam melakukan setiap pekerjaan yang dilakukan, sehingga nasabah akan merasa tenang dalam melakukan transaksi. e. Tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan Karyawan bekerja untuk nasabah dan setiap karyawan tidak boleh tinggi hati dalam melayani nasabah karena nasabah dan karyawan saling membutuhkan satu sama lainnya. f. Menguasai pekerjaan baik tugas yang berhubungan pada bagian atau pada bagian lainnya. Karyawan mampu menguasai seluruh kegiatan pekerjaan, ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan nasabah. g. Mampu berkomunikasi dengan baik Karyawan harus mampu berkomunikasi dengan nasabah dengan baik, sehingga setiap nasabah merasa dihargai dan dilayani dengan baik. h. Bisa memahami bahasa isyarat pelanggan/ nasabah Yaitu memiliki kemampuan menangani keluhan nasabah secara profesional Fandy Tjiptono, Manajemen, (Yogyakarta: Jasa Candi, 1998), hal. 58

11 24 Dengan demikian upaya mencapai pelayanan bukanlah pekerjaan yang mudah, akan tetapi bisa hal tersebut dilakukan akan dapat meraih manfaat besar terutama kepuasan dan loyalitas nasabah yang besar. Pelayanan yang diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan. Artinya pegawai langsung berhadapan dengan pelanggan atau menempatkan sesuatu dimana pelanggan/nasabah sudah tahu tempatnya atau pelanggan melalui telepon. Seperti yang diketahui bahwa lembaga keuangan, bank memiliki tugas memberikan jasa keuangan melalui penitipan uang (simpanan), peminjaman uang (kredit) serta jasa-jasa keuangan lainnya. Bank harus dapat menjaga kepercayaan dari nasabahnya karena tanpa kepercayaan masyarakat, mustahil bank dapat hidup dan berkembang. Untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan nasabahnya, bank perlu menjaga citra positif di mata masyarakat. Citra ini dapat dibangun melalui kualitas produk pelayanan dan keamanan. Tanpa citra yang positif, kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan terjaga. Secara umum, pengertian pelayanan nasabah adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah melalui pelayanan yang diberikan seseorang. 13 Jadi pelayanan terhadap nasabah merupakan pelayanan yang diberikan oleh bank untuk memenuhi 13 Kasmir, Etika Customer Service,(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 180

12 25 keinginan dan kebutuhan nasabah, maka bank harus tahu apa yang dibutuhkan oleh nasabah dan bagaimana nasabah tersebut puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak bank. Ketika nasabah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh bank, maka nasabah akan terus menyimpan dananya di bank tersebut. 2. Etika pelayanan Etika pelayanan adalah perilaku petugas bank terutama petugas pelayanan dalam memenuhi apa yang diinginkan atau diharapkan konsumen/nasabah. Etika pelayanan bertitik tolak pada perilaku petugas bank dalam berbagai lini dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan memperhatikan mana yang baik mana yang buruk, mana yang benar mana yang salah. Ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh petugas bank dalam melakukan pelayanan kepada nasabah, diantaranya adalah: a. Tidak melakukan perbuatan tercela. b. Memegang teguh amanah. c. Menjaga nama baik bank dan nasabah. d. Beriman dan mempunyai rasa tanggung jawab moral. e. Sabar tapi tegas dalam menghadapi permasalahan, seperti keluhan nasabah. f. Memiliki integritas, artinya bertindak jujur dan benar.

13 26 g. Manners, artinya tidak egois, disiplin dan tidak kasar. 14 Ada beberapa alasan mengapa etika penting dalam praktik bisnis perusahaan terutama pada dunia perbankan, yaitu: a. Menanamkan kepercayaan dan citra. Apabila petugas dapat mengimplementasikan beberapa karakter etika pelayanan, maka dengan sendirinya kepercayaan nasabah kepada bank tersebut semakin tinggi. b. Menghindari terjadinya bahaya rush dan kejahatan kerah putih (white collar crime) yang sering melibatkan orang dalam baik pejabat bank maupun karyawan. Ciri-ciri etika pelayanan yang prima adalah: a. Memiliki personil yang professional dan bermoral 15 Para manajer dan petugas bank harus memiliki kemampuan keterampilan tentang aspek-aspek bisnis perbankan. Khususnya petugas yang melayani nasabah menguasai manfaat produk, mampu membuat nasabah mengerti dan tertarik untuk membelinya. Petugas bank harus pandai memikat, cepat tanggap, sehingga nasabah semakin tertarik, yang tak kalah pentingnya adalah etika pelayanan seperti ramah dan sopan santun yang menyenangkan nasabah. Disamping karyawan memiliki profesionalisme tinggi, juga harus bermoral dalam 2010), hal Ibid. 14 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,

14 27 arti beriman dan jujur, serta mengetahui dan mengamalkan mana yang benar dan mana yang salah. b. Memiliki sarana dan prasarana yang meyakinkan Untuk memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah, disamping faktor manusianya hendaklah harus didukung oleh saran fisik tertentu dan segala perlengkapannya. c. Responsive (Tanggap) Petugas bank harus mau dan mampu melayani dengan tanggap dan cepat tanpa iming-iming tertentu. Karyawan harus tanggap menghadapi keadaan atau keluhan nasabah, mempunyai kepedulian atas kesulitan nasabah. Cepat artinya melayani nasabah dalam waktu yang singkat, tidak bertele-tele. Misalkan nasabah yang kelihatan kesulitan dalam menulis slip transaksi, maka petugas bank harus tanggap untuk membantunya. d. Komunikatif Dalam memberikan penjelasan dapat dimengerti oleh nasabah. Bicaralah yang jelas, lugas, mudah dipahami dan menyenangkan nasabah. Tanpa diminta petugas bank harus siap berkomunikasi dengan nasabah. e. Memiliki perilaku dan penampilan simpatik Perilaku simpatik yang harus ditunjukkan oleh petugas bank antara lain, tidak sering menyalahkan nasabah tidak suka berdebat, tidak cepat jengkel atau emosi dan memperhatikan air muka yang

15 28 jernih dan tidak suka bicara kasar. Petugas bank harus mampu mempunyai tutur kata yang santun, sekalipun nasabah yang dihadapi adalah nasabah yang terlalu banyak permintaan atau terlalu banyak bertanya. f. Memiliki penampilan dan bicara yang meyakinkan Penampilan karyawan dengan sopan santunnya berbicara dan dapat dipercaya. Sedikit kepercayaan adalah modal utama dalam menciptakan kepuasan nasabah. Cara berpakaian merupakan salah satu aspek penampilan yang dapat menimbulkan kepercayaan dari nasabah. Seragam yang dikenakan oleh karyawan Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu aspek penampilan yang mampu membedakan Bank Muamalat Indonesia dengan bank lainnya Tujuan dan Manfaat Etika a. Tujuan Etika 1) Untuk Persahabatan dan Pergaulan Artinya etika dapat meningkatkan keakraban dengan nasabah atau tamu. Dengan menjadi akrab otomatis akan meningkatkan persahabatan dan menambah lingkungan pergaulan baik di bank maupun di luar bank. Yang jelas jika nasabah menjadi akrab segala urusan antara bank dengan nasabah akan menjadi lebih mudah, 16 Ibid, hal

16 29 2) Menyenangkan Orang Lain Menyenangkan orang lain maksudnya adalah dengan salah satu cara melalui memuaskan orang lain. Dengan adanya etika nasabah akan terasa senang dan merasa puas pelayanan yang diberikan, sehingga tentu akan mengulangnya kembali suatu waktu. 3) Membujuk Nasabah Setiap nasabah memiliki karakter tersendiri. Terkadang seorang nasabah perlu dibujuk agar mampu menjadi nasabah bank. Salah satu cara membujuk nasabah adalah melalui etika, karena mereka merasa tersanjung akibat etika yang diberikan pegawai bank. 4) Mempertahankan Nasabah Khusus untuk nasabah yang lama tidak akan pindah kepada bank lain karena sudah merasa puas atas layanan yang diberikan bank. 5) Membina dan Menjaga Hubungan Dalam etika juga menimbulkan rasa ketertarikan, sehingga terbina hubungan yang lebih baik dan akrab. 6) Berusaha Menarik Nasabah Etika juga berusaha untuk menarik etika nasabah, sehingga bukan tidak mungkin dengan etika akan menambah jumlah nasabah Kasmir, op.cit. hal. 188

