BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unsur merupakan zat kimia yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi secara kimia menjadi zat yang lebih sederhana. Di dalam unsur pada umumnya terdapat berupa senyawa, contohnya adalah hidrogen yang terdapat di dalam air dan natrium yang terdapat pada garam dapur. Beberapa unsur juga terdapat juga sebagai senyawa dalam keadaan bebas, seperti oksigen, nitrogen, emas dan belerang. Jenis-jenis unsur tidaklah terlalu banyak. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan unsur di alam yang hanya terdapat 90 unsur. Unsur dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan unsur non logam. Pada praktikum kali ini, jenis unsur yang akan dibahas adalah unsur yang bersifat logam. Dalam sistem periodik unsur, unsurunsur yang bersifat logam berada pada golongan IA dan golongan II A. Logam alkali adalah unsur-unsur yang termasuk golongan I A (kecuali hidrogen) yaitu litium, natrium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur-unsur ini memiliki susunan elektrn ns 1 pada kulit terlurnya, bersifat sangat reaktif dan jika bereaksi dengan air akan membentuk basa kuat. Logam alkali tanah adalah unsur-unsur yang termasuk golongan II A, yaitu berilium, magnesium, kalsium, strontium, barium, dan radium. Logam alkali tanah juga akan membentuk basa apabila bereaksi dengan air, tetapi biasanya lebih lemah daripada logam alkali. Tidak seperti logam alkali, alkali tanah tidak semuanya dapat larut dengan air. Unsur-unsur golongan II A umumnya ditemukan didalam tanah berupa senyawa tidak larut. Pada percobaan ini, akan dibahas beberapa sifat-sifat unsur golongan I A dan II A dalam kereaktifan unsur-unsurnya, kelarutan garam sulfat serta kelarutan garam hidroksida dari endapan yang terbentuk. Tidak 125

2 hanya itu, kita juga dapat mengetahui manfaat-manfaatnya dari sifat-sifat unsur kimia seperti mengetahui kegunaannya yang biasa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 1.2 Tujuan Percobaan Mengetahui beberapa sifat-sifat unsur golongan I A dan II A. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan. Mengetahui perbedaan kelarutan antara garam sulfat dan garam hidroksida. 126

3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam sistem periodik, unsur-unsur alkali dan alkali tanah terdapat pada golongan I A dan II A, merupakn unsur yang sangat rektif jika dibandingkan dengan unsur pada golongan yang lainnya.(syukri,1999) Unsur alkali terletak pada golongan I A (kecuali hydrogen), yaitu litium, natrium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur alkali ini mempunyai satu elektron valensi (ns 1 ). Logam alkali merupakan reduktor kuat karena mudah melepaskan satu elektron pada kulit terluarnya. Reaktifitas unsur ini dalam satu golongan bertambah dari atas ke bawah. Karena unsur alkali ini sanagt reaktif, maka tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam bentuk senyawa. Unsur yang banyak ditemukan di dalam aur tanah dalam bentuk garam tanah yang terdapat pada silvite (KCL). Karnelite (KCL-MgCl2.6H2O). (Brady,1999) Logam alkali ini sangat reaktif, mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka gas H2 yang dihasilkan akan segera terbakar dan menyala disertai nyala api dan larutan yang terbentuk akan bersifat basa dan berubah warnanya menjadi merah saat ditetesi indikator PP (Fenolftalien). Warna merah menggambarkan bahwa baa yang terbentuk berupa basa kuat. (Syukri, 1999) Setiqp golongan pada sistem periodik kiia mempunyai sifat fisika dan sifat kimiawi yang bermacam-macam untuk membedakan dengan golongan yang lainnya. Sifat fisis (fisika) dari logam alkali dijabarkan dalam tabel di bawah ini. Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium Nomor atom Konfigurasi elektron (He) 2s (Ne)3s (Ar) 4s (Kr) 5s (Xe) 6s Jari-jari atom 1,57 1,86 2,31 2,44 2,62 Jari-jari ion 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69 Titik cair ,8 63,6 38,9 28,4 Titik didih

4 Rapatan 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88 Energi pengionan (tingkat pertama) (tingkat kedua) keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 Kekerasan 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3 Daya hantar listrik 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1 Warna nyala Merahtubiru Merah- kuning ungu biru Potensial reduksi standar -3,04-2,71-2,92-2,92-2,92 Secara singkat, dapat ditarik suatu kesimpulan dari tabel sifat fisika golongan alkali diatas, yaitu sebagai berikut: 1. Jari-jari atom semakin kebawah semakin membesar 2. Energi ionisasi, afinitas, elektron, dan keelektronegatifan semakin kebawah semakin rendah 3. Kereaktifan unsur semakin ke bawah semakin menguat 4. Reduktor yang kuat 5. Bereaksi hebat debgan air, hidrogen, oksigen, dan halogen 6. Pengantar panas yang baik 7. Logam yang paing lunak. Sedangkan bebeapa sifat kimiawi yang dimiliki logam alkali adalah sebagai berikut: 1. Mudah bereaksi dengan udara, membentuk oksida dan garam karbonat 2. Bereaksi dengan beberapa unsur non logam, misalnya dengan oksigen akan membentuk oksida. 2N + O2 Na2O 3. Bereaksi dengan asam klorida, menghasilkan gas hidrogen (H2) 128

5 2K + 2HCl 2K + H2 Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan air, hidrogen, oksigen, serta halogen. Berikut adalah penjabaran dari reaksi antara logam alkali dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen. 1. Reaksi dengan air (H2O) Semua logam alkali yang bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas hidrogen. Litium bereaksi lambat, natrium bereaksi hebat, sedangkan kalium, rubidium, dan sesium akan meledak jika dimasukkan ke dalam air. Oleh karena itu, reaksi ini sangat eksoterm, dan gas H2 yang terbentuk akan segera meledak. 2M + 2H2O 2MOH +H2 2. Reaksi dengan hidrogen (H2) Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas H2, membentuk hibrida. 2M + H2 2MH 3. Reaksi dengan oksigen (O2) Logam alkali terbakar dalam oksigen akan membentuk senyawa oksida, peroksida, atau superoksida. Reaksi yang akan menghasilkan senyawa oksida adalah seperti berikut. 4M + 2O2 2M2O Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk senyawa superoksida dalam oksigen yang belebihan. M + O2 MO2 4. Reaksi dengan halogen (golongan VII A) Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halida. 2M + X2 2MX di mana X adalah unsur halogen Alkali mempunyai warna khas dan dapat dibuat melalui proses elektrolisis. Salah satu ciri khasnya adalah spektrum emiisinya. Unsur-unsur logam dapat 129

6 teretalisasi dengan memanaskan senyawa pada nyala api, misalnya pembakaran spritus. Akan lebih baik jika menggunakan garam klorida dikarenakan mudah menguap. Logam-logam alkali yang berbentuk senyawa banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. beberapa kegunaan logam dan senyawa alkali diantaranya adalah : 1. Logam Na digunakan sebagai agen pereduksi, bahan pembuatan TEL (Tetra Ethyil Lead), cairan pendingin pada reaktor atom, dan penerang jalan raya. 2. Senyawa natrium digunakan sebagai garam dapur dan industri pada pembuatan klorin (NaCl), industri sabun, detergen, plastik, dan kertas (NaOH), kaca dan sabun (Na2CO3), serta pengembang adonan kue (soda kue atau NaHCO3) 3. Litium digunakan sebagai paduan logam (alloy)dengan alumunium dan magnesium, serta anode pada baterai. 4. KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk. 5. KNO3 digunakan sebagai bahan peledak 6. Logam Cs dan Rb digunakan sebagai katode pada lampu elektronik Beberapa cara memperoleh logam alkali adalah sebagai berikut. 1. Logam Na diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl cair pada temperatur 600 o C dengan elektroda besi 2. Logam K diperoleh dengan cara mengalirkan uap natrium dalam lelehan KCl dan menggunakan prinsip Le Chatelier. 3. Logam Rb dan Cs diperoleh dengan prinsip Le Chatelier menggunakan logam Ca sebagai agen produksi. Dalam sistem periodik, letak unsur-unsur alkali tanah terletak pada golongan IIA, yaitu satu lajur disebelah kanan golongan alkali. Unsur-unsur golongan ini disebut alkali tanah karena unsur ini bersifat alkalis (basa) seperti golongan IA. Unsur golongan IIA adalah Berium (Be), Magnesium (Mg). Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra). Unsur-unsur ini mempunyai susunan elektron valensi ns 2. Logam alkali tanah juga bersifat 130

7 reduktor karena mudah melepaskan dua elektron pada klit terluarnya. (Brady, 1999) Jika dibandingkan dengan logam alkali, logam alkali tanah tidak sereaktif dengan alkali, selain itu juga daya reduktor logam alkali tanah lebih lemah daripada logam alkali. Logam alkali tanah juga dapat bereaksi dengan unsur non logam dan air, kemudian akan membentuk basa dan hidrogen. Berilium tidak bereaksi engan air ataupaun uap air. Magnesium bereaksi dengan air panas, sedangkan kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan air dingin. (Brady, 1999) M + 2H2O M(OH)2 + H2 Alkali tanah tidak sereaktif logam alkali, karena dalam satu peiode, jarijari atom alkali tanah lebih kecil daripada alakli, dan energi ionisasi serta keelektronegatifan alkali tanah lebih besar daripapa alkali. Larutan yang terbentuk dari reaksi antara logam alkali tanah dengan air akan membentuk larutan basa yang akan berubah warnanya menjadi merah muda pada saat ditetesi indikator fenoftalien (PP). Larutan berwarna pink dikarenakan basa yang terbentuk lebih lemah dibandingkan dengan basa dari logam alkali. (Syukri, 1999) Sifat-sifat fisika dari logam alkali tanah dapat digunakan didalam tabel seperti berikut. Sifat Be Mg Ca Sr Ba Nomor atom Konfigurasi elektron [He] 2s [Ne] 3s [Ar] 4s [Kr] 5s [Xe] 6s Titik cair Titk didih Rapatan 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51 Energi pengionan tingkat pertama Energi pengionan tingkat kedua

8 Energi pengionan tingkat ketiga Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9 Potensial reduksi standar -1,70-2,38-2,76-2,89-2,90 Jari-jari atom 1,11 1,60 1,97 2,15 2,17 Jari-jari ion 0,30 0,65 0,99 1,13 1,35 Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2 Daya hantar listrik 8,8 36,3 35,2 7,0 - Warna nyala Tidak Tidak Jingga ada ada merah Merah Hijau Secara singkat, dapat ditarik suatu kesimpulan dari tabel sifat fisika golongan alakli tanah diatas, yaitu sebagai berikut. 1. Jari-jari atom lebih kecil daripada logam alkali seperiode 2. Titik cair dn kekerasan melebihi alkali 3. Garam logam alkali tanah mengahasilkan nyala dengan warna-warna tertentu 4. Energi ionisasi, afinitas elektron, dan kelektronegatifan lebih besar daripada logam alkali seperiode 5. Logam alkali tanah kurang reaktif dibanding logam alkali seperiode 6. Reduktor yang baik (daya reduktor lebih lemah dibandingkan logam alkali). (Petruci, 1987) Sedangkan beberapa sifat kimiawi dari logam alkali tanah adalah sebagai berikut. 1. Reksi dengan air (H2O) Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi baik dengan air dingin, dan membentuk basa serta gas hidrogen. Magnesium bereaksi dengan air panas, dan berilium tidak dapat bereaksi. M + 2H2O M(OH)2 + H2 132

9 2. Reaksi dengan udara Semua logam alkali tanah akan terkorosi teru menerus diudara dan membentuk oksida, hidroksida, atau karbonat, kecuali berilium dan magnesium. Berilium dan magnesium juga bereaksi dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksigen yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi berlanjut. Apabila dipanaskan dengan suhu tinggi, semua logam alkali tanah, termasuk berilium dan magnesium terbakar di udara membentuk oksida dan nitrat. 2M + O2 2MO 3M + N2 M3N2 3. Bereaksi dengan halogen (golongan VII A) Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halide. Lelehan halide dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halide berilium bersifat kovalen. M + X2 MX2 4. Reaksi dengan asam dan basa Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) membentuk garam dan gas hydrogen. Reaksi makin hebat dari atas ke bawah didalam satu golongan IIA. M + 2 HCl MCl2 + H2 Berilium juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Na2Be(OH)4 dan gas H2. Be + 2NaOH + 2H2O Na2Be(OH) 4 + H2. (Petruci, 1987) Logam alkali terdapat dialam dalam bentuk senyawa, bukan dalam bentuk unsur bebas. Contohnya adalah gipsum (CaSO4. 2H2O) dan karnalit (MgCl2. KCl. 6H2O). Logam golongan II A ini umunya juga ditemukan berupa senyawa tak larut. Logam alkali tanah mempunyai beberapa kegunaan, antara lain ; 1. Berilium digunakan untuk membuat logam campuran dan jendela sinar-x 133

10 2. Magnesium dan senyawanya dugunakan untuk membuat logam camuran. Kembang api, lampu blitz, elapisi tanah dalam pembakaran semen, serta bahan obat maag. 3. Kalsium dan senyawanya digunakan sebagai elektroda dalam aki dan reduktor atau pengikat pengotor dalam pengolahan logam. 4. Senyawa stronsium digunakan untuk membuat kembang api. (Brady, 1999) Beberapa cara memperoleh logam alkali tanah adlah sebagai berikut : 1. Berilium diperoleh melalui elektrolisis lelehan berilium klorida dengan penambahan suatu elektrolit. 2. Magnesium diperoleh dari ekstrak karnalit atau dolomit (CaCO3.MgCO3) dalam proses calcining. (Brady, 1999) Sifat-sifat unsur logam dalam sistem periodik meliputi jari-jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, dan afinitas elektron. Khas jari-jari, dalam satu golongan, semakin membesar. Sedangkan keelektronegatifan, energi ionisasi, dan afinitas elektron, dalam satu golongan, semakin keatas, dan dalam satu periodik, semakin ke kanan, harga-harganya akan bertambah besar. (Syukri, 1999) 134

11 BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat Tabung reaksi Gelas kimia Hot plate Pipet Pinset Gunting Bahan-bahan Pita Mg Logam kalium Larutan CaCl2 0,1 M Larutan BaCl2 0,1 M Larutan H2SO4 1 M Larutan NaOH 1 M Akuades Kertas label Indikator PP 3.2 Prosedur Percobaan Kelarutan Garam Sulfat Disiapkan 2 tabung reaksi. Diisi masing-masing tabung reaksi berturut-turut dengan CaCl2 0,1 M dan BaCl2 0.1 M dengan volume masing-masing 1 pipet. Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut larutan H2SO4 1 M masing-masing sebanyak 1 pipet. 135

12 Diamati endapan yang terbentuk (bandingkan endapan yang ada pada setiap tabung reaksi) Kelarutan Garam Hidroksida Disiapkan 2 tabung reaksi. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan CaCl2 0,1 M dan BaCl2 0,1 M denagn volume masing-masing 1 pipet. Ditambahkan kedalam masing-masing tabung reaksi tersebut larutan NaOH 1 M masing-masing sebanyak 1 pipet. Diamati endapan yang terbentuk (bandingkan endapan yang ada pada setiap tabung reaksi) Reaktifitas Unsur Pita Mg + akuades + indikator PP Disiapkan glas kimia dan diisi oleh akuades secukupnya. Dipanaskan akuades tersebut hingga medidih dengan digunakan hot plate. Dimasukkan potongan pita Mg. Diamati reaksi yang terjadi (ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas H2). Ditetesi indikator PP dengan pipet. Diamati perubahan warna yang terjadi Logam K + Akuades + indikator PP Disiapkan gelas kimia dan diisi akuades secukupnya. Dimasukkan sedikit logam kalium dengan menggunakan pinset. Diamati ledakan kecil yang terjadi (jangan terlalu dekat). Diteteskan indikator PP dengan pipet. Diamati perubahan warna yang terjadi. 136

13 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Kelarutan garam sulfat No. Percobaan Pengamatan CaCl2 0,1M + H2SO4 1M - Diambil tabung reaksi. - Dimasukkan 1 pipet CaCl2 0,1M ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan 1 pipet H2SO4 1M ke dalam tabung reaksi tersebut. - Diamati. BaCl2 0,1M + H2SO4 1M - Diambil tabung reaksi. - Dimasukkan 1 pipet BaCl2 0,1M ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan 1 pipet H2SO4 1M ke dalam tabung reaksi tersebut. - Larutan CaCl2 0,1M awalnya berwarna bening. - Larutan H2SO4 1M awalnya berwarna bening. - Setelah dicampurkan, menghasilkan warna sedikit keruh dan terdapat sedikit endapan. - Larutan BaCl2 0,1M awalnya berwarna bening. - Larutan H2SO4 1M awalnya berwarna 137

14 - Diamati. bening. - Setelah dicampurkan, menghasilkan warna putih susu (keruh) dan terdapat banyak endapan Kelarutan garam hidroksida No. Percobaan Pengamatan 1. CaCl2 0,1M + NaOH 1M - Diambil tabung reaksi. - Dimasukkan 1 pipet CaCl2 0,1M ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan 1 pipet NaOH 1M ke dalam tabung reaksi tersebut. - Diamati. - Larutan CaCl2 0,1M awalnya berwarna bening. - Larutan NaOH 1M awalnya berwarna bening. - Setelah dicampurkan, menghasilkan warna merah muda, lamakelamaan berubah menjadi bening dan terdapat cukup banyak endapan. 2. BaCl2 0,1M + NaOH 1M - Diambil tabung reaksi. - Dimasukkan 1 pipet - Larutan BaCl2 0,1M awalnya berwarna 138

15 BaCl2 0,1M ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan 1 pipet NaOH 1M ke dalam tabung reaksi tersebut. - Diamati. bening. - Larutan NaOH 1M awalnya berwarna bening. - Setelah dicampurkan, menghasilkan bening dan terdapat sedikit endapan Reaktivitas unsur No. Percobaan Pengamatan 1. Pita Mg + H2O + indicator PP - Dipanaskan campuran antara pita Mg dan H2O. - Ditetesi indicator PP. - Reaksi berlangsung sangat lambat sehingga harus dipanaskan agar dapat mempercepat laju reaksi. - Muncul gelombanggelombang gas H2 pada pita Mg. - Ketika ditetesi indikator PP, larutan mengalami perubahan warna menjadi merah muda (pink). Hal ini menggambarkan 139

16 bahwa basa yang terbentuk tidak sekuat basa alkali. 2. Logam K + H2O + indicator PP. - Dicampurkan logam K dan H2O pada gelas kimia. - Ditetesi indicator PP. - Ketika logam K dimasukkan ke dalam H2O, terjadi ledakan kecil dan percikan api berwarna ungu muda dan menghasilkan gas H2. - Ketika ditetesi PP, larutan mengalami perubahan warna menjadi merah yang lebih tua jika dibandingkan dengan warna larutan sebelumnya. Hal ini menggambarkan bahwa basa yang terbentuk merupakan basa kuat. 4.2 Reaksi-reaksi Reaksi kelarutan garam sulfat - CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl 140

17 - BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl Reaksi kelarutan garam hidroksida - CaCl2 + NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl - BaCl2 + NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl Reaktivitas unsur - Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2 - Mg(OH)2 + indikator PP larutan menjadi warna merah muda. - 2K + 2H2O 2KOH + H2 - KOH + indicator PP larutan menjadi warna merah lembayung tua. 141

18 4.3 Pembahasan Unsur-unsur yang sudah ditemukan di alam jumlahnya banyak sekali. Setiaap unsur memiliki massa dan sifat yang berbeda. Namun, ada juga beberapa unsur yang memiliki kemiripan sifat. Berdasarkan hal tersebut, para ilmuwan kimia mengelompokkan unsur-unsur kimia. Pengelompokkan unsur-unsur kimia tersebut dikenal dengan nama system periodic. Pengelompokkan unsur-unsur bertujuan memudahkan penentuan sifat setiap unsur dalam membentuk suatu senyawa. Sifat periodic adalah sifat yang berubah secara berurutan sesuai kenaikkan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, dan dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sifat-sifat periodic yang akan dibahas meliputi jari-jari atom, energy ionisasi, afinitas electron, dan keelektronegatifan. Jari-jari atom merupakan jarak electron terluar ke inti atom dan menunjukkan ukuran satu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak antar dua atom yang berikatan sesamanya. Dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit electron semakin kecil. Dalam satu periode, jari-jari atom semakin ke kanan juga cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah electron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang berisi electron tetap sama sehingga tarikan inti terhadapp electron terluar semakin kuat. Keelektronegatifan adalah bersama tendensi (kecenderungan) suatu atom untuk menarik electron. Harga keelektronegatifan bersifat relative (berupa harga perbandingan suato atom terhadap atom yang lain). Dalam satu golongan, harga keelektronegatifan dari bawah ke atas semakin besar, dan dalam satu periode, dari kiri ke kanan harga keelektronegatifan semakin besar. Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam suatu senyawa. Jika harga keelektronegatifan besar, bearti unsur yang bersangkutan cenderung 142

19 menerima electron dan membentuk biloks negative. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan electron dan membentuk biloks positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada electron valensinya. Energi ionisasi adalah nilai energy minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepas sebuah electron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion positif. Pelepasan electron kedua (dari ion positif satu) disebut energy ionisasi kedua, pelepasan energy elektron ketiga disebut energy ionisasi ketiga, dan seterusnya. Harga energy ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah electron valensi atau muatan inti. Semakin kecil jari-jari atom, harga energy ionisasi akan semakin besar. Semakin besar jari-jari atom, energy ionisasi akan semakin kecil. Afinitas electron adalah energy yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gas ketika menerima sebuah electron. Harga afinitas electron sukar ditentukan secara langsung. Dalam satu golongan, dari bawah ke atas, afinitas electron bertambah besar, dan dalam satu periode, dari kiri ke kanan, afinitas electron juga bertambah besar. Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan, khususnya untuk zat yang sukar larut, dinyatakan dalam mol L -1. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran larutan jenuh. Tetapan hasil kali kelarutan (KSP) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Semakin kecil/sedikit endapan, berarti semakin besar kelarutannya. Logam alkali (golongan IA) merupakan unsur yang sangat reaktif dan mudah membentuk ion positif. Selain disebabkan oleh jumlah electron valensi yang sedikit dan ukuran jari-jari atom yang besar. Sifat ini juga disebabkan oleh harga ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan unsur logam golongan lain. Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen 143

20 (golongan VIIA), hydrogen, oksigen, dan belerang. Kereaktifan ini dipengaruhi oleh electron valensi dari unsur-unsur tersebut dan energy ionisasinya. Logam alkali tanah (golongan IIA) merupakan unsur yang bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksinya semakin kuat. Hal ini dibuktikan dari kemampuannya bereaksi dengan air yang meningkat dari berilium ke barium. Selain dengan air, unsur logam alkali tanah juga dapat bereaksi dengan gas oksigen, halogen, dan nitrogen. Sifat-sifat fisik dari golongan IA (alkali) adalah sebagai berikut. 1. Jari-jari atom besar, dari atas ke bawah semakin membesar. 2. Energi ionisasi, afinitas electron, dan keelektronegatifan rendah. 3. Merupakan logam lunak. 4. Spektra emisi dengan warna yang menyala (litium = merah; natrium = kuning; kalium = ungu; rubidium = merah; sesium = biru). 5. Reduktor yang hebat. 6. Titik leleh dan titik didih di atas suhu ruangan (28 0 C) 7. Semua unsur alkali berwujud padat pada suhu ruangan (<28 0 C). 8. Berwujud cair pada suhu lingkungan (>28 0 C). Selain sifat-sifat fisiknya, juga terdapat sifat kimianya. Logam alkali adalah logam yang paling reaktif, di mana kereaktifannya meningkat dari atas ke bawah. Kereaktifan logam ini berkaitan dengan energy ionisasinya yang rendah, sehingga mudah melepaskan electron. Hampir semua senyawa alkali bersifat ionic dan mudah larut dalam air. Unsur-unsur yang termasuk golongan IA (alkali) adalah Li (Litium), Na (Natrium), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Sesium), dan Fr (Fransium). Unsur-unsur ini memiliki susunan electron pada kulit terluar ns 1. Selain sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia golongan alkali, golongan alkali tanah pun juga mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia. Sifat fisik dari golongan IIA adalah sebagai berikut. 1. Jari-jari atom lebih kecil daripada logam alkali seperiode. 144

21 2. Energi ionisasi, afinitas electron, dan keelektronegatifan lebih besar daripada logam alkali seperiode. 3. Titik cair dan kekerasan melebihi logam alkali. 4. Garam logam alkali tanah menghasilkan nyala dengan warna-warna tertentu. - Ca 2+ Merah Bata (Jingga Merah) - Sr 2+ Merah Anggur - Ba 2+ Hijau 5. Reduktor yang baik. Sedangkan sifat-sifat kimia dari alkali tanah adalah kereaktifannya bertambah dari berilium ke barium. Berilium tidak dapat bereaksi dengan H2O, magnesium sedikit bereaksi dengan air panas, sedangkan kalsium, stronsium, dan barium dapat bereaksi dengan air dingin. Unsur alkali tanah dapat bereaksi dengan air, udara, halogen, serta bereaksi dengan asam dan basa. Unsur-unsur yang termasuk golongan logam alkali tanah itu sendiri adalah Be (Berilium), Mg (Magnesium), Ca (Kalsium), Sr (Stronsium), Ba (Barium), dan Ra (Radium). Unsur-unsur ini memiliki susunan electron pada kulit terluar ns 2. Kereaktifan logam alkali dan alkali tanah dari atas ke bawah adalah semakin besar. Hal ini disebabkan karena semakin ke bawah, energy ionisasinya semakin rendah. Selain itu, dalam satu golongan dari atas ke bawah, jumlah kulit semakin banyak karena jumlah electron banyak. Semakin banyak jumlah kulit maka pengaruh daya tarik inti terhadap electron terluar semakin kecil, akibanya electron terluar sukar tertarik ke inti jadi ukuran atom semakin besar. Senakin besar jari-jari (ukuran) atom maka energy ionisasinya semakin kecil dan kereaktifan unsur semakin besar. Sama halnya dalam satu golongan, dalam satu periode, semakin besar jari-jari atom, maka energy ionisasinya semakin kecil dan kereaktifannya pun semakin besar dari kanan ke kiri. 145

22 Jika kita bandingkan antara logam alkali dengan logam alkali tanah, kereaktifan logam alkali lebih besar daripada logam alkali tanah. Hal ini disebabkan karena electron valensi yang hanya berjumlah satu (ns 1 ), sedangkan alkali tanah electron valensinya adalah dua (ns 2 ), serta jari-jari atom alkali yang relative lebih besar dibandingkan alkali tanah yang seperiode. Pada percobaan pertama, yaitu kelarutan garam sulfat, dicampurkan larutan CaCl2 0,1M dan larutan BaCl2 0,1M masing-masing dengan larutan H2SO4 1M pada masing-masing tabung reaksi. Pada tabung reaksi yang pertama, dicampurkan larutan CaCl2 0,1M dan H2SO4 1M. Sedangkan tabung reaksi yang kedua dicampurkan larutan BaCl2 0,1M dan H2SO4 1M. Mula-mula sebelum dicampurkan, semua warna larutan adalah bening. Setelah dicampurkan, lalu diamati, maka terjadi perubahan warna pada masing-masing tabung reaksi. Pada tabung reaksi pertama, campuran kedua larutan terlihat agak sedikit keruh, dan terdapat sedikit endapan. Sedangkan pada tabung reaksi yang kedua, campuran terlihat keruh (putih susu) dan terdapat banyak endapan di dasar tabung reaksi. Pada percobaan yang kedua, yaitu kelarutan garam hidroksida, dicampurkan larutan CaCl2 0,1M dan larutan BaCl2 0,1M masing-masing dengan larutan NaOH 1M pada masing-masing tabung reaksi. Pada tabung reaksi yang pertama, dicampurkan larutan CaCl2 0,1M dan NaOH 1M. Sedangkan tabung reaksi yang kedua dicampurkan larutan BaCl2 0,1M dan NaOH 1M. Mula-mula sebelum dicampurkan, semua warna larutan adalah bening. Namun, setelah dicampurkan dan diamati, maka terjadi perubahan warna larutan yang berbeda. Pada tabung reaksi pertama, setelah dicampurkan, warna larutan berubah menjadi merah muda, dan lama-kelamaan warnanya kembali berubah menjadi bening dan terdapat banyak endapan. Sedangkan pada tabung reaksi yang kedua, larutan tetap terlihat bening dan terdapat sedikit endapan di dasar tabung reaksi. 146

23 Pada percobaan yang ketiga, yaitu percobaan tentang reaktivitas unsur, juga dilakukan dua percobaan. Untuk yang pertama, dicampurkan pita Mg dan H2O di gelas kimia dan dilakukan pemanasan agar reaksi dapat berjalan lebih cepat. Setelah mendidih, larutan tetap terlihat bening dan muncul gelembung-gelembung gas H2 pada pita Mg. Kemudian larutan ditetesi indicator PP (Fenoftalien). Beberapa saat kemudian larutan mengalami perubahan warna menjadi merah muda/pink. Warna merah muda menggambarkan bahwa basa yang terbentuk lebih lemah daripada basa alkali. Untuk percobaan yang kedua, dimasukkan sedikit logam K dengan pinset ke dalam gelas kimia yang sudah berisi air. Ketika logam K dimasukkan, timbul ledakan kecil dan sedikit percikan api berwarna ungu muda dan menghasilkan gas H2. Sangat jelas terlihat bahwa reaksi terjadi sangat cepat dan spontan. Kemudian, ditetesi indicator PP pada larutan tersebut, dan larutan mengalami perubahan warna menjadi merah lembayung tua, lebih tua daripada percobaan yang sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa basa yang terbentuk merupakan basa kuat, lebih kuat daripada basa alkali tanah. Berdasarkan percobaan pertama, kita akan melihat bagaimana kelarutan garam sulfat dari alkali tanah. Pada campuran CaCl2 dan H2SO4 terlihat sedikit endapan, bahkan hampir tidak ada. Sebaliknya pada campuran BaCl2 dan H2SO4 terdapat cukup banyak endapan. Hal ini membuktikan bahwa semakin kecil/sedikit endapan, berarti semakin besar kelarutannya. Di dalam system periodic, logam Ca berada di atas logam Ba. Logam Ca memiliki sedikit endapan, artinya larutan tersebut kelarutannya besar. Sedangkan logam Ba di dalam system periodic berada di bawah logam Ca, memiliki endapan yang cukup banyak, itu artinya kelarutannya kecil. Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kelarutan garam sulfat dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Mulai dari berilium sulfat mudah larut sampai dengan radium sulfat yang tidak dapat larut dalam air. KSP BeSO4> KSP MgSO4> KSP CaSO4> KSP SrSO4> KSP Ba SO4> KSP RaSO4. KSP adalah tetapan 147

24 hasil kali kelarutan, yaitu hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalan larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Semakin mudah senyawa itu larut, maka semakin besar hasil kali kelarutan senyawa tersebut. Pada percobaan kedua, akan dilihat bahwa kelarutan garam hidroksida dari senyawaa alkali tanah. Pada campuran CaCl2 dan basa NaOH, terdapat banyak endapan garam. Sedangkan pada campuran larutan BaCl2 dan NaOH, terdapat sedikit endapan. Logam Ca di dalam system periodic berada di atas logam Ba, memiliki banyak endapan, artinya kelarutannya kecil. Sebaliknya, logam Ba yang pada system periodic berada di bawah logam Ca, memiliki sedikit endapan, itu artinya kelarutannya besar. Dari pengamatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kelarutan garam hidroksida dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar. KSP Be(OH)2< KSP Mg(OH)2< KSP Ca(OH)2< KSP Sr(OH)2< KSP Ba(OH)2< KSP Ra(OH)2. Dari percobaan kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida dapat dilihat perbedaan antara masing-masing kelarutannya. Kelarutan garam sulfat dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh endapan yang terbentuk. Semakin ke bawah letak unsur dalam system periodic, endapan yang terbentuk akan semakin banyak. Sebaliknya, berbeda dengan kelarutan garam sulfat, garam hidroksida besar kelarutannya dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin kecil. Hal ini dapat dilihat dari endapan yang terbentuk, yaiut semakin ke bawah letak unsur dalam system periodic, maka endapan yang terbentuk akan semakin sedikit. Berdasarkan percobaan terakhir, yaitu tentang reaktivitas unsur, dilakukan dua jenis percobaan yang dimaksudkan untuk melihat perbandingan kereaktifan unsur logam alkali dan alkali tanah terhadap air. Reaksi yang terjadi saat pita Mg dimasukkan ke dalam air berlangsung sangat lambat, sehingga harus dipanaskan di atas hot plate agar reaksi yang berlangsung dapat berjalan lebih cepat. Sedangkan 148

25 reaksi yang terjadi saat logam K di masukkan ke air, berlangsung secara spontan dan sangat cepat, dan juga timbul ledakan kecil serta percikan api berwarna ungu muda. Dari kedua percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur logam alkali (golongan IA) lebih besar kereaktifannya daripada unsur logam alkali tanah (golongan IIA). Selain itu juga, dalam satu golongan, kereaktifan bertambah dari atas ke bawah sejalan dengan bertambahnya jari-jari atom. Selain itu juga disebabkan karena jumlah electron valensi yang lebih sedikit, energy ionisasi dan keelektronegatifan yang lebih kecil, sehingga kereaktifan logam alkali lebih besar daripada kereaktifan logam alkali tanah. Setelah diamati kereaktifannya terhadap air, kemudian diamati lagi sifat basa yang terkandung. Saat campuran pita Mg dan air ditetesi indicator PP, larutan tersebut berubah menjadi warna merah muda (pink). Sedangkan saat campuran logam K dan air ditetesi indicator PP, larutan mengalami perubahan warna menjadi merah yang lebih tua daripada warna pada larutan campuran pita Mg dengan air. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tua warna larutan setelah ditetesi indicator PP, maka sifat basa yang terkandung pada larutan tersebut semakin kuat, sehingga KOH merupakan basa yang lebih kuat daripada Mg(OH)2. Indikator PP digunakan pada percobaan ini karena indicator PP (Fenoftalien) berfungsi untuk mengidentifikasi ion OH - pada larutan, yaitu bahwa larutan yang terbentuk dari ion OH - akan bersifat basa. Trayek indicator PP adalah dengan trayek PH 8,2<x<10,0 dengan warna trayek tak berwarna-merah. Jika PH di bawah 8,2 maka larutan akan berwarna bening. Sedangkan jika PH larutan di atas 10,0 maka larutan akan berwarna merah. PH basa adalah antara 7<x<14. Tabel perbedaan antara unsur logam alkali dengan alkali tanah adalah sebagai berikut. No Sifat Alkali Alkali tanah 1 Jari-jari atom Besar Tidak sebesar alkali 2 Energi ionisasi Kecil Lebih besar dari alkali 3 Keelektronegatifan Kecil Lebih besar dari alkali 149

26 4 Afinitas elektron Kecil Lebih besar dari alkali 5 Kereaktifan Sangat reaktif Kurang reaktif 6 Sifat basa Basa kuat Tidak sekuat basa alkali 7 Reaksi terhadap air Semua unsurnya dapat bereaksi Be tidak dapat, Mg bereaksi lambat 8 Potensial reduksi Kecil Lebih besar dari alkali 9 Reduktor Kuat Tidak sekuat alkali 10 Bentuknya di alam Mineral-mineral Senyawa 11 Elektron valensi Kekerasan logam lunak lebih keras dari alkali Dalam percobaan sifat-sifat unsur ini, ditemukan beberapa faktor kesalahan. Beberapa faktor kesalahan tersebut diantanya adalah. 1. Larutan CaCl2 telah tercemar sebelumnya, sehingga pada saat dicampurkan dengan larutan NaOH, larutan berubah warna menjadi merah muda. 2. Alat-alat praktek yang digunakan seperti pipet dan tabung reaksi tidak dibilas dengan akuades sebelum digunakan, sehingga dapat mempengaruhi reaksi-reaksi yang berlangsung. 3. Reaksi pita Mg dengan air ketika dipanaskan tidak terjadi secara optimal, karena pita Mg terlalu cepat dicampurkan ke dalam akuades sebelum mendidih lebih dahulu. Hal itu mempengaruhi hasil kali kelarutan larutan tersebut. 150

27 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan - Alkali dan alkali tanah merupakan 2 golongan unsur logam yang reaktif. Golongan alkali mempunyai electron valensi 1 yaitu dengan konfigurasi elektron ns 1. Sedangkan alkali tanah mempunyai electron valensi 2 yaitu dengan konfigurasi electron ns 2. Hal ini menunjukkan elektropositif dan merupakan reduktor. Jari-jari atom golongan alkali lebih besar daripada alkali tanah. Sebaliknya, enerrgi ionisasi dan keelektronegatifan alkali tanah lebih besar daripada alkali. Hal ini membuat alkali lebih reaktif daripada alkali tanah. Basa yang berasal dari alkali juga lebih kuat daripada basa yang berasal dari alkali tanah. - Reaksi antara larutan CaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan HCl dan endapan CaSO4 dalam jumlah yang sedikit. Reaksi antara larutan BaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan HCl dan endapan BaSO4 dalam jumlah banyak. Reaksi antara larutan CaCl2 dengan NaOH menghasilkan Ca(OH)2 dan endapan NaCl dalam jumlah yang cukup banyak. Sedangkan reaksi antara larutan BaCl2 dengan NaOH menghasilkan Ba(OH)2 dan endapan NaCl dalam jumlah yang sedikit. Reaksi antara logam Mg dan air menghasilkan basa Mg(OH)2 dan gelembung gas H2, dan setelah diteteskan indicator PP, warna larutan berubah menjadi merah muda. Reaksi antara logam K dengan air menghasilkan KOH dan gas H2 yang segera terbakar dan terjadi ledakan kecil, dan setelah diteteskan dengan indicator PP warna larutan berubah menjadi merah lembayung yang lebih tua. - Kelarutan garam sulfat dalam 1 golongan dari atas ke bawah semakin kecil, sedangkan kelarutan garam hidroksida dalam 1 golongan dari atas ke bawah semakin besar. 151

28 5.2 Saran - Sebaiknya dilakukan percobaan terhadap sifat-sifat unsur yang lainnya yang akan diteliti, seperti afinitas electron, keelektronegatifan, dan sebagainya. - Sebaiknya digunakan juga percobaan terhadap kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida dengan menggunakan larutan yang lainnya, seperti MgCl2, SrCl2, KCl, dan sebagainya. 152

29 153

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon KIMIA UNSUR GAS MULIA 1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat gas mulia a. terletak dalam sistem periodik pada periode kedelapan b. nomor atom terkecil adalah 8 c. sangat reaktif d. elektron pada

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA 1113016200027 ABSTRAK Kereaktifan Logam alkali dan alkali tanah luar biasa besar. Dalam satu golongan,

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( ) KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori I. Landasan Teori Bab 1 Pendahuluan Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara mengidentifikasi adanya unsur

Lebih terperinci

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam PERCOBAAN VI A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam B. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengetahui sifat bahan kimia terutama logam Cu dan logam Mg terhadap asam sitrat. 2. Mengamati reaksi-reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya GOLONGAN IIA Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Unsur-unsur golongan IIA adalah : Unsur Simbol Konfigurasi elektron Beryllium Be

Lebih terperinci

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur 1. Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan melalui pengamatan fisis maupun kimia. Berikut yang bukan merupakan pengamatan kimia adalah. A. perubahan warna B. perubahan

Lebih terperinci

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN Review II A. ELEKTROLISIS 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2 O 4H + + O 2

Lebih terperinci

LOGAM ALKALI TANAH. Unsur Golongan II A. Oleh: Arini Fadilah Pendidikan Kimia A Universitas Pendidikan Indonesia (2013)

LOGAM ALKALI TANAH. Unsur Golongan II A. Oleh: Arini Fadilah Pendidikan Kimia A Universitas Pendidikan Indonesia (2013) LOGAM ALKALI TANAH Unsur Golongan II A Oleh: Arini Fadilah 1101706 Pendidikan Kimia A 2011 Universitas Pendidikan Indonesia (2013) SISTEM PERIODIK UNSUR Golongan II A Logam Diantara logam alkali tanah,

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL KELIMPAHAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR

LATIHAN SOAL KELIMPAHAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR LATIHAN SOAL KELIMPAHAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR 1. Unsur-unsur gas mulia bersifat inert karena. A. electron valensinya berjumlah 8 D. Mempunyai electron yang tidak berpasangan B. mempunyai ikatan logam E.

Lebih terperinci

UNSUR-UNSUR GOLONGAN I A

UNSUR-UNSUR GOLONGAN I A UNSUR-UNSUR GOLONGAN I A Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Unsur-unsur Golongan IA disebut juga Golongan Logam Alkali. Unsur-unsur

Lebih terperinci

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR ALKALI Sifat Fisika Unsur Golongan Alkali Jari-jari atom dan massa jenis bertambah sedangkan titik Lebur dan titik didih. Sementara energi ionisasi dan keelektronegatifan

Lebih terperinci

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112) TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T Bank Soal Kimia Kelas 10 SMA Bab Ikatan Kimia + Kunci Jawaban Soal 1 Susunan electron valensi gas mulia dibawah ini yang tidak octet adalah.... A. Xe B. Kr C. Ar D. Ne E. He Soal 2 Kestabilan gas mulia

Lebih terperinci

ASAM, BASA, DAN GARAM

ASAM, BASA, DAN GARAM ASAM, BASA, DAN GARAM Standar Kompetensi : Memahami klasifikasi zat Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat A. Sifat

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc Name: RK13AR10KIM01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataaan berikut yang tidak benar (A) elektron ditemukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam Asam Basa dan Garam A Sifat Asam, Basa, dan Garam 1. Sifat asam Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013 TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE Mata pelajaran : KIMIA Hari/Tanggal : / 2013 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM: 1. Isikan nomor ujian, nama peserta, dan data pada Lembar Jawaban yang

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA 1. Kelompok unsur berikut yang semuanya bersifat logam yaitu.... a. Emas, seng, dan Karbon b. Besi, nikel dan belerang c. Fosfor, oksigen dan tembaga d.

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. TUGAS Jawablah soal-soa berikut dengan tepat dan benar. 1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. A. Dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasi makin

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut:

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut: Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program LEMBARAN SOAL 7 : Kimia : SMA : X / INTI PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan

Lebih terperinci

Volume gas oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut pada keadaan standart adalah. (Mr propana = 44)

Volume gas oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut pada keadaan standart adalah. (Mr propana = 44) 1. Suatu unsut terletak pada periode ke-3 golongan IIIA, konfigurasi elektron unsur tersebut adalah... A. 1s 2 2s 2 2p 1 B. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 C. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1 D. 1s 2 2s 2 2p 6 3d 10 4s 2

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra TEORI ATOM Ramadoni Syahputra STRUKTUR ATOM Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh filsafat Yunani yaitu Leoclipus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Atom berasal dari kata Yunani:

Lebih terperinci

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur BAB 2 ASAM, BASA DAN GARAM Ensiklopedi: 27 dan 342 Kompetensi Dasar: Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat. Melakukan percobaan sederhana

Lebih terperinci

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR A. STANDAR KOMPOTENSI 1 : Mendeskripsikan struktur atom,sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Reaksi Dan Stoikiometri Larutan Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri dari:

Lebih terperinci

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan Reaksi dan Stoikiometri Larutan A. PERSAMAAN REAKSI ION Persamaan reaksi ion adalah persamaan reaksi yang menjelaskan bagaimana reaksi antar-ion terjadi pada larutan elektrolit. Persamaan reaksi ion terdiri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P 3 )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P 3 ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P 3 ) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Mata Pelajaran : Ilmu Kimia Kelas / Semester : XII / 1 Program : IPA Program Layanan : Reguler Jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT I. Tujuan Percobaan ini yaitu: PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT Adapun tujuan yang ingin dicapai praktikan setelah melakukan percobaan 1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Unsur dengan nomor massa 45 dan mempunyai jumlah netron

Lebih terperinci

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. ASAM DAN BASA A. Asam Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia Petunjuk soal: MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH METRO BARAT SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO NPSN 10807591 STATUS : TERAKREDITASI A Alamat : Jalan Khairbras No. 65 Ganjarasri Metro

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)

REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) I. Judul eksperimen : Reaksi reduksi oksidasi. II. Tujuan : Mengamati terjadinya reaksi reduksi oksidasi dalam berbagai situasi lingkungan serta penyetaraan persamaan koefisien

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia? Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Kimia Tanggal : 07 Juni 009 Kode Soal : 9. Penamaan yang tepat untuk : CH CH CH CH CH CH OH CH CH adalah A. -etil-5-metil-6-heksanol B.,5-dimetil-1-heptanol C.

Lebih terperinci

BAB III TABEL PERIODIK

BAB III TABEL PERIODIK BAB III TABEL PERIODIK 1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak

Lebih terperinci

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif II. III. Prinsip Percobaan Berdasarkan sensitifitas panca indera Teori Dasar Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII 1. Suatu larutan diperoleh dari melarutkan 6 gram urea (Mr= 60) dalam 1 liter air. Larutan yang lain diperoleh dari melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 liter air.

Lebih terperinci

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Skala ph dan Penggunaan Indikator Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X MIA

MODUL KIMIA KELAS X MIA MODUL KIMIA KELAS X MIA SISTEM PERIODIK UNSUR SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 1 SISTEM PERIODIK UNSUR A. Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur

Lebih terperinci

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak REAKSI KIMIA 17 Oktober 2014 Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA 11140162000033 Abstrak Percobaan ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perubahan kimia maupun perubahan sifat fisis pada reaksi kimia.

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Isotop terdiri dari A. 13 proton, 14 elektron dan 27

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Umum Unsur Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

Sifat-Sifat Umum Unsur Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Sifat-Sifat Umum Unsur Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Pada akhir abad 18 dan awal abad 19 beberapa unsur telah ditemukan dan

Lebih terperinci

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci. Kimia XI SMA 205 BAB 8 Kelarutan Garam Sukar Larut Gambar Larutan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK OLEH: NAMA : ISMAYANI STAMBUK : F1 F1 10 074 KELOMPOK : III KELAS : B ASISTEN : RIZA AULIA JURUSAN FARMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 7 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Elektron ditemukan oleh. A. J.J. Thomson D. Henri Becquerel

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - ASAM BASA GARAM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1asam Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20 elektron dan 20 netron 2. 10 elektron dan 12 netron 3. 15 proton dan 16 netron 4. 20 netron dan 19 proton 5. 12 proton dan 12 netron Yang memiliki

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PREDIKSI UJIAN NASIONAL 2011 KIMIA

PREDIKSI UJIAN NASIONAL 2011 KIMIA Soal PREDIKSI Latihan UJIAN NASIONAL 2011 2013 KIMIA 1 LATIHAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN AJARAN 2012/2013 KIMIA 1. Jika unsur 19 X berikatan dengan unsur 35 Z maka, rumus senyawa dan jenis ikatan yang

Lebih terperinci

SISTEM PERIODIK UNSUR

SISTEM PERIODIK UNSUR BAB 2 SISTEM PERIODIK UNSUR A. Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

KIMIA (2-1)

KIMIA (2-1) 03035307 KIMIA (2-1) Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra Kuliah ke-1 Sejarah Perkembangan Kimia, pengertian dasar tentang zat, komposisi, struktur zat, unsur dan senyawa Faperta UNMUL 2011 KONTRAK

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi. b. Komposisi Lapisan Bumi

KIMIA. Sesi. Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi. b. Komposisi Lapisan Bumi KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN Kimia Unsur (Bagian I) A. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM a. Struktur Lapisan Bumi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan senyawa-senyawa

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Kimia Proyek Perintis I Tahun 1979

Kimia Proyek Perintis I Tahun 1979 Kimia Proyek Perintis I Tahun 979 PP I-79-5 Kalsium mempunyai nomor 0, susunan elektron pada kulit K, L, M, N adalah A., 8, 0, 0 B., 8, 9, C., 8, 8, D., 8, 6, 4 E., 8,, 8 PP I-79-5 Larutan molal NaOH (BM

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7 1. Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir ini akan teroksidasi menjadi... A. S B. H 2 SO 3 C. H 2 SO 4 D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7 Reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SOAL dan PEMBAHASAN Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 1. Diketahui kelarutan PbSO 4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 10 4 mol/l. Tentukan massa PbSO 4 yang dapat larut dalam 500 ml air, nyatakan

Lebih terperinci

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR

FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR FOSFOR A. KELIMPAHAN FOSFOR Fosfor termasuk unsur bukan logam yang cukup reaktif, sehingga tidak ditemukan di alam dalamkeadaan bebas. Fosfor berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang berarti memiliki

Lebih terperinci