BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Suharsimi, 2006 : 136) agar mendapatkan hasil yang memuaskan dari suatu penelitian maka harus ditunjang dengan berbagai metode yang tepat dan benar secara ilmiah, sehingga kebenaran objektif yang hendak dicapai dapat ditemukan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk merumuskan masalah memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan, menganalisis suatu variabel secara mandiri, tidak bermaksud mengkaji variabel dengan melakukan perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain (juliandi 2013 : 14). Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang diamati dari orang orang dan lingkungan yang diteliti (suryanto 2011 : 166) 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj Morawa Km 11, Medan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2016 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. 35

2 3.3 Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membahas generalisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Menurut suyanto (2005 : 172) informan penelitian terdiri dari beberapa macam yaitu : 1. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang gambaran umum Taman Wisata Mora Indah Faria serta informasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh Taman Wisata Mora Indah. Peneliti menentukan Bapak Thomas selaku penanggung jawab Taman Wisata Mora Indah Medan Tj Morawa, sebagai informan kunci dari penelitian ini. 2. Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, maka dari itu informan utama dari penelitian ini adalah Bapak Antonius selaku penanggungjawab lapangan dan beberapa pengunjung. 3.4 Definisi Konsep Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian yang pada umumnya dinyatakan dalam satu istilah atau rangkaian kata. Strategi merupakan respon yang terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan yang akan mempengaruhi perusahaan. 36

3 Pengembangan produk adalah pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para manajer pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah : a. Wawancara Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan langsung kepada pihak pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan (Bungin 2001 : 136) Wawancara dilakukan secara informal dan yang akan diwawancarai yaitu pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria di Jl. Medan Tj Morawa. b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman yang dialami Taman Wisata Mora Indah Faria Jl. Medan Tj 37

4 Morawa 2. Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Adapun pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah : a. Studi Kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari buku buku jurnal, internet dan sumber sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam penelitian. b. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan catatan atau dokumentasi dokumentasi yang ada dilokasi penelitian serta sumbersumber lain yang berkaitan dengan objek penelitian. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data adalah mengimplementasikan data data yang telah didapatkan dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan informasi dan fakta Teknik analisis data yang digunakan dianalisis kembali kedalam bentuk yang lebih kompleks. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi tentang Taman Wisata Mora Indah Faria. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data berupa kata kata bukan angka angka. Dengan tujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada dilapangan (hasil research) dengan dipilih pilih secara 38

5 sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang muda dicerna atau muda dipahami oleh masyarakat umum. 3.7 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Pada intinya, dengan melakukan analisis SWOT yaitu analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi. Analisis SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities) dan ancaman (threat). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman merupakan faktor faktor strategi perusahaan yang perlu di analisis oleh suatu perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode analisis SWOT, yaitu melakukan identifikasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kondisi suatu usaha yang diteliti dan merumuskan strategi yang sesuai untuk digunakan, serta memaksimalkan faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pada Taman Wisata Mora Indah Jl. Medan Tj Morawa. 39

6 3.7 Tahap pengumpulan data Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Data internal didapat dari aspek pemasaran, produksi/operasional dan aspek keuangan. Sementara data eksternal perusahaan adalah lingkungan industri yaitu mencakup persaingan dan kebijakan pemerintahan dan kelompok berkepentingan. Tahap ini dilakukan melalui matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) a. Matriks Internal Factors Analysis Summarry (IFAS) Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing masing faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Tahapannya adalah : 1. Tentukan dan susunlah faktor faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 2. Beri bobot masing masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersbut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) 40

7 berdasarkan pengaruh faktor tersebut tehadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor) 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor faktor strategis internalnya. 41

8 Tabel 3.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor faktor strategi Internal Bobot Bobot Bobot x Komen (1) (2) (3) rating tar (4) (5) KEKUATAN 1 0,00 0 0,00 2 0,00 0 0,00 3 0,00 0 0,00 4 0,00 0 0,00 5 0,00 0 0,00 KELEMAHAN 1 0,00 0 0,00 2 0,00 0 0,00 3 0,00 0 0,00 4 0,00 0 0,00 5 0,00 0 0,00 TOTAL Sumber : Rangkuti (2009) b. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing masing faktor 42

9 eksternal, yakni peluang dan ancaman dengan menggunakan Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS) Tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Tentukan dan susunlah faktor faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1 2. Beri bobot masing masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai dengan 4 (sangat baik) sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor) 43

10 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana strategis perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor faktor strategisnya eksternalnya. Gambar 3.1 Diagram SWOT PELUANG ( eksternal ) Kuadran III : TURN AROUND KELEMAHAN ( internal ) Kuadran I : AGRESIF KEKUATAN ( internal ) Kuadran IV : DEFENSIF Kuadran II : DIVERSIFIKASI ANCAMAN ( eksternal ) 44

11 Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David, Fred R., 2005 : 47) yaitu : 1. Kekuatan (strength) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman (Threat) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi 45

12 sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan peraturan pemerintah yang baru atau direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan. 1. Matriks IFAS Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Setelah faktor faktor strategis internal suatu perusahaan diindentifikasi, tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor faktor strategis internal tersebut. Adapun cara penentuan faktor strategi internal adalah : 1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item item IFAS yang paling penting dalam kolom faktor strategis, tunjukan mana yang merupakan kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal. 2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat penting), faktor faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1, Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4. Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. 46

13 Tabel 3.2 Matriks IFAS Faktor faktor strategi Internal KEKUATAN : BOBOT RATING BOBOT x X X X RATING Jumlah KELEMAHAN : X X X Jumlah TOTAL 1,00 Sumber : Rangkuti (2014) Rating pada matriks IFAS : 1 = Merupakan kelemahan utama 2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil 3 = merupakan kekuatan yang kecil merupakan kekuatan utama 2. Matriks EFAS Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor faktor strategis eksternal ke dalam kerangka opportunities and Threats perusahaan. Mengindentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal memampukan organisasi untuk mengembangkan misi yang jelas, merancang strategi guna mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan berbagai kebijakan untuk meraih tujuan organisasi. Sebelum strategi diterapkan, perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat tabel EFAS 47

14 (external strategic factors analysis summary). Adapun cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah : 1. Pada kolom 1, indetifikasi dan tulis item item EFAS yang paling pentin dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukan mana yang merupakan peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal. 2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00 3. Hitung rating untuk masing masing faktor peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor faktor strategis eksternal ke dalam kerangka Opportunities and Threats perusahaan. 48

15 Tabel 3.3 Matriks EFAS Faktor faktor strategi Eksternal KEKUATAN : BOBOT RATING BOBOT x X X X RATING Jumlah KELEMAHAN : X X X Jumlah TOTAL 1,00 Sumber : Rangkuti (2014) Rating pada matriks EFAS : 1 = memiliki peluang yang sangat sedikit / ancaman yang sangat besar 2 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang besar 3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil 4 = memiliki peluang yang sangat besar atau 3 Matriks SWOT Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. 49

16 IFAS EFAS OPPORTUNITIES ( O ) Tentukan 5 10 faktor peluang eksternal Tabel 3.4 Matriks SWOT STRENGTH ( S ) Tentukan 5 10 faktor kekuatan Internal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WEAKNESS ( W ) Tentukan 5 10 faktor kelemahan internal STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS ( T ) Tentukan 5 10 faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti (2014) 50

17 Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi (Rangkuti 2014) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen perusahaan, yaitu : 1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan., yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar besarnya 2. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimilki perusahaan untuk mengatasi ancaman 3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada 4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan perusahaan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan ancaman 51

18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Profil dan Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria a. Profil Taman Wisata Mora Indah Varia Taman Wisata Mora Indah Faria berdiri pada tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Thomas, taman wisata ini memiliki luas 7,2 hektar berada di Jalan Medan Tj Morawa Km 11, Medan. b. Sejarah Taman Wisata Mora Indah Faria Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang jasa pelayanan Taman Rekreasi yang menyediakan objek wisata sebagai produk yang dapat di nikmati para pengunjung. Usaha Taman Wisata ini didirikan oleh Bapak Thomas, selaku pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria. Taman Wisata ini terletak di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan. Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki luas 7,2 hektar sudah termasuk lahan yang kosong. Taman wisata ini sendiri sudah mendapat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan, Pajak Reklame dan pajak tiket. Target market atau segmentasi pengunjung Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dari kalangan kelas menengah (middle) kelas bawah (low), namun Taman Wisata Morah Indah Faria ini memiliki objek wisata yang unik dan 52

19 menarik dengan keamanannya dengan banyaknya pengunjung yang berdatangan setiap hari biasa maupun hari besar. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa peminat pengunjung akan semakin banyak. Selain pelayanan objek wisata di taman wisata, terdapat pula tempat untuk bersantai bersama keluarga sebagai bentuk simpati dari pihak Taman Wisata Mora Indah Faria, seperti pondok santai dan kapal dayung dll Visi dan Misi Taman Wisata Mora Indah Faria Visi : Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi Destinasi kota Medan Misi : 1. Sebagai tama wisata pertama yang memiliki keragaman keindahan objek. 2. Menyediakan berbagai fungsi bentuk dan ragam fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung dengan berpedoman pada edukasi yang aktraktif dan interaktif serta didukung dengan dengan bangunan berinterior unik dan cantik Struktur Organisasi Pada umumnya suatu perusahaan memiliki struktur organisasi yang didalami akan mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi pengawasan dalam pelaksanaan tugastugas dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya sehingga dapat bekerja sesuai dengan bidangnya. 53