17 30 b. Manfaat Etika 1) Dapat meningkatkan rasa percaya diri, bagi seluruh pegawai bank, karena pegawai bank merasa memiliki nilai lebih dibandingkan nasabah, baik penampilan, cara bicara maupun perilaku. 2) Dengan berlaku sopan, ramah tamah, murah senyum, dan berperilaku yang menyenangkan nasabah akan merasa dihormati dan dihargai. 3) Petugas bank juga sangat disegani oleh nasabah karena etika yang dimilikinya Penampilan Dalam melayani nasabah karyawan bank dituntut untuk berpenampilan semenarik mungkin. Hal ini disebabkan penampilan merupakan hal yang pertama yang dilihat oleh nasabah. Dengan penampilan awal yang baik akan memberikan kesan yang baik terhadap nasabah, sehingga timbul rasa kagum, simpatik dan hormat terhadap nasabah. Oleh karena itu, penampilan seseorang tidak dapat dibohongi. Penampilan selalu tampak utama yang dilihat oleh nasabah. Oleh karena itu setiap pegawai bank dituntut untuk memiliki penampilan yang prima sepanjang hari. Secara umum penampilan yang prima yang ditampilkan oleh setiap pegawai bank adalah sebagai berikut: 18 Ibid, hal. 189

18 31 a. Wajar, maksudnya setiap karyawan bank harus wajar dalam bersikap dan bertindak dalam arti tidak dibuat-buat. Hal ini akan tergambar dari wajar yang selalu tampak ceria dan murah senyum dan tidak bersikap murung. b. Dalam hal berpakaian harus selalu berpenampilan rapi, serasi dan bersih dan tidak mengggunakan asesoris dan bermake up yang berlebihan. c. Selalu mengucapkan salam bila bertemu atau berpisah dengan nasabah atau tamu, termasuk ucapan terima kasih. d. Selalu bersikap optimis dan tidak pesimis serta tidak ragu-ragu dalam bertindak, sehingga mampu memberikan keyakinan kepada nasabah atas layanan yang diberikan. e. Berperilaku yang baik, lincah, gesit, mudah bergaul, dan cepat tanggap namun tidak over acting didepan nasabah atau tamu, yang pada akhirnya dapat membuat para nasabah jengkel. f. Lemah lembut dan sopan santun dalam melayani tamu atau nasabah, membuat nasabah merasa dihargai oleh pegawai bank. g. Selalu memberikan perhatian, tidak cuek dalam menghadapi tamu atau nasabah, dalam hal ini nasabah merasa memperoleh perhatian serius. h. Selalu suka membantu, sehinggga nasabah merasa ringan dalam menghadapi urusannya Ibid, hal

19 32 5. Cara Berpakaian Cara berpakaian merupakan salah satu bagian dari penampilan. Pakaian menunjukkan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, cara berpakaian pun harus memperoleh perhatian yang cukup serius dalam memberikan layanan. Dalam praktiknya cara berpakaian yang baik adalah sebagai berikut: a. Gunakan pakaian dinas yang sudah ditentukan pada hari-hari tertentu. Kemudian gunakan pakaian yang lembut dan jangan warna yang norak. b. Gunakan pakaian yang necis dan rapi, kenakan kemeja dengan kancing yang rapi (tidak kelihatan dada) dan lengan baju jangan digulung. c. Hindari pakaian yang tidak lazim dengan model yang tidak lazim dan warna yang mencolok (norak) sehingga menarik perhatian orang lain. d. Jangan mengenakan asesoris yang berlebihan pada pakaian dan badan seperti gelang, kalung, anting atau perhiasan lainnya. e. Gunakan celana gelap dengan variasi kantong yang normal tidak berlebihan, sehingga menghindari kesan kotor dan kumal. f. Masukkan baju ke dalam celana, sehingga terlihat rapi, jangan sekalikali menggunakan baju yang keluar. g. Gunakan tanda pengenal yang telah diwajibkan, sehingga nasabah dengan mudah dapat menyebut atau memanggil nama yang bersangkutan. Kemudian tempatkan tanda pengenal tersebut pada tempatnya.

20 33 h. Gunakan sepatu dan kaos kaki yang serasi dengan pakaian yang tidak diperkenankan memakai sendal di kantor. Kaos kaki yang kotor dan bau akan menimbulkan pelayanan yang tidak sedap Sikap dan Perilaku Sikap dan perilaku merupakan bagian penting dalam etika perbankan. Oleh karena itu, sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian pegawai bank itu sendiri. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama mutunya kepada seluruh nasabah tanpa pandang bulu. Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh setiap pegawai bank adalah sebagai berikut: a. Jujur dalam Bertindak dan Bersikap Kejujuran merupakan modal utama seseorang karyawan bank dalam melayani nasabah. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap maupun bertindak. Kejujuran inilah yang akan menimbulkan kepercayaan nasabah atas layanan yang diberikan. b. Rajin, Tepat Waktu, dan Tidak Pemalas Seorang pegawai bank dituntut untuk cekatan dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin tahu, tidak mudah putus asa, dan tidak pemalas. c. Selalu Murah Senyum Dalam menghadapi nasabah atau tamu selalu murah senyum. Jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. 20 Ibid, hal

21 34 d. Lemah Lembut dan Ramah Tamah Dalam bersikap, berbicara, dan melayani nasabah atau tamu selalu lemah lembut dan ramah tamah sehingga dapat menarik minat tamu dan membuat nasabah betah berhubungan dengan bank. e. Sopan Santun, Tutur Kata, dan Hormat Dalam memberikan pelayanan kepada nasabah selalu bersikap sopan santun, tutur kata dan hormat. Dengan demikian nasabah akan tunduk dan hormat terhadap karyawan bank tersebut. 21 f. Periang dan Selalu Ceria dan Pandai Bergaul Dalam memberikan pelayanan tunjukkan, sikap periang dan selalu ceria dan pandai bergaul, sehingga akan menyebabkan nasabah terasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama. g. Simpatik Simpatik merupakan memberikan pelayanan yang dapat menyenangkan dan tidak menjengkelkan nasabah. h. Fleksibel Dalam menghadapi nasabah, selalu memberikan pengertian dan suka mengalah kepada nasabah. Segala sesuatu dapat diselesaikan dan selalu ada jalan keluarnya dengan cara yang fleksibel. i. Serius Dalam melayani nasabah serta tabah dalam menghadapi nasabah yang sulit berkomunikasi atau yang suka ngeyel. 21 Ibid, hal

22 35 j. Memiliki Rasa Tanggung Jawab Terhadap pekerjaannya sampai nasabah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. k. Rasa Memiliki Perusahaan yang Tinggi Sehingga motivasi untuk melayani nasabah juga tinggi dan memiliki jiwa pengabdian, loyal, dan setia terhadap perusahaan. l. Suka Menolong Nasabah Maksudnya suka menolong nasabah yang belum mengerti atau sedang mengalami kesulitan sampai menemui jalan keluarnya. Kemudian karyawan bank suka mengalah dan selalu bersikap tenang Cara Berbicara Di samping cara berpakaian yang baik karyawan bank dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan nasabah. Komunikasi yang dilakukan diharapkan dapat membuat nasabah tertarik dan terkesan terhadap bank. Komunikasi ini penting mengingat merupakan langsung berbicara kepada nasabah. Oleh karena itu dalam etika cara berbicara diatur sebagai berikut: a. Biarkan nasabah berbicara lebih dulu, agar bank dapat informasi tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan nasabah dengan jelas. b. Jangan sekali-kali memotong pembicaraan nasabah dan usaha bicara setelah nasabah selesai bicara. Artinya, tidak menyela pembicaraan nasabah, kecuali nasabah bertanya. 22 Ibid, hal

23 36 c. Pada saat nasabah bicara dengan baik-baik dan beri perhatian penuh, perhatikan apa, mengapa dan bagaimana isi pembicaraan, sehingga segala sesuatu menjadi jelas dan tidak perlu mengulang pertanyaan. d. Dengarkan baik-baik apa yang dibicarakan nasabah dengan saksama dan usaha dan catat bila perlu, sehingga tidak lupa tentang harapan dan keinginan nasabah. e. Tanggapi isi pembicaraan yang diinginkan nasabah dengan penjelasan yang tenang dan menyenangkan. f. Bersikaplah rileks, santai, dan tidak tegang dalam menghadapi nasabah dan jangan mengkritisi nasabah. g. Jangan bersikap marah dan mengadili nasabah. Karyawan bank diharapkan berbicara volume suara yang datar dan kata-kata yang santun. h. Jangan berprasangka buruk terhadap nasabah. i. Hargai setiap usul yang diberikan nasabah. j. Usahakan suara lemah lembut dan jangan bersuara terlalu besar. k. Jangan berbicara sambil mendengarkan nasabah lain yang sedang berbicara. Fokuskan pembicaraan kepada satu nasabah Cara Bertanya Terkadang keinginan dan kebutuhhan nasabah yang dijelaskan lewat pembicaraan langsung tidak atau kurang jelas. Hal ini sangat berbahaya karena dapat memberikan jawaban yang salah, tidak seperti yang 23 Ibid, hal

24 37 diinginkan nasabah. Oleh karena itu, untuk setiap penjelasan yang kurang jelas, perlu ditanyakan kembali ke nasabah. Namun cara bertanya pun harus diatur, sehingga nasabah tidak merasa tersinggung dan mungkin bahkan merasa senang. Adapun cara bertanya yang baik antara lain: a. Siapkan pertanyaan yang akan diajukan ke nasabah, terlebih dulu dengan prioritas pertanyaan selanjutnya. b. Pilih waktu yang tepat untuk bertanya. Perhatikan kondisi nasabah pada saat itu dan objek pembicaraan. c. Berusahalah mengenali nasabah, baik asal atau latar belakangnya melalui riwayat hidup atau dokumen lainnya. d. Minta izin jika hendak bertanya, biasakan dengan permulaan kalimat kata-kata maaf. e. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jangan bertele-tele. f. Hindarkan pertanyaan yang tidak jelas yang dapat memberikan pemahaman yang berbeda, sehingga menimbulkan salah paham. g. Ciptakan suasana yang kondusif, yaitu suasana tenang dan nyaman. h. Berikan alasan yang tepat untuk pertanyaan yang sensitif. i. Jangan bertanya yang bersifat mengancam, sehingga nasabah enggan untuk menjawab Ibid, hal

25 38 9. Gerak-Gerik Gerak-gerik yang diperlihatkan oleh karyawan bank dalam melayani nasabah perlu diperhatikan. Gerak-gerik yang salah akan menyebabkan salah paham antara nasabah dan karyawan serta dapat membuat kondisi nasabah tidak nyaman. Gerak-gerik yang ditunjukkan adalah raut muka, gerak-gerik anggota tubuh seperti tangan, badan, mulut, hidung, cara duduk, cara bertanya atau cara berjalan. Kesalahan dalam melakukan gerak-gerik apakah disengaja ataupun tidak akan membuat nasabah tersinggung atau memahami secara lain, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan antar keduanya. Bahkan bukan tidak mungkin akan mengakibatkan nasabah malah akan tidak tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Adapun gerak-gerik yang diperlukan dalam suatu etika adalah sebagai berikut: a. Raut muka, merupakan ekspresi perasaan dan emosi seseorang. Oleh karena itu, setiap pegawai bank harus menunjukkan raut muka yang selalu ceria dan merupakan pantangan memberikan raut muka cemberut atau sedih atau sinis. b. Mata, dalam menatap nasabah jangan terlalu memandang curiga atau memandang enteng. Usaha kontak mata jangan terlalu lama atau penuh selidik.

26 39 c. Senyum, merupakan gerakan bibir dan dapat menyenangkan nasabah. Dalam memberikan pelayanan haruslah murah senyum, akan tetapi bukan senyum yang di buat-buat. d. Gerakan tangan, kaki, kepala, dan seluruh tubuh janganlah terlalu kaku, karena setiap gerakan mengandung arti tersendiri. e. Cara berjalan, duduk, atau berdiri perlu diatur sebaik mungkin, sehingga tampak menyenangkan dan anggun di depan nasabah Etika Pelayanan Nasabah Secara umum etika pelayanan yang dapat diberikan oleh pegawai bank dalam rangka pelayanan adalah sebagai berikut: a. Mengucapkan salam pada saat bertemu dengan nasabah, seperti selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore. Jika kita sudah tau agama nasabah, misalnya muslim maka ucapkan assalamualaikum. b. Setelah mengucapkan salam, segera mempersilakan tamu untuk masuk atau duduk dengan sopan atau suruh menunggu sebentar. c. Baik dalam mengucapkan salam maupun mempersilakan tamu masuk atau duduk selalu dengan ramah atau murah senyum. d. Bertanya tentang keperluan nasabah, secara ramah, sopan, dan lemah lembut. e. Biasakan dan mulaikan mengucapkan tolong atau maaf untuk menyuruh nasabah mengisi formulir atau menunggu sesaat. 25 Ibid, hal

27 40 f. Ucapkan kata terima kasih apabila nasabah memberikan saran atau hendak pamit setelah menyelesaikan masalahnya. 11. Larangan dalam Etika Pelayanan Secara umum larangan dalam etika pelayanan adalah sebagai berikut: a. Dilarang berpakaian sembarangan, terutama pada saat jam kerja, dan pada saat melayani nasabah. b. Dilarang melayani nasabah atau tamu sambil makan, minum, atau merokok atau mengunyah sesuatu seperti permen karet. c. Dilarang melayani nasabah atau tamu sambil ngobrol atau bercanda dengan karyawan yang lain dalam kondisi apapun. d. Dilarang menampakkan wajah cemberut, memelas, atau sedih di depan nasabah atau tamu. e. Dilarang untuk berdebat atau berusaha menyanggah nasabah secara kasar atau tidak sopan. f. Dilarang meninggalkan nasabah pada saat banyak nasabah yang harus dilayani. g. Dilarang berbicara terlalu keras baik volume suara maupun kata-kata. h. Juga dilarang berbicara terlalu pelan dan tidak jelas pada saat melayani nasabah. i. Dilarang keras meminta imbalan atau janji-janji tertentu kepada nasabah Ibid, hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Landasan Hukum Pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Landasan Hukum Pelayanan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Landasan Hukum Pelayanan 1. Pengertian pelayanan Pengertian pelayanan secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya. BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK 2.1.1 PENGERTIAN BANK Sebagai tabungan perbankan No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Indonesia, pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TENTANG PELAYANAN. A. Perlindungan Nasabah dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

BAB III TINJAUAN TENTANG PELAYANAN. A. Perlindungan Nasabah dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) BAB III TINJAUAN TENTANG PELAYANAN A. Perlindungan Nasabah dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Fungsi lembaga perbankan sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR PELAYANAN TELLER BAGI KEPUASAN KONSUMEN

BAB II DASAR-DASAR PELAYANAN TELLER BAGI KEPUASAN KONSUMEN BAB II DASAR-DASAR PELAYANAN TELLER BAGI KEPUASAN KONSUMEN A. Pelayanan yang Baik 1. Pengertian Pelayanan yang Baik Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Raya Padang Teller dalam menjalankan tugasnya tidaklah lepas dari prosedur yang ada pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : DIMAS KHARISMA DIMAWAN 2012110955 SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Service Excellence oleh Teller Dari hasil pengamatan dan wawancara yang didapat oleh penulis, pelayanan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Etiket dalam bekerja dapat meningkatkan citra suatu perusahaan, terutama untuk suatu industri perhotelan. Pada industri perhotelan sangat diutamakan dalam memberikan pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perbankkan 2.1.1 Pengertian kualitas Menurut Kotler dan Keller (2013:138) kualitas adalah keseluruhan dari kelengkapan fitur suatu produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya maka dapat penulis ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain: Peran Customer Service

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER SERVICE Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang telah diberikan customer service kepada bank, ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelayanan Bank BTN Kantor Cabang Syari ah Semarang Peran customer service pada Bank BTN Kantor Cabang Syari ah Semarang yaitu dimana customer service merupakan

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta CONTOH PELAYANAN DI SUATU BANK Satpam membukakan pintu, menyapa, menanyakan

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank merupakan bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang berorientasi kepada pemberian pelayanan terhadap nasabah. Menurut (Kasmir 2002:2) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH A. Pengertian Pemasaran pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab yang sebelumnya peneliti akan memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut: Bank merupakan lembaga keuangan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MAKALAH TENTANG ATTENTION Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Perhatian ( ATTENTION ) SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Secara umum pemasaran adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam beberapa tahun ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, perkembangan itu berkaitan dengan adanya

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI service. 1 Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki tugas BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Service 1. Pengertian Customer Service Pelayanan nasabah dapat diberikan oleh berbagai pihak baik Customer Service,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hubungannya dengan hukum perbankan, bank memiliki peran utama dalam sistem keuangan di sebuah Negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Pariaman Bank Nagari sebagai salah satu Bank daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan 1. Definisi Pelayanan Pelayanan adalah menyediakan segala apa yang dibutuhkan orang lain sedangkan mengacu pada konsep pemasaran, pelayanan biasanya sering dikaitkan

Lebih terperinci

Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M.

Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M. Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M. Pra-Magang Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati 2016 Hakekat manusia selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain. Oleh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Customer Service Dengan tren permintaan konsumen di era modern ini cenderung lebih suka yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2004:8) secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK

BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK STANDAR DAN MUTU PELAYANAN 1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima a. Perubahan Paradigma Pelayanan Pelayanan pada masyarakat dimasa datang itu hendaknya:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian, Fungsi dan Jenis Bank 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, adalah sebagai berikut : Bank adalah

Lebih terperinci

Customer Service Excellence. Manajemen Retail

Customer Service Excellence. Manajemen Retail Customer Service Excellence Manajemen Retail Point Penting Memahami pentingnya customer dan customer service Mengidentifikasi internal dan eksternal customer Memahami dan menciptakan kepuasan customer

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Kegiatan Teller Kegiatan Teller

Ruang Lingkup Kegiatan Teller Kegiatan Teller Teller: sebutan untuk karyawan bagian terdepat di sebuah bank, pekerjaan mereka lebih bersifat monoton, yaitu menerima, menghitung, menyerahkan uang dari dan kepada customer bank tersebut. Umumnya mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam laporan penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung oleh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam laporan penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung oleh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam laporan penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung oleh penulis di lapangan yang disusun melalui beberapa teknik baik itu, wawancara,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN A. Tingkat Pelayanan Teller Untuk Terciptanya Kepuasan Anggota BMT Harapan Umat Pati KCP

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi Secara etimologi strategi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat untuk menyimpan uang dan menabung kemudian bank menyalurkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen. Salah satu tugas dari customer service adalah salesman yang artinya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen. Salah satu tugas dari customer service adalah salesman yang artinya BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Customer service merupakan barisan terdepan dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen. Salah satu tugas dari customer service adalah salesman yang artinya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN A. Analisis Proses Komunikasi Customer Service dalam Pelayanan Nasabah di Bank BTN Cabang Pekalonagan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kinerja Pelayanan Frontliner Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

Lebih terperinci

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL MEDAN NEL ARIANTI ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL MEDAN NEL ARIANTI ABSTRAK ANALISIS FAKTOR KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL MEDAN NEL ARIANTI ABSTRAK Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 1. Peserta wajib datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (06.00 WIB). 2. Peserta yang terlambat mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin. 3. Peserta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sistem antrian Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang dimulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. Pelayanan

Lebih terperinci

A. Analisis Persepsi Masyarakat Guluk-Guluk terhadap Manajemen Pelayanan di Lembaga Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah Non-Bank

A. Analisis Persepsi Masyarakat Guluk-Guluk terhadap Manajemen Pelayanan di Lembaga Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah Non-Bank BAB IV ANALISIS KOMPARASI PERSEPSI MASYARAKAT GULUK-GULUK TERHADAP MANAJEMEN PELAYANAN DI LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH NON-BANK A. Analisis Persepsi Masyarakat Guluk-Guluk terhadap

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI TENTANG SISTEM PELAYANAN DALAM ISLAM

BAB III TINJAUAN TEORI TENTANG SISTEM PELAYANAN DALAM ISLAM BAB III TINJAUAN TEORI TENTANG SISTEM PELAYANAN DALAM ISLAM A. Pengertian Sistem Pelayanan 1. Pengertian Sistem Pelayanan Sistem pelayanan menurut arti kata, sistem adalah cara teratur untuk melakukan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Prosedur Produk Simpanan El Amanah di KSPPS BMT El Amanah Kendal Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan harapan pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan harapan pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

Lebih terperinci

pembayaran uang pensiun maupun gaji para pegawai yang masih aktif dilingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), TNI, POLRI, dan Perusahaan Swasta.

pembayaran uang pensiun maupun gaji para pegawai yang masih aktif dilingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), TNI, POLRI, dan Perusahaan Swasta. pembayaran uang pensiun maupun gaji para pegawai yang masih aktif dilingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), TNI, POLRI, dan Perusahaan Swasta. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Etika Istilah Etika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Sistem Pelayanan Prima sangat

Lebih terperinci

Teller PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah

Teller PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah 62 BAB IV ANALISIS TENTANG KOMPETENSI DAN PROFESIONALITAS SDM PERBANKAN SYARIAH A. Analisis Kompetensi SDM Perbankan Syariah Dalam Meningkatkan Kinerja Teller PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak- pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 1 Kepada Yth : Permohonan Menjadi Responden Bapak/Ibu/Saudara/i Di- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masih ada beberapa responden yang beranggapan tidak baik dan sangat tidak baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masih ada beberapa responden yang beranggapan tidak baik dan sangat tidak baik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Diketahui kualitas pelayanan hotel The Premiere Pekanbaru terhadap penghargaan service excellent pada umumnya sangat baik, walaupun di beberapa aspek pelayanan

Lebih terperinci

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FAKULTAS AGAMA ISLAM EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM TAHUN AJARAN 2014 Deskripsi : Pembukaan Rekening Bank Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya tantangan-tantangan yang semakin luas dan kompleks, hal tersebut menjadikan perbankan

Lebih terperinci

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok

Lebih terperinci

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 73 74 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1. SKALA SELF EFFICACY A-2. SKALA KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERSUASIF 75 A-1. Skala Self Efficacy No. skala :.. 76 PETUNJUK PENGERJAAN Pada skala ini ada beberapa

Lebih terperinci

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Pengertian Service Quality Service Quality bisa juga diartikan suatu kualitas pelayanan yang terbaik, melebihi, melampaui, menggungguli pelayanan yang diberikan pihak lain

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence KOMUNIKASI Customer Service Excellence Point Memahami pentingnya customer dan customer service Mengidentifikasi internal dan eksternal customer Memahami dan menciptakan kepuasan customer Mempelajari skill

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Implementasi Service Excellence oleh Customer Service BMT BUS Cabang Mranggen 1. Ability (Kemampuan) Front Liner Sesuai standar yang dikeluarkan oleh BMT Bina Ummat Sejahtera,

Lebih terperinci

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PERATURAN PSYCHE 2017

PERATURAN PSYCHE 2017 PERATURAN PSYCHE 2017 HIMPUNAN MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017 TATA TERTIB PSYCHE 2017 A. Hak Peserta 1. Peserta berhak untuk mendapatkan perlakuan yang

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia begitu pesat, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bank yang semakin banyak dan produk yang semakin variatif. Disamping itu

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK:

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK: PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK: 1 The Regional Support Office of the Bali Process (RSO) dibentuk untuk mendukung dan memperkuat kerja sama regional penanganan migrasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain : Peran frontliner

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik PERSONAL GROOMING 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik Apa yang ditangkap oleh customer,adalah sebuah persepsi yang ia anggap adalah benar dan akan melekat di benaknya kemudian mempengaruhi

Lebih terperinci

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 1 2 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 3 LAMPIRAN ( A-1 ) SKALA DISIPLIN KERJA 4 Kepada Yth Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta Dengan hormat, Di tengah kesibukan Bapak / Ibu, perkenankanlah saya

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN TABUNGAN CITRA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUPUT APRILIA PUSPITA SARI 2013110704 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction

Lebih terperinci