BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB."

Transkripsi

1 BAB III PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KEC.KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan. Dukuh Brajan merupakan salah satu Dukuh dari empat Dukuh yang ada di Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni kabupaten Pekalongan. Diantaranya Dukuh Pra an, Dukuh Miyanggong, Dukuh Pesala an dan Dukuh Brajan. Secara Geografis, Dukuh Brajan termasuk dalam bagian Desa Salakbrojo yang terletak diantara: Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dengan luas ha, yang Secara khusus Dukuh Brajan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Dukuh Brajan Wetan dan Dukuh Brajan Kulon. Dukuh Brajan ini dipimpin oleh seorang Kadus (Kepala Dusun) yang berbeda yaitu Warsito dan Agus Muhaimin.Dengan pembagian Dukuh Brajan Wetan meliputi RT 01. RW.03, sedangkan Dukuh Brajan Kulon meliputi RT. 04 RW. 02 dan RT. 05 RW. 02. Sehingga meskipun masih dalam satu Dukuh, 52

2 53 masing-masing bagian Dukuh Brajan Wetan maupun Dukuh Brajan Kulon memiliki batas wilayah yang berbeda 1. Tabel 1 Batas-Batas Wilayah Dukuh Brajan Nama Dukuh Brajan Wetan (RT.01/RW.03) Brajan Kulon (RT.04/RW.02) dan (RT.05/RW.02) Batas-batas wilayah Sebelah Utara : Desa Proto Sebelah Selatan: Dukuh Pra an Sebelah Barat : Brajan Kulon Sebelah Timur : Desa KebonRowo Pucang Sebelah Utara: Desa Proto Sebelah Selatan: Dukuh Pra an SebelahBarat :Dukuh Miyanggong Sebelah Timur: Dukuh Brajan Wetan. Dari perbedaan batas-batastersebut, secara tidak langsung mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat di Dukuh Brajan. 2. Data Kependudukan Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Secara administratif, penduduk di Dukuh Brajan berjumlah 671 jiwa. 2 Dimana total jumlah laki-laki 336 dan jumlah total perempuan mencapai 335 dengan Jumlah Kepala Keluarga(KK) Rochim, Kepala Urusan Pemerintahan Dukuh Brajan Desa Salakbrojo, Wawancara Pribadi, Brajan, 17 September Data Monografi Dinamis Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Salakbrojo, Dokumen Resmi, diakses pada 17 September 2014.

3 54 Tabel 2 Data Kependudukan Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Rekap/RT Laki-laki Perempuan Jumlah KK RT RT RT Jumlah Mayoritas masyarakat di Dukuh Brajan Desa Salakbrojo bekerja sebagai buruh dalam sektor industri rumah tangga seperti konveksi. Sehingga wajarjika wanita-wanita di Dukuh Brajan menjadi wanita pekerja industri rumah tangga. Untuk mendapatkan subyek penelitian, peneliti mengambil sampel lebih kecil dan pengambilannya cenderung memilih yang purposive. 3 Dengan demikian, diambil beberapa pekerja wanita industri rumah tangga untuk dijadikan subyek penelitian sebagai sumber primer. Tabel 3 Karakteristik Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga sebagai Subyek Penelitian Keterangan Nama responden Usia(th) Status pekerjaan RT. 01/RW. 03 RT. 04/RW. 02 RT.05/ RW. 02 Risawati Siti Rokhimah Nur Aeni Sumarni Siti Rinawati Awaliyah Buruh industri Buruh industri Buruh industri Pemilik industri Pemilik industri Buruh industri 3 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet,ke-7 (Yogyakarta: PT. Bayu Indra Grafika, 1998), hlm. 27.

4 55 Dari tabel di atas ada 6 subyek penelitianyang masing-masing diambil dari bagian Dukuh Brajan yang berbeda, dengan status pekerjaan sebagai buruh industri dan pemilik industri rumah tangga. RT. 01/RW. 03 diambil responden sebanyak 2 orang, RT. 04/RW. 02 sebanyak 2 orang dan RT.05/ RW. 02 sebanyak 2 orang. 3. Struktur Organisasi Pemerintahan Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Tabel 4 Struktur Organisasi Dukuh Brajan Desa Salakbrojo. 4 KEPALA DESA M. Hermin KEPALA DUSUN (RT. 05/RW.02 dan RT. 04/RW.02) Agus Muhaimin KEPALA DUSUN (RT 01/ RW. 03) Warsito KETUA RT.05 Sulaiman KETUA RT.04 Fauzi KETUA RT 01 Danuri KETUA RW.02 Warsito KETUA RW.02 Warsito KETUA RW. 03 Amin SEKRETARIS Hermanto SEKRETARIS Ahmad Sopan SEKRETARIS A. Munif BENDAHARA Chuzaeri BENDAHARA H.Isa BENDAHARA Mugiyono 4 Agus Muhaimin, Kepala Dukuh Brajan Desa Salakbrojo, Wawancara Pribadi, Brajan, 21 September 2014.

5 56 4. Sarana dan Prasarana di Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Sarana dan prasarana sebagai bagian operasional yang tidak bisa dipisahkan. Sarana dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan maksud. Sedangkan prasarana sebagai penunjang utama terselenggaranya sebuah usaha dan tujuan. Adapun bentuk sarana dan prasarana Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut 5 : a. Fasilitas umum : Posyandu dan Balai desa. b. Fasilitas pendidikan : Sekolah Dasar Negeri (SDN) Salakbrojo, Madrasah Ibtidaiyah WaliSongo (MIWS) Salakbrojo, Taman Kanak- Kanak (TK) Pertiwi. c. Fasilitas keagamaan : Mushola yang berjumlah 3, dan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ). d. Fasilitas Olahraga : Lapangan sepakbola dan Lapangan voli. 5 Data Monografi Dinamis Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Salakbrojo, Dokumen Resmi, diakses pada 17 September 2014.

6 57 B. Peran Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga dalam Pendidikan Agama Islam Anak di Dukuh Brajan Desa Salakbrojo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Wanita sebagai ibu yang bekerja atau wanita pekerja meskipun bekerja tetap perlu mengoptimalkan peran untuk anak-anaknya. Meskipun memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya, namun tanggung jawab dalam pendidikan anaknya tidak boleh ditinggal begitu saja. Terlebih terkait dengan pendidikan agama Islam. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak, penulis melakukan wawancara dengan beberapa subyek, dalam hal ini adalah Risawati (RW), Nur Aeni (NA), Siti Rinawati (SR), Sumarni (SM,)Awaliyah (AW) dan Siti Rokhimah (SH). Mereka adalah wanita pekerja industri rumah tangga yang memiliki anak yang berusia 3-12 tahun. Wanita dalam pendidikan anak sangatlah berbeda-beda perannya. Namun dibawah ini akan dijelaskan mengenai peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak, pada sub bab ini peneliti bertanya kepada subyek tentang peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak.

7 58 Dalam kehidupan sehari-hari para wanita pekerja industri rumah tangga mendidiknya anak dalam bentuk yang berbeda-beda. Sehingga waktu yang digunakan untuk mengasuh dan mendidik anakanak pun tidak sama. Kadang pagi, siang, sore atau bahkan malam hari. Sebagai ibu tentu tidak lepas dari kegiatan mengasuh dan mendidik.seperti yang dilakukan oleh Nur Aeni, Nur Aenitidak melupakan perannya sebagai ibu yang mengasuh dan mendidik anaknya. Berikut ungkapan Nur Aeni: Saya memang bekerja dari waktu pagi sampai sore hari,tetapi ya saya tetap mengasuh anak, mendidik anak supaya rajin sekolah, dan rajin mengaji. 6 (S.1 W.1 B. 4-7) Bekerja memang menjadi kebutuhan bagi semua orang. Bagi seorang ibu, bekerja bukanlah salah satu kegiatan yang melupakan perannya dalam mendidik anak. Sumarni adalah pemilik industri rumah tangga. Meskipun bekerja, setiap sore ia meluangkan waktu untukmencari anak-anaknya yang sedang bermain untuk mengaji.berikut paparan dari Sumarni: Saya bekerja mulai pagi hari setelah anak-anak sudah berangkat ke sekolah, nanti kalau sudah mulai sore. Saya mencari anak- anak yang sedang bermain untuk pulang berangkat mengaji di TPQ. Malamnya saya menyuruh anak utnuk berangkat mengaji Al-Qur an sampai waktu isya di 6 Nur Aeni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18

8 59 rumahnya pak kyainya yang dekat. Setelah itu berangkat les. 7 (S.3 W.3 B. 4-12) Tidak jauh berbeda dengan Sumarni, Siti Rokhimah tepatnya mengasuh dengan cara menyuruh anaknya untuk menata pelajaran sekolah sejak malam, menyiapkan pakaian sekolah, iapun mengingatkan kepada anaknya supaya tidak tidur larut malam. Berikut penuturan Siti Rokhimah:...Saya terkadang sibuk bekerja sampai malam. Ketika malam ya saya sering menyuruh anak untuk menata pelajaran, menyiapkan seragam apa yang hendak dipakai ke sekolah, sering sekali bertanya ada PR atau tidak, supaya pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah tidak ribut.saya pun mengingatkan supaya tidurnya jangan larut malam, agar bisa bangun pagi. 8 (S.4 W.4 B. 4-17) Sesibuk apapun, mengasuh sambil memberikan pendidikan kepada anak itu tetap dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Risawati, sebelum ia memulai pekerjaannya, pertama harus mengurus kebutuhan anak terlebih dahulu.berikut ungkapan Risawati : Pertama mengurus kebutuhan anak mulai dari bangun tidur sampai anak berangkat ke sekolah, setelah itu saya baru memulai bekerja. Nanti siang pukul setengah 11 saya menjemput anak pulang dari sekolah. Waktu bekerjanya lagi setelah dhuhur. Kemudian menyempatkan waktu sebentar untuk mengajari anak membaca jilid sebelum berangkat mengaji sore.setelah maghrib saya mengantar anak mengaji 7 Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan, 18 8 Siti Rokhimah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17

9 60 dan lembur malamnya dimulai setelah anak tidur. 9 (S.1 W.1 B. 4-14) Mengasuh dan mendidik anak harus ditekankan sejak anak masih kecil. Anak tidak boleh luput dari asuhan seorang ibu. Seperti yang dilakukan oleh Awaliyah, Awaliyah mendidik anaknya untuk bangun pagi. Berikut penuturan Awaliyah:...Tetap mendidik anak misalnya menyuruh anak untuk bangun pagi meskipun sekolahnya libur. Supaya tidak meninggalkan shalat. 10 (S.2 W.2 B ) Ketika wanita sebagai ibu tidak membiasakan anak untuk bangun pagi dan menunaikan shalat, maka anak akan terbiasa malas untuk bangun pagi, dan semua itu bergantung dari asuhan awal seorang wanita terhadap anak, sebagaimana ungkapan Siti Rinawati...Mendidiknya dengan cara memberi nasehat yang baik. Membiasakan anakuntuk bangun pagi.meskipun sulit, tetapi ya harus dibiasakan. Semua itu berawal dari asuhan orangtuanya saja. 11 (S. 6 W.6 B ) Salah satu peran wanita dalam hal ini sebagai peletak dasar kepribadian anak. Oleh sebab itu, ibu perlu membimbing akhlak anak agar menjadi anak yang baik,seperti yang dilakukan oleh Risawati, dia membimbing akhlak anak dengan cara yang sederhana. Berikut 9 Risawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan,18 Desember Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan,17 11 Siti Rinawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan,17