20 Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan suatu sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif. Secara umum struktur organisasi pada suatu perusahaan terdiri dari unit-unit kerja yang dilaksanakan secara kelompok atau individual/perorangan, adapun sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif akan mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Struktur dan uraian tugas merupakan unsure penting dalam perusahaan. Struktur organisasi dapat dianggap sebagai susunan suatu kerangka dasar yang menyeluruh dan mempersatukan fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan, sekaligus menetapkan hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi tersebut. Di dalam organisasi setiap individual harus bertanggung jawab atas tugasnya.penyusunan struktur ini bersifat statis tetapi akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan. Adapun struktur organisasi Taman Wisat Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan.dapat dilihat sebagai berikut 54

21 Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI TAMAN WISATA MORA INDAH FARIA MEDAN Direktur/Pemilik Bapak Thomas Personalia Bapak Antonius Ginting Staff Waterpark Staff Kolam Renang Staff Kantin Staff Lain-lain Sumber : Taman Wisata Mora Indah Faria,

22 4.1.4 Deskripsi Jabatan Dibawah ini akan menjelaskan secara singkat mengenai tugas dan tanggung jawab kewajiban yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan : a. Wewenang Direktur (Bapak Thomas) Direktur merupakan pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria b. Wewenang Personalia (Bapak Antonius) Personalia merupakan pengawas lini pertama dalam setiap aktivitas kerja yang berhubungan dengan bawahan. Dalam menilai dan mengukur kinerja karyawan, memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan perusahaan dan memberikan saran-saran kepada direktur. Dibawah ini adalah tugas dari Personalia Taman Wisata Mora Indah Faria Medan : 1. Membuat perencanaan karyawan sesuai kebutuhan setiap departemen. 2. Bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mempunyai motivasi kerja. 4. Menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh karyawan perusahaan. 56

23 4.2 Penyajian Data Analisis Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria untuk mengindentifikasi faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan. a. Analisis Faktor Internal Taman Wisata Mora Indah Faria Analisis faktor Internal dilakukan untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan strategi pengembangan. Faktor internal Taman Wisata Mora Indah di Jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi : 1. Keuangan Keuangan dalam hal ini adalah modal usaha yang menjadi faktor yang cukup penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria. Pembangunan Taman Wisata yang memiliki modal yang sangat besar dalam hal keuangan. Bapak Thomas menggunakan modal Pribadi dan modal pinjaman usaha dari Bank BNI karena modal yang dibutuhkan relatif besar untuk menambah wahana dan objek wisata dalam memenuhi kepuasan pengunjung. Modal awal mendirikan Taman Wisata Mora Indah Faria adalah 3 milyar belum termasuk pembangunan objek keseluruhan. 57

24 2. Sumber daya manusia Aspek sumber daya manusia dapat ditinjau melalui kebutuhan tenaga kerja, jam kerja dan sistem pemberian upah/gaji dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan (2005:10) Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dab efisien guna membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. a) Perekrutan tenaga kerja Penerimaan karyawan tidak melalui jalur yang panjang. Sistem yang digunakan sangat sederhana dan kriteria tenaga kerja baru juga sangat umum. Taman Wisata Mora Indah Faria tidak menggunakan pengalaman bekerja tapi membutuhkan SDM yang mampu bekerja sama dengan baik. Persyaratan untuk perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan diatas umur 25 tahun, bersedia diletakan disemua lini. b) Tenaga Kerja Semua tenaga kerja yang ada di Taman Wisat Mora Indah Faria merupakan karyawan tetap. Saat ini jumlah karyawan yang ada di Taman Wisata Mora Indah Faria memiliki 35 orang orang tenaga kerja. c) Pengaturan Jadwal Kerja Jadwal kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria terbagi menjadi 2 bagian. Dalam penentuan jadwal kerja terdapat Shift pagi dan malam. Jadwal kerja karyawan Taman Wisata Mora Indah Faria dimulai jam pagi sampai jam sore non-security dan jam pagi malam security. 58

25 d) Hari Libur yang ditetapkan Hari libur bagi karyawan yang ditetapkan oleh Taman Wisata Mora hanya berlaku pada karyawan non-security ialah seminggu sekali kecuali pada hari minggu dan hari-hari besar. e) Gaji dan Upah Gaji tenaga kerja pada Taman Wisata Mora Indah Faria berbeda pada divisi antara divisi non-security dan security. 3. Pemasaran Aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Aspek pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi analisis terhadap objek, tiket masuk dan promosi. Analisis Objek yang meliputi macam wahana objek, keunikan, kenyamanan dan keamanan dan penetapan harga tiket masuk yang terjangkau oleh pengunjung. Analisis promosi meliputi penempatan media promosi yang digunakan berdasarkan minat pengunjung menjadi peluang besar dalam mengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria masih terbuka lebar. a) Objek Objek yang ditawarkan dalam Taman Wisata Mora Indah Faria ini memiliki beberapa Wahana unik dan menarik. Jumlah objek saat ini berkisar 15 variasi. b) Harga Harga tiket masuk sekitar Rp 5000/orang untuk memasuki kawasan Taman Wisata Mora Indah Faria. Dengan harga tiket yang berbeda tiap-tiap wahana lain. Wahana seperti WaterPark harga tiket masuk sekitar Rp /orang dan masih banyak wahana-wahana objek yang menarik lainnya. 59

