LAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROFESOR Z80-PIO UNTUK GERAK MOTOR STEPPER
|
|
- Hengki Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROFESOR Z80-PIO UNTUK GERAK MOTOR STEPPER Disusun oleh: Nama : Yudi Irwanto NIM : Jurusan : Teknofisika Nuklir Prodi : Elektronika Instrumentasi Dosen/Asisten : 1. Adib Afham 2. Rokhmat Arifianto SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2017
2 TUJUAN PERCOBAAN 1. Menggunakan Z80-PIO sebagai system keluaran. 2. Dapat mengatur gerak motor stepper dengan Z80-PIO. 3. Menggerakkan dua motor stepper dengan arah yang berbeda. 4. Mengenal Rangkaian penguat arus untuk motor stepper. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Kit upf-1 2. Z80-PI0 3. Rangkaian Penguat Arus dan Motor Stepper. DASAR TEORI Pendahuluan Pada disiplin ilmu kimia nuklir, sangat memerlukan suatu alat penggerak tetap yang kontinyu. Dalam suatu proses kimia diperlukan memindah-mindahkan tabung cuplikan untuk diganti dengan tabung yang lain, untuk menampung tetesan zat kimia sampai tabung berisi volume tertentu maka harus ditunggu sampai waktu tertentu pula biasanya 1 jam atau satu setengan jam tabung akan terisi tetesan zat kimia mencapai sekitar 20 cc. Proses penampungan tersebut berjalan secara kontinyu yang menjemukan dan kadang mencapai 2 bulan terus-menerus proses baru berhenti. Pekerjaan yang menjemukan yang berlangsung cukup lama tersebut dapat dengan mudah diatasi dengan membuat sistem pergantian tabung dirancang secara otomatis dengan memberikan bagi pemakai alat untuk dapat memasukkan sela waktu yang diperlukan dengan memberi lokasi untuk jam, menit dan detik. Untuk itu perlu dibuat alat penggeser tabung cuplikan secara elektronis yang dikontrol oleh sistem mikroprosesor Z-80 dengan memanfaatkan motor stepper sebagai penggeser sudutnya
3 yang dapat ditentukan secara tepat dan dapat diandalkan. Dengan motor stepper ini dapat dihindarkan ketidak tepatan pergeseran tabung cuplikan yang akan menyebabkan tetesan zat kimia tidak tepat masuk pada lobang tabung yang tersedia. Gambar rancangbangun sistem penampung cuplikan seperti gambar 1 dan sistem secara keseluruhan seperti gambar 2. Gambar 1. Rancangbangun sistem penampung cuplikan otomatis. Rangkaian Penggerak Motor Stepper. Rangkaian penggerak motor stepper disebut juga rangkaian penguat arus untuk gerakan motor stepper terlihat pada Gambar 1, dalam rangkaian tersebut terdapat dioda yang berfungsi untuk mencegah remanensi dari motor masuk ke transistor. Dengan adanya dioda ini maka transistor dapat terhindar dari kerusakan. Sedangkan tahanan 10 K dalam rangkaian ini berfungsi meredam arus yang terlalu besar lewat pada transistor. Rangkaian penguat ini dirancang berdasarkan persyaratan teknis yang harus dipenuhi untuk menggerakkan motor stepper yang dipakai. Persyaratan teknis yang diperlukan adalah harus mampu memberikan arus minimal sebesar 0,8 Ampere pada tegangan minimal 4,7 Volt tiap phasenya. Untuk mewujudkan rangkaian penguat ini digunakan 3 transistor tipe BC141 dan 4 transistor tipe TIP 3055 untuk sebuah motor stepper. Kedua macam transistor tsb. disusun secara Darlington guna mendapatkan penguatan yang cukup besar. Penguatan rangkaian dinyatakan dengan rumus : Ic = 1 2 Ib dengan 1 = penguatan transistor BC141 dan 2 penguatan transistor TIP 3055.
4 Tangki eluen Pompa Dosis KPK1 K PK2 T PE1 Mt1 P T E2 Mt2 Rangkaian Penguat Arus SISTEM MPF-1 Gambar 2. Sistem penampung fraksi kolom penukar ion.
5 Gambar 3. Rangkaian Penguat Arus. Prinsip kerja dari rangkaian driver ini adalah sbb. : Jika pada masukan tidak diberikan pulsa eksitasi, maka kedua transistor tidak bekerja, akibatnya Vce = Vcc sehingga tidak ada arus yang mengalir pada kumparan motor stepper. Tetapi bila pada masukan diberikan pulsa eksitasi maka kedua transistor akan bekerja (ON) dan tegangan Vce menjadi nol sehingga terjadi aliran arus melalui kumparan motor stepper. Sistem pergantian aliran didasarkan atas selesainya cacahan besaran waktu yang dimasukkan. Keluaran dari Z80- PIO memiliki arus yang masih kecil sehingga belum mampu menggerakkan stepper motor yang membutuhkan arus sebesar 1 ampere untuk setiap phasenya. Untuk itu diperlukan rangkaian driver yang dalam hal ini juga berfungsi sebagai penguat arus.
6 MOTOR STEPPER. Motor stepper adalah sebuah alat yang bekerja dengan daya listrik untuk menghasilkan putaran mekanik, dimana tidak seperti motor-motor konvensional, yang menghasilkan sebuah kecepatan putar (dengan daya listrik tsb.) akan tetapi menghasilkan gerakan dari satu posisi sudut ke posisi sudut lainnya yang diakibatkan oleh pulsa-pulsa listrik yang diberikan pada motor. Motor stepper dapat diputar searah dengan jarum jam atau sebaliknya, oleh karena itu cocok untuk macam-macam kontrol dan pengaturan posisi dalam dunia industri. Ciri dasar motor stepper adalah saat diberi tenaga poros motor akan bergerak kemudian berhenti setelah sejumlah step, sesuai dengan perintah-perintah masukan digital yang diberikan. PRINSIP KERJA MOTOR STEPPER. Operasi dasar sebuah motor stepper didasarkan pada prinsip dasar magnit, seperti kutup magnit yang tarik menarik, bukan sebaliknya. Jika stator sebagaimana dalam gambar 4a diberi tenaga, maka stator A menjadi kutub utara, stator B kutub selatan dan magnit permanen diposisikan seperti yang ditunjukkan, maka sebuah torsi akan ditimbulkan dan mengakibatkan rotor berubah posisi dari posisi sebelumnya. Adalah tidak mungkin untuk menentukan arah putaran, karena dalam kenyataannya, rotor tidak boleh bergerak jika tenaga pada kedua stator seimbang. Jika 2 buah kutub stator C dan D ditambahkan, seperti pada gambar 4b, maka dapat diperkirakan arah putaran rotor. Dalam gambar 4c arah putaran rotor berlawanan arah jarum jam, dengan posisi rotor berada diantara 2 kutub utara dan 2 kutub selatan. Agar
7 posisi rotor dapat berada tepat lurus dengan salah satu kutub stator maka diperlukan pengendali pemberian tenaga pada masing-masing stator, dan hal itu biasanya sudah ada aturannya untuk masing-masing jenis dan tipe motor stepper. Gambar rangkaian Z80-PIO seperti percobaan 6 terdahulu (gambar 5) dan rangkaian penggerak motor stepper terlihat pada gambar 3. D PA0 D PA1 D PA2 D PA3 D PA4 D PA5 D6 3 8 PA6 D7 2 7 PA ARDY 5 PIO 16 ASTB CE 4 Z80 27 PB0 M PB1 IORQ PB2 RD PB3 +5V PB4 GND PB5 CLK PB6 INT PB7 IEI BRDY IEO BSTB Gambar 5. Data keluar melalui port A. Untuk menggerakkan 1 buah motor stepper diperlukan 4 bit data yaitu PA0, PA1, PA2 dan PA3 atau PA4, PA5, PA6 dan PA7 dan jika menggerakkan 2 buah motor stepper maka digunajan PA0 s/d PA7. Data untuk menggerakkan motor stepper kekanan adalah : 06, 0c, 09 dan 03 (half step 1,8 0 ) dan 02, 06, 04, 0c, 08, 09, 01 dan 03 (full step, 0,9 0 ).
8 PERCOBAAN-PERCOBAAN : 1. Untuk menggerakkan motor stepper berputar kekiri atau kekanan diatur oleh datadata yang disimpan pada alamat tertentu misalkan alamat memori 1850H s/d 1853H. Untuk membuat agar motor stepper berputar setengah lingkaran dan berhenti. an program berikut ini ke upf-1, jalankan dan amati hasilnya. Masukk Program Gerak setenganh lingkaran Program Gerak Utama Motor Stepper Alamat Bahasa No. Label OPCODE Operand Keterangan program Mesin Baris ORG 1800H Awal program E 0F 2 LD A, 0F Isi reg A dgn 0F 1802 D OUT (82), A Masukkan ke (82) E 08 4 Loop 2 LD LD B, 19 C, 08 Reg B pengali (25x) Isi reg C dgn DD LD IX, 1850 Isi IX dgn C DD 7E 00 6 Loop 1 LD A, (IX) Masukkan ke reg A 180F D OUT (80), A Keluarkan dari PIO 1811 CD CALL PERIODE Panngil delay 1814 DD 23 9 INC IX Naikkan IX D 10 DEC C Turunka isi reg C 1817 C2 0C JP NZ, Loop1 Belum 0 ke Loop1 181A 181C 10 EA FF 12 DJNZ RST Loop2 38H Loncat ke Loop 2 Selesai Data Putar ke kiri EQU Data gerak ke kiri C EQU 0C Data Putar ke kanan C 13 EQU C Data gerak ke kanan EQU
9 Sub routine Periode gerak (delay) Program Sub routine GERAK (delay) Alamat Bahasa No. Label OPCODE Operand Keterangan program Mesin Baris ORG 1830H Awal program 1830 C5 2 PUSH BC Pergikan BC 1831 D5 3 PUSH DE Pergikan DE 1832 E5 4 PUSH HL Pergikan HL 1833 F5 5 PUSH AF Pergikan AF E 05 6 LD C, 05 Isi reg C dgn Loop A LD DE, Isi DE dgn D 8 Loop B DEC E Reg E A C JP NZ Loop B Loncat ke Loop B 183D DEC D Isi reg D-1 183E C JP NZ, Loop B Belm 0 ke Loop B D 12 DEC C Turunkan isi reg C 1842 C JP NZ, Loop A Belm 0 ke Loop A 1845 F1 14 POP AF Tarik Reg AF 1846 E1 15 POP HL Tarik reg HL 1847 D1 16 POP DE Tarik Reg DE 1848 C1 17 POP BC Tarik reg BC 1849 C9 18 RET Kembali ke utama 2. Setelah melakukan dan mengamati percobaan 1, maka buatlah program untuk menggerakkan motor stepper berputar ke kiri 7,2 0 dengan delay 1 detik dan program akan berhenti jika tombol reset ditekan. Sebagai penunjang subroutine 1 detik adalah sebagai berikut : 3. Sub routine delay 1 detik. PROGRAM Sub routine Delay 1 detk Alamat Bahasa No. Label OPCODE Operand Keterangan program Mesin Baris ORG 1860H Awal program B 62 2 LD BC, 62 7B BC sbg counter 1863 E3 3 DLY EX (SP), HL Siklus tundaan 1864 E3 4 EX (SP), HL Siklus tundaan 1865 ED A1 5 CPI 1867 E0 6 RET PO Parity Odd? F9 7 Loop A JR DLY Belum, ke DLY
10 4. Setelah melakukan dan mengamati percobaan 2, maka buatlah program untuk menggerakkan motor stepper berputar ke kiri 7,2 0 sebanyak 15 kali dengan tiaptiap gerakan di delay 1 detik dan setelah bergerak 15 kali motor berhenti. Putaran 15 kali dengan membuat loop 0FH langkah delay 1 detik seperti percobaan Buatlah program untuk menggerakkan motor stepper berputar ke kanan 7,2 0 dengan masukan tundaan detik, jika tundaan detik sama dengan nol maka motor akan bergerak lagi.
11 PEMBAHASAN Percobaan 1. Percobaan kali ini bertujuan agar praktikan dapat menggunakan Z80 sebagai system keluaran dan juga agar praktikan dapat mengatur gerak motor stepper dengan Z80-PIO. Pada percobaan ini, praktikan menggunakan motor stepper yang akan digerakkan menggunakan mikroprosesor serta menggunakan sebuah driver untuk motor stepper. Adapun rangkaiannnya adalah seperti gambar berikut: Setelah praktikan merangkai seperti gambar diatas, praktikan memasukan program pada mikroprosesor. Adapun pembahasan untuk programnya akan dijabarkan sebagai berikut. Pada alamat awal 1800H, diinstruksikan program LD A, 0F ; OUT (82), A. Instruksi ini merupakan inisialisasi bahwa port A digunakan sebagai port untuk keluaran. Selanjutnya, diinstruksikan LD B, 19. Instruksi ini bermaksud untuk mengisi register B dengan data 25 (bilangan Desimal) sebagai banyaknya loop yang akan dijalankan. Instruksi ini juga dijadikan pengali, karena setiap sekali gerak motor stepper menghasilkan sudut 0,72. Sehingga apabila register B diisikan dengan 25 maka sudut yang terbentuk sebesar (25 x 0,72 = ). Selanjutnya
12 diinstruksikan LD C, 08, yang bertujuan mengisi reg C dengan data 8. Yang selanjutnya akan dilakukan loop sebanyak 8 kali dari isi reg C ini. Kemudian pada reg IX, diisikan alamat 1850H. Dimana, pada alamat 1850H adalah berisi program untuk pergerakan arah putaran motor stepper. Apakah berputar ke kanan, atau ke kiri. Berikut adalah uraiannya: Putar kiri Data diisikan C Data tersebut dapat diubah menjadi data bilangan decimal sebagai berikut: 03H= H= H= H= CH= H= H= H= Karena motor stepper terdiri dari 4 bagian, maka ke empat bilangan decimal dapat dijadikan masukan untuk motor stepper. Sehingga arah motor stepper bergerak mengikuti masukan yang bernilai 1. Hal inilah yang menyebabkan motor berputar ke kiri.
13 Putar kanan Data diisikan C Data tersebut dapat diubah menjadi data bilangan decimal sebagai berikut: 02H= H= H= CH= H= H= H= H= Sama dengan bagian pada putar kri, dikarenakan motor stepper terdiri dari 4 bagian, maka ke empat bilangan decimal dapat dijadikan masukan untuk motor stepper. Sehingga arah motor stepper bergerak mengikuti masukan yang bernilai 1. Hal inilah yang menyebabkan motor berputar ke kanan. Selanjutnya adalah menginstuksikan LD A, (IX) ; OUT (80), A. Instruksi menandakan bahwa Reg data A digunakan sebagai keluaran. Selanjutanya menggunakan instruksi CALL Instruksi ini untuk memanggil alamat 1830, sehingga sebelum program dijalankan, pada alamat 1830 harus di isikan program untuk mengatur delay dari putaran motor stepeer.adapun pembahasan untuk subroutine nya adalah sebagai berikut: Pada subroutine ini, diinstruksikan PUSH BC ; PUSH DE ; PUSH HL ; PUSH AF. Instruksi ini digunakan untuk menyimpan isi register pada B, C, D, E, H, dan L ke Stack Pointer (SP). Selanjutnya instruksi LD C, 05 mengisi reg C dengan data 05H yang akan digunakan untuk banyaknya penge-loop-an. Begitu juga untuk instruksi selanjutnya yakni LD DE, Kemudian reg D dikurangi 1 dengan instruksi DEC E. Apabila belum bernilai 0 untuk reg E maka akan terus dikurangi hingga reg E bernilai 0. Setelah bernilai 0, barulah isi reg D dikurangi 1 juga dengan instruksi DEC D. Apabila reg D belum bernilai 0 maka akan dilakukan penge-loop-an ke instruksi DEC E. Setelah reg D bernilai
14 0 barulah program dilanjutkan dengan mengurangi reg C, apabila reg C belum bernilai 0 maka akan dilakukan penge-loop-an lagi dari instruksi LD DE, Setelah reg C bernilai 0, barulah program dilanjutkan dengan memindahkan data dari SP ke reg A; F; H; L; D; E; B; dan C dengan instruksi POP. Dan ditutup dengan instruksi RET untuk kembali ke main program. Setelah program CALL 1830 dijalankan, dilanjutkan dengan instruksi INC IX untuk menambah isi reg IX, dan instruksi DEC C untuk mengurangi isi reg C. Apabila reg C belum bernilai 0, maka akan dilakukan penge-loop-an lagi dari instruksi LD A, (IX). Setelah isi register C bernilai 0, maka akan dilakukan penge-loop-an lagi dari instruksi LD C, 08. Setelah isi reg B bernilai 0, berulah program berakhir. Percobaan 2. Pada percobaan 2 ini, memiliki program utama yang sama dengan percobaan 1, hanya berbeda pada subroutine program yang digunakan. Pada percobaan 2 ini, digunakan sub routine untuk delay setiap gerakan motor stepper sebesar 1 sekon. Pada percobaan ini, alamat CALL yang dipanggil adalah pada alamat Berikut adalah penjelasan dari subroutine-nya. Pada alamat awalnya, yakni 1860 diinstruksikan LD BC, 62 7B untuk mengisi reg B dan reg C sebagai counternya. Selanjutnya diinstruksikan EX (SP), HL sebanyak 2 kali. Yang dilanjut dengan instruksi CPI. Selanjutnya diinstruksikan JR DLY untuk melakukan penge-loop-an berdasarkan isi reg B dan C. Dari percobaan 2 ini, diperoleh bahwa motor bergerak sangat lambat. Setiap gerakan yang dihasilkan motor stepper memiliki delay 1 sekon. Hal ini menunjukkan praktikan telah berhasil melakukan percobaan 2.
15 Kesimpulan: 1. Port A pada Z80 digunakan sebagai Port untuk keluaran. 2. Pada percobaan 1, sudut yang dihasilkan tergantung pada banyaknya gerak yang dilakukan pada motor stepper. Banyaknya pergerakan setiap 0.72 dapat diatur menggunakan Z80. Apabila reg B bernilai 0A, maka sudut yang dihasilkan sebesar Pada percobaan 2, waktu tunda untuk bergerak setiap sudut 0.72 adalah 1 detik. Praktikan mengganti subroutine-nya dengan program subroutine untuk delay 1 detik.
16 Lampiran Flowchart percobaan 1
17
18 Percobaan 2
19
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN SENSOR HARI DAN JAM
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DENGAN SENSOR HARI DAN JAM Disusun Oleh : Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi : Elektronika Instrumentasi Nuklir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR STACK DAN SUBROUTINE
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR STACK DAN SUBROUTINE Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Rekan Kerja : Safira Rachmadewi (021500453) Tri Handayani (021500454) Prodi : Elektronika Instrumentasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PEMINDAHAN DATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PEMINDAHAN DATA Disusun oleh: Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Jurusan : Teknofisika Nuklir Prodi : Elektronika Instrumentasi Dosen/Asisten : - Rokhmat Arifianto - Adib
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR INSTRUKSI PERCABANGAN DAN LOOP
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR INSTRUKSI PERCABANGAN DAN LOOP Disusun oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 28 April 2017 Asisten : Rokhmat
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pengertian mengenai arti stack, dapat menggunakan
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 INSTRUKSI ARITMATIK DAN LOGIK. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 3 INSTRUKSI ARITMATIK DAN LOGIK Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membiasakan diri dengan berbagai instruksi aritmatik
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PENGENALAN DAN PENGGUNAAN KIT MPF-1. Disusun oleh:
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROPROSESOR PENGENALAN DAN PENGGUNAAN KIT MPF-1 Disusun oleh: Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Jurusan : Teknofisika Nuklir Prodi : Elektronika Instrumentasi Dosen/Asisten : Rahmat
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 TRANSFER DATA. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 2 TRANSFER DATA Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Percobaan ini akan memperkenalkan dan membiasakan diri dengan konsep dasar serta fungsi suatu instruksi transfer
Lebih terperinciMemprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana
BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram Port sebagai Input dan Output sederhana menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami Konstruksi
Lebih terperinciMemprogram Interface Motor
BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram interface motor Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar interface motor stepper 2. Mahasiswa memahami pemrograman
Lebih terperinciBAB 4 STACK AREA, SUBROUTINE dan INSTRUKSI BLOK
BAB 4 STACK AREA, SUBROUTINE dan INSTRUKSI BLOK Buku: Bahasa Oleh : Setiawardhana Bahasa Assembly (Buku( Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya STACK AREA Menyelamatkan register
Lebih terperinciPengendalian 8 buah Motor oleh DST-51
Ib2 Pengendalian 8 buah Motor oleh DST-51 Pada aplikasinya, seringkali suatu sistem mikrokontroler digunakan untuk mengendalikan beberapa buah motor secara bersamaan. Berikut ini adalah pengendalian delapan
Lebih terperinciPerancangan Serial Stepper
Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,
Lebih terperinciLaboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November
PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat
Lebih terperinciARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang tujuan perkuliahan, arsitektur mikroprosesor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul. 1. Bagi Guru/Fasilitator
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi materi latihan kompetensi studi kasus pemrograman sistim mikroprosesor pada Komputer Mikro MPF-I bagi peserta didik SMK program keahlian Elektronika Industri
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2
LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo
Lebih terperinciPEMROGRAMAN MIKROPROSESOR KASUS PADA MPF-1
148 SISTEM MIKROPROSESOR dan MIKROKONTROLER B A B 7 PEMROGRAMAN MIKROPROSESOR KASUS PADA MPF-1 Kompetensi memprogram sebuah mikroprosesor sangat ditentukan oleh penguasaan set instruksi, arsitektur internal
Lebih terperinciPendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper
Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN
21 BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN Rancang bangun robot kontur kartesian ini melibatkan beberapa unsur sistem yang digabung menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan
Lebih terperinciBab VI. Motor Stepper
Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram
BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,
Lebih terperinciPERCOBAAN 7 PEMBAGIAN BINER
PERCOBAAN 7 PEMBAGIAN BINER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini agar memahami cara merancang subroutine pembagian biner untuk suatu mikrokomputer.
Lebih terperinciPEMROGRAMAN 8085 Kelompok Instruksi Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com Kelompok Instruksi Transfer Data MOV MVI transfer data transfer
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 INSTRUKSI PERCABANGAN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 4 INSTRUKSI PERCABANGAN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membiasakan diri dengan instruksi percabangan baik yang bersyarat
Lebih terperinciPercobaan 7 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN MOTOR STEPPER
Percobaan 7 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN MOTOR STEPPER I. Tujuan 1. Mengetahui cara menggerakkan motor stepper, serta cara kerjanya. 2. Dapat membuat program untuk mengontrol motor stepper 3. Mengenal,
Lebih terperinciINSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, instruksi yang
Lebih terperinciDT-AVR Application Note
DT-AVR Application Note AN80 Sistem pengendali Bipolar Stepper Motor Oleh: Tim IE Stepper motor seringkali kita gunakan untuk aplikasi robotika, karena poros stepper motor dapat digerakkan dengan sudut
Lebih terperinciBAHASA PEMROGRAMAN MIKROKOMPUTER
BAHASA MESIN BAHASA PEMROGRAMAN MIKROKOMPUTER PROGRAM BAHASA MESIN Sebuah program diperlukan saat mikrokomputer digunakan untuk melaksanakan sederetan operasi (menghitung, memasukkan dan mengeluarkan data)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
7 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1 Konveyor Konveyor hanya bergerak ke satu arah saja, konveyor digerakkan dengan motor stepper 12V type. Sinyal keluaran dari motor stepper untuk menggerakkan konveyor dirangkaikan
Lebih terperinciLAB SHEET 5 PEMROGRAMAN DENGAN STACK POINTER (INSTRUKSI PUSH DAN POP)
LAB SHEET 5 PEMROGRAMAN DENGAN STACK POINTER (INSTRUKSI PUSH DAN POP) A. TUJUAN Dapat menjalankan program aritmatik dengan instruksi PUSH dan POP serta melihat isi dari register SP maupun address yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Pengujian Rangkaian Setelah semua komponen terpasang dan program selesai disusun, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengujian alat. Pengujian ini dilakukan secara bertahap
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)
Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)
Lebih terperinciBAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
BAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z8 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, bahasa pemrograman
Lebih terperinciRUNNING TEXT. Gambar 1. Susunan Running Text
RUNNING TEXT TUJUAN 1. Membuktikan program running text. 2. Menganalisa tampilan running text. TEORI Pendahuluan Running Text merupakan salah satu media yang efektif menyampaikan informasi. Running Text
Lebih terperinciCONTOH-CONTOH PROGRAM MIKROKONTROLER
CONTOH-CONTOH PROGRAM MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Erik Haritman Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan,
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 INSTRUKSI PUTAR, GESER, DAN ROUTINE PERKALIAN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 6 INSTRUKSI PUTAR, GESER, DAN ROUTINE PERKALIAN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pengertian dan penggunaan
Lebih terperinciBAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)
1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciDASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.
DASAR MOTOR STEPPER I. Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan
Lebih terperinciREGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :
REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register
Lebih terperinciKompetensi: Memprogram Peralatan Sistem Otomasi Elektronik yang Berkaitan dengan I/O berbantuan : Mikroprosessor dan Mikrokontroller
Kompetensi: Memprogram Peralatan Sistem Otomasi Elektronik yang Berkaitan dengan I/O berbantuan : Mikroprosessor dan Mikrokontroller Sub Kompetensi : Mampu Memprogram Sistem Mikroprosessor. ( Zilog 80
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PERANGKAT KERAS 2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontoler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market
Lebih terperinciMemprogram Interface Display
BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram interface display Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar interface display 2. Mahasiswa trampil memprogram interface
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. waduk, danau, atau tempat rekreasi. Kata bendungan dapat ditelusuri kembali ke
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bendungan Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju airmenjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Kata bendungan dapat ditelusuri kembali ke Inggris dan Belanda
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros
46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja
Lebih terperinciOPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088
OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari
Lebih terperinciMicrocontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051
Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register
Lebih terperinciKompetensi: Memprogram Peralatan Sistem Otomasi Elektronik yang Berkaitan dengan I/O berbantuan : Mikroprosessor dan Mikrokontroller
Kompetensi: Memprogram Peralatan Sistem Otomasi Elektronik yang Berkaitan dengan I/O berbantuan : Mikroprosessor dan Mikrokontroller Sub Kompetensi : Mampu Memprogram Sistem Mikroprosessor. ( Zilog 80
Lebih terperinciUSER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII TAHUNAJARAN 2010/2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG CREW 2
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
PERCOBAAN 1 PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Percobaan ini akan memperkenalkan MPF-I Z80 dan memahami cara menggunakannya, mempelajari
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. DIAGRAM BLOK display Penguat sinyal Sensor 1 keypad AT89S51 Penguat sinyal Sensor 5 relay alarm pompa Keterangan diagram blok: Sensor air yang berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM
RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom Pri Hadi Wijaya ABSTRAKSI Disini akan dibahas mengenai
Lebih terperinciBahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II
Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Pada motor satu fasa terdapat dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U 1 -U 2 ) dan belitan fasa bantu (belitan Z 1 -Z 2 ), Belitan utama menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER Paralel Input Output Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN
Lebih terperinciPORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul. 1. Bagi Guru/Fasilitator
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berisi materi latihan memahami Set Instruksi Mikroprosesor Z-80 CPU sebagai perintah-perintah yang digunakan untuk menyusun program bagi peserta didik SMK program
Lebih terperinciDesain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler
Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Sri Wahyuni Dali #1, Iskandar Z. Nasibu #2, Syahrir Abdussamad #3 #123 Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Makalah ini membahas desain
Lebih terperinciINSTRUKSI MIKROPROSESOR
101 SISTEM MIKROPROSESOR dan MIKROKONTROLER B A B 6 INSTRUKSI MIKROPROSESOR Setiap mikroprosesor selalu dirancang dan dilengkapi dengan perangkat instruksi. Bentuk perangkat instruksi masing-masing mikroprosesor
Lebih terperinciCrane Hoist (Tampak Atas)
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1. Simulator Alat Kontrol Crane Hoist Menggunakan Wireless Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol mesin crane hoist menggunakan wireless berbasis
Lebih terperinciANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51
ISSN: 693-6930 ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C5 Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciQuick Start. Smart Peripheral Controller STEPPER MOTOR
Smart Peripheral Controller STEPPER MOTOR Quick Start Trademarks & Copyright XT, AT, IBM, PC, and PC-DOS are trademarks of International Business Machines Corp MS-DOS is a registered trademark of Microsoft
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN ALAT III.1. Blok Sistem Robot Secara Umum SISTEM KONTROL AKTUATOR MEKANIK ROBOT SENSOR SISTEM & SISTEM RODA KAKI SISTEM TANGAN Untuk Navigasi Untuk Manipulasi (gerak
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat
29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu
Lebih terperinciKOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan
Lebih terperinciANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809
ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 4.1 Pengujian Output PIO Dengan cara memberikan data output pada ketiga alamat PIO, kemudian dilakukan pengukuran level output tegangan pada kondisi high 1 dan low
Lebih terperincide KITS Application Note AN30 Rotating Display with DT-51 MinSys & de KITS SPC DC Motor
de KITS Application Note AN30 Rotating Display with DT-51 MinSys & de KITS SPC DC Motor Oleh: Tim IE & Andy Kristian & Rudy Kurniawan (Sekolah Tinggi Teknik Surabaya) Rotating Display yang banyak digunakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Pengujian dan evaluasi sistem pada tugas akhir ini meliputi perangkat
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian dan evaluasi sistem pada tugas akhir ini meliputi perangkat keras elektonika dan perangkat lunak yang telah dibuat. Pengujian pada perangkat keras elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.
Lebih terperinciTahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom
Lebih terperinciOperasi Transfer Data
Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:
Lebih terperinciBAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan
BAB 3 Pemrograman Zilog Z8 Lanjutan Buku: Bahasa Oleh : Setiawardhana Bahasa Assembly (Buku( Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pokok Bahasan Addressing Mode? FLAG? Instruksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras (Hardware) 2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S52 AT89S52 merupakan mikrokontroler yang dikembangkan dari 8051 standar (semua pin dan instruksi assembler sesuai
Lebih terperinciSecara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus
Bahasa Assembler Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan didalam memori. Mikrokontroler menentukan alamat dari memori program yang
Lebih terperinciHubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik
1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф
Lebih terperincide KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card
de KITS Application ote A18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Mengikuti A17 (How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card), Application ote (A) ini disusun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
Lebih terperinciPENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632
PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632 Erick Yusana Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciPROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51
PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51 Perangkat timer adalah merupakan sebuah perangkat yang seringkali digunakan untuk sebuah sistem elektronik. Artikel berikut ini akan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT
BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT 3.1 Perancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Perancangan Alat Rancangan dan cara kerja alat secara blok diagram yaitu untuk mempermudah dalam menganalisa rangkaian secara
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciBAB 2 Pemrograman Zilog Z80
BAB 2 Pemrograman Zilog Z80 Oleh : Setiawardhana Buku: Bahasa Assembly (Buku Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengantar Question Mengapa sistem mikroprosessor yang
Lebih terperinciAD Channel AD Conversion
AD-0809 8 Channel AD Conversion Fitur: - 8 Channel Multiplex Analog Input - 0 5 Volt Analog Input - 4 Interrupt Output Selector - 4 Address Selector - Kompatibel DST-51 Minimum System & SC-51 - Free Running
Lebih terperinciTAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD
TAMPILKAN NADA DTMF DAN DERING TELEPHONE OLEH MODUL DF-88 DAN MODUL DST-51 PADA LCD Pada aplikasi-aplikasi menggunakan saluran telephone, proses deteksi nada DTMF maupun sinyal dering seringkali dibutuhkan,
Lebih terperinciTeknik Interface Keypad 4x3 ke DST-51
Teknik Interface Keypad 4x3 ke DST-51 Keypad 4x3 di sini adalah sebuah keypad matrix dengan susunan empat baris dan tiga kolom dengan sebuah common. R1 R2 R3 R4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 9 # C1 C2 C3 Gambar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PERANGKAT KERAS 2.1.1. Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciPEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN
BUKU AJAR PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN oleh : Adian Fatchur Rochim, ST, MT Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah
Lebih terperinciMESIN KETIK ELEKTRONIK DENGAN TAMPILAN M1632 LCD OLEH MODUL DST-52
MESIN KETIK ELEKTRONIK DENGAN TAMPILAN M1632 LCD OLEH MODUL DST-52 Akhir-akhir ini, keberadaan mesin ketik sudah mulai tergusur dengan adanya printer. Namun sebuah printer membutuhkan komputer untuk mengendalikannya.
Lebih terperinciGambar 1. Stepper Motor Variabel reluctansi 1 Phase [ 7 ]
I. Motor Stepper Motor stepper bekerja terutama untuk merubah digital kode input kebentuk posisi output shaft yang diinginkan. Ada dua macam jenis dari motor stepper, dimana letak perbedaannya pada rotornya.
Lebih terperinciLINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER
LINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER Sumariyah, Jatmiko Endro Suseno dan Ibnu Arimono Lab. Instrumentasi & Elektronika, Jurusan Fisika UNDIP ABSTRACT A power supply with linier output
Lebih terperinci