BAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
|
|
- Susanti Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Seperti yang diketahui bahwa penampilan pegawai bank selama ini dianggap lebih menarik, dibanding penampilan pegawai di lingkungan kerja yang lain. Penampilan pegawai bank dengan seragam yang pada umumnya mengenakan blazer dan rok pendek bagi pegawai perempuan memberikan kesan elegan, rapi dan berwibawa. Pegawai bank BNI khususnya bagi pegawai perempuan juga dituntut untuk dapat berpenampilan menarik. Tuntutan untuk berpenampilan menarik pada pegawai bank bukanlah tanpa alasan. Pekerjaan sebagai pegawai bank merupakan pekerjaan yang memiliki intensitas cukup tinggi untuk berinteraksi dengan orang lain dalam hal ini disebut sebagai nasabah, maka profesionalisme kerja mesti dijaga untuk
2 memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Menjaga penampilan untuk tetap terlihat menarik merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang bekerja di bank, karena bagaimanapun sebagai seorang nasabah yang harus dilayani dengan baik tentu kita akan cukup tertarik dan merasa nyaman apabila kita berhadapan dengan pegawai yang rapi, menarik apalagi modis. Dalam dunia kerja dewasa ini penampilan seolah menjadi hal yang dituntut perusahaan bagi para pegawai maupun calon pegawainya. Hal ini tampak pada iklan iklan lowongan kerja yang pada umumnya mencantumkan penampilan menarik sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelamar kerja. Pada perusahaan maupun instansi instansi tertentu, penampilan para pegawai merupakan salah satu hal yang tertulis dalam peraturan dan harus dipatuhi oleh seluruh pegawainya, seperti pada Bank BNI, BUMN ini memiliki beberapa peraturan yang mengatur tata cara penampilan dan buku panduan yang mengatur beberapa cara berpakaian, jenis kosmetik, perhiasan yang boleh atau tidak boleh digunakan, dan sebagainya. Selain itu, penampilan ramah, senyum, dan beberapa gerakan tubuh juga diatur dan menjadi kriteria penting dalam memberikan penilaian terhadap para pegawainya. Penampilan seorang pegawai bank BNI merupakan hal yang perlu diindahkan karena bekerja dengan melayani banyak orang tiap harinya yang dibutuhkan adalah penampilan good looking (penampilan menarik) sehingga para nasabah pun lebih merasa nyaman untuk berinteraksi dan bertransaksi di Bank BNI. Penampilan yang dapat dikatakan sempurna, yakni penampilan modis serta pelayanan yang baik kepada
3 nasabah merupakan kriteria bagi para pegawai agar mereka lebih mudah untuk dilirik para atasan dan kemudian ditunjuk sebagai duta layanan mewakili cabang masing masing. Rizal Riekieno (2008 : 56), menyatakan penampilan dalam bekerja adalah salah satu faktor penilaian yang sangat penting bagi karyawan di tempat kerja. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa selain pintar, penampilan itu harus enak dilihat, bukan harus cantik, namun ada sebagian orang yang mengatakan bahwa penampilan itu tergantung dari bidang apa yang ditekuni. Kalau pegawai lapangan, lebih baik mengutamakan penampilan yang lebih santai namun tetap sopan. Hal terpenting dalam berpenampilan di kantor ialah bahwa penampilan yang ditunjukkan harus profesional sesuai dengan bidang pekerjaannya. Mengenakan pakaian yang tepat merupakan keharusan jika seorang karyawan ingin dihargai di lingkungan kerjanya. Hasil penelitian mengenai cara berpakaian tidak jauh berbeda dengan penelitian tentang penampilan fisik yang menarik, karena penampilan para karyawan merupakan hal utama yang dinilai orang pada kesan dan pandangan pertama. Kita tidak dapat begitu saja mengabaikan kecenderungan masyarakat yang memandang seseorang berdasarkan kesan pada pandangan pertama (Rizal Riekieno : 57). Jadi, cara berpakaian karyawan perlu menyesuaikan dengan apa yang dinilai positif di lingkungan tempat kerja, khususnya para atasan.
4 Pada penelitian terhadap para calon manajer wanita di Amerika ditemukan bahwa yang berpakaian agak maskulin lebih direkomendasikan untuk diterima sebagai manajer daripada yang berpakaian feminim. Hal ini tidak terlepas dari anggapan bahwa pos - pos manajemen, baik di lingkungan bisnis maupun profesional, adalah area yang maskulin, dengan demikian wanita yang berpakaian agak maskulin lebih dapat diterima di lingkungan tersebut. Begitu pula yang banyak terjadi di lingkungan kerja di Indonesia. Bila ingin masuk ke lingkungan kerja, perempuan harus beradaptasi lebih dahulu dengan lingkungan kerja yang berbau maskulin. Sistem perekrutan di beberapa perusahaan saat ini misalnya, mengutamakan merekrut pegawai laki laki dibanding pegawai perempuan dengan alasan bahwa pegawai perempuan akan dibatasi bekerja oleh hak hak istimewa seperti cuti hamil, cuti melahirkan dan sebagainya dan itu dianggap mengurangi kinerja pegawai perempuan dibanding pegawai laki laki. Maka, lingkungan kerja yang masih berbau maskulin ini menempatkan persentase perempuan yang memiliki jabatan memperoleh posisi yang sangat minim. Di tempat bekerja, masing masing karyawan memiliki budaya, keyakinan, dan asumsi tersendiri sehubungan dengan cara berpakaian yang dianggap layak. Cara berpakaian para pegawai dapat lebih memilih pakaian yang dianggap layak dan menyesuaikan diri dengan nilai nilai yang berlaku, agar mudah diterima oleh orang orang dalam lingkungan sosial di tempat kerja Pembentukan opini dan persepsi mengenai citra dan idealisasi penampilan perempuan ini memang merambah di dunia kerja khususnya di dunia perbankan yang
5 memang menonjolkan segi penampilan. Persepsi bahwa pegawai perempuan harus berpenampilan modis diartikan sebagai cara berpakaian, tata rias, gaya hidup branded (menggunakan barang barang yang memberi arti pada posisi kelas tertentu) dan aktualisasi diri secara keseluruhan pegawai perempuan di Bank BNI yang dapat terlihat elegan, up to date (selalu mengikuti perkembangan mode), dan penampilan yang good looking (enak dilihat orang lain dengan penampilan fisik simpel, sesuai bidang pekerjaan) ini memang cukup melekat dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk pencitraan media elektronik maupun lingkungan sosial. Pencitraan yang selalu berkaitan dengan seksualitas, yakni penampilan perempuan yang digambarkan elegan, up to date, dan penampilan yang good looking kemudian menjadi isu yang berkaitan dengan promosi jabatan di kantor. Isu gender yang kemudian muncul pada profesi sebagai pegawai bank adalah ketika perempuan dijadikan sebagai alat untuk menarik perhatian nasabah. Dalam dunia perbankan, wanita menjadi bagian dari seluruh kinerja. Gaya luwes dan lebih detail ketika melayani nasabah membuat mereka menjadi penjaga di barisan terdepan. Melayani seperti sudah menjadi sikap bawaan wanita. Kaum hawa biasanya ditempatkan di posisi yang menuntut sisi kelembutan, keluwesan dalam melayani nasabah. Sering terlihat bahwa posisi frontliner lebih dominan diduduki oleh perempuan, sehingga pegawai perempuan menjadi ujung tombak suatu perusahaan yang dituntut untuk berpenampilan modis dengan penggunaan tata rias sebagai salah satu kriteria. Stereotype muncul pada profesi pegawai bank perempuan dimana pegawai bank perempuan dituntut untuk berpenampilan modis, khususnya peraturan
6 mengenai tata rias yang tidak ditekankan pada pegawai bank pria. Posisi frontliner yang lebih banyak diduduki oleh pegawai bank perempuan ini menimbulkan bias gender pada bidang pekerjaan di bank sebab perempuan dipandang lebih pantas untuk mengisi jabatan frontliner karena penampakan luar yang lebih menarik dibanding laki laki dan juga citra perempuan yang identik dengan kelembutan, keramahan dan keuletan. Pegawai bank perempuan juga rentan terhadap beberapa isu gender lainnya, seperti beban ganda yang diembannya, dimana perempuan bertanggung jawab dalam keluarga dan karier, terkadang menghambat proses pencapaian karier perempuan itu sendiri. Tuntutan untuk berpenampilan modis bagi pegawai bank perempuan, sementara sebelum berangkat bekerja perempuan bertanggung jawab lebih dulu dalam mengurus keluarga sehingga terkadang memberikan waktu yang sedikit bagi mereka untuk berpenampilan lebih optimal di kantor. Belum lagi masalah persaingan kerja di kantor, dimana karier perempuan cukup jarang yang mampu menduduki posisi puncak. Hal ini memang dialami oleh hampir seluruh perusahaan. Dominasi laki laki pada level atas masih begitu tampak jelas. Kalaupun ada, pegawai bank perempuan umumnya hanya mampu mencapai posisi kepala cabang. Pakar manajemen Budi W. Sucipto, menilai, minimnya jumlah wanita sebagai CEO karena keadaan yang terjadi: ego laki-laki masih mendominasi. Artinya, asumsi pemimpin umumnya pria. tanggal 19 Desember 2009.
7 Bagi sebagian perusahaan, ada suatu aturan yang mengharuskan para pegawai menggunakan seragam dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan bidangnya dan keselamatan kerjanya. Biasanya yang bisa berpenampilan bebas ialah para pegawai yang bekerja di kantor. Mereka biasanya bebas untuk berekspresi, namun tetap dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Misalnya wajib mengenakan kemeja berlengan pendek atau panjang untuk pria, menggunakan dasi, celana bahan, sepatu dan bagi pegawai wanita menggunakan sepatu tertutup, memakai jas ataupun blazer, dan sebagainya. Bagi pegawai BNI, cara berpakaian dan berpenampilan telah diatur, yakni menggunakan seragam berupa atasan jas dan celana panjang bagi para pegawai wanita, sepatu dan tas berwarna gelap (hitam atau coklat), tidak menggunakan aksesoris berlebihan, rambut di sanggul, warna make up yang kecoklatan atau cenderung gelap dan bagi pegawai pria mereka menggunakan kemeja berlengan panjang yang juga merupakan seragam. Hanya pada hari hari tertentu saja para pegawai dapat mengenakan pakaian bebas seperti pada hari jumat, bisa menggunakan kemeja atau batik. Selain penampilan berbusana, penampilan fisik tidak bisa dipungkiri untuk mendapatkan salah satu penilaian dari tempat kerja. Para peneliti umumnya menemukan bahwa orang yang berpenampilan fisiknya menarik cenderung dianggap memiliki kepribadian yang menarik pula, seperti tenang, penuh kehangatan, penuh perhatian, pandai bersosialisasi, tidak memiliki sifat ketergantungan, dan hasil pekerjaan mereka umumnya dianggap lebih baik pula.
8 Nur Rahadian Sari (2006 ; 48) menyatakan, penampilan memang mutlak diperlukan dalam dunia kerja. Untuk tampil bersinar di kantor tentu saja butuh kualitas tertentu. Syarat utamanya adalah berani tampil beda. Bukan berarti pegawai dituntut mengenakan busana yang norak atau lain dari yang lain, melainkan membuat orang lain (terutama atasan) menyadari bahwa selera pegawainya setingkat lebih tinggi dibanding karyawan lainnya. Tidak dapat dipungkiri memang, bahwa pegawai bank akan terus menjaga penampilan bahkan mendongkrak penampilan karena itu dianggap merupakan salah satu cara untuk peningkatan jenjang karier secara tidak langsung. Berdasarkan dari apa yang diungkap oleh salah satu pemimpin KLN di bank BNI bahwa seorang pegawainya yang memulai jenjang karier sebagai teller di salah satu cabang pembantu Bank BNI, sebut saja X memperoleh peningkatan jenjang karier yang cukup cepat dalam rentang waktu yang singkat. X merupakan salah satu mantan teller di tempat saya memimpin Cabang Pembantu Bank BNI. Dalam rentang waktu ± 6 tahun (dari tahun 2003 sampai 2009), ia memperoleh peningkatan jenjang karier yang cukup pesat hingga kini bisa mencapai posisi supervisor marketing kartu kredit dari kantor pusat. X terkenal sebagai pegawai yang cantik, modis dan ramah terhadap semua orang. Memang kriteria itu juga dibarengi dengan keuletannya dalam bekerja. Dengan penampilan serta kinerjanya tersebut maka pemimpin di kantor tempat kami bekerja beberapa kali tertarik mempertimbangkannya untuk promosi jabatan. Persepsi bahwa pegawai bank perempuan berpenampilan modis lebih dominan untuk promosi jabatan mewarnai persaingan kerja di bank. Pegawai bank perempuan yang berpenampilan modis ini kemudian diasumsikan lebih mudah bergaul, dan mudah memasuki kelas sosialita para atasan sehingga mereka lebih dikenal dan lebih mudah memperoleh promosi jabatan.
9 Alasan mengenai pemilihan Bank BNI sebagai objek penelitian ialah karena Bank BNI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga termasuk salah satu bank terbesar di Indonesia. Tentunya, hal ini juga didukung dengan layanan prima para staf dan pegawainya. Dalam sistem manajerial bank BNI dimulai dari sistem rekrutmen, penampilan merupakan salah satu aspek yang perlu dijadikan salah satu penilaian dalam seleksi, hingga dalam aturan yang berlaku bagi para karyawan pun salah satunya mengatur tentang penampilan seperti yang telah dijelaskan diatas. Hasil survei Marketing Research Indonesia (MRI), menempatkan bank Mandiri di posisi terdepan dalam hal layanan prima (The Best Bank Service Excellence 2008). Misi pengukurannya adalah untuk memacu industri perbankan agar memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah. BSEM ini melibatkan pengamatan pada sarana penunjang, seperti kondisi gedung, penyediaan berbagai fasilitas dan kondisinya, seperti toilet dan ATM. Hal - hal lain yang diamati adalah unsur-unsur yang penting bagi pelanggan. Unsur pegawai juga merupakan hal yang penting diamati, misalnya meliputi keramahan, ketrampilan dan penampilan pegawai. Hasilnya, berturut-turut untuk kelompok bank umum posisi 10 besar adalah Bank Mandiri, BII, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, BCA, BNI, Permata Bank, Bank Bukopin dan Citibank. Sumber : 21 Desember Dari data ini terlihat bahwa Bank BNI masih menempati urutan yang cukup tertinggal dari salah satu saingan kuatnya, yakni Bank Mandiri. Dari hasil penelitian ini tentunya bank BNI diharap bisa meningkatkan pelayanannya kepada nasabah yang
10 meliputi keramahan, ketrampilan dan penampilan pegawai sehingga di tahun mendatang mampu menduduki posisi teratas dalam hal pelayanan prima Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana persepsi pegawai bank perempuan terhadap promosi jabatan dengan kriteria unsur dominan penampilan modis di bank BNI Cabang Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui persepsi pegawai bank perempuan terhadap promosi jabatan dengan kriteria unsur dominan penampilan modis di bank BNI Cabang Medan. 2. Untuk mengetahui kaitan penampilan modis dengan promosi jabatan di bank BNI Cabang Medan.
11 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap sistem promosi jabatan di bank BNI Cabang Medan guna memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia / pegawai bank BNI. 2. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian sejenis dimasa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan peneliti terhadap penelitian yang berkaitan dan sebagai wadah pembentukan pola pikir ilmiah dalam menghadapi persoalan sosial dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan-perusahaan dalam masa sekarang ini menghadapi siklus terberat yang pernah mereka hadapi. Selain kondisi krisis keuangan global yang melanda dunia yang membuat
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERSEPSI PEGAWAI BANK PEREMPUAN TERHADAP PROMOSI JABATAN BERKRITERIA PENAMPILAN MODIS (Studi Deskriptif Terhadap Pegawai Bank Perempuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses dimana seseorang menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses dimana seseorang menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan. Komunikasi juga diyakini oleh beberapa ahli merupakan suatu proses sosial
Lebih terperinciPENGARUH PENAMPILAN MODIS TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN PEREMPUAN PADA BANK DANAMON CABANG PEKANBARU
PENGARUH PENAMPILAN MODIS TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN PEREMPUAN PADA BANK DANAMON CABANG PEKANBARU Ainun Mardiah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau ainun_pkb@yahoo.com Abstract: Fashionable
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan kegiatan yang memiliki peran besar dalam aktivitas bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang menuju arah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita yang memiliki peran sangat penting yaitu sebagai penunjang kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN dan SARAN
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah
BAB IV PEMBAHASAN A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Pariaman Bank Nagari sebagai salah satu Bank daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. SK Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat berkaitan dengan pelayanan produk dan jasa yang ditawarkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa, sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan nasabah.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Word of Mouth adalah salah satu strategi pemasaran yang penting yang dapat dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan yang didapat berdasarkan nilai yang dirasa dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis mempelajari dan menganalisis hasil penelitian tentang pengaruh kualitas Customer Service terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Unit X Cabang Cimahi, maka penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang semakin
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang tingkat perekonomiannya sedang berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan perbankan yang didirikan, baik itu bank BUMN maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat dan berubah dari waktu ke waktu dan kepuasan pelanggan hampir selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan dunia bisnis semakin lama semakin berat, dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar saat ini, kebutuhan dan selera konsumen semakin lama semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi akan mempengaruhi industri keuangan Indonesia. Di satu pihak, globalisasi akan menciptakan peluang bagi industri keuangan dalam negeri, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sebuah badan usaha yang dalam aktivitas usahanya mengumpulkan dana dari masyarakat terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan loyalitas dari nasabah melalui peningkatan kualitas pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, apalagi dengan mulainya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) membuat batasan negara yang satu dengan negara lain menjadi hilang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat ini menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi pada semua elemen, tidak terkecuali antar institusi penyedia produk. Persaingan
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017
PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118
Lebih terperinciSERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SERAGAMKU SAYANG, SERAGAMKU MENAWAN... SUATU KEGIATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFESIONALISME DAN BUDAYA KERJA DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA KATEGORI : INTERNAL SERVICE PROJECT RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang
BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER SERVICE Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang telah diberikan customer service kepada bank, ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran. Karena itu, dalam proses pembelajaran beberapa komponen penting perlu mendapatkan perhatian,
Lebih terperinciPERSEPSI SALES PROMOTION GIRL (SPG) TERHADAP PROFESINYA DAN RESPON SPG TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT
PERSEPSI SALES PROMOTION GIRL (SPG) TERHADAP PROFESINYA DAN RESPON SPG TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT Tantri/ Susanto PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan. Masalah tersebut menyebabkan hampir
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah
BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etika Profesi 2.1.1 Definisi Etika Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani Ethos (Ta Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, pemenuhan kebutuhan suatu negara tidak lagi hanya dilakukan melalui produksi dalam negeri saja, tetapi juga dengan pembelian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin dari definisi Public Relations seperti yang dikemukakan oleh Rex F.Halow di mana Public Relations
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking. Di Indonesia bank-bank yang sudah menawarkan layanan internet banking antara lain Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.ide adalah hal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. kebutuhan nasabahnya agar tidak berpindah ke bank pesaing.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 5.1 Kesimpulan Bisnis perbankan semakin tumbuh berkembang sehingga menciptakan suatu kompetisi yang cukup ketat diantara para pemainnya. Manajemen perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk meningkatkan kualitas layanan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. konsumen. Salah satu tugas dari customer service adalah salesman yang artinya
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Customer service merupakan barisan terdepan dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen. Salah satu tugas dari customer service adalah salesman yang artinya adalah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sikap dan perilaku manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan di dunia perbankan Indonesia makin kompetitif. Bank-bank milik negara tidak hanya bersaing dengan bank-bank swasta nasional, tetapi juga bersaing dengan bank-bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka bank sulit untuk menjaga kesetiaan nasabah agar tidak berpindah pada bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam menjaga nasabahnya dan mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan program SPSS12.0,
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya. Dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan program SPSS12.0,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING
BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING A. Profil Butik Alam Bening Butik Alam Bening didirikan oleh Indanawati atau yang sering disapa dengan Ibu Iin pada Tahun 2013. Pada awalnya beliau hanya coba-coba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan perubahan dunia yang begitu pesat telah membuat produsen dan para penjual berpikir keras agar mampu bertahan dalam persaingan usaha. Teknologi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan
Lebih terperinciKiat Sukses Menghadapi Wawancara Kerja
Kiat Sukses Menghadapi Wawancara Kerja Presented by, Iis Mulyaningsih CEO easylife.id MH 2017 Wawancara merupakan salah satu proses penentu diterima atau tidaknya kita dalam melamar pekerjaan. Banyak pelamar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I. membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang. menciptakan para pelanggan yang merasa puas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Terciptanya kepuasan dari konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena pergeseran tipe masyarakat dari masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan menyebabkan perusahaan semakin menitik beratkan akan pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bank di Indonesia semakin menimbulkan persaingan diantara bank, setiap bank dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Banyak cara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan termasuk perusahaan industri jasa, yang produk utamanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Berdasarkan Undang- Undang RI No.7 Tahun 1992 yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciTemplate Standar Powerpoint Etik UMB
Modul ke: Template Standar Powerpoint Etik UMB Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Cecep Winata Program Studi
Lebih terperinciKeindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak
Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Penampilan terhadap Kualitas Pelayanan. Berdasarkan hasil output statistik di atas menunjukkan bahwa penampilan
81 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Penampilan terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan hasil output statistik di atas menunjukkan bahwa penampilan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari cara yang paling tradisional, sampai dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis perbankan pada saat ini semakin ketat. Sehubungan dengan banyaknya jumlah bank di Indonesia, bisnis perbankan mengalami perkembangan yang pesat. Persaingan
Lebih terperinciPELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta
PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta CONTOH PELAYANAN DI SUATU BANK Satpam membukakan pintu, menyapa, menanyakan
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama
Bab 5 Ringkasan Pada dasarnya, Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan orang orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama remaja putri Jepang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan fashion, model busana, rancangan pakaian, gaya kostum dan lain-lain di Indonesia sudah sampai dititik yang mengesankan. Ini bisa dilihat dengan begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Loyalitas memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Loyalitas adalah hal yang multak bagi perusahaan bila ingin mempertahankan eksistensinya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa pertumbuhan ekonomi di Indonesia, perkembangan dalam sektor perbankan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Industri perbankan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan
Lebih terperinciAnalisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB
Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
105 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari uraian penelitian yang telah dilakukan terkait dengan personal appearance dosen dalam menciptakan partisipasi aktif mahasiswa di dalam kelas Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik. Upaya-upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Guna merespon peningkatan persaingan, memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta membangun image positif terhadap Bank tentu perlu upaya untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara dengan jumlah populasi penduduk terpadat keempat di dunia, Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi, khususnya bank. hidup rakyat banyak (Undang-undanjg Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang membantu kelangsungan hidup manusia, dan membantu memberi rasa nyaman, dan aman. Teknologi dibuat untuk mempermudah kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan di mana segala sistem kemasyarakatan yang bersifat tradisional dilepaskan menjadi tatanan yang mengimplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling disukai adalah kegiatan berbelanja produk fashion. Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbelanja adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk membeli atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kaum wanita, kegiatan belanja yang paling disukai adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN
BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Secara umum pemasaran adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering disebut bahwa manusia adalah makhluk sosial.. Hal ini tentu memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan di mana dia berada atau sering disebut bahwa manusia adalah makhluk sosial.. Hal ini tentu memiliki konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alfian Rizanurrasa Asikin, 2014 Bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kesadaran gender siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja atau dikenal dengan istilah adolescene adalah suatu transisi proses pertumbuhan dan perkembangan seorang individu dalam keseluruhan hidupnya. Transisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak mengelola jasa Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan bagian penting dari sistem keuangan guna kelancaran kegiatan perekonomian suatu negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh industri perbankan termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju membuat setiap perusahaan harus mampu untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Lebih terperinci