26 c) Promosi Kegiatan Promosi dilakukan dengan memberikan brosur kepada setiap pengunjung yang datang dan pada setiap minggu pagi diberikan brosur. b. Analisis Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi dan ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan meliputi : 1. Perekonomian Dilihat dari kondisi ekonomi dalam suatu daerah dan negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan atau industri. Semakin buruk kondisi ekonomi semakin buruk pula iklim berbisnis. Kondisi ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap jalannya Taman Wisata Mora Indah Faria terutama tehadap pendapatan yang diperoleh. Seperti kenaikan BBM, Inflasi berpengaruh terhadap daya tarik pengunjung untuk berpergian sedangan harga tiket masuk yang masih sama. Dengan naiknya harga bahan-bahan pokok juga mempengaruhi bahan-bahan pembangunan Objek wisata serta pembangunan Taman Wisata Mora Indah Faria akan berdampak terhambatnya pembangunan wahana baru yang saat ini menjadi sumber pendapatan Taman Wisata Mora Indah Faria. Dalam perencanaan strateginya, Taman Wisata Mora Indah Faria mempertimbangkan kecenderungan faktor ekonomi baik ditingkat dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini juga mempertimbangkan kemampuan daya minat pengunjung yang hadir. 60

27 2. Sosial Budaya Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan khususnya penduduk kota medan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak terhadap perubahan jumlah minat pengunjung akan objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah. Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak sangat besar terhadap pengelolaan Taman Wisata Mora Indah Faria. Ketika masyarakat sibuk dengan kegiatan dilakukannya ketika kejenuhan dalam beraktivitas tingkat minat pengunjung akan meningkat pesat dan dengan gaya hidup anak muda modern saat ini menjadi peluang bagi pihak Taman Wisata Mora Indah Faria dan harga tiket masuk yang terjangkau oleh anak muda dan orang tua dalam melakukan refreshing mengisi hari libur. 3. Politik dan Pemerintahan Kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi perilaku Taman Wisata Mora Indah Faria. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia taman rekreasi. Begitu pula sebaliknya. Pemerintah pusat, daerah pemerintah kecamatan dan kelurahan menjadi salah satu komponen yang paling penting dalam Taman Wisata Mora Indah Faria, karena pemerintah tersebut memberikan kontribusi dalam menyongkong kegiatan pembangunan objek wisata terkait pemberian ijin usaha. Adapun strategi- strategi pemerintah yang mempengaruhi Taman Wisata Mora Indah Faria seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), Pajak pendapatan/pajak tiket masuk, dan pajak reklame 61

28 4. Tingkat Teknologi Perubahan dan penemuan teknologi mempunyai dampak signifikan terhadap banyak organisasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitip yang lebih berdaya guna ketimbang keunggulan yang sudah ada David (2004). Taman Wisata Mora Indah Faria ini harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Teknologi yang digunakan pada Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sederhana, sehingga akan berpengaruh terhadap objek wisata dan promosi. Cakupan teknologi yang dimaksud adalah teknologi pada objek WaterPark, seperti mesin pembuangan air dan proses kebersihan air. Taman Wisata Mora Indah Faria saat ini mengikuti perkembangan teknologi di dalam Taman Wisata. Penggunaan alat-alat sisi Tv pada setiap sudut Taman Wisata Mora Indah Faria untuk menjaga keamanan dan kenyaman pengunjung. Selain sisi Tv Taman Wisata Mora Indah Faria juga mesin-mesin pembersih air pada waterpark, sehingga para pengunjung merasakan kepuasan terhadap kelengkapan pelayanan. 5. Persaingan Definisi umum pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan. Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan 62

29 menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Pesaing utama dalam Taman Wisata Mora Indah Faria adalah Mickey holiday yang berada di berastagi. Salah satu objek wisata yang terkenal saat di kota medan. Selain, objek wisata yang ditawarkan beraneka ragam melebihi objek Taman Wisata Mora Indah. Namuhn saat ini Taman Wisata Mora Indah merasa bahwa pesaing berat dikarenakan minat pengunjung jauh lebih besar ke taman wisata mickey holiday dibanding Taman Wisata Mora Indah Faria yang jika dilihat dari jumlah objek yang ada tidak sebanding dengan mickey holiday yang memiliki 40 wahana objek wisata.taman Wisata Mora Indah Faria dalam meningkatkan minat pengunjung memperhatikan kebersihan taman wisata, kualitas keamanan dan kenyamanan. Penciptaan wahana baru yang lebih interaktif dikalangan anak muda dan orang tua dengan tingkat standard keamanan yang baik menjadi pembeda Taman Wisata Mora Indah Faria dengan pesaingnya. 4.3 Identifikasi faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj, Morawa Km 11, Medan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain : 63

