CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM :
|
|
- Liani Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM : The CIPP Evaluasi Model ini dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam pada tahun 1966, dan selanjutnya diperbarui sepanjang tahun, dengan update terbaru pada tahun CIPP Evaluasi Model adalah kerangka kerja yang komprehensif untuk membimbing evaluasi program, proyek, personil, produk, lembaga, dan sistem. Ini adalah alternatif yang populer untuk Belajar Evaluasi Model Kirkpatrick / Kirkpatrick, dan secara luas digunakan di seluruh dunia, terutama oleh lembaga pendidikan. Dalam implementasinya ternyata evaluasi dapat berbeda satu sama lain. Hal ini tergantung dari maksud dan tujuan dari evaluasi tersebut dilaksanakan. Seperti evaluasi program pembelajaran tidak akan sama dengan evaluasi kinerja pegawai. Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauhmana hasil belajar telah tercapai dengan optimal sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran itu sediri. Sedangkan evaluasi kinerja pegawai dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas, loyalitas, atau motivasi kerja pegawai, sehingga akan menentukan hasil produksi. Dengan adanya perbedaan tersebut, lahirlah beberapa model evaluasi yang dapat menjadi pertimbangan evaluator dalam melakukan evaluasi. Dari beberapa model evaluasi yang ada, penulis hanya akan membahas model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam. CIPP singkatan Konteks, Input, Process, Product. Dan 4 aspek utama ini terdiri dari CIPP Evaluasi Model. Tujuan dari model ini tidak membuktikan, melainkan, untuk memperbaiki program itu sendiri. The CIPP Evaluasi Model dapat diterapkan untuk program pendidikan / pelatihan, untuk menentukan yang terbaik kebaikan dan layak dari program pelatihan, serta untuk menentukan bagaimana untuk memperbaiki itu. 1
2 Jadi bagaimana dengan CIPP Evaluasi Model diterapkan? Menjadi model akademik, CIPP Evaluasi Model memiliki pada intinya, perusahaan / nilai-nilai inti lembaga, yang harus diingat di seluruh. The CIPP Evaluasi Model dimulai dengan konteks Evaluasi, yang menetapkan tujuan dari program ini. Pada tahap ini, penerima manfaat dan kebutuhan mereka juga diidentifikasi, bersama dengan potensi sumber daya yang tersedia di tangan, dan potensi masalah yang perlu diatasi. Pada tahap ini, latar belakang program akan perlu dievaluasi, dan setiap / faktor sosial /ekonomi/politik/ geografis budaya dalam lingkungan terdekat harus dipertanggungjawabkan. Pada tahap berikutnya dari Evaluasi Model CIPP, Input Evaluation yang menekankan rencana Program / perencanaan. Pemangku kepentingan perlu terlibat, dan strategi yang cocok pelaksanaan program diidentifikasi. Bersaing atau strategi yang bertentangan juga dapat diidentifikasi. Anggaran akan perlu dialokasikan dan sesuai porsi off. Untuk memastikan cakupan yang memadai dari program pelatihan, penelitian juga mungkin harus dilakukan. Dengan tahap Proses Evaluasi Evaluasi Model CIPP, tindakan yang sebenarnya dievaluasi. Hal ini dapat siklik, diulang seluruh tahap mengembangkan / pengembangan, atau selama pelaksanaan / eksekusi dari program pelatihan. Kontrol untuk memantau kemajuan 2
3 harus berada di tempat, serta sistem umpan balik dari peserta didik dan para pemangku kepentingan, dan sebaliknya. Akhirnya, tahap Evaluasi Produk dari langkah-langkah CIPP Evaluasi Model hasilhasil. Dampak / jangkauan program pelatihan, dan efektivitas dalam memenuhi tujuan. Transportability berusaha untuk menentukan apakah program pelatihan dapat ditransfer, diadaptasi, atau digunakan dalam pengaturan yang berbeda. Keberlanjutan adalah aspek lain yang akan diukur, akuntansi untuk bagaimana tahan lama / tahan lama manfaat yang. Penyesuaian terhadap program pelatihan juga perlu dilakukan pada tahap ini. Kesimpulannya, 4 aspek Evaluasi Model CIPP masing-masing bertanya: Apa yang perlu dilakukan (Context)? Bagaimana seharusnya itu dilakukan (Input)? Apakah itu yang dilakukan (Proses)?Apakah itu berhasil (Produk)? The CIPP Evaluasi Model menyediakan untuk kedua gambaran gambaran besar, serta komponen gambaran, untuk lebih mengevaluasi, menjelaskan, dan memperbaiki, program pelatihan. Kerangka CIPP dikembangkan sebagai sarana untuk menghubungkan evaluasi program pengambilan keputusan. Hal ini bertujuan untuk memberikan analisis dan dasar rasional untuk program pengambilan keputusan, berdasarkan siklus perencanaan, penataan, melaksanakan dan meninjau dan merevisi keputusan, masing-masing diperiksa melalui aspek yang berbeda dari evaluasi -context, masukan, proses dan evaluasi produk. Model CIPP adalah suatu usaha untuk melakukan evaluasi langsung relevan dengan kebutuhan pengambil keputusan selama fase dan kegiatan program. Konteks Stufflebeam ini, masukan, proses, dan produk (CIPP) model evaluasi dianjurkan sebagai kerangka kerja untuk secara sistematis membimbing konsepsi, desain, implementasi, dan penilaian proyek KKN, dan memberikan umpan balik dan penilaian efektivitas proyek untuk perbaikan terusmenerus. Empat aspek evaluasi CIPP. Aspek-aspek tersebut adalah konteks, input, proses, dan produk. Keempat aspek evaluasi CIPP membantu pembuat keputusan untuk menjawab empat pertanyaan dasar: Apa yang harus kita lakukan? Ini melibatkan pengumpulan dan analisis data penilaian kebutuhan untuk menentukan tujuan, prioritas dan tujuan. Misalnya, evaluasi konteks program keaksaraan mungkin melibatkan analisis tujuan yang ada dari program keaksaraan, nilai tes prestasi literasi, kekhawatiran staf (umum dan khusus), kebijakan keaksaraan dan rencana dan keprihatinan masyarakat, persepsi atau sikap dan kebutuhan. 3
4 Bagaimana kita harus melakukannya? Ini melibatkan langkah-langkah dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan dan sasaran baru dan mungkin termasuk mengidentifikasi program eksternal sukses dan bahan serta mengumpulkan informasi. Apakah kita melakukan hal itu seperti yang direncanakan? Ini memberikan pengambil keputusan dengan informasi tentang seberapa baik program ini sedang dilaksanakan. Dengan terus memantau program, pengambil keputusan belajar hal-hal seperti seberapa baik mengikuti rencana dan pedoman, konflik yang timbul, dukungan staf dan moral, kekuatan dan kelemahan dari masalah bahan, pengiriman dan penganggaran. Apakah program bekerja? Dengan mengukur hasil aktual dan membandingkannya dengan hasil diantisipasi, pengambil keputusan lebih mampu memutuskan apakah program harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dibatalkan sama sekali. Ini adalah inti dari evaluasi produk. Menggunakan CIPP dalam berbagai tahap evaluasi Model CIPP adalah unik sebagai panduan evaluasi karena memungkinkan evaluator untuk mengevaluasi program pada tahapan yang berbeda, yaitu: sebelum program dimulai dengan membantu evaluator untuk menilai kebutuhan dan pada akhir program untuk menilai apakah atau tidak program memiliki efek. Model CIPP memungkinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan formatif pada awal program, kemudian memberikan panduan tentang bagaimana untuk mengevaluasi program dampak dengan memungkinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan sumatif pada semua aspek program. Konteks: Apa yang perlu dilakukan? Vs. Yang kebutuhan penting ditujukan? Konteks - Apa hubungan dari kursus untuk program lain? - Apakah waktu yang memadai? - Apa faktor kritis atau penting eksternal (jaringan, kementerian)? - Harus kursus diintegrasikan atau memisahkan? - Apa hubungan antara kursus dan kegiatan penelitian / ekstensi? - Apakah ada kebutuhan untuk kursus? - Apakah kursus yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan? Input: Bagaimana seharusnya itu dilakukan? Vs. Itu desain dipertahankan digunakan? input 4
5 - Apa kemampuan masuknya siswa? - Apa keterampilan belajar siswa? - Apa motivasi dari siswa? - Apakah kondisi hidup siswa? - Apakah siswa pengetahuan yang ada? - Apakah tujuan yang cocok? - Apakah tujuan berasal dari tujuan? - Apakah tujuan pintar? - Apakah isi kursus jelas? - Apakah konten (KSA) kemampuan siswa pertandingan? - Apakah konten yang relevan dengan masalah praktis? - Apakah keseimbangan teori / praktek? - Apa sumber / peralatan yang tersedia? - Buku apa yang guru miliki? - Buku apa yang siswa miliki? - Seberapa kuat adalah keterampilan mengajar guru? - Waktu Apa yang tersedia dibandingkan dengan beban kerja, untuk persiapan? - Apa pengetahuan, keterampilan dan sikap, berkaitan dengan subjek, memiliki guru? - Bagaimana mendukung adalah lingkungan kelas? - Berapa banyak siswa yang ada? - Berapa banyak guru yang ada? - Bagaimana kursus diselenggarakan? - Apa peraturan berhubungan dengan pelatihan? Proses: Apakah yang dilakukan? Vs. Apakah desain dilaksanakan dengan baik? Proses - Apa beban kerja siswa? - Seberapa baik / aktif jangan siswa berpartisipasi? - Apakah ada masalah yang berkaitan dengan mengajar? - Apakah ada masalah yang berkaitan dengan belajar? - Apakah ada komunikasi yang efektif 2-arah? - Apakah pengetahuan hanya ditransfer ke siswa, atau apakah mereka menggunakan dan menerapkannya? 5
6 - Apakah ada masalah yang dihadapi siswa dalam menggunakan / menerapkan / menganalisis pengetahuan dan keterampilan? - Apakah proses belajar mengajar terus dievaluasi? - Apakah mengajar dan pembelajaran dipengaruhi oleh masalah-masalah praktis / institusi? - Bagaimana tingkat kerjasama / hubungan interpersonal antara guru / siswa? - Bagaimana disiplin dipertahankan? Produk: Apakah berhasil? Vs. Apakah usaha sukses? Produk - Apakah ada satu ujian akhir di akhir atau beberapa selama kursus? - Apakah ada penilaian informal? - Bagaimana kualitas penilaian (yaitu apa yang tingkat KSA dinilai?) - Apa siswa tingkat KSA setelah kursus? - Apakah evaluasi dilakukan untuk proses PCD seluruh? - Bagaimana siswa menggunakan apa yang telah mereka pelajari? - Bagaimana pengalaman keseluruhan untuk guru dan untuk siswa? - Apa pelajaran utama yang dipelajari? - Apakah ada laporan resmi? - Apakah reputasi guru ditingkatkan sebagai hasilnya (atau hancur!)? Model evaluasi CIPP. Salah satu pendekatan yang sangat berguna untuk evaluasi pendidikan dikenal sebagai CIPP, atau Konteks, Input, Process, pendekatan Produk, yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1983). Ini menyediakan cara yang sistematis dalam memandang berbagai aspek dari proses pengembangan kurikulum. Ada risiko, bagaimanapun, bahwa mungkin diarahkan hanya oleh para ahli atau orang luar, dan untuk alasan ini sangat penting untuk mengidentifikasi cara-cara di mana berbagai pemangku kepentingan dapat bermakna terlibat. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kurikulum. Ada banyak cara untuk mengevaluasi kurikulum. Berikut adalah beberapa cara yang umum. Beberapa ini biasanya digunakan dalam kombinasi: - Diskusi dengan kelas - Percakapan informal dan observasi - Wawancara individu siswa - Formulir evaluasi - Observasi di kelas / sesi guru / pelatih dengan rekan-rekan 6
7 - Video rekaman pengajaran sendiri (micro-teaching) - Dokumen organisasi - Kontrak peserta - Tes kinerja - kuesioner - Self-assessme Seperti layaknya suatu pendekatan dalam ilmu social, cipp memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan 1. Keunggulan Model CIPP : a. Cipp memiliki pendekatan yang holistik dalam evaluasi, bertujuan memberikan gambaran yang sangat detail dan luas terhadap suatu proyek, mulai dari konteksnya hingga saat proses implementasi. b. Cipp memiliki potensi untuk bergerak di wilayah evaluasiformative dan summative. Sehingga sama baiknya dalam membantu melakukan perbaikan selama program berjalan, maupun memberikan informasi final. 2. Kelemahan Model CIPP: a. Terlalu mementingkan bagaimana proses seharusnya daripada kenyataan di lapangan b. Kesannya terlalu top down dengan sifat manajerial dalam pendekatannya c. Cenderung fokus pada rational management ketimbang mengakui kompleksitas realitas empiris. Sumber : Arifin,Suharsimi.dkk.2010.Evaluasi Program Pendidikan Jakarta:Bumi Aksara
1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;
Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam
Lebih terperinciBab 10 Manajemen Komunikasi Proyek
Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek (Sumber : Buku PMBOK, 2000) Manajemen Komunikasi Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik
Lebih terperinciCONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL EVALUASI LAYANAN INFORMASI
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 342-347 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT (CIPP): MODEL
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:
Lebih terperinciDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL CIPP PADA KEJAR PAKET B
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL CIPP PADA KEJAR PAKET B Venissa Dian Mawarsari 1, Martyana Prihaswati 2 1 FMIPA, Universitas Muhammadiyah Semarang email: venissa@unimus.ac.id
Lebih terperinciEVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
EVALUASI menurut Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa: Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA N I Jogonalan SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahun 1990, dimulai dengan Tahun Pembelajaran
Lebih terperinciBab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung
Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciA. Pengertian Evaluasi Program
A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen program bimbingan dan konseling merupakan siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Siklus tersebut senantiasa saling berkaitan
Lebih terperinciBEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski
BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan
Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Dengan semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta kemajuan masyarakat, tantangan yang akan kita hadapi adalah bagaimana
Lebih terperinciPENGELOLAAN ANGGARAN SEKOLAH
PENGELOLAAN ANGGARAN SEKOLAH Inovasi yang saat ini tumbuh menitikberatkan pada aspek kurikulum dan administrasi pendidikan. Hal tersebut merupakan bagian dari praktek dan teori keuangan, termasuk penganggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi yang meminta siswa untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Penilaian ini sangat penting dalam
Lebih terperinciOleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd.
EFEKTIFITAS SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERBANKANSYARIAHMELALUI PENERAPANEVALUASI EVALUASI MODEL CIPP Oleh Didik Rinan Sumekto, S.Pd., M.Pd. Dipresentasikan pada sesi Seminar tentang Perbankan Syariah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.
175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,
Lebih terperinciReview Kuliah Evaluasi Program Penyuluhan
Review Kuliah Evaluasi Program Penyuluhan Mata Kuliah Evaluasi Program Penyuluhan Pascarjana Ilmu Penyuluhan Pembangunan Dept. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut
Lebih terperinciManajemen Kesehatan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi
Manajemen Kesehatan Manajamen Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan (Heath care) adalah sebuah kumpulan langkah-langkah, barang dan layanan yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan, termasuk intervensi
Lebih terperinciBAB IV RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PROYEK
BAB IV RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PROYEK 4.1. Latar Belakang Studi Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas pokok mengembangkan, melaksanakan dan mendayagunakan semua jenis perpustakaan di instansi pemerintah
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)
ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali) TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologik, yaitu
79 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian dan Desain Desain kegiatan evaluasi program dalam bahasan ini menggunakan model CIPP dengan rancangan penelitian evaluasi kualitatif yang bersifat deskriptif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciAnggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007
Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK
MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan
Lebih terperinciPendahuluan. Desain Model Evaluasi Kualitas dan Output Program Perkuliahan Praktikum Zoologi Invertebrata. Rasional 1/7/2013
Desain Model Evaluasi Kualitas dan Program Perkuliahan Praktikum Zoologi Invertebrata Rini Solihat/Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Pendahuluan Deskripsi Program Perkuliahan Praktikum Zoologi Invertebrata
Lebih terperincipeningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciKode Unit : O
Kode Unit : O.842340.008.01 Judul Unit : Menutup KegiatanKeuangan Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mendeskripsikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk melakukan serangkaian operasi
Lebih terperinciTeori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D
Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN
ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Budi Murtiyasa Pendahuluan Setiap pengajar dituntut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mengajarnya. Action Research memberikan cara berfikir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI
RANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI Novita mariana 1, Rara Sri Artati Rejeki 2, Jeffri Alfa Razaq 3 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinci1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak
KODE UNIT : O.842340.006.01 JUDUL UNIT : MemastikanPendanaan PenanggulanganBencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan pengetahuan, dan sikap yang dipersyaratkan untukmengidentifikasi
Lebih terperinci1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan
KODE UNIT : O.842340.003.01 JUDUL UNIT : Menjalin Hubungan yang Positif dengan Pemangku Kepentingan DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan Sikap kerja yang diperlukan untuk
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xiii MODUL 1: HAKIKAT PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN 1.1 Pengertian dan Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun... 1.3 Latihan... 1.22 Rangkuman...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan adalah organisasi di mana sumber daya (input) seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Untuk dapat menghasilkan output
Lebih terperinciperannya dalam meningkatkan program-program, konsep-konsep utama dan
Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya. Terdapat banyak model evaluasi,
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013
PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 YUBALI ANI, M.PD Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang jc_yubali@yahoo.com Abstrak Penilaian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Seperti semua
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI
PENINGKATAN MUTU DAN BENCHMARKING PERGURUAN TINGGI R. WASISTO RUSWIDIONO STIE TRISAKTI wasisto@stietrisakti.ac.id PENINGKATAN MUTU P roses penjaminan mutu bukan hanya aktivitas untuk memastikan bahwa yang
Lebih terperinciPada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia.
Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia. (Alan Webber) Memeriksa hasil suatu program membantu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha peningkatan pendidikan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan
Lebih terperinciBELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI
BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI Disarikan dari Forest, J. J.F & Altbach, P.G (ed). 2007. International Handbook of Higher Education. Dordrecht: Springer. RAHMANIA UTARI BERBAGAI ADOPSI SISTEM PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang dilalui dan dilakukan oleh setiap manusia dalam rangka memahami sesuatu. Dalam belajar, setiap manusia akan melewati tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak. diperbincangkan, diantaranya adalah rendahnya mutu pendidikan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan, diantaranya adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya
Lebih terperinciManajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition
Manajemen Integrasi Proyek Information Technology Project Management, Fourth Edition Kunci dari Keseluruhan Keberhasilan Proyek: Manajemen Integrasi Proyek yang Baik Proyek manajer harus mengkoordinasikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa dipaparkan sebagai berikut. 1. Model
Lebih terperinciUntuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis.
Untuk menggambarkan kegiatan rekayasa persyaratan pokok dan hubungan mereka. Untuk memperkenalkan teknik untuk elisitasi persyaratan dan analisis. Untuk menjelaskan validasi persyaratan dan peran tinjauan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu pengumpulan dan penyajian datanya dituangkan dalam kata-kata dan
72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu pengumpulan dan penyajian datanya dituangkan dalam kata-kata dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015
EVALUASI PROGRAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN JEMBRANA BALI I Komang Adi Palgunadi,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
94 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini adalah penelitian evaluatif berdasarkan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian evaluatif
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja Guru BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dilihat dari arti kata, kinerja berasal dari kata performance. Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: (1) prestasi seperti dalam konteks atau kalimat high
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan
156 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap kurikulum pelatihan penilaian berbasis portofolio
Lebih terperinciPelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pelatihan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Pelatihan dan (Schuler & Jackson 2006, Mondy 2008) Pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja jangka pendek dalam pekerjaan (jabatan) tertentu yang
Lebih terperincimemenuhi semua Kriteria Akreditasi. Kriteria Akreditasi & Prosedur Evaluasi Akreditasi Akreditasi IABEE IABEE Pembelajaran (OBE).
Kriteria Akreditasi IABEE Akreditasi IABEE IABEE mengakreditasi program studi teknik yang menerapkan sistem pendidikan berbasis Capaian Pembelajaran (OBE). Semua program studi teknik yang ingin mendapatkan
Lebih terperinciStandar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor
SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya
Lebih terperinciLOKAKARYA PERANGKAT MANAJEMEN INTEGRITAS UNTUK PDAM KOTA MALANG
LOKAKARYA PERANGKAT MANAJEMEN INTEGRITAS UNTUK PDAM KOTA MALANG By Widiyarti, ST. MT. Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) (PATTIRO) dengan mitra-mitranya, Jaringan Integritas Air (WIN - the Water
Lebih terperinciID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2
ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INTI (RPS MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN INSTITUSIONAL)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH INTI (RPS MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN INSTITUSIONAL) A. Identitas 1. Program Studi : Semua Prodi 2. Fakultas : Semua Fakultas 3. Nama Matakuliah : Kewirausahaan 4.
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciB A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI
B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN
79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Furchan dalam Hatimah, I (2007:81) adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,
BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif metode kualitatif. Penelitian kualitatif
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan
Lebih terperinciKOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 PENGANTAR
KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 Dipersiapkan untuk Dewan Asosiasi Pustakawan khusus/sla oleh Komite Khusus mengenai Kompetensi untuk Pustakawan Khusus Joanne Marshall; Linda Moulton; dan Roberta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global memberikan pengaruh besar terhadap sekolah kejuruan dalam mempersiapkan persaingan tenaga kerja. Persaingan tenaga kerja yang sangat ketat,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur, widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
Lebih terperinciOleh : Ninik Indahwati. Kata Kunci : Program Pengajaran, Pengembangan Program Pengajaran.
EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH KEILMUWAN DAN KETERAMPILAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Oleh : Ninik
Lebih terperinciMateri Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama ini kadang-kadang hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama ini kadang-kadang hanya sampai pada domain kognitif saja, dan itupun lebih berorientasi pada
Lebih terperinciPenetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko
- 11 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL A. Proses Manajemen Proses
Lebih terperinciAudit Akademik dalam Perguruan Tinggi
Audit Akademik dalam Perguruan Tinggi Disusun : Langkah Sembiring Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta, Maret 2006 INTERNAL ACADEMIC AUDIT SYSTEM 1. Latar belakang 2. Tujuan
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI
TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 96, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG
STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG Ni Md Sriadnyani 1, I.B. Surya Manuaba 2, Md Putra 1, 2, 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan segala aktifitas di berbagai bidang. Sesuai dengan UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam lini kehidupan. Semua orang membutuhkan pendidikan untuk memberikan gambaran dan bimbingan dalam
Lebih terperinci