10 61 ungkapan Risawati: Membimbing akhlak anak dimulai dari perintah yang sederhana. Saya selalu mengingatkan anak untuk tidak nakal saat bermain. Menasehati supaya rukun. Saya bertanya terlebih dahulu, mau bermain dimana dan dengan siapa. 12 (S.1 W.1 B ) Selain menasehati anak untuk berperilaku rukun terhadap sesama, Awaliyahmemberikan nasehat kepada anak untuk berkata sopan dan memberikan bimbingan kepada anak supaya rajin sekolah, dan rajin mengaji. Berikut paparan Awaliyah: Menyuruh anak untuk bertutur kata yang sopan, ketika ditanyapun tidak boleh asal menjawab, kemudian mengarahkananak supaya rajin sekolah, dan rajin mengaji. 13 (S.2 W.2 B ) Nasehat yang tulus ketika memasuki jiwa anak-anak maka akan cepat mengena. Oleh sebab itu anak perlu mendapat nasehat dan bimbingan yang teratur. Peneliti menambahi bahwa sebenarnya tidak hanya cukup sekali atau dua kali saja untuk menasehati anak. Seperti Siti Rokhimah, berikut ungkapan Siti Rokhimah: Memberi nasehat supaya anak berkelakuan baik. Terkadang kalau sedang disuruh, ya saya memberi pengarahan, supaya nurut (mau) kalau diperintah orang tua. 14 (S. 4 W.4 B ) 12 Risawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 13 Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rokhimah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17

11 62 Pada saat Nur Aeni bersama dengan anaknya, dia memberikan nasehat kepada anaknya.berikut ungkapan Nur Aeni: Hmm...anak saya yang pertama, kalau mau minta sesuatu tetapi tidak diberi atau dituruti seringnya merengek. Dinasehatipun terkadang malah susah. Tetapi ya saya sering mengingatkan kepada anak, tidak boleh berani kepada orang yang lebih tua. Jadi ya sering dikandani (dinasehati) terus. 15 (S.5 W.5 B ) Sama halnya dengan Sumarni yang juga memberi bimbingan dan nasehat kepada anaknya untuk berbicara yang sopan kepada orang yang lebih tua, Sumarni menekankan kepada anak-anaknya agar ketika dinasehati tidak marah dan membentak apalagi melawan nasehat orang tua, berikut ungkapan Sumarni:...Ya menasehati anak-anak kalau sedang dinasehati orang tua tidak boleh membentak, apalagi melawan. Selain itu ya mengajari anak untuk mengingat waktu kalau sedang bermain. Terutama waktu untuk mengaji. Membimbing anak-anak agar selalu rukun antara kakak dan adik. 16 (S. 3 W.3 B ) Siti Rinawati juga memberi arahan kepada anaknya untuk menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, berikut ungkapan Siti Rinawati: Menasehati supaya menjadi anak yang 15 Nur Aeni,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 16 Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18

12 63 berperilaku baik dan berbakti kepada orangtua. Kalau sedang rewel biasanya sering dinasehati. 17 (S.6 W.6 B ). Wanita pekerja industri rumah tangga harus mengenalkan ibadah kepada anak-anaknya sejak dini. Ibadah cakupannya luas, paling tidak ibadah wajib seperi sholat sudah harus dikenalkan kepada anak-anak sejak mereka masih dini.seperti yang dilakukan oleh Nur Aeni, sedikit demi sedikit Nur Aenimengenalkan ibadah sholat kepada anak.berikut paparan Nur Aeni:...Anak saya rajin shalat pada waktu maghrib dan isya. Kalau maghrib biasanya dia pergi ke Musolla bersama teman-teman sekaligus mengaji. Kalau sholat Isya nya itu masih kadang-kadang,kalau shalat dhuhur, ashar, dan subuh itu belum sepenuhnya ia jalankan. Tapi sedikit demi sedikit saya mengingatkan. 18 (S.5 W.5 B ) Ketika ibu melakukan kebiasaan berupa solat. Maka anak akan terbiasa melihat ibunya mengerjakan sholat, lama-kelamaan anak akan terpengaruh dengan kebiasaan ibu. Rasa keingintahuan anak terhadap ibadah sholat akan terjawab apabila ibu sering mengajak dan menyeru kepada anaknya untuk bersama-sama mengerjakan shalat. Tepatnya pada waktu maghrib. Risawati menyebut sholat dengan istilah Alloh. 19 Ia juga mengungkapkan kalau anaknya mengikuti solat 17 Siti Rinawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Nur Aeni,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 19 Risawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 Desember, 2014.

13 64 karena melihat ibunya terbiasa melaksanakan sholat ketika masih bersama dengan anaknya.berikut ungkapan Risawati : Ya, Alhamdulillahmulai ada pengetahuan dan peningkatan, sedikit memahami tentang tatacara shalat, ada kesadaran ingin mengikuti shalat maghrib.sebelum shalat minta dicarikan mukena dahulu, minta ditunggu saat berwudhu.terkadang ketika dia sholat membaca bacaan takbirnya diperkeras, terkadang ya sekedar mengikuti gerakan gerakan yang saya lakukan. 20 (S. 1 W.1 B ) Shalat merupakan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam. Meskipun terlihat sederhana, akan tetapi jika tidak terbiasa mengerjakan sholat, maka sholat yang ringan itu menjadi berat.sumarni mengenalkan anaknya untuk mengikuti ibadah shalat Jum at, berikut ungkapan Sumarni: Anak sayayang laki-laki jumlahnya empat, yang perempuan hanya satu sedang duduk di kelas lima. Yang pertama laki-laki sudah SMP, Adiknya masihduduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI). Alhamdulillah anak laki-laki saya sudah ada kesadaran mau mengikuti shalat Jum at....kecuali dua anak yang bontot (terakhir) karena masih TK. 21 (S.3 W.3 B ) Ibadah shalat untuk anak-anak apabila tidak digalakkan sejak kecil. Siti rokhimah memaparkan: Di Sekolah dan di tempat mengajinya sudah ada materi-materi tentang sholat. Terkadang anak sudah mengerti tatacaranya tapi belum mau melaksanakannya.jadi ya 20 Risawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 21 Sumarni,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18

14 65 mengarahkan supaya anak mau shalat. Seringnya kalau sudah pulang sekolah dan bermain itu lupa sholat. 22 (S.4 W.4 B ) Awaliyahpun memaparkan bahwa dirinya sudah tidak lagi mengenalkan ibadah sholat kepada anak, tetapi ia menyuruh untuk mengerjakan shalat. Karena anaknya sudah berusia 12 tahun. Sebagaimana paparan Awaliyah sebagai berikut: Karena sudah kelas enam, saya tidak mengenalkan shalat lagi, tetapi sudah menyuruhnya untuk shalat. Misalkan menyuruh shalat berjamaah pada waktu maghrib. 23 (S.2 W.2 B ) Tidak hanya sekedar mengenalkan tentang shalat, tetapi seorang ibu bisa langsung mengajak untuk mengikuti shalat. Berikut ungkapan Siti Rinawati:...Sudah mulai saya ajak sholat sedikit demi sedikit ketika saya mau sholat. Karena masih kecil, jadi ya terkadang mau, terkadang tidak. Sebenarnya tentang shalat-shalat juga diajarkan di Sekolahnya. 24 (S.6 W.6 B ) Mengajarkan Al-Qur an kepada anak-anak bisa dilakukan pada waktu sore, atau malam. Wanita pekerja industri rumah tangga sekalipun, perlu mengajarkan anaknya untuk membaca Al-Quran. Al- Qur an sebagai pedoman hidup manusia. 22 Siti Rokhimah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17 23 Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17 24 Siti Rinawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17

15 66 Risawati tetap mengajari anaknya untuk membaca bacaan jilid yang hendak dipelajari anaknya di hari esok, tujuan Risawati mengajari anaknya agar ketika mengaji ia membaca jilidnya dengan lancar. Berikut ungkapan Risawati : Saya mengajari anak untuk mengaji. Anak saya masih berumur 5 tahun, tetapi mengajinya sudah sampai jilid 3. Untuk menjaga kelancarannya, saya mengajari sekaligus mengulangi apa yang hendak dibaca di hari besok,biasanya sebelum berangkat mengaji, saya mengajarinya belajar. 25 ( S.1 W.1 B ) Anak-anak dari pekerja industri rumah tangga belajar membaca Al-Qur an di lembaga pendidikan non-formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur an, di Musholla, bahkan di rumah kyainya. Ibu di rumah hanya menyuruh anak membaca atau mengulang kembali bacaan Al-Qur annya. 26 Seperti yang dipaparkan oleh Nur Aeni: Ketika libur mengaji dan saya juga libur bekerja, saya mengajak anak untuk membaca Jilidnya di rumahselepas waktu maghrib. 27 (S.5 W.5 B ) 25 Risawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi,Brajan,18 26 Catatan Lapangan dalam Observasi, Brajan, 10 Oktober 2014, pukul WIB. 27 Nur Aeni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18

16 67 Mengajarkan Al-Qur an kepada anak, bisa dilakukan pada waktu malam, biasanya selepas shalat maghrib.seperti penuturanawaliyah: Saya menyuruh untuk membaca Al-Qur an kalau di rumah, terutama pada saat libur mengaji, kalau sering dideres (dibaca) akan menjadi lancar. 28 (S.2 W.2 B ) Siti Rokhimah mengajak dan menyuruh anaknya membaca Al- Qur an di rumah. Berikut paparan dari Siti Rokhimah : Mengajak dan menyuruh anak untuk membaca Al-Qur annya di rumah, dideres(dibaca) baik sebelum mengaji ataupun pada saat libur mengaji. 29 (S.4. W.4 B ) Siti Rinawati memiliki anak yang berusia 6 tahun, cara Siti Rinawati mengajarkan Al-Qur an kepada anak yaitu dengan memasukkan anaknya belajar mengaji ke Musholla. Berikut penuturan Siti Rinawati :...Ya,pokoknya sebelum berangkat mengaji, saya sering menyuruh anak untuk membuka jilidnya, meskipun sebentar saya menemani sekaligus mengajarinya membaca. 30 (S.6 W.6 B ) Selain memasukkan anak untuk belajar membaca Al-Qur an di Musholla. Mayoritas wanita pekerja industri rumah tangga juga memasukkan anaknya untuk belajar membaca Al-Qur an ke dalam 28 Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rokhimah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rinawati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 17 Desember 2014

17 68 Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ). Seperti ungkapan Sumarni: Membaca Al-Qur an atau jilid. Anak-anak saya kalau sore mengaji di TPQ. Malamnya ya mengaji di rumah pak kyainya yang dekat, nanti di rumah ya...waktunya nderes (membaca Al-Qur an atau Jilidnya), kalau tidak mengaji kan rugi. Dari kecil harus rajin mengaji. Nanti tua nya itu tinggal menikmati. 31 (S.3 W.3 B ) Dengan demikian, kesimpulannya secara spesifik dari peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak adalah bahwawanita-wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan anak berperan sebagai penasehat sekaligus sebagai pemberi stimulasi atau motivator bagi anak-anaknya. C. Faktor-Faktor yang mendukung dan Menghambat Peran Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga dalam Pendidikan Agama Islam Anak Wanita pekerja industri rumah tangga secara langsung bersinggungan dengan dunia kerja yang menjadi rutinitas kesehariannya. Wanita pekerja dalam melaksanakan perannya tidak mungkin selalui terlampaui dengan lancar tanpa hambatan dan tantangan apapun.untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat peran pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak, peneliti SM,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18 Desember

18 69 melakukan wawancara dengan beberapa subyek yang sama, dalam hal ini adalah Risawati (RW), Nur Aeni (NA), Siti Rinawati (SR), Sumarni (SM,) Awaliyah (AW) dan Siti Rokhimah (SH). Ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak, diantaranya : 1. Faktor-faktor yang mendukung wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak. Faktor yang mendukung peran wanita dalam pendidikan agama Islam anak ini meliputi : a. Lingkungan masyarakat Lingkungan kedua setelah keluarga adalah lingkungan masyarakat. Dari lingkungan masyarakat inilah anak belajar mengenal pendidikan keislaman, lingkungan masyarakat menjadi tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri. Seperti yang paparkan oleh Risawati. Berikut paparan Risawati: Lingkungannya mendukung bagi anak. Di tempat tinggal kami kan ada kegiatan keagamaan seperti berjenjenan terus dekat dengan pondok, atau di rumah-rumah warga. Jadi ya dari lingkungan

19 70 itu membantu saya untuk mendidik anak dengan baik. 32 (S1.W.1 B.61-67) Lingkungan masyarakat dengan berbagai macam corak di dalamnya tidak selamanya buruk bagi anak, terkadang baik dan menguntungkan bagi perkembangannya. Berikut ungkapkan Siti Rinawati: Ya karena dekat dengan Musholla,setiap malam ada kegiatan mengaji, jadi ya tidak perlu di suruh-suruh untuk mengaji, anak sudah memahami sendiri. 33 (S.6 W.6 B ) Di lingkungan masyarakat,menjamurnya musholla sebagai tempat untuk menuntut ilmu, menjadikananak termotivasi untuk mempelajari pendidikan agama Islam di rumah setelah ia belajar di Muholla. Misalnya membaca Al-Qur an. Seperti yang diungkapkan oleh Nur Aeni sebagai berikut: Dengan adanya hafalan doa-doa sholat, atau surat-surat pendek dari tempat mengajinya terkadang tidak perlu disuruh anak pasti mengkomunikasikan dengan ibunya minta diajarin. 34 (S.5 W.5 B ) Lingkungan masyarakat yang agamis, akan mempengaruhi kondisi keagamaan masyarakatnya. Sumarni menuturkan: Remaja masyarakat disini, setiap malam sabtu mengadakan kegiatan 32 Risawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rinawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Nur Aeni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan, 18

20 71 berjenjenandi Musholla. Anak-anak saya pun sudah memahami sendiri mengikuti kegiatan tersebut 35 (S.3 W.3 B ) Siti Rokhimah pun menyatakan hal yang sama dan tidak jauh berbeda dengan Sumarni. Siti Rokhimah memaparkan : Yang mempengaruhi anak salah satunya ya..kegiatan keagamaan di masyarakat. Seperti berjenjenan.kebiasaan masyarakat yang lain seperti sholat juga berpengaruh. Jadi terkadang anak ingin ikutshalat maghrib berjamaah ke Musholla. 36 (S. 4 W.4 B ) Lingkungan masyarakat mampu memberi atau bahkan mengubah kepribadian anak, Awaliyah menuturkan: Ya...karena rumahnya dekat dengan Musholla, dan mayoritas masyarakat disini mengaji disana, jadi ya anak terpengaruh juga. Buruk atau baiknya tingkah laku anak memang bisa dipengaruhioleh lingkungan sekitar. Alhamdulillah, kalau disini kondisinya masih wajar-wajar saja. 37 (S.2 W.2 B ) b. Teman sepermainan Anak membutuhkan teman sepermainan sebagai mitra dalam bermain. Awaliyah memaparkan:...anak itu terkadang suka meniru temannya, ya kalau meniru teman yang baik itu ya tidak apa-apa. 35 Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rokhimah, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 17

21 72 Semua itu tergantung dengan siapa ia berteman. 38 (S.2 W.2 B ) Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Siti Rinawati, ia mengaku bahwa anaknya terpengaruh dengan temannya baik dalam hal belajar, mengaji, sekolah, ataupun dalam hal bermain. Berikut ungkapan Siti Rinawati: Anak terkadang suka mengikuti atau meniru dengan temantemannya. Kalau teman seusianya sudah ikut mengaji, nanti ya anak akan termotivasi mengaji. Kalau teman-temannya belajar, anak juga akan meniru. Dalam hal bermain pun terkadang demikian. 39 (S.6 W.6 B ) Anak dapat termotivasi dari teman untuk mengikuti kegiatan keagamaan atau mendatangi tempat ibadah untuk sekedar mengikuti shalat, motivasi dan kesadaran anak untuk beribadah menguntungkan sekaligus memudahkan bagi wanita dalam mendidik anak-anaknya. Sumarni memaparkan sebagai berikut : Setelah pulang dari TPQ nantianak-anak itu sering bermain lagi dengan teman-temannya, kalau sudah tiba waktu maghrib dia pulang mengambil peci nanti pergi ke Musholla ikut dengan temannya. Belum diingatkan untuk shalat itu sudah jalan sendiri. 40 (S.3 W.3 B ) 38 Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rinawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18

22 73 Siti Rokhimah pun juga menuturkan demikian, berikut penuturan Siti Rokhimah: Berangkat mengaji malam terkadang kalautidak ada temannya itu alasannya capek, tidak mau berangkat, pusing. Kalau ada temannya itu anak lebih semangat, begitupun kalau temannya sholat berjamaah ke Musholla pasti terpengaruh juga. Tidak perlu dibujuk. 41 (S.4 W.4 B ) Nur Aeni mengungkapkan, bahwa anaknya rajin shalat pada waktu maghrib dan isya sebab terpengaruh teman-temannya, dan Nur Aeni merasakan kalau ini menguntungkan, berikut ungkapan Nur Aeni : Anak saya ikut shalat itu terpengaruh sama teman-temannya. Kalau ibunya yang mengingatkan itu terkadang belum dilaksanakan. 42 (S. 5 W.5 B ) Risawati menambahkan ungkapan Nur Aeni, berikut ungkapan Riswati: Kalau teman-temannya berjamaah ke Musholla waktu sholat Maghrib nanti anak saya minta izin ingin pergi ke Musholla, ya tidak apa-apa, saya hanya menasehati saja kalau sholat di Musholla, tidak boleh guyon(bermain-main) disana. 43 (S.1 W.1 B ) Dari paparan tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendukung peran wanita dalam pendididikan agama Islam anak adalah lingkungan masyarakat dan teman sepermainan. 41 Siti Rokhimah, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Nur Aeni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Riswati,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi,Brajan, 18

23 74 2. Faktor-faktor yang menghambat wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama islam anak. Selain dari beberapa faktor yang mendukung perannya. Berikut ini ada faktor-faktor yang menghambat peran wanita pekerja industri dalam pendidikan agama Islam anak adalah sebagai berikut : a. Terbatasnya waktu Seorang ibu yang bekerja dan mengasuh anak memiliki tugas yang berat. Waktu yang digunakan untuk bekerja terkadang lebih banyak daripada untuk mengasuh dan mendidik anak. Seperti yang dituturkan oleh Nur Aeni berikut ini: Bekerja dan mengasuh anak bagi saya sebenarnya beban. Terkadang saya merasa kerepotan untuk membagi waktu. Dua anak yang masih kecil-kecil ini secara tidak langsung membutuhkan perhatian dari saya secara terus menerus.kalau saya mengajari anak itu sebenarnya tidak pasti. Kalau sudah kerja ya kerja. Anak kan sudah sekolah, sudah mengaji juga. Sudah mendapat pelajaran dari tempat mengaji dan sekolahnya. 44 (S.5 W.5 B ) Pada umumnya wanita pekerja industri rumah tangga di Dukuh Brajan bekerja karena memiliki inisiatif untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Sehingga waktu yang tersisa untuk keluarga terbatas. 45 Sebagaimana penuturan Risawatisebagai berikut :...Kemudian menyempatkan waktu sebentar untuk mengajari anak membaca jilid sebelum berangkat mengaji sore. 44 Nur Aeni,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,18 45 Catatan Lapangan dalam Observasi, Brajan, 10 Oktober 2014, pukul WIB.

24 75 Selepas maghrib sayamengantar anak mengaji dan lembur malamnya dimulai setelah anak tidur setelah pulang mengaji 46 (S.1 W.1 B ) Dalam hal waktu, Sumarni mengungkapkan ada perbedaan waktu yang mendasar antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja dalam mendidik anak, berikut ungkapan Sumarni: Ya ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja itu jelas porsinya berbeda. Kalau ibu yang bekerja itu bisa memberi pendidikan kepada anak tetapi mungkin kurang maksimal, mengingat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dahulu, terkadang kalau terlalu lelah, ya inginnya bersantai atau istrahat. Paling sekedar menyuruh dan menasehati anaknya 47 (S. 3 W.3 B ) Tidak dapat dipungkiri, semua wanita yang bekerja pasti akan merasa repot membagi waktu antara bekerja dan waktu dengan anakanaknya. Siti Rokhimah pun memaparkan: Terkadang seringnya repot banyak pekerjaan. Mulai dari bekerja membantu suami, mengurus anak juga. Kalau sudah bekerja secara otomatis harus diselesaikan kerjaannya, ada target harus selesai hari besok atau lusa, jadi terburu-buru harus selasai, kalau sudah begitu terkadang merasa 46 Risawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga,Wawancara Pribadi, Brajan,18 47 Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18

25 76 kurang juga si sebenarnya memperhatikan pendidikan anak. 48 (S.4 W.4 B ) Setiap ibu pasti ingin memperhatikan anaknya secara penuh, bisa mengajari atau menemani anaknya belajar, akan tetapi terkadang semua itu tidak terlaksana dengan baik. Seperti yang dituturkan oleh Siti Rinawati : Sehari-harinya ya kerja. Umumnya dari pagi sampai siang, siang istirahat lalu kerja lagi sampai sore, malamnya lembur. Tapi itu juga tergantung sama anak. Kalau memberikan pendidikan kepada anak ya tidak mesti juga waktunya. 49 ( S.2 W.2 B ) Awaliyahmenuturkan sebagai berikut: Di rumah kerjanyamocok (mengambil bahan baku dari pemilik industri dan dikerjakan dirumah), jadi ya kalau sedang diburu-buru mau tidak mau ya harus bekerja. 50 (S.2 W.2 B ) Terbatasnya waktu menjadi salah satu faktor yang menghambat peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak. b. Minimnya pengetahuan wanita pekerja Wanita sebagai ibu yang mendidik dan memberikan pendidikan agama Islam kepada anak-anaknya perlu memiliki pengetahuan yang luas.tetapi hal ini berbeda dengan wanita pekerja industri rumah tangga di Dukuh Brajan. Berikut penuturan Nur Aeni: 48 Siti Rokhimah, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rinawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 17

26 77 Ibunya kurang pintar. Hanyamengajaridan menyuruh sholat, mendidik kelakuan anak supaya baik.tetapi selebihnya kan sudah diajarkan di sekolah. 51 (S.5 W.5 B ) Seperti yang diungkapkan oleh Nur Aeni,Awaliyah pun juga demikian. Berikut ungkapan Awaliyah: Ya, saya sendiri kurang bisa. Maka dari itu saya menyekolahkan, dan menyuruh anak mengaji supaya jadi anak yang mengerti tidak seperti ibunya yang tidak tahu apa-apa. 52 (S.2 W.2 B.91-94) Mengajari anak mengaji sering kali dilakukan oleh wanita pekerja industri rumah tangga setelah anak mereka mendapat tugas dari guru ngaji atau dari sekolah. Sumarni mengungkapkan: Mengajari yang mudah-mudah saya masih bisa misalnya mengajari ngaji. Tapi kalau sudah yang rumit ya saya memang tidak bisa. Contohnya seperti pelajaran sekolah itu saya les kan. Kalau masalah beribadah itu diajari oleh saya tapi sekedarnya saja, nanti anak-anak mendapatkan pelajaran yang lebih dari guru-guru ngaji atau pak kyai. 53 (S.3 W.3 B ) Risawatiadalah wanita pekerja yang hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat dasar. Berikut ungkapan Risawati: Ya karena ibunya lulusan MI, ya paling hanya sekedar yang bisa saya 51 Nur Aeni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Awaliyah,Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Sumarni, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, 18

27 78 berikan kepada anak saya, selebihnya ya saya pasrahkan pada sekolah dan tempat mengajinya. 54 (S.1 W.1 B ) Dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki terkadang membuat wanita pekerja industri merasa repot. Berikut paparan Siti Rokhimah: Sayasendiri merasa kerepotan jika anak bertanya dan materi kurang saya pahami.misalkan pelajaran dari sekolah, materinya susah-susah. Tapi ya kalau masalah ibadah, mengajari mengaji membaca Al-Qur an, dan solat insya Allah saya masih bisa lah. 55 (S.4 W.4 B ) Wanita-wanita pekerja hanya memberi pendidikan agama Islam kepada anaksekedarnya, Siti Rinawati pun mengungkapkan : Ya mengajari belajar membaca jilid, danbelajar menulis-nulis saja, kan di TK sudah diajarkan banyak. Repot kalau diajari sendiri. 56 (S.6 W.6 B ) Dengan demikian kesimpulannya bahwa faktor-faktor yang menghambat peran wanita pekerja industri rumah tangga dalam pendidikan agama Islam anak adalah terkait dengan terbatasnya waktu dan minimnya pengetahuan wanita pekerja. 54 Risawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan, Siti Rokhimah, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17 56 Siti Rinawati, Wanita Pekerja Industri Rumah Tangga, Wawancara Pribadi, Brajan,17

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK A. Gambaran Umum Tentang Desa Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 1. Letak Geografis 1 Desa Guntur

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 42 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Pandan Sari Berdasarkan fakta sejarah berdirinya desa Pandan Sari pada awalnya merupakan satu kesatuan wilayah dengan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Geografis Desa Sungai Tunjang merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah kecamatan Cerbon Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Pringrejo 1) Letak Geografis Kelurahan pringrejo termasuk ke dalam wilayah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan LAMPIRAN I Verbatim (Bahasa Indonesia) P : Peneliti S : Subjek Subjek JP P : Assalamu alaikum, selamat pagi S : Wa alaikum salam, pagi.. P : Sebelum nya kakak mintaa maaf dik, mungkin mengganggu waktunya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM PENANAMANAKHLAK TERPUJI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pola asuh orang tua dalam membina

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas sebagai berikut: BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data / Fakta 1. Letak Geografis dan Wilayah Desa Panca Karya adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dengan batas-batas

Lebih terperinci

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Pedoman Observasi : Pedoman Wawancara : Hasil Observasi : Hasil Wawancara : Surat Validasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada pemulung. Pemulung pada dasarnya mencari barang-barang bekas yang bisa mereka jual kembali seperti sampah

Lebih terperinci

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Status :... 4. Alamat : RT /RW..Desa Truko Kangkung. B. IDENTITAS ORANG TUA 1. Nama

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Keadaan Sekolahan 1. Letak dan Sejarah berdirinya SDN Pulau Kupang III Sekolah Dasar Negeri Pulau Kupang III ini terletak di kelurahan Pulau Kupang

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. wilayah yang dimiliki adalah Ha. Jarak Desa Lupak Dalam 50 Km ke

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. wilayah yang dimiliki adalah Ha. Jarak Desa Lupak Dalam 50 Km ke BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografi Desa Lupak Dalam secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN A. Analisis Profil Keluarga Tidak Mampu Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh dengan menganalisa hasil wawancara dan observasi dengan responden dan menganalisa dokumen yang terdapat di Panti Asuhan

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Persepsi Orang Tua terhadap Bimbingan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan. Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. kabupaten Barito Kuala yang luas wilayah desa tersebut + 4 km persegi.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. kabupaten Barito Kuala yang luas wilayah desa tersebut + 4 km persegi. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Objek Penelitian. Letak Geografis Desa Baliuk adalah sebuah desa yang terdapat di kecamatan Marabahan kabupaten Barito Kuala yang luas wilayah desa tersebut

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini. BAB V PEMBAHASAN Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini. Pada pembahasan ini peneliti akan mendialogkan temuan penelitian di lapangan dengan teori atau pendapat para ahli.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Karang Rejo Trans 300 adalah salah satu desa yang termasuk wilayah Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN A. Analisis Strategi Guru PAI dalam membentuk karakter siswa di SMP Wahid Hasyim Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG 31 BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG A. Sejarah Berdirinya MI Islamiyah Kluwih Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kluwih berdiri pada tahun 1964 tepatnya pada tanggal 4 Januari

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. PAPARAN DATA 1. Usaha Guru dan Orang Tua dalam Memotivasi Ibadah Shalat wajib Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pucanglaban. a. Usaha guru dalam memotivasi ibadah shalat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Anjir Pasar Desa Pandan Sari terletak di Kecamatan Anjir Pasar. Desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari. dusun Wonosari, desa Banjarejo, kecamatan Tanjungsari, Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Desa Banjarejo dan Dusun Wonosari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler periode LXI Devisi V.B.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di dusun

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa BAB IV ANALISIS A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa Kedungmalang yaitu: 1. Analisis bentuk partisipasinya dengan memberikan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja?

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja? PEDOMAN WAWANCARA Hari/Tanggal : Selasa, 18 april 2017 Jam : 08.06-08.28 Lokasi Sumber Data : SDIT Insan Utama Kasihan : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) Pertanyaan : 1. Bagaimana tanggapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di RA Al-Hidayah Gombang dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Letak dan Luas Wilayah Desa Sungai Sahurai terletak di kecamatan Rantau Badauh. Desa ini merupakan satudesa yang ada di kecamatan Rantau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB 1V LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB 1V LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB 1V LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Hantipan adalah merupakan salah satu Dusun yang ada di wilayah Desa Bapinang Hilir Laut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Motivasi Remaja Putus Sekolah dalam Menempuh Pendidikan Kesetaraan

Lebih terperinci

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Lampiran 1. TRANSKRIP OBSERVASI Kode : 01 Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Jam : 06.45 Disusun jam Topik yang diobservasi : 19.30 WIB : Pembiasaan sholat dhuha Transkrip Observasi Setiap pagi sebelum

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor

BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT. bekerja. Dampak dari masalah work family conflict yang berasa dari faktor BAB VI DAMPAK DARI WORK FAMILY CONFLICT 6.1 Pendahuluan Fenomena work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, baik terhadap wanita dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA BAB V DINAMIKA PROSES AKSI DAN PERUBAHANNYA A. Pendalaman Agama a. Aktivitas Kegiatan mengaji mulai dilakukan pada tanggal 4 Mei 2013. Kegiatan mengaji ini dibimbing oleh peneliti sendiri, namun terkadang

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB III PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG

BAB III PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG BAB III PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI DUKUH KEPUH PROYONANGGAN SELATAN BATANG A. Gambaran Umum Desa Proyonanggan Selatan Batang 1. Letak Geografis Desa Proyonanggan

Lebih terperinci

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE Nama : Kusumaning Dwi Nuraini Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, tanggal Lahir : Cilacap, 16 Juli 1994 Alamat Asal : Jl.Raya Buntu Desa Pageralang RT 03 RW 03 Kecamatan.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA At-taubah adalah taman pengajian al-quran yang terletak di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA At-taubah adalah taman pengajian al-quran yang terletak di desa 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Profil TPA At Taubah TPA At-taubah adalah taman pengajian al-quran yang terletak di desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Tempat berlangsungnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 93 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian 1. Keluarga SY SY bertempat tinggal di Jl. Pintu Air Pelaihari, adalah seorang guru PAI (Pendidikan Agama Islam) yang mengajar di Madrasah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan metode pembiasaan dalam mendidik akhlak anak dan faktor penggunaanmetode

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Desa Purwosari Baru termasuk dalam wilayah kecamatan Tamban

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Desa Purwosari Baru termasuk dalam wilayah kecamatan Tamban BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak dan Luas Wilayah Desa Purwosari Baru termasuk dalam wilayah kecamatan Tamban kabupaten Barito Kuala. Luas desa Purwosari Baru

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 54 BAB III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Gambaran Umum Dusun Kauman Petarukan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan ternyata masing-masing responden dalam mengasuh anak banyak kesamaannya, meskipun demikian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB II PROFIL WILAYAH BAB II PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa a. Luas Wilayah Luas wilayah Desa Giripanggung kurang lebih sekitar 2.209,00 Ha. Terbagi menjadi 14 RW. b. Batas Wilayah Desa Giripanggung

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN 36 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Sejarah singkat madrasah ibtidaiyah Al-Muhajirin banjarmasin Madrasah Al-Muhajirin yang berlokasi di Jl. Pramuka. Km. 6.Rt.31. No.37 Gang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya TPQ Roudlotul Qur an Jabalsari Dengan semakin bebasnya budaya luar yang masuk ditambah masuknya pergaulan di era globalisasi

Lebih terperinci

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa

Aktivitas untuk Belajar tentang Doa Aktivitas untuk Belajar tentang Doa MENIRU TELADAN ORANG DEWASA Anak membutuhkan banyak kesempatan untuk mendengar orang dewasa berdoa. Sikap orang dewasa yang tulus dan penuh hormat dalam berdoa amat

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Problematika Pembelajaran Al-Qur an Hadits Siswa SMP Islam Walisongo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis

Lebih terperinci