30 Tabel 4.1 Identifikasi kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan medan Tj. Morawa Km 11, Medan. Faktor KEKUATAN Internal Keuangan - Pengelolaan keuangan yang baik - Pinjaman modal dari Bank BNI Sumber - Pembagian kerja daya karyawan yang Efektif manusia/ dan Efisien Karyawan Promosi - Harga tiket masuk yang relatif terjangkau KELEMAHAN - Modal usaha yang terbatas - Jumlah karyawan masih sedikit - Gaji/upah belum sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) - Kurangnya nya kegiatan promosi. Produk/ Objek wisata - Keamanan objek yang baik - Kurangnya pembangunan wahana/objek wisata. - Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata Faktor Eksternal Kondisi Perekonomian Sosial dan Budaya PELUANG - Adanya keuntungan terhadap Peningkatan minat pengunjung akan objek wisata. - Potensi pengunjung yang besar ANCAMAN - Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi - Biaya perawatan/pemeliharaan objek yang tinggi - Adanya pengutipan dikalangan ormas setiap hari besar 64

31 Pemerintah - Kelengkapan izin Taman Wisata - Jaminan keamanan dan kenyamanan Persaingan - Potensi daya peningkatan pengunjung baru - Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung. - Tingginya kepuasan pengunjung - Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia. - Tindakan anarkis dari pengunjung - Kenaikan harga pajak tiket masuk - Perubahan kebijakan terhadap ketentuan Taman Wisata - Tingkat ancaman pesaing dengan pembangunan objek wisata baru - Event yang diadakan pesaing Identifikasi Faktor kekuatan 1. Keamanan dan kenyamanan objek wisata yang baik Keamanan Taman Wisata Mora Indah Faria merupakan keunggulan utama yang baik. Karena dengan keamanan yang baik dan sesuai standard akan menjadi hal yang dibutuhkan para pengunjung dibandingkan dengan pesaing-pesaing terdekat yang memiliki objek yang sama. 2. Pembagian kerja karyawan yang efektif dan efisien 65

32 Pembagian kerja yang efektif dan efisien pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang terdiri 35 orang. Pembagian kerja sesuai jam Taman Wisata Mora Indah Faria kerja menjadi kunci pelayanan yang terbaik bagi kepuasan para pengunjung yang datang. 3. Harga tiket masuk yang relatif murah Harga tiket masuk pada Taman Wisata Mora Indah Faria yang relatif murah menjadi hal utama minat pengunjung. Dengan harga tiket yang relatif murah akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang menikmati pelayanan serta objek yang disediakan Taman Wisata Mora Indah Faria. 4. Pengelolaan keuangan yang baik Pengelolaan keuangan baik menjadi peluang Taman Wisata Mora Indah Faria mengelola pendapatan yang ada dalam membangun objek wisata baru (wahana baru) yang menarik dan interaktif dalam mengembangkan taman wisata yang tergolong luas Identifikasi Faktor Kelemahan 1. Modal usaha yang terbatas Modal yang kecil merupakan kelemahan di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria dengan keterbatasan modal pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria yang menggunakan modal pinjaman dari bank BNI untuk mengembangkan taman wisata menjadi kelemahan bagi pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria. 2. Jumlah karyawan yang masih sedikit Dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria yang memiliki luas 7,2 hektar dengan 35 karyawan. Kegiatan keamanan dan perawatan objek wisata 66

33 Taman Wisata Mora Indah Faria masih tergolong sedikit dibanding dengan pesaing-pesaing yang memiliki jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan dan luas taman wisata. 3. Minimnya kegiatan promosi Di dalam menjalankan Taman Wisata Mora Indah Faria kurangnya melakukan kegiatan promosi kepada masyarakat/calon pengunjung. Kegiatan promosi hanya dilakukan secara seminggu sekali. Promosi menjadi tolak ukur besarnya pengunjung yang datang dan loyalitas pengunjung akan Taman Wisata Mora Indah Faria. 4. Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata Perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria masih kurang. Hal ini terlihat adanya tumpukan sampah yang berserakan di sudut-sudut objek wisata menyebabkan berkurangnya kenyamanan pengunjung yang datang. Kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria menjadi perhatian penting di dalam memelihara loyalitas pengunjung Identifikasi Faktor Peluang 1. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata Perkembangan gaya hidup anak muda yang senang berkunjung dan traveling ke taman wisata dan objek baru. Taman Wisata Mora Indah Faria dengan strategi menambah wahana wisata baru akan meningkatkan keinginan pengunjung datang ke tempat baru dilihat. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh pemilik Taman Wisata Mora Indah Faria sebagai keuntungan dan pemasukan. 67

34 2. Potensi pengunjung yang besar. Perilaku dan perkembangan masyarakat sekitar sangat mempengaruhi pengembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yakni dengan meningkatnya pengunjung yang senang akan ke tempat-tempat baru menjadi faktor penting yang mempengaruhi meningkatnya pengunjung yang datang pada objek Taman Wisata Mora Indah Faria. 3. Kelengkapan izin taman wisata Pemerintah mempunyai peran penting dalam perkembangan Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dalam pengurusan izin kelayakan bangunan objek-objek wisata, izin penjualan tiket masuk, dan izin usaha perdagangan. Dengan adanya izin yang dikeluarkan pemerintah serta melengkapi surat-surat izin dalam membangun Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempengaruhi kepercayaan pengunjung. 4. Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan Taman Wisata Mora Indah Faria harus ditingkatkan dalam mempengaruhi kesan baik terhadap pengunjung yang datang. Hal ini ditandai dengan adanya sisi tv disetiap sudut taman wisata dengan bantuan pengawasan security menjaga keamanan dan kenyamanan dalam menjaga loyalitas pengunjung. 68

35 4.3.4 Identifikasi Faktor Ancaman 1. Kenaikan bahan baku pembangunan objek wisata yang tinggi Seiring perkembangan ekonomi terjadinya kenaikan harga diakibatkan tinggi nya inflasi pada bahan-bahan pokok. Fenomena kenaikan harga ini akan berpengaruh terhadap semua segi perekonomian bukan hanya bahan-bahan pokok tetapi bahan baku pembanggunan Taman Wisata Mora Indah Faria akan semakin tinggi mengakibatkan perlambatan pembangunan objek wisata baru. 2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia Objek Wisata merupakan produk Taman Wisata Mora Indah Faria yang disediakan untuk para pengunjungnya. Salah satu faktor menurun minat pengunjung atau turunnya loyalitas pengunjung akan taman wisata diakibatkan rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang disediakan. 3. Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata Peraturan menjadi salah satu hal penting di dalam membangun usaha maupun taman wisata. Hal ini ditandai dari perubahan kebijakan yang diberikan pemerintah kepada taman wisata yang harus diperhatikan oleh pemilik dan pihakpihak Taman Wisata Mora Indah Faria akan mempegaruhi segala aktivitas yang ada. 4. Event yang diadakan pesaing. Penyebab berkurangnya pengunjung ataupun loyalitas pengunjung terhadap Taman Wisata Mora Indah Faria salah satunya tidak adanya inovasi di dalam taman wisata itu seperti Event kecil unik dan menarik pada setiap hari 69

36 sabtu/weekend. Hal ini akan menyebabkan para pengunjung menjadi sangat penasaran dan ingin ikut berpartisipasi didalam event kecil itu. Pesaing yang menggunakan event ini untuk menarik perhatian pengunjung yang sering datang maupun pengunjung baru Tabel 4.2 Faktor Internal dan Faktor Eksternal Taman Wisata Mora Indah Faria FAKTOR INTERNAL Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1) Pengelola keuangan yang baik 1) Modal usaha yang 2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien terbatas 2) Jumlah karyawan yang 3) Harga tiket masuk yang relatif murah masih sedikit 3) Kurangnya kegiatan 4) Keamanan objek yang baik promosi 4) Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata FAKTOR EKSTERNAL Peluang (Opportunity) 1) Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata 2) Potensi pengunjung yang besar 3) Kelengkapan izin taman wisata 4) Kelengkapan fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung Ancaman (Threat) 1) Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi 2) Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia 3) Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata 4) Event yang diadakan pesaing. 70

37 Faktor-Faktor Kunci Internal Bobot Rating (Bobot X Rating) KEKUATAN/STRENGTH (S) 1) Pengelola keuangan yang baik 0,12 2 0,24 2) Pembagian kerja yang efektif dan efisien 0,08 2 0,16 3) Harga tiket masuk yang relatif murah 4) Keamanan objek yang baik 0,16 2 0,32 0,08 1 0,08 Total Skor Kekuatan 0,44 0,8 KELEMAHAN (Weakness) 1) Modal usaha yang terbatas 2) Jumlah karyawan yang masih sedikit 3) Kurangnya kegiatan promosi 0,12 0,08 0, ,24 0,16 0,16 4) Kurangnya perhatian akan kebersihan 0,16 taman wisata 1 0,16 Total Skor Kelemahan 0,52 0,72 Selisih skor kekuatan dengan skor kelemahan 0,08 Tabel 4.3 Matriks Eksternal factor analysis summary Taman Wisata Mora Indah Faria Faktor-Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating (Bobot X Rating) Peluang/Opportunities (O) 1) Adanya keuntungan terhadap 0,16 2 0,32 peningkatan minat pengunjung akan objek wisata 2) Potensi pengunjung yang besar 0,16 2 0,32 71

38 3) Kelengkapan izin taman wisata 0,05 1 0,05 4) Kelengkapan fasilitas keamanan 0,16 2 0,32 dan kenyamanan pengunjung Total Skor Peluang 0,53 1,01 Ancaman/Threat (T) 1) Kenaikan bahan baku 0,16 1 0,16 pembangunan yang tinggi 2) Rasa bosan pengunjung 0,05 2 0,1 akan objek wisata yang tersedia 3) Perubahan kebijakan 0,16 1 0,16 terhadap ketentuan taman wisata 4) Event yang diadakan 0,05 2 0,1 pesaing Total Skor Ancaman 0,42 0,52 Selisih skor Peluang dengan skor Ancaman 0,49 72

39 Tabel 4.4 Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria No. 1 Fakto r- faktor kunci Produk Harga jual Hasil monitor Sifat Pengaruh Kekuatan Nilai Bobot Minor Major Point - Harga tiket K 4 0,16 X 2 yang relatif 2 Layan - Keamanan K 2 0,08 X 1 an objek yang baik 3 - Pengelola K 3 0,12 X 2 Keuan keuangan gan yang baik 4 - Pembagian K 2 0,08 X 1 Manaj kerja yang emen efektif dan efisien 73

40 Tabel 4.4 Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria No. 1 2 Faktorfaktor kunci Produk Layanan Keuang an Hasil monitor Sifat Pengaruh Kelemahan Nilai Bobot Minor Major Point - Kurangnya perhatian akan kebersihan taman wisata - Modal usaha yang terbatas L L 4 3 0,16 0,12 X 1 X 1 3 Manaje - Jumlah L 2 0,08 X 1 men karyawan yang masih sedikit 4 Promosi - Kurangnya L 4 0,16 X 1 kegiatan promosi 74

41 Tabel 4.4 Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria No. 1 2 Faktorfaktor kunci Sosial dan budaya Pemerin tah Hasil monitor Sifat Pengaruh Peluang Nilai Bobot Rendah Tinggi Point - Adanya P 3 0,16 X 2 keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata - Potensi pengunjung yang besar - Kelengkapan P P 3 1 izin taman wisata 0,16 X 2 0,05 X 1 3 Fitur - Kelengkapan P 3 0,16 X 2 fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung 75

42 Tabel 4.4 Matriks IFAS dan EFAS Taman Wisata Mora Indah Faria No Faktorfaktor kunci Sosial dan budaya Pemerin tah Fitur Hasil monitor Sifat Pengaruh Ancaman Nilai Bobot Rendah Tinggi Point - Rasa bosan A 1 0,05 X 2 pengunjung akan objek wisata yang tersedia - Perubahan kebijakan terhadap ketentuan taman wisata A 3 0,16 X - Event yang A 1 0,05 X diadakan pesaing Keuang - Kenaikan A 3 0,16 X 1 an bahan baku pembanguna n yang tinggi 76

43 4.4 Alternatif Strategi Dalam merumuskan alternatif strategi yang dibutuhkan untuk mengembangkan Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan digunakan analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan produk Taman Wisata Mora Indah Faria. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan produk Taman Wisata Mora Indah Faria di jalan Medan Tj. Morawa Km 11, Medan, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan, antara lain: a. Strategi S-O Strategi S-O (strength-opportunity) atau strategi kekuatan-peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah : 1. Harga tiket masuk yang relatif murah pada Taman Wisata Mora Indah Faria dalam meningkatkan minat pengunjung. 2. Adanya keuntungan terhadap peningkatan minat pengunjung akan objek wisata pada Taman Wisata Mora Indah Faria. 77

44 b. Strategi W-O Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah strategi menimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif W-O yang dapat dirumuskan adalah: 1. Kurangnya perhatian akan kebersihan Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada kenyamanan pengunjung dalam berlibur maupun berwisata bersama keluarga. 2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam berkunjung ke tempat-tempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman Wisata Mora Indah Faria. c. Strategi S-T Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah: 1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah Faria mempengaruhi kepuasan pengunjung yang datang. 2. Rasa bosan pengunjung akan objek wisata yang tersedia pada Taman Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam taman wisata. 78

45 d. Strategi W-T Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi defensif untuk menimalkan kelemahan internal dalam menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah: 1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria berpengaruh pada pembangunan objek wisata dan fasilitas baru dalam membuat eventevent kecil di dalam taman wisata. 2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun. 79

46 Kekuatan-S 1. Pengelolaan keuangan yang baik 2. Pembagian kerja yang efektif dan efisien 3. Harga tiket masuk yang relatif murah 4. Keamanan objek yang baik Kelemahan-W 1. Modal usaha yang terbatas 2. Jumlah karyawan masih sedikit 3. Minimnya kegiatan promosi 4. Kurangnya perhatian kebersihan akan taman wisata 80

47 Peluang-O 1. Adanya keuntungan terhadap Strategi S-O 1. Harga tiket masuk yang relatif murah Strategi W-O 1. Kurangnya perhatian akan peningkatan minat pada Taman Wisata Mora Indah kebersihan Taman Wisata pengunjung akan objek wisata Faria dalam meningkatkan minat Mora Indah Faria 2. Potensi pengunjung yang pengunjung. berpengaruh pada besar 2. Adanya keuntungan terhadap kenyamanan pengunjung 3. Kelengkapan izin taman peningkatan minat pengunjung akan dalam berlibur maupun wisata objek wisata pada Taman Wisata berwisata bersama 4. Kelengkapan fasilitas Mora Indah Faria. keluarga. keamanan dan kenyamanan pengunjung. 2. Potensi pengunjung yang besar pada Taman Wisata Mora Indah Faria melalui gaya hidup (trend) anak muda saat ini dalam 81

48 berkunjung ke tempattempat baru. Hal ini harus menjadi pusat perhatian pihak Taman Wisata Mora Indah Faria. Ancaman-T 1. Kenaikan bahan baku pembangunan yang tinggi 2. Rasa bosan pengunjung Strategi S-T 1. Pembagian kerja yang efektif dan efisien Taman Wisata Mora Indah Faria mempengaruhi kepuasan Strategi W-T 1. Modal yang terbatas pada Taman Wisata Mora Indah Faria akan objek wisata yang pengunjung yang datang. berpengaruh pada tersedia 2. Rasa bosan pengunjung akan objek pembangunan objek 3. Perubahan kebijakan wisata yang tersedia pada Taman wisata dan fasilitas baru 82

49 terhadap ketentuan taman wisata 4. Event yang diadakan pesaing Wisata Mora Indah Faria diakibatkan kurangnya variasi di dalam taman wisata. dalam membuat eventevent kecil di dalam taman wisata. 2. Pengembangan event yang dilakukan pesaing membuat loyalitas pengunjung di Taman Wisata Mora Indah Faria menurun Sumber: Analisis Data Primer tahun

50 Gambar 4.2 Diagram Posisi Taman Wisata Mora Indah Faria Posisi Eksternal (+) X[(0,08),(0,49)] Kuadran III Mendukung Strategi Turn-Around Kuadran I Mendukung Strategi Agresif Kuadran IV Mendukung Strategi Defensif Kuadran II Mendukung Strategi Difersifikasi (-) 84

51 Taman Wisata Mora Indah Faria menempati Matriks Strategi Besar kuadran I yang merupakan Strategi Agresif. Strategi yang tepat dan terpilih untuk Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu pengembangan promosi, dan pengembangan, penetrasi promosi, dan pengembangan produk. Dapat dijabarkan strategi tersebut sebagai berikut ini : 1. Pengembangan promosi Penggunaan dasar strategi ini adalah menjadi Taman Wisata Mora Indah Faria dengan memperluas kegiatan promosi. Segmentasi promosi yang dipilih oleh Taman Wisata Mora Indah Faria yaitu dari kalangan bawah, menengah, dan atas. Pihak taman wisata harus mampu memperluas promosi sampai wilayah kalangan muda seperti kampus dan sekolah-sekolah sehingga dapat mencapai tujuan, visi misi taman wisata. 2. Penetrasi Promosi Penggunaan dasar penetrasi Promosi adalah strategi yang dibuat untuk memperluas ruang lingkup promosi dengan meningkatkan upaya-upaya terdiri dari menyebarkan iklan, brosur dengan cara unik dan interaktif dalam memperkenalkan objek-objek yang disediakan oleh pihak taman wisata. 3. Pengembangan produk Sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan peminat pengunjung dengan cara memperbaiki fasilitas kebersihan, mengadakan event-event kecil pada taman wisata saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan pengeluaran yang besar dalam melakukan pengembangan. 85

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Kampung Wisata Ekologis (KWE) Puspa Jagad yang berada di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA A. Analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis pada UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1. Aspek Hukum a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor : 503/5428.A/436.6.11/2010 b.

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit? L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Secara umum perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran yang sama, yaitu mencapai keberhasilan dalam memperoleh laba. Laba yang diperoleh perusahaan sering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

PROPOSAL LAPORAN AKHIR IDENTIFIKASI STRATEGI PEMASARAN CIRCLE SHOP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PROPOSAL LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi The Venue Concert Hall Kota Bandung. Komplek Eldorado The Family Club, Jl. Dr. Setiabudi No. 438, Bandung 40143, Propinsi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI DIMAZ RANGGA DWI PUTRA 12210054 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing CH Dewi

Lebih terperinci

2 METODOLOGI PENELITIAN

2 METODOLOGI PENELITIAN 11 2 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2013 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Singapura (Port of Singapore Authority).

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan dapat terjadi dimana saja, di rumah pembeli, di perusahaan, di jalan dan sebagainya. Mungkin sebagian besar kegiatan penjualan terjadi di kantor perusahaan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci