BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank merupakan bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang berorientasi kepada pemberian pelayanan terhadap nasabah. Menurut (Kasmir 2002:2) dalam bukunya Dasar-dasar Perbankan, menyatakan, Secara definitif pengertian bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya. Bank berperan penting sebagai suatu lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat antara lain aktivitas penyimpanan dana, investasi, pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan aman, serta aktivitas keuangan lainnya. Tidak hanya itu, bank juga sangat berperan penting terhadap perekonomian negara. Pengertian pentingnya bank terhadap negara dikemukakan oleh Ismail (2011:2) dalam bukunya Manajemen Perbankan, menyatakan bahwa bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekenomian suatu negara, bahkan pertumbuhan bank di suatu negara dipakai sebagai ukuran pertumbuhan perekonomian negara tersebut. Hampir semua sektor usaha saat ini sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam melakukan aktivitas keuangan dalam mendukung kelancaran usaha. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia yang dituangkan dalam rumusan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (1998:BAB 1 Pasal 1 ayat 2) bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pada beberapa pengertian bank di atas yang dikemukakan oleh beberapa ahli terdapat beberapa kesamaan yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan pengertian bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari 6

2 7 masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat serta memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan dan aktivitas keuangan lainnya dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara Fungsi Bank Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat. Menurut Undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (1998:BAB 2 pasal 3) dijelaskan Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Secara spesifik bank dapat berfungsi sebagai perusahaan jasa dengan kepercayaan, jasa untuk peningkatan pembangunan, dan jasa pelayanan. Menurut Ismail (2011:4) dalam bukunya Manajemen Perbankan, menjelaskan bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan. 1. Menghimpun Dana dari Masyarakat Fungsi bank yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat mempercayai bank sebagai tempat yang aman untuk melakukan investasi, dan menyimpan dana. Masyarakat yang kelebihan dana sangat membutuhkan keberadaan bank untuk menyimpan dananya dengan aman. Keamanan atas dana yang disimpannya di bank oleh masyarakat merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat. Selain rasa aman, tujuan lainnya adalah sebagai tempat untuk melakukan investasi. Masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya diinvestasikan di bank. Dengan menyimpan uangnya di bank, nasabah juga akan mendapat keuntungan berupa return atas simpanannya yang besarnya tergantung kebijakan masing-masing bank.

3 8 2. Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat Fungsi bank yang kedua adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Kebutuhan dana oleh masyarakat, akan lebih mudah diberikan oleh bank apabila, masyarakat yang membutuhkan dana dapat memenuhi semua persyaratan yang diberikan oleh bank. Menyalurkan dana merupakan aktivitas yang sangat penting bagi bank, karena bank akan memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan. Pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan bunga untuk bank konvensional, dan bagi hasil atau lainnya untuk bank syariah. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah merupakan pendapatan yang terbesar di setiap bank, sehingga penyaluran dana kepada masyarakat menjadi sangat penting bagi bank. 3. Pelayanan Jasa Perbankan Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarkat dalam menjalankan aktivitasnya, bank juga dapat memberikan beberapa pelayanan jasa. Pelayanan jasa kepada nasabah merupakan fungi bank yang ketiga. Berbagai produk pelayanan jasa yang diberikan oleh bank antara lain jasa pengiriman uang (transfer), Pemindahbukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, garansi bank dan pelayanan jasa lainnya. Produk pelayanan jasa bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank Tujuan Bank Tujuan bank adalah sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi masyarakat selain itu bank juga mempunyai tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (BAB 2 pasal 4) dinyatakan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

4 9 pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkat kesejahteraan rakyat banyak. Bila dilihat dari tujuan bank, maka diharapkan bank mampu melindungi dana yang telah dipercayakan masyarakat dan digunakan untuk hal-hal yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan yang adil dan merata. 2.2 Pengertian Nasabah Nasabah adalah orang yang membutuhkan bantuan dan pelayanan kepada pihak karyawan bank untuk menggunakan jasa perbankan. Lupiyoadi (2001:134) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Jasa, mendefinisikan, Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut. Selain itu keberadaan nasabah dapat menentukan kesuksesan bisnis suatu bank, karena secara tidak langsung nasabah adalah orang-orang yang telah menggunakan jasa bank dan sekaligus mempromosikan suatu bank kepada orang lain dan hal ini akan mendatangkan keuntungan bagi bank. Menurut Kasmir (2005:67) dalam bukunya Etika Customer Service, terdapat beberapa kelompok nasabah, yaitu: 1. Nasabah Baru Nasabah baru adalah yang baru datang pertamakali ke perusahaan. Mungkin saja kedatangannya hanya untuk sekedar memperoleh informasi atau sudah mau melakukan transaksi. Jika semula kedatangannya hanya untuk memperoleh informasi, namun karena sikap karyawan yang baik, bukan tidak mungkin nasabah akan melakukan transaksi. 2. Nasabah Biasa Nasabah biasa (sekunder) adalah nasabah yang sudah pernah berhubungan dengan perusahaan, namun tidak rutin. Jadi kedatangannya sudah untuk melakukan transkasi, hanya saja frekuensi transaksi dan kedatangannya belum terlalu sering. Nasabah jenis ini juga perlu disikapi dengan baik agar dapat menambah volume transaksi dimasa yang akan datang. 3. Nasabah Utama

5 10 Nasabah utama (primer) adalah nasabah yang sudah sering berhubungan dengan perusahaan. Nasabah primer selalu menjadikan perusahaan nomor satu dalam berhubungan. Pelanggan ini tidak dapat diragukan lagi, loyalitasnya kepada perusahaan dan mewajibkan perusahaan selalu memupuk sikap baik kepada nasabah tersebut. 2.3 Pengertian Pelayanan Suatu pelayanan dalam dunia perbankan adalah memberikan jasa kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya, didefinisikan sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh bank kepada nasabah yang pada dasarnya tidak berwujud. Dengan adanya petugas bank yang profesional maka kualitas sistem pelayanan akan lebih dapat ditingkatkan. Pelayanan di sektor perbankan khususnya di front office dalam memberikan pelayanan harus mempunyai ketanggapan pelayanan, kecepatan transaksi, dan profesionalisme. Pengertian pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang karyawan dalam suatu perusahan perbankan untuk memberikan kepuasan terhadap nasabah. Menurut Kasmir (2005:16) dalam bukunya Etika Customer Service, dalam praktiknya nasabah atau pelanggan yanng membutuhkan sesuatu pelayanan yang sesuai dengan keinginannya dibagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Nasabah sangat perlu bantuan seorang Customer Service untuk menuntun atau memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan produk, mulai dari mencari produk yang diinginkan, memilih produk, serta meminta penjelasan tentang produk sampai dengan pembayaran di kasir. 2. Nasabah memerlukan bantuan hanya seperlunya saja, artinya nasabah datang kemudian mencari sendiri, memilih sendiri, baru yang terakhir berhubungan dengan petugas pada saat membayar. 3. Nasabah membutuhkan bantuan, tetapi melalui telephone. Jadi dalam hal ini nasabah tidak berhadapan langsung secara fisik, akan tetapi hanya melalui suara. Bantuan lewat telephone yang dapat diberikan, seperti informasi seputar produk, keluhan atau pesanan yang ingin dibeli.

6 11 4. Nasabah tidak perlu meminta bantuan petugas, jika tidak dalam keadaan darurat, artinya yang dialami nasabah dalam hal ini adalah masalah mesin, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 2.4 Pengertian Customer Service Customer Service menurut Kasmir (2000:216) dalam bukunya Manajemen Perbankan, menyatakan, Customer Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Seorang Customer Service memegang peranan penting disamping memberikan pelayanan jasa sebagai pembina hubungan masyarakat atau public relation dengan perusahaan perbankan. Customer Service selalu berusaha untuk menarik dengan cara merayu nasabah dan calon nasabah agar menjadi nasabah bank yang bersangkutan dengan berbagai cara. Maka dari itu Customer Service adalah suatu bagian dari bank yang memiliki tugas menjembatani komunikasi antara nasabah dengan perusahaan perbankan, sesuai dengan kewenangan yang telah ditetapkan oleh bank, serta membantu nasabah maupun calon nasabah dalam memberikan penjelasan mengenai produk dan jasa yang ditawarkan bank untuk tujuan terjadinya hubungan jangka panjang dengan nasabah dan menjaga image bank agar citra bank terus meningkat di mata nasabah dan calon nasabah Peran Customer Service Customer Service memegang peranan yang sangat penting di perusahaan perbankan, tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan nasabah, selain itu Customer Service selalu menarik dengan cara meyakinkan calon nasabah untuk menjadi nasabah di bank tersebut. Menurut Kasmir (2005:181) dalam bukunya Etika Customer Service, secara umum peranan Customer Service bank, yaitu: 1. Mempertahankan nasabah lama agar tetap setia menjadi nasabah suatu bank, melalui pembinaan hubungan yang lebih akrab dengan nasabah.

7 12 2. Berusaha untuk mendapat nasabah baru, melalui berbagai pendekatan. Misalnya, meyakinkan calon nasabah untuk menjadi nasabah dan mampu meyakinkan nasabah tentang kualitas produk suatu bank Fungsi Customer Service Customer Service merupakan suatu bagian dari unit organisasi yang berada di front office yang berfungsi sebagai sumber informasi dan perantara bagi bank dengan nasabah yang ingin mendapatkan jasa-jasa pelayanan maupun produkproduk bank. Sesuai dengan fungsinya, Seorang Customer Service tentu telah ditetapkan fungsi yang harus dijalankannya. Fungsi ini harus dilaksanakan sebaik mungkin dan bertanggung jawab dari awal sampai selesainnya suatu pelayanan nasabah. Menurut Kasmir (2005:182) dalam bukunya Etika Customer Service, fungsi Customer Service bank, yaitu: 1. Sebagai Resepsionis Sebagai resepsionis artinya seorang Customer Service berfungsi sebagai penerima tamu yang akan datang ke bank. Tamu yang dimaksud adalah nasabah yang akan datang ke bank. Fungsinya dalam hal melayani pertanyaan yang diajukan nasabah dan memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin. Ketika menerima tamu, Customer Service harus bersikap ramah, sopan dan menyenangkan. 2. Sebagai Deskman Sebagai deskman artinya seseorang Customer Service berfungsi sebagai orang yang melayani berbagai macam aplikasi yang diajukan nasabah atau calon nasabah. Artinya jika nasabah yang sudah memperoleh informasi secara lengkap kemudian bermaksud melakukan transaksi, petugas Customer Service melayani nasabah untuk mengisi berbagai aplikasi seperti formulir, slip atau lainnya. Pelayanan yang diberikan termasuk memberi arahan dan petunjuk cara-cara pengisian aplikasi tersebut hingga tuntas, serta prosedur transaksi yang diperlukan. 3. Sebagai Salesman

8 13 Sebagai salesman maksudnya Customer Service berfungsi sebagai orang yang menjual produk perbankan sekaligus sebagai pelaksana cross selling. Menjual produk artinya menawarkan produk bank kepada setiap calon nasabah yang datang ke bank. 4. Sebagai Customer Relation Officer Sebagai customer relation officer artinya Customer Service berfungsi sebagai orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh nasabah, termasuk merayu atau membujuk agar nasabah tetap bertahan tidak lari dari bank yang bersangkutan apabila menghadapi masalah. Fungsi sebagai Customer Relation Office dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya komunikasi melalui telepon atau secara langsung. 5. Sebagai Komunikator Sebagai komunikator, Customer Service berfungsi sebagai orang yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara bank dengan nasabah Tugas Customer Service Tugas ini pada hakekatnya adalah penerapan dari fungsi, dan tugas ini nantinya yang dapat dilihat oleh nasabah dalam kegiatan sehari-hari. Tugas seorang Customer Service diharapkan dapat melakukan One Stop Service, artinya nasabah cukup menghubungi bagian Customer Service saja dalam berhubungan dengan bank, selanjutnya Customer Service akan menjelaskan atau melayani kebutuhan nasabah dengan menghubungi bagian yang terkait. Dalam kedudukannya sebagai centre dan contact point antara bank dengan nasabah, Customer Service harus mengetahui secara umum dan luas bentuk-bentuk pelayanan jasa dan produk bank dengan baik. Secara umum tugas-tugas pokok Customer Service adalah sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan atau penutupan rekening tabungan, giro, deposito, dan permohonan nasabah yang lainnya.

9 14 b. Memberikan informasi sejelas mungkin mengenai berbagai produk dan jasa yang ingin diketahui dan diminati kepada nasabah atau calon nasabah. c. Mengadministrasikan daftar hitam Bank Indonesia dan daftar rehabilitasi nasabah maupun file nasabah. d. Membantu nasabah bila kartu ATM hilang atau tertelan. e. Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah sehubungan dengan ketidak puasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh pihak nasabah. f. Mengadministrasikan resi permintaan dan pengembalian buku cek dan bilyet giro maupun surat kuasa. g. Memberikan informasi tentang saldo dan mutasi dari rekening nasabah. h. Mengadministrasikan buku cek, bilyet giro, dan buku tabungan. i. Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan yang baru, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah Sikap Customer Service Dalam bersikap dan berprilaku seorang Customer Service harus memberikan kualitas yang terbaik dalam melayani nasabah dan tidak membedabedakan nasabah, karena pengaruh sikap dan prilaku ini sangat besar guna memberikan kepuasan terhadap nasabah. Sikap Customer Service dalam melayani nasabah menurut Kasmir (2005:69) dalam bukunya Etika Customer Service, yaitu: a. Beri Kesempatan Nasabah Berbicara Artinya karyawan memberikan kesempatan kepada nasabah untuk mengemukakan segala keinginannya terlebih dahulu. Customer Service juga harus dapat menyimak setiap pembicaraan nasabah. b. Dengarkan Baik-baik Selama nasabah mengemukakan pendapatnya, karyawan harus mendengar baik-baik dan jangan membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah seperti gerakan tubuh, tangan, dan kaki yang dianggap kurang sopan. c. Jangan Menyela Pembicaraan

10 15 Jangan menyela pembicaraan artinya sebelum nasabah selesai berbicara karyawan dilarang memotong atau menyela pembicaraan. Memotong atau menyela nasabah yang berbicara merupakan perbuatan yang tidak sopan, hal ini juga dapat mengganggu konsentrasi nasabah mengemukakan pendapatnya. d. Ajukan Pertanyaan Setelah Nasabah Selesai Bicara Seperti dikatakan sebelumnya, jangan coba untuk memotong atau menyela pembicaraan. Jika ada pertanyaan, sebaiknya ajukan setelah nasabah selesai bicara. Pengajuan pertanyaan kepada nasabah baru dilakukan apabila nasabah sudah selesai bicara dapat dianggap sopan. e. Jangan Marah dan Jangan Mudah Tersinggung Karena nasabah memiliki bermacam-macam sifat, jika ada kata-kata atau sikap nasabah yang kurang berkenan, karyawan jangan cepat emosi atau tersinggung. Cara bicara, sikap atau nada bicara dalam menanggapi nasabah jangan sekali-kali menyinggung nasabah. f. Jangan Mendebat Nasabah Karyawan jangan sekali-kali berdebat atau memberikan agrumen yang tidak dapat diterima oleh nasabah. Hal ini disebabkan nasabah tidak suka dibantah atau didebat. g. Jaga Sikap Sopan, Ramah, dan Selalu Berlaku Tenang Dalam melayani nasabah, sikap sopan santun, dan ramah harus selalu dijaga. Begitu pula dengan emosi harus tetap terkendali dan selalu berlaku tenang dalam menghadapi nasabah yang kurang menyenangkan. h. Jangan Menangani Hal-hal yang Bukan Merupakan Pekerjaannya Dalam praktiknya, sering ditemukan karyawan menangani pekerjaan yang sebenarnya bukan wewenangnya untuk melakukan hal tersebut. Terkadang karyawan merasa mampu melakukan semua hal, padahal kemampuannya sangat kurang sehingga dapat memberikan informasai yang salah dan keliru. i. Tunjukan Sikap Perhatian dan Sikap Ingin Membantu

11 16 Nasabah yang datang ke perusahaan pada prinsipnya ingin dibantu. Oleh karena itu, dalam memberikan sikap, berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukan bahwa ingin membantu Etika Pelayanan Customer Service Etiket atau etika merupakan hal yang berkaitan dengan sikap dan menjadi dasar dalam berprilaku. Dengan adanya etika, Customer Service dapat memberikan pelayanan seacara baik menurut nasbah. Dikarenakan nasabah akan merasa dihargai dan dapat pula diartikan saling menghormati satu sama lain. Dalam etika pelayanan terdapat beberapa komponen, komponen ini adalah cara, sikap dan prilaku, cara berpenampilan, cara berbicara, cara bertanya, gerak-gerik, dan komponen lainnya. Oleh karena itu, etiket pelayanan ini harus dilakukan oleh semua komponen agar pelayanan yang diberikan benar-benar sempurna. Secara umum ada ketentuan yang diatur dalam etika yang juga berkaitan dengan etika pelayanan yang dapat diberikan oleh Customer Service menurut Kasmir (2005:81) dalam bukunya Etika Customer Service, yaitu ketentuan yang diatur dalam etiket secara umum Customer Service adalah sebagai berikut: 1. Sikap dan Perilaku Artinya sikap dari perilaku sehari-hari yang ditujukan kepada nasabah pada saat berhubungan dengan nasabah atau pada saat berada dalam satu ruangan dengan nasabah. 2. Penampilan Arti penampilan secara keseluruhan adalah mulai dari cara berpakaian, berbicara, gerak-gerik, sikap dan perilaku dapat membuat nasabah terkesan. Penampilan Customer Service juga harus selalu terlihat senang dan gembira termasuk pada saat berhubungan dengan nasabahnya. Penampilan ini harus selalu dijaga selama jam kerja secara prima. 3. Cara Berpakaian Cara berpakaian artinya cara menggunakan baju, celana, atau aksesoris yang melekat pada pakaian itu. Pakaian yang dikenakan harus serasi antara baju dan celana termasuk warna yang digunakan. Warna yang digunakan

12 17 tidak terkesan berlebihan. Kemudian, pakaian yang dikenakan juga harus bersih, rapi dan sopan. Sehingga nasabah senang selalu berada dekat denganya. 4. Cara Berbicara Cara berbicara artinya cara berkomunikasi dengan nasabah. Berbicara kepada nasabah harus jelas, singkat, dan tidak bertele-tele atau lugas. Janganlah berbicara hal-hal yang bukan pokok permasalahan, kecuali jika hanya sekedar basa-basi. Itupun hanya berbicara misalnya tentang kabar nasabah. Hindari pembicaraan yang bersifat mengejek nasabah. 5. Gerak-gerik Gerak-gerik artinya pergerakan anggota badan yang diperlihatkan di depan nasabah. Gerak-gerik meliputi mimik wajah, pandangan mata, pergerakan tangan, anggota badan atau kaki, jangan sampai gerak-gerik yang kita lakukan dapat mengakibatkan nasabah tersinggung. Kemudian gerak-gerik kita juga jangan sampai membuat nasabah merasa dicurigai, misalnya memandang dengan pandangan sinis. 6. Cara bertanya Dalam praktiknya, nasabah memiliki sifat yang berbeda-beda diantara sekian banyak nasabah, ada yang banyak diam, ada pula yang cerewet atau banyak tanya. Nasabah yang diam maksudnya tidak banyak bicara, pemalu, dan jika tidak ditanya sulit untuk mengemukakan keinginannya. Sebaliknya ada nasabah yang banyak tanya artinya serba ingin tau sedetail mungkin bahkan terkadang yang tidak ada hubunganya dengan nasabah yang dihadapinya juga ditanyakan. Bagi nasabah yang pendiam, Customer Service lah yang berinisiatif untuk bertanya atau memulai setiap pembicaraan. Customer Service harus kreatif untuk berbicara, sehingga membuat nasabah mau bicara. Secara umum etiket pelayanan yang dapat diberikan oleh Customer Service dalam rangka pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Mengucapkan Salam

13 18 Mengucapkan salam pada saat bertemu dengan nasabah, seperti selamat pagi, selamat siang atau selamat sore. Jika kita sudah mengetahui agama nasabah, misalnya muslim, maka ucapkan assalamu alaikum. Begitu pula jika sudah kenal nama sebelumnya, sekaligus dengan namanya. Ucapan salam ini dapat mencairkan suasana kaku antara nasabah dengan Customer Service. Bagi nasabah ucapkan salam merupakan penghormatan dan perhatian kita terhadapnya. Mereka juga merasa dihargai kehadiranya. Ucapan salam juga diucapkan jika bertemu dengan nasabah yang kita kenal sebelumnya, Meskipun tidak sedang berhubungan dengan kita. 2. Mempersilahkan Tamu Setelah megucapkan salam, segera mempersilahkan tamu untuk masuk atau duduk dengan sopan. Jika masih melayani nasabah atau sedang mengambil atau membereskan sesuatu pekerjaan seluruh nasabah untuk menunggu sebentar dengan ramah dan sopan. Baik dalam mengucapkan salam maupun mempersilahkan tamu masuk atau duduk, selalu dengan ramah dan murah senyum. 3. Bertanya Tentang Keperluan Nasabah Setelah dipersilahkan duduk, barulah karyawan bertanya tentang maksud kedatangan atau keperluan nasabah secara ramah, sopan, dan lemah lembut. Ada yang bisa saya bantu, Bapak atau Ibu. Pertanyaan pembuka dapat dilakukan dengan menanyakan kabar jika sudah kenal. Kemudian dapat pula ditanyakan dengan pertanyaan basa-basi seperti, mohon Maaf! kok sudah lama tidak kelihatan kemana aja Bapak atau Ibu, lagi sibuk nih. 4. Bila Ingin Menyuruh Untuk hal-hal yang dianggap perlu bila ingin menyuruh nasabah biasakan mulaikan mengucapkan kata tolong atau maaf. Namun jika masih bisa dikejakan sendiri sebaiknya jangan menyuruh nasabah. Menyuruh nasabah, misalnya dalam hal mengisi formulir yang memang harus diisi oleh nasabah atau menyuruh nasabah untuk menunggu sesaat. 5. Mengucapkan Terimakasih

14 19 Ucapkan kata terimakasih apabila nasabah memberikan kritikan dan saran bagi kita. Hal yang sama juga dilakukan jika nasabah hendak pamit setelah menyelesaikan masalahnya atau urusannya selesai. Ucapkan terima kasih akan menyenangkan nasabah karena merasa dihargai atas kedatanganya. 2.5 Pengertian Kepuasan Nasabah Kepuasan nasabah adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dan pelayanan jasa yang dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nasabah, yang berupa respons perasaan puas yang timbul dari pengalamannya. Menurut Mowen (2002:89) dalam bukunya Perilaku Konsumen, menyebutkan bahwa kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Jadi, bila kualitas jauh di bawah harapan, maka mereka akan mengalami ketidakpuasan emosional. Pengertian secara umum mengenai kepuasan nasabah merupakan hasil dari harapan nasabah dengan kinerja yang dirasakan oleh nasabah tersebut. Sama seperti yang diungkapkan menurut Kotler dan Keller (2009:138) dalam bukunya Manajemen Pemasaran, menyatakan, Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (hasil) terhadap ekspektasi mereka. Maksudnya setelah membandingkan kinerja maupun hasil produk yang didapatkan tehadap apa yang telah diharapakan sebelumnya oleh nasabah. Bagi perusahaan perbankan kepuasan nasabah adalah hal yang sangat penting demi kelancaran bisnis perbankan, hal itu disebabkan apabila nasabah merasa tidak puas dengan pelayanan atau produk jasa yang diberikan, maka nasabah akan cenderung mencari perusahaan lain yang mampu memberi sesuai keinginan dan harapannya. kepuasan pelanggan atau nasabah juga dipaparkan oleh Tse dan Wilson (dalam Nasution, 2004:104) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Artinya nasabah akan membandingkan dan berharap terhadap kinerja pelayanan maupun produk yang

15 20 akan dirasakannya setelah menggunakan produk atau mendapat pelayanan, jika telah sesuai dengan yang diharapkan, nasabah merasa puas. Tetapi sebaliknya nasabah akan merasa tidak puas bila hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Ada banyak pengertian kepuasan nasabah dan ada beberapa komponenkomponen di dalam kepuasan konsumen atau nasabah. Menurut Giese dan Cote (2000) sebagaimana dikutip Tjiptono dan Chandra (2011:292) dalam bukunya Service Quality and Satisfaction, sekalipun banyak definisi kepuasan konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga komponen utama, yaitu: 1. Kepuasan pelanggan merupakan respon yaitu emosional atau kognitif. 2. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu yaitu ekspektasi, produk, pengalaman, dan seterusnya. 3. Respon terjadi pada waktu tertentu yaitu setelah konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan dan uraian dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan nasabah adalah perasaan senang atau puas individu, karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai jasa atau produk dan pelayanan yang diberikan telah terpenuhi dengan membandingkan kinerja atau produk yang dia rasakan sesuai dengan harapannya Jenis Kepuasan Nasabah Jenis kepuasan nasabah ini merupakan inti dari beberapa ciri-ciri kepuasan yang dirasakan oleh nasabah atas pelayanan yang diberikan, dan tentunya kepuasan akan berdampak baik pada pihak bank. Jenis kepuasan konsumen terbagi menjadi dua yaitu: 1. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misalnya ketika terjadi masalah kelebihan dana pinjaman nasabah, sehingga terbaca oleh sistem sebagai lebih bayar pinjaman. Ketika dana ini bisa dikembalikan kepada nasabah, maka nasabah merasa bahwa setiap transaksi yang dilakukan dalam sistem

16 21 perbankan sangat aman sehingga tidak perlu khawatir bila dananya akan hilang. 2. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Pada dasarnya semua orang sangat senang bila namanya diingat, itulah yang kemudian diaplikasikan dalam kegiatan oprasional setiap hari kepada nasabah sehingga terjadi ikatan yang kuat. Misalnya ketika seorang Customer Service bisa mengingat nama nasabah, sehingga nasabah merasa puas karena merasa menjadi bagian dari keluarga perusahaan. Dari kedua jenis kepuasan tersebut melahirkan sikap baik nasabah yang merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pihak karyawan bank terutama Customer Service, sikap baik nasabah sangat menguntungkan bank, sebab berkaitan langsung dengan keberhasilan pemasaran dan penjualan produk perusahaan perbankan, Kepuasan yang dirasakan nasabah tersebut dapat diamati dengan beberapa ciri-ciri nasabah yang merasa puas. Kotler (2002:58) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut: 1. Loyal terhadap produk Konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama. 2. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan. 3. Perusahaan menjadi pertimbangan utama Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika konsumen ingin membeli merek/produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama Strategi Kepuasan Nasabah Strategi meningkatkan kepuasan nasabah yang diterapkan perusahaan perbankan mempunyai bermacam-macam cara, hal ini timbul karena adanya

17 22 persaingan dengan kompetitor. Masing-masing perusahaan perbankan berusaha menarik lebih banyak dan mempertahankan nasabah demi kelangsungan usahanya. Beberapa strategi untuk meningkatkan kepuasan nasabah sebagai berikut: 1. Membangun hubungan baik dengan nasabah sehingga terjalinnya hubungan jangka panjang antara nasabah dengan bank. 2. Memberikan produk yang berkualitas serta fungsi yang diinginkan nasabah sesuai dengan keperluannya. 3. Memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik dari perusahaan perbankan lain, dengan memberikan pelayanan yang ramah, cepat tanggap, serta menggunakan sistem yang mudah dipahami nasabah, sehingga nasabah tidak kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik pelayanan langsung maupun pelayanan tidak langsung. 4. Fokus pada kepentingan pencapaian kepuasan nasabah, sehingga produk serta pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan nasabah. 5. Meningkatkan kinerja perusaaan meliputi berbagai upaya, seperti melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan nasabah secara berkesinambungan, memberikan pendidikan dan pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship dan public relation kepada pihak manajemen dan karyawan. 6. Memperhatikan resiko produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi dunia perbankan serta perekonomian suatu negara, dan menyesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang ditawarkan, karena nasabah akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh. 7. Menangani keluhan nasabah secara efisien dengan menawarkan peluang untuk mengubah ketidak puasan nasabah menjadi puas atas produk maupun pelayanan. 8. Memberikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan kepada nasbah, sehingga nasabah merasa tenang mempercayakan dananya, sehingga meningkatkan kepuasan dan kepercayaan nasabah atas produk ataupun jasa yang diberikan dan agar terus menjadi nasabah tetap.

18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah Karena kepuasan nasabah tergantung pada ekspektasi dan persepsi nasabah, maka perusahaan perbankan sebagai penyedia jasa perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Lupiyoadi (2001:158) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Jasa, menyebutkan lima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen, antara lain: 1. Kualitas Produk Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat memenuhi kebutuhanya. Kualitas produk ada dua yaitu eksternal dan internal. Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal adalah citra merek. 2. Kualitas Pelayanan Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan. 3. Emosional Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi. 4. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen. 5. Biaya Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut Pengukuran Kepuasan Nasabah Tingkat kepuasan nasabah sangat tergantung pada mutu pelayanan maupun suatu produk, hal tersebut dikatakan bermutu bagi nasabah apabila dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai harapan. Supranto (2001:3) dalam bukunya

19 24 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, menyatakan, Pengukuran tingkat kepuasan erat hubungannya dengan mutu produk barang atau jasa. Hal tersebut dikarenakan kepuasan seseorang nasabah timbul karena adanya produk atau pelayanan yang didapatnya telah sesuai dengan harapan mereka. Berbagai teknik pengukuran dapat memberikan indeks mutu mengenai proses bisnis dan proses pelayanan suatu perusahaan perbankan. Salah satunya dengan menggunkan suatu ukuran yang subjektif sebagai indikator. Ukuran ini berfokus pada persepsi dan sikap nasbah. Pengukuran ini meliputi kuisioner kepuasan nasabah mengenai mutu pelayanan yang diberikan. Untuk mengukur tingkat kepuasan dilakukan dengan menggunakan metode-metode pengukuran, dengan adanya informasi yang akurat tentang presepsi nasabah terhadap mutu produk atau pelayanan, dapat tercapainya sukses bisnis dan juga dapat mewakili pendapat nasabah. Menurut Kotler (2005:72) dalam bukunya Dasar-dasar Pemasaran, ada empat metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu: 1. Sistem Keluhan dan Saran Perusahaan yang fokus kepada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran dan keluhan terhadap perusahaan. Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. 2. Ghost Shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. 3. Analisa Pelanggan yang Hilang

20 25 Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli produk perusahaan ataupun telah berpindah pada pemasok lain untuk mempelajari sebabnya. 4. Survei Kepuasan Pelanggan Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau yang telah beralih ke pemasok lain, guna mempelajari alasan kejadian itu. Ada dua hal yang harus diperhatikan adalah; pertama, melakukan wawancara terhadap pelanggan yang keluar setelah berhenti membeli, yang kedua adalah memantau tingkat kehilangan pelanggan. Jadi tujuan pengukuran tingkat kepuasan ini adalah menghasilkan nilai dan faktor-faktor yang akan menjadi evaluasi kinerja karyawan, yang pada akhirnya bank harus menyerahkan kepuasan yang dapat diterima kepada pihak berkepentingan lainnya untuk dijalankan sesuai dari hasil evaluasi kinerja karyawan, dan bagi nasabah mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan harapannya.

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK 2.1.1 PENGERTIAN BANK Sebagai tabungan perbankan No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Indonesia, pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya. BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam

PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha termasuk sektor Perbankan di Kota Kisaran dalam beberapa tahun ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, perkembangan itu berkaitan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat untuk menyimpan uang dan menabung kemudian bank menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hubungannya dengan hukum perbankan, bank memiliki peran utama dalam sistem keuangan di sebuah Negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis jasa khususnya perbankan saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana tingkat persaingannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Etiket dalam bekerja dapat meningkatkan citra suatu perusahaan, terutama untuk suatu industri perhotelan. Pada industri perhotelan sangat diutamakan dalam memberikan pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI. yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain. Oleh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Customer Service Dengan tren permintaan konsumen di era modern ini cenderung lebih suka yang instan atau tidak direpotkan untuk ma salah administrasi dan lain-lain.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat. 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, Bank merupakan Perusahaan jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab sebelumnya maka dapat penulis ambil kesimpulan-kesimpulan antara lain: Peran Customer Service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat dikarenakan perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang berperan sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sebuah badan usaha yang dalam aktivitas usahanya mengumpulkan dana dari masyarakat terutama dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut setiap perusahaan jasa seperti perbankan mulai menyadari betapa sentralnya peran pelanggan/nasabah

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat

BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH. dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat BAB III PELAYANAN KOPERASI DAN KEPUASAAN NASABAH A. Pengertian Pemasaran pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS FUNGSI KOMUNIKASI CUSTOMER SERVICE DALAM PELAYANAN NASABAH DI BANK BTN CABANG PEKALONGAN A. Analisis Proses Komunikasi Customer Service dalam Pelayanan Nasabah di Bank BTN Cabang Pekalonagan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pengertian Pemasaran Konsep Pemasaran 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar bank saat ini semakin ketat. Saat ini, tumbuh dan berkembangnya bank tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut Kasmir (2004:8) secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat dikarenakan perbankan merupakan salah satu bagian dari lembaga keuangan yang berperan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang membutuhkan. Berikut definisi bank, sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. yang membutuhkan. Berikut definisi bank, sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perbankan 2.1.1 Definisi bank Pada umumnya masyarakan telah mengenal bank sebagai tempat menabung atau menyimpan uang dan memberikan pinjaman uang kepada pihak yang membutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelayanan Bank BTN Kantor Cabang Syari ah Semarang Peran customer service pada Bank BTN Kantor Cabang Syari ah Semarang yaitu dimana customer service merupakan

Lebih terperinci

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERANAN PELAYANAN COUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR,Tbk CABANG PROBOLINGGO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : DIMAS KHARISMA DIMAWAN 2012110955 SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat semakin manja terhadap kebutuhan yang tidak pernah puas terpenuhi. Maksudnya adalah masyarakat sebagai penggerak ekonomi yang tidak pernah merasa

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. AKUNTANSI (119) 2. PERBANKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Konsumen 1. Pengertian Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (Amir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting peranannya dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Kartika Sari (2009:1) Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan terhadap nasabah adalah suatu hal yang mutlak untuk dikedepankan. Karena hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PELAYANAN, STANDAR PELAYANAN DAN SERVICE EXCELLENCE OLEH CUSTOMER SERVICE A. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi Secara etimologi strategi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru dalam dunia perbankan di Indonesia adalah mulai diberlakukannya penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan bank umum dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahu dilakukan oleh David Cristian Marbun (2008) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. Anugrah

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero ) KCP CIMANGGU BOGOR

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero ) KCP CIMANGGU BOGOR KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero ) KCP CIMANGGU BOGOR (studi kasus pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Bogor) Dian Fitri Damayanti dan Riris Aishah Prasetyowati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya tantangan-tantangan yang semakin luas dan kompleks, hal tersebut menjadikan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1 Repetitive Buying Dalam memperhatikan posisi dalam suatu industri, minat beli ulang dari pelanggan merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh produsen atau perusahaan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap yang berbeda-beda atas suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarang oleh Rahman H 2013 yang berjudul Customer Satisfaction and Loyalty:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarang oleh Rahman H 2013 yang berjudul Customer Satisfaction and Loyalty: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan dua jurnal sebagai acuan yang pertama dikarang oleh Rahman H 2013 yang berjudul Customer Satisfaction and Loyalty: A Case Study

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan antara lain : 1. Sistem Pelayanan Prima sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI service. 1 Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki tugas BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Service 1. Pengertian Customer Service Pelayanan nasabah dapat diberikan oleh berbagai pihak baik Customer Service,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan nasabah atau yang sering disebut Customer Service Officer berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Kegiatan Teller Kegiatan Teller

Ruang Lingkup Kegiatan Teller Kegiatan Teller Teller: sebutan untuk karyawan bagian terdepat di sebuah bank, pekerjaan mereka lebih bersifat monoton, yaitu menerima, menghitung, menyerahkan uang dari dan kepada customer bank tersebut. Umumnya mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha pada sektor jasa saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Pariaman Bank Nagari sebagai salah satu Bank daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sesungguhnya masih asing ditelinga masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. sesungguhnya masih asing ditelinga masyarakat. BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari- hari bank merupakan tempat penting bagi masyarakat. Banyak transaksi yang bisa dilakukan di bank, dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia perbankan di Indonesia baik swasta dan pemerintah mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Umum Tentang Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi disuatu negara sangat bergantung kepada dinamika

Lebih terperinci

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA 1 STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA 110922022 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pelayanan Customer service dan Opini Nasabah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting perannya dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Dimana fungsi utamanya adalah sebagai penghimpun dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER SERVICE Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang telah diberikan customer service kepada bank, ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan perbankan pada saat ini sudah sangat ketat. Pentingnya faktor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan perbankan pada saat ini sudah sangat ketat. Pentingnya faktor pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan perbankan pada saat ini sudah sangat ketat. Pentingnya faktor pelayanan memang tidak dapat di hindari oleh bank, karena bisnis perbankan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel kualitas produk mobile

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK

BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK BAHAN AJAR/MATERI PELENGKAP MODUL PELAYANAN PUBLIK STANDAR DAN MUTU PELAYANAN 1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima a. Perubahan Paradigma Pelayanan Pelayanan pada masyarakat dimasa datang itu hendaknya:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA A. Aplikasi Strategi Maintenance dalam Mempertahankan Loyalitas Nasabah BNI Syariah Surabaya

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini dunia bisnis dihadapkan pada persaingan global dengan salah satu ciri yang menonjol adalah berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan harapan pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. dan harapan pelanggan atas langganan yang mereka terima atau peroleh BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

Lebih terperinci

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I. METODE PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN 1. Sistem keluhan dan saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented) perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan beserta hasil-hasilnya, dan pertumbuhan stabilitas ekonomi nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara umum bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dari sekian banyak negara di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam memengaruhi pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Raya Padang Teller dalam menjalankan tugasnya tidaklah lepas dari prosedur yang ada pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Faktor terpenting saat ini baik dalam industri jasa atau manufaktur adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dalam masing-masing industri ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci