Perancangan Serial Stepper
|
|
- Sukarno Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar, dengan peralatan luar yang dimaksud adalah motor stepper. Spesifikasi program yang dirancang memiliki kemampuan sebagai berikut : Mengatur kecepatan motor stepper Mengendalikan putaran motor secara manual melalui keyboard Menjalankan motor secara kontinu Antar Muka Antar muka berfungsi untuk mengkonversi data serial yang diterma dari komputer diubah menjadi data data untuk mengendalikan motor stepper Antar muka terdiri dari dua unit rangkaian : Rangkaian Mikrokontroler Rangkaian Driver Motor stepper Antar Muka Mikrokontroler Driver motor Stepper Mikrokontroler Mikrokontroler berfungsi untuk mengkonversi data serial yang diterima menjadi data paralel yang kemudian dikirimkan ke driver motor stepper. Model komunikasi serial yang digunakan yaitu komunikasi asinkron. Model paket komunikasi asinkron tampak seperti gambar dibawah ini : Dari gambar dibawah terlihat format bit pengiriman data serial asynchronous. selalu rendah selalu high Start D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 PARITY STOP STOP Gambar 3 Format komunikasi asinkron
2 Dalam komunikasi asinkron dikenal dengan istilah Baudrate yaitu banyaknya data baud yang dikirim perdetik dikenal dengan satuan Bps Motor stepper yang akan dikendalikan memiliki spesifikasi sebagai berikut : kecepatan maksimum 2 (dua) putaran perdetik Putaran perstep motor sebesar 6 derajat maka untuk satu putaran dibutuhkan 360/6 = 60 data Dari spesifikasi diatas maka kecepatan pergantian data maksimum yaitu 1/(2*60) = 8,3 ms (1) Baudrate minimum yaitu: 1/8,3 ms > 120,5 Bps (2) Baudrate yang akan digunakan 4800 Bps Perancangan Perangkat lunak Mikrokontroler Program yang digunakan menggunakan bahasa assembly Intel MCS-51. Program yang akan dirancang mempunyai kemampuan membaca data dari komputer melalui port serial kemudian mengolah data yang diterima kemudian mengirimkan ke port paralel yang terhubung ke rangkaian driver motor stepper. Diagram Alir program mikro sebagai berikut : Start Init Ambil Data dari port serial Baca data kecepatan motor Konversi ke dalam waktu Baca Model pengontrolan Manual/ otomatis Subrutin manual Subrutin otomatis Flowchart program di Mikrokontroler
3 Untuk pengaturan kecepatan hanya untuk pengaturan otomatis sedangkan untuk manual digunakan kecepatan default yaitu 20 rpm Sesuai dengan spesifikasi motor yang dikendalikan telah didapat data bahwa kecepatan motor maksimum yaitu 2 putaran perdetik maka dalam satu menit banyak putaran maksimum : 2*60 = 120 putaran/menit (3) Dengan demikian data jangkah kecepatan motor yaitu dari Sesuai dengan perhitungan diawal kecepatan maksimum pergantian data yaitu setiap 8,3 milidetik. Rasio pertambahan waktu untuk mengurangi kecepatan motor yaitu delay = 8,3*n (4) Bila n makin besar maka makin lambat putaran motor yang dihasilkan Misal kecepatan putar diinginkan 4 rpm maka waktu untuk pergantian data yaitu : 8,3 * 4 = 33,2 milidetik = 33 milidetik (5) Perancangan Perangkat Lunak Mikrokontroler Perangkat mikrokontroler supaya dapat bekerja harus diisi program. Seperti telah dijelaskan diawal bahasa yang akan digunakan yaitu bahasa assembly Keluarga Intel MCS 51. Telah dijelaskan di bab II supaya mikrokontroler dapat berhubungan dengan komputer perlu dilakukan inisialisasi register SCON, TCON, TMOD dan TH1. Register TCON berfungsi untuk mengaktifkan timer, register TMOD untuk mengatur mode timer, TH1 untuk menginisialisasi baud rate komunikasi serial dari mikrokontroler sedangkan register SCON untuk mengaktifkan port serial dari mikrokontroler. Mengatur Register SCON Format Register SCON sebagai berikut : MSB LSB SMO SM1 SM2 REN TB8 RB8 T1 R1 Detail fungsi masing masing bit telah dijelaskan di BAB II. Telah dijelaskan diatas komunikasi yang kita gunakan yaitu komunikasi asynchronous dengan baud rate sebesar 4800 Bps. Untuk komunikasi asynchronous mode yang digunakan yaitu mode 1, (UART 8 bit). Maka SM0 = 0, SM1 = 1, SM2 = 1. REN = 1, RB8 dan TB8 berfungsi untuk untuk menampung bit stop, bila RB8 bernilai 1 maka data diterima benar sebaliknya bila RB8 bernilai 0 maka data diterima salah dan RI tidak menjadi 1 meskipun SBUF sudah berisi data dari port serial. TB8 sebagai bit paritas yaitu untuk menampung bit ke 9. Disini bit paritas tidak digunakan sebagai default bit RB8 dan TB8 diberi nilai 0.
4 Bit TI berfungsi sebagai flag bila data telah komplit dikirim dan RI juga berfungsi sama seperti TI hanya bedanya untuk menandai bahwa data telah komplit diterima. Maka SCON = b Mengatur register TCON Format register TCON MSB LSB TF1 TR1 TF0 TR0 IE1 IT1 IE0 IT0 Register TCON berfungsi untuk mengaktifkan timer dan untuk mengaktifkan cukup dengan menset /atau merubah nilai bit dari 0 menjadi yaitu bit TR1. Mengatur Register TMOD Format register TMOD MSB LSB Timer/counter 1 Timer/counter 0 GATE C/T M1 M0 GATE C/T M1 M0 Register TMOD berfungsi untuk mengatur mode dari timer. Timer untuk komunikasi serial digunakan timer 1 dengan mode 1 yaitu auto reload 8 bit. Bit gate diisi 0 dan bit C/T diisi 0. Maka isi TMOD = b Mengatur register TH1 Register TH1 untuk mendefinisikan baud rate dari komunikasi serial yang kita gunakan. Formula untuk menghitung baud rate yaitu : (K * FREKUENSI OSCILATOR TH1 = (7) (384* BAUD RATE) Rangkaian yang dirancang menggunakan Frekuensi oscilator 11,0592 Mhz, k diisi 1 maka nilai TH1 didapat : 6 1*11, = 250 d = 0FAh (8) 384* 4800
5 Flowchart inisialiasi Bahasa untuk memprogram mikro digunakan bahasa assembler MCS-51. Sesuai dengan rancangan yang dibuat diatas maka flowchart untuk inisialisasi awal sebagai berikut : Start Ambil data dari SBUF Isi SBUF=stack T Y Baca model pengontrol Rutin control Flowchart Inisialisasi
6 Inisialisasi Baca kode pengontrolan Kode otomatis Baca kecepatan yang diinginkan Kode komunikasi selesai Kode manual Kode arah putaran Baca kode tombol Rutin putar kiri Rutin putar kanan Rutin putar kiri Rutin stop Rutin putar kanan Tombol masih ditekan Tombol masih ditekan Ada penekanan tombol? Ada penekanan tombol? Selesai Kode untuk Rutin Putar Motor Flowchart baca mode pengontrolan Data digital untuk menggerakkan motor stepper : Memutar ke kanan step step step step step Memutar ke kiri step step step step step Pergantian data untuk setiap stepnya disesuaikan dengan kecepatan yang dmasukkan. Data diatas akan dibuat dalam suatu subrutin khusus dan kode untuk memanggil subrutin untuk memutar ke kanan yaitu 027H dan ke kiri 0C6H. Pemberian kode 027H dan 0C6H tidak aturan khusus, sehingga bila diinginkan kode dapat diganti begitu pula kode yang dikirimkan oleh komputer disesuaikan dengan di program di mikrokontroler.
7 Perancangan perangkat lunak di komputer Bahasa yang digunakan di komputer yaitu gabungan bahasa pascal dan bahasa assembler Bahasa assembler digunakan untuk menginisialisasi port serial komputer. Sedangkan bahasa pascal digunakan untuk untuk mengontrol pergerakan motor. Flowchart Perangkat lunka di komputer. Mirip dengan di mikrokontroler langkah awal kita menginisialiasi port serial komputer dan mengatur baud rate komputer sama dengan mikrokontroler yaitu 4800 Bps. Setelah port serial komputer diinisialisasi komputer mengirim data ke mikrokontroler yaitu 5 buah data integer untuk mengaktifkan komunikasi antara mikro dan komputer. Dibawah ini tampak flowchart dari program yang dibuat: Start Inisialisasi Port Serial Baud rate = 4800 Kirim data integer Baca Data balasan dari mikro Data dikirim sama dengan diterima Kirim kode pengontrolan Selesai Inisialiasi port serial komputer. Menginisialisasi port serial komputer menggunakan pelayanan interupsi 14H. dan kode pengontrolan seperti baudrate, mode komunikasi, dimasukkan ke register AH. Untuk menentukan port yang digunakan dimasukkan ke register DX. Nilai yang dimasukkan ke register AH sebagai berikut :
8 Baud rate Parity Stop Data bits Bps X 0 None odd Komunikasi serial komputer ada dua yaitu COM 1 dan COM 2 dan untuk memilih jalur komuniksi yang digunakan menggunakan register DX. Untuk COM 1 DX diisi nilai 0 dan untuk COM 2 nilai DX diisi 1. Telah diuraikan diatas kecepatan komunikasi dipilih 4800 bps. Parity tidak digunakan, stop bit dipilih yang 2 (dua) dan data bits 8 maka isi register AH yaitu B = 0C4H. Kode Pengontrolan Kode pengontrolan yang dirancang terdiri dari menu : Pengaturan kecepatan motor Putar motor kontinu ke kiri Putar motor kontinu ke kanan Putar motor perlangkah ke kiri Putar motor perlangkah ke kanan. Bila keluar program tekan tombol Esc. Kode pengontrolan motor ke kanan 27H dan ke kiri C6H maka dari komputer untuk memutar motor ke kanan dikirim kode 27H. Kecepatan motor yang dikontrol bergantung kecepatan pengiriman kode yang dikirim 27H atau C6H. Untuk mengatur kecepatan motor digunakan rumus (5). Kecepatan yang didapat akan dibulatkan dan angka hasil pembulatan akan dimasukkan ke sintaks delay(n). Perancangan perangkat keras Ada dua bagian perangkat keras yang digunakan yaitu rangkaian pengontrol dan rangkaian driver motor stepper. Rangkaian kontrol Rangkaian kontrol berfungsi untuk mengatur pergerakkan dari motor stepper. Komponen utama yang digunakkan yaitu IC ATMEL 89C51 dan IC MAX 232. Rangkaian Pembangkit Frekuensi Untuk Pembangkit detak dari IC ATMEL 89C51 digunakan kristal sebesar 11,0592 MHZ dan 2 komponen tambahan kapasitor keramik 27 PF. Rangakaian yang digunakan tampak pada gambar dibawah ini :
9 Rangkaian pembangkit frekuensi ATMEL 89C51 Rangkaian Reset Rangkaian reset diperlukan bila terjadi konflik pada program dikarenakan ada kebocoran arus listrik atau ada komponen yang rusak sehingga proses kontrol terjadi konflik atau hang. Untuk rangkaian reset tampak pada gambar dibawah ini VCC 100 NF Pin Reset Rangkain reset Rangkaian komunikasi serial ke komputer Rangkaian serial ke komputer dari mikro pin yang dihubungkan Yang perlu diperhatikan disini dalam membuat kabel serial yaitu pin no 2 DB9 yang terhubung ke komputer dihubungkan ke pin no 3 DB9 yang ke mikro begitu juga sebaliknya.
10 Rangkaian driver Rangkaian driver dibutuhkan karena arus yang dihasilkan oleh mikrokontroler sangat kecil dan tidak mampu menggerakkan motor yang dikontrol sehingga dibutuhkan suatu rangkaian penguat yang disesuaikan dengan motor yang dikontrol. Motor yang dikontrol mempunyai spesifikasi arus dan tegangan sebagai berikut : Arus Minimum 500 ma Tegangan kerja 12 V 4 pin data input dengan arus minimum 500 ma Merujuk spesifikasi diatas maka dipilih transistor darlington yang mampu mengalirkan arus yang besar. Jenis darlington yaitu TIP 122 yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Arus kerja maximum 2 A Tegangan kerja 5 V 80 V Arus untuk mengaktifkan minimum 5 ua Sesuai spesifikasi diatas maka TIP 122 memenuhi syarat untuk dapat menggerakkan motor yang dikontrol. Untuk menghindari arus balik dari motor yang dapat merusakkan transistor darlington di rangkaian driver ditambahkan dioda penyearah. Rangkaian driver motor stepper tampak pada gambar dibawah ini : Gambar rangkaian driver motor stepper Rangkaian driver diatas dihubungkan ke Port 1 dari rangkaian kontrol,
Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)
Wireless Infrared Printer dengan DST-5 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-5) Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai
Lebih terperinciGambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)
1. Operasi Serial Port mempunyai On Chip Serial Port yang dapat digunakan untuk komunikasi data serial secara Full Duplex sehingga Port Serial ini masih dapat menerima data pada saat proses pengiriman
Lebih terperinciPORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51 I. FISIK AT89C51 Mikrokontroler AT89C51 umumnya mempunyai kemasan 40 pin seperti gambar berikut. AT89C51 telah dilengkapi
Lebih terperinciPANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51
PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51 PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51 Danny Christanto, S.T. Kris Pusporini, S.T., M.T. 2004, Innovative Electronics Hak Cipta dilindungi undang-undang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi
Lebih terperinciPERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)
PERTEMUAN KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan) Pendahuluan KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 Perpindahan data yang melibatkan internal memory atau eksternal memory yang sudah dibahas
Lebih terperinciMikrokontroler 89C51 Bagian II :
Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator
Lebih terperinciPertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051
Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan arsitektur mikrokontroler 8051 Arsitektur Mikrokontroller 8051 Materi:
Lebih terperinciGambar Komunikasi serial dengan komputer
1.6. Port Serial Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal sebagai
Lebih terperinciBAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat
Lebih terperinciPercobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys
Percobaan 6 SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys Membuat aplikasi serial interface untuk komuniksi secara serial melalui pin RXD dan TXD pada MCS-51. Membuat program menggunakan serial port (DB9)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator
Lebih terperinciTimer Counter. D3 Telekomunikasi.
Timer Counter D3 Telekomunikasi Timer Pada dasarnya timer dan counter merupakan sistem yang sama-sama menambahkan diri hingga overflow. Timer memanfaatkan frekuensi osilator untuk bertambah tiap machine
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciOrganisasi Sistem Komputer. Port Serial
Organisasi Sistem Komputer Port Serial Ditulis Oleh : Ria Anggraeni (10060204004) Taufik Saleh (10060207002) Fenny Maslia U (10060204006) Gita Rakhmalia (10060204015) Universitas Islam Bandung 2008 Pada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :
BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone
Lebih terperinciREGISTER-REGISTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
REGISTER-REGISTER 8051 Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. PC (Program Counter) PC dengan ukuran 16 bit menentukan lokasi berikutnya yang akan dieksekusi (dijalankan).
Lebih terperinciTIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL I. TIMER DAN COUNTER Timer atau counter pada dasarnya adalah sebuah pencacah. Pencacah itu bisa dipakai sebagai pewaktu
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
57 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Fungsi dari masing-masing blok yang terdapat pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut : Mikrokontroler AT89S52 Berfungsi
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciTabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide
Lebih terperinciMODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
MODE OPERASI TIMER/COUNTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. Mode 0 : Timer/Counter 13 bit. Gambar berikut menunjukkan konfigurasi operasi timer/counter mode 0. Salah
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application ote A96 Classic Caller ID Oleh: Tim IE & M.S. Aang C. Dhani I.K. A. Wahid H. (Institut Teknologi Sepuluh opember) Dalam artikel ini kita akan bernostalgia dengan bahasa pemrograman assembly
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam merancang alat pengendali nyala lampu menggunakan media infra merah berbasis mikrokontroler terbagi atas dua pengendalian yaitu pengendalian dimmer atau terang redup lampu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY
BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciPERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51
PERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51 Pemakaian Timer TIMMER MIKROKONTROLER 89C51 Timer atau pewaktu dan counter atau pencacah adalah jenis pengatur waktu didalam mikrokontroler. Didalam mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan
Lebih terperinci4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51
4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2
Lebih terperinci= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN
10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada
BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian
Lebih terperinciMIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali
Lebih terperinciDT-AVR Application Note
DT-AVR Application Note AN80 Sistem pengendali Bipolar Stepper Motor Oleh: Tim IE Stepper motor seringkali kita gunakan untuk aplikasi robotika, karena poros stepper motor dapat digerakkan dengan sudut
Lebih terperinciKUIS Matakuliah Mikrokontroler Dosen Pengampu: I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc.
Studi Kasus Suatu sistem mekanikal-elektrikal yang merupakan bagian dari suatu sistem robotika yang terkendali mikrokontoler digambarkan sebagai berikut: Sistem robotika tersebut terdiri dari gabungan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN56 Low Cost ADDA Oleh: Tim IE Satu lagi contoh mengenai penggunaan emulasi I 2 C yang dimiliki BASCOM-8051. Kali ini modul yang digunakan menggunakan IC PCF8591P berantarmuka I
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.
BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Hexa menjadi kode Braille. Mikrokontroller AT89C51. Soundcard
BAB III PERANCANGAN Pada bab perancangan sistem ini akan membahas tentang prinsip kerja sistem, perancangan perangkat lunak (Delphi), perancangan perangkat keras, algoritma program assembler dan algoritma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL
34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter
Lebih terperinciPENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS
PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS RINGKASAN SKRIPSI Oleh Cia Kim Liang Anhar Purwito Sari Fendy (0300453296) (0300477863) (0300481305) Universitas Bina Nusantara Jakarta 2005 PENGUKURAN
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN107 Aplikasi dengan Bahasa C MCS-51 Oleh: Tim IE Sudah banyak AN yang membahas aplikasi menggunakan, mengapa perlu satu lagi? Sebab AN yang satu ini berbeda, yaitu menggunakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER Tjio Hok Hoo Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOMP SURABAYA) email : hokhoo@stikom.edu ABSTRAK:
Lebih terperinciDQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi
DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.
Lebih terperinciMAKALAH. Timer atau Counter 0 dan 1. Oleh : Rizky Dwi N ( ) Satrio Teguh Yulianto ( ) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH Timer atau Counter 0 dan 1 Oleh : Rizky Dwi N (1431110061 ) Satrio Teguh Yulianto (1431110023) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN 2015/2016 i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram
BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciTUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer
TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924
Lebih terperinciTabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL
Pendahuluan Mikroprosessor 8051 (Struktur dan Organisasi Memori, SFR ) Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL A. Organisasi Memori Mikroprosesor 8051 Pada mikrokontroler keluarga MCS51
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Prosedur Pengujian Pada perencanaan dan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika
TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:
BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51
TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari
Lebih terperinciPercobaan 8 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN KOMPUTER SECARA SERIAL
Percobaan 8 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN KOMPUTER SECARA SERIAL I. Tujuan 1. Memahami komunikasi serial. 2. Memahami cara mengggunakan interrupt serial pada mikrokontroller 8051. 3. Memahami cara kerja
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS
BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang dibuat, maka pada bab ini dilakukan pengujian sistem. Kemudian akan dilakukan analisis berdasarkan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciPC-Link Application Note
PC-Link Application Note AN147 Kontrol Motor DC Secara Serial Oleh: Tim IE Pada aplikasi kali akan menjelaskan bagaimana cara pengaturan gerak motor DC melalui PC dengan bantuan PC-Link Serial PPI dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 Application Note AN78 Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jalur Telepon II Oleh: Tim IE Telepon telah menjadi sarana komunikasi jarak jauh ng cukup vital bagi manusia. Kali ini DT-51 Low Cost Micro
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi
Lebih terperinciDT-51 Application Note
DT-51 DT-51 Application Note AN136 Type With SPC Keymatic Oleh: Tim IE Aplikasi berikut memberikan contoh sederhana mengenai penggunaan modul DT-51 dengan bahasa pemrograman C (µc/51, Wickenhäeuser). DT-51
Lebih terperincide KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card
de KITS Application ote A18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Mengikuti A17 (How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card), Application ote (A) ini disusun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51
Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51 Ary Herisaputra, F. Yudi Limpraptono, I Komang Somawirata Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT 3.1. Perancangan Sistem Secara Umum bawah ini. Diagram blok dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.1 di u(t) + e(t) c(t) r(t) Pengontrol Plant
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciDT-AVR Application Note
DT-AVR Application Note AN81 Sistem pengendali DC Motor Oleh: Tim IE Sebuah motor DC seringkali digunakan sebagai divais penggerak dalam aplikasi robotika karena harganya relatif murah, tetapi sayangnya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperincide KITS Application Note AN19 - How 2 Use de KITS SPC DC Motor with StarTech PPI Card
查询 A19 供应商 捷多邦, 专业 PCB 打样工厂,24 小时加急出货 de KITS Application ote A19 - How 2 Use de KITS SPC DC Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Melanjutkan A18 (How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinci