BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN
|
|
- Yuliana Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku Catatan Harian Siswa SMP Negeri 15 Pekalongan 1. Analisis Nilai Kejujuran siswa SMP Negeri 15 Pekalongan a. Jujur dalam berpikir Kejujuran dalam berpikir adalah menjalankan hasil pemikiran dengan jujur, tidak dipengaruhi oleh rasa takut, sombong, sehingga pikiran yang murni tidak dirubah atau disembunyikan dalam perbuatan. Hal ini senada dengan kejujuran dalam berpikir siswa di SMP Negeri 15 Pekalongan seperti yang diungkapkan oleh Dewi Faega bahwa dalam berpikir dan mengungkapkan pendapat jangan ragu-ragu dan takut apabila masih dalam jalan kebenaran. Dalam menyampaikan pendapat bagi saya selama dalam hal yang baik buat apa takut untuk mengungkapkannya, misalnya ketika pelajaran saya belum paham ya saya beranikan diri pada gurunya untuk minta diterangkan kembali." 1 Dan tidak hanya sekali ia bertanya atau menyampaiakan pendapatnya kepada guru ketika pelajaran, namun ia juga mengaku ketika ada kegiatan rapat OSIS ia dan teman-temannya secara Dewi Faega, Siswi kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 9 Maret
2 68 bergantian menyampaikan pendapat atau usulan tentang rencana pengadaanacaradisekolah. Hal serupa diungkapkan oleh Putri Ziyana bahwa sebuah kebenaran memang harus diungkapkan dalam berpendapat, namun juga harus menunggu saat yang tepat agar tidak menyakiti perasaan teman. sesuatu yang benar itu memang harus diungkapkan misalnya bila ada teman kita yang salah atau tidak mematuhi peraturan sekolah tidak ada salahnya jika kita mengingatkan namun dalam menyampaikannya juga harus menggunakan kata-kata yang tepat agar tidak terjadi salah paham antar teman 2 Hal tersebut sesuai dari hasil pengamatan penulis pada sebuah kelas pembelajaran, terlihat ada beberapa siswa yang sesekali mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang diajarkan. 3 Dalam sebuah wawancara apa yang diungkapkan oleh Bu Mufida sama halnya diatas, beliau mengatakan : dalam kegiatan pembelajaran saya selalu memberikan kesempatan pada murid untuk bertanya, memang ada beberapa murid yang selalu bertanya dalam setiap kelas pembalajaran saya. 4 Jadi kejujuran dalam berfikir siswa SMP Negeri 15 Pekalongan bisa dikatakan cukup baik. Karena apa yang dilakukan siswa murni dari hasil pemikirannya tanpa pengaruh apapun. 2 Putri Ziyana, Sisiwi kelas VII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 9 Maret Observasi, tanggal 8 Oktober Bu Mufida, guru SMP N 15 Pekalongan, wawancara pribadi,tanggal 8 Oktober 2015
3 65 b. Jujur dalam perkataan (ucapan) Kejujuran dalam perkataan adalah segala yang disampaikan, pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan, sematamata adalah kebenaran. Hal tersebut sejalan dengan kejujuran dan perkataan siswa di SMP Negeri 15 Pekalongan seperti yang diungkapkan Elsa Rosmala Zein bahwa apa yang kita ucapkan sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa menambah atau menguranginya. saya pribadi yaa jujur dalam berkata itu apa yang kita ucapkan pas dengan apa dilakukannya artinya perkataannya sesuai dengan kenyataannya 5 Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Dewi Faega bahwa apa yang kita sampaikan itu adalah kebenaran. apa yang kita sampaikan adalah kebenaran, karena kita tahu bahwa sekali berbohong akan terus berbohong sama halnya ketika kita mengisi buku catatan harian pembiasaan salat lima waktu, kalau kita tidak mengerjakan salat ya kita tidak memberi centang pada kolomnya. 6 Seperti yang diungkapkan Eka Febriana, ia mengatakan saya kadang-kadang sehari ada yang tidak dilaksanakan, misalkan waktu subuh kesiangan. 7 Hal tersebut sesuai dengan data dari buku catatan harian pembiasaan salat lima waktu Eka Febriana yang penulis cek, ada beberapa waktu salat yang tidak dikerjakan oleh Eka Febriana. 8 5 Elsa Rosmala Zein, Siswi kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 7 Maret Dewi Faega, Siswi kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 9 Maret Eka Febriana, siswi kelas IX, wawancara Pribadi SMP Negeri 15 Pekalongan 8 Oktober
4 66 Jadi kejujuran dalam perkataan siswa SMP Negeri 15 Pekalongan bisa dikatakan baik karena tidak adanya masalah serius ditemukan mengenai kejujuran dalam perkataan. c. Jujur dalam perbuatan Kejujuran dalam perbuatan adalah segala perilaku yang diperbuat sesuai dengan syariat Islam, hal ini sejalan dengan kejujuran dalam perbuatan siswa di SMP Negeri 15 Pekalongan seperti yang diungkapkan oleh Rafiqul Fatah bahwa ia mengaku bangga dan puas atas hasil usahanya sendiri dalam mengerjakan tugas sekolah. Dalam mengerjakan tugas dan soal-soal yang diberikan oleh guru memang lebih senang dan merasa bangga dengan hasil yang dikerjakan sendiri berapapun itu hasilnya. Berbeda ketika mencontek kita hanya bangga dengan nilainnya yang baik tetapi tidak bisa cara mengerjakannya. 9 Apa yang diungkapkan oleh Rafiqul Fatah juga senada dengan yang diungkapkan oleh Putri Ziyana bahwa dengan kejujuran dalam perbuatan hidup kita akan menjadi lebih tenang, dan menambah rasa percaya diri dalam menghadapi persoalan dan hambatan dalam pelajaran. rasanya kurang puas gitu, bila mendapatkan hasil yang baik tetapi itu bukan pekerjaan murni punya sendiri. Akan lebih memuaskan bila itu pekerjaan sendiri dan hasilnya sangat baik. Akan tetapi gak jarang juga sih bu kalo ada tugas yang belum dikerjakan dirumah jadi nyontek punya teman Dokumentasi Buku catatan Harian salat, Eka Febriana. 9 Rafiqul Fatah, Siswa kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 7 Maret Putri Ziyana, Sisiwi kelas VII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 9 Maret 2015
5 67 Hal tersebut terlihat dari tanggung jawab siswa yang melakukan kesalahan, meskipun tanpa ditunjuk namun siswa terlebih dahulu mengakuinya. Seperti dari pengamatan penulis pada sebuah kegiatan upacara, pada sesi terakhir kegiatan upacara diberitahukan bahwa bagi siswa yang tidak mengikuti upacara 17 Agustus dan buka bersama diharap tinggal dilapangan, dan ternyata banyak siswa yang masih tetap di lapangan setelah barisan dibubarkan. Hal itu merupakan wujud karakter kejujuran siswa dalam perbuatan dan rasa tanggung jawab. 11 Jadi kejujuran dalam perbuatan siswa SMP Negeri 15 Pekalongan bisa dikatakan sedang, namun masih dibutuhkan pembiasaan dalam perilaku. d. Jujur dalam pergaulan Kejujuran adalah segala perilaku yang dilakukan sesuai dengan norma pergaulan dan syariat Islam. Hal ini sejalan dengan kejujuran dalam pergaulan siswa di SMP Negeri 15 Pekalongan seperti yang diungkapkan oleh Elsa Rosmala Zein bahwa dalam pergaulan tidak pernah membeda-bedakan teman, karena sesama muslim adalah saudara. bagi saya berteman yaa sama siapa saja, tidak bedai-bedain itu anak orang kaya atau orang miskin, itu pandai atau kurang 11 Observasi, tanggal 23 Agustus 2015
6 68 pandai, yang paling penting baik, bisa diajak kerja sama, dan saling membantu. 12 Hal senada juga diungkapkan oleh Rafiqul Fatah bahwa dalam pergaulan ada batas-batas yang harus kita perhatikan untuk berlangsungnya jalinan silaturrahim dengan teman, dan harus saling menjaga dalam hal kebaikan. berteman itu yaa bisa menjaga dan mengajak pada hal yang baik, seperti mengajak untuk belajar bersama, latihan dhuror. Dan juga saling mengingatkan untuk tidak membolos apa lagi mendekati ujian kenaikan kelas 13 Terlihat interaksi sosial siswa disekolah yang kondusif, semua siswa bergaul satu sama lain tanpa membeda-bedakan. Perselisihan antar siswa pasti ada, namun hal itu tidak menjadikan rusaknya hubungan antar siswa karena hanya sesaat. 14 Jadi kejujuran dalam pergaulan siswa SMP Negeri 15 Pekalongan bisa dikatakan baik, namun masih perlu peran guru dan orang tua dalam membimbing dan mengawasi anak didiknya dalam pergaulan. 2. Analisis Proses Internalisasi Nilai Kejujuran Melalui Buku Catatan Harian Pembiasaan Salat Lima Waktu Siswa Smp Negeri 15 Pekalongan. Dalam proses pembentukan karakter siswa seorang guru terutama guru agama mengemban tugas yang sangat berat, disamping mengajarkan 12 Elsa Rosmala Zein, Siswi kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 7 Maret Rafiqul Fatah, Siswa kelas VIII, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, 7 Maret Observasi tanggal 8 Oktober 2015
7 69 pengetahuan agama, guru agama juga diharapkan mampu memperbaiki pribadi peserta didik. Selain itu segala sesuatu yang melekat pada pribadi seorang guru agama menjadi unsur pembinaan dan teladan bagi peserta didik. Sementara itu, proses internalisasi nilai kejujuran di SMP N 15 Pekalongan sedikit berbeda yakni dengan melalui media buku catatan harian pembiasaan salat lima waktu. Buku catatan tersebut selain dapat membantu dalam evaluasi pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam juga dapat membantu guru Agama dalam mengetahui karakter dan akhlak siswa. Hal tersebut seperti yang dituturkan Pak Mundhofar, sebagai berikut: buku catatan ini selain digunakan sebagai metode pembiasaan bagi siswa dalam melaksanakan salat lima wakut juga dapat mengukur kejujuran siswa dan saya gunakan sebagai penilaian sikap pada raport siswa 15 Program ini mendapat dukungan dari kepala sekolah dan segenap dewan guru SMP Negeri 15 Pekalongan. Hal ini berdasarkan penuturan ibu Nurlaila Ana, M.Pd sebagai berikut : semua komponen dalam sekolah baik dalam koordinasi untuk menjalankan dan mencapai target dari berhasilnya program ini maka tidak hanya guru agama saja yang berperan penting dalam hal ini, akan tetapi segenap dewan guru mapel yang lain pun ikut mendukung dan membantu dalam membentuk karaketr kejujuran siswa. 16 Selain segenap dewan guru, hal ini juga melibatkan orang tua siswa yang ikut berperan dalam program ini agar menambah sukses dan lancarnya program penanaman nilai kejujuran siswa melalui buku catatan harian 15 Mundhofar, guru PAI, wawancara pribadi, SMP N 15 Pekalongan, tanggal 7 Maret Nurlaila Ana, Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, SMP Negeri 15 Pekalongan, tanggal 6 Maret 2015
8 70 pembiasaan salat lima waktu siswa. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa Ibu Siti Fadilah sebagai berikut: saya sangat mendukung dengan adanya program ini anak saya jadi rajin salatnya dan tidak seperti sebelumnya, meskipun awalnya hanya sebatas tugas namun akhirnya menjadi sadar bahwa salat adalah kewajibannya 17 Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh bapak Rochimin selaku orang tua siswa, sebagai berikut : dengan adanya program atau tugas ini, tugas saya sebagai orang tua dirumah dalam menanamkan kedisiplinan salat lima waktu terhadap anak jadi sangat terbantu, karena dengan adanya tugas ini anak saya jadi rajin dan giat dalam beribadah, terutama dalam hal salat lima waktu. 18 Orang tua berperan aktif dalam mengawasi keseharian anak-anaknya diluar lingkungan sekolah. Orang tua memberikan tanda tangan sebagai bukti dan validitas buku catatan harian bahwa orang tua mengetahui anaknya melaksanakan salat atau tidak. Selain mendapat dukungan dari berbagai pihak sekolah dan orang tua siswa, sarana prasarana yang ada di sekolah sangat menunjang kegiatan ini, seperti musholla sebagai tempat untuk melaksanakan salat ketika memasuki waktu dhuhur. 19 Jadi proses internalisasi nilai kejujuran di SMP N 15 Pekalongan dapat dikategorikan baik dan mudah diterima peserta didik karena prosesnya yang sederhana. 17 Siti Fadilah, Wali Murid, Wawancara Pribadi, Keradenan, tanggal 13 Maret Rochimin, Orang tua siswa, Wawancara Pribadi, Pasirsari, tanggal 13 Maret Hasil Observasi pada tanggal 6 Maret 2015
9 71 B. Analisis faktor yang mempengaruhi proses internalisasi nilai kejujuran melalui buku catatan harian pembiasaan salat lima waktu siswa SMP Negeri 15 Pekalongan Program internalisasi ini tidak terlepas dari hal-hal yang mempengaruhinya dalam menghambat maupun pendukungnya. Hal-hal atau faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya internalisasi nilai kejujuran diantaranya: 1. Faktor Pembawaan (Internal) Perbedaan hakiki antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia mempunyai fitrah (pembawaan) beragama (homoreligius). Setiap manusia yang lahir kedunia ini menurut fitrah kejadiannya mempunyai potensi beragama atau keimanan kepada Tuhan atau percaya hidup dan kehidupan alam semesta. Hal tersebut serupa dengan apa yang diungkapkan oleh Bpk. H.Mundhofar S,Ag selaku guru agama bahwa siswa atau anak itu memiliki sifat atau karakter masing-masing. setiap siswa memiliki sifat atau karakter masing-masing yang menunjukkan perbedaan dalam tingkah laku, siswa yang rajin cenderung akan melakukan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik, sama halnya dengan tugas buku catatan harian pembiasaan salat lima waktu ini, siswa yang rajin akan lebih giat dalam melaksanakan salat dibandingkan dengan siswa yang malas akan lebih banyak bolong dalam pengisian kolom pelaksanaan salat. 20 Berkaitan dengan buku catatan salat lima waktu, karakter siswa yang berbeda-beda mempengaruhi dalam proses internalisasi nilai Mundhofar, guru PAI, wawancara pribadi, SMP N 15 Pekalongan, tanggal 7 Maret
10 72 kejujuran. Siswa yang berkarakter baik akan lebih mudah dalam menerima dan mengamalkan nilai kejujuran. sebaliknya siswa yang bermasalah akan terhambat dalam mengamalkannya. Jadi, faktor pembawaan atau karakter siswa cukup berpengaruh pada proses internalisasi nilai kejujuran pada siswa. 2. Faktor Lingkungan (Eksternal) Faktor pembawaan atau fitrah beragama merupakan potensi yang mempunyai kecenderungan untuk berkembang. Namun perkembangan itu tidak akan terjadi manakala tidak ada faktor luar (eksternal) yang memberikan ranngsangan atau stimulus yang memungkinkan fitrah itu berkembang dengan sebaik-baiknya. Faktor Eksternal ini antara lain : a. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak, oleh karena itu kedudukan keluarga dalam pengembangan kepribadian anak sangatlah dominan. Keluarga mengambil sebagian besar dalam pengembangan dan pembentukan karakter anak, karena kehidupan anak sebagian besar dalam lingkup keluarga dan dalam kendali keluarga. Pembentukan karakter anak dalam keluarga yang dapat diketahui melalui pesanpesan dalam menasihati anak dan pola interaksi yang diterapkan dengan anak.
11 73 Pembentukan karakter dalam keluarga tersebut seperti halnya yang diterpakan oleh Bapak Rochimin salah seorang wali siswa yang menuturkan sebagai berikut : meskipun bersikap jujur itu sulit, namun saya sebagai orang tua menyampaikan pesan pada anak-anak bahwa kejujuran akan membawa kebaikan, sedangkan ketidakjujuran akan mengakibatkan kerugian dikemudian hari. 21 Selain itu, dalam keluarga Bapak Nurdin dalam membentuk karakter disiplin siswa dalam salat ia menetapkan standarnya adalah anak mau melakukan salat secara teratur dan tidak meninggalkan salat. dalam keluarga saya pendidikan agama yang paling utama saya terapkan pada anak-anak adalah salat lima waktu secara teratur dan jangan sampai meninggalkan salat. Setiap waktu salat tiba saya ataupun istri saya selalu mengingatkan kepada anak saya sudah salat belum?. 22 Jadi, keluarga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menanamkan sikap disiplin salat lima waktu dan membentuk karakter kejujuran siswa. b. Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program sistematik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan kepada anak (siswa) agar mereka berkembang sesuai potensinya. Berdasarkan penuturan Bapak Mundhofar S.Ag bahwa : 21 Rochimin, wawancara pribadi, Pasirsari, tanggal 13 Maret Nurdin, wawancara pribadi, Pringlangu, tanggal 13 Maret 2015
12 74 salah satu peran penting sekolah terhadap siswa adalah mengembangkan potensi dan karakter dasar yang dimiliki siswa. Karakter dan bakat siswa menjadi modal bagi siswa untuk dikembangkan melalui pendidikan di sekolah. 23 Selain itu, menurut ibu Nurlaila Ana selaku kepala sekolah, menuturkan bahwa : dalam mengembangkan fitrah siswa, sekolah dan guru mempunyai peranan yang sangat penting. Dari segi materiil sekolah memfasilitasi sarana kegiatan pembelajaran dan pengembangan siswa, seperti laboratorium, musholla, perpustakaan serta perlengkapan olah raga. Selain itu, guru memberikan motivasi dan menanamkan nilai yang baik untuk perkembangan sifat anak didik. 24 c. Masyarakat Siswa bagaimanapun pula merupakan bagian dari masyarakat, dan masyarakat memberikan pengaruh pada setiap individu didalamnya termasuk siswa atau anak tersebut. Masyarakat yang mempengaruhi perkembangan karakter siswa bisa dari masyarakat lingkungan sekitar tempat tinggal siswa maupun masyarakat lingkungan sekolah dimana siswa selain menempuh pendidikan didalamnya juga bersosialisasi dengan sekitar sekolah. Pengaruh masyarakat pada anak bisa dilihat dari sebuah wawancara pada salah seorang siswa SMP N 15 Pekalongan bernama Elsa Rosmala Zein, ia menuturkan kondisi masyarakat sekitar tempat ia tinggal bahwa salah satu kebiasaan warga sekitar komplek dimana ia tinggal setiap maghrib selalu melaksanakan salat Mundhofar, guru PAI, wawancara pribadi, SMP N 15 Pekalongan, tanggal 7 Maret 24 Nurlaila Ana, Kepala Sekolah, Wawancara pribadi, SMP N 15 Pekalongan, 6 Maret
13 75 dengan jamaah. selalu mengadakan kegiatan rutin tahlilan, barzanji ataupun nariyahan seminggu sekali dirumah warga secara bergiliran. ketika adzan berkumandang waktu salat maghrib dan isya para warga berdatangan ke musholla terdekat didaerah kami untuk melaksanakan salat berjamaah, tidak hanya itu tetapi setiap seminggu sekali para jam iyah baik orang tua maupun pemuda pemudi mempunyai kegiatan rutin setiap seminggu sekali, yakni berzanji, nariyah, dan tahlil. 25 Dari hal tersebut, pengaruh masyarakat bisa membentuk karakter dan kebiasaan siswa seperti pada Elsa Rosmala Zein tersebut. Kebiasaannya dilingkungan ia tinggal terbawa dalam lingkungan sekolah, seperti ketika waktu salat dzuhur tiba meskipun bukan jadwal kelas VIII untuk salat dhuhur berjamaah tetapi dia tetap ikut melaksanakan salat berjamaah di mushola sekolah. Maret Elsa Rosmala Zein, Siswa kelas VIII, Wawancara pribadi, SMPN 15 Pekalongan, 7
BAB III PENANAMAN NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN
BAB III PENANAMAN NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis SMP Negeri 15 Pekalongan SMP Negeri 15 Pekalongan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, observasi
Lebih terperinciHasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?
Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang implementasi pendidikan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas VALIDITAS KONSEP DIRI NO Item VALIDITAS KETERANGAN 1. 0.410 Diterima 2. 0.416 Diterima 3. 0.680 Diterima 4. 0.421 Diterima 5. 0.174 Ditolak 6. 0.474 Diterima
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data yang peneliti peroleh dari lapangan adalah data hasil dari observasi adan interview atau wawancara. Dalam hal ini peneliti tidak mengalami kendala yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap implementasi pembelajaran pendidikan agama
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG
BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keteladanan adalah suatu sikap atau prilaku yang dilihat dan dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117). Keteladanan juga dapat diartikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode
Lebih terperinciPEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul. 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul
PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Profil SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 2. Struktur Komite SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 3. Daftar Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul 4. Daftar Guru SMA Muhammadiyah Kasihan
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. Suatu kegiatan yang dijalankan pasti menemui kendala-kendala
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA. A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB
BAB IV ANALISA DATA MENGENAI PERILAKU KEAGAMAAN SISWA TUNANETRA DI SMPLB A YPAB SURABAYA A. Pengetahuan Keagamaan Siswa Tunanetra di SMPLB A YPAB Berdasarkan temuan yang ada di lapangan dapat diketahui
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai
Lebih terperinciLEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA
53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO
BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan
Lebih terperinciDi Unduh dari : Bukupaket.com
bab 5 kejujuran gambar 5.1 tesa sedang berkumpul dengan teman temannya lihatlah gambar di atas tesa sedang berkumpul dengan teman temannya tentu kalian juga sering melakukannya setiap hari kita bergaul
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat. diambil antara lain :
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil antara lain : 1. Nilai-nilai pendidikan anti korupsi di SMAN 4 Kota Tegal diintegrasikan pada mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG Setelah memperoleh data berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya akan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha
KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT
BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN A. Paparan Data dan Laporan Penelitian di MAN 3 Tulungagung 1. Paparan Data a. Bagaimana metode guru aqidah akhlaq dalam meningkatkan akhlaq siswa di MAN 3 Tulungagung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Penelitian 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Salah satu usaha
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Setelah peneliti melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Tulungagung dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat dipaparkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN 1 Tulungagung Pendidikan karakter adalah suatu upaya yang digunakan untuk mendidik dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi bukan karena sendirinya, tetapi ciptaan Allah SWT. Allah menciptakan manusia untuk mengabdi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai data penelitian. Data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan Nilai-Nilai Ibadah Siswa di SMP Negeri 2 Ngantru Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai
Lebih terperinciPERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013
PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SUDARNO A510090214 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan. Bangsa yang maju selalu diawali dengan kesuksesan di bidang pendidikan serta lembaga pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data
BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP
Lebih terperinciSeorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih
BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di
BAB IV ANALISIS Setelah penulis mengumpulkan data di lapangan tentang upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di SMP Negeri 02 Tulis dengan berbagai metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN
77 BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab tiga, maka
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. MA Xaverius Kota bukittinggi. kesimpulan sebagai berikut: 1. Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Nilai Karakter yaitu
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi data dan analisis yang penulis lakukan tentang usaha guru PAI dan Kepala Sekolah dalam membina nilai karakter pada siswa MA Xaverius Kota bukittinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
Lebih terperinciLAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung: 1. Komunikasi Keluarga a. Keluarga Bapak Rubai (48 tahun) Peneliti : Bagaimana
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sekolah Pada sub bab ini akan membahas mengenai sejarah sekolah, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan tugas-tugas wewenang. 3.1.1 Sejarah
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa
BAB IV ANALISIS A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa Kedungmalang yaitu: 1. Analisis bentuk partisipasinya dengan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan
105 BAB V PEMBAHASAN A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya Sebagaimana yang telah di konsepkan dalam penanaman pendidikan karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom
BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di RA Al-Hidayah Gombang dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah melakukan penelitian di SDI Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dipaparkan data hasil penelitian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
121 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sesuai analisa data penelitian diperoleh bahwa minat belajar siswa mempunyai pengaruh secara parsial sebesar 0.119 atau 11.9%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN
BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN KARANGDADAP KABIPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Remaja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha pembinaan dan pengembangan generasi muda terus ditingkatkan sejalan dengan proses pembangunan nasional yang terus berlangsung baik didalam pendidikan formal sekolah
Lebih terperinciANGKET PENDIDIKAN ORANGTUA. Agar penelitian ini lancar, dimohon siswa-siswi yang menjadi sampel dapat menjawab angkat
ANGKET PENDIDIKAN ORANGTUA Kepada Yth. Siswa-siswi Di di MIN Playen Di tengah kesibukan yang anda lakukan, kami memohon sedikit waktu untuk mengisi angket. Agar penelitian ini lancar, dimohon siswa-siswi
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?
Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
74 BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki banyak tujuan dalam kehidupan, salah satunya adalah untuk menciptakan manusia yang mandiri. Seperti yang tertera dalam Undang undang Republik
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan
BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH A. Faktor Penyebab Efikasi Diri Anak Rendah Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai modal dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupan dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat penting, tanpa pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN. pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian tentang strategi guru pendidikan agama Islam dalam membangun karakter, implementasi peran guru pendidikan agama Islam
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten
A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa
Lebih terperinciHASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA
Lampiran : HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA 2016 No. Hal-hal Yang Diamati Tujuan Pengamatan 1 Profil Sekolah Untuk mengetahui ruang lingkup pada sekolah yang akan diteliti. Dengan kesuluruhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: CITA
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu manusia sangat memerlukan orang lain untuk berinteraksi dalam memenuhi kebutuhannya. Sekolah dipandang sebagai
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak
INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan
Lebih terperinciBAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciSalam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.
Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita. Yang saya hormati Bpk kepala sekolah SMPn 09 Kendari beserta jajaran
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. PAPARAN DATA 1. Usaha Guru dan Orang Tua dalam Memotivasi Ibadah Shalat wajib Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pucanglaban. a. Usaha guru dalam memotivasi ibadah shalat
Lebih terperinciTujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)
156 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) Pengaruh Perhatian
Lebih terperinciBAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU
BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN
INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Media Sosial Para Remaja Desa Ngancar Yang Bersekolah Di MTs N 1 Bantul Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya handphone ataupun telepon pintar (smartphone)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,
I. PENDAHULUAN Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu dibahas pada bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan
Lebih terperinciB. Indikator Perkembangan Sosial Anak C. Teknik Bermain Pengertian Teknik Bermain Bentuk Permainan
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh
103 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
Lebih terperinci